5 0 83 KB
POLTEKKES KEMENKES MALANG STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit : RELAKSASI AUTOGENIK Halaman :
Unit : Laboratorium Keperawatan
Petugas / pelaksana: Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian
Relaksasi autogenik adalah relaksasi yang bersumber dari diri sendiri berupa kata-kata/kalimat pendek ataupun pikiran yang bisa membuat pikiran tentram.
Indikasi Tujuan
1. Mengurangi stress, khususnya stress ringan 2. Memberikan ketenangan
Persiapan tempat dan alat
3. Mengurangi ketegangan Alat : Tidak ada alat khusus yang dibutuhkan. Bila diinginkan, dapat dilakukan sambil mendengarkan musik ringan.
Persiapan pasien
1.
Beritahu klien tindakan apa yang akan dilakukan
2.
Atur posisi dalam posisi duduk atau berbaring
Persiapan Lingkungan
1. Atur lingkungan senyaman dan setenang mungkin agar pasien /
Pelaksanaan
1. Pilihlah suatu kata / kalimat yang dapat membuat kita tenang
klien mudah berkonsentrasi. misalnya “Astaghfirullah”. Jadikan kata-kata / kalimat tersebut sebagai “mantra” untuk mencapai kondisi rileks. 2. Perhatikan posisi. Atur posisi senyaman mungkin. 3. Tutup mata secara perlahan-lahan.
4. Lemaskan seluruh anggota tubuh dari kepala, bahu, punggung, tangan sampai dengan kaki secara perlahan-lahan. 5. Tarik nafas secara perlahan. 6. Fokuskan pikiran pada kata-kata “mantra” tersebut. 7. Lakukan berulang selama ± 10 menit, bila tiba-tiba pikiran melayang, upayakan untuk memfokuskan kembali pada kata-kata “mantra”. 8. Bila dirasakan sudah nyaman / rileks, tetap duduk tenang dengan mata masih tetap tertutup untuk beberapa saat. 9. Langkah terakhir, buka mata perlahan-lahan sambil rasakan kondisi rileks. 10. Untuk mencapai hasil yang optimal dibutuhkan konsentrasi penuh terhadap kata-kata “mantra”yang dapat membuat rileks. 11. Lakukan prosedur ini sampai 2-3 kali agar mendapatkan hasil yang Sikap
optimal. Sikap Selama Pelaksanaan : Hati-hati, teliti, ramah, sopan, dan responsif terhadap reaksi pasien.
Evaluasi
Respon verbal: 1. Klien mengatakan rileks 2. Klien mengatakan ketegangan berkurang. 3. Klien mengatakan sudah merasa nyaman Respon non verbal 2. 1. Klien tampak tenang 3. 2. Ekspresi wajah klien tidak tampak tegang
Dokumentasi
4. 3. Klien dapat melanjutkan pekerjaannya kembali. 1. Catat tindakan yang telah dilakukan, tanggal dan jam pelaksanaan 2. Catat respon klien terhadap tindakan 3. Nama dan tanda tangan perawat
POLTEKKES KEMENKES MALANG
No. Dokumen :
STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR
No. Revisi :
Tanggal Terbit : RELAKSASI OTOT PROGRESIF Halaman :
Unit : Laboratorium Keperawatan
Petugas / pelaksana: Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian
Relaksasi otot progresif adalah suatu cara yang efektif mengistirahatkan otot-otot melalui cara yang tepat, diikuti dengan relaksasi mental dan pikiran.
Indikasi Tujuan
Digunakan untuk mengurangi berbagai keluhan yang berhubungan dengan stress, seperti kecemasan, asma, nyeri lambung, hipertensi dan insomnia
Persiapan tempat dan alat Persiapan pasien
1. Jelaskan tujuan latihan dan tahapannya 2. Klien memungkinkan untuk dilakukan latihan 3. Klien menggunakan pakaian yang nyaman
Persiapan Lingkungan
1. Ruangan yang tenang dan nyaman 2. Kursi, tempat tidur yang nyaman
Pelaksanaan
1. Instruksikan klien untuk duduk atau berbaring dengan nyaman 2. Instruksikan untuk memejamkan mata dengan perlahan, lanjutkan dengan menarik nafas dalam, menghirup udara melalui hidung, menghebuskan melalui mulut secara perlahan. Rasakan udara memenuhi abdomen. Ketika menghembuskan nafas melalui mulut, rasakan bahwa semua ketegangan otot-otot juga seperti dikeluarkan. Ulangi berkali-kali sampai merasa nyaman
dan rileks 3. Pusatkan pikiran pada kaki dan betis. Tarik jari-jari kaki keatas dan tegangkan kaki dan betis selama beberapa detik, bersamaan dengan menarik nafas melalui hidung, kemudian kendurkan kembali, sambil menghembuskan nafas melalui mulut. Lakukan berulang-ulang sampai merasa nyaman dan rileks 4. Pusatkan pikiran pada paha dan bokong. Luruskan kedua kaki, lalu tegangkan paha dan bokong selama beberapa detik dengan bertumpu pada kedua tumit kaki, bersamaan dengan menarik nafas melalui hidung, kemudian kendurkan kembali sambil menghembuskan nafas melalui mulut. Lakukan berkali-kali sampai merasa nyaman dan rileks. 5. Pusatkan pikiran pada perut dan dada. Tarik nafas dalam melalui hidung, tahan beberapa saat, kemudian hembuskan melalui mulut secara perlahan-lahan. Rasakan ketegangan keluar dari tubuh. 6. Pusatkan pikiran pada kedua lengan dan tangan. Luruskan kedua lengan dan jari-jari, kemudian tegangkan otot-otot lengan dan jari sambil mengepalkan tangan dengan kuat selama beberapa detik, bersamaan dengan menarik nafas dari hidung, kemudian kendurkan kembali sambil menhembuskan nafas melalui mulut. Lakukan berkali-kali sampai merasa nyaman dan rileks. 7. Pusatkan pada bahu dan leher. Tegangkan leher dan kedua bahu kebelakang selama beberapa detik, bersamaan dengan menarik nafas dari hidung, kemudian kendurkan kembali sambil menghenbuskan nafas melalui mulut. Rasakan semua ketegangan dikeluarkan. Lakukan berkali-kali sampai merasa nyaman dan rileks 8. Pusatkan pada waajah dan kepala. Kerutkan dahi, dan buka mata lebar-lebar selama beberapa detik, lalu kendurkan. Kempiskan hidung semala beberapa detik, lalu kendurkan kembali. Tarik mulut kebelakang dan rapatkan gigi selama beberapa detik,
kemudian kendurkan. Lakukan berkali-kali sampai merasa nyaman dan rileks. 9. Duduk kembali dengan tenang, dan rasakan semua ketegangan tubuh sudah dikeluarkan. Sikap
Sikap Selama Pelaksanaan : Hati-hati, teliti, ramah, sopan, dan responsif terhadap reaksi pasien.
Evaluasi
SUBYEKTIF : Perasaan klien setelah relaksasi, kenyamanan klien, perbedaan/ perubahan keluhan setelah relaksasi OBYEKTIF :Ekspresi wajah, tanda-tanda vital, apakah klien tampak rileks/tdk ?, kemampuan klien dalam latihan
Dokumentasi
1. Catat tindakan yang telah dilakukan, tanggal dan jam pelaksanaan 2. Catat respon klien terhadap tindakan 3. Nama dan tanda tangan perawat