Sap Terapi Rendam Kaki Air Hangat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN TERAPI MODALITAS NY. S DENGAN HIPERTENSI



Untuk Menyelesaikan Tugas Profesi Keperawatan Gerontik Program Profesi Ners



Disusun Oleh: Rosetia Panjaitan. S.Kep NIM : 11194692011010



PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MULIA BANJARMASIN



2020 LAPORAN TERAPI MODALITAS



Tanggal



November 2020



Disusun oleh : Rosetia Panjaitan



Banjarmasin, November 2020 Mengetahui, Preseptor Akademik,



Preseptor Klinik,



(Masniah, S.Kep., Ns)



(Yunina Elasari S.Kep., Ns.,M.Kep)



NIP. 6371025606810002



NIK. 1166122014070



A. LATAR BELAKANG Menurut World Health Organisation (WHO), lansia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut Aging Process atau proses penuaan. Proses penuaan adalah siklus kehidupan yang ditandai dengan tahapan-tahapan menurunnya berbagai fungsi organ tubuh, yang ditandai dengan semakin rentannya tubuh terhadap berbagai serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian misalnya pada sistem kardiovaskuler dan pembuluh darah, pernafasan, pencernaan, endokrin dan lain sebagainya. Hal tersebut disebabkan seiring meningkatnya usia sehingga terjadi perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ. Perubahan tersebut pada umumnya mengaruh pada kemunduran kesehatan fisik dan psikis yang pada akhirnya akan berpengaruh pada ekonomi dan sosial lansia. Sehingga secara umum akan berpengaruh pada activity of daily living (Dwi wahyunita Vina, (2010). Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg, berdasarkan dua kali pengukuran atau lebih (Smeltzer, 2013). Tekanan darah berubah dengan cepat bahkan pada kondisi kesehatan optimal. Perubahan tekanan darah bisa terjadi pada seseorang, hal ini dipengaruhi oleh usia, stress, etnik, jenis kelamin, variasi harian, obat-obatan, merokok, aktivitas dan berat badan. Kemungkinan seseorang mengalami hipertensi akan semakin tinggi saat usia semakin bertambah (Potter & Perry, 2010).



B. TUJUAN 1. Untuk mengetahui pengetahuan Ny. S tentang hipertensi 2. Untuk membuat Ny. S agar lebih meningkatkan kualitas kesehatannya.



C. KRITERIA KLIEN DALAM TERAPI 1. Ny. S. dengan hipertensi D. DAFTAR PESERTA TERAPI 1. Ny.S E. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN 1. Judul Sub Judul



: Terapi modalitas penurun tekanan darah : “Pemberian Terapi Rendam Kaki Air



Hangat Dan Relaksasi Nafas Dalam” 2. Sasaran



: Lansia Ny. S



3. Hari/Tanggal Kegiatan



: Selasa, 17 November 2020



4. Waktu



: 16.00 – 17.30 WITA



5. Tempat



: Rumah Ny. S



6. Penyampai Materi



: Mahasiswa Program Studi Profesi Ners UNISM



F.



SETTING



Keterangan : : Klien : Terapis : Meja



G. STRUKTUR PELAKSANAAN 1. TERAPIS a. Rosetia Panjaitan H. ALAT 1. Meja 2. Laptop 3. Waskom 4. Air hangat 5. Sphygmomanometer



I.



METODE 1. Ceramah 2. Simulasi 3. Tanya jawab



J.



LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN 1. FASE PERSIAPAN a. Persiapan 1) Meyiapkan alat 2) Mempersiapkan parsipan 2. FASE ORIENTASE a. Pendahuluan 1) Perkenalan 2) Penjelasan terapi modalitas 3) Cakupan Materi 3. FASE KERJA a. Penyajian 1) Apa itu hipertensi, klasifikasi hipertensi, Faktor resiko hipertensi, Tanda dan gejala hipertensi, Komplikasi hipertensi 2) Terapi Rendam kaki air hangat dan relaksasi nafas dalam guna menurunkan tekanan darah



3) Praktek Terapi Rendam Kaki Air Hangat dan relaksasi nafas dalam 4. FASE TERMINASI a. Penutup 1) Memberi kesempatan kepada NY. S untuk bertanya 2) Bertanya kepada NY. S bagaimana perasaannya setelah mengikuti kegiatan 3) Menyimpulkan acara kegiatan 4) Menutup pertemuan dan memberi salam K. LAPORAN HASIL KEGIATAN 1. INPUT Tempat berada di ruang tamu rumah NY. S. Pengaturan tempatnya terapis duduk berhadapan dengan NY. S. Diantara terapis dan NY. S ada



meja



yang



digunakan



untuk



meletakkan



alat



seperti



laptop,sphygmomanometer dan peralatan pemberian terapi rendam kaki air hangat dan relaksasi nafas dalam. 2. PROSES Perawat berperan untuk menjalankan acara kegiatan agar ny. S dapat mengikuti semua kegiatan yang ada dalam satuan acara penyuluhan dan menjalankan sesuai dengan perannya masing-masing. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan melakukan pembukaan memberikan salam dan memperkenalkan diri, kemudian menjelaskan kegiatan yang dilakukan serta tujuan dan manfaat, lalu memberikan materi tentang hipertensi dan praktek pemberian terapi rendam kaki air hangat dan relaksasi nafas dalam. Setelah



selesai kegiatan akan



dilakukan evaluasi terhadap Ny. S apakah sudah bisa mengerti ataupun tidak. Apabila ada yang belum bisa dimengerti maka akan menjelaskan kembali hal yang tidak dimengerti tersebut sampai dengan Ny. S mengerti. 3. HASIL



Ny. S dapat berpartisipasi dalam kegiatan yang dilakukan, Ny. S paham tentang penyakit hipertensi dan bisa menerapkan terapi non farmakologi dengan pemberian terapi rendam kaki air hangat dan relaksasi nafas dalam guna menurunkan tekanan darah



Lampiran MATERI/TEORI A. Apa Itu Hipertensi ? Hipertensi merupakan kenaikan tekanan darah secara terus menerus hingga melebihi batas normal. Tekanan darah normal adalah 140/90 mmHg menetap atau tekanan diastolik lebih tinggi dari 90 mmHg B. Klasifikasi Hipertensi Kategori Optimal Normal High normal Hipertensi Grade 1 (ringan) Grade 2 (sedang) Grade 3 (berat) Grade 4 (sangat berat)



Sistolik < 120 120-129 130-139



Diastolik < 80 80-84 85-89



140-159 160-179 180-209 >210



90-99 100-109 100-119 >120



C. Faktor beresiko terhadap hipertensi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Genetika Obesitas Stress lingkungan Jenis Kelamin Usia Gaya hidup kurang sehat Obat-obatan Kurang gerak Akibat penyakit lain



D. Tanda dan Gejala hipertensi 1. Tanpa gejala 2. Gejala lazim  Mengeluh sakit kepala, pusing



 Lemas, kelelahan  Sesak nafas  Gelisah  Mual  Muntah  Epstaksis  Kesadaran menurun E. Komplikasi 1. Stroke 2. Penyakit jantung F. TATA LAKSANA PEMBERIAN TERAPI RENDAM KAKI AIR HANGAT 1.



2.



Persiapkan Alat a.



Waskom



b.



Air hangat



c.



Sphygmomanometer



Pemberian terapi air hangat dan relaksasi nafas dalam selama 15 menit 1x sehari.



DAFTAR PUSTAKA Brunner & Suddart. 2009.Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG Canbulat, N., Inal, s., & Sönmezer, H. (2014). Efficacy of distraction methods on procedural pain and anxiety by applying distraction cards and kaleidoscope in children. Asian Nursing Research, 8, 23-28. Dwi wahyunita Vina, (2010). Memahami Kesehatan pada Lansia. Jakarta : TIM Indayani, Sigit Priyanto, Enik Suharyanti, 2018. Pengaruh Pemberian Jus Papaya Terhadap Tingkat Nyeri Kronis Pada Penderita Gastritis



Wilayah



Puskesmas Mungkid. Surakarta: STIKES PKU Muhammadiyah Mansjoer, Arif, dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Fakultas Kedokteran Univ Indonesia. Priscilla, L., Karen, M. B., Gerene, B. 2016. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC Solehati Tetti, Kosasih Cecep Eli. (2015). Konsep dan Aplikasi Relaksasi dalam Keperawatan Maternitas. Bandung: PT. Refika Aditama Srouji, R., Ratnapalan, S., & Schneeweiss. (2010). Pain in children: assessment and



nonpharmacological



management.



International



Journal



of



Pediatrics, 474(11), 838-824. Stanley, Mickey. Patricia Gauntlett Bearre. (2007). Asuhan Keperawataan PadaKlien dengan Masalah Psikososial dan Gangguan Jiwa. Buku AjarKeperawataan Gerontik. Jakarta: ECG Taddio, A., Appleton, M., Bortolussi, R., Chambers, C., Dubey, V., Halperin, S., et al. 2010. Reducing The Pain of Childhood Vaccination: an EvidenceBased



Clinical



Practice



Guideline.



Canadian



Medical



Association Journal, 182(18), E843-E855. Wijaya, A. S., & Putri, Y. S. 2013. Keperawatan Medikal Bedah : keperawatan dewasa teori dan contoh askep. Yogyakarta : Nuha Medika.