Metlit 1610112183 Wielungga A. [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur (Studi kasus pada PT. Antam Tbk) Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan



Disusun oleh : Dede Nurmalasari (2014120615)



Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang Tangerang Selatan 2017



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan kita berbagai macam nikmat, sehingga aktivitas hidup ini banyak diberikan keberkahan. Dengan kemurahan yang telah diberikan oleh Allah Yang Maha Esa sehingga saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur (Analisis pada PT. Antam Tbk)” ini dengan baik. Ucapan terima kasih tidak lupa saya haturkan kepada dosen Analisis Laporan Keuangan Bpk. Ibram Pinondang dan teman-teman yang banyak membantu dalam penyusunan makalah ini. Saya menyadari di dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian. Oleh karena itu saya mohon maaf atas ketidaksempurnaanya dan juga memohon kritik dan saran untuk saya agar bisa lebih baik lagi dalam membuat makalah ini. Harapan saya mudah-mudahan apa yang saya susun ini bisa memberikan manfaat untuk diri saya sendiri,teman-teman, serta orang lain.



Tangerang Selatan, Juni 2017



ii



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii BAB I.................................................................................................................................1 PENDAHULUAN.............................................................................................................1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Perumusan Masalah



2



1.3 Tujuan Penelitian



3



1.4 Manfaat Penelitian



3



1.5 Ruang Lingkup Penelitian



3



1.6 Sistematika Penulisan 4 BAB II...............................................................................................................................5 TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................5 2.1 Pengertian Laporan Keuangan 5 6



2.2 Pengelompokkan Rasio Keuangan



2.3 Macam-Macam Analisis Laporan Keuangan



9



BAB III............................................................................................................................11 PEMBAHASAN..............................................................................................................11 11



3.1 Profil & Perkembangan Perusahaan 3.2 Kegiatan Usaha12 3.3 Analisis dan Evaluasi 13



BAB IV............................................................................................................................21 KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................................21 4.1 Kesimpulan



21



4.2 Saran 21 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................iv LAMPIRAN LAPORAN KEUANGAN PT. ANTAM TBK..............................................v



iii



BAB I



PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Salah satu tugas penting manajemen atau investor setelah akhir tahun adalah menganalisa laporan keuangan perusahaan. Analisis ini didasarkan pada laporan keuangan yang sudah disusun. Sebaiknya laporan keuangan itu adalah laporan yang diyakini kewajarannya. Kewajaran laporan keuangan diketahui dari hasil pemeriksaan akuntan publik terhadap laporan keuangan perusahaan. Hasil laporan akuntan biasanya menyajikan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan tersebut.



Kata analisis adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil sedangkan laporan keuangan adalah neraca, laba rugi, arus kas (dana). Jika analisis laporan keuangan merupakan upaya mencari hubungan antara berbagai kas yang ada dalam laporan keuangan perusahaan, maka dalam kegiatan ini kita perlu mengetahui teknik atau metodenya. Teknik dan metode ini sebenarnya secara tradisional sudah implicit dalam proses akuntansi. Maka sebenarnya dengan menguasai benar proses akuntansi secara otomatis, kita sudah mengetahui teknik tradisional dalam menganalisis laporan keuangan. Namun



1



2



dalam analisis laporan keuangan kita dapat mempelajari teknik yang lebih canggih dari teknik tradisional.



Menurut Sofyan (2007) laporan keuangan adalah menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu sedangkan menurut Martono (2007) laporan keuangan adalah ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan pada saat tertetu, umumnya laporan keuangan merupakan sebuah media informasi yang mencatat dan merangkum segala aktivitas perusahaan serta digunakan untuk melaporkan keadaan dan posisi perusahaan kepada pihak yang berkepentingan, terutama pada pihak kreditur, investor, dan manajemen perusahaan itu sendiri, untuk menggali lebih banyak lagi informasi yang terkandung dalam suatu laporan keuangan maka diperlukan suatu analisis laporan keuangan apabila suatu informasi disajikan dengan benar, informasi itu sangat berguna bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan dan untuk mengetahui kinerja keuangan.



Evaluasi kinerja keuangan dapat dilakukan dengan menggunakan analisis laporan keuangan yaitu dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Rasio-rasio yang biasanya digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan antara lain rasio likuiditas, solvabilitas, aktifitas dan profitabilitas (Martono, 2007). Dari latar belakang diatas penulis mengambil penelitian rasio keuangan pada laporan keuangan PT. Antam Tbk



1.2 Perumusan Masalah Rumusan masalah dari analisis laopran keuangan PT. Antam Tbk adalah : 1.2.1 Bagaimana analisis laporan keuangan PT. Antam Tbk?



3



1.2.2 Bagaimana analisis rasio keuangan PT. Antam Tbk? 1.2.3 Bagaimana pengaruh analisis laporan keuangan PT. Antam Tbk terhadap kinerja perusahaan?



1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dari analisis laporan keuangan PT. Antam Tbk ialah : 1.3.1



Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud analisis rasio keuangan



1.3.2



Memahami analisis perbandingan rasio dari laporan keuangan PT. Antam Tbk



1.3.3



Mengetahui pengaruh analisis laporan keuangan terhadap kinerja perusahaan PT. Antam Tbk



1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang penulis harapkan dari analisis laporan keuangan PT. Antam Tbk adalah : 1.4.1



Dapat memberikan pengetahuan untuk pembaca tentang analisis rasio keuangan pada PT. Antam Tbk



1.4.2



Dapat memberikan wawasan bagi pembaca dan memberikan gambaran umum tentang kinerja dari laporan keuangan PT. Antam Tbk



1.4.3



Dapat menjadi acuan dan referensi untuk penelitian selanjutnya



1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini ialah pengumpulan data laporan keuangan PT. Antam Tbk yang sudah IPO (Initial Pumbilc Offering) yang ada di Bursa Efek Indonesia tahun 2015 dan 2016 yang selanjutnya ke tahap



4



menganalisis laporan keuangan tersebut sehingga dapat dijadikan hasil sebagai perbandingan.



1.6 Sistematika Penulisan Penulisan makalah penelitian ini dibagi menjadi beberapa bab dengan pokok pembahasan. Sistematika secara umum adalah sebagai berikut: BAB I. PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelasakan landasan teori berisi teori-teori pendukung dalam laporan keuangan PT. Antam Tbk BAB III. PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan tentang profil perusahaan dan hasil pembahasan analisis rasio keuangan PT. Antam Tbk BAB IV. PENUTUP Bab ini berisikan kesimpulan dari penelitian dan saran.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1



Pengertian Laporan Keuangan Munawir (1988) menyatakan bahwa laporan keuangan adalah hasil dari



proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuanganatau aktivitas perusahaan tersebut. Baridwan (1992) menyatakan laporan keuanganmerupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan dan merupakan suatu ringkasan daritransaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama satu tahun buku yang bersangkutan.Menurut Sofyan (2007) laporan keuangan adalah menggambarkan kondisi keuangan danhasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu, sedangkanmenurut Martono dan Agus (2008) menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertetu, laporankeuangan merupakan



media



kesehatanperusahanan



yang



dapat



sehingga



dipakai



menjadi



untuk



perhatian



meneliti



berbagai



pihak



kondisi yang



berkepentingan (Sawir,2003). Kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan yang terdapat dalam laporankeuangan perusahaan pada dasarnya merupakan hasil dari proses kegiatan aktivitasperusahaan yang bersangkutan. Informasi tentang kondisi keuangan dan hasil perusahaan sangat berguna bagi berbagai pihak, baik pihak-pihak didalam perusahaan maupun di luar perusahaan, informasi yang berguna tersebut misalnya tentang kemampuan perusahaan untuk melunasi utang-utang jangka pendek,



5



6



kemampuan perusahaan dalam membayar bunga pinjaman, dan keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan besarnya modal sendiri (Sawir, 2003). Analisis rasio dalam banyak hal mampu memberikan indikator dan gejalagejala yang muncul dari kondisi disekitarnya, melalui analisis rasio terhadap laporan keuangan, akan dapat diketahui posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan yang bersangkutan, dimana dari hasil analisis laporan keuangan tersebut dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengambil suatu keputusan. Analisis laporan keuangan adalah menguraikan pos-pos keuangan menjadi informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data yang kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat (Harahap, 1999).



2.2 Pengelompokkan Rasio Keuangan Berikut ini adalah pengelompokkan rasio keuangan menurut Riyanto (2001): 1) Rasio-rasio Neraca (Balance Sheet Ratios) Yang tergolong dalam rasio ini adalah semua data yang diambil atau bersumber dari neraca, misalnya: current ratio, acid test ratio, current assets to total asset ratio, current liabilities to total asset ratio 2) Rasio-rasio Laporan Laba/Rugi (Income Statement Ratios)



Yaitu angka-angka rasio yang dalam penyusunannya semua data diambil dari laporan laba/rugi, misalnya: gross prifit margin, net operating ratio.



7



3) Rasio-rasio Antar Laporan (Interstatement Ratios) Semua angka berasal dari neraca dan data lainnya, misalnya: tingkat perputaran persediaan (inventory turnover), sales to fixed asset. Menurut Martono (2007) ada 4 jenis rasio yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan, yaitu sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas, yaitu rasio yang menunjukkan hubungan antara kas perusahaan dan aktiva lancar lainnya dengan hutang lancar 2. Rasio aktivitas, yaitu rasio yang mengukur efisiensi dalammenggunakan asset-assetnya 3. Rasio profitabilitas, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari penggunaan modalnya 4. Rasio solvabilitas, yaitu rasio untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang. 1) Rasio Likuiditasyaitu rasio yang menunjukkan hubungan antara kas perusahaan dan aktiva lancar lainnya dengan hutang lancar (Martono, 2007), variabel-variabel yang digunakan adalah :  Current Ratioadalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang harus segera dipenuhi atau dengan kata lain untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya (Machfoedz, 1999). Current ratio = aktiva lancar/hutang lancar x 100 %



Aktiva lancar adalah uang kas yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumsi dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan normal) (S. Munawir, 2004).  Quick ratio adalah perbandingan aktiva lancar dikurangi persediaan dengan hutang lancar (Munawir, 2001). Quick ratio =



x 100%



8







Cash Ratio adalah perbandingan antara kas dengan total hutang lancar (Munawir, 2001).



Cash ratio =



x 100%



2) Rasio Solvabilitas yaitu rasio untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang (Martono, 2007), variabel-variabel yang digunakan adalah Total Debt to Total Equity Ratio Total Debt to Total Equity Ratio adalah Rasio ini membandingkan total utang dengan total modal pemilik (ekuitas) (Sawir, 2000). 3) Rasio profitabilitasyaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari penggunaan modalnya (Martono, 2007), variabel-variabel yang digunakan adalah :  Gross Profit Margin adalah rasio ini mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksinya, mengindikasikan kemampuan 



perusahaan untuk berproduksi secara efesien (Sawir, 2001). Operating income ratio adalah rasio ini digunakan untuk mengukur laba yang dihasilkan dengan menghubungkan kegiatan pokok







perusahaan dengan asset yang dimilki perusahaan (Sawir, 2001). Net profit margin adalah merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan bersih atau laba (Ang, 1997).



2.3 Macam-Macam Analisis Laporan Keuangan Analisis Time Series dan Cross Sectional : 1) Analisis Trend atau time series adalah analisis rasio perusahaan untuk beberapa periode. Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu yang lalu (rasio historis) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan datang pada perusahaan yang sama. Analisis trend dapat melihat apakah prestasi perusahaan itu meningkat



9



atau menurun selama periode tertentu, mengestimasi kemungkinan terjadi 2)



peningkatan atau penurunan pada kondisi keuangan tertentu Analisis Cross Sectional, dengan analisis ini analis membandingkan rasiorasio perusahaan (company ratio) dengan rata-rata rasio perusahaan sejenis atau industri (rasio rata-rata/rasio standard) untuk waktu yang sama.



Analisis Commond Size dan Analisis Index : 1)



Analisis Commond Size, untuk membuat perbandingan elemen-elemen laporan keuangan dengan command base-nya. Laporan keuangan neraca pada sisi aktiva didasarkan pada total aktiva sehingga total aktiva sama dengan 100%. Elemen-elemen lain dari aktiva dibandingkan dengan total aktiva. Elemen-elemen kewajiban dan modal sendiri didasarkan pada total kewajiban dan modal sendiri. Laporan laba rugi commond base-nya penjualan, elemen-



2)



elemen laporan laba rugi dibandingkan dengan penjualan Analisis Index, memilih tahun dasar sebagai commond base-nya elemenelemen laporan keuangan pada periode lain dibandingkan dengan elemenelemen laporan keuangan yang sama dengan tahun dasar tersebut.



10



BAB III PEMBAHASAN



3.1 Profil & Perkembangan Perusahaan PT. Aneka Tambang Tbk, didirikan sejak 5 Juli 1968, yang bergerak dibidang pertambangan. Antam telah mengalami berbagai pasang-surut sebagai sebuah perusahaan, namun sebuah tantangan telah menimbulkan berbagai dinamika perkembangan yang pada akhirnya mengantarkan Antam menjadi perusahaan pertambangan yang terkemuka di Indonesia. Hadianto Martosubroto, M.Sc. ditunjuk sebagai direktur utama antam yang pertama. Jajaran direksi pertama antam didukung oleh Ir. Ngakan Ketut Suta sebagai direktur produksi ekplorasi, Ir. Ahmad Prayono sebagai direktur teknik, Jani Arsadjadja, SH. sebagai direktur keuangan dan Drs. SGB Tampubulon sebagai direktur pemasaran. Kantor pusat antam yang pertama kali berdiri berada di Jalan Bungur Besar 24-26, Jakarta yang fasilitasnya jauh dari mewah dan serba terbatas. Antam baru pindah kekantor baru di Jalan TB. Simatupang pada bulan November 1992, sebuah kantor megah berlantai 8 yang lebih representative dan memiliki fasilitas yang jauh lebih memadai. PT. Antam memiliki 5 unit bisnis pertambangan (UBP) yaitu, UBP emas di Pongkor (Bogor), UBP nikel di Pomala (Sulawesi Tenggara), UBP logam mulia di Pulogadung (Jakarta), UBP Bauksit Kijang (Kepulauan Riau), UBP Geomin di Pulogadung (Jakarta). Visi Antam adalah menjadi perusahaan pertambangan berstandar Internasional yang memiliki keunggulan kompetitif di pasar global. Misi antam adalah :



11



12



1. Menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi, yaitu nikel, emas, dan mineral dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja serta memperhatikan kelestarian lingkungan. 2. Memaksimalkan shareholders dan stakeholders value. 3. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan berpartisipasi di dalam upaya menyejahterahkan masyarakat disekitar daerah operasi pertambangan. 4. Beroperasi secara efisien (berbiaya rendah).



3.2 Kegiatan Usaha Antam adalah perusahaan pertambangan dan pengolahan mineral menjadi logam Indonesia yang terinteraksi secara vertikal. Komoditas usaha pertambangan Antam adalah nikel, emas dan bauksit. Tujuan utama Antam adalah untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham dengan menjadi perusahaan yang lebih besar dan lebih baik serta melaksanakan hal tersebut dengan cara yang berkesinambungan. Strategi utama Antam adalah untuk mendapatkan nilai sebanyak mungkin dari cadangan perusahaan dengan bergerak ke bidang hilir dan melakukan kegiatan-kegiatan pengolahan yang mempunyai nilai tambah lebih besar daripada hanya sekedar mengekpor bijih. Antam juga mempertimbangkan untuk mendiversifikasikan usaha Antam ke komoditas tambanglainnya selama hal tersebut mendatangkan imbal hasil yang baik dan sesuai dengan bisnis antam.



3.3 Analisis dan Evaluasi Laporan keuangan PT. Antam Tbk, yaitu laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi periode 2015 dan 2016. Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Dengan mengadakan suatu analisis terhadap laporan keuangan akan dapat diketahui



13



gambaran tentang posisi keuangan perusahaan. Berdasarkan hal itu, untuk menganalisis laporan keuangan PT. Antam Tbkmenggunakan rasio perbandingan,



14



likuiditas,solvabilitas.



15



16



17



18



2) Rasio Likuiditas



a. Current Ratio



x 100%



Tahun



Aktiva lancar



Hutang lancar



2015



11,252,826,560



4,339,330,380



2016



10,630,221,568



4,352,313,598



Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa :



Rasio 2. 6 259.32% 2. 4 244.24%



19



Tahun 2015 : jumlah aktiva lancar sebanyak 2.6 kali hutang lancar atau setiap 1 rupiah hutang lancar dijamin oleh 2.6 aktiva lancar atau 2.6 : 1 antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Tahun 2016 : jumlah aktiva lancar sebanyak 2.4 kali hutang lancar atau setiap 1 rupiah hutang lancar dijamin dengan 2.4 aktiva lancar atau 2.4:1 antara aktiva lancer dengan hutang lancar. Dari hasil diatas menunjukkan pada tahun 2015 lebih baik dibanding 2016, sedangkan 2016 menunjukkan pengelolaan dana yang kurang optimal karena mengalami penurunan pada asset lancar sedangkan hutang lancar tetap naik dari tahun 2015. b. Quick Ratio =



Tahun 2015 2016



Aset lancar 11,252,826,560 10,630,221,568



x 100%



Persediaan 1,752,584,557 1,388,415,530



Hutang lancar 4,339,330,380 4,352,313,598



Rasio 2.2 218.93% 2.1 212.34%



Rasio quick rasio >100 % menunjukkan bahwa perusahaan sudah mampu membayar hutang lancar dengan aktiva yang lebih likuid (tanpa persediaan).



c. Cash Ratio =



Tahun 2015 2016



Kas dan setara kas 8,086,634,372 7,623,385,438



x 100%



Hutang lancar 4,339,330,380 4,352,313,598



Rasio 1.9 186.36% 1.8 175.16%



20



Pada tahun 2015 dan 2016 perusahaan mampu dalam membayar hutang lancar, karena keudanya berada di atas rata-rata industri untuk cash ratio ialah 70% meskipun 2015 lebih baik dari tahun 2016 . d. Rasio Perputaran Kas =



Tahun



penjualan bersih



Aset lancar



Hutang lancar



2015 2016



10,531,504,802 9,106,260,754



11,252,826,560 10,630,221,568



4,339,330,380 4,352,313,598



Rasio kali % 1.5 152.33% 1.45 145.05%



Jika rata-rata industri adalah 5 kali keadaan perusahaan pada tahun 2015 dan 2016 menunjukkan kondisi yang lebih buruk pada perusahaan lain sejenis karena berada jauh dibawah rata-rata industri. e. Inventory to Net Working Capital =



Tahun



Persediaan



Aset lancar



Hutang lancar



2015 2016



1,752,584,557 1,388,415,530



11,252,826,560 10,630,221,568



4,339,330,380 4,352,313,598



Rasio kali % 0.3 25.35% 0.2 22.12%



Jika rata-rata indsutri untuk inventory to net working capitaladalah 30%, keadaan perusahaan pada tahun 2015 dan 2016 semakin menurun dan ini menunjukkan keadaan perusahaan kurang baik karena berada dibawah rata-rata industri. 3) Rasio Solvabilitas a. Debt tp Asset Ratio (Debt Ratio) =



Tahun



Total Asset



Total Debt



Rasio Rp



%



21



2015



30,356,850,890



12,040,131,928



0.4



39.66%



2016



29,981,535,812



11,572,740,239



0.4



38.60%



Rasio ini menunjukkan bahwa 39.66% pendanaan perusahaan dibiayai dengan hutang untuk tahun 2015 dan 38.60% untuk tahun 2016 dan setiap Rp. 100 pendanaan perusahaa, 39.66% dibiayai dengan utang dan Rp. 60.34 disediakan pemegang saham. Begitupun untuk tahun 2016.



b. Debt to Equity Ratio =



Tahun



Total Debt



Total Equity



2015 2016



12,040,131,928 11,572,740,239



18,316,718,962 18,408,795,573



Rasio Rp % 0.7 65.73% 0.6 62.87%



Total debt to equity ratio pada



PT. Antam Tbk tahun 2015 dan 2016 menunjukkan tingkat rasio yang tergolong baik karena berada dibawah 100%.



c. Long term debt to equity ratio =



Total Long Tahun 2015 2016



Rasio Total Equity



term debt 7,700,801,548 7,220,426,641



18,316,718,962 18,408,795,573



Rp



%



0.4 0.4



42.04% 39.22%



Pada tahun 2016 terjadi penurunan sehingga hutang jangka panjang yang dipenuhi oleh modal juga menurun, Namun perusahaan masih dianggap baik karena di atas rata-rata yaitu 30%.



22



d. Times interest Earned = Tahun



EBIT



Biaya Bunga



2015 2016



-1,141,312,523 -743,002,182



527,461,401 505,710,587



Rasio Rp



%



-2.2 -1.5



-216.38% -146.92%



Caption : Rugi sebelum pajak penghasilan di neraca sudah termasuk biaya bunga, jadi untuk EBIT tahun 2015 (1.668.773.924) + (527.461.401) = (1.141.312.523) dan untuk tahun 2016 (237.291.595) + (505.710.587) = (743.002.182). Sumber biaya bunga adalah dari laporan arus kas.



e. Fixed Charge Coverage (FCC) Dalam laporan keuangan PT. Antam Tbk tidak terdapat kewajiban lease yang masih menjadi tanggungan ditahun 2014 atau tahun berjalan. Karena sewa dimasukkan ke dalam harga perolehan aktiva tetap (properti pertambangan) dan diamortisasi setiap tahun secara proporsional dan juga tidak ada rincian sewa yang dimasukkan ke aktiva tetap (properti pertambangan) dalam catatan atas laporan keuangan.



23



BAB IV



KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Dari hasil dan pembahasan dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa rasio likuiditas PT. Antam Tbk menunjukkan bahwa perusahaan sudah bisa membayar jangka pendek maupun panjang dengan menggunakan aktiva lancarnya. Peningkatan saldo kas yang terlalu tinggi tidak tidak terlalu baik karena menunjukkan terdapat dana yang tidak bisa di optimalkan oleh manajemen. Hampir 50% pendanaan perusahaan dibiayai oleh hutang pada taun 2015, dan mengalami penurunan di tahun 2016. Walaupun perusahaan masih tergolong likuid dengan total asset yang dimiliki tetapi hal ini akan menjadi sulit apabila perusahaan ingin menambah pinjamin.



4.2 Saran Manajemen PT. Antam Tbk harus lebih meningkatkan kinerjanya dalam mengelola dana yang tertampung baik dalam bentuk aktiva lancar, aktiva lancar lainnya dan aktiva tetap sehingga aktiva lebih produktif. Perusahaan sebaiknya juga mengurangi jumlah hutang jangka pendek dan meningkatkan aktiva lancar perusahaan agar dapat berkembang dengan baik dan lebih efektif.



21



DAFTAR PUSTAKA Ang, Robert. 1997. “Buku Pintar Pasar Modal Indonesia (The Intelligent Guide to Indonesian Capital Market)”, Media Soft Indonesia, Jakarta. Baridwan, Zaki, Intermediate Accounting, Edisi Ketujuh, BPFE, UGM, Yogyakarta, 1992. Harahap, Sofyan, Syafri, Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi Kesatu Cetakan 2, Jakarta, 1999. Harahap, Sofyan, Syafri. 2007. “Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan”, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Halim, Abdul, 2007 Manajemen Keuangan Bisnis, Bogor: Ghalia Indonesia. Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta, Oktober 1994. Http://www.antam.co.id



http://www.idx.co.id/idid/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahuna. aspx



LAMPIRAN LAPORAN KEUANGAN PT. ANTAM TBK



iv