MODUL AJAR - XI PSPT - ELEMEN 6. TATA ARTISTIK TELEVISI (SEM GANJIL) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL AJAR Satuan Pendidikan Program Keahlian Mata Pelajaran Judul Modul Kelas/Fase/Sem Durasi



: SMK NEGERI 2 PALU : Broadcasting dan Perfilman : Dasar – Dasar Konsentrasi Keahlian (DDKK) : TATA ARTISTIK TELEVISI : XI/ F/ III : 36 JP (2 Minggu x 18JP x 45 menit) ELEMEN - 1 Tata Artistik Televisi



PROFIL PELAJAR PANCASILA Mata pelajaran ini berkontribusi dalam membangun kemampuan dasar peserta didik menguasai program keahlian di bidang Broadcasting dan Perfilman dengan memegang teguh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia terhadap manusia dan alam, bernalar kritis, mandiri, kreatif, komunikatif dan adaptif terhadap lingkungan.



     



SARANA DAN PRASARANA Komputer/ Laptop Printer Infocus Modul Kertas Tinta printer



TARGET PESERTA DIDIK Siswa kelas XI program/konsentrasi keahlian Produksi dan Siaran Program Televisi MODEL DAN MODA PEMBELAJARAN Model pembelajaran : Project Based Learning (PjBL) Moda Pembelajaran : Luring (Tatap Muka)



1



TUJUAN PEMBELAJARAN DAN INDIKATOR PENCAPAIANNYA KKTP Tujuan Pembelajaran Pada akhir pembelajaran, peserta didik menunjukkan kemampuan : 6.1 Memahami standar Pertemuan 1 : prosedur kerja pra 6.1.1 Memahami peran dan tugas kru dalam departemen Tata Artistik produksi, produksi dan 6.1.2 Memahami prosedur kerja pra paska produksi Tata produksi, produksi dan paska ArtistikTelevisi produksi tata artistik televisi 6.1.3 Memahami analisis dan breakdown naskah, master breakdown, script breakdown, perancangan denah, floor plan, sketsa desain set, gambar perspektif, menggambar set dekor, property, wardrobe dan make up dan setting interior dan eksterior sesuai budaya dan masa 6.2 Menerapkan prosedur Pertemuan-2 : dan simulasi 6.2.1 Mengaplikasikan teknik perancangan dokumen perancangan dokumen tata artistik tata artistik televisi televisi program non drama/news program non drama/news 6.2.2 Menerapkan prosedur perancangan tata artistik televisi program non drama/news 6.2.3 Melakukan simulasi perancangan dokumen tata artistik televisi program non drama/news KEGIATAN PEMBELAJARAN Pendahuluan : 1. Guru bersama peserta didik saling memberi dan menjawab salam serta menyampaikan kabarnya masing-masing Peserta didik menyiapkan diri untuk belajar serta memeriksa kerapihan diri 2. dan bersikap disiplin dalam setiap kegiatan pembelajaran 3. Dilanjutkan dengan berdo’a, dipimpin oleh Ketua Kelas 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pembelajaran Inti : Pertemuan-1 : (KKTP 6.1.1 s.d 6.1.3) 1. Peserta didik membaca informasi materi tentang departemen artistik proram acara televisi



2



2. 3.



4. 5. 6. 7. 8.



9.



Guru memutarkan video proses kerja tim artistic pada sebuah produksi program acara televisi Peserta didik menganalisis dan memahami prosedur kerja pra produksi, produksi dan paska produksi tata artistik program acara yang ada dalam video tersebut Guru memberikan penjelasan materi prosedur kerja pra produksi, produksi dan paska produksi tata artistik televisi Peserta didik mengelompokan unit unit devisi tim artistik Guru mendemonstrasikan unit unit devisi tim artistik Peserta didik membaca dan menganalisi naskah Guru menjelaskan analisis dan breakdown naskah, master breakdown, scrip breakdown, perancangan denah, floor plan, sketsa desain set, gambar perspektif, menggambar set dekor, property, wardrobe dan make up dan setting interior dan eksterior sesuai budaya dan masa Peserta didik melakukan analisis naskah dan membuat breakdown, Master Breakdown, Script breakdown, perancangan denah, floor plan, sketsa desain set, gambar perspektif, menggambar set dekor, property, wardrobe dan make up dan setting interior dan eksterior sesuai budaya dan masa.



Pertemuan 2 : (KKTP 6.2.1 s.d 6.2.3) 1. Peserta didik membaca informasi tentang prosedur dan simulasi perancangan dokumen tata artistik televisi program non drama/news 2. Guru memperlihatkan foto foto set lokasi syuting pada sebuah produksi program acara televisi 3. Peserta didik menganalisis denah set/lokasi syuting dari foto foto lokasi syuting yang dilihat tersebut. 4. Guru memberikan penjelasan cara membuat denah set studio untuk program acara televisi non drama/ news 5. Peserta didik membuat sketsa desain set berupa maket dengan menggunakan styrofoam. 6. Peserta didik mempresentasikan maket program acara non drama/news dan mendiskusikannya dengan kelompok lain 7. Peserta didik melakukan simulasi maket yang sudah di rancang di studio. Penutup : 1. Guru dan peserta didik melakukan refleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan untuk mengecek pemahaman Peserta didik (asesmen akhir), guru menyediakan lembaran ceklis sebagai pencatatan pada asesmen akhir pembelajaran. Guru menyampaikan ke peserta didik rencana pertemuan berikutnya 2. 3. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru. 3



4.



Doa penutup LKPD-1



Pertemuan 1 Judul Petunjuk Penggunaan Penerapan K3



Tujuan Pembelajaran KKTP 6.1.2



JOB DESK DEPARTEMEN TATA ARTISTIK Silahkan baca dan pahami materi tentang tanggung jawab per divisi department tata artistik. Untuk membuat tugas ini peserta didik diharapkan fokus dalam pengerjaan dan hati hati terkena tinta spidol serta memperhatikan kenyaman lingkungan standar prosedur kerja pra produksi, produksi dan paska produksi tata artistik televisi memahami prosedur kerja pra produksi, produksi dan paska produksi tata artistik televisi



Deksripsi/Gambar LKPD ini untuk menggali pemahan peserta didik terhadap Kerja materi konsep dasar tata artistik terutama tentang prosedur kerja pra produksi, produksi, dan paska produksi tata artistik televisi Persiapan : Kertas dan pena Alat dan Bahan Pelaksanaan : Setelah membaca materi tentang jobdes masing masing Langkah Kerja unit/divisi departemen tata artistic silahkan buat pengelompokan kerja masing masing dalam bentuk diagram Hasil : Jobdesk terkelompokan perunit kerja dengan benar Cek Kemampuan (Asesmen Formatif) LKPD-2 Pertemuan 2 Judul Petunjuk Penggunaan



Penerapan K3 Tujuan



Maket tata artistik televisi program non drama/news 1. Berdoalah sebelum belajar ! 2. Bacalah ringkasan materi dengan baik ! 3. Selesaikanlah tugas dengan benar ! 4. Periksa kembali jawaban, apabila telah selesai dikerjakan ! 5. Jangan lupa berdo’a setelah selesai belajar, sebagai bentuk syukur atas karunia-Nya. Untuk membuat tugas ini peserta didik diharapkan fokus dalam pengerjaan dan hati hati terkena peralatan yang akan digunakan seperti gunting, pisau cutter, lem tembak, dan lain-lain Peserta didik dapat membuat rancangan set tata artistik televisi 4



Pembelajaran program non drama/news berupa maket KKTP 6.2.2 Menerapkan prosedur perancangan tata artistik televisi program non drama/news Untuk Teknik pembuatan maket ini, Ananda bisa searching di link : Deksripsi /Gambar https://www.youtube.com/watch?v=r0zLo5Q2w54 Kerja https://www.youtube.com/watch?v=XCxCe0cVCZM Persiapan : Alat dan Bahan Pelaksanaan a. : Langkah Kerja b. c. d. e.



Hasil : Cek Kemampuan (Asesmen Formatif)



- Styrofoam - Gunting - Pisau cutter - Lem tembak Diskusikan dengan teman ananda mengenai konsep maket yang akan dibuat . Tuliskan hasil rancangan dalam sebuah bagan yang jelas! Diskusikan Pembagian tugas setiap anggota kelompok Persiapan alat dan bahan yang dibutuhkan Buatlah rancangan jadwal / timeline yang dibutuhkan dalam membuat maket ! Laksanakanlah pembuatan maket !



Maket set artistik untuk program acara non drama/ news



ASESMEN PEMBELAJARAN Formatif (Awal) : Dilakukan dengan pretest/ tanya jawab untuk mengecek sejauh mana pemahaman/pengalaman peserta didik tentang (TP 6.1). Instrumen formatif awal terlampir. Formatif (Proses) : Dilakukan dengan Latihan/ diskusi untuk mencek pemahaman peserta didik selama pembelajaran terkait dengan standar prosedur kerja pra produksi, produksi dan paska produksi Tata ArtistikTelevisi (KKTP 6.1.2) dan memberikan bimbingan pada peserta didik yang memerlukan. Instrumen formatif dan check list/rubrik terlampir. Sumatif (Lingkup Materi) : Dilakukan dengan Ulangan Harian untuk memastikan ketercapaian kompetensi peserta didik tentang standar prosedur kerja pra produksi, produksi dan paska produksi Tata ArtistikTelevisi ( TP 6.1 dan TP 6.2). 5



Instrumen sumatif lingkup materi dan check list/rubrik terlampir. MATERI PEMBELAJARAN Kegiatan Belajar 6.1 : Memahami standar prosedur kerja pra produksi, produksi dan paska produksi Tata ArtistikTelevisi A. Memahami peran dan tugas kru dalam departemen Tata Artistik Departemen Tata Artistik dalam produksi film, televisi, teater, atau acara live memiliki peran yang penting dalam menciptakan estetika visual dan atmosfer yang diinginkan. Kru dalam departemen Tata Artistik bekerja sama untuk merancang, mengatur, dan melaksanakan set, kostum, properti, tata lampu, dan elemen-elemen lain yang berkontribusi pada tampilan keseluruhan produksi. Berikut adalah beberapa peran dan tugas penting dalam departemen Tata Artistik: 1. Desainer Produksi: Desainer produksi adalah orang yang bertanggung jawab untuk mengembangkan konsep visual keseluruhan produksi. Mereka bekerja sama dengan sutradara dan produser untuk memahami visi artistik yang diinginkan dan menciptakan rencana desain yang mencakup set, dekorasi, warna, dan nuansa keseluruhan produksi. 2. Desainer Set: Desainer set bertanggung jawab untuk menciptakan rancangan set yang sesuai dengan visi desainer produksi. Mereka merancang dan mengatur set yang mencakup elemen-elemen seperti struktur bangunan, furnitur, pencahayaan, dan properti. Desainer set juga berkolaborasi dengan departemen lain, seperti Tata Cahaya dan Tata Suara, untuk memastikan set berfungsi dengan baik di dalam produksi. 3. Desainer Kostum: Desainer kostum bertugas merancang dan menciptakan kostum untuk para pemain dalam produksi. Mereka bekerja sama dengan sutradara dan desainer produksi untuk memahami karakter dan era yang diwakili dalam cerita. Desainer kostum juga bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan produksi, pengadaan, penyewaan, dan pembuatan kostum. 4. Ahli Properti: Ahli properti atau prop master adalah orang yang bertanggung jawab untuk mengurus semua properti yang digunakan dalam produksi. Tugas mereka meliputi pencarian, perolehan, dan penataan properti yang sesuai dengan kebutuhan produksi. Properti ini bisa berupa benda-benda kecil seperti alat makan, hingga properti yang lebih besar seperti mobil atau furnitur. 5. Tata Lampu: Kru tata lampu bertanggung jawab untuk merancang, mengatur, dan mengoperasikan sistem pencahayaan yang diperlukan dalam produksi. Mereka menciptakan efek pencahayaan yang sesuai dengan suasana dan mood yang diinginkan dalam adegan tertentu. Kru tata lampu juga harus bekerja sama dengan sutradara, desainer produksi, dan kru teknis lainnya untuk memastikan tata lampu yang 6



optimal. 6. Ahli Efek Khusus: Ahli efek khusus bertanggung jawab untuk menciptakan efek visual atau mekanis yang khusus dalam produksi. Mereka bisa terlibat dalam pembuatan efek visual dengan menggunakan teknologi komputer atau menciptakan efek mekanis dengan menggunakan perangkat dan alat khusus. Tugas mereka termasuk merancang, membangun, dan mengoperasikan efek khusus tersebut. Selain peran-peran di atas, departemen Tata Artistik juga melibatkan kru teknis dan staf



B. Memahami prosedur kerja pra produksi, produksi dan paska produksi tata artistik televisi Proses produksi televisi melibatkan beberapa tahap, termasuk pra produksi, produksi, dan paska produksi. Berikut adalah gambaran umum tentang prosedur kerja dalam departemen Tata Artistik di setiap tahap tersebut: 1. Pra Produksi: a. Pertemuan Produksi: Tim tata artistik akan berpartisipasi dalam pertemuan produksi awal dengan sutradara, produser, dan anggota tim kreatif lainnya. Mereka akan membahas visi artistik, tema, dan konsep produksi. b. Riset dan Pengembangan: Tim tata artistik akan melakukan riset mendalam untuk memahami era, tempat, atau konsep visual yang diperlukan untuk produksi. Mereka dapat mengumpulkan referensi, membuat mood board, atau mengembangkan desain awal. c. Desain Produksi: Desainer produksi akan merancang konsep visual keseluruhan produksi, termasuk set, properti, dan kostum. Mereka akan membuat sketsa, mood board, atau model untuk mengilustrasikan rencana desain kepada sutradara dan produser. d. Perencanaan dan Pengadaan: Tim tata artistik akan membuat daftar set, properti, dan kebutuhan kostum. Mereka akan merencanakan anggaran, mengorganisir pembelian atau pembuatan properti dan kostum, serta menjalin hubungan dengan pemasok. 2. Produksi: a. Konstruksi Set: Tim tata artistik akan membangun set berdasarkan desain produksi. Mereka akan bekerja sama dengan kru teknis dan tukang untuk mengonstruksi set dengan mempertimbangkan aspek keamanan dan kenyamanan. b. Penyusunan Kostum: Desainer kostum akan menyusun kostum berdasarkan desain yang telah disetujui. Mereka akan mengambil pengukuran, membeli atau menyewa kostum, dan melakukan penyesuaian jika diperlukan. c. Penataan Properti: Ahli properti akan mempersiapkan properti yang diperlukan untuk setiap adegan. Mereka akan mengatur properti di 7



set, memastikan ketersediaan dan keamanan properti, serta mengkoordinasikan penggunaannya selama produksi. 3. Paska Produksi: a. Pembongkaran Set: Setelah produksi selesai, tim tata artistik akan membongkar set dan membuang atau menyimpan properti yang tidak lagi diperlukan. b. Pengembalian Kostum dan Properti: Kostum yang disewa harus dikembalikan ke pemasok, dan properti yang dipinjam harus dikembalikan kepada pemiliknya. c. Evaluasi dan Dokumentasi: Tim tata artistik dapat melakukan evaluasi pasca produksi untuk mengevaluasi keberhasilan desain dan proses kerja. Mereka juga akan mendokumentasikan desain, catatan produksi, dan informasi lainnya yang dapat digunakan untuk referensi di masa mendatang. Perlu diingat bahwa prosedur kerja dalam departemen Tata Artistik dapat bervariasi tergantung pada ukuran produksi dan anggaran yang tersedia. Tim tata artistik juga akan bekerja erat dengan C. Memahami analisis dan breakdown naskah, master breakdown, script breakdown, perancangan denah, floor plan, sketsa desain set, gambar perspektif, menggambar set dekor, property, wardrobe dan make up dan setting interior dan eksterior sesuai budaya dan masa Analisis dan Breakdown Naskah: Analisis naskah melibatkan membaca dan memahami naskah dengan cermat. Tim tata artistik akan mencatat setiap elemen penting yang terkait dengan departemen mereka, seperti set, properti, kostum, dan tata rias. Mereka juga akan mencatat lokasi, periode waktu, dan detail penting lainnya yang mempengaruhi desain visual. Master Breakdown: Master breakdown adalah dokumen yang berisi daftar semua elemen yang terdapat dalam naskah. Tim tata artistik akan mencatat setiap adegan, karakter, set, properti, kostum, dan tata rias yang diperlukan. Dokumen ini membantu koordinasi dan perencanaan di antara departemen yang berbeda. Script Breakdown: Script breakdown melibatkan analisis naskah secara rinci untuk mengidentifikasi dan mencatat setiap elemen yang terkait dengan departemen tata artistik. Tim tata artistik akan membagi naskah menjadi adegan- adegan dan mencatat detail seperti tempat, waktu, karakter, properti, kostum, dan tata rias yang terlibat dalam setiap adegan. Perancangan Denah dan Floor Plan: Perancangan denah dan floor plan melibatkan membuat rencana visual 8



mengenai tata letak set dan properti di lokasi atau studio. Tim tata artistik akan menggunakan informasi dari script breakdown dan menggambarkan denah setiap adegan. Denah ini memberikan panduan bagi kru produksi untuk menyiapkan dan membangun set yang sesuai dengan kebutuhan produksi. Sketsa Desain Set dan Gambar Perspektif: Sketsa desain set adalah gambar tangan atau digital yang menunjukkan rancangan visual set. Tim tata artistik akan membuat sketsa berdasarkan konsep dan visi desainer produksi. Gambar perspektif digunakan untuk memberikan pandangan tiga dimensi dari desain set. Mereka membantu sutradara dan tim produksi untuk memvisualisasikan dan memahami bagaimana set akan terlihat ketika dibangun. Menggambar Set Dekor, Properti, Wardrobe, dan Make-up: Setelah desain set disetujui, tim tata artistik akan mulai menggambar secara rinci set dekorasi, properti, kostum, dan tata rias yang diperlukan. Mereka akan membuat gambar teknis atau dokumentasi visual yang memberikan petunjuk bagi kru produksi untuk membuat atau memperoleh set, properti, kostum, dan tata rias yang diperlukan. Setting Interior dan Eksterior Sesuai Budaya dan Masa: Tim tata artistik akan melakukan penelitian untuk memahami dan mereproduksi setting interior dan eksterior yang sesuai dengan budaya dan masa yang diperlukan dalam naskah. Mereka akan mengambil referensi dari periode waktu yang ditentukan, menggali kebiasaan, arsitektur, desain interior, dan gaya berpakaian yang sesuai dengan setting yang diinginkan. Perlu dicatat bahwa proses dan metode perancangan dapat bervariasi tergantung pada proyek dan preferensi individu desainer produksi dan tim tata artistik.



Kegiatan Belajar 6.2 : Menerapkan prosedur dan simulasi perancangan dokumen tata artistik televisi program non drama/news A. Mengaplikasikan teknik perancangan dokumen tata artistik televisi program non drama/news Dalam mengaplikasikan teknik perancangan dokumen tata artistik untuk program non-drama/news televisi, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diikuti: 1. Pertimbangkan Gaya dan Tampilan Program:  Identifikasi jenis program non-drama/news yang sedang dikerjakan, seperti acara musik, talk show, permainan, dokumenter, atau program realitas.  Tentukan gaya visual yang sesuai dengan konsep program. 9



2.



3.



4.



5.



6.



Misalnya, apakah program tersebut membutuhkan penekanan pada estetika modern, retro, mewah, atau sederhana. Buat Analisis dan Breakdown Program:  Baca dan pahami konten dan format program secara keseluruhan.  Identifikasi elemen-elemen visual yang terkait dengan departemen tata artistik, seperti set, pencahayaan, properti, kostum, dan tata rias.  Catat detail penting, seperti lokasi pengambilan gambar, penggunaan efek khusus, animasi, grafis, dan pengaturan kamera yang diperlukan. Buat Master Breakdown:  Buat daftar lengkap semua elemen yang terdapat dalam program berdasarkan hasil analisis dan breakdown sebelumnya.  Pisahkan elemen-elemen berdasarkan kategori, seperti set, pencahayaan, properti, kostum, dan tata rias.  Berikan nomor referensi atau kode pada setiap elemen untuk memudahkan koordinasi dan perencanaan di antara departemen terkait. Buat Sketsa atau Gambar Referensi:  Buat sketsa atau gambar referensi untuk membantu visualisasi desain set, pencahayaan, properti, kostum, dan tata rias.  Jika memungkinkan, gunakan software desain grafis atau perangkat lunak CAD untuk membuat gambaran visual yang lebih rinci.  Sertakan anotasi dan catatan penting untuk menjelaskan detail spesifik tentang desain dan konsep yang diinginkan. Buat Dokumen Spesifikasi dan Instruksi:  Gunakan dokumen spesifikasi dan instruksi untuk memberikan panduan yang jelas kepada departemen terkait.  Tuliskan detail teknis dan estetika mengenai set, pencahayaan, properti, kostum, dan tata rias yang diperlukan.  Sertakan referensi visual, bahan, warna, tekstur, dan gaya yang diinginkan untuk membantu departemen dalam merealisasikan desain yang diinginkan. Kolaborasi dengan Departemen Terkait:  Jalin komunikasi yang baik dengan departemen lain, seperti Tata Cahaya, Tata Suara, dan Produksi.  Diskusikan desain dan rencana tata artistik dengan sutradara, produser, dan anggota tim kreatif lainnya untuk memastikan visi artistik yang konsisten. Perlu diingat bahwa teknik perancangan dapat bervariasi tergantung pada jenis program non-drama/news yang sedang dikerjakan. Selalu jalin komunikasi yang baik dengan tim produksi dan departemen terkait untuk memastikan semua elemen



B. Menerapkan prosedur perancangan tata artistik televisi program non drama/news 10



Dalam menerapkan prosedur perancangan tata artistik untuk program nondrama/news televisi, berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti: 1. Pertemuan Produksi:  Pertemuan awal dengan sutradara, produser, dan anggota tim kreatif untuk membahas visi dan konsep program.  Diskusikan gaya visual yang diinginkan, pesan yang ingin disampaikan, dan target audiens. 2. Penelitian dan Inspirasi:  Lakukan penelitian tentang genre program, tema, dan pesaing terkait.  Kumpulkan referensi dan inspirasi visual yang sesuai dengan konsep program. 3. Analisis Naskah atau Konten:  Baca naskah atau analisis konten program secara mendalam.  Identifikasi elemen visual yang diperlukan, seperti set, pencahayaan, properti, kostum, dan tata rias. 4. Desain Produksi:  Kolaborasi dengan desainer produksi untuk mengembangkan konsep visual keseluruhan program.  Buat sketsa atau gambaran visual yang mencerminkan konsep dan estetika yang diinginkan. 5. Breakdown Naskah:  Identifikasi dan catat semua elemen yang terkait dengan tata artistik dari setiap segmen program.  Buat daftar detail seperti set, pencahayaan, properti, kostum, dan tata rias yang diperlukan dalam setiap segmen. 6. Perancangan Set:  Buat denah set dan floor plan yang memperlihatkan tata letak ruangan, dekorasi, dan penempatan properti.  Buat sketsa atau gambar visual setiap segmen dengan mempertimbangkan gaya, tema, dan pesan yang ingin disampaikan. 7. Desain Pencahayaan:  Kolaborasi dengan kru tata cahaya untuk merancang pencahayaan yang sesuai dengan mood, suasana, dan fokus visual dalam setiap segmen program.  Buat sketsa atau diagram pencahayaan untuk memberikan panduan kepada kru tata cahaya. 8. Properti, Kostum, dan Tata Rias:  Buat daftar properti, kostum, dan tata rias yang diperlukan untuk setiap segmen program.  Kerja sama dengan tim properti, tim kostum, dan tim tata rias untuk menghasilkan desain yang sesuai dengan visi program. 9. Presentasi dan Persetujuan:  Sajikan desain tata artistik kepada sutradara, produser, dan anggota tim produksi untuk mendapatkan persetujuan.  Terima masukan dan kritik, lakukan revisi jika diperlukan. 10. Koordinasi dan Implementasi: 11











Kolaborasi dengan departemen terkait, seperti tata cahaya, tata suara, dan produksi, untuk mengimplementasikan desain tata artistik. Lakukan pertemuan reguler dan komunikasi yang terbuka selama proses produksi untuk memastikan konsistensi visual.



Prosedu r ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kompleksitas program non-drama/news yang sedang dikerjakan. Penting untuk menjalin kerja tim yang baik C. Melakukan simulasi perancangan dokumen tata artistik televisi program non drama/news



Selama proses simulasi, penting untuk berkonsultasi dengan tim produksi dan departemen terkait untuk memastikan koordinasi yang baik dan pemahaman yang akurat tentang kebutuhan program non-drama/news yang sudah didesain.



DAFTAR PUSTAKA Raden Yulia Ramdani dan Ni Made Widiastuti. 2021. “Modul 4 : Tata Artistik, Pendalaman Materi Broadcasting dan Perfilman”. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.



Palu,



Juli 2023



Mengetahui: Plt. Kepala SMKN 2 Palu



Guru Mapel



Dra. Hj. Jumiati Anas, M.Si NIP. 19601223 198903 2 006



Aan Mulkania, S.Pd NIP. 19810113 201001 2 012



12



13