Makalah Trauma [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TRAUMA Definisi trauma Sebuah trauma disebabkan melalui stres, yang bergerak di luar pengalaman normal atau di luar kesadaran manusia dan menimpa hampir setiap orang yang menderita beban yang kuat/berat. Definisi ini dapat diringkas dari pengalaman sebagai berikut: seperti ancaman keras terhadap kehidupan atau ancaman terhadap integritas tubuh manusia). Trauma berasal dari bahasa Yunani yang berarti luka. Kata trauma digunakan untuk menggambarkan kejadian atau situasi yang dialami oleh korban. Kejadian atau pengalaman traumatik akan dihayati secara berbeda-beda antara individu yang satu dengan lainnya, sehingga setiap orang akan memiliki reaksi yang berbeda pula pada saat menghadapi kejadian yang traumatik. Pengalaman traumatik adalah suatu kejadian yang dialami atau disaksikan oleh individu, yang mengancam keselamatan dirinya. Oleh sebab itu, merupakan suatu hal yang wajar ketika seseorang mengalami shock baik secara fisik maupun emosional sebagai suatu reaksi stres atas kejadian traumatik tersebut. Kadangkala efek aftershock ini baru terjadi setelah beberapa jam, hari, at au bahkan berminggu-minggu. Respon individual yang terjadi umumnya adalah perasaan takut, tidak berdaya, atau merasa ngeri. Gejala dan simtom yang muncul tergantung pada seberapa parah kejadian tersebut. Demikian pula cara individu menghadapi krisis tersebut akan tergantung pula pada pengalaman dan sejarah masa lalu mereka. Jadi trauma merupakan keadaan yag menyebabkan diskontunitas pada tubuh yang menyerang fisik dan psikis. Gejala-gejala trauma sebagai berikut:           



Gangguan tidur Seringkali menangis Hiperaktiv Sangat sensitif terhadap cahaya dan suara Depresi, takut akan datang malapetaka Kurang tertarik untuk hidup selanjutnya Fluktuasi suasana hati, kadang senang dan kadang marah tanpa sebab. Tidak mempunyai perasaan menolong. Mimpi buruk Sering terkejut Takut akan kematian, dll.



PENANGANAN TRAUMA Penanganan trauma umumnya bertujuan untuk menyelamatkan jiwa, mencegah kerusakan organ yang lebih jauh, mencegah kecacatan tubuh . Sehingga dalam penanganan trauma yang paking utama: 1. primery survey A= airway B= brething C=circulation D=disabbility E=exposure atau enviromental 2. secondary survey bisa di lakukan dengan pembedahan dan obat-obatan.



URUT-URUTAN TRAUMA



TINDAKAN



DALAM



A= airway B= brething C=circulation D=disabbility E=exposure atau enviromental



PENANGANAN TRAUMA MULTIPLE Penanganan trauma multuple dengan cara : 1.



A= airway B= brething C=circulation D=disabbility E=exposure atau enviromental



2.



dengan cara pembedahan,viksasi, dan fisioterapi



ORGANISASI TIM TRAUMA 1.PMI 2.SARS 3.PMR



PENANGGULANGAN



PRINSIP DAN METODE PENGOBATAN FRAKTUR Terdapat beberapa tujuan penatalaksanaan fraktur menurut Henderson (1997), yaitu mengembalikan atau memperbaiki bagian-bagian yang patah ke dalam bentuk semula (anatomis), imobiusasi untuk mempertahankan bentuk dan memperbaiki fungsi bagian tulang yang rusak. a. Manipulasi atau close red Adalah tindakan non bedah untuk mengembalikan posisi, panjang dan bentuk. Close reduksi dilakukan dengan local anesthesia ataupun umum. b. Open reduksi Adalah perbaikan bentuk tulang dengan tindakan pembedahan sering dilakukan dengan internal fixasi menggunakan kawat, screlus, pins, plate, intermedullary rods atau nail. Kelemahan tindakan ini adalah kemungkinan infeksi dan komplikasi berhubungan dengan anesthesia. Jika dilakukan open reduksi internal fixasi pada tulang (termasuk sendi) maka akan ada indikasi untuk melakukan ROM. c. Traksi Alat traksi diberikan dengan kekuatan tarikan pada anggota yang fraktur untuk meluruskan bentuk tulang. Ada 3 macam yaitu: 1) Skin traksi Skin traksi adalah menarik bagian tulang yang fraktur dengan menempelkan plester langsung pada kulit untuk mempertahankan bentuk, membantu menimbulkan spasme otot pada bagian yang cedera, dan biasanya digunakan untuk jangka pendek (48-72 jam). 2) Skeletal traksi Adalah traksi yang digunakan untuk meluruskan tulang yang cedera dan sendi panjang untuk mempertahankan traksi, memutuskan pins (kawat) ke dalam tulang. 3) Maintenance traksi Merupakan lanjutan dari traksi, kekuatan lanjutan dapat diberikan secara langsung pada tulang dengan kawat atau pins.



KOMPLIKASI FRAKTUR TERHADAP ORGAN-ORGAN DAN SESUAI LOKASI 1.KOMPLIKASI SEGERA a. perdarahan,dapat menimbulkan kolaps kardiovaskular. Dapat dikoreksi dengan tranfusi darah yang memadai b. infeksi,terutama jika luka terkontaminasi dan debridemen tidak memadai c. non-union,lazim terjadi pada fraktur pertengahan batang femur,trauma kecepatan tinggi dan fraktur dengan interposis jaringan lunak diantara fragmen.fraktur yang tidak menyatu memerlukan bone grafting dan fiksasi d. malunion,disebabkan oleh abduktor dan aduktor yang bekerja tanpa aksi antagonis pada fragmen atas untuk abduktor dan fragmen distal untuk aduktor.deformitas varus diakibatkan oleh kombinasi gaya ini. e. trauma arteri dan syaraf jarang, 2.KOMPLIKASI DINI A.kompresi /trauma syaraf ulnaris dan medianus B.kerusakan tendon C.edema paksa reposisi D.redislokasi 3.KOMPLIKASI LANJUT A.arthrosis dan nyeri kronis B.shoulder hand syndrom C.defek kosmetik(penonjolan styloideus radius) D.ruptur tendon E.stiff hand F.mmalunion /non union G.suddeck arhtropi



TRAUMA PADA JARINGAN LUNAK Beberapa cidera pada jaringan lunak : 1. Konstitusi Merupakan cidera pada jaringan lunak yang di akibatkan oleh kekerasan tumpul (misalnya pukulan tendangan atau jtuh). Terputusnya banyak pembuluh darah kecil yang terjadi mengakibatkan pendarahan ke jaringan lunak (ekimosis,memar,hematom terjadi bila pendarahan cukup banyak



sampai terjadi timbunan darah). Gejala local (nyeri,bengkak dan perubahan warna). 2. Strain Tarikan-tarikan otot akibat penggunaan berlebih,peregangan berlebihan robekan mikroskopis tidak komplit dengan pendarahan ke dalam jaringan. Pasien mengalami rasa sakit atau nyeri mendadak dan nyeri tekan local pada pemakaian otot di kontraksi isometric. 3. Sprasia Cidera struktur ligament di sekitar sendi akibat gerakan mengapit dan memeutar,ligament robek akibat kehilangan stbilitasnya. Pembuluh darah terputusterjadi edema,sendi terasa nyeri takan di gerakkan sendi terasa sangat nyeri.



TRAUMA PADA JARINGAN PERIFER 1. N.torakalis longus Staraf perifer ini ,andapat serabut-serabutnya langsun dari c.5,c.6 dan c.7,tanpa melalui pembentukan vasikulus terlebih dahulu. 2. N. axilaris Terdiri atas serabut otot motorik dan sensorik yang berinduk pada vasikulus posterior. Kawasan motoriknya mencakup muskulus deltoideus dan teres minor. Daerah sensoriknya terletak di medial lengan atas dari akromion sampai pertengahan lengan atas. 3. N.radialis Setelah vasikulus posterior memberikan cabang yang dinamakan nervus aksilaris maka ia melanjtkan perjalanan ke lengan sebagai nervus radialis membawa serabut-serabut radik dorsalis dan ventralis c.5,c.6,c.7,dan c.8. otototot yang di syarafi nervus radialis longus, m.ekstensor karpi radialis brefis,m. supinator,m. digitorum,m. ekstensor digikuinti,m. ekstensor karpi ulnaris. 4. N.muskulokutanius Merupakan cabang fasikulus lateralis dan tersusun oleh serabut-serabut radiks ventralis dan dorsalis c.5 dan c.6. otot-otot yang disarafi adalah m. biseps dan sebagian dari m. brakialis. Daerah sensoriknya adalah kulit permukaan bagian ventral lengan bawah, tetapi hanya separuh bagian radialnya.



5. N.medianus



Tersusun oleh belahan fasikulus lateralis dan belahan fasikulus medialis. Membawakan serabuteserabut radiks ventralis dan dorsalis c.6, c.7, c.7 dan t.1. otot-otot yang disarafinya adalah otot yang melakukan pronasi lengan baawah (m.pronator teres dan m.pronator kuardatus), fleksi falangs paling ujung jari telunjuk. Jari tengah dan ibu jari (mm.lumbakalis sisi radialis), fleksi jari telunjuk. Jari telunjuk dan ibu jari pada sendi mentakarpofalangeal (mm.lumbrikalis dan mm. interosease sisi radial), fleksi jari sisi radial di sendi interfalengeal (mm. fleksor digitorum profundus sisi radial), oposisi dan abduksi ibu jari (m.oponens polisis dan m. abductor polisis brevis). Kawasan sensoriknya mencakup kulit yang menutupi telapak tangan, kecuali daerah ulnaris selebar 1 setengah jari. Dan pada dorsum manus kawasan sensoriknya adalah kulit yang menutupi falangs kedua dan falangs ujung jari telunjuk. Jari engah dan jari manis. 6. N.ulnaris Mengandung serabut-serabut radiks ventral/dorsal c.8 dan t.1. merupakan salah satu cabang terbesar dari fasikulus medialis. Dibelakang kondilus medialis humeri ia dapat teraba. Otot-otot yang disarafiya adalah m. fleksor karpi ulnaris, m. digitorum profundus sisi ulnar, m. Palmaris brevis, m. lumbakalis sisi ulnaris, m. interosei dorsalis sisi ulnaris, m. aduktor polisis dan bagian ulnaris m. fleksor polisis brevis.



KLASIFIKASI FRAKTUR Berikut ini terdapat beberapa klasifikasi raktur sebagaimana yang dikemukakan oleh para ahli: a. berdasarkan luas dan garis traktur meliputi: 1) Fraktur komplit Adalah patah atau diskontinuitas jaringan tulang yang luas sehingga tulang terbagi menjadi dua bagian dan garis patahnya menyeberang dari satu sisi ke sisi lain serta mengenai seluruh kerteks. 2) Fraktur inkomplit Adalah patah atau diskontinuitas jaringan tulang dengan garis patah tidak menyeberang, sehingga tidak mengenai korteks (masih ada korteks yang utuh)



. b. fraktur berdasarkan hubungan dengan dunia luar, meliputi:



1) Fraktur tertutup yaitu fraktur tanpa adanya komplikasi, kulit masih utuh, tulang tidak menonjol malalui kulit. 2) Fraktur terbuka yaitu fraktur yang merusak jaringan kulit, karena adanya hubungan dengan lingkungan luar, maka fraktur terbuka potensial terjadi infeksi. Fraktur terbuka dibagi menjadi 3 grade yaitu: a) Grade I : Robekan kulit dengan kerusakan kulit otot b) Grade II : Seperti grade I dengan memar kulit dan otot c) Grade III : Luka sebesar 6-8 cm dengan kerusakan pembuluh darah, syaraf otot dan kulit. c. fraktur berdasarkan garis patah tulang, yaitu: 1) Green Stick yaitu pada sebelah sisi dari tulang, sering terjadi pada anak-anak dengan tulang lembek 2) Transverse yaitu patah melintang 3) Longitudinal yaitu patah memanjang 4) Oblique yaitu garis patah miring 5) Spiral yaitu patah melingkar d. fraktur berdasarkan kedudukan fragmen yaitu: 1) Tidak ada dislokasi 2) Adanya dislokasi, yang dibedakan menjadi: a) Disklokasi at axim yaitu membentuk sudut b) Dislokasi at lotus yaitu fragmen tulang menjauh c) Dislokasi at longitudinal yaitu berjauhan memanjang d) Dislokasi at lotuscum controltinicum yaitu fragmen tulang berjauhan dan memendek.



GAMBARAN KLINIS FRAKTUR a. Nyeri Nyeri dirasakan langsung setelah terjadi trauma. Hal ini dikarenakan adanya spasme otot, tekanan dari patahan tulang atau kerusakan jaringan sekitarnya. b. Bengkak/edama Edema muncul lebih cepat dikarenakan cairan serosa yang terlokalisir pada daerah fraktur dan extravasi daerah di jaringan sekitarnya. c. Memar/ekimosis Merupakan perubahan warna kulit sebagai akibat dari extravasi daerah di jaringan sekitarnya.



d. Spame otot Merupakan kontraksi otot involunter yang terjadu disekitar fraktur. e. Penurunan sensasi Terjadi karena kerusakan syaraf, terkenanya syaraf karena edema. f. Gangguan fungsi Terjadi karena ketidakstabilan tulang yang frkatur, nyeri atau spasme otot. paralysis dapat terjadi karena kerusakan syaraf. g. Mobilitas abnormal Adalah pergerakan yang terjadi pada bagian-bagian yang pada kondisi normalnya tidak terjadi pergerakan. Ini terjadi pada fraktur tulang panjang. h. Krepitasi Merupakan rasa gemeretak yang terjadi jika bagian-bagaian tulang digerakkan. i. Defirmitas Abnormalnya posisi dari tulang sebagai hasil dari kecelakaan atau trauma dan pergerakan otot yang mendorong fragmen tulang ke posisi abnormal, akan menyebabkan tulang kehilangan bentuk normalnya. j. Shock hipouolemik Shock terjadi sebagai kompensasi jika terjadi perdarahan hebat. k. Gambaran X-ray menentukan fraktur Gambara ini akan menentukan lokasi dan tipe fraktur



FRAKTUR PATOLOGIS Fraktur patologi terjadi pada daerah-daerah tulang yang telah menjadi lemah oleh karena tumor,osteoporosis,dan proses patologik lainnya.tulang sering kali menunjukkan penurunan densitas.penyebab yang paling sering dari fraktur-fraktur semacam ini adalah tumor primer atau tumor metastasis. DEFINISI FRAKTUR • •



Putusnya hubungan kesinambungan / diskontinuitas permukaan tulang atau tulang rawan Adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa atau trauma.



PROSES TERJADINYA FRAKTUR a. Fraktur akibat peristiwa trauma Sebagisan fraktur disebabkan oleh kekuatan yang tiba-tiba berlebihan yang dapat berupa pemukulan, penghancuran, perubahan pemuntiran atau penarikan. Bila tekanan kekuatan langsung tulang dapat patah pada tempat yang terkena dan jaringan lunak juga pasti akan ikut rusak. Pemukulan biasanya menyebabkan fraktur lunak juga pasti akan ikut rusak. Pemukulan biasanya menyebabkan fraktur melintang dan kerusakan pada kulit diatasnya. Penghancuran kemungkinan akan menyebabkan fraktur komunitif disertai kerusakan jaringan lunak yang luas. b.



Fraktur akibat peristiwa kelelahan atautekanan Retak dapat terjadi pada tulang seperti halnya pada logam dan benda lain akibat tekanan berulang-ulang. Keadaan ini paling sering dikemukakan pada tibia, fibula atau matatarsal terutama pada atlet, penari atau calon tentara yang berjalan baris-berbaris dalam jarak jauh.



c.



Fraktur petologik karena kelemahan pada tulang Fraktur dapat terjadi oleh tekanan yang normal kalau tulang tersebut lunak (misalnya oleh tumor) atau tulang-tulang tersebut sangat rapuh.



PENYEMBUHAN FRAKTUR Pada permulaan akan terjadi perdarahan di sekitar patahan tulang yang di sebabkan oleh terputusnya pembuluh darah pada tulang dan periost. Fase ini di sebut fase hematomia. Hematomia ini kemudian akan menjadi medium pertumbuhan sel jaringan fibrosis dan vaskuler hingga hematum berubah menjadi jaringan fibrosis dengan kapiler di dalamnya. Jaringan ini menyebabkan fragmen tulang saling menempal. Fase ini di sebut fase jaringan fibrosus dan jaringan yang menempelkan fragmen patahan tulang tersebut di namakan kalus fibrosa. Ke dalam hematom dan jaringan fibrosis ini kemudian juga tunbuh sel jaringan mesinkim yang bersifat osteogenik. Sel ini akan berubah menjadi sel kondroblas yang membentuk kondroid yang merupakan bahan dasar tulang rawan. Sedangkan di tempat yang jauh dari patahan tulang yang vaskularisasinya yang relatif banyak. Sel ini berubah menjadi osteoblast menjadi osteoid yang merupakan bahan dasar tulang. Kondroid dan osteoid ini yamng mula-mula tidak mengandung kalsium hinggatidak terlihat pada foto roentgen. Pada tahap selanjutnya terjadi penulangan atau osifikasi. Kesemuanya ini menyebabbkan kalus fibrosa berubah menjadi kalus tulang. Pada foto roentgen proses ini terlihat sebagai bayangan radio opak tatapi bayngan garis patah tulang masih terlihat. Fase ini disebut fase penyatuan klinis. Selanjutnya terjdi penggantian sel tulang secara berangsur-angsur oleh sel tulang yang mengatur diri sesuai dengan garis tekanan dan tarikan yang bekerja pada tulang. Akhirnya sel tulang ini mengatur diri secara lameler seperti sel tulang normal. Kekuatan kalus ini sama dengan kekuatan tulang biasa dan fase ini di sebut fase konsolidasi.



GAMBARAN UMUM FRAKTUR DAN DISLOKASI SENDI PADA ANAK Pada anak biasanya terjadi fraktur pada lengan bawah dan sebagian siku serta bagian kepala karena anak-anak biasanya sering jatuh tatapi penyambuhan pada fraktur anak lebih cepat penyembuhanya karena anak masih dalam masa pertumbuhan sehingga vit.D,kalsium,dan fosfat cepat terbentuk pada fraktur anak tersebut serta remodelingnya pada anak baik. JENIS FRAKTUR PADA ANAK SECARA REGIONAL 1. fraktur green stick merupakan fraktur tidak sempurna yang sering terjadai pada anak-anak. Korteks tulangnya sebagian masih utuh,demikian juga periosteum. Fraktur-fraktur ini akan cepat sembuh dengan segera. 2. fraktur inpresi merupakan faktur yang terdapat pada kepala.