7 0 125 KB
PT. LUBUK BENDAHARA PALMA INDUSTRI PABRIK KELAPA SAWIT
STASIUN THRESER DAN HEBC / IEBC
1.
Nomor Dokumen
:
Halaman
:
SOP
LBPI/PKS/001/IV/2016 halaman
TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk menggambarkan kegiatan proses pengolahan kelapa sawit sesuai dengan yang dikerjakan sehari-hari oleh pihak yang bersangkutan dan memenuhi standart pengolahan. 2.
PROSEDUR
Prosedur ini berlaku untuk hasil pengolahan maupun kegiatan kegiatan pendukung di pabrik kelapa sawit dalam setiap unit. 2.
1 Periksa Seluruh Threser dan conveyor 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5
2. 2
Drum / tromol bantingan dalam keadaan bersih jangkos tidak ada yank terjepit pada kisi-kisi Dinding Threser dalam keadaan bersih Conveyor under threser dalam keadaan bersih Horizontal Mechanical Empty Bunch Conveyor kondisi sempurna , scraper rantai sprocked dan rel rantai Seluruh Gearbox dan Penggerak telah dilumasi
Perlengkapan
2.1 Threser dan Conveyor 2.2 HEBC / IEBC 2.3 Threser dengan tandan buah rebus , perhatikan agar isi tidak terjadi penumpukan didalam drum Tromol untuk menghindarkan efek pembantingan yang tidak sempurna kisi-kisi corong pembuangan brondolan ke Bottom Cross Conveyor dari Inclean Scrapper harus selalu dibersihkan agar tidak tumpat. Dan beban Threser berkurang / berondolan tidak hancur
2. 3 Effeck perbantingan yang sempurna ditunjukan oleh hasil analisa terhadap tandan kosong SBB :
2.
4 2. 2.
Buah ikut tangkos : 2,3 – 2,5 % Hand Bunches ( Katte copen , buah keeling atau buah gila ) tidak diperhitungkan Ciri - ciri : brondolan terkelupas namun biji tetap lengket, menurut sifatnya adalah suatu kondisi TBS Tidak sempurna atau bawaan Varitas / Clone Kutip kembali USB untuk diprosses ulang 5 kutip berondolan yang tercecer dibawah conveyor dan dan prosses kembali 6 Serah terimakan seluruh stasiun kepada shift berikutnya dalam keadaan bersih dan berikan laporan Permasalahan dan penyebabnya untuk diperbaiki.
1. DIfinisi : Proses pemisahan TBS yang telah direbus menjadi berondolan dan janjang kosong dengan system diputar dan dibanting
File/hrd/sop pengolahan hal-1/pks-lbpi
Stasiun Thresing dapat digambarkan sbb :
Sterilizer
Fruits
Threshing
Fruits
Sortasi
Fruits
Fruits
Threshing kedua
USB
Empty Bunch
Digester / Press
To Estate
2. Tujuan Stasiun Untuk mengirimkan brondolanrebusan ke stasiun Digester dan Pressing dengan Pencapaian throughput 45 t.tbs / jam dan meminimalkan Oil Losses dan kernel Losses dan di janjangan kosong ( EB )
3. Master Plan Stasiun Tujuan Dalam master plan untuk proses threshing , untuk kelancaran supley TBS pada stasiun ini cukup tergantung pada stasiun didepannya throughput dan efisiensi setiap proses merupakan yang bagian penting. Pertama di tetap kan mass Balance kemudian ditentukan syklus waktu conveyor TBS rebus dan Auto Feeder yang memberikan perincian frekuensi angkat dan supply TBS KE threser untuk mempertahanhan throughput Ditentukan beberapa karakteristik penting dari threser
File/hrd/sop pengolahan hal-2 /pks-lbpi
Mass Balance Mass balance stasiun adalah sebagai berikut :
Sterilizer 90 %
Thresing pertama 63
Sortasi Bunch Cruiser
Thresing Kedua 2 %
Fruit Rebusan 65%
Recycle USB 3.5%
Empty Bunch 20 %
Karakteristik Rancangan Threser Tuas pengangkat Berbentuk spiral dengan sudut kemiringan 5 – 7 º Horizontal besi siku 150 n.
Kecepatan putaran drum 23 - 24 Rpm
o.
Panjang dan lebar Tuas pengangkat ½ rata- rata diameter TBS
p.
Jarak antara Threser Horizontal bar 2 “
4. Prosedur Operasi 4
1 Threser
A. Sebelum Operasi a. Periksa peralatan Conveyor dan Auto Feeder berikut : - Oil Level pada gearbox dan kebocoran kebocoran - Baut rantai gearbox Coupling b. Periksa Threser Drum Berikut : - Pastikan Threser drum , plate kisi kisi pisau pengangkat pada drum dalam keadaan baik / bersih - Periksa oil level pada gearbox c. Periksa Threser Conveyor - Sebelum Operasi pastikan tidak terdapat janjangan kosong atau kotoran yang menumpuk pada hanger bearing d. Lakukan pembersihan pada celah celah drum danperiksa spidernya
File/hrd/sop pengolahan hal-3 /pks-lbpi
B. Operasional
a. Threser harus dioperasikan bersamaan dengan peralatan stasiun fruit conveyor berikut : - Jalankan incleaned dan horizontal empty bunch conveyor - Jalankan fruit distributing conveyor fruit elevator , bottom fruit conveyor dan conveyor under threser - Jalankan threser drum - Mulai pengisian conveyor TBS rebus dan jalankan Auto feeder b. Putaran Autofeeder ( spike shaft ) harus dipertahankan untuk mempertahankan kapasitas pabrik c. Perhatikan pembacaan beban pada ampre meter untuk memastikan tidak terjadinya kelebihan muatan pada threser d. Pengumpanan mengikuti siklus conveyor TBS rebus dan usahakan memenuhi secara merata dari conveyor ke hopper e. Tempatkan satu operator untuk recycle hard bunches ( USB ) agar di rebus kembali
C. Setelah Operasional 1. Untuk menghentikan stasiun Threshing lakukan prosedur start operasi secara berlawan 2. Hopper harus selalu kosong sebelum di operasikan , dan threser drum harus dalam keadaan 3. 4. 5. 6.
kosong Matikan semua instalasi listrik dan lakukan pembersihan stasiun dan sekitarnya Lakukan pembersihan celah celah dan periksa spider Periksa kembali bahwa semua instalasi listrik telah dimatikan Prosedure operasional threser II sama dengan prosedure operasional threser I
5. Monitoring Efektifitas conveyor TBS Rebus dan Auto Feeder Norma ukur harian 1. % USB 2. % Oil losses on EB Stalks 3. % Oil losses in Fruit in EB
Target 3 , 5 % Maksimal Target 0 , 43 % / FFB 6,4 % 0/DM Target 0,06 % / FFB 0,9 0/ DM
Kebersihan Area Lingkungan stasiun Terjaga baik
Maintenance Stasiun Threser harus selalu diperhatikan / diperiksa
File/hrd/sop pengolahan hal-4 /pks-lbpi