7 0 123 KB
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL SYOK ANAFILAKTIK No. Dokumen
: 188/SPO/UKP-KMY/II/2016
Tgl. Terbit
: 26 Februari 2016
No. Revisi
: 00
Mulai Berlaku
: 04 Maret 2016
Halaman
: 1/2
Kepala Puskesmas Kecamatan Kemayoran
DINAS KESEHATAN PEMPROV DKI JAKARTA
SPO
1. Pengertian
Syok anafilaktik adalah suatu reaksi hipersensitivitas yang berlebihan terhadap masuknya protein/ zat asing ke dalam tubuh. Sebagai acuan dalam menerapkan langkah-langkah penanganan syok anafilaktik dalam rangka peningkatan mutu kinerja di Puskesmas Kecamatan Kemayoran .
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Alat dan Bahan
6. Langkah – langkah
Drg. Lindawati, M.Kes NIP 196710301992032006
SK Kepala Puskesmas Kecamatan Kemayoran tentang Jenis Layanan di Puskesmas Kecamatan Kemayoran. a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. b. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Edisi I 2013, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta : 2013. a. Infus set b. Oksigen c. Cairan Dextran / Ringer Laktat (RL) / NaCl 0,9% d. Adrenalin ampul, Aminofilin ampul, Difenhidramin vial, Dexamethasone ampul, Hidrocortison ampul a. Hentikan pemberian obat/ antigen penyebab. b. Baringkan penderita dengan posisi tungkai lebih tinggi dari kepala (trendelenburg). c. Berikan Oksigen 3-5 L/menit. d. Pasang infus dengan cairan plasma expander (Dextran). Jika cairan tersebut tidak tersedia, Ringer Laktat (RL) atau NaCl fisiologis dapat diberikan sebagai cairan pengganti sampai tekanan darah kembali optimal dan stabil. e. Adrenalin : 0,3-0,5 ml dari larutan 1 : 1000 IM, dapat diulangi 5-10 menit. Jika tidak respon, diberikan Adrenalin 0,1-0,2 ml IV dilarutkan dalam 10 ml larutan NaCl fisiologis diberikan secara perlahan-lahan. f. Aminofilin : 250 mg diberikan perlahan-lahan selama 10 menit IV, dilanjutkan 250 mg lagi melalui drip infus bila dianggap perlu, diberikan apabila bronkospasme belum hilang dengan pemberian
g.
h. i. j. k. 7. Hal-hal yang perlu diperhatikan 8. Unit Terkait 9. Dokumen terkait
adrenalin. Antihistamin dan kortikosteroid merupakan pilihan kedua setelah adrenalin. Antihistamin : Difenhidramin HCl 5-20 mg IV. Kortikosteroid : Deksametason 5-10 mg IV, Hidrokortison 100-250mg IV. Resusitasi Kardio Pulmoner (RKP), seandainya terjadi henti jantung (cardiac arrest). Jika syok sudah teratasi, penderita diawasi / diobservasi selama kurang lebih 4 jam Penderita yang tidak membaik dirujuk ke RS terdekat dengan pengawasan tenaga medis. Setiap tindakan dicatat dalam rekam medis pasien.
IGD, Poli Umum, Poli Gigi, Poli Lansia, Poli MTBS, Poli KIA / KB, Ruang Bersalin (RB), Poli IMS Rekam medis
10. Riwayat Perubahan Dokumen No
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl.mulai diterbitkan