Makalah Fitokimia Polaritas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH FITOKIMIA



“SENYAWA POLAR DAN NON POLAR”



DISUSUN OLEH



KELOMPOK II Arbial Jamaluddin (517 011 258) Efrem Bias Mujur (517 011 117) Getrudis Jelita Sasang (517 011 081) Grace Maria Somey (517 011 013) Iis Sundani (517 011 064) Markus Lambari (517 011 066) Muhajirin (517 011 064)



JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PANCASAKTI MAKASSAR 2019



KATA PENGANTAR



Puji syukur kepada Tuhan yang maha esa atas berkat dan rahmat dan hidayanya maka penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini penulis berusaha untuk menyajikan ringkas dan jelas isi dari makalah ini. Adapun judul dari makalah ini adalah SENYAWA POLAR DAN NON POLAR Penulis sadar bahwa dalam penulisan makalah ini dibantu oleh barbagai pihak.baik dari pihak dosen maupun dari teman-teman mahasiswa. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan ini sehingga kami mengharapkan kritik maupun saran yang bersifat positif demi kesempurnaan makalah ini.akhir kata dalam kesempatan ini pula penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembacanya



Makassar, 26 oktober 2019



Penyusun



i



DAFTAR ISI



COVER KATA PENGANTAR ............................................................................. i DAFTAR ISI ............................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1 A. Latar Belakang .............................................................................. 2 B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2 C. Tujuan Makalah ............................................................................ 2 D. Manfaat Makalah .......................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN ......................................................................... 3 A. Pengertian Polaritas ....................................................................... 3 B. Kepolaran ikatan .......................................................................... 3 a. Ikatan kovalen Polar ...................................................................... 4 b. Ikatan kovalen Non polar .............................................................. 6



BAB III PENUTUP ................................................................................. 9 A. Kesimpulan ................................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 10



ii



BAB I PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG Ekstraksi pelarut adalah metode untuk memisahkan zat dari satu atau lebih zat lainnya dengan menggunakan pelarut. Metode ini bergantung pada variasi kelarutan senyawa yang berbeda pada zat yang berbeda . Prinsip dasar ekstraksi adalah melarutkan senyawa polar dalam pelarut polar dan senyawa non-polar dalam pelarut non-polar. Serbuk simplisia diekstraksi dengan pelarut yang berbeda-beda polaritasnya(Harbone, 1996). Proses ekstraksi merupakan penarikan zat aktif yang diinginkan dari bahan mentah obat dengan menggunakan pelarut yang dipilih dengan zat yang diinginkan larut (Voight, 1994). Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh untuk mengekstrak zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yangsesuai kemudian pelarut diuapkan Pelarut akan dipilih adalah pelarut yang tidak bercampur dengan senyawa yang akan di ekstraksi ini larut, sehingga tidak menganggu, dan kemudian akan membentuk dua lapisan yang terpisah, seperti minyak dan air. Yang juga penting bahwa senyawa yang akan diekstraksi harus memiliki kelarutan lebih besar dalam pelarut yang telah ditambahkan.. Pemilihan pelarut yang akan digunakan akan bergantung pada sifat kimia dan fisika dari semua zat dalam campuran



1



B. RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah : 1. Apa yang dimaksud dengan Polaritas ? 2. Apa yang dimaksud dengan ikatan kovalen polar dan non polar ? 3. Apa saja ciri ciri dari senyawa polar dan senyawa non polar ?



C. TUJUAN MAKALAH Adapun tujuan pada penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah fitokimia dan untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan polaritas, ikatan kovalen polar dan non polar dan ciri-ciri senyawa polar dan non polar beserta contohnya



2



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Polaritas Polaritas atau kepolaran adalah pemisahan muatan listrik yang mengarah ke molekul atau gugus yang memiliki momen dipol.Polaritas molekul tergantung pada perbedaan elektronegativitas antara atom-atom dalam suatu senyawa dan struktur senyawa yang tidak simetris. Polaritas berpengaruh terhadap beberapa sifat fisik suatu bahan kimia yaitu tegangan permukaan, kelarutan, titik leleh dan titik didih. Molekul polar berinteraksi melalui gaya antarmolekul dipol-dipol dan ikatan hydrogen B. Kepolaran ikatan



a. Ikatan kovalen Sifat fisis senyawa kovalen ada 2 yaitu kovalen polar dan non polar .Perbedaan keelektronegatifan dua atom menimbulkan kepolaran senyawa. Adanya perbedaan keelektronegatifan tersebut menyebabkan pasangan elektron ikatan lebih tertarik ke salah satu unsur sehingga membentuk dipol. Adanya dipol inilah yang menyebabkan seyawa menjadi polar. Pada senyawa HCl, pasangan elektron milik bersama akan lebih dekat pada Cl karena daya tarik terhadap elektronnya lebih besar dibandingkan H. Hal itu menyebabkan terjadinya polarisasi pada ikatan H-Cl. Atom Cl lebih negatif daripada atom H, hal tersebut menyebabkan terjadinya ikatan kovalen polar.



3



Pada ikatan kovalen H-H, gaya tarik menarik inti seimbang terhadap pasangan electron ikatan sehingga tidak terjadi pengkutuban atau kepolaran muatan. Ikatan kovalen demikian disebut ikatan kovalen non-polar. 1. Ikatan kovalen polar Jika suatu ikatan kovalen terbentuk dari dua buah atom non logam yang memiliki perbedaan keelektronegatifan yang besar, pasangan electron akan lebih tertarik ke arah atom yang memiliki keelektronegatifan yang lebih besar . akibatnya, atom yang lebih elektronegatif cenderung memiliki kelebihan muatan negative sedangkan atom yang kuran keelektronegaif cenderung memiliki kelebihan muatan positif, adanya dua kutub dengan muatan berlawanan dalam molekul tersebut menyebabkan terbentuknya suatu dipol, semakin besar perbedaan keelektronegatifan atom atom dalam suatu molekul, menyebabkan ikatan pada molekul tersebut bersifat semakin polar Jadi Senyawa kovalen dikatakan polar jika senyawa tersebut memiliki perbedaan keelektronegatifan. Dengan demikian, pada senyawa yang berikatan kovalen terjadi pengutuban muatan. . Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang Pasangan Elektron Ikatannya (PEI) cenderung tertarik ke salah satu atom yang berikatan. Senyawa kovalen polar biasanya terjadi antara atom-atom unsur yang beda keelektronegatifannya besar, mempunyai bentuk molekul asimetri. mempunyai momen dipol (µ= hasil kali jumlah muatan dengan jaraknya) Ciri-ciri senyawa polar:



4







Dapat larut dalam air dan pelarut polar lain







Memiliki kutub + dan kutub - , akibat tidak meratanya distribusi electron







Memiliki pasangan elektron bebas (bila bentuk molekul diketahui) atau memiliki perbedaan keelektronegatifan Contoh : alkohol, HCl, PCl3, H2O, N2O5



Syarat ikatan kovalen di katakan polar adalah: 



Terjadi pada 2 atom yang berlainan Sehingga terjadi tarik menarik antar atom







Ada atom elektronegatif







Ada PEB (pasangan elektron bebas) di atom Pusat







Atom harus beda Contoh ikatan kovalen polar Dalam pembentukan molekul HF, kedua



elektron dalam ikatan kovalen digunakan tidak seimbang oleh inti atom H dan inti atom F sehingga terjadi pengutuban atau polarisasi muatan.



Contoh senyawa kovalen polar adalah NH3,PCl3, H2O, dan Cl2O. Perhatikan struktur Lewis untuk senyawa PCl3 dan H2O berikut:



5



2. ikatan kovalen non polar Ikatan kovalen nonpolar adalah ikatan kovalen yang terbentuk ketika atom membagikan elektronnya secara setara (sama). Biasanya terjadi ketika ada atom mempunyai afinitas elektron yang sama atau hampir sama. Semakin dekat nilai afinitas elektron, maka semakin kuat ikatannya. Ikatan kovalen nonpolar terjadi pada molekul gas, atau yang sering disebut sebagai molekul diatomik. Ikatan kovalen nonpolar mempunyai konsep yang sama dengan ikatan kovalen polar, yaitu atom yang mempunyai nilai elekronegativitas tinggi akan menarik elektron lebih kuat. Pernyataan tesebut benar, namun jika terjadi pada molekul diatom (dimana atom penyusunnya adalah sama) maka elektronegativitas juga sama. Sehingga tidak terjadi perkutuban atau kuat antar elektron adalah setara dan tidak tertarik ke salah satu atom melainkan sama kuat. Senyawa kovalen dikatakan non polar jika senyawa tersebut tidak memiliki perbedaan keelektronegatifan. Ikatan kovalen nonpolar adalah ikatan kovalen yang Pasangan Elektron Ikatannya (PEI) tertarik sama kuat ke arah atomatom yang berikatan. Senyawa kovalen nonpolar terbentuk antara atom-atom



6



unsur yang mempunyai beda keelektronegatifan nol atau mempunyai momen dipol = 0 (nol) atau mempunyai bentuk molekul simetri. Ciri-ciri senyawa non polar: 



Tidak larut dalam air dan pelarut polar lain







Tidak memiliki kutub + dan kutub - , akibat meratanya distribusi electron







Tidak memiliki pasangan elektron bebas (bila bentuk molekul diketahui) atau keelektronegatifannya sama Contoh : Cl2, PCl5, H2, N2, CaCl2,H2, N2, O2, I2, dan Br2



Syarat ikatan kovalen dikataan non polar adalah: 



Adanya 2 atom yang sejenis







Kebalikan dari syarat senyawa polar Contoh Ikatan Kovalen non Polar Misalnya pada Iodine (I). Dalam



pembentukan molekul I2, kedua elektron dalam ikatan kovalen digunakan secara seimbang oleh kedua inti atom iodin tersebut. Oleh karena itu, tidak akan terbentuk muatan (tidak terjadi pengutuban atau polarisasi muatan).



7



Contoh senyawa lain yang memiliki bentuk molekul simetris dan bersifat nonpolar adalah CH4, BH3, BCl3, PCl5, dan CO2. Perhatikan struktur salah satu ikatan kovalen non Polar dari CH4 berikut:



Dalam molekul yang terdiri atas dua atom, kepolaran ikatannya dapat ditentukan dengan mudah yaitu : 



Molekul-molekul unsur (Terdiri atas atom-atom sejenis) memiliki ikatan kovalen nonpolar (H2, Br2,Cl2,O2 dan sebagainya )







Molekul-molekul senyawa (Terdiri atas atom-atom tidak sejenis) memiliki ikatan kovalen polar (Hl, HCl, Hbr, IF, dan sebagainya)







Untuk molekul-molekul yang mengandung atom lebih dari dua, ikatan kimianya merupakan ikatan kovalen polar, tetapi dapat bersifat nonpolar jika bentuk molekulnya simetris dan atom pusat tidak mempunyai pasangan electron bebas (PEB)



8



BAB III PENUTUP



A. KESIMPULAN Ekstraksi pelarut adalah metode untuk memisahkan zat dari satu atau lebih zat lainnya dengan menggunakan pelarut. Prinsip dasar ekstraksi adalah melarutkan senyawa polar dalam pelarut polar dan senyawa non-polar dalam pelarut non-polar Ikatan Kovalen Polar terjadi jika dua atom non logam berbeda kelektronegatifannya berikatan, maka pasangan elektron ikatan akan lebih tertarik ke atom yang lebih elektronegatif sedangkan Ikatan Kovalen Non-Polar merupakan



suatu ikatan kovalen dimana elektron-elektron yang membentuk



ikatan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berputar dan berkeliling di sekitar salah satu atom



9



DAFTAR PUSTAKA



Nana, Sutresna.2006. Kimia Jilid 1. Bandung: Grafindo Media Rahayu, Iman, 2010. Praktis Belajar Kimia. Jakarta : Gramedia Digital Tim Kompas Ilmu, 2012. Rumus Pocket Kimia. Jakarta : Gramedia Digital http://scholar.unand.ac.id/27206/2/BAB%20I.pdf (Diakses tanggal 28 November 2019)



10