SPTK, Api Waham [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

3.5 Implementasi (Strategi Pelaksanaan Tindakan Kepeawatan) STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK) PADA KLIEN WAHAM NAMA



: Nurul Khoriah



Pertemuan : Ke-1



Tanggal : 10 Maret 2018 Jam



: 08.00 WIB



1. Fase Prainteraksi A. Kondisi



: Ketika Tn. H. merasa dirinya adalah Nabi yang diutus Allah, ia menyakini bahwa ia dapat berkomunikasi secara langsung dengan Allah dan dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit dengan doa-doanya. Tn. H selalu mengatakan bahwa “aku adalah Nabi yang diutus oleh Allah. Aku harus selalu memakai baju putih dan memanjangkan jenggotku agar aku masuk surga”. Ketika mengatakan dengan nada tegas, wajahnya tegang dan mata melotot.



B. Diagnosa C. Tujuan



: Waham Kebesaran : 1. Klien dapat BHSP 2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki 3.Klien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi 4. Klien dapat berhubungan dengan realitas



D. Tindakan Keperawatan : SP 1 (pasien) 1. Mengidentifikasi kebutuhan 2. Klien bicara konteks realita 3. Latih klien untuk memenuhi kebutuhannya 4. Masukkan jadwal kegiatan klien



2. Fase Orientasi a. Salam Terapeutik



“Selamat pagi pak” “Bagaimana kabar bapak pagi ini? hari ini bapak nampak segar sekali? bapak sudah sarapan pagi apa belum? Apa bapak masih ingat dengan menu tadi?” “Bapak, kenalkan nama saya Nurul bisa dipanggil suster Nurul”. Nama bapak siapa? kalo bapak lebih suka dipanggil dengan nama siapa? O… suka dipanggil dengan nama bpk X, baiklah.” “Saya Mahasiswa Keperawatan PPNI Mojokerto pak, saya bertugas disini selama 1 minggu, dan pasti bapak akan sering ketemu saya nanti.” b. Evaluasi/validasi “ Bagaimana perasaan bapak pagi ini?” “ Bagaimana ceritanya sampai bapak di bawa kesini?” Coba ceritakan kepada saya. c. Kontrak -



Topik “Bapak, bagaimana kalau kita bercakap - cakap tentang perasaan bapak saat ini?” tapi sebelum kita bercakap – cakap, apakah ada hal yang bapak tanyakan atau keluhkan saat ini?”



-



Waktu “Apakah bapak sibuk hari ini, kalo bapak sibuk, bagaimana kalo kita berbincang – bincangnya hanya 15 menit saja?”



-



Tempat “Supaya kita lebih enak mengobrolnya, bagaimana kalau kita berbincang – bincang di teras depan saja?”



3. Fase Kerja “Dulu bapak bekerja dimana? O.. bapak dulu seorang pelukis ya,! (Wahh hebat ya bapak, saya juga ingin bisa pelukis seperti bapak).” (jika klien selalu bicara tentang wahamnya, dengarkan sampai kebutuhan waham tidak ada. Perawat perlu memperhatikan bahwa klien penting. Karena dengan begitu klien merasa diperhatikan sehingga klien akan mengungkapkan perasaannya). (Menberikan pujian pada setiap kegiatan positif yang dilakukan klien). (Memberikan pujian kepada kemampuan klien yang realistis)



(Diskusikan kebutuhan klien apa aja hal yang tidak terpenuhi selama di rumah sakit atau dirumah) “apa keinginan bapak yang belum dilakukan selama di rumah dan di sini?” 4. Terminasi a. Evaluasi klien (subyektif) “Baiklah bapak, karena waktu kita sudah habis, sekarang bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang tadi?” b. Evaluasi perawat (objektif) (Klien dapat menceritakan hal – hal yang selama ini dialami oleh klien, dan menceritaka kebutuhannya yang belum terpenuhi) c. Rencana Tindak Lanjut “Bagaimana, apakah bapak ingin melanjutkan cerita bapak? d.Kontrak - Topik “Nanti kita akan bertemu lagi untuk berbincang – bincang lagi dan melakukan hal yang ingin bapak lakukan, bagaimana bapak? Apa bapak setuju?” “kalau begitu kita tulis jadwalnya disini ya pak”. - Waktu “ Enaknya kita nanti berbincang – bincang lagi jam berapa pak? Baiklah, jadi kita akan berjumpa lagi besok ya pak, jam 08.00 WIB.” - Tempat “Dimana nanti kita berbincang-bincang lagi pak? Bagaimana kalau di tempat yang sama STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK) PADA KLIEN WAHAM NAMA : Denofan Agung W Pertemuan : Ke-2



Tanggal : 10 Maret 2018 Jam



: 08.00 WIB



1. Fase Pra interaksi A. Kondisi klien : Klien merasa senang berbincang-bincang dan merasa dirinya lebih aman berfikir positif. B. Diagnosa Keperawatan : Waham Kebesaran



C. Tujuan : 1. Klien dapat berkata dengan realita 2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki D. Tindakan Keperawatan Strategi Pelaksanaan 2 : 1. Evaluasi kegiatan yang lalu ( SP1) 2. Identifikasi potensi / kemampuan yang dimiliki 3. Pilih dan latih potensi 4. Kemampuan yang dimiliki 5. masukan dalam jadwal kegiatan pasien 2. Fase Orientasi a. Salam Terapeutik “Selamat pagi pak? Sesuai dengan kesepakatan kita kemarin, saya datang lagi untuk membicarakan kegemaran bapak” b. Evaluasi Validasi “Bagaimana perasaan bapak sekarang? Bapak masih ingat apa yang akan kita bicarakan kali ini?” c. Kontrak - Topik Baik, sesuai janji kita, hari ini kita berbincang-bincang tentang kegiatan yang ingin bapak lakukan” -



Waktu “bagaimana kalo kita berbincang – bincangnya selama 15-20 menit? Selama itu kita juga melakukan beberapa hal yang ingin bapak lakukan?”



-Tempat “Supaya kita lebih enak mengobrolnya, bagaimana kalau kita berbincang – bincang di taman saja?Seperti janji kita” 3. Fase Kerja “Bagaimana pak, apa yang ingin bapak lakukan hari ini?”oww bapak ingin melukis, baiklah pak kita coba melukis “Wah.. rupanya bapak pandai melukis ya, tidak semua orang bisa melukis seperti itu”



“bapak, jika bapak menginginkan sesuatu hal, sebaiknya jangan dipendam saja, coba dilakukan” “Ketika bapak dalam kesulitan jangan sungkan – sungkan untuk meminta bantuan kepada orang terdekat, karena insyaallah orang terdekat bapak akan membantu bapak.” 4.Terminasi a. Evaluasi klien (subyektif) “Baiklah pak, karena waktu



kita sudah habis, sekarang bagaimana perasaan bapak



setelah kita berbincang-bincang tadi dan melakukan beberapa hal yang ingin bapak lakukan?” b. Evaluasi perawat (objektif) “Klien dapat menceritakan hal – hal kebutuhannya yang belum terpenuhi dan mencoba melakukannya?” c. Rencana Tindak Lanjut “Bagaimana, apakah bapak ingin melanjutkan kegiatan ini bapak?”



d. Kontrak - Topik “ Besok kita akan bertemu lagi untuk berbincang – bincang lagi dan melakukan hal lain yang ingin bapak lakukan, bagaimana pak? Apa bapak setuju?” “kalau begitu kita tulis jadwalnya disini ya pak”. -Tempat “ Dimana besok kita berbincang-bincang lagi pak? Bagaimana kalau di taman depan?” - Waktu “ Enaknya kita besok berbincang – bincang lagi jam berapa pak? Bagaimana kalau pukul 13.00 WIB.



STRATEGI PEALAKSANAAN TINDAKAN KEPARAWATAN (SPTK) PADA KLIEN WAHAM Nama : Himawan Lekso Pramono Pertemuan : Ke 3



Tanggal : 10 Maret 2018 Jam : 13.00 WIB



1.Fase Prainteraksi A. Kondisi : Klien merasa senang melukis dan senang berbincang-bincang dengan perawat dan merasa ada memperhatikan klien tersebut. Klien dapat bercakap-cakap dengan teman atau perawat. B.Diagnosa keperawatan: Waham Kebesaran C. Tujuan : 1. Klien dapat menggunakan obat dengan benar 2. Klien dapat mengidentifikasikan kemampuan yang dimiliki D.Renacana Tindakan Keperawatan : a. Evaluasi kegiatan yang lalu (Strategi Pelaksanaan 1 & 2) b. Memilih kemampuan yang lain untuk dilakukan c. Pilih dan latih kemampuan lain yang dimiliki



d. Masukkan dalam jadwal 2. Fase Orientasi a. Salam terapeutik “Selamat pagi bapak” “sesuai kesepakatan kita kemarin, saya datang lagi pak” b. Evaluasi Validasi “Bapak sampai mana melukisnya? Bisa saya lihat?” c. Kontrak -Topik “Nah, sekarang bagaimana jika hari ini kita bercakap-cakap tentang hoby yang bapak miliki”



-Waktu “Kira-kira berapa lama bapak mempunyai waktu untuk bercakap-cakap tentang hoby bapak?” “Bagaimana kalau 15 menit, apa bapak mau?” -Tempat “Dimana enaknya kita bercakap-cakap tentang hoby bapak?” 3. Fase Kerja “Apa saja hoby yang bapak miliki?, saya catat ya pak, terus apa lagi pak?” “Wah ternyata bapak hebat ya, tidak banyak lho orang yang mempunyai hoby seperti yang bapak miliki”. (beri pujian tentang apa yang di ungkapkan oleh pasien). “Dapatkah bapak ceritakan kepada saya, kapan pertama kali bapak memilih hoby itu?” “Siapa yang dulu mengajarkan kepada bapak, di mana?” “Dapatkah bapak peragakan kepada saya bagaimana bapak melakukan hoby itu dengan baik?” “Wahhh ternyata bapak hebat ya” “tidak semua orang bisa seperti bapak”, saya ingin mempunyai bakat seperti bapak?” “Coba kita buat jadwal untuk kemampuan bapak ini ya, berapa kali sehari/seminggu bapak mau melakukan hoby bapak itu?” “Lalu apa harapan bapak dari kemampuan yang bapak miliki ini?”



“Apakah ada yang lain kemampuan/hoby bapak yang lain selain ini?” “oh ya pak, bapak sekarang waktunya minum obat. Bagaimana pak, apa bapak ingat dengan warna obatnya? “Iya betul sekali bapak, obatnya ada tiga macam, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya agar tenang, dan yang putih ini namanya THP gunanya rileks, dan yang jambu merah ini namnya HLP gunanya agar pikiran jadi teratur. Semuanya diminum 3 kali sehari jam 7 pagi, jam 2 siang dan jam 9 malam ya bapak” ”Mari pak saya bantu untuk mengambilkan obatnya.” “Bila nanto setelah minum obat mulut bapak terasa kering, untuk membantu mengatasinya bapak bisa banyak minum dan mengisap-isap es batu” “Sebelum minum obat ini bapak mengecek dulu lebel di kotak obat apakah benar nama bapak tertulis disitu, berapa dosis atau butir yang harus diminum, jam berapa saja harus diminum. Baca juga nama obatnya sudah benar” “Obat-obat ini harus diminum secara teratur dan kemungkinan besar harus diminum dalam waktu yang lama. Agar tidak kambuh lagi” “bapak perlu minum obat ini agar pikirannya bapak jadi tenang, tidurnya juga tenang” 4.Terminasi a. Evaluasi klien (subyektif) “Bagaimana parasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang hoby dan obat yang bapak minum? Apa saja nama obatnya? Jam berapa minum obat?” b. Evaluasi perawat (obyektif) “Klien dapat menceritakan dan mengungkapkan hal-hal yang dialami oleh klien, dan menceritakan semua kemampuan dan hobi yang selama ini telah dimiliki” “Klien dapat menceritakan tentang nama obat dan waktu minum obat” 4.Rencana Tindak Lanjut “Setelah ini bapak melakukan kegiatan sesuai dengan yang bapak lakukan tadi. Bapak bisa memasukkanya dalam jadwal kegiatan kontrak.” 5. Kontrak -Topik



“Setelah ini pertemuan selanjutnya membicarakan kegiatan yang bisa bapak optimalkan scara rutin” -Waktu “Kalau waktunya, apa pak punya pandangan jam berapa?, bagaimana kalau seperti ini juga?” “Ya sudah ya pak, terima kasih untuk waktunya, sampai jumpa lagi?” -Tempat “Dimana kita akan bertemu lagi, bagaimana kalau ditempat ini juga?” STRATEGI PEALAKSANAAN TINDAKAN KEPARAWATAN (SPTK) PADA KLIEN WAHAM Nama : Fitria Elza



Tanggal : 10 Maret 2018



Pertemuan : Ke 4



Jam : 08.00 WIB



1.Fase Pra Interaksi A. Kondisi : Ketika keluarga klien menjenguk klien di RS, keluarga klien mengatakan bahwa klien Tn.H banyak mengurung diri dikamar, kadang mondar mandir di depan kamar, dan kadang – kadang menunjukkan ekspresi senang dan kadang sedih. Diharapkan klien mendapat dukungan dari keluarga untuk proses kesembuhan klien. Klien sudah tenang, lebih banyak bereinteraksi B. Diagnosa : Waham Kebesaran C. Tujuan : Klien dapat dukungan keluarga D. Tindakan keperawatan Strategi Pelaksanaan 1 Keluarga : 1. 2. 3. 4. 5.



Mengidentifikasi masalah keluarga dalam merawat pasien Menjelaskan proses terjadinya waham Menjelaskan tentang cara merawat pasien waham Latih (stimulasi) cara merawat RTL keluarga/jadwal untuk merawat pasien



2. Fase orientasi a. Salam Terapeutik “ Selamat pagi pak,bu. Perkenalkan nama saya etik, saya mahasiswa keperawatan PPNI Mojokerto. Pak,bu saya bertugas di sini selama 1 minggu, ibu dan bapak akan sering



ketemu dengan saya nanti. Dan saya yang merawat Sdr.H selama ini. Nama bapak ibu siapa?” b. Evaluasi/validasi “Bagaimana perasaan bapak dan ibu hari ini?” “Bagaimana ceritanya sampai Tn.D dibawa kesini, coba bapak atau ibu ceritakan kepada saya?” c. Kontrak - Topik “Ibu, bagaimana kalau sekarang kita membicarakan tentang masalah Sdr. H dan cara merawat Sdr.H?” - Tempat “Supaya kita lebih enak mengobrolnya, bagaimana kalau kita berbincang-bincang di ruang tamu ini?” - Waktu “Apakah bapak dan ibu sibuk hari ini, kalau sibuk, kita berbincang-bincang 15 menit saja?” 3. Fase Kerja “Pak,bu, apa masalah yang bapak dan ibu rasakan selama merawat Sdr.H?” “Apa yang sudah dilakukan dalam menghadapai sikap anak Sdr.H. Ketika klien berbicara mata klien melotot, sering tampak tegang kalau berbicara dan kadang-kadang kacau,ketika marah dengan nada tinggi. “Untuk itu akan saya jelaskan bagaimana sikap dan cara menghadapinya,setiap kali Sdr.H melakukan tindakan tadi,” “Bapak dan ibu pertama-tama, jika sedamg bercakap-cakap dengan Sdr.H, sebaiknya lebih memperhatikan wajah Sdr.H agar dia merasa di hargai dan bisa mengendalikan wahamnya. Juga saat berbicara bapak dan ibu sebaiknya mengindari nada tinggi,dan tidak keras-keras.” “Kedua, Hal ini sebaiknya dilakukian oleh seluruh keluarga yang berinteraksi dengan Sdr.H” “Bapak dan ibu dapat bercakap-cakap denngan Sdr.H tentang kebutuhan yang di inginkan Sdr.H.”



“Bagaimana kalau di coba sekarang?” “Selain itu, Sdr.H perlu minum obat agar pikiranya jadi tenang, tidurnya juga tenang.” “Obatnya ada tiga macam, yang warna oarange namanya CPZ gunanya agar Tn D tenang, yang putih ini namanya THP gunannya supaya rileks, dan yang merah jambu ini namanya HLP gunanya agar pikiran tenang. Semuanya ini harus di minimum secara teratur 3 kali sehari pukul 7 pagi, 1 siang, dan 7 malam.Jangan dihentikan sebelum berkonsultasi dengan Dokter karena dapat menyebabkan Sdr.H kambuh lagi.” “Sdr.H sudah mempunyai jadwal minum obat. Jika dia minta obat sesuai jadwal berikan kata pujian.” 4. Terminasi a. Evaluasi Subyektif “Baiklah, bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang merawat Sdr.H di rumah?” b. Evaluasi objektif “Setelah ini coba bapak dan ibu lakukan semua yang sudah saya jelaskan tadi.’ c. Rencana tindak lanjut “Bagaimana, apakah bapak dan ibu ingin melanjutkan cerita ibu/bapak?” d. Kontrak - Topik “Baiklah bagaimana kalau lain kali saya datang lagi kesini dan kita akan mencoba melakukan langsung cara merawat Sdr.H sesuai dengan pembicaraan kita tadi?”



-Waktu “Enaknya kita besok berbincang-bincang lagi jam berapa pak,bu? Kalau sama seperti hari ini saja bagaimana pak,bu? Baiklah, jadi kita akan berjumpa besok ya pak,bu jam 08.00?” - Tempat “Dimana besok kita berbincang-bincang lagi bu? Bagaimana kalau di tempat yang sama?” STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)



PADA KLIEN WAHAM NAMA



:Khoridatul Bahiyah



Pertemuan : Ke – 5



Tanggal



: 10 Maret 2018



Jam



: 08.00 WIB



1. Fase Pra Interaksi a. Kondisi



: Keluarga klien mengatakan sudah ada perubahan terhadap kondisi klien yang berbicara seperti biasa seperti sebelum terjadi waham. Ketika berbicara tidak lagi bernada tinggi dan tidak lagi membentak – bentak.



b. Diagnosa c. Tujuan



: Waham Kebesaran : 1. Keluarga dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki klien 2. Klien dapat dukungan keluarga



d. Tindakan Keperawatan : SP 2 (Keluarga) a) Keluarga mengevaluasi kemampuan SP 1 b) Latih keluarga cara merawat (langsung ke pasien) c) Menyusun Rencana Tindak Lanjut keluarga



2. Fase Orientasi a. Salam Terapeutik “Selamat pagi Pak/ Bu, sesuai janji kita kemarin kita sekarang bertemu lagi.” b. Evaluasi/ Validasi “ Pak/ Bu bagaimana dengan kegiatan kita kemarin yang sudah saya ajarkan untuk Sdr.H?” “ Apakah Bapak/ Ibu masih ingat dengan apa yang saya ajarkan kemarin?” c. Kontrak - Topik “Baiklah, kalau begitu Pak/ Bu kita akan mengevaluasi kegiatan kemarin.” - Waktu “ Bagaimana kalau kita mengevaluasinya hanya 15 menit saja?” - Tempat “ Bapak/ Ibu kita melakukannya di mana?” “ Bagaimana Pak/ Bu kalau kita langsung ke Sdr.h saja, Sdr.H ada di taman.”



3. Fase Kerja “ Nah, coba Bapak/ Ibu praktikkan lagi bagaimana cara merawat Sdr.H? Baiklah.” “ Sekarang coba praktikkan cara memberkan pujian kepada kemampuan yang dimiliki Sdr.H. Bagus.’ “ Sekarang coba Bapak/ Ibu cara memotivasi Sdr.H agar minum obat dan melakukan kegiatan positifnya sesuai jadwal.” “ Bagus sekali, ternyata Bapak/ Ibu sudah mengerti cara merawat Sdr.H.” “Baiklah, Bapak/ Ibu bisa mempraktikkan juga di rumah.” “Coba sekarang Bapak/ Ibu ulangi lagi. Bagus.”



4. Terminasi a. Evaluasi Subyektif “ Bagaimana, apa Bapak/ Ibu sekarang mulai bisa merawat Sdr.H sendiri?” b. Evaluasi Obyektif “Bagaimana, apa Bapak/ Ibu bisa melakukan yang kita pelajari bersama tadi? Baiklah.” c. Rencana Tindak Lanjut “Bagaimana Bapak/ Ibu juga bisa mengajari anggota keluarga yang lain, sehingga nanti bisa mempermudah dan dapat membantu Bapak/ Ibu merawat Sdr.H. Terima kasih atas waktunya Bapak/ Ibu.” d. Kontrak - Topik “ Bapak/ Ibu, kita besok bertemu lagi dan kita akan mencoba lagi cara merawat Sdr.H sampai Bapak/ Ibu lancar melakukannya.” -Waktu “ Enaknya kita besok bertemu lagi jam berapa Pak/ Bu?” “ Kalau waktunya sama seperti sekarang bagaimana?” “ Baiklah, jadi kita akan berjumpa lagi besok ya Pak/ Bu, jam 08.00 WIB.” -Tempat “Di mana Pak/ Bu kita bisa bertemu lagi?” “ Bagaimana kita bertemu lagi di tempat ini ya Pak/ Bu!”



STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK) PADA KLIEN WAHAM Nama



: Oktavia Putri



Tanggal : 10 Maret 2018



Pertemuan



: Ke – 7



Jam



: 08.00 WIB



1. Fase prainteraksi A. Kondisi : Keluarga pasien mengatakan bahwa klien dapat berkomunikasi dengan baik, tidak marah – marah lagi. Ketika pasien berbicara sudah tidak bernada tinggi, mata juga tidak melotot ketika berbicara. Diharapkan klien mendapat dukungan dari keluarga untuk proses kesembuhan klien. Klien sudah tenang, lebih banyak bereinteraksi B. Diagnosa : Waham Kebesaran C. Tujuan :Klien dapat berhubungan dengan realitas. D. Rencana Tindakan Keperawatan : Strategi Pelaksanaan 3 (Keluarga) 1. Mengevaluasi Kemampuan Keluarga 2. Mengevaluasi Kemampuan Pasien 2. Fase Orientasi a. Salam Terapeutik “Selamat pagi Pak/ Bu, sesuai janji kita kemarin kita sekarang bertemu lagi.” b. Evaluasi/ Validasi “ Pak/ Bu bagaimana dengan kegiatan kita kemarin yang sudah saya ajarkan untuk Sdr.H?” “ Apakah Bapak/ Ibu masih ingat dengan apa yang saya ajarkan kemarin?” c. Kontrak - Topik “ Baiklah, kalau begitu Pak/ Bu kita akan mengevaluasi kegiatan kemarin.” - Waktu



- “ Bagaimana kalau kita mengevaluasinya hanya 15 menit saja?” - Tempat “ Bapak/ Ibu kita melakukannya di mana?” “ Bagaimana Pak/ Bu kalau kita langsung ke Sdr.H saja, Sdr.H ada di taman.” Fase 3. Kerja “ Nah, coba Bapak/ Ibu praktikkan lagi bagaimana cara menghadapi Sdr.H? Baiklah.” “Sekarang coba bagaimana caranyauntuk mengalihkan perhatian Sdr.H untukmenghindari tindakan-tindakan yang akan di lakukan. Bagus. “Bagaimana kalau di coba lagi sekarang? Dan jangan lupa Bapak/Ibu selalu memberikan motivasi dan hal-hal yang baik/positif,ya Bapak/Ibu?” “ Sekarang coba Bapak/ Ibu cara memotivasi Sdr.H agar minum obat dan melakukan kegiatan positifnya sesuai jadwal.” “ Bagus sekali, ternyata Bapak/ Ibu sudah mengerti cara merawat Sdr.H.” “Baiklah, Bapak/ Ibu bisa mempraktikkan juga di rumah.” “Coba sekarang Bapak/ Ibu ulangi lagi. Bagus.” “Dan jangan lupa selalu kontrol untuk melihat perkembangan Sdr.H ya Pak/Bu?” “Sdr.H sudah banyak mengalami peningkatan sebelum Sdr.H dapat dibawa pulang, Sdr.H akan di evaluasi lebih lanjut agar kondisinya tidak lagi kambuh.” Fase 4. Terminasi a. Evaluasi Subyektif “Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah berbincang-bincang dengan saya tentang cara merawat Sdr.H di rumah?” b. Evaluasi Obyektif “ Bagaimana, apa Bapak/ Ibu bisa melakukan yang kita pelajari bersama tadi? Baiklah.” c.Rencana Tindak Lanjut “Setelah ini coba Bapak/Ibu mengingat jadwal yang sudah dibuat untuk keluarga yang ada di rumah ya Pak/Bu?Dan lakukan yang sudah saya jelaskan dan tolong untukmembantu Tn. D untuk meminum obatnya sesuai yang saya ajarkan” “Dan jangan lupa selalu kontrol ya Pak/Bu?Jika obatnya sesudah habis Bapak/Ibu bisa kesini lagi untuk konsultasi.” “Baiklah kalau begitu, saya kira cukup, ada yang perlu di tanyakan lagi Pak/Bu?” “Iya sama-sama. Waalaikum salam



3.6 API (Analisis Proses Interaksi) Nama Mahasiswa



:Himawan Lekso Pramono



Klien



: Tn.H



Pertemuan Ke



:3



Fase



: Orientasi



KOMUNIKASI



KOMUNIKASI NON



ANALISA



ANALISA



VERBAL



VERBAL



BERPUSAT



BERPUSAT



P : Selamat siang



P: Memandang klien dan



PADA PERAWAT P : Merasa tenang



PADA KLIEN Klien merasa



bapak



tersenyum



dan



siap



untuk senang



RASIONAL



Kalimat



pembuka



bisa sebagai tanda untuk



mengidentifikasi



melukis kembali memulai percakapan



kemampuan



dan lebih tenang



dan mulai menjalin BHSP dengan klien



K : Siang



K:Memandang



K



dan



tersenyum



P: merasa pasien



Klien



merasa



masih belum bisa senang BHSP



P: Bapak sampai



Hobby



P :Memandang klien



suatu kegiatan yang



mana melukisnya?



P: Merasa senang



Bisa saya lihat?



karena klien bisa senang mengindentifikasi kemampuan



K: Sudah, tinggal



K : Memandang perawat



sedikit lagi



dan tersenyum



Klien



merasa disenangi



oleh



dengan seseorang. Sehingga



hobby nya



dan



jika klien melakukan kegiatan



yang



dia



mampu



sukai perasaan klien



mengaplikasikann



senang.



ya



dengan wahamnya.



Dan



Kesenangan Klien



P: Memandang klien



merupakan



merasa dapat



P: Merasa senang senang



P: Apa saja hobby



karena klien aktif merasa



yang bapak miliki?



dalam kegiatan



pasien



melupakan



dan wahamnya



diperhatikan Dengan



K: memandang perawat



lupa



K:



K: ya melukis saja, dan tersenyum



P: Perawat ingin senang



saya hanya suka



menggali



hobby perawat



merasa pasien dengan senang



hobby



merasa



melukis



pasien K: P:



perawat senang



merasa dengan



merasa



senang hobby melukis



karena



pasien



tersenyum