Makalah Gerontik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KEPERAWATAN GERONTIK “PENDEKATAN FISIK ,TUJUAN DAN FOKUS ASKEP LANSIA” Dosen Pengampu : Teguh Wahyudi, MN



Di Susun Oleh :



Nama



: Sherina Utama Putri



Tingkat



: 2A



NIM



: P1337420417077



No. Absen



: 39



PRODI DIII KEPERAWATAN BLORA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG T.A. 2019/2020



1



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah Keperawatan Gerontikdalam Keperawatan ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Teguh Wahyudi, MN selaku Dosen mata kuliah keperawatan Gerontik yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai materi mengenai gerontik. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.



Blora, 17 Juli 2019



Penyusun



2



DAFTAR ISI HalamanJudul 1 Kata Pengantar Daftar isi



2



3



BAB I PENDAHULUAN



4



A. LATAR BELAKANG 4 B. RUMUSAN MASALAH C. TUJUAN



5



5



BAB II PEMBAHASAN



6



A PENGERTIAN LANJUT USIA



6



B PENDEKATAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA 6 C TUJUAN ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIA



9



D FOKUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA



10



E. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA



11



BAB III PENUTUP 17 A. KESIMPULAN B. SARAN



17



17



DAFTAR PUSTAKA.................................................................................18



3



BAB I PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG Usia lanjut adalah sesuatu yang harus diterima sebagai suatu kenyataan dan fenomena biologis. Kehidupan itu akan diakhiri dengan proses penuaan yang berakhir dengan kematian (Hutapea, 2005). Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Constantinides 1994). Kondisi kesehatan fisik dan mental pada orang lansia biasanya mulai menurun. Beberapa perubahan fisik yang diasosiasikan dengan penuaan dapat terlihat jelas oleh seseorang pengamat biasa meskipun mereka berdampak pada beberapa lansia lebih dari yang lain. Saat ini, jumlah masyarakat Indonesia hampir sekitar 250 juta dan komposisi masyarakatnya juga sangat beragam. Dan Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki komposisi masyarakat yang disebut “Triple Burden”, dimana jumlah kelahiran bayi yang masih tinggi, masih dominannya penduduk muda, dan jumlah lansia yang terus meningkat. Seiring meningkatnya jumlah lansia, berbagai macam gangguan kesehatan juga dapat dialami para lansia. Oleh karena itu dibutuhkan pelayanan kesehatan yang mampu mengatasi permasalahn lansia, diantaranya dengan tindakan keperawatan. Keperawatan gerontik adalah ilmu yang membahas fenomena biologis, psiko dan sosial serta dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia dengan penekanan pada upaya prevensi dan promosi kesehatan sehingga tercapai status kesehatan yang optimal bagi lanjut usia. Aplikasi secara praktis Keperawatan gerontik adalah dengan menggunakan proses keperawatan (pengkajian, diagnosa keperawatan,perencanaan, implementasi dan evaluasi



B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian dari lansia? 2. B agaimana pendekatan fisik pada keperawatan lanjut usia? 3. Apa tujuan asuhan keperawatan pada lansia? 4. Apa saja fokus asuhan keperawatan pada lansia? 5. Bagaiman konsep asuhan keprawatan pada lanjut usia?



4



C. TUJUAN 1. Untuk mengetahui apa pengertian dari lansia 2. Untuk mengetahui bagaimana pendekatan fisik pada keperawatan lanjut usia 3. Untuk mengetahui apa tujuan asuhan keperawatan pada lansia 4. Untuk mengetahui apa saja fokus asuhan keperawatan pada lansia 5. Untuk mengetahui bagaimana konsep asuhan keperawatan pada lanjut usia



5



BAB II PEMBAHASAN



A. Definisi Lanjut Usia Menurut UU no 4 tahun 1945 Lansia adalah seseorang yang mencapai umur 55 tahun, tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain (Wahyudi, 2000). Proses menua merupakan proses yang terus menerus (berlanjut) secara alamiah dimulai sejak lahir dan umumnya dialami pada semua makhluk hidup (Nugroho Wahyudi, 2000). Menurut WHO, batasan lansia meliputi: 1. Usia Pertengahan (Middle Age), adalah usia antara 45-59 tahun 2. Usia Lanjut (Elderly), adalah usia antara 60-74 tahun 3. Usia Lanjut Tua (Old), adalah usia antara 75-90 tahun 4. Usia Sangat Tua (Very Old), adalah usia 90 tahun keatas



B. Pendekatan Keperawatan Lanjut Usia 1. Pendekatan fisik Perawatan yang memperhatikan kesehatan obyektif, kebutuhan, kejadian-kejadian yang dialami klien lanjut usia semasa hidupnya, perubahan fisik pada organ tubuh, tingkat kesehatan yang masih bias di capai dan dikembangkan, dan penyakit yang yang dapat dicegah atau ditekan progresifitasnya. Perawatan fisik secara umum bagi klien lanjut usia dapat dibagi atas dua bagian yaitu : a. Klien lanjut usia yang masih aktif, yang keadaan fisiknya masih mampu bergerak tanpa bantuan orang lain sehingga untuk kebutuhannya sehari-hari masih mampu melakukan sendiri. b. Klien lanjut usia yang pasif atau yang tidak dapat bangun, yang keadaan fisiknya mengalami kelumpuhan atau sakit. Perawat harus mengetahui dasar perawatan klien usia lanjut ini terutama tentang hal-hal yang berhubungan dengan keberhasilan perorangan untuk mempertahankan kesehatannya. 6



Disamping kemunduran kondisi fisik ,proses penuaan dapat mempengaruhi ketahanan tubuh terhadap gangguan atau serangan infeksi dari luar.Untuk klien lanjut usia yang masih aktif dapat diberikan bimbingan mengenai kebersihan mulut dan gigi ,kebersian kulit dan badan ,kebersihan rambut dan kuku kebersihan tempat tidur serta posisi tidurnya ,hal makanan, cara minum obat dan cara pindah dari tempat tidur ke kursi atau sebaliknya . Hal in penting meskipun tidak selalu dikeluhkan dan dikemukakan atau gejala yang ditemukan memerlukan perawatan, tidak jarang pada klien lanjut usia dihadapan pada dokterdalam keadaan gawat yang mmerlukantindakan darurat dan intensif , misalnya gangguan serebroveskular mendadak ,trauma ,intoksikasi dan kejang –kejang . Untuk itu perlu pengamatan secermat mungkin. Adapun



komponen



pendekatan



fsik



yang



lebih



mendasar



adalah



memperhatikan atau membantu para klien lanjut usia untuk bernafas dengan lancar ,makan ,minum ,melakukan eliminasi ,tidur, menjaga sikap tubuh waktu berjalan, tidur



,menjaga



tiduran,beristirahat



sikap



tubuh



waktu



berjalan



,kebersihan



tubuh



,memakai



,duduk dan



,mengubah menukar



posisi pakaian



,mempertahankan suh badan ,melindungi kulit dan mencegah kecelakaan . Toleransi terhadap kekurangan O2 yang mendadak harus dicegah dengan posisi bersandar pada beberapa bantal ,jangan melakukan gerak badan yang berlebihan. Seorang perawat harus mampu memotivasi klien lanjut usia agar mau menerima makanan yang disajikan . Kurangnya kemampuan mengunyah sering dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan. Cara mengatasi masalah ini adalah dengan menghidangkan makanan agak lunak atau memakai gigi palsu . Waktu makan teratur,menu bervariasi dan bergizi ,makanan yang serasi ,dan suasana yang menyenangkan dapat menambah selera makan .Bila ada penyakit tertentu ,perawat harus menatur makanan mereka sesuai dengan diet yang dianjurkan. Kebersihan perorangan sangat penting dalam usaha mencegah timbulnya peradangan, mengingat sumber infeksi bisa saja timbul bila kebersihan kurang mendapat perhatian .Oleh karena itu , kebersihan badan ,tempat tidur ,kebersihan rambut ,kuku dan mulut atau gigi perlu mendapat perhatian perawatan karena semua itu akan mempengaruhi kesehatan klien lanjut usia. Perawat perlu mengadakan pemeriksaan kesehatan, hal ini harus dilakukan kepada klien lanjut usia yang diduga menderita penyakit tertentu atau secara berkala 7



bila memperlihatkan kelainan, misalnya: batuk, pilek, dsb. Perawat perlu memberikan penjelasan dan penyuluhan kesehatan, Perawat harus mendekatkan diri dengan klien lanjut usia membimbing dengan sabar dan ramah. Sentuhan (misalnya genggaman tangan) terkadang sangat berarti buat mereka.



2. Pendekatan psikis Dalam pendekatan psikis, perawat mempunyai peranan penting untuk mengadakan pendekatan edukatif pada klien lanjut usia, perawat dapat berperan sebagai supporter , interpreter terhadap segala sesuatu yang asing, sebagai penampung rahasia yang pribadi dan sebagai sahabat yang akrab. Perawat hendaknya memiliki kesabaran dan ketelitian dalam memberikan kesempatan dan waktu yang cukup banyak untuk menerima berbagai bentuk keluhan agar para lanjut usia merasa puas. Perawat harus selalu memegang prinsip ” Tripple”, yaitu sabar, simpatik dan service. Pada dasarnya klien lanjut usia membutuhkan rasa aman dan cinta kasih sayang dari lingkungan, termasuk perawat yang memberikan perawatan.. Untuk itu perawat harus selalu menciptakan suasana yang aman , tidak gaduh, membiarkan mereka melakukan kegiatan dalam batas kemampuan dan hobi yang dimilikinya. Bila perawat ingin merubah tingkah laku dan pandangan mereka terhadap kesehatan, perawat bisa melakukannya secara perlahan –lahan dan bertahap, perawat harus dapat mendukung mental mereka kearah pemuasan pribadi sehinga seluruh pengalaman yang dilaluinya tidak menambah beban, bila perlu diusahakan agar di masa lanjut usia ini mereka puas dan bahagia. 3. Pendekatan sosial Mengadakan diskusi, tukar pikiran, dan bercerita merupakan salah satu upaya perawat dalam pendekatan social. Memberi kesempatan untuk berkumpul bersama dengan sesama klien usia berarti menciptakan sosialisasi mereka. Jadi pendekatan social ini merupakan suatu pegangan bagi perawat bahwa orang yang dihadapinya adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain Tidak jarang terjadi pertengkaran dan perkelahian diantara lanjut usia, hal ini dapat diatasi dengan berbagai cara yaitu mengadakan hak dan kewajiban bersama. Dengan 8



demikian perawat tetap mempunyai hubungan komunikasi baik sesama mereka maupun terhadap petugas yang secara langsung berkaitan dengan pelayanan kesejahteraan sosial bagi lanjut usia di Panti Werda. 4. Pendekatan spiritual Perawat harus bisa memberikan ketenangan dan kepuasan batin dalam hubungannya dengan Tuhan atau agama yang dianutnya dalam kedaan sakit atau mendeteksi kematian. Sehubungan dengan pendekatan spiritual bagi klien lanjut usia yang menghadapi kematian, Dr. Tony setyobudi mengemukakan bahwa maut sering kali menggugah rasa takut. Rasa semacam ini didasari oleh berbagai macam factor, seperti ketidakpastian akan pengalaman selanjutnya, adanya rasa sakit dan kegelisahan kumpul lagi dengan kelurga dan lingkungan sekitarnya. Dalam menghadapi kematian setiap klien lanjut usia akan memberikan reaksi yang berbeda, tergantung dari kepribadian dan cara dalam mengahadapi hidup ini. Adapun kegelisahan yang timbul diakibatkan oleh persoalan keluarga perawat harus dapat meyakinkan lanjut usia bahwa kalaupun kelurga tadi di tinggalkan , masih ada orang lain yang mengurus mereka. Sedangkan rasa bersalah selalu menghantui pikiran lanjut usia. Umumnya pada waktu kematian akan datang agama atau kepercayaan seseorang merupakan factor yang penting sekali. Pada waktu inilah kelahiran seorang iman sangat perlu untuk melapangkan dada klien lanjut usia. Dengan demikian pendekatan perawat pada klien lanjut usia bukan hanya terhadap fisik saja, melainkan perawat lebih dituntut menemukan pribadi klien lanjut usia melalui agama mereka.



C. Tujuan Asuhan Keperawatan Lanjut Usia Menurut Nugroho (2002) ,asuhan keperawatan lanjut usia bertujuan ,antara lain 1. Agar lanjut usia dapat melakukan kegiatan sehari–hari secara mandiri dengan peningkatan



kesehatan



(Health



Promotion),



pencegahan



penyakit,



pemeliharaan kesehatan. Sehingga memiliki ketenengan hidup dan produktif sapai akhir hidup. 9



2. Mempertahankan kesehatan serta kemampuan dari mereka yang usianya telah lanjut dengan jalan perawatan dan pencegahan. 3. Membantu



mempertahankan



serta



membesarkan



daya



hidup



atau



semangathidup klien lanjut usia (Life Support ). 4. Menolong dan merawat klien lanjut usia yang menderita penyakit / mengalami gangguan tertentu ( kronis maupun akut ). 5. Merangsang para petugas kesehatan ( dokter, perawat )untuk dapat mengenal dan menegakkan diagnosa yang tepat dan dini, bila mereka menjumpai suatu kelainan tertent. 6. Mencari upaya semaksimal mungkin, agar para klien lanjut usia yang menderita suatu penyakit / gangguan, masih dapat mempertahankan kebebasan yang maksimal tanpa perlu suatu pertolongan (Memelihara kemandirian secara maksimal ).



D. Fokus Asuhan Keperawatan Lanjut Usia Keperawatan lanjut usia berfokus pada : 1.



Peningkatan kesehatan (helth promotion)



2.



Pencegahan penyakit (preventif)



3.



Mengoptimalkan fungsi mental



4.



Mengatasi gangguan kesehatan yang umum.



Selain itu ,asuhan keperawatan dilakukan untuk mengatasi gangguan kesehatan yang umum terjadi pada lansia sebagai akibat mekanisme adaptasi yang tidak efektif masalah yang terjadi pada lansia ,antara lain : a. Gangguan muskuloskletal ,yaitu rematik dan osteoporosis b. Gangguan kardiovaskuler ,yaitu hipertensi ,stroke ,gagal jantung c. Gangguan respirasi , yaitu penyempitan saluran napas kronis,asma dan lainlain. Asuhan keperawatan yang dilakukan ditujukan pada aspek biologis,psikologis ,sosialis ,dan spritual dengan menggunakan pendekatan pross keperawatan yang



10



meliputi



pengkajian



,diagnosa



keperawatan



,perencenaan



(intervensi



keperawatan ),pelaksanaan (implementasi) , dan evaluasi keperawatan.



E. Konsep Asuhan Keperawatan Lanjut Usia 1. Pengkajian a.



Tujuan dalam pengkajian :



1) Menentukan kemampuan klien untuk memelihara diri sendiri. 2) Melengkapi dasar – dasar rencana perawatan individu. 3) Membantu menghindarkan bentuk dan penandaan klien. 4) Memberi waktu kepada klien untuk menjawab. b.



Pengkajiam tersebut meliputi aspek :



1) Fisik Wawancara : a) Pandangan lanjut usia tentang kesehatan. b) Kegiatan yang mampu di lakukan lanjut usia. c) Kebiasaan lanjut usia merawat diri sendiri. d) Kekuatan fisik lanjut usia : otot, sendi, penglihatan, dan pndengaran. e) Kebiasaan makan, minum, istirahat/tidur, BAB/BAK. f)



Kebiasaan gerak badan / olahraga /senam lanjut usia.



g) Perubahan-perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna dirasakan. h) Kebiasaan lanjut usia dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan dalam minum obat. i)



Masalah-masalah seksual yang telah di rasakan.



11



Pemeriksaan fisik : a)



Pemeriksanaan di lakukan dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi



untuk mengetahui perubahan sistem tubuh. b)



Pendekatan yang di gunakan dalam pemeriksanaan fisik,yaitu : Head to toe dan



Sistem tubuh



2) Psikologis a)



Bagaimana sikapnya terhadap proses penuaan.



b) Apakah dirinya merasa di butuhkan atau tidak. c)



Apakah optimis dalam memandang suatu kehidupan.



d) Bagaimana mengatasi stress yang di alami. e)



Apakah mudah dalam menyesuaikan diri.



f)



Apakah lanjut usia sering mengalami kegagalan.



g) Apakah harapan pada saat ini dan akan datang. h)



Perlu di kaji juga mengenai fungsi kognitif: daya ingat, proses pikir, alam



perasaan, orientasi, dan kemampuan dalam penyelesaikan masalah.



3) Sosial ekonomi a)



Darimana sumber keuangan lanjut usia



b) Apa saja kesibukan lanjut usia dalam mengisi waktu luang. c)



Dengan siapa dia tinggal.



d) Kegiatan organisasi apa yang di ikuti lanjut usia. e)



Bagaimana pandangan lanjut usia terhadap lingkungannya.



f)



Berapa sering lanjut usia berhubungan dengan orang lain di luar rumah. 12



g) Siapa saja yang bisa mengunjungi. h) Seberapa besar ketergantungannya. i)



Apakah dapat menyalurkan hoby atau keinginannya dengan fasilitas yang ada



4) Spiritual a)



Apakah secara teratur malakukan ibadah sesuai dengan keyakinan agamanya.



b)



Apakah secara teratur mengikuti atau terlibat aktif dalam kegiatan keagamaan,



misalnya pengajian dan penyantunan anak yatim atau fakir miskin. c)



Bagaimana cara lanjut usia menyelesaikan masalah apakah dengan berdoa.



d) Apakah lanjut usia terlihat tabah dan tawakal. 2. Diagnosa Keperawatan Diagnose keperawatan adalah keputusan klinis mengenai seeorang, keluarga, atau masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses kehidupan yang actual dan potensial ( NANDA,1990 ), Diaognose keperawatan memberikan dasar pemilihan intervensi yang menjadi tanggung gugat perawat. Perumusan diagnose keperawatan adalah bagaimana diagnose keperawatan digunakan dalam proses pemecahan masalah. Melalui identifikasi, dapat digambarkan berbagai masalah keperawatan yang membutuhkan asuhan keperawatan. Disamping itu, dengan menentukan atau menyelidiki etiologi masalah, akan dapat dijumpai factor yang menjadi kendala atau penyebab. Dengan menggambarkan tanda dan gejala, akan memperkuat masalah yang ada. Dokumentasi keperawatan merupakan catatan tentang penilaian klinis dari respons individu, keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan baik actual maupun potensial. Untuk memudahkan dalam mendokumentasikan proses keperawatan, harus diketahui beberapa tipe diagnose keperawatan. Tipe diagnose keperawatan meliputi tipe actual, risiko, kemungkinan, sehat dan sejahtera, dan sindroma.



13



Dari hasil pengkajian dapat dianalisa / disimpulkan, dirumuskan masalah atau diagnosa keperawatan yang mungkin timbul pada lansia. Beberapa masalah keperawatan yang umum ditemukan pada lansia antara lain: a.



Fisik / Biologi



1) Gangguan nutrisi : kurang / berlebihan dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan pemasukan yang tidak adekuat. 2)



Gangguan persepsi sensorik : pendengaran, penglihatan sehubungan dengan



hambatan penerimaan dan pengiriman rangsangan. 3)



Kurangnya perawatan diri sehubungan dengan penurunan minat dalam merawat



diri. 4) Gangguan pola tidur berhubungan dengan kecemasan atau nyeri. 5)



Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan penyempitan jalan nafas atau



adanya sekret pada jalan nafas.



b.



Psikososial



1) Isolasi sosial berhubungan dengan perasaan curiga. 2)



Menarik diri dari lingkungan berhubungan dengan perasaan tidak mampu.



3) Depresi berhubungan dengan isolasi sosial. 4) Harga diri rendah berhubungan dengan perasaan ditolak. 5)



Coping tidak adekuat berhubungan dengan ketidakmampuan mengemukakan



pendapat secara tepat. 6) Cemas berhubungan dengan sumber keuangan yang terbatas.



c.



Spiritual



1) Reaksi berkabung / berduka berhubungan dengan ditinggal pasangan. 14



2)



Penolakan terhadap proses penuaan berhubungan dengan ketidaksiapan



menghadapi kematian. 3) Marah terhadap Tuhan berhubungan dengan kegagalan yang dialami. 4)



Perasaan tidak tenang berhubungan dengan ketidakmampuan melakukan ibadah



secara tepat 3. Perencanaan Dalam perencanaan keperawatan, hal-hal yang perlu diperhatikan meliputi: a.



Melibatkan klien dan keluarganya dalam perencanaan.



b.



Bekerja sama dengan profesi kesehatan lainnya.



c.



Tentukan prioritas :



1) Klien mungkin puas dengan situasi demikian. 2) Bangkitkan perubahan tetapi jangan memaksakan. 3) Keamanan atau rasa aman adalah utama yang merupakan kebutuhan. d. Cegah timbulnya masalah-masalah. e.



Sediakan klien cukup waktu untuk mendapat input atau pemasukan.



f.



Tulis semua rencana dan jadwal



Sesuai dengan permasalahan yang dialami lansia disusun perencanaan dengan tujuan agar lansia / keluarga dan tenaga kesehatan terutama perawat baik yang melakukan perawatan di rumah maupun dipanti dapat membantu lansia, sehingga dapat berfungsi seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan dan kondisi fisik, psikologis dan sosial dengan tidak tergantung pada orang lain. Tujuan tindakan keperawatan pada lansia diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan dasar antara lain : a.



Pemenuhan kebutuhan nutrisi.



b.



Meningkatnya keamanan dan keselamatan. 15



c.



Memelihara kebersihan diri.



d. Memelihara keseimbangan istirahat / tidur. e.



Meningkatkan hubungan interpersonal melalui komunikasi yang efektif.



4. Implementasi Semua tindakan yang telah direncanakan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan lansia. Hal-hal yang perlu diperhatikan: a. b.



Berbicara dengan lembut dan sopan. Memberikan penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan dilakukan



berulan kali, jika perlu dengan gambar. c.



Memberikan kesempatan pada lansia untuk bertanya.



5. Evaluasi Setiap tindakan yang telah dilakukan perlu dievaluasi / dinilai baik verbal maupun non verbal untuk mengetahui sejauh mana lansia atau keluarga mampu melakukan apa yang telah dianjurkan.



16



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Kegiatan asuhan keperawatan dasar bagi lansia dimaksudkan untuk memberikan bantuan, bimbingan pengawasan, perlindungan dan pertolongan kepada lanjut usia secara individu maupun kelompok, seperti di rumah / lingkungan keluarga, Panti Werda maupun Puskesmas, yang diberikan oleh perawat. Dalam keperawatan lanjut usia diperlukan pendekatan baik fisik, psikis, social maupun spiritual. Keperawatan lanjut usia berfokus pada peningkatan kesehatan (helth promotion), pencegahan penyakit (preventif), mengoptimalkan fungsi mental, dan mengatasi gangguan kesehatan yang umum. B. Saran Adapun saran yang dapat kelompok sampaikan bagi pembaca khususnya mahasiswa/i keperawatan, hendaknya dapat menguasai konsep asuhan keperawatan lansia dan memberikan asuhan keperawatan lansia dengan benar dan tepat sehingga dapat sesuai dengan evaluasi yang diharapkan.



17



DAFTAR PUSTAKA http://makalahlistavanny.blogspot.com/2017/08/makalah-gerontik-landasan-teoriaskep.html?m=1 http://narsistikes.blogspot.com/2012/12/makalah-ilmu-keperawatan-dasar-ii.html? m=1 https://www.slideshare.net/mobile/subjay/konsep-keperawatan-kesehatan-lanjut-usia https://www.scribd.com/283117401/Konsep-Askep-Lansia



18