LK Ibu Nifas - Rifahatul Mahmudah - Kel F [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KASUS SIKLUS KEPERAWATAN MATERNITAS ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU NIFAS



OLEH: Rifahatul Mahmudah Kelompok F



Dosen Pembimbing : Ns. Ira Mulya Sari, M.Kep., S.Kep, An.



PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS 2021



LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU NIFAS



A. PENGKAJIAN Hari/ Tanggal : Selasa / 09 Februari 2021 Oleh



: Rifahatul Mahmudah



1. Identitas a. Identitas klien Nama



: Ny. I



Umur



: 23 tahun



Agama



: Islam



Pendidikan



: SMA



Pekerjaan



: Tata Usaha SMK Matur



Alamat



: Jl.Ketaping, Kec. Matur, Kab.Agam



Tanggal partus



: 01 Februari 2021



Jenis partus



: Normal (Spontan)



b. Identitas penanggungjawab (Suami) Nama



: Tn. A



Umur



: 25 tahun



Pendidikan



: SMA



Pekerjaan



: Wirasawasta



Alamat



: Jl. Ketaping, Kec. Matur, Kab. Agam



2. Riwayat Kesehatan a. Keluhan utama Pasin mengatakan melahirkan pada tanggal 01 Februari 2021 pukul 10.10 malam di klinik bidan, pasien melahirkan secara normal dibantu oleh bidan, saat ini pasien hari nifas ke 8.



b. Riwayat kesehatan sekarang Pada saat dilakukan pengkajian hari Selasa, 09 Februari 2021 pukul 14.15 WIB pasien mengatakan ngilu pada puting saat anak menyusu, pasien mengatakan menyusui bayi nya tiap 2 jam, pasien tampak letih, produksi ASI banyak dan lancar, terlihat dari anak pasien semangat saat menyusu dan tidak rewel setelah minum ASI, pasien tampak belum bisa memposisikan bayi saat menyusu dengan benar, suplai ASI adekuat. Pada saat dilakuakn pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan TD 100/70 kali/menit, Nadi 100 kali/menit, RR : 18 kali/menit, Suhu : 36,8oC. c. Riwayat kesehatan dahulu Pasien mengatakan tidak ada memiliki riwayat penyakit sebelumnya. d. Riwayaat keehata Keluarga Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan dalam keluarga seperti hipertensi, DM atau asma. 3. Riwayat Obstretri G1P1A0H1 Klien mengatakan ini adalah partus pertama dengan jenis kelamin laki-laki dengan BBL 3200 gram dan panjang 50 cm. Lahiran normal dan ditolong oleh bidan. pasien mengatakan tidak pernah mengalami keguguran atau kegagalan kehamilan. 4. Riwayat Kehamilan Sekarang a. Gangguan pada hamil muda pasien mengatakan saat awal kehamilan anak prtaa ini merasa mual dan muntah lebih kurang 8 minggu setelah itu tidak ada lagi mengalami gangguan b. Tempat memeriksa kehamilan Pasien mengatakan selama kehamilam melakukan pemeriksaan di bidan, puskesmas dan dirumah sakit. c. Obat yang diberikan Pasien mengatakan obat yang dikonsumsi selama hamil yaitu tablet FE dan Vitamin C



d. Nutrisi selama hamil pasien mengatakan makan dan minum normal dan ditambah dengan minum susu. 5. Riwayat persalinan Klien mengatakan : a. Jenis persalinan



: Normal



b. Lama persalinan



: Dari terasa sakit pukul 11.00 pagi sampai lahiran



pukul 10.10 malam ada sekitar 11 jam c. Jumlah perdarahan



: tidak diukur saat persalinan



d. Keadaan umum



: baik



6. Riwayat kontrasepsi a. Jenis kontrasepsi



: belum pasang KB



b. Lama



: pasien belum pernah memasang KB



7. Data Psikologis a. Empati sensitivitas terhadap isyarat bayi Pasien mengatakan langsung menenagkan bayinya ketika menangis atau mengeluarkan isyarat kalau ingin menyusui atau haus dan saat basah karena BAB dan BAK. b. Respon ibu ketika bayi menangis Pasien merespon cepat ketika bayi menangis dengan menggedongnya dan menyusuinya, jika belum menyusui, pasien mengatakan bayi tidak rewel dan menangis lagi setelah menyusu. c. Konsep diri 1) Kepuasan ibu terhadap kelahiran : pasien mengatakan sangat puas dengan kelahiran anak pertama ini karena mendapatkan anak laki-laki yang sehat. 2) Harga diri



a) Perubahan apa yang ibu rasakan setelah mengalami persalinan :pasien mengatakan ia mengalami perubahan pada tubuhnya di bagian perut setelah melahirkan tampak melar dan jatuh, ia mengatakan untuk mengatasinya dengan menggunakan kain gurito untuk membantu mengembalikan bentuk perutnya. b) Apakah ada hal penting yang dipikirkan saat ini : Pasien mengatakan saat ini hal yang dipikirkan adalah bagaimana agar anaknya sehat, karena sekarang masa pandemi, pasien mengatakan saat ini berharap anak nya puas menyusu dengan ASI nya c) Pengalaman melahirkan : bagaimana persepsi ibu terhadap pengalaman melahirkan? : Pasien mengatakan merasa cemas saat akan melahirkan karna ini ini adalah pengalaman pertamanya dalam melahirkan dan juga dalam kondisi pandemi Covid, pasien mengatakan merasa senang setelah kelahiran anak pertamanya bisa dilakukan secara normal dan bayi nya selamat dan sehat. 3) Kecemasan a) Apa respon ibu jika bayi sakit : sejauh ini bayi belum ada sakit, namun pasien mengatakan jika anak sakit ia akan membawa kebidan atau ke puskesmas segera mungkin. b) Perilaku ibu saat bayi sakit : Pasien mengatakan ketika bayi sakit, pasien merasa cemas, takut terjadi sesuatu namun pasien tetap berfikir positif dan memberi kompres pada bayi, serta dibawa ke puskesmas. Pasien juga cemas dengan keadaan pandemi sekarang covid-19 karena itu belum berani membawa bayi keluar kecuali untuk bejemur di pagi hari. 4) Depresi a) Apakah ibu tampak diam dan menarik diri : saat dilakukan pengkajian psien tampak tidak menarik diri, pasien tampak senanag dan merespon dengan baik b) Apakah ibu tampak menangis : saat dilakukan pengkajian dan interaksi pasien tidak ada menangis



5) Konflik peran a) Apakah ibu menerima peran sebagai ibu : pasien mengatakan menerima perannya sebagai ibu b) Bagaimana dengan pekerjaan ibu : Pasien mengatakan sekarang tidak bekerja karna mendapatkan izin cuti melahirkan c) Bagaimana menjalankan tugasnya sebagai istri : Pasien mengatakan dapat menjalankan perannya sebagai istri seperti biasanya 6) Dukungan sosial (suami dan keluarga) : suami dan orangtua serta lingkungan sangat mendukung pasien dengan tidak membebankan pekerjaan yang berat kepadanya 7) Bounding attachment : positif 8. Pemenuhan Kebutuhan Dasar a. Nutrisi : Pasien mengatakan makan nasi + lauk pauk 3 kali sehari diselingi dengan makanan ringan b. Eliminasi : Pasien mengatakan BAK lancar 4-6 kali sehari tetapi BAB 1 kali 3 hari, konsistensi lunak dengan warna kuning kecoklatan c. Aktivitas dan istirahat : Pasien mengatakan aktivitas dapat dilakukan seperti biasa dan pekerjaan rumah juga dibantu oleh suami dan keluarganya. d. Pola tidur : Pasien mengatakan lama tidur sekitar 6-7 jam dalam sehari dan kadang terbangun karena bayi pipis atau menyusui. e. Seksualitas : tidak dikaji lebih dalam f. Personal hygiene : Pasien mengatakan mandi 2 kali sehari g. Pemeriksaan fisik 1) Keadaan umum : kesadaran : compos mentis 2) TTV : TD : 100/70 mmHg HR : 100 x/i RR : 18 x/i S : 36,8oC 3) Mata



: konjugtiva anemis (-), sklera ikterik (-)



4) Leher



: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada



bendungan vena jugularis 5) Dada/mamme : a) Inspeksi : puting susu tampak menonjol b) Palpasi : tidak ada nyeri tekan, pasien mengatakan ASI keluar lancar 6) Abdomen a) Inspeksi : bentuk abdomen simetris, tampak ada strie, ada linea nigra, tidak ada bekas luka operasi b) Palpasi : nyeri tekan tidak ada, TFU teraba 3 jari dibawah pusat, kontraksi ada namun tidak kuat 7) Genitalia a) Vagina : pasien mengatakan darah berwana merah kecoklatan, frekuensi keluar sedikit b) Perineum : episiotomi ada, pasien mengatakan jumlah jahitannya 6, pasien mengatakan nyeri tidak ada, kemerahan tidak ada, edema/pembengkakan tidak ada, luka jahitan sudah mulai kering. 8) Ekstremitas a) Edema : tidak ada b) Varises : tidak ada c) Tanda homan : (-) 9) Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan penunjang hanya USG 10) Tindakan yang dilakukan Jenis tindakan : normal Tanggal : 01 Februari 2021 Jenis anestesi : anestesi lokal 11) Terapi obat Tidak ada 9. Pemeriksaan Refleks Bayi



a. Rooting



: bayi dapat mengejar jari saat disentuh pipinya



b. Sucking



: saat di beri asi, hisapan bayi kuat



c. Moro



: ekstensi jari-jari bayi tampak mengembang dan kepala terlempar



kebelakang saat mendengar suara keras d. Palmar



: bayi tampak menggenggam jari dengan kuat



e. Babinski :



saat



dilakukan



sentuhan



bagian



telapak



kaki,



jari-jari



mengembang f. Plantar



: saat diletakkan tangan bawah jari-jari kaki, bayi melakukan



gerakan menggenggam pada kaki. g. Berat badan bayi : 3200 gram h. Panjang badan : 50 cm i. Lingkar kepala : 52 cm j. Nadi : 132 kali/menit k. Nafas : 51 kali menit B. Analisa Data



No Data 1 Data subjektif : -



Etiologi Menyusui efektif



Pasien mengatakan ASI banyak dan lancar



-



Pasien



mengatakan



menyusui



anaknya setiap 2 jam -



Pasien



mengatakan



setelah



menyusui bayi langsung tidur -



pasien mengatakan ngilu pada puting saat anak menyusu



Data Objektif : -



pasien



tampak



memposisikan



belum



bisa



bayi



saat



Problem payudara



membesar,



alveoli mulai terisi ASI



menyusui dengan benar -



ASI



pasien



terlihat



saat



tampak bayi



lancar



menyusui



dengan semangat dan tidak rewel setelah menyusu -



Puting susu tidak lecet



-



Suplai ASI adekuat



-



TD : 100/70 mmHg



-



HR : 100 x/i



-



RR : 18 x/i



-



S : 36,80C



C. Diagnosa Keperawatan 1. Menyusui efektif berhubungan dengan payudara membesar, alveoli mulai terisi ASI D. Intervensi Keperawatan No Dignosa Keperawatan SLKI 1 Menyusui efektif Status meyusui : berhubungan payudara



dengan a. Perlekatan membesar,



alveoli mulai terisi ASI



SIKI Promosi ASI ekslusif : bayi



pada Observasi :



payudara ibu membaik b. Kemampuan



a. Identifikasi kebutuhan laktasi ibu



memposisikan bayi dengan benar



bagi ibu pada postnatal Terapeutik : a. Dukung



ibu



menyusui



c. Suplai ASI adekuat



dengan



d. Payudara ibu kosong setelah



selama kegiatan menyusui



menyusui f. Hisapan bayi membaik g. Lecet pada puting tidak ada h. Bayi rewel tidak ada menangis



ibu



berlangsung



e. Bayi tidur setelah menyusui



i. Bayi



mendampingi



b. Diskusikan dengan keluarga tentang ASI eksklusif Edukasi : a. Jelaskan manfaat menyusui



setelah



bagi ibu dan bayi



menyusui tidak ada



b. Jelaskan



pentingnya



menyusui



di



malam



hari



untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi ASI c. Jelaskan



tanda-tanda



bayi



cukup ASI d. Anjurkan ibu memberikan nutrisi kepada bayi hanya dengan ASI e. Anjurkan sesering



ibu



menyusui



mungkin



setelah



lahir sesuai kebutuhan bayi



E. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No Hari/tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi 1 Rabu / 10 Feb Menyusui efektif - Mengukur 2021



berhubungan payudara



dengan



membesar,



-



alveoli mulai terisi ASI



Evaluasi tanda- S : pasien



tanda vital pasien



memberikan ASI tiap 2 jam



Memberikan



dan produksi ASI banyak



pendidikan



O:



kesehatan



tentang



-



asi esksklusif -



mengatakan



meningkat



Menjelaskan manfaat



dan



-



puting tidak lecet



-



bayi



pentingnya memeberikan



suplai ASI adekuat



dapat



tidur



setelah meningkat asi A: menyusui efektif



eksklusif pada bayi



P : intervensi dilanjutkan -



memberikan pendidikan kesehata tentang eksklusif



ASI



-



menjelaskan manfaat



dan



pentingnya ASI 2



Kamis/11 Feb Menyusui



efektif



2021



dengan



berhubungan payudara



-



Menganjurkan ibu S



: Pasien mengatakan



untuk memberikan sudah



membesar,



mulai



mencoba



nutrisi kepada bayi melakukan posisi menyusui



alveoli mulai terisi ASI



hanya dengan ASI bayi dengan benar eksklusif selama 6 O : bulan



-



dan



-



pasien



tampak



dilanjutkan sampai



memberikan



2 tahun.



kepada bayi



Mengajarkan posisi



ibu



-



menyusui



bayi dengan benar



hisapan



asi bayi



meningkat A : menyusui efektif P : intervensi dilanjutkan -



menganjurkan untuk



ibu



memberikan



nutrisi kepada bayi hanya dengan ASI eksklusif



3



Jum’at Feb 2021



/



12 Menyusui



efektif -Menganjurkan



berhubungan payudara



dengan



membesar,



alveoli mulai terisi ASI



menyusui



ibu S



:



pasien



sesering nyaman



mungkin



segera menyusui



mengatakan



dengan



posisi



bayi



yang



setelah lahir sesuai diajarkan kebutuhan bayi. -Mempraktekkan kembali



O: -



posisi



Bayi tidak rewel dan menangis



menyusui



bayi



-



dengan benar sesuai dengan diajarkan sebelumnya



telah



Hisapan



bayi



adekuat -



Suplai ASI banyak dan lancar



A : menyusui efektif P intervensi dihentikan



RESUME JURNAL No Nama Penulis Judul Jurnal 1 Ni Gusti Ayu Efektivitas edukasi asi



Isi Jurnal eksklusif Pelaksanaan :



Pramita



terhadap pengetahuan dan pemberian Jenis penelitian yang digunakan dalam



Aswitami



asi eksklusif pada ibu nifas



penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian pre eksperimental dengan one group pre post test design. Penelitian



https://doi.org/10.36474/caring.v3i2.13



(Desember



dilakukan pada bulan September 2018



2019) Caring, 2



sampai dengan Februari 2019. Metode



Vol 3. No 2



pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumlah



Journal Center



sampel sebanyak 43 orang. of



Perlakuan



yang diberikan dalam penelitian ini adalah



Research



pemberian



edukasi melalui pendidikan



Publication in



kesehatan tentang ASI eksklusif setiap 2



Midwifery and



kali dalam seminggu. Pemberian edukasi



Nursing



dilakukan selama 4 minggu. Setiap sesi edukasi tentang ASI diberikan dengan durasi waktu 15-30 menit. Media edukasi yang digunakan adalah lembar balik dan penjelasan melalui demonstrasi mengenai cara menyusui, perawatan payudara dan penyimpanan ASI pada ibu yang bekerja. Pelaksanaan



pendidikan



kesehatan



ini



dibantu oleh kader kesehatan dan asisten peneliti dengan melakukan kunjungan rumah ke ibu yang menjadi responden penelitian. Analisis



data menggunakan



uji



Wilcoxon sign rank untuk mengetahui



perbedaan nilai pre dan



post



test



pengetahuan tentang ASI eksklusif pada ibu-ibu



nifas.



Untuk



menganalisis



pengaruh edukasi tentang ASI terhadap



praktik



pemberian



ASI



eksklusif pada ibu-ibu nifas dilakukan analisis bivariat dengan menggunakan uji McNemar. Hasil : berdasarkan hasil uji Wilcoxon sign rank diperoleh



nila



rata-rata



peningkatan



pengetahuan ibu nifas setelah diberikan edukasi tentang ASI Eksklusif, dengan rata-rata pengetahuan sebelum diberikan edukasi



59,42



dan



setelah



diberikan



edukasi menjadi 78,09. Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai p < 0.05 dimana nilai p = 0,000. Sehingga dapat disimpulkan terdapat



pengaruh



yang



pemberian



edukasi



pengetahuan



ibu



ASI



nifas



signifikan terhadap



tentang



ASI



Eksklusif. Selain itu, berdasarkan hasil uji McNemar pada



intervensi



edukasi



terhadap



pemberian ASI eksklusif, menunjukkan nilai p < 0.05, dimana nilai p = 0,008. Sehingga



dapat



disimpulkan



terdapat



pengaruh pemberian edukasi ASI terhadap permberian ASi eksklusif pada ibu nifas.



Penjelasan : Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan utama bagi bayi dari usia nol sampai enam bulan yang



mengandung nutrisi tinggi dan



berenergi tinggi. Pada awal bulan, saat bayi melindungi dirinya dari Sudden Infant Syndrome (SIDS), infeksi telinga dan penyakit infeksi lain yang biasa terjadi pada bayi (Handayani, Rahmadani, & Saufi, 2017). Pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif, manfaat dan cara menyusui yang benar akan menunjang keberhasilan menyusui.



Oleh



karena



itu



perlu



pendidikan kesehatan diberikan kepada ibu-ibu nifas. Pendidikan



kesehatan



merupakan salah



satu proses yang direncanakan dengan sadar untuk menciptakan peluang bagi individu



agar



senantiasa



belajar



memperbaiki kesadaran (Literacy) serta dapat meningkatkan



pengetahuan



dan



keterampilan (Life skill) untuk kepentingan kesehatannya (Nursalam, 2008). Menurut Notoatmodjo



(2005),



seseorang dipengaruhi faktor



diantaranya



pengetahuan oleh



adalah



beberapa pendidikan,



media massa atau informasi, lingkungan, usia,



sosial



ekonomi,



pengalaman,



keyakinan, pekerjaan dan jenis kelamin.



Melalui pengetahuan ibu post partum tentang ASI Eksklusif maka harapannya ibu



dapat



memberikan



ASI



secara



Eksklusif selama 6 bulan. Pengetahuan ibu mengenai



ASI



akan



menunjang



keberhasilan ibu untuk memberikan ASI secara eksklusif.



DOKUMENTASI



EDUKASI PEMBERIAN ASI ESKLUSIF



ASI adalah makanan yang terbaik dan bergizi sempurna bagi bayi ibu Berikan asi segera setelah lahir



Rifahatul Mahmudah Kelompok F Profesi Keperawatan Universitas Andalas Tahun 2021



Berikan bayi ibu hanya ASI saja, tanpa tambahan makanan atau minuman selama 6 bulan pertama



Setelah 6 bulan, berikan makanan tambhaan dan tetap tersukan pemberian ASI sampai usia 2 tahun Dengan ASI, bayi tumbuh sehat, kuat dan cerdas ASI gratis, tersedia setiap saat!!!



KOLOSTRUM ????



MANFAAT ASI EKSKLUSIF



Bagi Ibu



Bagi Bayi KOLOSTRUM ??? jangan dibuang!!!



cairan asi yang pertama kali keluar berwarna kuning-kuningan banyak mengandung protein dan zat antibodi (kekebalan tubuh)



Zat-zat yang terkandung dalam ASI



 Kolesterol ASI  Karbohidrat  Lemak ASI  Protein  Vitamin dan mineral



 Zai gizi yang ideal sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pencernaan bayi  Bay memeproleh zat kekebalan tubuh alamiah dari ASI  Membangun refleks menghisap sehingga dapat menunjang perlembangan rahang, gusi da gisi bayi dikemudia hari  ASI tidak menyebabkan alergi pada bayi



 Memperkuat ikatan batin dan jalinan kasih anta ibu dan bayi  Praktis dan ekonomis  Mempercepat pengembalian bentuk dan ukuran rahim  Mencegah terjadinya/memercepat berhentinya perdarahan setelah melahirkan  KB alami (menjarangkan kehamilan)  Mengurangi kemungkinan kanker payudara