12 0 295 KB
BAB III ANALISIS PENGARUH PENCAHAYAAN TERHADAP KINERJA OPERATOR 3.1 Tujuan Praktikum 1. Mengetahui besarnya intensitas cahaya dengan output yang tepat untuk suatu jenis pekerjaan. 2. Mengetahui hubungan antara intensitas cahaya dengan output yang dihasilkan. 3.
Praktikan dapat mengetahui dan memahami tentang kondisi pencahayaan yang dapat mempengaruhi hasil pekerjaan. 4. Praktikan dapat mengetahui tingkat pencahayaan yang diizinkan untuk suatu pekerjaan. 3.2 Landasan Teori Agar dapat memahami suatu display, seseorang manusia diperlukan : a. Kemampuan visual yang memadai. b. Penyajian informasi yang sesuai, termasuk juga ukuran, pencahayaan, perbedaan dan desain dari display. c. Keahlian manusia dan pengetahuan yang dimiliki dalam upaya pemahaman tentang display. 1. Mata Retina memiliki 2 jenis penerima : The Cones yang masing-masing memiliki urat syaraf yang berhubungan langsung ke otak dan efektif dalam hal penerima dan warna dibawah cahaya terang, dan The Rods yang dihubungkan secara berkelompok ke urat syaraf-syaraf akan mencapai efektivitas yang paling
44
baik dalam lampu yang terang dan melindungi bagian-bagian penglihatan pada bagian ujung atau tepi. The Cones letaknya berdekatan degan suatu celah sempit ang dipusatkan pada Fovea. Sementara itu The Rods secara serempak menyebar ke bagian retina yang tersisa. Pada Fovea kapasitas dari Cones adalah yang tersebar dan agar dapat diamati dengan jelas agar obyek harus difokuskan pada bagian tersebut. Pada retina daerah yang dihasilkan oleh pandangan pusat meliputi sudut pandang hanya sekitar 10. Hal ini membuktikan bahwa mata hmpir selalu melakukan gerakan yang terus-menerus untuk melihat suatu daerah pandang. Pelatihan dapat membantu manusai untuk melakukan hal ini dengan cara yang paling efisien. Oleh karena mata meliputi daerah yang lebih luas, The Rods dapat mendeteksi tingkat cahaya yang sangat minim dalam pandang malam hari. Berdasarkan kondisi inilah mata tidak mungkin dapat membeda-bedakan warna. The Rods dapat mendeteksi pada permukaan, suatu penggunaan yang bermanfaat dari karakteristik dalam hal peringatan bahaya yang mungkin terjadi. Tidaklah bermanfaat
bagi
para
pengemudi,
bahwa
kemampuan
kita
untuk
merasakan/mengetahui apa yang ada pada Perphery akan menurunkan dengan melajunya/meningkatnya kecepatan. Bagian ini menjelaskan adanya stimulasi visual pada sisi suatu jalan, misalnya tanda lalu lintas. Lampu-lampu yang menyala berkelap-kelip akan lebih efektif untuk dapat melihat. Gerakan mata dan pemfokusan ulang terjadi pada saat yang berarti dan inilah salah satu faktor yang membatasi rata-rata pengambilan informasi. Seluruh
45
obyek yang harus diamati dan dipelajari dengan seksama dalam suatu pekerjaan, seharusnya diletakkan saling berdekatan satu dengan yang lainnya dan pada jarak yang sama dari mata. Informasi lain memerlukan acuan yang aktif dan seharusnya ditempatkan langsung tepat di depan suatu posisi yang nyaman dan enak dari kepala, dan selanjutnya hal itu dapat untuk menopang kebutuhan untuk menopang leher di dalam posisi yang dibelokkan atau diputarbalikkan pada posisi yang cukup lama. Terangnya lampu-lampu yang beberapa dalam ruangan akan membuat proyeksi dari slide dan layar bioskop menjadi lebih terang. Sebagai contoh adalah lampui panggung yang ada dalam gedung pertunjukan.
Grafik 3.1. Distribusi Rods & Cones dan Ketajaman Penglihatan di Atas Retina
2. Adaptasi pada Perubahan-perubahan Tingkat Cahaya Pada tingkat perubahan cahaya yang mendadak, daerah pupil pada matalah yang pertama kali yang berubah sekitar 0,25. daerah tersebut dapat berubah dengan suatu faktor sebesar 1 : 16 dan ketidak adaan adaptasi yang datang dari
46
penerima Cone dan Rods. Proses yang terjadi kemudian kira-kira berlangsung kira-kira 20 – 30 menit dari kondisi terang sampai kondisi gelap. Adaptasi dari gelap ke terang biasanya berlangsung tidak lebih dari 2 menit. Hasil akhirnya menyatakan bahwa jangkauan dari penerangan terhadap obyek-obyek dapat dilihat adalah sangat besar yanitu 1 : 1011. Dalam cahaya terang, kepekaan yang relatif dari mata untuk membedakan warna ditunjukkan pada gambar 11.4. jika gelap diterima, kepekaan berpindah dengan baik melalui ujung spektrum yang berwarna biru. Oleh karena gelap yang diterima mata tidak peka terhadap warna merah, adaptasi gelap tersebut tidak dapat diungkapkan sampai cahaya merah. Oleh karena itu, alat-alat yang digunakan pada malam hari seharusya diperjelas dengan warna merah. Pengaruh dari terangnya suatu obyek tergantung dari keadaan penerimaan dari mata. Jika daerah penglihatan mengandung suatu wilayah yang sangant terang, maka akan cenderung untuk menerimanya, mengurang kepekaan sampai ke wilayah yang lebih gelap. Penerimaan dari suatu obyek tergantung dari suasana terang yang ada di sekelilingnya, dimana mata dapat menerima suasana tersebut. Oleh karena itu, lampu-lampu jalan dapat membuat suatu perbedaan besar untuk lampu-lampu yang berada pada daerah berbahaya seperti persimpanganpersimpangan, sebab mata yang telah menerima tingkat cahaya sekeliling yang sangat perhatian seseorang.
47
3. Masalah-masalah Lain Vision ( Penglihatan ) Suatu proporsi yang besar dari populasi memerlukan lensa-lensa yang dapat diperbaiki untuk dapat melihat dengan baik. Sekitar 8% dari laki-laki dan 0,5% wanita mempunyai beberapa cacat tentang penerimaan tentang warna, walaupun ada variasi yang lebih luas dalam beratnya masalah diantara orangorang ini. Dimana penerimaan dari warna adalah kritis dari suatu pekerjaan. Oleh karena penglihatan warna harus diuji lebih dahulu. 1.
Kualitas Cahaya a.
Brightness Distribution Menunjukkan
jangkauan
dari
illuminasi
dalam
daerah
penglihatan. Suatu ratio kontras yang tinggi diinginkan untuk penerimaan detil, tetapi variasi yang berlebihan dari illuminasi dapa menyebabkan timbulnya masalah. Mata menerima cahaya utama yang sangat terang sehingga mata menjadi sulit untuk memeriksa dengan cermat obyek-obyek yang lebih gelap dalam suatu daerah yang terang. Beberapa contoh misalnya : 1) sebuah simbol kecil gelap pada dinding terang atau menempel pada jendela. 2) sebuah layar VDU yang dibaca berhadapan dengan jendela. 3) sebuah benda kerja gelap pada ujung paling atas dari meja, dengan warna putih perbandingan terang cahaya dalam kerja utama, difokuskan sebaiknya tidak lebih dari 3 sampai 1. untuk memelihara
48
pada daerah pusat ini, cahaya terang rata-rata tersebut seharusnya 10 kali lebih besar dari latar belakang. b.
Glare (silau) Cahaya yang menyilaukan ini terjadi cahaya yang berlebihan mencapai mata. Hal ini dibagi menjadi 2 : 1)
Cahaya menyilaukan yang tidak menyenangkan (Disamfort Glare) Cahaya ini mengganggu tetapi tidak seberapa mengganggu kegiata visual. Akan tetapi, ini dapat meningkatkan kelelahan dan menyebabkan sakit kepala.
2)
Silau yang mengganggu (Disability Glaire) Cahaya ini berkala mengganggu penglihatan dengan adanya penghamburan cahaya pada lensa mata. Orang-orang lanjut usia kurang dapat menerima cahaya ini, contohnya berkendara menghadapi matahari. Jika matahari ada pada horisontal atau harus melihat ke cahaya tersebut.
c. Shadows Bayang-bayang yang tajam (Sharp Shadow) adalah akibat dari sumber cahaya buatan yang kecil atau langsung dari cahaya matahari. Keduanya dapat mengakibatkan ratio teranag yang berlebihan dalam jangkauan penglihatna, detil-detil penting yang tidak begitu jelas. Sumber-sumber yang lebih besar (lampu-lampu yangberflourence) dan bayangan yang lebih besar. Secara umum, shadow digunakan untuk
49
inspeksi misalnya menunjukkan cacat pada permukaan. Dalam beberapa kasus, sumber cahaya langsung diarahkan pada permukaan luncur. Pencahayaan sangat mempengaruhi kemampuan manusia untuk melihat obyek secara jelas, cepat, tanpa menimbulkan kesalahan. Kebutuhan akan pencahayaan yang baik, akan makin diperlukan apabila kita mengerjakan suatu pekerjaan yang memerlukan ketelitian karena penglihatan. Pencahayaan yang terlalu suram, mengakibatkan mata pekerja makin cepat lelah karena mata akan selalu berusaha untuk bisa melihat, dimana lelahnya mata mengakibatkan kelelahan menyilaukan. Kemampuan mata untuk melihat obyek secara jelas ditentukan oleh : Ukuran obyek, derajat kontras di antara obyek dan sekelilingnya, luminesi (brightness) dan lamanya melihat. Yang dimaksud dengan derajat kontras adalah perbedaan derajat terang relatif antara obyek yang sekelilingnya, sedangkan luminesi adalah arus cahaya yang dipantulkan oleh obyek. Salah satu contoh yang sederhana, apabila kita membaca buku atau meletakkan benda putih,maka warna alas buku sebaiknya relatif sama dengan warna kertas dari buku tersebut agar buku tersebut agar huruf-huruf dari buku mempunyai derajat kontras yang tinggi. dibandingkan buku dan alasnya, begitu pula putih, agar derajat kontrasnya tinggi harus diletakkan pada alas yang berwarna gelap
Grafik 3.2. Sensitivitas Mata Pada Cahaya Terang
50
4. Efek Dari Pencahayaan Dan Cout rast Pada Ketajaman Penglihatan Ilumiasi dan cout rast dapat mempengaruhi performance dan penglihatan. Kurva-kurva yang telah ditandai dengan sebuah bintang, seluruhnya memakai suatu ukuran obyek dengan sudut pandang sekitar 3 menit pada mata C (definisi Weston) berubah dari 0,28 sampai 0,97 di dalam mengamati efek dari iluminasi, perhatikan bagaimana suatu aturan dari hasil-hasil pengurangan yang beroperasi sekitar 300 lux. Peningkatan kontras mungkin salah satu cara yang lebih efektif dalam upaya meningkatkan kemampuan daya lihat. Masalah-masalah cahaya yang menyilaukan adalah pada tingkat iluminasi yang lebih besar dari 1000 lux (bergantung pada reflektivitas permukaan).
5 Peta Snellen Adalah peta standard untuk pengukuran ketajaman visual. Biasanya dibaca pada 6 meter garis teratas dan seharusnya dapat dibaca oleh seseorang dengan penglihatan normal pada jarak 60 meter sedangkan garis lainnya didesain untuk dapat dibaca oleh orang-orang dengan penglihatan normal pada jarak 36, 24, 18, 12, 9, 6, 4, 3, 2, meter. Daya lihat 6/6 diperkirakan normal (20/20 dalam imperial) 6/12 artinya manusia hanya dapat membaca pada jarak 6 meter dimana orang ratarata dapat membaca pada 12 meter. Pengajuan daya lihat pada peta Snellen bergantung pada iluminasi yang seharusnya distandarisasi.
51
Gambar 5.3. Reflektifitas Permukaan yang Direkomendasikan untuk Perkantoran yang Berkomputer
Grafik 3.4. Sekelompok Kurva didapat dari Hasil Penelitian yang Menunjukkan Hubungan Antara Kecepatan dan Ketepatan Serta Penampilan Visual, untuk Berbagai Macam ukuran Obyek dan Perbandingan Nilai Kontras
52
Perhatikan bahwa pencahayaan dan kontras juga memepengaruhi kecepatan pemahaman. Hal ini serig diujikan dalam suatu tachistos Cope, suatu alat yang dapat menunjukkan sebuah gambaran untuk interval singkat. Oleh karena simbol-simbol, angka-angka dan kata-kata yang dicetak mungkin dievaluasi dahulu menurut cara ini.
Gambar 3.5. Contoh Kontras Salah satu faktor yang mungkin penting daripada lingkungan kerja yang dapat memberikan kepuasan dan produktivitas kepada karyawan adalah adanya penerangan yang baik. Dalam suatu pabrik akan sangat membantu dalam melaksanakan atau berhasilnya kegiatan dan membantu dalam menghemat baik tenaga maupun penglihatan serta membantu dalam melaksanakan semangat kerja. Efisiensi seorang operator ditentukan pada ketepatan saat melihat dan bekerja, sehingga dapat meningkatkan efektifitas kerja dan dapat memberikan keamanan yang lebih besar. Tingkat penerangan yang baik merupakan salah satu faktor untuk memberikan keadaan kondisi penglihatan yang cukup baik. Masih ada beberapa 53
faktor lain yang mempengaruhi kemampuan kita untuk melihat. Beberapa faktor diantaranya berhubungan dengan fisik pekerjaan dan tempat kerja, disamping spek lain seperti kelelahan dan kecepatan memberikan reaksi. 3.3 Perlatan Praktikum a. Stopwatch. b. Lembar soal. c. Alat tulis. d. Lampu. e. Meja kursi. 3.4 Prosedur Praktikum Pada praktikum pencahayaan ini prosedur praktikum yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Siapkan lembar soal untuk praktikan. 2. Siapkan peralatan yang akan digunakan untuk praktikan, serta aturlah kondisi ruangan yang diinginkan. 3. Tingkat pencahayaan yang digunakan : a. Terang b. Normal c. Redup 4. Operator masuk ruang iklim dan memulai pada saat itu juga, timer mulai menghidupkan stopwatch. Percobaan dilakukan dalam waktu 5 menit.
54
3.5 Pengumpulan dan pengolahan data 3.5.1 Data Praktikum
LEMBAR PENGAMATAN RUANG IKLIM (PENCAHAYAAN) Percobaa n 1 Keren 2 3 Total Rata - rata 1 Mega 2 3 Total Rata - rata 1 Riyan 2 3 Total Rata - rata 1 Safri 2 3 Total Rata - rata
Operator
REDUP B 21 21 22 64 21,33 25 22 22 69 23 23 20 20 63 21 23 20 21 64 21,33
NORMAL B S 22 3 23 2 21 4 66 9 22 3 25 0 22 3 24 1 71 4 23,67 1,33 23 2 20 5 21 4 64 11 21,33 3,67 23 2 24 1 24 1 71 4 23,67 1,33
S 4 4 3 11 3,67 0 3 3 6 2 2 5 5 12 4 2 5 4 11 3,67
TERANG B S 19 6 23 2 23 2 65 10 21,67 3,33 21 4 24 1 24 1 69 6 23 2 21 4 24 1 22 3 67 8 22,33 2,67 22 3 23 2 25 0 70 5 23,33 1,67
3.5.2 Pengolahan Data Data Praktikum: Wanita Kelompok
Laki-Laki
Risa
Nana
Amri
Ari
21
21
22
24
Intensitas
55
Redup (X)
Normal (Y)
Terang (Z)
Jumlah
24 23 24 24 23 24 23 22
23 22 23 24 23 23 23 23
22 22 20 24 22 22 21 19
21 21 25 22 23 24 23 23
208
205
194
206
Analisa Data: Wanita
Laki-Laki
Jumlah
Kelompok Risa
Nana
Jumlah
Amri
Ari
Jumlah
68
66
134
66
66
132
266
Normal (Y) Terang (Z)
71
70
141
66
70
136
277
69
69
138
62
70
132
270
Jumlah
208
205
413
194
206
400
813
Intensitas Redup (X)
∑
Y2 = 212 + 242 + 232 + 242 + 242 + 232 + 242 + 232 + 222 + 212 + 232 + 222 + 232 + 242 + 232 + 232 + 232 + 232 + 222 + 222 + 222 + 202 + 242 + 222 + 222 + 2 21 + 192 + 242 + 212 + 212 + 252 + 222 + 232 + 242 + 232 + 232 = 18. 419 (134+141+138+132+136+ 132)2 =18360,25 36
Ry =
My
=
(+2772 +2702) −18360,25=5,167 12
56
2
Ky =
2
(413 +400 ) −18360,25=4,694 18
( 2082 +2052 ) 413 2 − =0.5 JK (tim dalam wanita) = 9 18
( 1942 +206 2 ) 4002 − =8 JK (tim dalam Laki-laki) = 9 18
Ty
JMK
= 0,5 + 8 = 8,5
=
134 2 +1412 + 1382 +1322 +136 2+1322 −18360,25=10,583 6
–
MKy = 10,583
5,167
–
4,694 = 0,722
Dari Kelompok Wanita : 2
JK (sel) =
2
2
2
2
2
2
68 +71 +69 +66 +70 +69 413 − =4,94 3 18
JK (metoda) =
134 2 +1412 + 1382 4132 − =4,11 6 18
( 2082 +2052 ) 413 2 − =0.5 JK (tim) = 9 18
JK (interaksi M x T) = 4,94
− 4,11 – 0,5 = 0,33
57
Dari Kelompok Laki-laki : 2
JK (sel) =
2
2
2
2
2
66 +66 +62 + 66 +70 +70 −¿ 15,11 3
JK (metoda) =
1322 +1362 +1322 4002 − =1,77 6 18
( 1942 +206 2 ) 4002 − =8 JK (tim) = 9 18
JK (interaksi M x T) = 15,11 − 1,77 − 8 = 5,34
JK (MTik (j)) = 0,33 + 5,34 = 5,67 JK (total) = 18.419 – 18.360,25 = 58,75 JK (kekeliruan) = 58,75 – 5,16 – 4,694 – 0,722 – 8,5 – 5,67 = 33,997 TABEL ANAVA Sumber Variansi
Dk
JK
KT
F hitung
Metoda (Mi) (m-1)
2
5,167
2,583
1.83
Kelompok Kj (k-1)
1
4,694
4,694
MKij
2
0,722
0,361
Tim Tk (j)
2
8,5
4.25
MT ik (j)
4
5,67
1.41
58
α 1%
α 5%
18
6.94
Kekeliruan
24
33,997
JUMLAH
35
58,75
1.41
Ho = Adanya hubungan yang signifikan antara intensitas dengan produktivitas operator. H1
= Tidak adanya hubungan yang signifikan antara intensitas dengan produktivitas
Dari Fhitung dan Ftabel diketahui bahwa: Fhitung < Ftabel dengan demikian H0 diterima sehingga ada hubungan yang signifikan antara intensitas cahaya dengan produktivitas.
GRAFIK
Grafik Hubungan Pencahayaan dengan Produktifitas 138
137
136
135
134133 132
130 129
130 128127 126 124 122 redup
normal
terang
59
wanita laki-laki