Kehamilan Dengan Penyakit Gangguan Jiwa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PENGANTAR ASUHAN KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL “PELAYANAN KESEHATAN JIWA PADA IBU HAMIL”



DISUSUN OLEH: KELOMPOK 6 1. Dinda Agustia



(40017001)



2. Agnes Monika Indra Yani



(40017003)



3. Anggun Krismala



(40017006)



4. Intan Elvira Qolby



(40017036)



5. Irma Ismawati



(40017038)



6. Lia Ida Farida



(40017042)



7. Monalisa



(40017048)



Dosen pembimbing : Renda Natalina P, SST., M.Kes



PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN STIKes MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN AKADEMIK 2017/2018



1



BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis, perubahan psikologis dan adaptasi dari seorang wanita yang pernah mengalaminya. Perubahan kondisi fisik dan emosional yang kompleks memerlukan adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi. Konflik antara keinginan prokreasi, kebanggaan yang ditumbuhkan dari norma-norma sosiokultural dan persoalandalam kehamilan itu sendiri (misalnya adanya perubahan tubuh dan hormonal, kehamilannya tersebut tak diinginkan, jarak kehamilan yang terlalu dekat, riwayat keguguran ataupun riwayat obstetric buruk lainnya) dapat merupakan pencetus berbagai reaksi psikologis, mulai dari reaksi emosional ringan, hingga ke tingkat gangguan jiwa (psikosis ) yang berat. Namun, ini bukan lah hal yang mengherankan karena ovulasi dan haid juga dapat menimbulkan psikosis. Penderita sembuh setelah anaknya lahir, akan tetapi dalam kehamilan berikutnya biasanya penyakitnya timbul lagi. Eklamsia daninfeksi dapat pula disertai atau disusul oleh psikosis. Selain itu psikosis dapat menjadi lebih berat dalam kehamilan. Berdasar dari masalah di atas, maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai kelainan jiwa dalam kehamilan (depresi, psikosa) dengan tujuan agar masyarakat,terutama wanita hamil lebih banyak tentang hal tersebut, mulai dari bentuk-bentuk atau jenisnya sampai cara penanganannya. Dengan mengetahuinya, maka diharapkan mereka yang menganggap kehamilan adalah boomerang dapat meyadari bahwa hal itu adalah fisiologis dan peristiwa kodrat yang harus dilalui dan agar mereka dapat menyesuaikan diri sehingga tidak terjadi lagi hal-hal yang tidak diinginkan dalam hubungannya dengan perubahan emosional.



2



B. Rumusan Masalah 1.



Apa yang dimaksud dengan depresi, psikoneurosa, dan psikosa?



2.



Tanda dan gejala depresi, psikoneurosa, dan psikosa?



3.



Pencegahan dan penatalaksaan depresi, psikoneurosa, dan psikosa?



C. Tujuan Untuk mengetahui bagaimana cara penanganan dan pencegahan kehamilan dengan penyakit gangguan jiwa.



D. Manfaat 1.



Bagi Mahasiswa Makalah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan



wawasan mahasiswa sehingga dapat mengaplikasikannya dalam memberikan asuhan kebidanan. 2.



Bagi Petugas Kesehatan Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi petugas



kesehatan khususnya bidan dalam memberikan asuhan kebidanan.



3



BAB II PEMBAHASAN



A. Depresi Depresi adalah keadaan patah hati atau putus asa yang merasa tidak berdaya, tidak bersemangat, tidak ada gairah hidup, yang disertai dengan melemahnya kepekaan terhadap stimulasi tertentu, pengurangan aktifitas fisik ataupun mental dan kesukaran dalam berkarir serta menganalisa. Depresi selama kehamilan merupakan gangguan mood yang sama halnya dengan depresi yang terjadi pada orang awam pada umumnya. Dimana pada kejadian depresi akan terjadi perubahan kimiawi pada otak. Dalam hal ini perubahan hormonal pada saat kehamilan akan mempengaruhi kimiawi otak itu sendiri, yang nantinya akan sangat berhubugan erat dengan kejadian depresi dan kecemasan dalam kehamilan. Gangguan ini ditandai dengan perasaan muram, murung, kesedihan atau berkurangnya minat pada aktivitas. Pasien kadang-kadang dapat sarkastik, nihilistic memikirkan hal yang sedih. Mereka juga dapat tegang, kaku, dan menolak intervensi terapeutik. Gejalanya adalah perubahan nafsu makan dan pola tidur, harga diri yang rendah, hilangnya energy dan pendorongan dorongan seksual. 1.



Seseorang dikatakan menderita depresi jika: a.



Keadaan emosi depresi/tertekan sebagian besar waktu dalam satu hari, hampir setiap hari



b.



Kehilangan minat atau rasa nikmat terhadap semua



c.



Hilangnya berat badan secara signifikan saat tidak melakukan diet



d.



Kegelisahan atau kelambatan psikomotor hampir setiap hari



e.



Perasaan lelah atau kehilangan kekuatan setiap hari



f.



Tidak berkonsentrasi, mengingat, atau mengambil keputusan



g.



Pekerjaan dan aktivitas sehari-hari terganggu



h.



Hubungan calon ibu dengan orang sekitarnya terganggu



i.



Kondisi ibu mengncam keselamatan janin



4



2.



Penyebab suatu kondisi depresi meliputi: a.



Factor organobiologis, karena ketidakseimbangan neurotransmitter diotak terutama serotonim



b.



Factor psikologis karena tekanan beban psikis, dampak pembelajaran perilaku terhadap suatu situasi sosial



c. 3.



4.



Factor sosio lingkungan misalnya karena kehilngan pasangan hidup



Hal hal yang dapat mengakibatkan depresi selama hamil: a.



Gangguan hubungan keluarga



b.



Riwayat depresi baik diri maupun keluarga



c.



Riwayat aborsi sebelumnya



d.



Pengalaman yang stress



e.



Adanya kompilkasi dalam kehamilan



f.



Riwayat KDRT atau trauma



Penatalaksanaan depresi dalam kehamilan Cara menanggulangi depresi berbeda-beda sesuai dengan keadaan



pasien tersebut, namun biasanya merupakan gabungan dari farmakoterapi dan psikoterapi atau konseling. Dengan adanya dukungan dari orang orang terdekat serta dukungan spiritual juga sangat membantu dalam penyembuhan. a.



Harus kita hadapi dengan sikap serius dan mengerti



b.



Hendaknya jangan menghibur, memberi harapan palsu, bersikap optimis dan bergurau karena akan memperbesar rasa tidak mampu dan rendah diri



c.



Untuk mengatasi dengan cepat, gunakan obat-obat penenang.



d.



Beberapa cara dalam melakukan terapi dan konsultasi dengan dokter kandungan seperti dengan metode support group atau psikoterapi yang dapat dilakukan secara rutin. Perubahan pola hidup dapat memperbaiki depresi sebagian orang:



e.



Olahraga teratur



f.



Berjemur pada siang hari



g.



Penanganan stress



h.



Konseling



i.



Tidur teratur



5



j.



Relaksasi



B. Psikosa Psikosa adalah tingkah laku secara keseluruhan dalam kepribadiannya berpengaruh tidak ada kontak dengan realitas. Suatu gangguan jiwa dengan khilangan rasa kenyataaan (sense of reality). Keadaan ini dapat digambarkan bahwa psikosa adalah gangguan jiwa yang serius, timbul karena penyebab organic ataupun emosional (fungsional) dan yang menunjukkan gangguan kemampuan berfikir, bereaksi secara emosional, mengingat, berkomunikasi, menafsirkan kenyataan dan bertindak sesuai dengan kenyataan, sedemikian rupa sehingga kemampuan untuk memenuhi tuntutan hidup sehari-hari sangat terganggu. Psikosa ditandai oleh/terhadap impuls-impuls serta waham dari halusinasi. Pada umunya gejala psikosa tidak mampum melakukan partisipasi sosial, sering ada gangguan bicara, kehilngan orientasi terhadap lingkungan, aspek sosialnya membahayakan orang lain, diri sendiri, dan perlu perawatan rumah sakit. Jenis-jenis psikosa yaitu skizophrenia, dan paranoid. Paranoid dilain pihak adalah jenis yang sudah lebih lanjut ditandai dengan halusinasi sama dengan persepsi palsu dan kecurigaan yang sangat kuat, pola berfikir makin kacau dan tingakah laku makin tidak normal. Psikosa umumnya terbagi dalam dua golongan besar yaitu: a.



Psikosa fungsional, factor penyebabnya adalah terletak pada aspek kejiwaan, disebabkan karena sesuatu yang berhubungan dengan bakat keturunan.



b.



Psikosa organic, disebakan oleh kelainan atau gangguan pada aspek tubuh.



1.



Tanda tanda psikosa: a.



Halusinasi



b.



Sejumlah kelainan peilaku, sepeti aktivitas yang meningkat, gelisah, dan retardasi psikomotor.



6



2.



Gejala psikosis adalah: a.



Abnormal menampilkan emosi



b.



Kebingungan



c.



Depresi dan kadang-kadang pikiran bunuh diri



d.



Kacau berpikir dan berbicara



e.



Kegembiraan



f.



Keyakinan palsu



g.



Salah persepsi



h.



Melihat, mendengar, merasakan, atau memahami hal-hal yang tidak ada



i.



Berdasarkan ketakutan/kecurigaan



Menninger telah menyebutkan sindroma klasik yang menyertai sebagian besar pola psikosa: a.



Perasaan sedih, bersalah yang mendalam



b.



Keadaan terangsang yang tidak menentu dan tidak terorganisasi, disertai pembicaraan dan motorik yang berlebihan



c.



Isi pikiran yang berlawanan, acuh tak acuh terhadap harapan sosial



d.



Kecendungan membela diri atau rasa kebesaran



e.



Keadaan bingung dengan disorientasi dan halusinasi



Psikosis adalah kondisi mental yang berat dimana terdapat hilangnya kontak dengan realiatas. 3.



4.



Gangguan jiwa yang dapat terjadi pada kehamilan antara lain: a.



Gangguan afektif pada kehamilan



b.



Skizofrenia



c.



Gangguan cemas menyeluruh



d.



Gangguan panic



Penyebab psikosa: a.



Internal (perubahan tubuh dan hormonal ibu hamil)



b.



Ekstenal (kehamilan yang tidak diinginkan, kehamilan beresiko, dan jarak kehamilan yang terlalu dekat riwayat keguguran)



7



5.



6.



Pencegahan psikosa a.



Informasiakan kepada pasien tentng penyakit yang dialaminya



b.



ANC rutin



c.



Pemenuhan nutrisi



d.



Aktivitas yang dilakukan



e.



Latihan pernafasan



f.



Senam hamil



Penatalaksanaan psikosa Pengobatan tergantung pada penyebab psikosis. Perawatan dirumah



sakit sering kali diperlukan untuk menjamin keselamatan pada pasien. Penatalaksannan yang dilakukan adalah: a.



Konsultasikan dengan dokter, psikiater, psikolog, dan dengan tenaga kesehatan lainnya.



b.



Sejak pemeriksaan kehamilan pertama kali dengan tenaga medis harus dengan kesabaran meyakinkan calon ibu bahwa peristiwa kehamilan dan persalinan merupakan hal yang normal dan wajar.



c.



Ajarkan dan berikan latihan-latihan untuk dapat menguasai otot-otot istirahat dan pernafasan



d.



Hindari kata-kata dan komentar yang dapat mematahkan semangat si ibu



e.



Hindari komentar suatu kasus dan gelak tawa



C. Psikoneurosa Psikoneurosa adalah ketegangan pribadi yang terus menerus akibat adanya konflik, ketegangannya tidak mereda akhirnya neurosis (suatu kelainaan mental dngan kepribadian terganggu yang ringan seperti cemas yang kronis, hambatan emosi, sukar tidur kurang perhatian terhadap lingungan dan kurang memiliki energi). 1.



Tipe neurotisme: a.



Neurostenia,



muncul



sebagai



efek



kelelahan



mental



yang



berkembang menjadi keluhan sakit-sakit yang tidak jelas lokasinya.



8



b.



Hysteria, ditandai dengan kondisi ketidakstabilan emosi. Konflik mentalnya diekspresikan melalui gejala fisik tertentu yang berpengaruh terhadap fungsi tubuh secara menyeluruh misalnya perempuan yang tidak berbahagia dalam perkawinannya akan mengungkapkan kepada suami.



c.



Hipokondriasis, keterpakuan terhadap kondisi kesehatan, maksudnya selalu ada bagian tubuh yang terasa kurang nyaman padahal penyakit yang diderita sebenarnya penyakit imajjiner.



2.



Penatalaksanaan psikoneurosa Dalam psikoterapi, psikolog, konselor dan ahli terapis yag berusaha



meyusun terapi psikologis yang beragam untuk pengobatan yang disesuaikan dengan kepribadian klien. Penerapan metode dengan secara personal maupun group (perkelompok). Psikiater berusaha mengkombinasi pengobatan medis dan psikoterapi secara bersamaan. Perlu untuk diketahui bahwa tidak ada pengobatan jenis gangguan kecemasan ini hanya menggunakan satu cara saja, dibutuhkan lebih kombinasi untuk menyembuhkan gangguan kompleks ini.



9



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Perubahan kondisi fisik dan emosional yang kompleks memerlukan adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi. Konflik antara keinginan prokreasi, kebanggaan yang ditumbuhkan dari norma-norma sosiokultural dan persoalan dalam kehamilan itu sendiri, hingga ketingkat gangguan jiwa yang berat hal tersebut mungkin saja dapat terjadi dikarenakan: a.



Kehamilan peristiwa yang sulit



b.



Ketidak matangan dalam perkembangan emosi dan psikoseksual



c.



Bayi yang rasa cemas dan takut akan hal-hal yang mungkin akan terjadi baik pada ibu maupun pada bayinya. Depresi selama kehamilan merupakn gangguan mood yang sama



halnya dengan depresi yang terjadi pada orang awam pada umumnya. Dimana pada kejadian depresi akan terjadi perubahan kimiawi pada otak. Dalam hal ini perubahan hormonal pada saat kehamilan akan mempengaruhi kimiawi otak itu sendiri, yang nantinya akan sangat berhubugan erat dengan kejdian depresi dan kecemasan dalam kehamilan.



B. Saran a.



Bagi mahasiswa: Diharapkan makalah ini dapat menambah pengtahuan mahasiswa



dalam memberikan pelayanan kebidanan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. b.



Bagi petugas kesehatan Diharapkan dengan makalah ini dapat meningkatkan pelayanan



kesehatan



khususnya



dalam



bidang



kebidanan



sehingga



dapat



memaksimalkan kita untuk memberikan health education dalam pencegahan dan penanganan kasus tentang kehamilan dengan gangguan penyakit jiwa.



10



DAFTAR PUSTAKA Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka. http//Wikipedia.Gangguan jiwa.com Manuaba, Ida Bagus. 2007. Pengantar Kuliah Obstetric. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.



11