17 0 214 KB
PROPOSAL KEGIATAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ( TAK ) TEBAK GAMBAR
Disusun Oleh: 1. Putri Dwi Lestari 2. Mutiara Khairunnisa 3. Nindi Dwi Yuliana 4. Nony Nabila P 5. Nurlaelah 6. Nurolipah Jana Dosen Pembimbing
: Ruswati, Ners.,M.Kep
CI Pembimbing
: Ari Purwaningsih S.ST
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN AKADEMI KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH CIREBON 2019
PROPOSAL KEGIATAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
I.
II.
TOPIK : Tebak Gambar & fungsi/manfaatnya.
LATAR BELAKANG Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefenisikan kesehatan sebagai keadaan sehat fisik, mental, sosial bukan semata-mata tanpa penyakit atau kelemahan. Orang yang memiliki kesejahteraan emosional, fisik dan sosial dapat memenuhi tanggung jawab kehidupan, berfungsi dengan efektif dalam kehidupan sehari-hari, dan puas dengan interpersonal dan diri mereka sendiri. Kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi sehat emosional, psikologis dan sosial yang terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping yang efektif, konsep dirii positif dan kestabilan emosional. Kesehatan jiwa dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor tersebut antara lain otonomi dan kemandirian, memaksimalkan potensi diri, menoleransi ketidakpastian hidup, harga diri, menguasai lingkungan, orientasi realitas dan manajemen stress. Terapi aktivitas kelompok diperlukan dalam praktik perawatan jiwa untuk mengatasi gangguan interaksi dan komunikasi serta merupakan salah satu keterampilan teraupetik. Terapi aktivitas kelompok merupakan bagian dari terapi modalitas yang berupaya meningkatkan psikoterapi dengan sejumlah klien dalam waktu yang bersamaan terapi aktivitas kelompok memiliki dua tujuan umum, yaitu tujuan teraupetik dan tujuan rehabilitas. Tujuan terapetik untuk memfasilitasi interaksi, mendorong sosialisasi dengan lingkungan (hubungan dengan luar diri klien), meningkatkan stimulus realitas dan respon individu, memotivasi dan mendorong fungsi kognitif dan afektif, meningkatkan rasa dimiliki, meningkatkan rasa percaya diri dan belajar cara baru dalam menyelesaikan masalah. Sedang tujuan rehabilitatif untuk meningkatkan kemampuan untuk ekspresi diri, meningkatkan
kemampuan empati, meningkatkan ketrampilan sosial, serta meningkatkan pola penyelesaian masalah.
III.
TUJUAN Tujuan umum : klien mampu melatih konsentrasi dalam bentuk permainan Tujuan khusus : 1. Klien mampu menyebutkan nama dari gambar yang diberikan 2. Klien mampu menjelaskan ciri khas dari gambar yang diberikan 3. Klien mampu aktif dalam permainan 4. Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAK yang telah diberikan
IV.
LANDASAN TEORI Terapi Aktivitas Kelompok Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktivitas yang digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Didalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang maladaptif. Tahapan-tahapan dalam Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) a. Pre kelompok Dimulai dengan membuat tujuan, merencanakan siapa yang menjadi leader, anggota, tempat dan waktu kegiatan kelompok akan dilaksanakan serta membuat proposal lengkap dengan media yang akan digunakan beserta dana yang dibutuhkan.
b. Fase awal Pada fase ini terdapat tiga tahapan yang terjadi, yaitu orientasi, konflik atau kebersamaan. 1. Orientasi Anggota mulai mencoba mengembangkan sistem sosial masingmasing, leader mulai menunjukkan rencana terapi dan mengambil kontrak dengan anggota. 2. Konflik Merupakan masa sulit dalam proses kelompok, anggota mulai memikirkan siapa yang berkuasa dalam kelompok, bagaimana peran anggota, tugasnya dan saling ketergantungan yang akan terjadi. 3. Kebersamaan Anggota mulai bekerjasama untuk mengatasi masalah, anggota mulai menemukan siapa dirinya. 1) Fase kerja Pada tahap ini kelompok sudah menjadi tim; a) Merupakan
fase
yang
menyenangkan
bagi
pemimpin
dan
anggotanya b) Perasaan positif dan negatif dapat dikoreksi dengan hubungan saling percaya yang telah terbina. c) Semua anggota bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah disepakati d) Tanggung jawab merata, kecemasan menurun, kelompok lebih stabil dan realistis. e) Kelompok mulai mengeksplorasi lebih jauh sesuai dengan tujuan dan tugas kelompok dalam menyelesaikan tugasnya. f)
Fase ini ditandai dengan penyelesaian masalah yang kreatif.
Petunjuk untuk leader pada fase ini : 1. Intervensi leader didasari pada kerangka kerja teoritis, pengalaman , personality dan kebutuhan kelompok serta anggotanya.
2. Membantu
perkembangan
kebuthan
kelompok
dan
mempertahankan
batasannya, mendorong kelompok bekerja pada tugasnya. 3. Intervensi langsung ditujukan untuk menolong kelompok mengatasi masalah khusus. 4. Fase terminasi Ada dua jenis terminasi, yaitu terminasi akhir dan terminasi sementara. Anggota kelompok mungkin mengalami terminasi prematur, tidak sukses atau suskses. Terminasi dapat menyebabkan kecemasan, regresi dan kecewa. Untuk menghindari hal ini, terapis perlu mengevaluasi kegiatan dan menunjukkan sikap betapa bermaknanya kegiatan tersebut, menganjurkan anggota untuk memberi umpan balik pada tiap anggota. Terminasi tidak boleh disangkal, tetapi harus tuntas didiskusikan. Terapi aktivitas kelompok harus dievaluasi, bisa melalui pre dan post-test.
V.
SASARAN 1. Peserta adalah klien yang dirawat diruang dewi kunthi 2. Kriteria hasil : 1) Klien yang sudah mampu berinteraksi dengan klien lain. 2) Klien dengan kondisi yang stabil 3) Klien bersedia mengikuti permainan 4) Proses seleksi peserta a. Menyeleksi klien sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan b. Mengidentifikasi nama klien dan masalah keperawatan yang dialami c. Membuat kontrak waktu dengan klien
VI.
PENGORGANISASIAN 1. Leader
: Nindi Dwi Yuliana
2. Co Leader
: Putri Dwi Lestari
3. Observer
: Nony Nabila, Nurlaelah
4.
: Mutiara Khairunnisa, Nurolipah
Fasilitator
Uraian Tugas : Leader 1. Membuka kegiatan terapi aktivitas kelompok 2. Memperkenalkan asal institusi dan tim perawat 3. Memberi kesempatan kepada peserta untuk memperkenalkan diri 4. Menjelaskan topik dan tujuan permainan 5. Mengarahkan dan memimpin jalannya permainan 6. Menetralisir keadaan jika terjadi masalah Co- Leader 1. Menjelaskan tata cara permainan 2. Memberikan reinforcement Fasilitator 1. Mempersiapkan tempat bermain 2. Mempersiapkan dan menyediakan alat dan media permainan 3. Memotivasi klien Observer 1. Menjelaskan kriteria penilaian permainan 2. Mengawasi jalannya kegiatan sesuai rencana 3. Mencatat peserta yang aktif dan pasif dalam TAK
VII.
WAKTU DAN TEMPAT Hari/ Tanggal
: Jumat/ 12 Juli, 2019
Pukul
: 09.00 WIB
Tempat
: Wisma Dewi Kunthi
VIII. PROSES PELAKSANAAN
No 1
2
Langkah kegiatan Persiapan : a. Memilih klien yang sudah kooperatif b. Membuat kontrak dengan klien c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan Tahap Orientasi A. Salam terapeutik 1. Salam dari terapis kepada klien. “Selamat pagi ibu – ibu.” 2. Perkenalkan nama dan panggilan terapis “Perkenalkan nama saya Nindi, disebelah saya ada mbak Putri, dan disebelah kiri saya ada mbak Nony dan mbak Nurlaelah sebagai Observer, dan sebelah kanan saya ada mbak Mutiara dan mbak Nur sebagai fasillitator kami dari AKPER Muhammadiyah Cirebon” 3. Perkenalkan peserta dalam permainan “coba sekarang perkenalkan nama ibu – ibu semua mulai dari yang paling kanan” A. Evaluasi validasi 1. Menanyakan perasaan klien saat ini “Bagaimana kabarnya pagi ini?” B. Menjelaskan tujuan kegiatan “hari ini kita akan TAK menebak gambar. Tujuan TAK sendiri yaitu untuk mengatasi masalah, menambah ilmu atau wawasan, saling berdiskusi sesama teman. Nah tujuan dari permainan tembak gambar ini adalah untuk melatih konsentrasi, menyebutkan gambar dengan tepat, menjelaskan ciri khas dari gambar” C. Kontrak 1. Topik : Baiklah, kita akan melakukan permainan dengan tebak gambar. Nanti semuanya akan dibagikan gambar. Kemudian sebutkan
Durasi 5
menit
10 menit
gambar tersebut, ciri khas dan manfaatnya 2. Waktu : 15-20 menit 3. Tempat : Disini. Di Wisma Dewi Kunthi D. Menjelaskan aturan main berikut. 1. Jika klien ada yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin harus meminta izin kepada Leader, mengangkat tangan dan menyebutkan nama 2. Lama kegiatan 20 menit 3. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai . 4. klien harus focus dan tidak boleh mengobrol sendiri dengan temannya. 3
E. Kerja 1. Sebelum mulai kita berdoa terlebih dahulu 2. Jelaskan kegiatan , yaitu saya dan teman saya akan mencontohkan terlebih dahulu “disini saya ambil satu gambar, nah ini namanya wortel, warnanya orange, bisa dibuat jus, bisa dimasak untuk membuat soup, kayak akan vitamin, bagus dalam menjaga kesehatan mata” 3. Klien diberi gambar masing – masing 1 gambar. Kemudian klien dapat menyebutkan nama gambar, ciri khas dan manfaat dari gambar yang didapat 4. Beri pujian setiap anggota kelompok berupa Tepuk tangan F. Terminasi A. Evaluasi 1. Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK. “ Bagaimana perasaannya hari ini setelah mengikuti Terapi Aktivitas Kelompok?” 2. Leader menanyakan kembali tentang TAK yang sudah
10 menit
didiskusikan. “Semuanya hebat, bisa menyebutkan manfaat dan ciri khasnya?” “coba sekarang saya mau minta satu orang untuk menjelaskan lagi gambar yang dipegang oleh temannya 4. Memberikan reinformennt positif terhadap perilaku klien positif. “Teman-teman semua pada Semangat ya semuanya hebat ”
5
menit
B. Tindak lanjut 1. Menganjurkan klien untuk melatih TAK yang sudah didiskusikan 2. Menanyakan pada klien manfaat dan tujuan TAK “ Baik ya besok lanjutkan lagi TAK, karena TAK ini banyak sekali manfaatnya, coba siapa yang bisa jawab manfaat dari mengikuti TAK?.” 3. Memasukan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan klien. C. Kontrak yang akan datang 1. Menyepakati kegiatan berikut, yaitu menceritakan pengalaman di masa sekarang 2. Menyepakati waktu dan tempat . Tempat : Wisma Dewi Kunthi Waktu : 09.00 pagi
IX.
ANTISIPASI MASALAH
1. Jika saat permainan berlangsung pasien diam saja maka fasilitator memberikan motivasi 2. Bila klien menginggalkan permainan tanpa pamit : a. Panggil nama klien b. Tanya alasan klien meninggalkan permainan
c. Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluan setelah itu klien boleh kembali lagi. NAMA PESERTA NO Nama Peserta
Ruangan
Keterangan
1
Ny. E
Dewi Kunthi
Halusinasi Pendengaran
2.
Ny. M
Dewi Kunthi
Halusinasi Pendengaran
3.
Ny.S
Dewi Kunthi
Halusinasi Pendengaran
KRITERIA PENILAIAN NO
Penilaian
1.
Ketepatan dalam menebak gambar
2.
Ketepatan dalam menjelaskan ciri
Ny. E
Ny.M
khas gambar 3.
Keaktifan dalam permainan
4.
Mengikuti peraturan
5.
Fokus dalam permainan
Keterangan : Ketepatan dalam menebak gambar
: 1-2 point
Ketepatan dalam menjelaskan ciri khas gambar
: 1-2 point
Keaktifan dalam permainan
: 1-2 point
Mengikuti peraturan
: 1-2 point
Fokus dalam permainan
: 1-2 point
Ny.S
X.
SKEMA TEMPAT
Keterangan
:
: Peserta TAK
: Leader
: Fasilitator
: Co- leade
: Observer
XI.
PENUTUP Kegiatan terapi aktivitas kelompok ini diharapkan mampu mencapai tujuan. Hasil yang diharapkan adanya interaksi dan sosialisasi antar klien-klien juga diharapkan mengekspresikan perasaan yang sedang dihadapinya secara adaptif.
XII.
DAFTAR PUSTAKA Nurjanah, I. (2012). Pedoman Penanganan Pada Gangguan Jiwa. Yogyakarta: Mocomedia. Tarwoto, Wartonah. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika.
Lampiran
KRITERIA PENILAIAN NO
Penilaian
Ny. E
Ny.M
Ny.S
1.
Ketepatan dalam menebak gambar
2
2
2
2.
Ketepatan dalam menjelaskan ciri
2
2
2
khas gambar 3.
Keaktifan dalam permainan
2
2
2
4.
Mengikuti peraturan
2
1
2
5.
Fokus dalam permainan
2
2
1
Keterangan : Ketepatan dalam menebak gambar
: 1-2 point
Ketepatan dalam menjelaskan ciri khas gambar
: 1-2 point
Keaktifan dalam permainan
: 1-2 point
Mengikuti peraturan
: 1-2 point
Fokus dalam permainan
: 1-2 point