Laporan Pencahayaan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIK SANITASI INDUSTRI DAN K3 “PENCAHAYAAN”



DISUSUN OLEH : 1. Yulia Kartika Sari 2. Nurfarida Safitri 3. Wahyu Sulistyorini Wilujeng



P27833113001 P27833113018 P27833113041



Sub 3/ Kelompok B Kelas A SEMESTER V KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PROGRAM STUDI DIII KAMPUS SURABAYA TAHUN 2015 BAB I



PENDAHULUAN A. Dasar Teori Pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif. Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam perancangan ruang. Ruang yang kuat terangnya kurang atau berlebihan akan mengurangi kenyamanan pengguna ruang. Intensitas penerangan atau intensitas cahaya di tempat kerja bertujuan



untuk



menberikan



penerangan



kepada



benda-benda



yang



merupakan obyek kerja, peralatan atau mesin pada proses produksi dan juga lingkungan kerja. Dalam proses tersebut diperlukan intensitas cahaya penerangan yang optimal. Selain untuk menerangi obyek kerja, penerangan juga diharapkan cukup memadai untuk menerangi keadaan sekelilingnya (lingkungan kerja). Standar pengukuran intensitas cahaya ini meliputi prosedur, penentuan titik dan peralatan pengukuran intensitas cahaya penerangan yang digunakan. Intensitas cahaya penerangan menjadi salah satu aspek yang sangat penting di tempat kerja, karena akan muncul berbagai masalah jika kualitas intensitas cahaya penerangan di tempat kerja tidak memenuhi standar yang ditetapkan. Pengukuran intensitas cahaya penerangan ini dilakukan dengan menggunakan alat Luxmeter yang dinyatakan dalam satuan LUX, Lux adalah satuan intensitas penerangan per meter persegi yang dijatuhi arus cahaya 1 lumen. Persyaratan Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja: 



Pintu ruangan dalam keadaan sesuai dengan kondiisi tempat pekerjaan







dilakukan. Lampu ruangan dalam keadaan dinyalakan sesuai dengan kondisi pekerjaan.



Agar pencahayaan memenuhi persyaratan kesehatan perlu dilakukan tindakan sebagai berikut :  Pencahayaan alam maupun buatan diupayakan agar tidak menimbulkan kesilauan dan memilki intensitas sesuai dengan peruntukannya.



 Penempatan bola lampu dapat menghasilkan penyinaran yang optimum dan bola lampu sering dibersihkan.  Bola lampu yang mulai tidak berfungsi dengan baik segera diganti. Intensitas cahaya di ruang kerja minimal 10 Menurut SNI 03 – 6197 – 2000 luminer adalah rumah lampu yang dirancang untuk mengarahkan cahaya, untuk tempat dan melindungi lampu serta untuk menempatkan komponen – komponen listrik. Menurut SNI 03 – 6197 – 2000 tingkat pencahayaan yang disarankan di kantor maupun industri di masing – masing ruangan berbeda, seperti pada tabel dibawah ini : Ruangan ruang direktur Ruang kerja Ruang komputer Ruang rapat Ruang gambar Gudang arsip Ruang kelas Perpustakaan Laboratorium



Tingkat pencahayaan (Lux) 350 350 350 300 750 150 250 300 500



Pencahayaan alami siang hari harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :  



Cahaya alami siang hari harus dimanfaatkan sebaik – baiknya. Dalam pemanfaatan cahaya alami, masuknya radiasi matahari langsung ke dalam bangunan harus dibuat seminimal mungkin.



Warna cahaya lampu bukan merupakan indikasi tentang efeknya terhadap warna obyek, tetapi lebih kepada memberi suasana. Warna cahaya lampu dikelompokkan menjadi :  Warna putih kekuning – kuningan (warm – white)  Warna putih netral (cod – white)  Warna putih (daylight) Pemilihan warna lampu bergantung pada tingkat iluminasi yang diperlukan agar diperoleh pencahayaan yang nyaman. Makin tinggi tingkat iluminasi yang diperlukan, maka warna lampu yang digunakan adalah jenis lampu daylight sehingga tercipta pencahayaan yang nyaman, sedangkan



untuk kebutuhan tingkat iluminasi yang tidak terlalu tinggi, maka warna lampu yang digunakan adalah lampu jenis warm white.



B. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian pencahayaan 2. Untuk mengetahui pengoperasian Luxmeter 3. Untuk mengetahui hasil tingkat pencahayaan di suatu ruang kerja.



BAB II HASIL PRAKTIKUM A. Langkah Kerja 1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan 2. Menentukan lokasi pengukuran dan titik pengukuran 3. Nyalakan luxmeter, tekan tombol ON



4. Melakukan pengecekan pada luxmeter, tutuplah sel dari luxmeter sampai menunjukkan angka nol/ (0). 5. Mengatur posisi saklar pada posisi skala angka dari yang paling besar 100 kali, 10 kali atau 1 kali. 6. Memposisikan luxmeter pada ketinggian antara 70 s/d 100 cm dari lantai atau setara dengan daun meja. 7. Pengukur harus berdiri  50 cm atau sepanjang tangan dari luxmeter agar bayangan operator tidak tertangkap oleh luxmeter. 8. Pengukur sebaiknya menggunakan pakaian yang berwarna gelap, untuk mencegah pemantulan cahaya (yang dapat menimbulkan kekurang akuratan). 9. Melakukan pengukuran selama 5 menit dengan tiap 5 detik dilakukan pembacaan, kemudian catat (ada 60 data). 10. Menghitung pencahayaan pada lokasi tersebut dengan rumus Illuminasi rata – rata = R (N-1) (M-1) + Q(N-1) + T ( M – 1) + P N. M B. Alat dan Bahan 1. Luxmeter 2. Stopwatch 3. Buku dan alat tulis C. Pelaksanaan Praktikum Hari : Rabu, 09 September 2015 Waktu : 15.00 WIB - Selesai Tempat: Perpustakaan Kesehatan Lingkungan Surabaya



D. Hasil Bagian Dalam (Inner)/ [R]



Bagian Samping (Side)/ [Q]



Bagian Ujung (End)/ [T]



Bagian Sudut (Corner)/ [P]



22,3



6,4



13,17



13,35



29,68



7,85



18,12



5,35



26,53



13,92



17,03



15,78



∑Q = 57,81



∑T = 60,99



∑R = 51,98



∑P = 18,7



R = 25,99



Q = 14,4525



T = 15,2475



P = 9,35



Illuminasi rata – rata = R (N-1) (M-1) + Q(N-1) + T ( M – 1) + P N. M N : Jumlah Luminaire per Baris atau Jumlah Kolom M : Jumlah Luminaire per Kolom atau Jumlah baris Illuminasi rata-rata = 25,99 (2-1) (3-1) + 14,4525 (2-1) + 15,2475 (3 – 1) + 9,35 2x3 Illuminasi rata – rata = 51,98 + 14,4525 + 30,495 + 9,35 6 Illuminasi rata – rata = 17,71 lux



BAB III PEMBAHASAN Ruang perpustakaan yang diukur tingkat pencahayaannya terdapat 6 luminer, yang setiap luminernya terdapat 2 lampu panjang, jadi terdapat 12 lampu dan yang mati sebanyak 6 lampu. Di ruang perpustakaan tersebut terdapat 4 rak buku dekat jendela. Pengukuran tingkat pencahayaan yang terdapat di ruang perpustakaan ini menggunakan rumus seperti dibawah ini, karena pola deret lampu pada ruang perpustakaan seperti gambar dibawah ini.



Illuminasi rata – rata = R (N-1) (M-1) + Q(N-1) + T ( M – 1) + P N. M Di ruang perpustakaan tersebut juga terdapat pencahayaan alami yang berasal dari sinar matahari, namun sedikit terhalang oleh beberapa pohon dan rak rak buku yang tinggi, sehingga tingkat pencahayaan dari sinar matahari tidak begitu menyebar di dalam ruang perpustakaan tersebut, hanya ruang di sebelah bagian selatan yang mendapat pencahayaan alami. Berdasarkan Kepmenkes No.1405 tahun 2002 pencahayaan di perkantoran yang ditetapkan adalah minimal 100 lux, dan SNI 03-6197 tahun 2000 pencahayaan di ruang perpustakaan yang disarankan adalah 300 lux. Dari hasil pengukuran tingkat intensitas cahaya di ruang perpustakaan kampus kesehatan lingkungan poltekkes kemenkes surabaya adalah sebesar 17,71 lux, jadi tingkat pencahayaan di perpustakaan tersebut kurang dan belum sesuai dengan SNI. Hal ini dikarenakan karena beberapa lampu mati dan pencahayaan alami yang terhalang oleh pohon dan rak buku. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif, oleh karenna itu pencahayaan diruang kerja sangatlah diperlukan. Pencahayaan di suatu ruangan dapat di ukur dengan menggunakan luxmeter, yaitu dengan memaparkan sel luxmeter dibawah cahaya selama 5 menit dengan tiap 5 detik dibaca.



Berdasarkan SNI 03-6197 tahun 2000 dan Kepmenkes No.1405 tahun 2002 tentang persyaratan lingkungan kerja perkantoran dan industri bahwa pencahayaan di ruang perpustakaan kesehatan lingkungan surabaya yaitu tidak memenuhi syarat. B. Saran Sebaiknya diruang perpustakaan tersebut dilakukan penggantian lampu dan penataan rak buku agar tidak menghalangi masuknya sinar matahari/ pencahayaan alami dari jendela.



DAFTAR PUSTAKA Adi wibowo, Wahyu. Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja. https://multimeter-digital.com/pengukuran-intensitas-penerangan-di-tempatkerja.html. Diakses pada tanggal 11 September 2015 Pukul 12.30 Azis, Azhari dkk. Kajian Terhadap Kenyamanan Ruang Teori Difakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Ditinjau Dari Pencahayaan Alami Dan Pencahayaan Campuran. http://core.ac.uk/download/pdf/11066926.pdf Diakses pada tanggal 11 September 2015 Pukul 13.24 Kepmenkes RI Nomor 1405 Tahun 2002 Tentang Persyaratan Lingkungan Kerja Perkantoran Dan Industri



SNI 03 – 6197 – 2000