21 0 297 KB
MASTITIS
SOP
No Dokumen
:
No. Revisi
:
Tgl. terbit
:
Halaman
:
UPT PUSKESMAS SUKAMULYA
1. Pengertian
Atik Rahmat, S.Sos.M.Kes Nip. 196710101988031004
Perawatan payudara merupakan serangkaian kegiatan dalam memberikan konseling dan edukasi untuk mendukung ibu dalam menjaga kebersihan payudaran terutama dalam masa laktasi dan persiapan menyusui
2. Tujuan
Sebagai acuan dalam penatalaksanaan perawatan payudara dengan peradanagan ataau mastitis
3. Kebijakan
4. Refrensi
1. Buku Asuhan Kebidanan 2. Pedoman Buku Pendokumentasian Akreditasi
3. Prosedur
Bahan : 1. Handuk besar 2 buah 2. Waslap 2 buah 3. Dua wadah untuk air hangat dan air dingin 4. Minyak kelapa/baby oil Alat : 1. Kasa steril 2. Obat medikamentosa 3. Anastesi 4. Handscoon 5. Tampon
4. LangkahLangkah
Perawatan puting susu pada waktu laktasi merupakan usaha penting
untuk mencegah
mastitis.
Perawatan terdiri atas
membersihkan puting susu dengan sabun sebelum dan sesudah
menyusui untuk menghilangkan kerak dan susu yang sudah mengering. Selain itu yang memberi pertolongan kepada ibu yang menyusui bayinya harus bebas dari infeksi stapilococus. Bila ada kerak atau luka pada puting sebaiknya bayi jangan menyusu pada mamae yang bersangkutan sampai luka itu sembuh. Air susu ibu dikeluarkan dengan pijatan.
Mastitis 1. Berikan antibiotika :Kloksasilin 500 mg per oral 4 kali sehari selama 10 hari atau Eritromisim 250 mg per oral 3 kali sehari selama 10 hari 2. Bantulah agar Ibu : a. Tetap meneteki b. Kompres dingin selama 15-20 menit, 4 kali/hari sebelum meneteki untuk mengurangi bengkak dan nyeri 3. Berikan paracetamol 500 mg per oral 4. Evaluasi 3 hari
Abses payudara 1. Berikan antibiotika : Kloksasilin 500 mg per oral 4 kali sehari selama 10 hari atau Eritromisim 250 mg per oral 3 kali sehari selama 10 hari 2. Drain abses 3. Anastesia umum di anjurkan 4. Lakukan insisi radial dari batas putting ke lateral untuk menghindari cedera atau duktus 5. Gunakan sarung tangan steril 6. Tampon longgar dengan kassa 7. Lepaskan tampon 24 jam, ganti dengan tampon kecil 8. Jika masih banyak pus, tetap berikan tampon dalam lubang dan buka tepinya
9. Yakinkan ibu untuk: a.
Tetap meneteki meskipun masih keluar nanah
b.
Gunakan kutang
c.
Kompres dingin selama 15-20 menit, 4 kali/hari sebelum meneteki untuk mengurangi bengkak dan nyeri
d.
Berikan paracetamol 500 mg bila perlu
e.
Untuk mengurangi nyeri bisa diberikan obat pereda nyeri (misalnya acetaminophen atau ibuprofen). Kedua obat tersebut aman untuk ibu menyusui dan bayinya
f.
Evaluasi 3 hari
Segera setelah mastitis ditemukan, pemberian susu kepada bayi dari mamae yang sakit dihentikan dan diberi antibiotika. Dengan tindakan ini terjadinya abses sering kali dapat dicegah karena biasanya infeksi disebabkan oleh Stapilococus aureus. Penicilin dalam dosis cukup tinggi dapat diberikan. Sebelum pemberian penicilin dapat diadakan pembiakan air susu, supaya penyebab mastitis benar-benar diketahui. Bila ada abses dan nanah dikeluarkan sesudah itu dipasang pipa ke tengah abses agar nanah dapat keluar terus. Untuk mencegah kerusakan pada duktus laktiferus sayatan dibuat sejajar dengan jalannya duktusduktus itu
Terapi suportif a) Bedrest b) Cairan yag cukup c) Nutrisi yang cukup d) Hindari stress e) Kompres air hangat dan lotion f) Laktasi tetap dianjurkan g) Cegah komplikasi
Medikamentosa a) Analgesik b) Antipiretik c) Antibiotik: dikloksasin, sefalosporin –> eritromisin/sulfa 10. Hal-
hal
perlu
yang Kenyamanan dan Kebutuhan Pasien di
perhatikan 11. Unit terkait
Semua Unti Terkait
12. Dokumen terkait
Rekam Medik, Catatan Tindakan
13. Rekaman histori perubahan
No Yang di ubah
Isi ubahan
Tanggal mulai di berlakukan