Makalah CVS [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DISIPLIN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS



MAKALAH



FAKULTAS KEDOKTERAN



JUNI 2016



UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA



COMPUTER VISION SYNDROME PADA PETUGAS LOKET PUSKESMAS JUMPANDANG BARU



OLEH: RISKA AMALIA RUSNI RAUF 111 2015 0023 PEMBIMBING: dr. Sultan Buraena, MS, Sp.OK



DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK DISIPLIN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA 2016



1



PENDAHULUAN Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat melindungi dan bebas dari kecelakaan kerja pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa tetapi juga kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas. Visi Pembangunan Kesehatan di Indonesia yang dilaksanakan adalah Indonesia Sehat 2010 dimana penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, mampu memperoleh layanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Kesehatan kerja dapat tercapai secara optimal jika tiga komponen berupa kapasitas kerja, beban kerja, dan lingkungan kerja dapat berinteraksi baik dan serasi. Kondisi kerja yang buruk berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja, mudah sakit, stres, sulit berkonsentrasi sehingga menyebabkan menurunnya produktif kerja. Pesatnya perkembangan zaman diikuti dengan lahirnya berbagai teknologi muktahir. Salah satu penemuan teknologi terpenting pada abad ke-20 adalah komputer. Penggunaan komputer telah menjadi primadona untuk memudahkan pekerjaan di segala bidang. Sekitar 75% pekerjaan di dunia bergantung pada komputer. Memandang hal tersebut, semakin banyak orang harus bekerja di depan komputer selama berjam-jam tanpa istirahat. Tanpa disadari, bekerja berlamalama di depan komputer dapat menimbulkan masalah kesehatan negatif baik secara fisik maupun mental pada operatornya. Kumpulan gangguan fisik yang menyerang pengguna komputer disebut Computer Vision Syndrome (CVS). Sekitar 88-90% pengguna komputer mengalami CVS. Kejadian CVS juga dinyatakan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Gejala CVS dibedakan menjadi keluhan gejala pada mata, muskuloskeletal, dan umum. Mayoritas, sekitar 75-90%, pengguna komputer mengeluhkan gejala oftalmikus.



2



LAPORAN KASUS I. ANAMNESIS A. Anamnesis Klinis 1) Identitas Pasien Nama



: Ny. A



Umur



: 25 tahun



Jenis kelamin



: Perempuan



Pekerjaan



: Pegawai Loket PKM Jumpandang Baru



Status pernikahan



: Menikah



Kedudukan dalam keluarga : Istri Alamat



: Jl.Sultan Alauddin II No 28



Agama



: Islam



Pendidikan terakhir



: S1



2) Keluhan Utama 3) Anamnesis Terpimpin



: Mata gatal



Mata gatal dialami sejak kurang lebih 3 minggu yang lalu. Semakin lama semakin memberat, dirasakan hilang timbul, dirasakan terutama saat bekerja lama dan saat tugas yang harus dikerjakannya banyak dan membaik saat pasien beristirahat. Keluhan gatal juga disertai mata kering, merah, mudah silau saat keluar rumah, merasa seperti ada pasir di mata, sekret tidak ada, penglihatan kabur terutama mata kanan, keluhan saat ini awalnya dirasakan saat mengerjakan tugasnya sebagai petugas di loket pendaftaran. Keluhan ini dirasakan tidak terlalu menganggu aktivitas. Keseharian pasien selain bekerja di depan komputer, juga sering menonton dan bermain gadget saat tidur. -



Riwayat pengobatan : Pasien belum pernah berobat sebelumnya. Riwayat penyakit terdahulu : Keluhan seperti ini pernah dirasakan pasien sebelumnya 3 bulan bulan yang lalu namun pasien tidak menghiraukan dan hanya



-



beristirahat karena menganggap dirinya kelelahan. Riwayat penyakit dalam keluarga :



3



Tidak ada anggota keluarga pasien yang menderita keluhan yang -



sama. Riwayat atopi : Pasien tidak mempunyai riwayat asma, rhinitis alergi pada dirinya



-



maupun keluarganya. Riwayat alergi : Tidak ada riwayat alergi terhadap substansi atau obat-obatan



-



tertentu pada pasien. Riwayat sosioekonomi : Pasien merupakan seorang perempuan istri dan ibu dari seorang anak. Pasien merupakan seorang sarjana dari fakultas ekonomi yang bekerja sebagai pegawai loket pendaftaran di PKM Jumpandang Baru. Keseharian pasien juga melakukan akitvitas rumah tangga di rumah.



B. Anamnesis Okupasi 1) Jenis Pekerjaan Jenis pekerjaan



Pegawai loket Pendaftaran



bahan/material yang digunakan Kursi, meja, layar komputer, keyboard, mouse, printer



tempat kerja (perusahaan) Jasa pengetikan komputer



Masa kerja (dalam bulan / tahun) 9 bulan



2) Uraian Tugas Pasien merupakan pegawai di loket pendaftaran dengan tugas mengetik data pasien yang berobat. Dalam bekerja, pasien menggunakan berbagai alat dan sarana seperti kursi, meja, layar komputer, keyboard, mouse, dan printer. Pasien bekerja selama 6 hari dalam seminggu dan 6 jam dalam sehari dengan waktu istirahat 1 jam perhari. Uraian Tugas Rutin Jam 05.20 – 07.45



Bangun,



sholat,



mandi,



membersihkan



rumah,



mencuci pakaian, sarapan. Jam 07.45



Berangkat ke tempat kerja.



Jam 08.00 – 12.00



Bekerja sebagai petugs pengetikan.



4



Jam 12.00 – 13.00



Istirahat.



Jam 13.00 – 14.00



Bekerja sebagai petugas pengetikan.



Jam 14.00 – .17.00



Beristirahat.



Jam 17.00 – 21.00



Melakukan aktivitas rumah tangga.



Jam 22.00 – 05.20



Istirahat.



Jam 05.20 – 07.45



Jam 22.00 – 05.20 Istirahat



• sholat, • Bangun, Bangun, sholat, mandi, mandi, membersihkan membersihkan rumah, mencuci rumah, mencuci pakaian, pakaian, sarapan sarapan



Jam 07. 45 Berangkat ke tempat kerja



Jam 08.00 – 12.00 Bekerja sebagai petugas pengetikan



Jam 17.00 22.00 Pekerjaan rumah tanggan



Jam 12.00 – 13.00 Istirahat



Jam 14.00 – 17..00 Istirahat Jam 13.00 – 14.00 Bekerja sebagai petugas pengetikan



5



3) Bahaya potensial dan risiko kecelakaan kerja pada pekerja Urutan kegiatan



Mengetik di komputer



Mengeprint



Bahaya Potensial



Fisik Radiasi dari komputer dan listrik, cahaya



Kimia -



Biologi Kebersiha n mouse, keyboard (bakteri)



Radiasi listrik, Kebisingan



Tinta printer



-



Ergonomi Bekerja dengan gerakan repetitive, posisi duduk lama, pinggang twisted, side bending, Pergelangan tangan dan jarijari fleksi >45o dan ekstensi >45o , leher fleksi>30o Posisi duduk lama, pergelangan tangan fleksi, bagian ulna dan radial deviasi, pergelangan memutar, dan ful extended, lengan terangkat >45o, pinggang twisted, side bending , leher fleksi>30o , bahu terangkat,kepala membungkuk >20o,



Psiko monoton i



monoton i



Gangguan kesehatan yang mungkin



Risiko kecelakaan kerja



CVS, TTH, RSI, CTS, LBP, stress kerja,



tersengat listrik



NIHL, dermatitis kontak, LBP, stress kerja,



tersengat listrik



4) Hubungan pekerjaan dengan penyakit yang dialami (gejala/keluhan yang ada) : Keluhan pada mata seperti mata terasa gatal, kering, dan perih seringkali muncul ketika penderita mengerjakan tugas yang banyak dengan menggunakan komputer terutama dalam waktu yang lama. Adanya perbaikan gejala saat pasien beristirahat menunjukkan kaitan keluhan dengan kaitan pekerjaan.



6



5) Body discomfort map



////////



Keterangan : 1. Tanyakan kepada pekerja atau pekerja dapat mengisi sendiri 2. Isilah : keluhan yang sering dirasakan oleh pekerja dengan memberti tanda/mengarsir bagian- bagian sesuai dengan gangguan muskulo skeletal yang dirasakan pekerja Tanda pada gambar area yang dirasakan : Kesemutan = x x x



Pegal-pegal = / / / / /



Baal



Nyeri



= vvv



= ////////



7



S



Keterangan: -



Untuk tangan dan pergelangan tangan kanan dan kiri resiko tinggi (brief



-



survey 3) Untuk lengan kanan dan kiri resiko rendah (brief survey 0) Untuk leher resiko tinggi (brief survey 3) Untuk punggung resiko tinggi (brief survey 3) Untuk kaki resiko tinggi (brief survey 3)



8



S



II. PEMERIKSAAN FISIK A. Keadaan Umum: Sakit ringan/ Gizi Cukup/ Composmentis B. Tanda Vital dan antropometri TD



: 110/70 mmHg



Pernapasan : 16 x/menit



Nadi



: 84 x/menit



Suhu



: 36,5°C



BB



: 59 kg



IMT



: 21,67 kg/m2 (normal)



TB



: 165 cm



KEPALA  Anemis : (-)  Ikterus : (-)  Sianosis : (-)  Edema : (-) THORAX  I : Simetris: (D) = (S)  P : MT : (-) NT : (-)  P : Sonor  A : BP: Vesikuler BT: Rh: -/- ; Wh: -/ABDOMEN  I : Bentuk: Datar  A : Bising usus: (+) kesan normal  P : MT : (-) NT : (-)  Hepar : Tidak teraba  Lien : Tidak teraba  P : Timpani (+) MATA  Persepsi warna: normal  Kelopak mata: normal  Konjungtiva: hiperemis (+), sekret (-)  Kesegarisan/gerak bola mata: normal  Sklera: ikterus (-)  Lensa mata: sulit dinilai  Bulu mata: normal III. PEMERIKSAAN PENUNJANG Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang



LEHER MT : (-) Pembesaran Tiroid : (-) KGB : (-) NT : (-) DVS : R + 1 MmH20 JANTUNG I : IC tidak tampak P : IC tidak teraba P : Batas Jantung : dalam batas normal Pekak : (+) A : BJ : I/II murni regular. BT: Bising: (-) EKSTREMITAS, dll  Edema : (-)  Deformitas : (-)  Effloresensi kulit : sama dengan kulit sekitar  Nyeri tekan gastrocnemius : (-)  Tanda pendarahan : (-)



IV. RESUME 9



Seorang perempuan, usia 25 tahun, datang dengan keluhan mata gatal dialami sejak kurang lebih 3 minggu yang lalu. Semakin lama semakin memberat, dirasakan hilang timbul, dirasakan terutama saat bekerja lama dan saat tugas yang harus dikerjakannya banyak dan membaik saat pasien beristirahat. Keluhan gatal juga disertai mata kering, merah, mudah silau saat keluar rumah, merasa seperti ada pasir di mata, sekret tidak ada, penglihatan kabur terutama mata kanan, keluhan saat ini awalnya dirasakan saat mengerjakan tugasnya sebagai petugas di loket pendaftaran. Keluhan ini dirasakan tidak terlalu menganggu aktivitas. Keseharian pasien selain bekerja di depan komputer, juga sering menonton dan bermain gadget saat tidur. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sakit ringan, gizi cukup, compos mentis, TD: 120/70 mmHg, pernapasan: 20 x/menit, nadi: 84x/menit, suhu: 36,5°C. Pada mata terlihat konjungtiva hiperemis. V. DIAGNOSIS KLINIS Computer Vision Syndrome ODS VI. DIAGNOSIS DIFFERENSIAL Konjungtivitis bakteri Corpus Alienum



10



VII. DIAGNOSIS OKUPASI LANGKAH 1. Diagnosis Klinis



DIAGNOSIS PERTAMA Computer Vision Syndrome ODS Seorang perempuan, usia 25 tahun, datang dengan keluhan mata gatal dialami sejak kurang lebih 3 minggu yang lalu. Semakin lama semakin memberat, dirasakan hilang timbul, dirasakan terutama saat bekerja lama dan saat tugas yang harus dikerjakannya banyak dan membaik saat pasien beristirahat. Keluhan gatal juga disertai mata kering,



diagnosis merah, mudah silau saat keluar rumah, merasa seperti ada pasir di mata, sekret tidak ada, penglihatan kabur terutama (anamnesis, Dasar



pemeriksaan



mata kanan, keluhan saat ini awalnya dirasakan saat



fisik)



mengerjakan tugasnya sebagai petugas di loket pendaftaran. Keluhan ini dirasakan tidak terlalu menganggu aktivitas. Keseharian pasien selain bekerja di depan komputer, juga sering menonton dan bermain gadget saat tidur. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sakit ringan, gizi cukup, compos mentis, TD: 120/70 mmHg, pernapasan: 20 x/menit, nadi: 84x/menit, suhu: 36,5°C. Pada mata terlihat konjungtiva hiperemis.



2. Pajanan ditempat kerja Fisik



Radiasi dari komputer dan listrik, cahaya, kebisingan



Kimia



Tinta printer



Biologi



Bakteri (kebersihan keyboard dan mouse)



Ergonomi



Bekerja dengan gerakan repetitive, posisi duduk lama, pinggang twisted, side bending, pergelangan tangan dan jarijari fleksi >45o dan ekstensi >45o , bagian ulna dan radial deviasi, pergelangan memutar, dan full extended, lengan terangkat >45o, leher fleksi>30o , pinggang twisted, bahu



11



terangkat, kepala membungkuk >20o Psikososial 3. Evidence Based



Monotoni American Optometric Association membahas mengenai The Effect of Computer Use on Eye Health and Vision : - Computer vision syndrome dideskripsikan sebagai kumpulan gangguan pada mata dan penglihatan yang terjadi akibat penggunaan komputer, tablet, ponsel, e-reader, dan sebagainya. - Banyak pekerja kantor dengan penggunaan komputer mengeluhkan



ketidaknyamanan



pada



mata



dan



penglihatan, dengan jumlah penderita yang semakin meningkat tiap tahunnya. - Survei nasional memperlihatkan bahwa sekitar 14% pasien pada dokter mata mengeluhkan gangguan mata yang disebabkan oleh penggunaan komputer. - Gejala yang paling banyak dikeluhkan yakitu ketegangan pada mata, sakit kepala, penglihatan kabur, mata kering, nyeri pada leher dan bahu. - Pengelolaan yang baik tempat kerja dari berbagai aspek akan 4. Apakah pajanan cukup Masa kerja



memperbaiki keluhan akibat penggunaan komputer Ya 5 bulan



Jumlah jam terpajan/ hari



6 jam



Pemakaian APD



Tidak ada



Konsentrasi pajanan



Sulit dinilai



Kesimpulan jumlah pajanan dan dasar perhitungannya



-



12



5. Faktor individu yang berpengaruh terhadap timbulnya diagnosis klinis.



-



6. Pajanan bahaya potensial yang di luar tempat kerja



Selain saat bekerja, pasien juga sering menggunakan komputer atau laptop untuk menonton atau bermain game



7. Diagnosis Okupasi



VIII. PROGNOSIS 1) Klinik



Computer vision syndrome PENYAKIT YANG DIPERBERAT OLEH PEKERJAAN



: ad vitam



: dubia ad ad bonam



ad sanasionam



: dubia ad ad bonam



ad fungsionam



: dubia ad ad bonam



2) Okupasi : dubia ad bonam



13



IX. PERMASALAHAN PASIEN DAN RENCANA PENATALAKSANAAN Jenis



Rencana Tindakan (materi & metoda) ;



Permasalahan



Tatalaksana medikamentosa; non medika



Medis & Non



mentosa (nutrisi, olahraga, konseling dan



Hasil yang



Medis



OKUPASI)



diharapkan



Computer vision Terapi okupasi: syndrome



-Eliminasi : sulit dilakukan -Subsitusi : sulit dilakukan -Isolasi: penggunaan pelapis layar anti glare -Engineering Control: menggunakan lampu atau sumber pencahayaan yang lebih baik sehingga



mengurangi



kesilauan



dari



komputer, penataan ruang kerja dari segi dan Keluhan sebagainya) melihat masih banyak bahaya berkurang ergonomis



(kursi



ergonomis,



potensial ergonomis pada tempat kerja pasien ini. -Administrative control : diberikan edukasi kepada pegawai untuk melakukan rotasi pekerja,



edukasi



mengenai



k3



pada



pengguna komputer. -Alat pelindung diri (APD) : kacamata anti radiasi Terapi medikamentosa: - Sistemik : vitamin A 1 X 200 IU - Topikal : tetes mata



14



Terapi nonmedikamentosa: -



Penggunaan kacamata anti radiasi dan



-



pelapis layar antiglare Setiap 20 menit, dianjurkan untuk melihat ke arah yang jauh (sekitar 20 kaki) selama 20 detik.



15



PEMBAHASAN Komputer pada dasarnya merupakan suatu sistem yaitu suatu rangkaian subsistem yang terdiri dari peralatan dan fasilitasnya yang berupa komponen perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software). Perangkat lunak adalah program komponen sebuah komputer, sedangkan perangkat keras adalah peralatan komputer yang meliputi keyboard, central processing unit dan visual display unit atau visual display terminal atau biasa disebut layar monitor. Display Unit atau Visual Display Terminal adalah bagian dari computer yang biasa menyebabkan ketidaknyamanan pada operator komputer antara lain : •



Kesilauan (glare) Kesilauan dapat disebabkan oleh permukaan yang mengkilap sehingga pantulan cahaya mengenai mata operator serta penempatan lampu (sumber penerangan) yang tidak tepat. •



Gangguan kesehatan pada pengguna komputer antara lain : Kelelahan mata karena terus menerus memandang monitor atau



video



display terminal (VDT). Kumpulan gejala kelelahan pada mata ini disebut Computer Vision Syndrome (CVS). Radiasi yang berasal dari komputer mencakup cahaya yang dapat dilihat, ultraviolet, x-ray, dan emisi frekuensi radio. Emisi ini sangat rendah dan secara signifikan berada di bawah nilai ambang batas yang direkomendasikan untuk keselamatan. Meskipun demikian, tidak ada dasar klinis yang mendukung konstribusi radiasi terhadap kejadian katarak. Studi lainnya melaporkan bahwa kebanyakan komputer menghasilkan elektrostatis pada permukaan layar komputer,



dimana



menyebabkan



akumulasi



dari



debu



yang



mungkin



bermanifestasi sebagai skin rash atau iritasi mata pada orang yang sangat sensitive.



16



Definisi Computer Vision Syndrome Computer Vision Syndrome (CVS) adalah sebuah kondisi yang terjadi pada orang-orang yang bekerja pada monitor komputer. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya CVS adalah posisi yang tidak pas seperti duduk terlalu dekat ke monitor komputer, pencahayaan yang kurang, dan bertambahnya tatapan ke layar dan frekuensi berkedip yang berkurang. CVS merupakan kondisi sementara yang diakibatkan oleh mata yang bekerja terlalu fokus dan menatap pada display komputer dalam suatu periode waktu yang tidak mendapat interupsi. Prevalensi Survei yang dilakukan oleh American Optometrist Association (AOA) tahun 2004 menunjukkan bahwa 61% masyarakat Amerika Serikat mengalami permasalahan yang sangat serius pada penglihatan yang disebabkan oleh penggunaan komputer dalam waktu lama. Banyak penelitian menunjukkan timbulnya CVS pada pengguna computer. Sekitar 88-90% pengguna komputer mengalami CVS. AOA dan Federal Occupational Safety and Health Administration meyakini bahwa CVS di masa mendatang akan sangat banyak dikeluhkan para pekerja. Penyebab Biasanya orang kurang berkedip ketika bekerja dengan komputer sedangkan berkedip penting untuk menjaga mata tetap lembab dan rileks. Kurang berkedip menyebabkan penguapan air mata berlebihan dan mata menjadi kering. Beberapa orang sudah mempunyai masalah seperti koordinasi mata dan pemfokusan yang tidak jelas terlihat pada aktivitas lain, tetapi menjadi masalah besar ketika menggunakan komputer. Komputer sering dipasang sedemikian rupa sehingga membuat mata bekerja terlalu keras, seperti jenis huruf komputer yang dipakai mungkin terlalu kecil, pantulan dari sumber cahaya di dekatnya atau dari jendela mungkin terlalu terang, monitor mungkin diletakkan terlalu tinggi untuk penglihatan normal mata. Orang yang berusia lebih dari 40 tahun dan memakai kacamata bifokal atau kacamata baca sering mengalami masalah karena kacamata mereka terlalu disetel untuk melihat buku yang dipegang 40 cm jauhnya,



17



dibandingkan dengan layar monitor yang biasanya terletak 60 cm dari mata pengguna computer. Patofisiologi CVS disebabkan oleh penurunan refleks berkedip saat bekerja dalam waktu yang lama dan fokus pada layar komputer. Frekuensi berkedip normal adalah 1620 kali per menit. Studi menunjukkan frekuensi berkedip menurun hingga 6-8 kali per menit pada pekerja yang menggunakan komputer. Sebagai tambahan, pemfokusan dalam jarak dekat untuk durasi yang lama memaksa kerja dari otot siliaris pada mata. Hal ini memicu gejala-gejala astenopia dan memberi rasa lelah pada mata setelah bekerja dalam waktu yang lama. Beberapa orang dengan umur sekitar 30-40 tahunan mengeluhkan ketidakmampuan dalam memfokuskan objekobjek dekat setelah bekerja dalam waktu yang singkat, yang berakhir pada penurunan mekanisme fokus akomodasi dari mata dan presbyopia. Tampilan yang terdapat di monitor tidak sama pada hasil tampilan pikselpiksel yang berupa titik, yang tercetak di atas kertas. Permukaan garis-garis luarnya yang sangat berliku-liku tersebut menambah nilai kontras yang rendah dan kekurangjelasan. Selain itu, huruf-huruf di monitor komputer bervariasi dalam intensitas cahaya, yang mana juga menambah nilai kontras yang rendah. Hal-hal ini menyebabkan mata harus tetap fokus secara spontan untuk menjaga ketajaman gambar sehingga memaksa kerja dari otot siliaris pada mata. Kelemahan akomodasi juga meningkatkan kerja dari otot siliaris pada mata. Manifestasi klinis Gejala CVS dibedakan menjadi tiga bagian yaitu gejala pada mata, gejala muskuloskeletal dan gejala umum. Sekitar 75-90 % pengguna komputer mengeluhkan gejala oftalmikus. Jenis-jenis gejala oftalmikus yang dapat dialami adalah mata lelah (asthenopia), mata kering, merah, kabur, tegang, mata terasa terbakar dan berair. Berbagai gejala yang timbul pada pekerja komputer yang bekerja dalam waktu yang lama selain diakibatkan oleh cahaya yang masuk ke bola mata, juga dikarenakan mata seorang pekerja ketika menatap komputer maka kedipan mata berkurang sebesar 2/3 kali lebih sedikit dibandingkan normal. Berkurangnya kedipan menyebabkan mata menjadi kering, teriritasi, tegang, lelah



18



dan terasa terbakar. Gejala oftalmikus pada CVS dibagi menjadi dua yakni gejala internal meliputi sakit dan tegang pada bola mata serta gejala eksternal yaitu mata seperti terbakar, iritasi, kering disertai refleks pengeluaran airmata. Gejala CVS diantaranya mata kering, sakit kepala, iritasi mata, sensasi benda asing, penglihatan yang kabur, sensitif terhadap cahaya, penglihatan ganda, ketidakmampuan memfokuskan objek dalam jarak tertentu (pseudomyopia), nyeri leher dan bahu, tampak gambaran halo muncul pada monitor, lemas dan lelah, kesulitan dalam berkendara pada malam hari. Diagnosis Diagnosis CVS dapat dilakukan dengan sebagai berikut: -



Pemeriksaan okular Direct opthalmoscopy Visual acuity Tonometry



Diagnosis banding Sindroma mata kering pada CVS sering di salah diagnosiskan dengan mata kering paska bedah refraktif. Penatalaksanaan Mata kering lebih sering menjadi target terapi pada CVS. Penggunaan larutan counter artificial tear dapat mereduksi efek-efek mata kering pada CVS. Gejalagejala astenopia dapat direduksi dengan mengistirahatkan mata beserta ototnya. Berkedip rutin juga dianjurkan untuk membantu pengisian kembali dari tear film. Untuk mengurangi kerja dari otot siliaris dapat dibantu dengan sesekali melihat keluar dari jendela dan menatap langit. Setiap 20 menit, fokuskan mata pada objek berjarak 20 feet (6 meter) selama 20 detik. Hukum ini dikenal dengan “20-20-20 rule”. Selain ini, bisa juga dianjurkan untuk menutup kedua mata selama 20 detik, dilakukan sesring mungkin atau sekurangnya dalam kurun waktu setengah jam. Kemampuan fokus yang menurun dapat dikurangi keparahannya dengan memakai kacamata positif berkekuatan kecil (+1 s.d. +1.50). Kacamata ini akan membantu penderita untuk mengembalikan kemampuan fokus penderita. Pencegahan



19



Pencegahan dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, yakni: -



Jaga jarak 20-26 inci dari monitor Monitor komputer harus ditempatkan 10˚ - 15˚ dari level bawah mata pada



-



tatapan yang lurus Gunakan layar antiglare Penurunan cahaya Hindari paparan cahaya matahari langsung pada posisi komputer dan



-



minimalisasikan tatapan. Berkedip secara reguler Monitor komputer diletakkan secara horizontal di atas meja yang akan sangat



-



membantu dalam membaca dengan mengoreksi presbyopia penderita Pemberian konseling dan pencegahan yang baik memberikan hasil prognosis yang baik.



SOAL 1.



Seorang perempuan, 29 tahun datang berobat dengan keluhan nyeri kepala, mata kering, gatal, dan terasa perih yang dialami terutama saat bekerja lama di 20



depan komputer, dan membaik saat pasien beristirahat. Pasien bekerja sebagai petugas pada loket yang bertugas memasukkan data pasien berobat di komputer, dan mengeluhkan gejala setelah 6 bulan kerja di tempat tersebut. Apakah diagnosis pasien tersebut? a.Carpal tunnel syndrome b. Computer vision syndrome c.Computer variable syndrome d. Cataract vision sydrome e.Conjungtivitis bakterial 2.



Seorang perempuan, 29 tahun datang berobat dengan keluhan nyeri kepala mata kering, gatal, dan terasa perih yang dialami terutama saat bekerja lama di depan komputer, dan membaik saat pasien beristirahat. Pasien bekerja sebagai petugas pada loket yang bertugas memasukkan data pasien berobat di komputer, dan mengeluhkan gejala setelah 6 bulan kerja di tempat tersebut. Apakah Penatalaksanaan pasien tersebut ? a. Memberikan tetes mata b. Edukasi untuk berhenti pada pekerjaannya sekarang c. Edukasi tentang penggunaan kursi yang tidak ergonimis d. Memberikan pengobatan simptomatik dan penggunaan layar komputer antiglare e. Menyarankan pasien untuk beristirahat



3.



Penatalaksanaan dengan penggunaan layar computer antiglare termasuk dalam tatalaksana okupasi a.APD b. Administrative control c.Enginering control d. Eliminasi e.Substitusi



4.



Seorang perempuan, 29 tahun datang berobat dengan keluhan nyeri kepala, mata kering, gatal, dan terasa perih yang dialami terutama saat bekerja lama di depan komputer, dan membaik saat pasien beristirahat. Pasien bekerja sebagai petugas pada loket yang bertugas memasukkan data pasien berobat di komputer, dan mengeluhkan gejala setelah 6 bulan kerja di tempat tersebut. Bahaya potensial apa yang dapat diidentifikasi pada kasus di atas? a.Kebisingan b. Suhu ekstrim 21



c.Getaran d. Cahaya e.Kimia 5.



Inti kedokteran kerja dilakukan dengan a. b. c. d. e.



identifikasi, pencegahan, pengendalian pengendalian, pencegahan, identifikasi identifikasi, pengendalian, pencegahan pencegahan,identifikasi, pengendalian pengendalian,identifikasi,pencegahan



22