TUGAS MANDIRI KALAB Reni [PDF]

  • Author / Uploaded
  • reni
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS MANDIRI MANAJEMEN LABORATORIUM SEKOLAH



UPT SMP NEGERI 1 PASIRIAN TAHUN ANGGARAN 2019 /2020



Oleh



DWI SETYOWATI, S.Si UPT SMP NEGERI 1 PASIRIAN JL. RAYA NO. 3 PASIRIAN, PASIRIAN-LUMAJANG 67372 Web sekolah : sm



Email : [email protected] dan [email protected]



DINAS PENDIDIKAN PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG 2019 1



PENGESAHAN TUGAS MANDIRI PELATIHAN KEPALA LABORATORIUM/BENGKEL SEKOLAH/MADRASAH



Tugas ini disusun guna memenuhi program pendidikan dan pelatihan Kepala Laboratorium/Bengkel Sekolah/Madrasah yang diselenggarakan oleh:



Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Laporan Pendidikan dan Pelatihan Kepala Laboratorium/Bengkel ini akan diserahkan kepada Panitia Pelatihan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh sertifikat Kepala Laboratrium/Bengkel Sekolah.



Lumajang , 03 Mei 2019 Kepala Sekolah



Mengetahui Peserta pelatihan



Drs. Waniran, M.Pd NIP. 19620706 199601 1 001



Dwi Setyowati, S.Si NIP. 19821206 200903 2 008 2



KATA PENGANTAR Laboratorium merupakan fasilitas pendukung yang sangat penting bagi terselenggaranya proses pembelajran di sekolah. Pengelolaan laboratorium yang baik dengan sendirinya akan mendorong terjadinya interaksi yang produktif di antara pihak-pihak yang berkepentingan dan memberikan peluang lebih besar bagi dihasilkannya output yang berkualitas. Agar mengetahui manajemen pengelolaan laboratorium yang baik, maka calon pengelola laboratorium maupun pengelola laboratorium perlu melalukan serangkaian tugas awal mengenai manajemen laboratorium. Diantaranya pelaksanaan tugas mandiri yang merupakan simulasi dari kegiatan pokok pengelola laboratorium. Tugas Mandiri ini diperlukan sebagai sarana untuk meningkatkan kami dalam memahami keadaan laboratorium IPA di sekolah masing –masing dan merupakan salah satu syarat kelulusan program diklat ini. Keberhasilan penyusunan laporan Tugas Mandiri tidak lepas dari bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga kami mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dosen pembimbing dari Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta yang telah membimbing kami dalam diklat kepala laboratorium IPA ini. 2. Panitia Pelaksana Diklat Kepala Laboratorium IPA Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2019 yang telah melayani kami dengan baik demi lancarnya pelaksanaan diklat kepala laboratorium IPA ini. 3. Kepala UPT SMPN 1 Pasirian, dan Tim Laboratorium IPA yang telah membantu kami untuk pelaksanaan program diklat kepala laboratorium ini. 4. Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang dan MGMP IPA SMP Kabupaten Lumajang yang telah bekerjasama dengan penyelenggara kegiatan pelatihan Kepala Laboratorium Sekolah Universitas Negeri Yogyakarta. Atas segala bantuan, partisipasinya, semoga menjadi amal sholeh dan mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Kami mohon maaf atas segala keterbatasan, apabila dalam melaksanakan tugas mandiri ini kurang memuaskan, dan juga dalam penyusunan Laporan Akhir Kegiatan ini. Saran dan kritikan yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi perbaikan kegiatan selanjutnya. Lumajang, Penyusun



3



April 2019



I. PENDAHULUAN Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang telah diperbaharui dengan PP Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua PP Nomor 19 Tahun 2005 mensyaratkan setiap sekolah memiliki ruang laboratorium. Selanjutnya dipersyaratkan bahwa tenaga kependidikan di setiap sekolah sekurang-kurangnya terdiri atas kepala sekolah/madrasah, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, dan tenaga kebersihan sekolah/madrasah. Laboratorium



adalah



merupakan



suatu



tempat melakukan



percobaan



dan



penyelidikan. Tempat yang dimaksudkan dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka, kebun misalnya. Secara terbatas, laboratorium dapat dipandang sebagai suatu ruangan yang tertutup dimana suatu percobaan dan penyelidikan dilakukan (Depdikbud, 1997). Umumnya ruangan dalam hal ini adalah tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran secara praktik yang memerlukan peralatan khusus yang tidak mudah dihadirkan di ruang kelas. Salah satu laboratorium yang dipersyaratkan dalam standar sarana dan prasarana SMP/MTs secara eksplisit disebutkan Laboratorium IPA. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) pada bagian lampiran mengatur bahwa sebuah SMP/MTs sekurang- kurangnya memiliki ruang laboratorium IPA. Laboratorium IPA merupakan salah satu fasilitas sekolah tempat guru dan peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran



IPA melalui praktikum. Kegiatan ini sangat penting untuk



mengembangkan pendekatan saintifik sesuai dengan Kurikulum 2013. Laboratorium memiliki



peranan



penting



dalam



pengembangan



IPA



juga



ilmu pengetahuan alam yang berkembang



sangat pesat saat ini sebagai modal untuk mengembangkan kompetensi peserta didik dalam menghadapi tantangan kehidupan di masa depan. Dengan demikian, laboratorium IPA memiliki peran yang sangat strategis dalam menunjang keberhasilan pelaksanaan proses belajar mengajar (PBM) IPA dengan melalui pelaksanaan kegiatan praktikum untuk mewujudkan tujuan pendidikan yakni pribadi yang utuh yang memahami dan terampil.



4



Jika ditinjau dari segi fungsi utamanya, maka laboratorium IPA memiliki fungsi antara lain: 1.



Untuk mendukung pencapaian tujuan PBM di sekolah sehingga kualitas hasilnya semakin



meningkat. 2. Memberikan penguatan dalam rangka memperkaya dan memperdalam pemahaman peserta didik mengenai konsep-konsep dasar IPA. Dengan demikian, keberadaan laboratorium IPA menjadi kebutuhan pokok dan sangat penting untuk menunjang keberhasilan pembelajaran IPA di SMP/MTs. Hal ini juga sesuai dengan cara pembelajaran IPA di SMP seperti diamanatkan dalam kurikulum 2013 yaitu peserta didik melakukan proses ilmiah yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mencoba, mengolah, dan menyajikan (5M).



Berdasarkan PermenPAN Nomor 3 Tahun 2010 laboratorium adalah unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan, berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas, dengan menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu, dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian kepada masyarakat.



Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa laboratorium (disingkat lab) adalah suatu bangunan yang di dalamnya dilengkapi dengan peralatan dan bahan-bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu untuk melakukan percobaan ilmiah, penelitian, praktek pembelajaran, kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi bahan tertentu.



Laboratorium dibedakan sesuai bidang keilmuan yang dipelajari, misalnya laboratorium kimia yang berkecimpung dalam bidang ilmu kimia. Laboratorium kimia terbagi lebih spesifik lagi seperti laboratorium kimia fisika, laboratorium kimia organik, laboratorium kimia anorganik, laboratorium kimia analitik, laboratorium biokimia, laboratorium kimia instrumen, dan sebagainya.



Tipe Laboratorium berdasarkan PERMENPAN No. 3 tahun 2010, terbagi dalam 4 kategori: 1. Laboratorium Tipe I adalah laboratorium ilmu dasar yang terdapat di sekolah pada jenjang pendidikan menengah, atau unit pelaksana teknis yang menyelenggarakan pendidikan



5



dan/atau pelatihan dengan fasilitas penunjang peralatan kategori I dan II, dan bahan yang dikelola adalah bahan kategori umum untuk melayani kegiatan pendidikan siswa. 2. Laboratorium Tipe II adalah laboratorium ilmu dasar yang terdapat di perguruan tinggi tingkat persiapan (semester I, II), atau unit pelaksana teknis yang menyelenggarakan pendidikan dan/atau pelatihan dengan fasilitas penunjang peralatan kategori I dan II, dan bahan yang dikelola adalah bahan kategori umum untuk melayani kegiatan pendidikan peserta didik. 3. Laboratorium Tipe III adalah laboratorium bidang keilmuan terdapat di jurusan atau program studi, atau unit pelaksana teknis yang menyelenggarakan pendidikan dan/atau pelatihan dengan fasilitas penunjang peralatan kategori I, II, dan III, dan bahan yang dikelola adalah bahan kategori umum dan khusus untuk melayani kegiatan pendidikan, dan penelitian peserta didik dan dosen. 4. Laboratorium Tipe IV adalah laboratorium terpadu yang terdapat di pusat studi fakultas atau universitas, atau unit pelaksana teknis yang menyelenggarakan pendidikan dan/atau pelatihan dengan fasilitas penunjang peralatan kategori I, II, dan III, dan bahan yang dikelola adalah bahan kategori umum dan khusus untuk melayani kegiatan penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, peserta didik dan dosen.



6



II.



DASAR/LANDASAN HUKUM



1.



Undang-Undang



Nomor



20



Tahun



2003



tentang



Sistem



Pendidikan



Nasional



(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2.



Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 5410) dan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45);



3.



Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 Tentang tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah



Pertama/Madrasah



Tsanawiyah



(SMP/MTs),



dan



Sekolah



Menengah



Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) 4.



Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga laboratorium Sekolah/Madrasah;



5.



Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan;



6.



Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti;



7.



Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;



8.



Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2018 Tentang Kurikulum SMP/MTs;



9.



Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2018 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;



10.



Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;



11.



Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan;



7



12.



Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran padaKurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Menengah;



13.



Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2016 Tentang Komite Sekolah.



14.



Program sekolah SMP negeri 1 Pasirian



III. PROFIL LABORATORIUM SEKOLAH Kondisi Laboratorium IPA UPT SMPN 1 Pasirian yang memiliki sarana dan yang baik serta



manajemen



prasarana



yang cukup baik, namun demikian selalu melakukan perbaikan



di semua aspek dengan harapan menjadi sebuah Laboratorium IPA yang representatif dan mampu melayani praktikan sesuai dengan standar dasar yang wajib diperoleh dalam pembelajaran IPA. Kondisi



dan



situasi



serta tata



ruang Laboratorium



IPA



yang sesuai



dengan standar minimal ruang laboratorium sehingga dapat memberikan rasa nyaman akan dapat menunjang kesenangan dan kenyamanan untuk belajar di ruang Laboratorium. Laboratorium IPA UPT SMPN 1 Pasirian memiliki ruang dengan luas 8 x 9 = 72 M2, Lokasi Laboratorium IPA



sangat strategis berada di tengah lokasi sekolah sehingga akses menuju



Laboratorium cukup terjangkau dan mudah ditemukan. Untuk memperlancar penyelenggaraan kegiatan, Laboratorium IPA SMPN 1 Pasirian telah ditunjang oleh beberapa fasilitas yang cukup sehingga pelayanan kepada para peserta didik dan guru sudah dapat diberikan meskipun belum secara cukup juga. Sarana dan prasarana laboratorium IPA SMP Negeri 1 Pasirian terdiri atas bangungan dan peralatan adalah sebagai berikut :



a. Bangungan Bangunan laboratorium IPA SMP Negeri 1 Pasirian menggunakan ruang laboratorium yang terdiri atas satu ruang dengan luas ruang 72 m 2. Kapasitas pengguna 40 siswa. b. Peralatan No



Jenis Peralatan



Jumlah



8



Kondisi



1.



Komputer guru



1



Baik



2.



Printer



1



Baik



3.



Layar Proyektor



1



Baik



4.



LCD



1



Baik



5.



Papan Tulis



1



Baik



6.



Meja Guru



1



Baik



7.



Kursi guru



8



Baik



9.



Kursi Praktik



40



Baik



Berikut Layout Laboratorium IPA SMP Negeri 1 Pasirian



1 3



2



Gambar 1 . Layout Laboratorium IPA SMP Negeri1 Pasirian Keterangan : 1



= Ruang peralatan dan persiapan



2



= Ruang laboran



3



= Ruang laboratorium = Tempat Cuci praktik Ruang yang digunakan untuk praktikum siswa harus memenuhi standar yang telah



dirumuskan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (2007), rasio minimal ruang laboratorium biologi adalah 2,4 m2/peserta didik. Tata letak ruang laboratorium beserta ukurannya menurut Wirjosoemarto et al. (2004) dapat dilihat pada Gambar 2.



9



Gambar 2. Denah Laboratorium sesuai peraturan



IV.



1.



Permasalahan



Laboratorium IPA belum memiliki ruang persiapan yang representatif dan ruang penyimpanan yang memadai,



Gambar 3. Kondisi penyimpanan alat yang masih semrawut sebelum dilakukan penataan



10



Gambar 4. Kondisi penyimpanan KIT IPA setelah dilakukan penataan 2.



Laboratorium IPA yang ada belum dimanfaatkan secara maksimal, karena kurang siapnya sumber daya manusia dalam menggunakan, memanfaatkan



laboratorium dalam



pembelajarannya. 3.



Belum



ada



tenaga



laboran yang



memang



benar-benar



ahli dibidang pengelolaan



laboratorium karena tenaga laboran di laboratorium IPA belum mempunyai kompetensi di bidang pengelolaan laboratorium dan berkualifikasi SMA. 4.



Susunan organisasi sudah ada tenaga sebagai penanggung jawab teknis sehingga apabila terjadi



kecelakaan dan kerusakan peralatan tidak ada yang menanggungnya serta



memperbaikinya namun belum mempunyai kompetensi yang memenuhi standar tenaga teknis. 5.



Sarana prasana belum memadai, seperti belum memilki AC/kipas angin, almari bahan maupun peralatan, meja komputer, buku pendukung kegiatan praktikum, buku referensi dan lain-lain



11



V.



Visi



VISI SEKOLAH



”TERWUJUDNYA



INSAN



YANG



BERKARAKTER,



CERDAS,



BERPRESTASI,



BERDAYA



SAING,



BERWAWASAN LINGKUNGAN DAN BERIMTAQ”



Visi Laboratorium



“ Terwujudnya Insan yang Berkarakter Berbudaya dan Literat Sains yang kompeten dengan mengedepankan aspek wawasan lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan”



Misi



1.



Mewujudkan rencana kerja dan pengembangan laboratorium yang integratif dengan aspek



wawasan lingkungan. 2.



Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran sikap ilmiah sebagai pola pikir dalam rangka



mencegah, mengendalikan dan mengurangi pencemaran lingkungan 3. Meningkatkan ketrampilan proses sains siswa dalam penggunaan alat dan bahan laboratorium IPA. 4.



Meningkatkan ketrampilan siswa untuk memiliki sikap ilmiah, berpikir kritis dan kreatif,



pemecahan masalah, komunikasi dan kolaboratif.



Tujuan



1.



Meningkatkan fungsi dan peran laboratorium IPA dalam mendukung pencapaian tujuan



pendidikan nasional melalui proses pembelajaran IPA di laboratorium IPA. 2. Meningkatkan proses pembelajaran sains (IPA) yang efektif dan efisien melalui kegiatan diskusi, praktikum dan penelitian di laboratorium IPA.



Tujuan umum untuk meningkatkan pengelolaan layanan laboratorium bagi didik



di



peserta



sekolah guna menunjang kelancaran PBM di kelas berdasarkan kurikulum yang



diterapkan disekolah agar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai oleh sekolah dan membekali lulusan



dengan



ketrampilan



proses



12



sains



yang



memadai.



VI.



Sasaran Mutu Dalam rangka menumbuh kembangkan minat belajar dikalangan peserta didik dapat



ditumbuhkan melalui pembelajaran berbasis masalah atau proyek dalam laboratorium IPA



yang



menyenangkan bagi para penggunanya, untuk itu perlu adanya pengembangan laboratorium IPA. Berdasarkan kekurangan yang ada di laboratorium IPA akan diupayakan untuk dilakukan pengembangan laboratorium IPA agar lebih maju dan menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta didik. Sebagai lembaga pendidikan terpercaya dari masyarakat, UPT SMP Negeri 1 Pasirian dituntut untuk terus mengembangkan potensinya. Salah satu poin peningkatan mutu lembaga ini adalah melalui kegiatan pengemabangan laboratorium IPA yang menjadi tulang punggung mata pelajaran sains, baik fisika, kimia maupun biologi. Melalui pengembangan laboratorium ini diharapkan sarana laboratorium semakin lengkap sehingga proses kegaitan belajar sains akan semakin mudah dan menarik untuk dipelajari. Adapun pokok-pokok pengembangan laboratorium meliputi : 1.



Penataan kembali ruang laboratorium



2.



Inventarisasi alat dan bahan



3.



Penyusunan daftar pengusulan alat / bahan laboratorium



4.



Melaksanakan kegiatan praktikum



5.



Pengadministrasian hasil praktikum



6.



Mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah (pelatihan, seminar dan lain lain



7.



Memberikan layanan praktikum yang memuaskan kepada pengguna



8.



Adminsitrasi laboratorium yang lebih rapi



9. Menerapkan 5S



13



VII.



RUANG LINGKUP PROGRAM A. Struktur Organisasi  STRUKTUR



ORGANISASI  LABORATORIUM IPA  UPT SMP NEGERI 1 PASIRIAN  2018-2019 



Kepala UPT SMPNegeri 1 Pasirian  Drs. Waniran, M.Pd  







Ur. Kurikulum



 Dra. Yayuk Puji Prihatin



Kepala Laboratorium IPA



Ur. Sarpras



Dwi Setyowati, S.Si



Drs. Ali Ansori







Laboran



Nunik Indahwati



Guru Fisika



Guru Biologi



Hj. Endang Tri Nurhajati



Agus Turbandono, S.Pd



Edy Suwarno, S.Pd, MM



Suhartini, S.Pd



PRAKTIKAN SISWA



14



B. Tugas Pokok dan Fungsi IDENTITAS JABATAN Jabatan



: Kepala UPT SMP Negeri 1 Pasirian



Unit Kerja



: SMP Negeri 1 Pasirian



Uraian tugas a. Memberi



tugas



kepada



penanggung



jawab



teknis



laboratorium



IPA,



penanggungjawab mata pelajaran ( fisika, biologi, kimia) b. Memberikan bimbingan, motivasi, pemantauan, dan evaluasi kepada petugaspetugas laboratorium c. Memberikan motivasi kepada guru-guru IPA dalam hal kegiatan laboratorium IPA d. Menyediakan dana keperluan operasional laboratorium



IDENTITAS JABATAN Jabatan



: Kepala Laboratorium



Unit Kerja



: Laboratorium



Uraian tugas 1. Mengkoordinasikan guru mata pelajarn IPA (Fisika,biologi, kimia) 2. Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium 3. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium 4. Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat laboratorium 5. Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat laboratorium 6. Memelihara dan perbaikan alat-alat laboratorium 7. Inventarisasi dan pengadministrasian peminjaman alat-alat laboratorium



8. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium



IDENTITAS JABATAN Jabatan



: Urusan Kurikulum



Unit Kerja



: SMP Negeri 1 Pasirian



Uraian tugas 1. Mengatur pembagian tugas guru dan tugas tambahan terkait dengan Mata 15



pelajaran IPA dan kepala laboratorium IPA 2. Menetapkan standar minimal pelayanan dan proses pembelajaran IPA melalui KKM terutama pada dimensi ketrampilan (kinerja) IDENTITAS JABATAN Jabatan



: Urusan Sarana dan Prasarana



Unit Kerja



: SMP Negeri 1 Pasirian



Uraian tugas 1. Merencanakan pengadaan, pemeliharaan sarana dan prasarana laboratorium 2. Berkoordinasi dengan kepala Laboratorium dalam pemenuhan kebutuhan minimal laboratorium IPA.) IDENTITAS JABATAN Jabatan



: Laboran



Unit Kerja



: Laboratorium IPA SMP



Uraian tugas 1. Bertanggungjawab atas kelengkapan administrasi laboratorium 2. Bertanggungjawab atas kelancaran kegiatan laboratorium 3. Mengusulkan kepada kepala sekolah tentang pengadaan alat/bahan laboratorium 4. Bertanggung jawab tentang kebersihan, penyimpanan, perawatan, dan perbaikan alat



IDENTITAS JABATAN Jabatan



: Guru IPA



Unit Kerja



: SMP Negeri 1 Pasirian



Uraian tugas 5. Mempersiapkan lembar kerja praktikum 6. Melalporkan kegiatan praktikum pada jurnal 7. Melaporkan kejadian pada praktikum (alat, bahan rusak atau kecelakaan kerja) 8. Membimbing dan mengawasi praktikan 16



VIII. PROGRAM KERJA A. TATA TERTIB 1) 1.



Bagi Guru Pengguna Laboratorium (Praktik)



Berilah penjelasan kepada praktikan sehingga praktikan mau menghayati tata tertib laboratorium IPA bagi praktikan (peserta praktikum) .



2. Awasilah praktikan yang sedang melaksanakan kegiatan di Laboratorium IPA 3. Berusahakah agar praktikan penuh disiplin. 4. Siapkanlah alat dan bahan yang akan dipakai untuk kegiatan. 5.



Berikanlah penjelasan setiap alat yang masih asing, mudah rusak, dan bahan berbahaya bagi praktikan.



6. Beritahukanlah pada praktikan pengunaan alat listrik. 7. Usahakanlah agar laboratorium IPA tetap bersih, tertib, rapih dan nyaman untuk kegiatan. 8. Etiket pada botol harus benar dan jelas. 9. Berilah peringatan, petunjuk, dan larangan agar kegiatan berhasil sesuai tujuan. 10. Alat pemadam kebakaran harus selalu siap pakai. 11. Kotak P3K selalu tersedia dan terawat, dan guru harus mampu menggunakan isi kotak P3K itu. 12. Matikanlah semua lampu yang tidak digunakan, apabila akan meninggalkan Laboratorium.IPA 13. Guru harus mengatur suasana kegiatan dalam laboratoraium IPA dinamis, tidak gaduh, dan tertib. 14. Usahakan agar laboratorium IPA digunakan sesuai dengan jadwal, dan seefisien mungkin. 15. Guru bertanggung jawab atas keberesan dan kebersihan, tidak merugikan pemakai yang lain. 16. Menuliskan catatan penting tentang kegiatan yang sudah dilaksanakan pada buku kegiatan harian laboratorium IPA yang tersedia.



2) Bagi Praktikan (Peserta Didik) 1. Praktikan wajib datang tepat waktu. 2. Praktikan tidak diperkenankan masuk ke ruang Laboratorium tanpa seizin guru. 3.



Praktikan diperkenankan masuk ke ruang Laboratorium setelah semua peralatan siap dan dalam kondisi layak digunakan.



4. Praktikan yang terlambat kurang dari 15 menit diperkenankan memasuki Laboratorium setelah mendapat izin dari guru. 5.



Praktikan yang terlambat kurang dari 15 menit tidak diperkenankan memasuki Laboratorium (kecuali alasan tertentu). 17



6. Praktikan tidak diperkenankan membawa makanan/ minuman ke ruang Laboratorium, kecuali untuk praktikum. 7.



Praktikan tidak diperkenankan membawa alat-alat/ bahan praktikum ke luar ruangan Laboratorium tanpa seijin guru.



8. Dilarang mencorat-coret bangku/ ruang laboratorium. 9.



Alat-alat/ bahan praktikum harus digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaan atau sesuai anjuran guru.



10. Dalam melakukan praktikum, hendaknya digunakan bahan yang secukupnya. 11. Jika dalam praktikum Praktikan merusakkan/ memecahkan alat, maka yang bersangkutan wajib menggantinya. 12. Jika dalam praktikum terjadi kecelakaan (kena pecahan kaca, terbakar, tertusuk, tertelan bahan kimia) harap segera melapor kepada guru. 13. Dilarang mencicipi/ memakan sesuatu dalam praktikum kalau guru tidak menyuruh untuk melakukannya. 14. Bertanyalah pada guru apabila kurang paham tentang praktikum yang akan dilaksanakan. 15. Label/ etiket bahan yang rusak/ hilang harap segera dilaporkan kepada guru. 16. Jagalah kebersihan dan buanglah sampah pada tempatnya. 17. Jagalah bermain-main selama praktikum berlangsung. 18. Setelah selesai praktikum, alat-alat/ bahan hendaknya dikembalikan ke tempat semula dalam keadaan lengkap, bersih dan siap pakai. 19. Cuci tangan setelah praktikum berakhir. 20. Sebelum meninggalkan ruang Laboratorium, meja praktikum harus dalam keadaan bersih, kursi diletakkan diatas meja, kran air dan gas ditutup rapat, kontak listrik dicabut.



B. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Terlampir



18



C. INTRUKSI KERJA 1. Menggunakan Mikroskop Fungsi : Mengamati objek preparat secara mikroskopis Cara kerja : 1. Tempat kerja obyek diposisikan agar lebih nyaman sehingga lensa okuler mikroskop terletak tepat setinggi mata. 2. Periksa kebersihan mikroskop dari kaca lensa obyektif dan lensa okuler 3. Atur posisi kondensor sehingga sesuai dengan sumber cahaya agar sinar yang dibutuhkan sesuai, agar sinar yang masuk ke lensa obyektif kuat dan sebanyak mungkin, maka letakkan setinggi mungkin. Keadaan sebaliknya akan terjadi bila kondensor letaknya di bawah. 4. Atur cahaya yang masuk ke lapangan pandang maksimal dan terfokus. 5. Letakkan preparat yang akan diamati pada meja benda mikroskop. 6. Mula-mula digunakan lensa obyektif dengan pembesaran kecil. 7.



Fokuskan sediaan, mula-mula dengan makrometer dan kemudian diperjelas dengan micrometer.



8. Sesudah didapatkan area yang akan diamati, lensa obyektif pembesaran kecil diganti dengan lensa obyektif yang sesuai, apabila digunakan dengan lensa obyektif pembesaran 100x digunakan minyak emersi. 9. Setelah diteteskan minya emersi 1 tetes pada sediaan putar mikrometer untuk mendapat bayangan yang jelas. 10. Setelah memakai mikroskop lensa obyektif yang digunakan dibersihkan dengan kertas lensa atau kapas yang dibasahi dengan sedikit alcohol 70%, juga dapat digunakan untuk melarutkan minyak emersi. 11. Selanjutnya alcohol 70% yang menempel pada lensa dibersihkan dengan kertas lensa kering, sebab alcohol yang berlebihan akan melarutkan bahan perekat lensa.



19



2. Menggunakan peralatan kimia Instruksi Kerja Penggunaan Buret Fungsi : Untuk melakukan titrasi Buret adalah alat gelas laboratorium berbentuk silinder yang memiliki garis ukur dan terdapat kran dibagian bawahnya yang berfungsi untuk mengeluarkan atau menghentikan cairan yang keluar. Buret digunakan untuk mengukur volume cairan yang keluar seperti halnya pipet. Buret terutama digunakan untuk titrasi.



Berdasarkan ukurannya buret dibagi menjadi 3 macam yaitu : 1. Buret Makro, buret yang mempunyai kapasitas 50 ml dengan skala terkecil 0,1 ml. 2. Buret Semimikro, buret yang mempunyai kapasitas 25 ml dengan skala terkecil 0,05 ml 3. Buret Mikro, buret yang mempunyai kapasitas 10 ml dan 5 ml. Untuk buret 10 ml dengan skala terkecil 0,02 ml, dan untuk buret 5 ml dengan skala terkecil 0,01 ml. Cara menggunakan buret untuk titrasi : 1. Cuci buret hingga bersih, bebas lemak maupun debu. 2. Buret diklem pada tiang buret dalam posisi tegak lurus dengan datar air. 3. Periksa kran buret, kran harus mudah diputar dan tidak bocor. Bila kran sukar diputar atau bocor, lepaskan kran tersebut dan olesilah permukaannya dengan vaselin. 4. Bilaslah buret dengan larutan yang akan dipakai untuk titrasi, kemudian isi buret dengan larutan yang sama sampai diatas titik nol. 5. Alirkan larutan dengan membuka kran dan usahakan kolom pipa dibawah kran terisi larutan ( tidak terdapat gelembung udara ). 6. Atur tinggi cairan sampai meniskusnya tepat pada angka nol atau angka lain dan catatlah angka mula - mula ini. 7. Mulailah titrasi, tangan kiri memegang kran sambil memutarnya dan tangan kanan memegang labu erlenmeyer yang berisi cairan yang akan dititrasi. Selama titrasi labu erlenmeyer digoyang - goyang dengan gerakan berputar agar larutan yang menetes dari buret segera bercampur. Demikian seterusnya sampai titik akhir dicapai ( ditandai dengan 20



adanya perubahan warna ). Setelah selesai menggunakan buret sebaiknya buret segera dibersihkan dan buang sisa larutan yang ada dalam buret. Berikut Cara Membersihkan Buret : 1. Buang larutan sisa pakai yang ada di dalam buret. 2. Bersihkan buret dengan larutan pencuci dan bilas dengan air suling. 3. Keringkan dan lepaskan kran buret. 4. Jika larutan mengandung alkali/basa maka larutan harus segera dibuang dan buret segera dibersihkan karena sifat alkali/basa dapat membuat tutup kran membeku atau sulit untuk dibuka.



3. Menggunakan kit/alat praktek Terlampir 4.



Menggunakan alat lainnya



Instruksi Kerja Neraca O’Hauss Fungsi : mengukur massa benda dengan ketelitian 0,1 gr



Cara kerja : 1.



Lakukan kalibrasi terhadap neraca yang akan digunakan untuk mengukur dengan cara memutar sekrup yang berada di samping atas piringan neraca ke kiri atau ke kanan posisi dua garis pada neraca sejajar.



2. Letakkan benda yang akan diukur massanya. 3.



Geser skalanya dimulai dari skala yang besar, baru gunakan skala yang keil. Jika panahnya 21



sudah berada di titik setimbang 0 dan jika 2 garis sejajar sudah seimbang maka baru memulai membaca hasil pengukurannya. 4.



Bacalah skala yang ditunjukkan oleh anting pemberat pada masing-masing skala. Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan :



5. Hasil pengukuran = penjumlangan dari lengan I dan lengan II. 6. Setelah selesai melakukan pengukuran massa, ambil benda dari piringan neraca. 7. Letakkan neraca pada tempat semula. 8. Jangan menukar bagian neraca dengan neraca lain yang bukan pasangannya



Instruksi Kerja Neraca Tiga Lengan (311) Fungsi: mengukur massa benda dengan ketelitian 0,01 gr Cara Kerja : 1. Lakukan kalibrasi terhadap neraca yang akan digunakan untuk mengukur dengan cara memutar sekrup yang berada di samping atas piringan neraca ke kiri atau ke kanan posisi dua garis pada neraca sejajar. 2. Letakkan benda yang akan diukur massanya. 3. Geser skalanya dimulai dari skala yang besar, baru gunakan skala yang keil. Jika panahnya sudah berada di titik setimbang 0 dan jika 2 garis sejajar sudah seimbang maka baru memulai membaca hasil pengukurannya. 4. Bacalah skala yang ditunjukkan oleh anting pemberat pada masing-masing skala. Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan : 5. Hasil pengukuran = penjumlangan dari lengan I+ lengan II + lengan III. 6. Setelah selesai melakukan pengukuran massa, ambil benda dari piringan neraca. 7. Letakkan neraca pada tempat semula. 8. Jangan menukar bagian neraca dengan neraca lain yang bukan pasangannya.



22



Instruksi Kerja Multimeter Fungsi : mengukur tegangan, arus dan hambatan listrik A. Mengukur Tegangan DC Cara Kerja : 1. Atur selector pada posisi DCV. 2. Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan dicek, jika tegangan yang dicek skitar 12 V, maka atur posisi skala d batas ukur 50 V. 3. Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada posisi tertinggi supaya multimeter tidak rusak. 4. Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke tiyik tegngan yang akan dicek, probe warna merah pada posisi (+) dan probe warna hitam pada titik (-) tidak boleh terbalik. 5. Baca hasil ukur pada multimeter. B. Mengukur tegangan AC Cara kerja 1. Atur selector pada posisi ACV. 2. Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan dicek, jika tegangan yang dicek skitar 12 V, maka atur posisi skala d batas ukur 50 V. 3. Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada posisi tertinggi supaya multimeter tidak rusak. 4. Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan dicek, probe boleh dipasang terbalik. 5. Baca hasil ukur pada multimeter.



C. Mengukur Arus Cara kerja: 1. Atur selector pada posisi DCA 2. Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar arus yang akan dicek, jika arus yang dicek sekitar 100mA, maka atur posisi skala d batas ukur 250 mA atau 500 mA. 3. Perhatikan dengan benar batas maksimal kuat arus yang mampu diukur oleh multimeter karena jika melebihi batas maka fuse (sekring) pada multimeter akan putus dan multimeter sementara 23



tidak bias dipakai dan fuse atau sekring harus diganti dulu. 4. Pemasangan probe multimeter tidak sama dengan saat pengukuran tegangan DC dan Ac, karena mengukur arus berarti kita memutus salah satu hubungan catu daya ke beban yang akan dicek arusnya, lalu menjadikan multimeter sebagai penghubung. 5. Hubungkan probe multimeter merah pada output tegangan (+) catu daya dan probe (-) pada input tegangan positif (+) dari beban / rangkaian yang akan dicek pemakaian arusnya. 6. Baca hasil ukur pada multimeter.



D.



Mengukur Hambatan Tetap



Cara kerja: 1. Ataur selector pada posisi ohm meter. 2. Pilih skala batas ukur berdasarkan nilai resistor yang akan diukur. 3. Batas ukur ohmmeter biasanya diawali dengan X artinya hasil penunjukkan jarum nantinya dikalikan dengan angka pengali sesuai batas ukur. 4. Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung resistor boleh terbalik. 5. Baca hasil ukur pada multimeter, pastikan nilai penunjukan multimeter sama dengan nilai yang ditujukkan oleh gelang warna resistor.



E.



Mengukur Hambatan Variabel



Cara kerja: 1. Ataur selector pada posisi ohmmeter. 2. Pilih skala batas ukur berdasarkan nilai variable resistor (VR) yang akan diukur. 3. Batas ukur ohmmeter biasanya diawali dengan X artinya hasil penunjukkan jarum nantinya dikalikan dengan angka pengali sesuai batas ukur. 4. Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung resistor boleh terbalik. 5. Sambil membaca hasil ukur pada multimeter putar/ geser posisi resistor dan pastikan penunjukkan jarum multimeter berubah sesuai dengan putaran VR. Baca hasil ukur pada multimeter,



24



5. Mengambil bahan kimia berbahaya Memindahkan Zat Padat Proses memindahlan zat padat dilakukan dengan menggunakan spatula. Beberapa spatula memiliki kegunaan yang spesifik. Misalnya spatula plastik khusus di desain untuk mengambil zat padat dalam jumlah yang banyak. Sedangkan spatula alumunium dapat digunakan untuk memecah zat yang berbentuk granula atau bongkahan dan dapat juga digunakan untuk mengambil zat dalam jumlah terbatas. Langkah-langkah yang dilakukan untuk memindahkan zat padat: 1.



Tepuk-tepuk terlebih dahulu tutup wadah zat padat untuk memastikan tidak adanya zat padat



yang melekat di pinggiran penutup. 2.



Putar penutup zat padat dalam keadaan tegak lurus. Simpan tutup wadah dengan posisi



bagian dalam tutup menghadap ke atas. 3.



Ambil zat padat secukupnya. Bila diperlukan hancurkan zat padat yang berupa bongkahan atau



granula. 4.



Perhatian: jangan mengembalikan zat padat yang telah diambil ke dalam wadahnya. Hal ini



harus dihindarkan karena dapat menyebabkan zat dalam wadah terkontaminasi. Contoh kasusnya sering terjadi pada NaOH padat yang mencair dalam wadah.



Menuangkan Zat Cair Aspek keamanan yang diperlukan dalam menuangkan zat cair, terutama asam atau basa pekat adalah selalu menggunakan sarung tangan untuk menghindari iritasi terhadap kulit. Selain itu selalu ingat untuk mereaksikan zat cair berbahaya dalam ruang asap/asam untuk keamanan. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menuangkan zat cair: 1.



Buka tutup botol reagen. Biasanya tutup botol cairan selalu terdiri dari dua lapisan. Pastikan



kedua tutup botol ini selalu lengkap terpasang. 2.



Tuangkan larutan ke dalam gelas kimia terlebih dahulu. Jangan langsung ke gelas ukur. Pegang



bagian label botol untuk mencegah kerusakan label karena tetesan zat cair. 3.



Pastikan untuk memiringkan gelas kimia dan mulai mengalirkan cairan dari dalam wadah



secara perlahan. Hindarkan timbulnya percikan dan cairan yang meluap saat menuangkan larutan. 4.



Begitu pula ketika menuangkan cairan dari gelas kimia ke dalam silinder ukur. Miringkan



silinder ukur dan mulailah menuangkan larutan secara perlahan. 5.



Selain dengan cara tersebut kita juga bisa menggunakan bantuan batang pengaduk. Cairan



dialirkan lewat batang pengaduk untuk mencegah terjadinya percikan. Cara ketiga adalah dengan menggunakan bantuan corong gelas. Pastikan ujung corong bersentuhan dengan dinding wadah 25



untuk meghindarkan terjadinya percikan. Jika diperlukan, potongan kertas saring kecil dapat ditambahkan untuk menyumbat lubang di saluran corong gelas agar arus air tidak terlalu deras. 6.



Perhatian: percikan yang ditimbulkan saat menuangkan zat cair dapat membahayakan



praktikan, memungkinkan terjadinya reaksi dengan udara dan mengganggu pengukuran karena gelembung yang dihasilkan.



Gambar Teknik Menuangkan Larutan: (a) teknik menuangkan larutan dengan memanfaatkan dinding gelas kimia, (b) teknik menuangkan larutan menggunakan batang pengaduk (c) teknik menuangkan larutan menggunakan corong gelas



26



D. PENATAAN LABORATORIUM 1. Poster K3 dilaboratorium



Gambar 5. Poster budaya 5S5R



27



Gambar 6. Poster larangan di Laboratorium



Gambar 7. Aturan keselamatan kerja laboratorium



28



2. Foto before after dalam penerapan 5R di laboratorium: a. Penataan alat



A



B



Keterangan : A = sebelum dilakukan penataan alat bagian atas tercampur termometer dan mikrometer sekrup dan jangka sorong. Bagian bawah kotak preparat belum rapi B = setelah penataan mikrometer satu susun, jangka sorong satu susun, bagian bawah kotak preparat tersusun rapi



A



B



Keterangan : A = sebelum dilakukan penataan alat kit bercampur dengan peralatan lain. B = setelah penataan kit tersusun rapi



29



A



B



Keterangan : A = sebelum dilakukan penataan model peraga biologi bercampur dengan P3K. B = setelah penataan model peraga biologi tersusun rapi



A



B



Keterangan : A = sebelum dilakukan penataan peralatan alat kimia bercampur. B = setelah penataan peralatan kimia tersusun rapi sesuai ukuran. b. Penataan bahan



A



B



Keterangan : A = sebelum dilakukan bahan kimia tidak terdapat dalam lemari bahan. Serta kondisi bawah lemari dipenuhi rayap. B = setelah penataan bahan kimia tersusun rapi dalam lemari sesuai sifatnya. 30



c.



Penataan dokumen laboratorium



A



B



Keterangan : A = sebelum dilakukan penataan buku referensi, program kerja susunannya tercampur. B = setelah penataan buku referensi dan program kerja berada pada posisi yang benar.



A B Keterangan : A = sebelum dilakukan penataan buku dan alat tulis, meja kerja terlihat kurang ringkas. B = setelah penataan buku dan alat tulis, meja kerja terlihat ringkas.



31



d.



Penataan lingkungan laboratorium



Keterangan : Atas = sebelum dilakukan penataan lingkungan laboratorium terlihat suram Bawah = setelah penataan lingkungan lingkungan laboratorium (pencahayaan) cukup.



32



E. Program Tahunan PROGRAM PENGEMBANGAN LABORATORIUM IPA UPT SMP NEGERI 1 PASIRIAN TAHUN 2019 (Semester Genap 2018/2019-Semester Ganjil 2019/2020) No



Jenis Kegiatan



1 1.



Penanggung jawab 5 Kepala Lab. IPA



Langkah-langlah



2 Penataan ruang lab.



3 Terciptanya ruang lab yang bersih, indah dan alat serta bahan diletakkan sesuai klasifikasinya



4 -Menyusun jadwal piket -Mensosialisasikan kepada petugas -Melaksanakan program -Evaluasi Tindak lanjut



2.



Inventarisasi alat dan bahan



Tercatat semua alat dan bahan yang dimiliki lab.



-Pengumpulan alat dan bahan -Pengadministra sian -Evaluasi Tindak lanjut



Kepala Lab. IPA



JuliAgustus 2018



-



3.



Penyusunan daftar pengusulan alat dan bahan



Tersusunnya daftar pengusulan alat dan bahan lab.



-Pencatatan alat dan bahan hilang/rusak -Pengadministra sian -Pengusulan alat dan bahan habis pakai



Kepala Lab. IPA



Oktober 2018



BOS



4.



Melaksanakan kegiatan praktikum



Terlaksananya kegiatan praktikum sesuai kompetensi



-Menyusun jadwal -Persiapan praktek -Praktek -Evaluasi



Guru bidang studi



Tahun 2019



BOS



1 5.



2 Administrasi hasil praktikum



3 Tercatatnya hasil praktikum sesuai kompetensi



4 -Pengumpulan Pengadministrasian -Tindak lanjut



5 Kepala Lab. IPA



6 7 Sepanjang Bos tahun 2019



6.



Mengikuti kegiatan ilmiah



Mengikuti kegiatan ilmiah dan menerapkan dalam kegiatan lab.



-Pendaftaran -Kegiatan -Tindak lanjut



Kepala Sekolah



Insidental



33



Waktu



Sumber Dana 7 BOS



Tujuan



6 JuliAgustus 2018



B



F.



KESIMPULAN Berdasarkan hasil pelaksanan kegiatan on the job learning ( t u g a s m a n d i r i )



calon kepala laboratorium IPA yang dilaksanakan di UPT SMPN 1 Pasirian, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Kegiatan on the job learning bagi calon kepala laboratorium setelah mengikuti kegiatan diklat (in service learning I) merupakan hal yang sangat penting, Karena dengan adanya kegiatan ini setiap materi yang telah didapatkan dalam diklat dapat secara langsung diterapkan oleh para peserta. 2.



Kegiatan on the job learning juga dapat dijadikan sebagai bukti keterlaksanaan kegiatan



pendampingan satelah kegiatan diklat dilakukan. 3. On Job Learning diadakan untuk meningkatkan pemahaman tentang fungsi dan peran laboratorium Komputer dalam mendukung proses pembelajaran beberapa mapel di sekolah 4. Dalam kegiatan on the job learning para peserta calon kepala laboratorium IPA diajarkan untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga setelah menjadi kepala laboratorium sungguhsungguh dapat bekerja dengan baik dan professional. 5. Program Peningkatan mutu sarana dan prasarana pendidikan perlu didukung oleh semua pihak terutama dari pemerintah dan masyarakat. Semoga Program Peningkatan mutu sarana dan prasarana pendidikan khususnya dan semua pada umumnya dapat terus dilanjutkan pada tahuntahun yang akan datang.



G. Saran Pada dasarnya kegiatan on the job learning ini adalah kegiatan yang sangat bermanfaat bagi para pesarta diklat calon kepala laboratorium, oleh sebab itu semoga dalam kegiatan selanjutnya pelaksanaan on the job learning ini dilakukaan dengan jangka waktu yang lebih panjang lagi serta lebih banyak waktu pendampingan yang diberikan oleh pendamping agar kendala-kendala yang dihadapi selama kegiatan on the job learning lebih cepat diatasi



Lumajang , 3 Mei 2019 Penyusun,



Dwi Setyowati, S.Si NIP. 19821206 200903 2 008 34



DAFTAR PUSTAKA



Azhar, R.Y. 2013. Cara memindahkan Zat. http://share-pangaweruh.blogspot.com/2013/04/teknikdasar-dalam-praktikum-kimia-cara.html. Diakses tanggal 3 Mei 2019 Sani, R.A. 2018. Pengelolaan Laboratorium Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara.



35



Lampiran 1.



PROFIL LABORATORIUM 2.1 Profil Sekolah PROFIL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA



A. Nama Sekolah Kategori Sekolah Nomor Statistik Sekolah (NSS) Status Sekolah Terakreditasi Alamat (Jalan/Kec./Kab./Kota) Nama yayasan (Swasta) Alamat Yayasan Tahun didirikan/izin Operasional 6299/O/1978) Nomor Rekening sekolah Kepala Sekolah



NPSN : 20521419



: UPT SMP Negeri 1 Pasirian : Negeri : 201052104005 : Terakreditasi A : : Jl.Raya.No.03 Pasirian Kec. Pasirian Kab. Lumajang : : : 1978/15 September 1978 (SK Mendikbud No. : 0432033392 : a. Nama : Drs. Waniran, MPd. b. NIP : 19620706 199601 1 001 : 0334-571144 : Hak Pakai : 13.720 m2 : 2.780 m2



No. Telp./HP .status Tanah a. Luas Tanah b. Luas Bangunan B. DATA SISWA



Jumlah Jml Pendftr Tahun Pelajaran



Kelas VII



Kelas VIII



Kelas IX (VII+VIII+IX)



(Calon Siswa Baru)



Jml Siswa



2016/2017



389



288



9



288



9



288



2017/2018



403



288



9



288



9



2018/2019



354



288



9



288



9



Jml Rombel



Jml Siswa



Jml



Jml Siswa



Jml Siswa



Rombel



9



858



27



288



9



858



27



288



9



858



27



Rombel



Rombel



C. DATA RUANG KELAS Jumla h Ruang Kelas Bangku



Kondisi Baik



27



11



858



400



R. Ringan



Ukuran



R. Sedang



14 400



58



*) Ruang lain Dipakai Kelas



36



R. Berat



7x9 M2



19



63 M2



R. Lainnya*)



8



Lab IPA



D. DATA RUANG DAN SARANA PRASARANA YANG DIMILIKI 



Ukura n (m2) Jenis Ruang



Kondisi



Kelengkapan Sarana



JM L



Baik



R.Ringan



R. Sedan g



R. Berat



Ada Lkp



Ada tdk lkp



Tdk ada



1



-



-



1. Perpustakaan



15 x 8



1



-



-



-



-



2. Lab. IPA



13.50 x9



2



2



-



-



-



3. Lab. Bahasa



15 x 8



1



1



-



-



-



-



-



1



-



-



-



-



-



--



-



-



-



5. Kantor



3x8



1



1



-



-



-



-



1



-



6. R. Guru



9 x 15



1



1



-



-



-



-



1



1



7. KM/WC



1,5 x 2



14



7



-



4. R. Multimedia



8. Pagar



ada 1



1



10. R. Satgas



1



1



11. R. Adiwiyata



1



1



12. Tempat Cuci Tangan



14



1



IPA



Mat



IPS



*) Kurang *) Tembok



9. R. UKS



13 Alat peraga



2



Kesen ian



Orkes



*)Lingkari/coret yang sudah dipunyai



E. DAYA / JASA  LISTRIK  9000 watt



 AIR  Sumur +PDAM



 TELP



 INTERNET



 Ada



 ada







F. GURU Jenis Guru



Jumlah



Keterangan



Guru Tetap(PNS/Yayasan)



33 Org.



PNS



Guru Tidak Tetap/guru bantu



8 Org.



GTT



Tenaga Kependidikan



11 Org.



PN : 2 Org. PTT : 9 Org.



37



SITE PLAN SMP NEGERI 1 PASIRIAN



KM



KM



UKS



Lab Bahasa



Lab IPA



Kantin



Kopsis



R. KURIKU LUM



LAB. IPA



LAPANGAN OLAH RAGA



KM



BK



AULA



osis TAMAN PERPU STAKA AN



R. SATGA S R. ADIWI YATAA



2 lantai



Ruang Guru tu



ks



MUSHOLA



TAMAN



RAYAJURUSAN LUM











KETERANGAN 



UTARA



Ruang Belajar



38



Lampiran 2 Foto Laboratorium IPA



Gambar 1 . Tampak depan Pintu utama lab IPA dan samping kiri ruang laboran



Gambar 2. Tampak sisi kiri laboratorium



39



Gambar 3. Tampak sisi kanan Laboratorium dengan pintu utama kedua



40



Lampiran 3. SOP (Standar Operasional Prosedur) 1.



Peminjaman peralatan Laboratorium SOP PEMINJAMAN ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM UNTUK PESERTA DIDIK



1. Peserta didik (praktikan) mengisi form peminjaman alat dan bahan praktikum sesuai dengan praktikum yang akan dilaksanakan. 2. Laboran mendampingi asisten untuk menyiapkan peralatan dan bahan untuk kegiatan praktikum sesuai dengan form peminjaman alat dan bahan. 3. Asisten melakukan cek atas alat dan bahan yang akan digunakan, sebelum diserahkan kepada peserta didik. Jika alat dalam keadaan rusak maka alat tidak boleh dipinjamkan dan jika alat dalam keadaan baik maka alat boleh dipinjamkan. 4. Peserta didik (praktikan) mengambil alat dan bahan yang telah dipinjam kepada asisten. 5. Setelah kegiatan praktikum selesai, peserta didik (praktikan) membersihkan peralatan dan sisa bahan yang digunakan dan mengembalikan peralatan kepada asisten. 6. Praktikan melakukan cek atas peralatan yang dipinjam dan sisa bahan yang digunakan dalam kegiatan praktikum, untuk memastikan kondisinya sama dengan saat peralatan akan dipinjam. Jika kondisi alat rusak/hilang maka peserta didik (praktikan) harus mengganti dengan alat yang sama sebagai syarat keluarnya nilai. Jika alat dalam keadaan baik maka diserahkan kepada laboran. 7. Laboran menyimpan alat dan bahan praktikum ke tempat semula.



SOP PEMINJAMAN ALAT LABOR UNTUK UMUM 1.



Membuat Pengajuan Surat Permohonan Peminjaman Alat/Barang/Sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh Sekolah kepada Kepala Laboratorium



2.



Permohonan Pinjaman yang ditujukan kepada Kepala Laboratorium akan segera ditindaklanjuti



3.



Mengisi daftar peminjaman alat yang disediakan laboratorium



4.



Mengisi surat perjanjian peminjaman alat yang



41



5.



Penyerahan alat pinjaman dan melalukan pengecekan awal terhadap kondisi alat sebelum dipinjamkan



6.



Mengembalikan alat pinjaman tersebut dan melakukan pengecekan akhir terhadap semua barang pinjaman tersebut harus sesuai dengan kondisi awal pada saat barang tersebut dipinjam



7.



Setiap peminjaman dikenakan biaya perawatan sesuai dengan ketentuan laboratorium



8.



Pengisian Surat Pengembalian



2.



Penggunaan bahan praktik



3.



Prosedur usulan pengadaan peralatan Laboratorium SOP PENGADAAN ALAT



1.



Kepala sekolah membentuk panitia pengadaan alat-alat lab



2.



Melakukan pengecekan ke labor untuk melihat alat-alat yang sudah ada, rusak ataupun yang kurang untuk didata



3.



Ketua panitia melaksanakan rapat pembuatan rencana kerja (RKS) dan harga perkiraan sendiri (HPS) serta alat-alat yang dibutuhkan dalam pratikum guna mencapai tujuan pembelajaran



4.



Panitia menyerahkan hasil rapat (proposal pengadaan alat lab) ke kepala sekolah untuk diminta persetujuan



5.



Setelah mendapat persetujuan, kemudian proposal disampaikan kepada kepala dinas pendidikan setempat



6.



Dinas pendidikan mempelajari dan meneliti proposal yang diajukan pihak sekolah kemudian menyetujui proposl tersebut



7.



Setelah proposal disetujui, dinas pendidikan memberitahukan kepala sekolah bahwa proposal nya disetujui



8.



Setelah itu, dinas pendidikan mengirim alat-alat lab tersebut ke sekolah



4.



Prosedur usulan bahan praktikum SOP PENGADAAN BAHAN



1. Kepala sekolah membentuk panitia pengadaan bahan lab 2. Melakukan pengecekan ke labor untuk melihat bahan yang sudah ada, rusak, kadaluarsa ataupun yang kurang untuk didata 3. Ketua panitia melaksanakan rapat pembuatan rencana kerja (RKS) dan harga perkiraan sendiri (HPS) serta bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pratikum guna mencapai tujuan pembelajaran 42



4. Panitia menyerahkan hasil rapat (proposal pengadaan bahan lab) ke kepala sekolah untuk diminta persetujuan 5. Setelah mendapat persetujuan, kemudian proposal disampaikan kepada kepala dinas pendidikan setempat 6. Dinas pendidikan mempelajari dan meneliti proposal yang diajukan pihak sekolah kemudian menyetujui proposl tersebut 7. Setelah proposal disetujui, dinas pendidikan memberitahukan kepala sekolah bahwa proposal nya disetujui 8. Setelah itu, dinas pendidikan mengirim bahan lab tersebut ke sekolah



5.



Prosedur penggunaan Laboratorium di luar jadwal pelajaran (penelitian)



1. Peneliti membuat surat permohonan penggunaan laboratorium untuk penelitian (surat ijin riset). 2. Peneliti menyerahkan surat ijin riset dan proposal penelitian kepada laboran. 3. Laboran menentukan jadwal penelitian. 4. Peneliti menerima jadwal pelaksanaan penelitian dari laboran. 5. Peneliti mengisi form peminjaman alat dan penggunaan bahan untuk penelitian kepada laboran. 6. Laboran menerima form peminjaman alat dan penggunaan bahan yang sudah diisi oleh peneliti. 7. Laboran mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk penelitian. 8. Peneliti melakukan penelitian sesuai jadwal yang telah ditentukan. 9. Setelah penelitian selesai, peneliti mengembalikan alat kepada laboran. 10. Peneliti membayar biaya sewa alat dan penggunaan bahan. 11. Laboran memeriksa alat yang telah dikembalikan untuk memastikan kondisi alat. Jika alat dalam keadaan baik maka diterima laboran, jika alat dalam keadaan rusak maka dikembalikan ke peneliti untuk diganti. 12. Laboran menyimpan alat.



43



Lampiran 4. Daftar Inventaris DAFTAR INVENTARIS LABORATORIUM RINCIAN INVENTARIS IPA 1. Peralatan Fisika 2. Peralatan Kimia 3. Peralatan Biologi 4. Alat Percobaan 5. Bahan habis pakai 1. Peralatan Fisika No 1



Nama Barang



Jumlah



Jumlah



Basicmeter, dilenkapi dengan shunt skala 0-5 A dan 0-100 ma< multiplier skala 0-19 V dan 0-50 V Beban Bercelah, massa 5-20 gram, terdapat pengait



18



1



4



Beban Berkait, beban 50 gram 2 buah, 100 gr 2 buah, 200 gr 1 buah Bosshead ( Penjepit ), bahan alumunium



68



5



Catu Daya, tegangan masukan 220 V



13



6



Dinamometer ( Pegas Presisi ), ketelitian 0,1 N/cm



1



7



G - Clamp, bahan logam



8



8



Garputala, bahan baja, isi 4 variasi frekuensi



2



set



9



Gelas Beaker, bahan borosilikat 100, 250, dan 1000ml 100 ml



26



buah



250 ml



21



500 ml



6



1000 ml



7



100 ml



4



250 ml



6



Jangka Sorong, ketelitian 0,1 mm



15



2 3



10



12 14 15



Rusak



Kondisi Riil



Ket



3 buah



3



Baik



Set



15 3



15 0



3



0 Set



1



1



68



0



68



8



5



8



1



0



1



8



0



0



2



0



2



26



0



26



21



0



21



6



0



6



buah



7



0



7



buah



4



0



4



6



0



6



13



2



13



8



0



8



Buah Buah Set Buah



buah buah



Gelas Ukur, bahan borosilikat



Kit Hidrostatika dan Panas SMP, terdiri dari ....item KIT Listrik dan Magnet SMP, terdiri dari 39 item



8 8



buah Buah Set



0 Set



8



Set



8



0



8



8



0



8



15



1



14



16



KIT Mekanika SMP,terdiri dari 30 item



8



17



KIT Optika SMP, terdiri dari 28 item



8



18



8



19



Klem Universal, bahan alumunium dan baja tahan karat Kubus Massa Sama, massa 100gr, 4 jenis



8



buah



20



Magnet U



6



Buah



21



Mikrometer, ketelitian 0,01 mm



15



Buah



22



Mistar, panjang 50 cm



1



23



Multimeter ACD / DC 10 Kilo Ohm / Volt



12



26



Pegas, bahan baja pegas, 3 jenis bahan



Set



28



Plat, bahan logam 4 jenis



Set



44



Set



8



Buah



Buah buah



1 11



0 1



1 11



Magnet 3 patah



31 32



Statif (Panjang dan pendek), dia baja 10mm, dasar statif ABS. Stopwatch, ketelitian 0,2 detik



33



Termometer analog suhu badan 35-42



34



Buah buah 4



Termometer digital suhu badan 35-42



4



1 Buah



3



3



Buah



4



0



4



Baik



Rusak



Kondisi Riil



4



0



4



0 0



19



Pecah 1



Peralatan Kimia No



Nama Barang



Jumlah Barang



1



Botol Zat 100 ml



4



2



Pipet Tetes 20 cm



20



3



Batang Pengaduk 5 mm, 20 cm



19



Buah



20 19



Batang Pengaduk 10 mm, 20 cm



19



Buah



19



0



19



Corong Dia. 5 cm



7



Buah



7



0



7



Corong Dia. 10 cm



9



Buah



9



0



9



Mortar & Alu 7 cm



9



Buah



9



0



9



Mortar & Alu 15 cm



5



Buah



5



0



5



12



Botol Semprot 500 ml



3



Buah



3



0



3



16



Kaca Arloji, dia 10 cm



5



26



Pembakar Spiritus, bahan gelas dan tutup



14



27



Kaki Tiga + Alas Kasa Kawat



20



28



Stopwatch, ketelitian 0,2 detik



4



29



Kalorimeter Tekanan Tetap, volume 250 ml



8



30



Tabung Reaksi, volume 20 ml,



89



31



Rak Tabung Reaksi, kayu, 10 Lubang



23



32



Sikat Tabung Reaksi, diameter 1 cm



33 34



10 11



Buah Buah



20



5



0



5



12



2



12



20



0



20



3



1



3



Buah



8 89



0 0



89



Buah



23



0



23



15



Buah



15



0



15



Tabung Centrifuge, kaca, tabung sesuai centrifuge



14



Buah



14



0



14



2



2



0



2



2



0



2



40



Tabel Periodik Unsur, atas bawah diberi paralon dan pengantung Model Molekul, menunjukan atom hidrogen, nitrogen, sulfur, carbon Pipa U, kapasitas 20 ml, bahan kaca borosilikat



6



Buah



6



0



6



41



Pipa Y, borosilikat, diameter 10mm



6



Buah



6



0



6



42



Pelat Tetes Porselen 100 x 80 mm, 12 lekukan



8



Buah



8



0



8



43



Penjepit Tabung Reaksi, panjang 15 cm



39



Buah



39



0



39



44



Pinggan Penguap, porselen, diameter 90mm



4



Buah



4



0



4



35



Buah Buah Buah Buah Buah



Ket



8



Buah 2 Set



Peralatan Biologi No



Nama Barang



Jumlah Barang



1



Model Kerangka Manusia, tinggi 150 cm



0



2



Model tubuh Manusia, tinggi 150 cm



1



3



Preparat Mitosis



1



4



Preparat Meiosis



1



5



Preparat anatomi tumbuhan, akar, batang, daun dikotyl dan monokotyl



6



Buah Buah Buah Buah



Rusak



Kondisi Riil



0



0



0



1



0



1



1



0



1



1



0



1



0 set



45



Baik



6



6



Ket



6



Preparat anatomi hewan



6



7



Gambar kromosom



0



8



Gambar DNA



0



9



Gambar RNA



0



10



Gambar Pewarisan Mendel



1



11



1



12



Gambar contoh - contoh tumbuhan dari berbagai divisi Gambar contoh - contoh hewan dari berbagai filum



13



Gambar / Model sistem pencernaan manusia



1



14



Gambar / model sistem pernafasan manusia



1



15



Gambar / model sistem peredaran darah manusia



1



16



Gambar / model sistem pengeluaran manusia



1



17



Gambar / model sistem reproduksi manusia



1



18



Gambar / model sistem syaraf manusia



1



19



Gambar sistem pencernaan burung,reptil,ampibi,ikan dan cacing tanah Gambar sistem pernafasan burung,reptil,ampibi,ikan dan cacing tanah Gambar sistem peredaran darah burung,reptil,ampibi,ikan dan cacing tanah Gambar sistem pengeluaran burung,reptil,ampibi,ikan dan cacing tanah Gambar sistem reproduksi burung,reptil,ampibi,ikan dan cacing tanah Gambar sistem syaraf burung,reptil,ampibi,ikan dan cacing tanah Gambar pohon evolusi



1



20 21



22 23 24 25



set Buah Buah Buah Buah



0



6



0



0



0



0



0



0



0



0



0



1



0



1



0 Buah



1



6



1



1



1



0



1



Buah



1



0



1



Buah



1



0



1



1



0



1



1



0



1



1



0



1



1



0



1



Buah



Buah Buah Buah Buah



0 Buah



1



1



1



0 Buah



1



1



1



0 Buah



1



1



1



0 Buah



1



1



1



0 Buah



1



1



1



0 Buah



1



1



1



1



0



1



Baik



Rusak



Kondisi Riil



Buah



Alat Percobaan No 1



Nama Barang



Jumlah Barang



Mikroskop Monokuler, lensa objectif 10x, 40x, dan 100x. Lensa okuler 5x dan 10x. Sumber cahaya matahari



15



Buah



15



0



15



Mikroskop Binokuler, lensa objectif 10x, 40x, dan 100x. Lensa okuler 5x dan 10x. Sumber cahaya listrik



4



Buah



2



2



2



2



Mikroskop stereo binokuler, pembesaran 20x



1



3



Perangkat Pemeliaraan Mikroskop



2



6



Gelas Benda, kaca jernih, 76,2 x 25,4 x 1 mm



10



7



Gelas Penutup, Kaca jernih ukuran 22x22 mm



6



8



Gelas Arloji, bahan kaca diameter 80 mm



4



9



Cawan Petri, bahan kaca diameter 100mm



Buah Set Pak Pak Pak



1



0



1



2



0



2



10



0



10



6



0



6



4



0



4



Pak



75 mm



15



Buah



14



1



14



Erlenmeyer 100 ml



40



Buah



40



0



40



Erlenmeyer 250 ml



76



76



0



76



27



aquarium, plastik, 30x20x20 cm



3



3



0



3



28



neraca, kapasitas 311 gram



15



15



0



15



16



Erlenmeyer, kaca borosilikat, bibir tuang



46



Buah Buah Buah



Ket



32



potometer, dari kaca



4



33



respirometer, dari kaca, alas plastik



4



34



perangkat bedah hewan



12



37



kuadrat, bahan besi, ukuran 50x50 cm



8



40



insektarium, plastik



4



42



kaca pembesar/lup, diameter 50mm



25



43



kotak botani/vasculum, 30x19x8cm



1



44



kotak genetik, kancing plastik, 5 warna berbeda.



12



Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Kotak



4



0



4



3



1



3



12



0



12



8



0



8



4



0



4



25



0



25



1



0



1



12



0



12



Baik



Rusak



Kondisi Riil



Bahan Habis Pakai No



Nama Barang



Jumlah Barang



1



ASAM SULFAT 0,1 N



0



Botol



0



2



HCL, 36%, 500 cc



1



Botol



1



3



ACEROKRAMIN, serbuk, 10 gr



0



Botol



0



4



EOSIN 25 gr



0



Botol



0



5



ETANOL, 95%, 50 ml



1



Botol



1



6



GLUKOSA 500 gr



0



Botol



0



7



INDIKATOR UNIVERSAL, pH 1-11



2



Pak



2



8



iodium, kristal, 500 gr



0



Botol



0



9



koh, kristal 500 gr



0



Botol



0



10



MnSO4, serbuk, 500 gr



0



Botol



0



11



NaOH 500 gr



2



Pak



2



12



VASELINE, pasta, 500 gr



2



Botol



2



13



KERTAS SARING



15



Pak



14



Reagen Biuret



2



15 botol 2 Pasirian, Oktober 2018



Mengetahui/ Menyetujui, Kepala UPT SMP Negeri 1 Pasirian,



Kepala Laboratorium IPA



Drs. WANIRAN, M.Pd NIP. 19620706 199601 1001



DWI SETYOWATI, S.Si NIP. 19821206 200903 2 008



47



Ket



Lampiran 5. Contoh Formulir



48