UjI Lanjut BNT (LSD) Free Learning [PDF]

  • Author / Uploaded
  • kobex
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Menu







Search



UjI Lanjut BNT (LSD) Tulisan kali ini adalah lanjutan dari artikel beberapa waktu yang lalu, yaitu “One Way ANOVA”, so it’s strongly recommended untuk membaca artikel tersebut sebelum melanjutkan artikel ini. (nb: sori nih… jadi ngungkit2 masa lalu :)) Uji ANOVA hanya memberikan indikasi tentang ada tidaknya beda antar ratarata dari keseluruhan perlakuan, namun belum memberikan informasi tentang ada tidaknya perbedaan antara individu perlakuan yang satu dengan individu perlakuan lainnya. Sederhananya bila ada 5 perlakuan yang ingin diuji, misalnya perlakuan A, B, C, D, dan E. Maka bila uji ANOVA menginformasikan adanya perbedaan yang signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan terdapat perbedaan yang signifikan antar rata-rata perlakuan, namun belum tentu ratarata perlakuan A berbeda dengan rata-rata perlakuan B, dan seterusnya… Untuk uji yang lebih mendalam maka mesti dilakukan uji lanjut (Post hoc test). Ada berbagai macam jenis uji lanjut, namun pada artikel kali ini kita coba bahas uji BNt. Uji BNt (Beda Nyata terkecil) atau yang lebih dikenal sebagai uji LSD (Least Significance Different) adalah metode yang diperkenalkan oleh Ronald Fisher. Metode ini menjadikan nilai BNt atau nilai LSD sebagai acuan dalam menentukan apakah rata-rata dua perlakuan berbeda secara statistik atau



tidak. Untuk menghitung nilai BNt atau LSD, kita membutuhkan beberapa data yang berasal dari perhitungan sidik ragam (ANOVA) yang telah dilakukan sebelumnya, data tersebut berupa MSE dan dfE. Selain itu juga butuh tabel t-student. Secara lengkap rumusnya adalah sbb:



Untuk konkritnya, kita langsung ke TKP. Seorang peneliti yang ingin mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari beberapa jenis pupuk (pupuk A, B, C, D, E, F dan G) terhadap produktivitas tanaman padi di sebuah wilayah. Untuk itu dilakukan percobaan



dengan



design



RAL



(Rancangan



Acak



Lengkap).



Hasil



pengukurannya adalah sebagai berikut:



Setelah dilakukan uji ANOVA (sidik ragam) pada taraf kepercayaan 5% , hasilnya menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh signifikan terhadap produktivitas tanaman padi.



Karena uji ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang nyata secara statistik, maka dilakukan uji lanjut BNt untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antar tiap individu perlakuan. Prosedur pengerjaannya tidak disediakan secara default oleh program Microsoft excel, namun kita bisa melakukannya secara semi manual. Silahkan tonton video berikut:



Uji BNt (LSD)



Nilai BNt pada contoh kasus ini adalah:



Nilai BNt (LSD) inilah yang menjadi pembeda antar rata-rata dua populasi sampel, bila rata-rata dua populasi sampel lebih kecil atau sama dengan nilai LSD, maka dinyatakan tidak berbeda signifikan. Atau dapat ditulis dengan persamaan berikut:



Dari asumsi yang terdapat dalam rumus tersebut, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:



Kesimpulan yang terlihat pada tabel tersebut, tampilannya terkesan agak rumit, terutama bila kita harus menguji perlakuan yang sangat banyak. Bisa dibayangkan, misalnya ada 15 perlakuan, maka paling tidak terdapat 105 kombinasi perlakuan yang akan diuji. Untuk itu, dibuat sebuah sistem notasi, gunanya untuk menyederhanakan tampilah hasil uji BNt (LSD), yang caranyanya sudah diuraikan pada video diatas. Pada contoh kasus ini, tampilan uji LSD0.05 dengan sistem notasi adalah sebagai berikut:



Cara interpretasinya adalah dengan metihat notasi huruf yang berada didepan nilai rata-rata tiap perlakuan. Nilai rata-rata perlakuan yang diikuti oleh huruf yang sama dinyatakan tidak berbeda signifikan, misalnya: (a) Nilai rata-rata Varietas A tidak berbeda signifikan dengan Varietas B, karena sama-sama diberi simbol notasi “a”, (b) Nilai rata-rata Varietas A berbeda signifikan dengan Varietas C, karena notasinya berbeda. Varietas A notasinya “a”, sedangkan varietas C notasinya “b”, dst…



Share this:



 Twitter



 Facebook



Like Be the first to like this.



Related



ANOVA SATU JALUR (One Way ANOVA) In "Statistika dan Penelitian"



ANOVA Dua JALUR (Two Way ANOVA) In "Statistika dan Penelitian"



Aplikasi Program SPSS Dalam Menyelesaikan Kasus Uji Statistika Parametrik (Bagian 6: Uji ANOVA Dua Arah) In "Statistika dan Penelitian"



 8 Replies



April 14, 2013



« Previous



Leave a Reply Your email address will not be published. Required fields are marked *



Comment



Name



* Email



* Website



Post Comment



Next »



Notify me of new comments via email. Notify me of new posts via email.



Dirman Deka on May 8, 2015 at 5:26 pm



tks..  Reply



Ardiba on February 24, 2016 at 11:51 am



Tfs. tetep sharing konten bermanfaat seperti ini ya Gan. Sangat membantu ^_^  Reply



Ina on March 28, 2016 at 5:04 am



bagaimana menampilkan notasi (a,b,c,d,..) pada spss ? Tks  Reply



j on January 4, 2017 at 1:58 pm



sangat membantu  Reply



lysin on January 5, 2017 at 8:56 am



mungkin kah LSD lanjutan menunjukkan ada perbedaan, walaupun F hitung lebih kecil dari Fkritis  Reply



Revina on April 12, 2017 at 5:51 am



Terima kasih banyak. sangat membantu:)  Reply



alexander on May 10, 2017 at 1:33 am



Mohon masukan bagaimana cara membedakan penulisan simbol dalam uji lanjutan yang menyatakan hasilnya berbeda nyata dan berbeda sangat nyata. Dalam banyak hasil penelitian sering saya jumpai hasil uji F yang berbeda sangat nyata (0,01) dan uji lanjutannya menggunakan taraf 95% dan



sebaliknya ada yang hasil uji Fnya nyata (0,05) namun uji lanjutannya menggunakan taraf 99%. Menurut saya bila uji Fnya berbeda nyata maka uji lanjutan menggunakan taraf 95% dan bila sangat nyata menggunakan 99%, sedangkan untuk simbol saya menggunakan huruf kecil (a, b, c, ….) untuk taraf 95% dan huruf kapital (A, B, C, …) untuk taraf 95%. Sering saya perhatikan taraf uji nyata sudah ditentukan terlebih dahulu sedangkan menurut saya taraf uji nyata baru ditentukan setelah mendapatkan hasil uji F. Mohon masukan yang paham tentang hal ini. Mohon banyak yang bisa menanggapi ini dan dikirim ke email [email protected].  Reply



tuti on July 13, 2017 at 3:35 pm



mau nanya kalau dalam satu perlakuan 2 notasi bagaiamna cara mebacanya?  Reply



View Full Site