Laporan PPL 2 Astrid [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Negeri Semarang (UNNES) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berfungsi menghasilkan tenaga kependidikan dan berusaha untuk meningkatkan mutu lulusannya, antara lain dengan menjalankan kerjasama dengan berbagai pihak yang berkompeten menyelenggarakan pendidikan termasuk sekolah-sekolah. Salah satu bentuk kerjasama itu adalah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), sebagai upaya pembentukan tenaga kependidikan yang professional PPL merupakan salah satu kegiatan pendidikan yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa perguruan tinggi yang menempuh jalur pendidikan agar para mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung di lapangan. Disini PPL merupakan salah satu mata kuliah wajib yang ada dalam setiap jurusan pendidikan di Universitas Negeri Semarang (UNNES). Tujuan dari pelaksanaan PPL adalah membantu mahasiswa mengenali dan berlatih bagaimana menjadi guru dalam setiap sekolah latihan dan dapat mengembangkan teori yang sudah didapat. Dalam pelaksanaannya dibagai menjadi dua tahapan PPL yaitu : 1.



PPL 1 meliputi kegiatan observasi dan orientasi di sekolah latihan mengenai keadaan fisik sekolah, keadaan lingkungan sekolah, fasilitas yang ada di sekolah, keadaan guru dan siswa, interaksi sosial, tata tertib sekolah dan pelaksanaannya, dan bidang pengelolaan administrasi dan segala sesuatu yang diperlukan dalam kegiatan praktik. Waktu yang diberikan untuk observasi lingkungan sekolah dan pembelajaran model di kelas yaitu dua minggu dengan pertanggungjawaban berupa laporan secara kelompok praktikan di sekolah latihan.



2.



PPL 2 merupakan kegiatan lanjutan dari PPL 1, yaitu pelaksanaan program yang telah disusun dalam PPL 2 disini praktikan berlatih untuk



1



menjadi guru yang sebenarnya dan lebih belajar bagaimana menjadi sosok guru dan mengajar sesuai dengan teori yang sudah diberikan saat kuliah.. Pelaksanaan PPL 2 ini adalah ajang dimana sebagai mahasiswa BK berlatih menjadi konselor di sekolah pada umumnya. Berlatih melakukan administarsi seperti layaknya guru BK dan membuat serta menjalankan progam seperti apa yang telah dibuat. Adapaun ilmu baru yang akan diterima saat pelaksanaan PPL 2 ini yaitu penambahan wawasan baik segi akademik ataupun non akademik di sekolah. Membantu mempersiapkan diri baik psikis dan fisik bertindak dan berperilaku layaknya guru di sekolah.



1.2 Tujuan PPL yang dilaksanakan di SMA N 6 Semarang ini mempunyai beberapa tujuan antara lain: 1.2.1 Umum Secara umum, tujuan dari PPL 2 ini dapat meningkatkan wawasan, pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap serta menerapkan kode etik dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan konseling di sekolah khusunya SMA. 1.2.2 Khusus Setelah mengikuti Praktik Pengalaman Lingkungan 2, mahasiswa mempunyai kemampuan dan keterampilan untuk: a.



Menyusun, mengelola dan melaksanakan program bimbingan dan konseling yang sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan di sekolah



b.



Konsultasi dan kerjasama dengan pihakpihak terkait dalam penyusunan dan pengelolaan program bimbingan



c.



Menyusun laporan tertulis tentang kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan



1.3 Waktu dan Tempat Praktik Pengalaman Lapangan 2 (PPL) dilaksanakan di SMA Negeri 6 Semarang yang beralamat di Jalan Ronggolawe No. 4 – Semarang, Kota Semarang selama kurang lebih 2 bulan terhitung mulai tanggal 14 Juli 2017 2



sampai tanggal 14 Oktober 2017.Waktu pelaksanaan kegiatan PPl 2 khusunya bimbingan dan konseling dilaksanakan dua kali dalam seminggu yaitu hari Rabu pada mata pelajaran ke 6 dan 7 di kelas X MIPA 7 dan Kamis pada mata pelajaran ke 9 dan 10 di kelas X IPS 3. Dengan lamanya waktu kegiatan 2 x 45 menit/ pertemuan.



1.4 Kelas Binaan Kelas binaan yang diampu oleh praktikan adalah kelas X MIA 7 dengan jumlah siswa 36 orang dengan rincian 13 laki-laki dan 23 perempuan dengan wali kelas Ninik Sarniyati, S.Pd sedangkan kelas X IPS 4 dengan jumlah siswa 35 orang dengan rincian 7 laki-laki dan 28 perempuan dengan wali kelas M. Rowi, S.Pd.I.



1.5 Pembimbing Praktik Dalam pelaksanaan PPL 2 di SMA Negeri 6 Semarang, praktikan dibimbing oleh Dr. Awalya, M.Pd., Kons. yang merupakan dosen jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Selain itu, selama kegiatan praktik berlangsung, praktikan dibimbing oleh guru pamong yaitu Ibu Siti Saptariningsih. S.Pd selaku guru BK dan koordinator guru BK di SMA N 6 Semarang.



1.6 Program Kegiatan Program layanan bimbingan dan konseling adalah seperangkat kegiatan bimbingan yang terkait satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan bimbingan konseling yang telah di tetapkan dalam perencanaan. Penyusunan program kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling terdiri dari : 1.



Mengikuti orientasi dan observasi pada 2 minggu pertama termasuk identifikasi kebutuhan dan permasalahan serta penyusunan program (sesuai kelas masing-masing). Praktikan dalam identifikasi kebutuhan dan permasalahan menggunakan IKMS dan AKPD, sosiometri, wawancara dan asesment lingkungan. Kemudian praktikan menggunakan POP kurikulum 2016 (AKPD) dalam menyusun program. Program bimbingan konseling yang dimaksud meliputi:



3



a.



Program Semester Ganjil



b.



Progam Semester Genap



2.



Membuat Jurnal kegiatan harian yang telah dilakukan, dan ditanda tangani Guru Pamong (Jurnal dilaporkan/ditarik setiap minggu)



3.



Melaksanakan semua bidang bimbingan yang diwujudkan dalam bentuk layanan berikut ini (minimal). No



Jenis Layanan



1. 2. 3.



Orientasi Informasi Penempatan Penguasaan konten



4.



4.



Bidang Bimbingan Pribadi Sosial Belajar Karier V V V V V V V V V V V V V



V



V



Keterangan 2 kegiatan 2 kegiatan 2 kegiatan



V



5.



Bimb. Kelompok



Bebas



6. 7.



Kons.Kelompok Kons. Individual



8.



Mediasi



9.



Konsultasi



Bebas Bebas Ketentuan khusus lihat di kolom keterangan Ketentuan khusus lihat di kolom keterangan



2 kegiatan Min 2 kali kegiatan; 1 topik tugas & 1topik bebas dalam kelompok yang berbeda 2 kasus 3 kasus



Melaksanakan kegiatan pendukung yang meliputi a.



Aplikasi Instrumentasi untuk kelas binaan (non tes)



b.



Himpunan data untuk kelas binaan



c.



Kunjungan Rumah (Home visit) minimal 1 kali



d.



Konferensi kasus minimal 1 kali



e.



Alih tangan kasus/Referal (sesuai dengan kebutuhan)



5. Melaksanakan seminar akhir PL-BK.



4



1 kegiatan 1 kegiatan



BAB 2 KEGIATAN-KEGIATAN PRAKTIK Dalam memberikan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan 2 ini dilaksanakan dengan dua kegiatan pokok yaitu kegiatan yang diprogramkan dan kegiatan



yang



tidak



diprogramkan.



Praktik



Pengalaman



Lapangan



ini



dilaksanakan selama 2 bulan. Dimana dari tanggal 1 Agustus 2017 sampai 14 Oktober 2017 praktikan memberikan layanan dari program yang telah dibuat dari hasil need asesment yang telah dilakukan.



2.1



Pelaksanaan Kegiatan-kegiatanyang Diprogramkan Pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan yang diprogramkan



meliputi pelaksanaan layanan dan program dalam rangkaian proses yang meliputi: 2.1.1 Konsultasi Program Bimbingan dan Konseling (Tahap Persiapan) Dalam menyusun progam yang akan dilaksanakan selama pelaksanaan praktik layanan bimbingan dan konseling di SMA Negeri 6 Semarang, diawali dengan melakukan need assesment. Dimana praktikan melakukan need assesment lingkungan, praktikan mencari data dari warga sekitar sekolah baik penjaga sekolah, tukang kebun, pedagang di kantin, serta penjaga perpustakaan, lalu melakukan wawancara dengan guru BK. Kemudian need assamentsiswa, praktikan menyebarkan IKMS , AKPD dan sosiometri yang berisi tentang hubungan teman sekelas. Dari semua data yang telah didapatkan maka disusunlah progam bimbingan dan konseling yang mengaacu pada POP BK 2016 dan kemudian di konsultasikan kepada dosen pembimbing dan guru pamong. 2.1.2 Penyususnan Program Penyususnan Program berdasarkan pada need assesment lingkungan, wawancara guru BK, dan siswadengan menggunakan aplikasi instrument IKMS, AKPD dan Sosiometri.Kemudian data yang telah dikumpulkan 5



dianalisisagar dapat diketahui kebutuhan-kebutuhan siswa yang belum dipenuhi. Dari hasil analisis tersebut maka dapat disusun program tahunan, progam semesteran, progam bulanan, program mingguan, program mingguan yang disusun dalam bentuk RPL/Satlan. 2.1.3 Membuat Jurnal Kegiatan Pembuatan jurnal kegiatan dilakukan setiap hari dan berisi kegiatan yang praktikan lakukan dalam pelaksanaan praktik layanan bimbingan dan konseling di SMA Negeri 6 Semarang. Kegiatan yang ditulis berupa pelaksanaan pelayanan BK baik secara klasikal, kelompok maupun individu, serta kegiatan dimana praktikan ikut membatu sekolah dalam kegiatan pembelajaran rutin atau kegiatan di luar sekolah. Pembuatan jurnal ini pula sebagai acuhan pembutan laporan praktik layanan bimbingan dan konseling 2.1.4 Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling Selama pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan di SMA Negeri 6 Semarang, praktikan melaksanakan layanan mencakup empat bidang bimbingan, yaitu bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir yang diwujudkan dalam berbagai bentuk layanan, antara lain : 1. Layanan Orientasi Praktikan memberikan 2 layanan orientasi yaitu materi mengenai : a.



“Kiat sukses belajar di SMA?”, praktikan memberikan layanan tersebut di kelas X MIPA 7 pada Rabu, 9 Agustus 2017 dan di kelas X IPS 4 pada Kamis, 10 Agustus 2017



b. “Bllying”, praktikan memberikan layanan tersebut hanya di kelas X XMIPA 7 pada Selasa, 6 September 2017 2. Layanan Informasi Praktikan memberikan 2 layanan informasi yaitu materi mengenai : c. “Etika pergaulan”, praktikan memberikan layanan tersebut di kelas X MIPA 7 pada Rabu, 23 Agustus 2017



6



d. “Etika bergaul”, praktikan memberikan layanan tersebut hanya di kelas X IPS 4 pada Kamis, 24 Agustus 2017



3. Layanan Penempatan dan Penyaluran Praktikan memberikan 2 layanan penempatan dan penyaluran yaitu materi mengenai : a. “Persahabatan yang sejati?”, praktikan memberikan layanan tersebut hanya di kelas X IPS 4 pada Kamis, 31 Agustus 2017 b. “Gaya belajarku......??”, praktikan memberikan layanan tersebut di kelas X IPS 4 pada Kamis, 14 September 2017 4. Layanan Penguasaan Konten Praktikan memberikan 2 layanan penguasaan konten yaitu materi mengenai : a. “Asertif Training”, praktikan memberikan layanan tersebut di kelas X MIPA 7 pada Kamis, 30 Agustus 2017 b. “Stop Bullying”, praktikan memberikan layanan tersebut hanya di kelas X IPS 4 pada Kamis, 14 September 2017 5. Layanan Konseling Individu Praktikan memberikan 3 layanan konseling individu yaitu bersama : a. Klien “AZB”, diselenggarakan pada 14 September 2017 di ruang BK dan Ruang PPL pada tanggal 15 September 2017 b. Klien “ZAAS”, diselenggarakan pada14 September 2017 di Rang PPL c. Klien “BDN”, diselenggarakan pada 14 September 2017 di Ruang Kelas 6. Layanan Bimbingan Kelompok



7



a. Topik bebas yang dipilih yaitu “Full day school”, diselenggarakan pada Kamis, 7 September 2017 di ruang perpustakaan dengan kelas X MIPA 7 b. Topik tugas yang dipilih yaitu “Bahaya Narkoba”, diselenggarakan pada Rabu, 31 Agustus 2017 di ruang kelas perpustakaan dengan kelas X IPS 4 7. Layanan Konseling Kelompok a. 5 siswa kelas X MIPA 7, diselenggarakan pada Jumat, 8 September 2017 dengan masalah mengenai permasalahan cinta anak SMA b. 5 siswa kelas X IPS 4, diselenggarakan pada Senin, 18 September 2017 dengan



masalah



mengenai



teman



sekelas



yang tidak



menyenangkan. 8. Layanan Mediasi Praktikan tidak memberikan layanan mediasi karena tidak ada kasus yang harus praktikan mediasikan di dalam kelas maupun diluar kelas. 9. Layanan Konsultasi Praktikan melaksanakan kegiatan konsultasi pada



Rabu, 30 Agustus



2017 2.1.5 Melaksanakan Kegiatan Pendukung 1. Aplikasi



Instrumentasi,



dilakukan



untuk



mengetahui



kebutuhan-



kebutuhan pada peserta didik agar konselor sekolah tidak mengalami kesalahan dalam menangani peserta didik. Aplikasi instrumentasi yang digunakan adalah instrumen IKMS, AKPD, dan sosiomentri yang di lakukan pada kelas X MIPA 7 dan X IPS 4. Hasil serta analisis dari penggunaan instrumen Sosiometeri, IKMS dan AKPD terlampir.



8



2. Himpunan Data, untuk menghimpun data diri peserta didik kelas X MIPA 7 dan X IPS 4 3. Kunjungan



Rumah,



praktikan



bersama-sama



dengan



Bu



Sapta



melaksanakan kunjungan rumah pada tanggal 25 Agustus 2017



2.2



Pelaksanaan Kegiatan-kegiatan yang Tidak Diprogramkan Pelaksanaan



kegiatan



Praktik



Pengalaman



Lapangan



yang



tidak



diprogramkan meliputi : 2.2.1 Upacara Bendera Praktikan mengikuti kegiatan upacara bendera rutin setiap hari Senin di lapangan SMA Negeri 6 Semarang. 2.2.2 Senam Pagi Praktikan mengikuti kegiatan senam pagi setiap hari Jumat bersama dengan para guru, staff karyawan dan kepala sekolah SMA Negeri 6 Semarang. 2.2.3 Mendampingi ekstrakurikulerPramuka Praktikan beberapa kali mendampingi kegiatan ekstrakurikuler Pramuka setiap hari Jumat pukul 15.00 – 17.00 WIB. Praktikan juga menjadi pendamping pada kegiatan PPT (Penerimaan Penegak Tamu) pada September 2017 dan kegiatan PPC (Penerimaan Penegak Calon) pada Jumat-Minggu, 22-24 September 2017 di di Bukit perkemahan Candra Birawa (karanggeneng). 2.2.4 Mendampingi ekstrakurikuler Badminton Praktikan



menjadi



pendamping



ekstrakurikuler



Badminton



yang



dilaksanakan setiap hari Rabu pukul 16.00 – 17.00 di Aula SMA Negeri 6 Semarang. 2.2.5 Upacara 17 Agustus HUT RI Praktikan mengikuti kegiatan upacara HUT RI di lapangan SMA Negeri 6 Semarang. 2.2.6 Tagbligh Akbar Praktikan mengikuti acara Tagbligh Akbar dalam ragka menyambut tahun baru Islam di lapangan SMA Negeri 6 Semarang.



9



BAB 3 ANALISIS DAN BAHASAN 3.1 Analisis Pada analisis ini terdapat beberapa hal yang akan dibahas oleh praktikan meliputi: (1) ketercapaian tujuan Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling dan program kegiatan, (2) ada tidaknya kesenjangan antara teori dan praktik, (3) faktor pendukung dan penghambat yang ditemui di lapangan. Untuk lebih jelasnya maka akan dipaparkan sebagai berikut: 3.1.1



Ketercapaian Tujuan PPL-BK dan Program Kegiatan



1) Ketercapaian Tujuan Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 6 Semarang secara garis besar sudah memenuhi tujuan yang ada dalam pedoman PPL-BK. Tujuan khusus dari pelakasanaan Praktik Lapangan Bimbingan dan Konseling adalah mengenal secara utuh lingkungan fisik, sosial, administrasi dan akademik sekolah tempat pengabdian; menguasai berbagai keterampilan dalam memberikan layanan; mampu meningkatkan soft skill dalam pemberian layanan atau mengahapi siswa; menyusun program bimbingan dan konseling yang sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan siswa di sekolah, khususnya dikelas binaan; mengelola program bimbingan dan konseling di sekolah; konsultasi dan kerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam penyusunan dan pengelolaan program bimbingan; melaksanakan program yang sudah dirancang; mengevaluasi program bimbingan dan konseling yang sudah dibuat dan dilaksanakan; menyusun laporan tertulis tentang kegiatan Praktik Lapangan Bimbingan dan Konseling 2) Ketercapaian Program Kegiatan Pada pelaksanaan PPL BK di SMA Negeri 6 Semarang, terdapat beberapa program yang telah terlaksana dan belum terlaksana.



10



Tabel 3.1 Daftar Program yang Terlaksana dan Tidak Terlaksana Program yang Terlaksana Nama Program 1. Layanan format klasikal



Tot



Program yang Tidak Terlaksana Nama Program Jumlah 1. Layanan Mediasi -



a. Layanan orientasi



2



2. Layanan konsultasi



1



b. Layanan informasi



2



3. Himpunan Data



-



c. Layanan penguasaan konten



2



4. Kunjungan Rumah



1



d. Layanan penempatan/ penyaluran



2



2. Layanan format kelompok a. Bimbingan kelompok topik tugas



1



b. Bimbingan kelompok topik bebas



1



c. Konseling kelompok



2



3. Layanan



format



individual



3



(Inventori



1



tugas perkembangan, Analisis tugas



1



(konseling individual) 4. Aplikasi



instrumentasi



perkembangan,



identifikasi



kebutuhan siswa) 3.1.2



Kesenjangan Antara Teori dan Praktik Dalam pelaksanaan praktik pengalaman lapangan Bimbingan dan



Konseling terdapat kesenjangan dalam pelaksanaannya. Berikut kesenjangan antara teori dengan praktik yang praktikan jumpai di lapangan, diantaranya adalah sebagai berikut: a. Teori menyatatakan bahwa tujuan konseling kelompok antara lain (Prayitno dalam Vitalis, 2008:63) melatih siswa agar berani bicara dihadapan orang banyak, melatih siswa dapat bertoleransi dengan temannya, mengembangkan



11



bakat dan minat masing-masing, mengentaskan permasalahan-permasalahan yang dihadapi kelompok, dan melatih siswa untuk berani melakukan sharing dalam kelompok, namun pada praktiknya siswa cenderung pasif dalam konseling kelompok jika tidak ditunjuk untuk berbicara/berpendapat. b. Dalam pelaksanaan Konseling Individu, praktikan masih belum dapat memaksimalkan penggunaan pendekatan dan teknik-teknik yang telah dipelajari saat kuliah, sehingga membutuhkan latihan lebih banyak agar hasilnya lebih maksimal. 3.1.3



Faktor Pendukung dan Penghambat



3.1.3.1 Faktor Pendukung Ada beberapa faktor pendukung kegiatan PLBK, diantaranya: 1. Dosen pembimbing yang berkompeten dalam bidang BK yang selalu memberikan bimbingan dan arahan kepada praktikan serta komunikasi yang baik dengan seluruh praktikan di SMA Negeri 6 Semarang. 2.



Adanya guru pamong di sekolah yang juga sudah berpengalaman dalam menghadapi permasalahan siswa. Sehingga praktikan memperoleh banyak kritik dan masukan untuk memperbaiki setiap layanan yang diberikan.



3. Kepala sekolah, guru, dan staf di SMA Negeri 6 Semarang menerima praktikan dengan baik, dan mendukung pelaksanaan layanan BK di sekolah. 4. Kerjasama antara praktikan dengan pihak-pihak terkait seperti kepala sekolah guru pamong, guru mata pelajaran/wali kelas, dan peserta didik yang cukup baik sehingga program dapat terlaksana dengan baik pula. 5. Sarana dan prasarana yang memadai 6. Antusiasme yang tinggi dari siswa-siswi SMA N 6 Semarang terhadap mahasiswa PPL jurusan BK membuat praktikan semangat untuk memberikan layanan. 3.1.3.2 Faktor Penghambat Selain faktor pendukung, ada beberapa faktor penghambat dalam pelaksanaan PPL-BK, diantaranya: 1. Masih minimnya pengalaman praktikan dalam memberikan layanan BK, 2. Adanya kesenjangan antara teori dengan kenyataan di lapangan.



12



3. LCD dan Proyektor yang terkadang tidak bisa berfungsi dengan baik



3.2 Bahasan Dalam Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling (PPLBK), praktikan dapat melaksanakan layanan bimbingan dan konseling. Penjelasannya sebagai berikut: 1.



Penyusunan Program BK Praktikan telah menyusun progam BK sesuai dengan hasil analisis instrumen ITP. Penyusunan program BK didasarkan pada bentuk format program BK terbaru (POP).



Program yang dibuat mulai dari program



tahunan (1 tahun pelajaran), semesteran (2 semester), dan bulanan. 2.



Layanan dalam Format Klasikal Praktikan melakukan layanan bimbingan dan konseling dengan format klasikal sebanyak 8 layanan, terdiri dari layanan informasi, orientasi, penempatan / penyaluran dan penguasaan konten. Dalam pelaksanaan layanan format klasikal, siswa terlihat antusias dan aktif mengikuti layanan klasikal tersebut. Namun praktikan beberapa kali menemui hambatan diantaranya adalah kurangnya perbendaharaaan ice breaking sehingga dalam memberikan layanan klasikal, praktikan jarang memberikan ice breaking pada siswa. Praktikan mengatasinya dengan menyusun materi layanan yang menarik, membuat selingan humor atau jokes saat memberikan layanan, dan membuat media layanan yang menarik.



3.



Layanan dalam Format Kelompok Kegiatan layanan bimbingan dan konseling dengan format kelompok meliputi bimbingan kelompok dan konseling kelompok. Bimbingan kelompok dan konseling kelompok dilaksanakan dengan siswa kelas X MIPA 7 dan X IPS 4. Siswa yang menjadi anggota layanan format kelompok terlihat sangat antusias dan senang dalam mengikuti kegiatan tersebut. Baik itu bimbingan kelompok, maupun konseling kelompok. Mereka dapat terbuka dan sukarela dalam mengeluarkan pendapatnya.



13



Hambatan yang ditemui praktikan adalah kurangnya kemampuan praktikan dalam mengkondisikan suasana kelompok sehingga dinamika dalam kelompok kurang berjalan dengan baik. 4.



Layanan dalam Format Individual Dalam pelaksanaan konseling perorangan, praktikan menggunakan pendekatan person centered dan realita. Itu semua tetap disesuaikan dengan kebutuhan dan pribadi masing-masing konseli. Praktikan dapat menemukan inti dari permasalahan klien dengan cara membina rapport, teknik lead, clarification, dan beberapa teknik lain yang efektif menggali informasi klien yang sulit terungkap. Selain itu, praktikan terbantu dengan antusias klien yang meminta bercerita tentang masalahnya tanpa harus di suruh/dipanggil ke ruang BK. Hal tersebut menunjukkan mulai adanya kesadaran pada para siswa tentang peran BK di sekolah.



14



BAB 4 PENUTUP 4.1 Simpulan Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling (PPL-BK) dilaksanakan guna meningkatkan wawasan, pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap serta menerapkan kode etik dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan konseling di sekolah dasar. Selain itu guna mengaplikasikan atau mempraktikan teori yang sudah



dipelajari selama perkuliahan. Dalam pelasanaannya dapat



berjalan dengan baik dan lancar didukung dan disupport oleh beberapa pihak yang terkait. Secara keseluruhan proses kegiatan praktik pengalaman lapangan bimbingan dan konseling (PPL-BK) di SMA Negeri 6 Semarang telah direncanakan secara sistematis mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, evaluasi hingga penyusunan laporan. 1.



Tahap perencanaan yakni, kegiatan yang dimulai dengan mengemas ulang instrumen need assesment yang dipakai, penyebaran atau pengumpulan data, analisis data, dan penyusunan program .



2.



Tahap



pelaksanaan



yakni



melaksanakan



layanan



yang



sudah



diprogramkan kepada siswa binaan yaitu Layanan Orientasi, Layanan Informasi, Layanan Penempatan dan Penyaluran, Layanan Penguasaan Konten, Layanan Bimbingan Kelompok, Layanan Konseling Kelompok, Layanan Konseling Individu, serta kegiatan pendukung seperti Aplikasi Instrumentasi. 3.



Tahap evaluasi yakni, praktikan membagikan lembar evaluasi kepada siswa, dan mencari perbaikan apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki layanan bimbingan dan konseling pada pertemuan berikutnya.



4.



Penyusunan laporan, merupakan bagian akhir dari proses kegiatan PPLBK. laporan dibuat dalam bentuk format laporan PPL-BK sesuai panduan



15



PPL Unnes yang didalamnya memuat semua proses kegiatan PPL-BK di SMA Negeri 6 Semarang. Selama pelaksanaan PPL BK praktikan mendapatkan banyak pengalaman pengetahuan. Pemberian layanan BK kepada siswa tidak hanya sekedar teori akan tetapi harus disesuaikan dengan keadaan lapangan secara nyata. Berbagai keterampilan dan kreatifitas seorang praktikan sangat diuji dalam hal ini. Banyaknya saran yang diberikan oleh Guru Pamong dan Dosen Pembimbing sangat membantu terlaksananya program yang dilaksanakan oleh praktikan. 4.2 Saran Berdasarkan hasil praktik pengalaman lapangan bimbingan dan konseling (PPL-BK) di SMA Negeri 1 Muntilan, terdapat saran yang dapat dijadikan pertimbangan yaitu: 1.



Bagi Mahasiswa Praktikan a.



Mahasiswa praktikan diharapkan untuk selalu berpikir kreatif dan inovatif dalam menyusun materi layanan, memaksimalkan media yang ada, dan memberikan layanan yang menyenangkan namun tetap berpedoman pada kebutuhan siswa atau hasil asesmen.



b.



Praktikan



diharapkan



dapat



memiliki



perbendaharaan



permainan



sederhana untuk ice breaking sehingga apabila pada saat melaksanakan layanan terdapat banyak siswa yang merasa jenuh, praktikan dapat menggunakan permainan tersebut untuk mengusir jenuh siswa c.



Praktikan diharapkan dapat melatih diri untuk dapat mengondisikan kelas supaya layanan yang diberikan dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan.



d.



Dalam pelaksanaan PPL di sekolah, praktikan diharapkan dapat lebih mempererat hubungan yang baik dan kerjasama dengan kepala sekolah, guru, staf, siswa, dan warga sekolah yang lainnya.



2.



Bagi Pihak Sekolah a.



Sekolah harus menyadari bahwa untuk membangun generasi muda yang cerdas, tidak hanya memperhatikan aspek kognitif saja, melainkan aspek-



16



aspek pendukung seperti aspek afektif, psikomotorik, dan spiritual siswa juga tak kalah penting, sehingga diharapakan dengan adanya konselor di sekolah dapat membantu mengoptimalkan aspek-aspek pendukung tersebut untuk terciptanya generasi muda yang cerdas dan berakhlaq mulia. b.



Konselor dapat menjadi figur yang mampu menjadi panutan, dan selalu menjadi sahabat siswa, agar siswa mampu merasa lebih dekat dan nyaman di lingkungan sekolah.



c.



Diperlukan adanya jam BK dikelas untuk meningkatkan intensitas hubungan antara konselor dan siswa, mengingat saat praktikan melakukan kegiatan layanan BK siswa membutuhkan bimbingan yang lebih intensif dari konselor.



d.



Kepada semua guru kelas, khususnya konselor untuk selalu memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada para siswa agar siswa mampu mengembangkan dirinya secara optimal.



17



DAFTAR PUSTAKA Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia. 2013. Panduan Khusus Bimbingan dan Konseling Arah Peminatan Peserta Didik. Walgito, Bimo. 2010. Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Andi Offset. Wibowo, Mungin Eddy. 2005. Konseling Kelompok Perkembangan. Semarang: UPT Unnes Press. Winkel, W.S & Hastuti, Sri. 2007. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta : Media Abadi.



18



REFLEKSI DIRI Nama



: Astrid Pitaloka Putriningrum



NIM



: 1301414047



Jurusan



: Bimbingan dan Konseling (BK)



Prodi



: Bimbingan dan Konseling (BK)



Fakultas



: Ilmu Pendidikan (FIP)



Segala untaian rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan limpahan karunianya sehingga penulis dapat melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) I dengan lancar, dimana dalam kegitan tersebut penulis memperoleh banyak manfaat diantaranya ilmu dan pengalaman yang luar biasa. Praktik Pengalaman Lapangan adalah kegiatan intra kurikuler yang wajib diikuti oleh mahasiswa Universitas Negeri Semarang, Pada PPL 1 periode 2017 ini penulis melaksanakan PPL di SMA N 6 Semarang yang beralamat di Jalan Ronggolawe No. 4 – Semarang, dimana pada kegiatan pada PPL I praktikan melaksanakn observasi dan orientasi disekolah terkait selama sepuluh hari efektif. Praktikan melakukan kegiatan observasi dan orientasi yang berkaitan dengan kondisi fisik sekolah, struktur organisasi, administrasi sekolah, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan kegiatan Bimbingan dan Konseling di sekolah tersebut. Baik dari segi pengadaan sarana prasrana, cara guru Bk memberian layanan ataupun kerjasama guru BK dengan pihak lain. Selanjutnya untuk melengkapi laporan PPL 1 tersebut, berkaitan dengan pelakasanaan layanan bimbingan dan konseling,maka penulis menyusun sebuah refleksi diri yang menyangkut hal-hal sebagai berikut:



1.



Kekuatan dan Kelamahan Pembelajaran Mata Pelajaran yang Ditekuni Pemberian layanan Bimbingan dan Konseling di SMA 6 Semarang sudah baik



dimana pelaksanaan layanan BK yang ada di SMA N 6 Semarang sesuai dengan kebutuhan siswa, dengan dilakukannya need assessment menggunakan beberapa instrument berupa penggunakan Sosiometri, IKMS, dan memanfaatkan lembaga tes psikologi, sehingga layanan yang diberikan sangat tepat dengan kondisi siswa. . Untuk di SMA N 6 Semarang sendiri, BK tidak dianggap STP2K (guru tata tertib). Adapun kelemahan yang terdapat dalam pelaksanaan BK di SMA N 6 Semarang adalah dimana layanan klasikal oleh guru BK atau masuk kelas hanya pada kelas X saja, sedangkan kelas



19



XI dan XII tidak terdapat jam kelas. Hal tersebut disayangkan karena pada dasarnya siswa memiliki tugas perkembangan disetiap tahap usianya dimana diperlukan layanan Bimbingan dan Konseling untuk mengoptimalkan perkembangan siswa tersebut.



2.



Ketersediaan sarana dan prasarana Ketersediaan sarana dan prasarana pendukung kegiatan Bimbingan dan Konseling di



SMAN 6 Semarang sudah memadai dimana terdapat ruangan konseling individual, ruang bimbingan dan konseling kelompok, media sederhana dalam pemberian layanan dan terdapat pula perpustakaan mini di ruang bimbingan dan konseling serta di setiap kelas sedah terdapat media presentasi yang memadahi seperti LCD dan proyektor guna mendukung pemberian layanan Bimbingan dan Koseling.



3.



Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing Guru Pamong praktikan adalah Siti Saptariningsih ,S.Pd beliau merupakan Guru BK SMA



6 Semarang. Dimana SMA Negeri 6 Semarang terdapat 3 guru BK. Selama pelaksanaan kegiatan PPL beliau banyak memberikan nasihat terkait cara menyikapi berbagai macam kepribadian siswa dan cara efektif dalam memberikan layanan. Selain itu beliau yang memberikan arahan dan bimbingan kepada praktikan terkait masalah pelaksanaan bimbingan dan konseling baik dalam kelas maupun di luar kelas, beliau merupakan guru yang menyenangkan, ramah, santai dan fleksibel dalam menciptakan proses pelaksanaan layanan bimbinga. Selanjutnya Dosen pembimbing praktikan adalah Dr. Awalya, M.Pd., Kons. beliau merupakan salah satu dosen jurusan bimbingan dan konseling UNNES. Beliau selalu membimbing dan memantau praktikan dalam mengobservasi, memberikan arahan, serta merupakan dosen yang selalu memberikan motivasi agar praktikan tetap semangat dalam mengerjakan tugas dan kewajiban-kewajiban selama melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan.



4.



Kualitas pembelajaran di sekolah latihan Berdasarkan hasil observasi proses pembelajaran di kelas yang telah dilakukan oleh



praktikan, dapat diketahui bahwa siswa dituntut untuk aktif dan tetap menekankan nilai etika terutama sopan santun dalam kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling dan pada mata pelajaran yang lainnya. Selain itu layanan yang diberikan kepada siswa sesuai dengan kebutuhan siswa, dan pastinya berpedoman pada kurikulum yang digunakan yaitu kurikulum 2013.



5.



Kemampuan diri praktikan Dalam memberikan suatu layanan Bimbingan dan Konseling praktikan dihadapkan pada



berbagai macam kepribadian siswa, dimana praktikan masih kurang dalam mengkondisikan dan menghidupkan kelas saat memberikan layanan, selain itu kurangnya kreatifitas dalam pembuatan media sederhana dalam pemberian layanan.



20



6.



Nilai



tambah



yang



diperoleh



mahasiswa



setelah



melaksanakan PPL1 Pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan I telah meberikan banyak ilmu dan pengalaman kepada praktikan, dimana nilai tambah yang diperoleh oleh praktikan adalah mengetahui kondisi yang sebenarnya pada lingkungan sekolah, guna mampu menerapkan teori yang didapat selama perkuliahan ke kondisi nyata sekolah. Apa yang akan kita jumpai di lapangan akan berbeda, dan teori yang kita pelajari adalah sebagaian kecil yang kita butuhkan selebihnya dituntut kemapuan kita dalam dalam mengembangakan teori itu menjadi sesuatu yang kreatif dan dapat dengan mudah diterima siswa. Selain itu memperoleh pembelajaran terkait cara dalam beradaptasi dengan rekan kerja yaitu pihak guru, dan karyawan sekolah sehingga dapat tercapai interaksi dan kerjasama yang optimal dalam melaksanakan kegiatan di sekolah.



7.



Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan UNNES Saran yang dapat praktikan sampaikan kepada SMA Negeri 6 Semarang yaitu agar



sekolah mampu mengelola dan merawat sarana dan prasarana yang telah tersedia di sekolah agar proses pembelajaran dapat selalu terselenggara dengan baik atau bahkan lebih baik dikemudian hari. Kemudian, semua guru khususnya guru Bahasa Inggris sebaiknya memaksimalkan penggunaan sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah dengan baik supaya tidak mengurangi manfaat yang diperoleh dari pengadaan sarana dan prasarana tersebut. Saran untuk UNNES agar terus membina hubungan baik dengan sekolah praktikan, serta mempersiapkan PPL dan mahasiswa praktikan yang akan diterjunkan lebih baik lagi. Demikian refleksi diri yang dapat praktikan sampaikan. Semoga apa yang telah praktikan tulis bermanfaat dapat menjadi masukan yang baik bagi semua pihak.



Semarang, 4 Agustus 2017 Mengetahui, Guru Pamong



Mahasiswa Praktikan



Siti Saptariningsih, S.Pd NIP. 19670612 200501 2 011



Astrid Pitaloka Putriningrum NIM. 1301414047



21