13 0 208 KB
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA “ ANSIETAS”
Oleh:
Siti Nurjanah: 18301108
Dosen pembimbing Ns. Rina Herniyanti,M.Kep
Program Studi S1 keperawatan STIkes Payung Negeri Pekanbaru 2021
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Konsep Teoritis
1. Pengertian ansietas Ansietas adalah keadaan emosi dan pengalaman subyektif individu, tanpa objek yang spesifik karena ketidaktahuan dan mendahului semua pengalaman yang baru seperti masuk sekolah, pekerjaan baru, atau melahirkan anak (Stuart, 2009). Kecemasan merupakan suatu keadaan perasaan gelisah, ketidaktentuan, ada rasa takut dari kenyataan atau persepsi ancaman sumber aktual yang tidak diketahui masalahnya (Pardede &Simangunsong, 2020). Kecemasan merupakan suatu respon psikologis maupun fisiologis individu terhadap suatu keadaan yang tidak menyenangkan, atau reaksi atas situasi yang dianggap mengancam (Hulu & Pardede, 2016) 2. Tanda dan Gejala Ansietas a. Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri serta mudah tersinggung b. Pasien merasa tegang, tidak tenang, gelisah dan mudah terkejut c. Pasien mengatakan takut bila sendiri, atau pada keramaian dan banyak orang d. Mengalami gangguan pola tidur dan disertai mimpi yang menegangkan e. Gangguan konsensstrasi dan daya ingat f. Adanya keluhan somatik, mis rasa sakit pada otot dan tulang belakang, pendengaran
yang
berdenging
atau
berdebar-debar,
mengalami gangguan pencernaan berkemih atau sakit kepala
sesak
napas,
3.Etiologi ansietas 1. Factor predisposisi Menurut stuart dan laria (2005) terdapat beberapa teori yang dapat menjelaskan terjadinya ansietas, diantaranya: a. Faktor Biologis, Otak mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepine, yang membantu mengatur ansietas. Penghambat GABA juga berperan utama dalam mekanisme biologis timbulnya ansietas sebagaimana halnya dengan endorfin. b. FaktorPsikologis 1.
Pandangan Psikoanalitik. Ansietas adalah konflik emosional yang
terjadi antara antara 2 elemen kepribadian – id dan superego. Id mewakili dorongan insting dan impuls primitif, sedangkan superego mencerminkan hati nurani seseorang yang dikendalikan oleh norma norma budaya seseorang. 2. PAndangan Interpersonal, Ansietas timbul dari perasaan takut terhadap penerimaan dan penolakan interpersonal. Ansietas berhubungan dengan kejadian trauma, seperti perpisahan dan kehilangan dari lingkungan maupun orang yang berarti bagi pasien,. 3. Pandangan Perilaku, Ansietas merupakan produk frustasi yaitu segala sesuatu yang mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. c. Sosial budaya. Ansietas merupakan hal yang biasa ditemui dalam keluarga..Faktor ekonomi, latar belakang pendidikan berpengaruh terhadap terjadinya ansietas.
2. Factor presipitasi Factor presipitasi ansietas dibedakan menjadi 2 yaitu : a. Ancaman terhadap integritas seseorang seperti ketidakmampuan atau penurunan fungsi fisiologis akibat sakit sehingga menganggu individu untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari b.
Ancaman terhadap sistem diri seseorang. Ancaman ini akan menimbulkan gangguan terhadap identitas diiri, harga diri, dan fungsi sosial individu.
4.Klasifikasi Ansietas Stuart dan Laraia (2005), membagi ansietas terbagi dalam beberapa tingkatan.yaitu: a. Ansietas ringan. Ansietas ringan sering kali berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan memperluas pandangan persepsi. Ansietas ringan memiliki aspek positif yaitu memotivasi individu untuk belajar. Respon dari ansietas ringan adalah 1.
Respon fisiologis meliputi sesekali nafas pendek, mampu menerima rangsang yang pendek, muka berkerut dan bibir bergetar. Pasien mengalami ketegangan otot ringan
2. Respon kognitif meliputi koping persepsi luas, mampu menerima rangsang yang kompleks, konsentrasi pada masalah, dan menyelesaikan masalah.
3. Respon perilaku dan emosi meliputi tidak dapat duduk tenang, tremor halus pada lengan, dan suara kadang meninggi. b. Ansietas sedang. Pada ansietas tingkat ini, memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada hal yang penting dan mengesampingkan yang lain, sehingga Manifestasi yang muncul pada ansietas sedang antara lain: 1. Respon fisiologis Sering napas pendek, nadi dan tekanan darah naik, mulut kering, diare atau konstipasi, tidak nafsu makan, mual, dan berkeringat setempat. 2. Respon kognitif Respon pandang menyempit, rangsangan luas mampu diterima, berfokus pada apa yang menjadi perhatian dan bingung. 3. Respon perilaku dan emosi Bicara banyak, lebih cepat, susah tidur dan tidak aman c. Ansietas Berat. Pada ansietas berat pasien lapangan persepsi pasien menyempit. Seseorang cendrung untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci, spesifik dan tidak dapat berfikir tentang hal lain. Manifestasi yang muncul pada ansietas berat antara lain: 1. Respon fisiologis Napas pendek, nadi dan tekanan darah naik, berkeringat dan sakit kepala, penglihatan kabur, dan ketegangan. 2. Respon kognitif Lapang persepsi sangat sempit, dan tidak mampu menyelesaikan masalah 3. Respon perilaku dan emosi Perasaan terancam meningkat, verbalisasi cepat, dan menarik dir idar ihubungan interpersonal. d. Tingkat Panik.
Perilaku yang tampak pada pasien dengan ansietas tingkat panik adalah pasien tampak ketakutan dan mengatakan mengalami teror, tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan serta disorganisasi kepribadian. Manifestasi yang muncul terdiri dari: 2. Respon fisiologis Napas pendek, rasa tercekik dan palpitasi, sakit dada, pucat, hipotensi,dan koordinasi motorik rendah. 3. Lapang kognitif Lapang persepsi sangat sempit, dan tidak dapat berfikir logis. 4. Respon perilaku non emosi Mengamuk-amuk dan marah-marah, ketakutan, berteriak-teriak, menarik diri dari hubungan interpersonal, kehilangan kendali atau kontrol diri dan persepsi kacau. B. KONSEP TEORITIS ASKEP ANSIETAS 1. Pengkajian Pengkajian pasien ansietas dapat dilakukan melalui wawancara dan observasi kepada pasien dan keluarga. Tanda dan gejala ansietas dapat ditemukan dengan wawancara, melalui bentuk pertanyaan sebagaiberikut: a. Coba ibu/bapak ceritakan masalah yang menghantui fikiran ibu setelah operasi ? b. Coba ibu/bapak ceritakan apa yang dirasakan pada saat memikirkan masalah yang dialami terutama setelah operasi c. Apakah ada keluhan lain yang dirasakan d. d. Apakah keluhan tersebut menganggu aktifitas atau kegiatan sehari-hari Tanda dan gejala ansietas yang dapat ditemukan melalui observasi adalah sebagai berikut:Ekspresi wajah terlihat tegang, rentang perhatian menyempit, perubahan tAnda-tanda vital (nadi dan tekanan darah naik),
tampak
sering
nafas
pendek,
gerakan
tersentak
sentak, meremas-remas tangan dan tampak bicara banyak dan lebih cepat.
Format Analisa data No Data Subjektif :
Masalah
- Pasien merasa tegang dalam melakukan aktivitas sehari hari 1
Objektif :
Kecemasan ringan
- Tampak motivasi dan kreatifitas meningkat - Tampak terpacu untuk menyelesaikan masalah Subjektif : - Pasien merasa tidak dapat memikirkan hal lain, selain dirinya 2
Objektif : - Pasien mengatakan minta tolong untuk menyelesaikan masalahnya. - Perlu pengarahan untuk melakukan tugas yang lain
2. Diagnosa Keperawatan:Ansietas
Pohon masalah
Kecemasan berat
Harga diri rendah
Ganguan citra tubuh
Ansietas ( core problem)
Koping individu tidak efektif
Kurang pengetahuan perubahan fisik/oprasi/stressor fisik
3. Intervensi Keperawatan 1) Klien dapat mengenal ansietas 2) Klien dapat mengatasi ansietas melalui latihan relaksasi 3) klien dapat memperagakan dan mengunakan latihan relaksasi untuk mengatasi ansietas 4) Melibatkan Keluarga dalam latihan yang telah disusun 4. Implementasi Dan Evaluasi IMPLEMENTASI Tgl ..........bulan..... tahun.....pkl.......
EVALUASI S :Pasien
Data:
• Pasien melatih tarik napas dalam 3
Data pasien dan kemampuan
kali sehari
• Pasien mengatakan tidak bisa tidur
• Membiasakan berdoa dan cara
dan sering terbangun pada malam hari spiritual lain serta sering mimpi buruk
• Mengajak anggota keluarga yang
• Pasien mengatakan sering berdebar
lain
debar, sesak napas tangan dan kaki
untuk bercakap-cakap bila pasien
dingin bila memikirkan masalahnya
sendirian
• Kemampuan pasien
S : keluarga
• Pasien mengatakan bila berdebar2
• Keluarga mengatakan anaknya
tarik napas panjang dan berdoa
sudah
• Bila sulit tidur pasien mengatakan
tenang dan dapat melakukan kegiatan
membayangkan hal-hal yang indah
sesuai jadwal
dan mambaca buku
• Keluarga mengatakan senang dapat
• Pasien mampu mendemonstrasikan
membimbing dan merawat anaknya
cara tarik napas dalam dengan benar
• Keluarga mengatakan akan terus
Data keluarga dan kemampuan
memotivasi anaknya untuk
• Keluarga mengatakan sudah
melakukan sesuai jadwal
mengetahui menurunkan atau
O: Pasien
menghilangkan ansietas
• Pasien koopertif, tampak tenang,
• Keluarga telah mengetahui cara
ansietas berkurang.
merawat pasien dengan ansietas
O: keluarga
• Kelurga memantau pasien minum
• Keluarga tampak melatih dan
obat
membimbing pasien dalam menurunkan tingkat ansietas
DK:
• Keluarga kooperatif
ansietas
A:
Intervensi:
Berdoa, tarik napas dalam dan
Tindakan ke pasien
bercakap-cakap mampu menurunkan
1. Evaluasi kegiatan pasien dalam
ansietas.
menurunkan ansietas dengan tarik
P:
napas dalam dan berdoa.
P untuk pasien
2. Beri pujian
Pasien berlatih menurunkan tingkat
3. Latih satu cara untuk yaitu
ansietas dengan tarik napas, secara
bercakap cakap dengan orang lain
spiritual dan afirmasi (3 kali per hari)
seperti keluarga
P . Keluarga
4. Memasukkan pada jadwali kegiatan untuk latihan bercakapcakap dengan orang lain/keluarga 5. Mengevaluasi tanda dan gejala ansietas Tindakan ke keluarga 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam membantu menurunkan tingkat ansietas pasien 2.beri pujian 3.bimbing dan motivasi keluarga untuk mengajak anggota keluarga
Memotivasi dan membimbing sesuai
yang lain bercakap-cakap dengan
dengan jadwal dan minum obat.
pasien jika melihat klien termenung 4.anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberi pujian RTL : Pasien: Melakukan latihan menurunkan tingkat ansietas Keluarga Memotivasi dan membimbing pasien untuk menurunkan ansietas
DAFTAR PUSTAKA tuart,G.W. (2009). Principles and Practice of Psychyatric Nursing. 8th edition.Missouri: Mosby. Townsend, M. C., & Morgan, K. I. (2017). Psychiatric mental health nursing:Conceptsof care in evidence-based practice. FA Davis. Cristea, I. A., Kok, R. N., & Cuijpers, P. (2015). Efficacy of cognitive biasmodification interventions in anxiety and depression: metaanalysis. 206(1), 7-16.
The
British
Journal
of
Psychiatry,
LAPORAN KASUS
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS
Nama Mahasiswa
: Siti Nurjanah
Nim
: 18301108
Program Studi S1 Keperawatan STIKes Payung Negeri Pekanbaru TA. 2020-2021
INFORMASI UMUM Inisial Klien
: Ny.S
Usia
: 72 tahun
Jenis Kelamin
: perempuan
Suku
: jawa
Bahasa Dominan
: jawa
Status Perkawinan
: kawin
Alamat
: km.58 tasik serai timur, duri
FAKTOR PREDISPOSISI dan PRESIPITASI BIOLOGIS ; Latar Belakang Genetik (Riwayat penyakit genetic dalam keluarga (cacat tubuh), kehamilan kembar, riwayat depresi, riwayat ansietas, riwayat trauma kehamilan dan melahirkan): Klien memiliki penyakit genetic hipertensi --------------------------------------------------------------------------------------
Status Nutrisi (Riwayat anoreksia, persepsi terhadap BB (terlalu gemuk atau terlalu kurus), riwayat malnutrisi, rambut rontok): Klien pernah masuk rumah sakit dengan riwayat anoreksia dengan penyakit gastritis , berat badan klien tidak terlalu kurus -------------------------------------------------------------------------------------Kondisi Kesehatan Secara Umum / Riwayat Penyakit Fisik (Bagaimana kondisi kesehatan klien dahulu dan saat ini) Dahulu kondisi klien badan terlihat kurus dan pada saat ini kondisi badan klien terlihat lebih gemuk, akan tetapi saat ini klien merasa cemas terhadap penyakitnya yaitu hipertensi dan sering BAK, pasien kwatir karna ia sering BAK dalam satu hari pasien BAK lebih dari 8 kali, klien tidak ingin memakai pampres karena menurutnya tidak nyaman saat BAK dipampres, dan klien kwatir karna kaki klien tidak dapat berjalan
seperti
dahulu
berjalan
harus
mengunakan
tongkat
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Riwayat Penggunaan Zat (Apakah ada riwayat penggunaan zat dan putus obat (kapan terjadinya) Klien tidak ada riwayat pengunaan zat ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Paparan Terhadap Racun (Apakah klien ada terpapar racun kimia dahuu dan saat ini (waktu) Klien tidak ada terpapar racun kimia ------------------------------------------------------------------------------------------------------PSIKOLOGIS Intelegensia
(Riwayat retardasi mental, kerusakan pada otak, kemampuan membuat penilaian dan keputusan, kemampuan berkonsentrasi) Klien mampu untuk mengabil keputusan dan klien mampu berkonsentrasi -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Kemampuan Verbal (Adanya gangguan sensori penglihatan dan pendengaran (buta dan tuli), adanya kerusakan area motoric bicara (pelo, gagap, bisu), adanya pembatasan kontak social dengan keluarga, proses pengobatan yang mengakibatkan gangguan bicara): Sensori penglihatan klien bagus karena klien sudah oprasi mata katarak dan pendengaran klien juga masih bagus, tidak ada pembatasan kontak social dengan keluarga,
bicara
klien
juga
bagus.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Konflik Moral (Adanya konflik dengan norma atau peraturan di masyarakat, pelanggaran norma di masyarakat, penilaian diri rendah (self depreciation), terlibat tindak criminal/ masalah hukum) Klien tidak memiliki konflik moral ------------------------------------------------------------------------------------------------------Kepribadian (Riwayat depresif (perasaan tidak berdaya, pesimistik, selalu dibayangi masa depan yang suram), mudah kecewa, mudah putus asa, kecemasan tinggi, introvert) Saat ini klien masih cemas apakah nanti ia dapat berumur Panjang bertemu dengan cucu-cucunya dan juga klien kwatir mengapa iya mengalami BAK yang terus-terusan dan sulit berjalan tidak seperti dulu lagi sekarang berjalan harus mengunakan tongkat ------------------------------------------------------------------------------------------------------Pengalaman Masa Lalu Yang Tidak Menyenangkan
(Pengalaman kehilangan objek, orang yang dicintai, perpisahan, penolakan, tindak kekerasan, penganiayaan seksual, kehilangan pekerjaan, kehamilan diluar nikah, perselingkuhan, dll) Pengalaman masa lalu klien yaitu pada saat masuk rumah sakit klien mengatakan ia tidak ingin masuk rumah sakit lagi -------------------------------------------------------------------------------------------------------
Konsep Diri ● Gambaran Diri (Persepsi masa lalu atau sekarang mengenai ikuran, fungsi, keterbatasan, makna, dan objek yang kontak terus menerus (anting, make up, pakaian, kursi roda, dsb)) Klien mengunakan tongkat terus menerus untuk dapat berjalan, klien memakai baju sesuai dengan kondisinya jika berpergian klien mengunakan pakai yang bagus jika dirumah klien mengunakan pakai rumah, ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------● Identitas Diri (Kesadaran tentang diri sendiri yang dapat diperoleh dari individu dari observasi dan penilaian terhadap dirinya, mengakui jenis kelamin sendiri) Pasien mengakui diri sendiri bahwasanya memakai pakaian yang sesuai jika wanita mengunakan pakai wanita, wanita yang megurus anak-anak dan suaminya, wanita membereskan/merapikan rumah ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------● Peran Diri
(Serangkain pola sikap, perilaku. Nilai, dan tujuan yang diharapkan oleh masyarakat sesuai posisinya di masyarakat, Konfilk peran, peran ganda, ketidakmampuan menjalankan peran, tuntutan peran tidak sesuai usia) Sikap klien mampu bersikap baik kepala lingkungan sekitar -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------● Ideal Diri (Persepsi individu tentang seharusnya berperilaku berdasarkan standar, aspirasi, tujuan, atau nilai yang diyakininya. realistis atau tidak) Layaknya sebagai ibu klien memberikan perhatian dan mengurus anakanaknya dan klien juga perhatian pada cucunya tujuan klien ingin hidup sehat selalu agar dapat melihat cucunya ---------------------------------------------------------------------------------------------● Harga Diri (Penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dan menganalis seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri. Individu akan merasa harga dirinya tinggi bila sering mengalami keberhasilan, sebaliknya individu akan merasa hara dirinya rendah bila sering mengalami kegagalan) Klien selalu optimis terhadap apa yang klien dapatkan jika klien merasa gagal klien tidak langsung menyerah begitu saja -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Motivasi Terhadap Kesehatan atau Dalam Menyelesaikan Masalah (Motivasi klien dalam meningkatkan dan menjaga kesehatan, motivasi klien dalam menyelesaikan masalah yang dihapinya) Klien tetap menjaga kesehatanya meskipun badannya sudah tidak seperti dahulu muda sekarang klien harus berjalan mengunakan tongkat meskipun begitu klien tetap berjemur
di
pagi
hari
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pertahanan Psikologis / Self Kontrol (Kemampuan individu dalam menahan diri terhadap dorongan yang kurang positif) Klien
mampu
mengabil
sisi
positif
dari
setiap
masalah
yang
ada
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Riwayat Adanya Tugas Perkembangan Yang Belum Terpenuhi (Adaya Tugas perkembangan yang belum terpenuhi dari bayi hingga sekarang) Tidak
ada
tugas
yang
belum
terpenuhi
------------------------------------------------------------------------------------------------------SOSIAL BUDAYA Pendidikan (Tidak sekolah, sekolah, tingkat pendidikan klien) SD --------------------------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan (Memiliki pekerjaan tetap/tidak tetap, bekerja/tidak, pekerjaan stressful, pekerjaan resiko tinggi, beban kerja yang terlalu tinggi) Saat
ini
klien
sudah
tidak
bekerja
------------------------------------------------------------------------------------------------------Status Sosial (Tuna wisma, status sosial dengan label negatif, tempat tinggal terisolasi, kegagalan berperan sosial) Sosial
klien
baik
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Latar Belakang Budaya (Adanya nilai budaya yang bertentangan dengan nilai Kesehatan) Budaya jawa yang suka makan-makanan asin didalam mengelola masakan makanan harus
asin
------------------------------------------------------------------------------------------------------Agama dan Keyakinan (Persepsi klien tantang agama dan keyaninannya) Klien beragama islam dan melakukan shalat 5 kali dalam sehari, menurut klien deangan selalu beribadah mendekatkan diri kepada allah maka kita akan semangkin dekat
dengan
allah
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Pengalaman Sosial (Adanya perubahan dalam kehidupan akibat bencana, perang, kerusuhan, kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan, kesulitan mencari pasangan hidup, adanya perasaan takut terhadap penolakan di masyarakat) Klien
tidak
memiliki
pengalaman
sosial
yang
buruk
------------------------------------------------------------------------------------------------------GENOGRAM Silsilah keluarga 3 generasi
Penilaian Terhadap Stressor ● Kognitif Klien
sering
lupa
dan
terkadang
suka
binggung
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------● Afektif Klien kwatir akan penyakitnya BAK yang terus-terusan terkadang mengangu tidur
pasien
dan
harus
berjalan
mengunakan
tongkat
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------● Fisiologis Pada saat wawancara klien tampak tegang pada malam hari pasien sulit tidur nadi
cepat,
tekanan
darah
meningkat
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------● Perilaku Kontak
mata
minimal,
tampak
gelisah
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Respon Sosial
Klien
bersosialisasi
dengan
tetangga-tetangganya
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Sumber Koping ● Personal Ability (Sumber koping dari kekuatan individu sendiri (hubungan interpersonal, komunikasi, kecerdasan, perawatan diri, kreativitas) Komunikasi klien tampak lebih cepat dan klien mandi 2 kali dalam satu hari keramas
rambut
3
kali
dalam
seminggu
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------● Social Support (Adanya dukungan dalam keluarga dan kelompok terkait peningkatan kesehatan) Dukungan kelurga dalam kesehatan klien selalu mendukung jika klien terdapat
masalah
dalam
tubuhnya
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Material Assets (Adanya kekayaan/ tabungan / asuransi kesehatan untuk digunakan ke pelayanan Kesehatan) Klien memiliki BPJS untuk digunakan dalam asuransi ke pelayanan kesehatan --------------------------------------------------------------------------------------------● Positif Beliefs (Keyakinan / penilaian terhadap kesehatan dan pelayanan kesehatan) Klien masih saja cemas terhadap dirinya karena penyakit BAK terus menerus dan
harus
berjalan
mengunakan
tongkat
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Status Mental ● Penampilan Klien tampak berpakai rapi dan bersih ----------------------------------------------------------------------------------------------
● Pembicaraan Klien tampak berbicara lebih cepat dan langsung menjawab pertanyaan dengan tidak raguragu--------------------------------------------------------------------------------------------● Aktivitas motorik Klien tampak kesusahan berjalan -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------● Interaksi selama wawancara Klien tampak gelisah dan suara agak begetar kaki klien bergera-gerak, wajah terlihat tegang -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------● Alam perasaan
Perasaan klien kwatir terhadap masalah BAK yang iya derita saat ini kenapa terus-terus BAK ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------● Afek Afek yang ditunjukan klien tidak ada yang berlebihan biasa-biasa saja -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
● Persepsi Tidak terdapat penyimpangan persepsi seperti halusianasi, ilusi, dan derelalisasi pada klien ---------------------------------------------------------------------------------------------● Isi pikir -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------● Proses pikir -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------● Tingkat kesadaran
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------● Daya Ingat Klien tidak dapat mengingat kejadian beberapa tahunyang lalu -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------● Kemampuan berhitung Mudah dialihkan : perhatian klien mudah berganti dari satu objek ke objek lain
● Penilaian Ganguan kemampuan penilaian ringan: dapat mengambil keputusan yang sederhana dengan bantuan orang lain ---------------------------------------------------------------------------------------------Daya tilik diri Menyalahkan
hal-hal
diluar
dirinya
---------------------------------------------------------------------------------------------Mekanisme Koping
√
Adaptif
Maladaptif
Bicara dengan orang lain
Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah
reaksi lambat/berlebih
Teknik relaksasi
bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif
menghindar
Olahraga
mencederai diri
Lainnya _______________
lainnya : __________________
ANALISA DATA No
Data
Masalah
1.
Keperawatan DS: - klien merasa cemas terhadap Ansietas ringan penyakitnya yaitu hipertensi dan sering BAK, pasien kwatir karna ia sering BAK dalam satu hari pasien BAK lebih dari 8 kali - klien kwatir karna kaki klien tidak dapat berjalan seperti dahulu
berjalan
harus mengunakan tongkat - klien masih cemas apakah nanti ia dapat berumur Panjang bertemu dengan cucucucunya DO: -klien tampak tegang -
Klien tampak gelisah
-
Suara agak bergetar
-
Klien berbicara lebih cepat
-
nadi cepat,
-
tekanan darah meningkat
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN Ansietas ringan
Pohon masalah Harga diri rendah Ganguan citra tubuh Ansietas(core problem) Koping individu tetap efektif Kurang pengetahuan perubahan fisik/ stressor fisik
RENCANA KEPERAWATAN Diagnosa keperawatan Ansietas ringan
Kriteria hasil -
Klien
Intervensi mampu Observasi:
menunjukan
- Monitor
tanda-
koping yang efektif
tanda ansietas (verbal
terhadap ansietas
dan nonverbal ) - Identifikasi
pada
saat terjadi perubahan tingkat kecemasan Nursing -
Ciptakan
suasana
terapeutik
untuk
menumbuhkan kepercayaan -
Gunakan pendekatan
yang
tenang
dan
meyakinkan -
Motivasi mengidentifikasi situasi
yang
memicu kecemasan -
Diskusikan perencanaan realistis
tentang
peristiwa
yang
akan datang Edukasi -
Jelaskan yang dialami
sensasi mungkin
-
Informasikan secara
factual
menganai diagnose -
Latih
teknik
relaksasi dalam,
nafas distraksi
dan spiritual kolaborasi : kolaborasi pemberian obat antiansietas jika perlu IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Tanggal/jam 04-juni-2021 09.30
Implementasi -
Evaluasi 04-juni-2021 jam 14.00
Memonitor tanda-tanda S: ansietas
(verbal
nonverbal ) 10.00
-
dan Ny.s
mengatakan
sudah
berkurang kecemasanya dengan
mengidentifikasi
pada mengunakan teknik relaksasi
saat terjadi perubahan napas dalam tingkat kecemasan 10.30
-
Menciptakan terapeutik
10.40
-
O:
suasana Ny.s terlihat lebih tenang dan untuk mampu
melakukan
menumbuhkan
relaksasi nafas dalam dapat
kepercayaan
berfikir lebih luas lagi tentang
mengunakan
penyakit yang iya derita
pendekatan yang tenang A: 11.00
-
teknik
dan meyakinkan
Ansietas berkurang
memotivasi
P:
mengidentifikasi situasi Ny.s yang
memicu mengunakan
kecemasan 11.30
-
melatih teknik
ansietas relasasi
napas dalam dan berdoa
mendiskusikan perencanaan
realistis
tentang peristiwa yang akan datang 12.30
menjelaskan
sensasi
yang mungkin dialami -
12.45
menginformasikan secara factual menganai diagnose
13.00
melatih teknik relaksasi nafas dalam, distraksi dan spiritual
Strategi pelaksanaan (SP) Fase orientasi Perawat: assalamualaikum buk, selamat pagi saya perawat siti nurjanah saya adalah mahasiswa stikes payung negeri pekanbaru, nama nenek siapa? Ny.s
: ibu s…
Perawat: nenek senang dipanggil apa? Ny.s
: nenek..
Perawat : bagaimana perasaan nenek saat ini? Semalam tidurnya nyeyak Ny.s
: malam tadi saya tidur kurang nyenyak saya terbangun bolak-balik buang air kecil saya kwatir kenapa saya sering buang air kecil terus
Perawat: bagaimana jika sekarang kita berbincang-bincang tentang kecemasan dan latihan cara mengontol cemas dengan latihan relaksasi Ny.s
: baik….
Perawat: berapa lama ibu punya wattu berbincaang-bincang dengan saya? Bagaimana kalo 15 menit saja Ny.s
: boleh
Perawat : dimana ibu mau berbincang-bincang dengan saya ? Ny.s
: disini diruangan ini saja
Perawat : baik bu, tujuan kita melakukan teknik relaksasi napas dalam untuk mengurangi cemas yang terjadi pada ibu Fase kerja Perawat : Sekarang coba ibu ceritakan apa yang ibu rasakan saat ini Ny.s
: saat ini saya merasa cemas sama penyakit yang saya derita ini setiap kali saya buang air kecil satu hari lebih dari 8 kali tiap malam terbangun secara tiba-tiba dan nantinya saya akan bertemu dengan cucu-cucu saya atau tidak, saya harus berjalan mengunakan tongkat tidak seperti dulu lagi
Perawat: oh jadi nenek merasa cemas dengan penyakit nenek dan nanti nenek akan bertemu dengan cucu nenek lagi atau tidak dan setiap hari buang air kecil lebih dari 8 kali, baik saya mengerti perasaan nenek sekarang, nenek tidak perlu berfikir bahwasanya nanti nenek akan bertemu cucu-cucu nenek lagi atau tidak, kita berdoa saja kepada allah agar nenek diberikan umur yang Panjang dan kesehatan, bagaimana kalau sekarang kita melakukan latihan relaksasi nafas dalam untuk mengurangi kecemasan yang nenek rasakan Ny.s
: baik
Perawat: saya lakukan nenek perhatikan ya, nenek bisa duduk seperti saya, pertamatama nenek Tarik nafas perlahan-lahan, setelah itu tahan napas dalam hitungan ke-3 setelah itu ibu hembuskan udara melalui mulut dengan meniup udara perlahan-lahan, sekarang coba nenek praktikan Ny.s
: duduk dengan posisi nyaman, Tarik nafas perlahan-lahan, setelah itu tahan napas dalam hitungan ke-3 setelah itu hembuskan udara melalui mulut dengan meniup udara perlahan-lahan.
Perawat: bagus sekali ibu bisa melakukanya, ibu bisa melakukan latihan ini selama 510 kali sampai nenek merasa rileks atau santai, bagaimana perasaan nenek setelah kita ngobrol tentang masalah yang nenek rasakan dan latihan relaksasi? Ny.s
: ya saya sudah merasa lebih rileks sekarang
Perawat : baiklah bu kalau begitu saya pamit dulu ya bu assalamuaikum buk… Ny.s
: waalaikumsalam
ANALISA PROSES INTERAKSI (API) Inisial pasien
: Ny.s
Status interaksi perawat- pasien: 1 ( perkenalan) Lingkungan
: rumah pasien
Deskripsi pasien
: pasien menagalami kecemasan
Tujuan interaksi
: mengatsi masalah pasien
Komunikasi
Komunikasi
Analisis
Analisis
verval
non verbal
berpusat
berpusat
Rasional pada
P:
- Menghapir
Assalamualaiku
in klien
pada perawat klien - Berharap
Salam
klien
merupakan
m selamat pagi
menjawab
salah satu cara
ibu
salam dari
memberikan
perawat
perhatian pada klien
- Menjawab K:
- Mendengark
perawat
an
dan
Waalaikumsala
menjawab
m selamat pagi
salam
mbak
perawat
dari
P:
Memperkenalk
Perkenalkan bu - Kontak saya
adalah
mahasiswa stikes
payung
negeri,
tujuan
saya
kesini
mata - Menujukan keterbukaan - Tersenyum
- Berharap
an diri adalah
klien
salah satu cara
menerim
yang
a
digunakan
perkenal
untuk
an
hubungan
dan
bina
untuk
dilakuka
saling percaya
memeriksa
n
anatara
tekanan
tindakan
perrawat
darah
ibu
dengan klien
K: Iya mbak
- Menjawab - menjawab
perkenalan
- menghindari
perawat dan
kontak
mau
diberi
P: Wah
mata tekanan -
darah ibu cukup tinggi
tindakan tampak
sedih
yaitu
- Berharap perawat
Untuk
150/100 mmHg - Kontak
tahu
mengetahui
. kalau boleh
perasaan
perasaan klien
tahu bagaimana - Menunjuka
dan
dan
perasaan
n
kondisi
informasi dari
keterbukaan
klien
klien
ibu
saat ini?
mata
mengali
K: Saya
merasa
- Pasien dapat
cemas
dengan
menunjukan
penyakit
saya
ini kenapa ya
sikap - Agak
keterbukaan
saya BAK terus
murung
terhadap
satu hari lebih
- Tampak
perawat
dari 8 kali
sedih
P: Oh jadi begitu. Bagaimana kalau
- Berharap kita
berbincang-
- Menujukan
klien
Untuk mengali
dapat
informasi dari
bincang
sikap
terbuka
klien
sebentar
keterbukaan
terhadap
supaya
nyaman dalam
mengenai
- Kontak
perawat
kecemasan
mata
- Berharap
yang
sedang - Posisi tubuh
ibu alami, kira-
condong ke
klien dapat
dan klien
berbincangbincang
kira 10 menit,
klien
tempatnya disini
mempuny ai waktu
saja.
untuk
Bagaimana ibu,
berbincan
apakah ibu ibu
g
bersedia? K: Baiklah
saya
- Pasien mau
bersedia mbak
terbuka terhadap - Menjawab
perawat
pertanyaan
- Dapat
perawat
mempunyai
- Menujukan
waktu
persetujuan
berbincangbincang
Analisa proseses interaksi Inisial pasien : Ny.s Status interaksi perawat-pasien: II (kerja) Komunikasi
Komunikasi
Analisis
verval
non verval
berpusat pada berpusat perawat
Analisis pada klien
Rasional
P:
-menujukan
-berharap
Dapat
Baik, mari kita keterbukaan
pasien
mulai
-kontak mata
terbuka dengan
pembicaraannya
-posisi
ya.
Nah,
dapat
perasaan dan
tubuh perawat
bu condong
kondisi klien
ke -berharap
pertama saya mau klien
dapat menggali
tanya dulu apa
kondisi klien
yang
menggali
-tampak sedih
menyebabkan ibu -mulai terbuka tampak cemas?
dengan
- Pasien
K:
perawat
dapat
Begini
mbak, -
terbuka
saya
cemas
dengan
dengan penyakit
perawat
saya ini kenapa saya sering BAK satu
hari
lebih
dari 8 kali dan saya
cemas
apakah saya nanti dapat
bertemu
dengan cucu-cucu saya P:
-berusaha
Dapat
Iya saya mengerti meenujukan
menggali
menggali
perasaan
informasi
perasaan dan
-mendapatkan
kondisi klien
Lalu
-perawat ibu. sikap empati biasanya -menujukan
kapan terpikiran
saja sikap keterbukaan
perhatian pasien
mengenai
hal
itu ? K: Biasanya
-mulai terbuka
-terbuka
dengan
pada
perawat
perawat
saya
-berespon
terpikiran hal itu
dengan baik
pada saat ingin tidur malam dan pas
waktu
sendirian P:
-menjelaskan
Dapat
ya menujukan
masalah
menggali
buk.
Nah sikap empati
sedang
lebih
sekarang
saya -menujukan
dihadapi
perasaan dan
mau tanya lagi, sikap
pasien
kondisi klien
ibu
-
Seperti
-perawat itu
ingat
tidak keterbukaan
perilaku sikap
ibu
merasa
yang
berusaha
agar
meningkatkan
menetukan
saat
semangat
cara
pasien
mengatasinya
cemas, untuk
mengatasi kecemasan tersebut? -raut K:
wajah
gelisah
Saya berperilaku sedih gelisah,
bisa
atau
dan apa yang ibu lakukan
dalam
tidak -bercerita
dapat tidur, dan sambil
dan
-berespon dengan baik
saya
tidak
tau mengoyangkan
bagaimana
kaki
caranya mengatasi kecemasan yang saya alami P: nah jadi ada -terseyum
-mengajarkan
Menjelaskan
beberapa
bagaimana cara
kondisi yang
untuk mengatasi
mengatasi
pasien alami
kecemasan yang
masalah
ibu rasakan, yang
dialami klien
teknik ramah
pertama cara
yang
supaya pasien paham
yaitu
dan
pengalihan
mengatasi
situasi. Jadi kalau ibu
masalahnya
sedang
mengalami kecemasan
ibu
bisa
melakukan
hal
yang
sukai
ibu
misalnya:
menonton
tv.
Bagaimana
ibu
apakah
sudah
jelas? K:
-mengagukan
Ya mbak sudah kepala jelas
dapat
-berespon baik
Analisa proseses interaksi Inisial pasien : Ny.s Status interaksi perawat-pasien: III (terminasi) Komunikasi
Komunikasi non Analisis
Analisis
verval
verbal
berproses
berpusat
pada
pada klien
P:
-kontak mata
Bagaimana
Rasional
perawat -berharap
Menayakan
klien dapat
apa
yang
perasaan
ibu
mengerti
telah
setelah
kita
apa
disampaikan
yang
berbincang-
dijelaskan
perawat
bincang tadi?
oleh
untuk
-kontak mata K: Saya
sudah
mengerti
perawat
Pasien
mengetahui
mengerti
pasien
apa
yang paham
dikatakan
dengan apa
dan
yang
mengatasi
dijelaskan
dikatakan
kecemasan
oleh
perawat
bagaimana
cara
seperti
yang
mbak
perawat
katakana
tadi yaitu dengan mengalihkan situasi P:
-
-berharap
Coba ibu jelaskan mempertahankan pasien dapat lagi
bagaimana kontak mata
menjelaskan
cara
kembali apa
mengatasinya tadi
yang disampaikan oleh perawat dan pasien
K:
paham
Mbak bilang tadi -kontak mata
Pasien dapat
bisa
mengalihka -memberi
menjelaskan
dengan perhatian
kembali apa
situasi melakukan
yang
kegitan yang saya
disampaikan
sukai
oleh
seperti
menonton tv P:
perawat -kontak mata
Wah hebat ibu -tersenyum
-Mengakhiri
Akhiri
pertemuan
dengan baik
dapat
dan rencana
mengingatnya
tindak lajut
dengan
untuk
baik,
nanti apabila ibu
pertemuan
kembali
selanjutnya
merasa
cemas ibu bisa mempraktekan cara yang telah kita
bicarakan
tadi.
Untuk
pertemuan kali ini sampai dulu
disini ya
Apakah
bu. sudah
jelas? K:
Kontak mata
Mengakhiri
Iya sangan jelas mbak P:
pertemuan -berharap
Salam
Bailah bun anti -tersenyum
dapat
merupakan
saya sekitar jam -mulai
menepati
salah
13.00 saya akan meninggalkan
janji dengan
cara
kesini
perawat
memberikan
melihat
-kontak mat
lagi pasien keadaan
perhatian
ibu. Saya pamit dulu
ya
satu
pada klien
bu
assalamualikum -kontak mata
-pasien
K:
dapat
waalaikumsalam
menepati janji
RENCANA KEGIATAN HARIAN
hari/tanggal
: senin, 31 mei 2021
klien
: Ny.s
tempat
: tasik serai timur,duri
nama mahasiswa: Siti Nurjanah
rencana kegiatan No 1.
Jam 09.00
Kegiatan 1. mempersiapkan pertanyaan yang akan diberikan kepada klien
2.
11.30
2. bina hubungan saling percaya
3.
13.00
3. menayakan hal-hal tentang ada tidaknya penyakit keturunan pada klien
Hari/tanggal
: selasa, 01 juni 2021
klien
: ny.s
Tempat
: tasik serai timur duri
nama mahasiswa: siti nurjanah
Rencana kegiatan No 1.
Jam 08.00
Kegiatan 1. mengukur tanda-tanda vital klien mulia dari TD,HR,RR dan suhu
2.
10.00
2. mengobservasi tubuh pasien
3.
11.00
3. berbincang-bincang mengenai pernah masuk rumah sakit atau tidak
Hari/tanggal
: rabu, 02 juni 2021
klien
: ny.s
Tempat
: tasik serai timur duri
nama mahasiswa: siti nurjanah
Rencana kegiatan No 1.
Jam 07.30
Kegiatan 1. mengukur tanda-tanda vital klien mulia dari TD,HR,RR dan suhu
2.
10.00
2. menayakan tentang gambaran diri pasien
3.
14.00
3. berbincang-bincang mengenai sosial dengan tetangga, penyakit yang iya derita
Hari/tanggal
: kamis, 03 juni 2021
klien
: ny.s
Tempat
: tasik serai timur duri
nama mahasiswa: siti nurjanah
Rencana kegiatan No 1.
Jam 07.30
Kegiatan 1. mengukur tanda-tanda vital klien mulia dari TD,HR,RR dan suhu
2.
10.00
2.menayakan terhadap stressor dan sumber koping
3.
14.00
3. menyusun diagnosa yang sesuai pada tahap
4.
15.00
pengkajian pada klien 4. menyusun intervensi yang sesuai pada klien
Hari/tanggal
: jumat, 04 juni 2021
klien
: ny.s
Tempat
: tasik serai timur duri
nama mahasiswa: siti nurjanah
Rencana kegiatan No 1.
Jam 07.30
Kegiatan 1. mengukur tanda-tanda vital klien mulia dari TD,HR,RR dan suhu
2.
10.00
2.membina hubungan saling percaya
3.
10.15
3. melakukan intervensi teknik relaksasi nafas dalam
4.
10.30
Melakukan evaluasi