Naskah Penanggulangan Bencana, Finalis MSQ Sumbar MTQN 2020 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MEMBANGUN KESADARAN PENCEGAHAN BENCANA DI INDONESIA OLEH : RITA GAMASARI, M.A.



Indonesia terletak di antara lempeng Eurasia dan Australia, di antara dua benua dan 2 samudera, terletak pada lintang rendah, dengan iklim tropika basah. Hal inilah hadirin, yang membuat Indonesia



dikenal dengan negeri “seribu bencana”.



Bahkan sejak tahun 2005,



UNESCO telah menempatkan Indonesia pada urutan ke-7 negara paling rawan bencana di dunia. Indonesia sering digoncang gempa, dan dilanda bencana alam lainnya. Mulai dari meletusnya gunung berapi, tanah longsor, banjir, liquifaksi, dan tsunami. Bahkan, sejak maret 2020, Indonesia juga diuji dengan wabah mematikan.



Virus korona melanda negara,



menewaskan ribuan jiwa, menyebar tanpa terlihat wujudnya. Di saat yang sama, ketika Indonesia darurat korona, bencana alam terus menimpa, Gempa bumi di Suka Bumi, Sinabung mengamuk lagi, erupsi gunung Merapi, liquifaksi di Palu Sulawesi, tanah longsor dan banjir di sejumlah wilayah NKRI. Hadirin, sebagai warga yang tinggal di daerah rawan bencana, kita harus menjadi masyarakat siaga. Tidak hanya menunggu bencana tiba, tapi harus tahu solusi pencegahannya. Sebab, Alam yang diciptakan Allah Ta’ala berjalan menurut hukum fisikanya. Jika alam berulah maka tangan manusia lah penyebabnya. Untuk itu : Membangun Masyarakat Sadar Bencana demi Masa Depan Indonesia, adalah judul syarhil qur’an yang akan kami bahas pada kesempatan ini. Sebagai rujukan al-Qur’an surah ar-Rum ayat 41. Artinya : Telah nampak kerusakann di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Hadirin, makna ‫ الفساد‬menurut Qotadah dan As-Suddi sebagaimana dinukil oleh Syekh Al Qurtubi dalam tafsir al-jami’ li ahkamil Qur’an juz 14 halaman 33 ‫ الفساد الشرك وهو أعظم الفساد‬. alfasad adalah kesyirikan, dan ia merupakan kerusakan yang paling besar. Menurut syekh al Naskah MSQ Provinsi Sumatera Barat finalis pada MTQ Nasional ke-28 Th 2020 di Kota Padang



Baghowi dalam tafsir Ma’alimuttanzil juz 21 halaman 274 al-fasad adalah saling membunuh antara sesama manusia. Sedangkan Al-Qurtubi dalam tafsirnya Al-jami’ li ahkamil Qur’an juz 14 hal. 4, menyatakan bahwa ‫الفساد في البر هو القحط وقلة النبات وذهاب البركة‬. al-fasad adalah kekeringan, kurangnya tumbuh-tumbuhan, dan hilangnya keberkahan. ‫وأن الفساد في البحر انقطاع صيده بذنوب بني أدم‬. Adapun kerusakan di laut adalah berkurangnya hasil laut karena dosa-dosa manusia. Ini ditegaskan oleh Syekh Al-Biqa’i dalam tafsir Nazmu ad-Duror fi Tanasub al-Ayati wa As-Suwar juz 15 halaman 104 bahwa al-fasad adalah berkurangnya semua yang bermanfaat bagi makhluk, di darat dan di laut. Prof. Dr. M. Qurais shihab dalam tafsir al mishbah volume 10, halaman 78 memaknai fasad dengan kerusakan alam yang akan menimbulkan penderitaan bagi manusia. Dengan demikian hadirin, kejayaan yang dibangun oleh manusia, di desa dan di kota, di darat dan di laut seringkali merusak keseimbangan alam yang akhirnya menghancurkan kehidupan. Inilah yang ditegaskan Buya Hamka dalam tafsir al Azhar juz 21 halaman 94 “Allah menjadikan manusia khalifah, maka janganlah terpesona dengan bangunan bertingkat menjulang langit, karena tidak lah dikatakan pembangunan jika jiwa manusia makin jauh dari Tuhan. Tidaklah dikatakan kejayaan, jika hidup tak berperikemanusiaaan. Betul hadirin? Darat dan laut telah dieksploitasi tanpa belas kasihan. Udara dicemari dengan asap kenderaan, asap pabrik, dan Asap pembakaran hutan. Indonesia kabut berbulan-bulan, bahkan asap menutupi negeri jiran. pemukiman. Penimbunan



Pembabatan hutan secara liar, hingga longsor menimbun



sampah di hulu sungai hingga mendatangkan banjir bandang.



Pembuangan limbah ke lautan membuat jutaan ikan mati keracunan. Inilah yang dilakukan manusia hadirin, menguras hasil alam tanpa belas kasihan. Merusak ekosistem diluar batas kewajaran. Kita yang membakar hutan, ketika ispa menyerang,



kenapa kita salahkan



Tuhan. Kita yang membabat hutan, ketika longsor



menerjang, kita bilang ini kemarahan Tuhan. Kita yang menimbun sampah di sungai, ketika banjir bandang datang, kita bilang ini kehendak Tuhan. Sadarkah kita hadirin, bahwa kita hanya menyalahkan Tuhan atas apa yang kita lakukan. Nauzubillah…



Naskah MSQ Provinsi Sumatera Barat finalis pada MTQ Nasional ke-28 Th 2020 di Kota Padang



‫ بما كسبت أيد الناس أي بما عملوا من المعاصي‬kerusakan terjadi akibat perbuatan para pembuat maksiat demikian dijelaskan Syekh Jalaluddin as-Suyuthi dalam Tafsir Ad-Durrul Mantsur fit Tafsir Bil Ma’tsur juz 11 hal 606. Syeh Thanthawi Al-Jauhari dalam tafsir saintifiknya AlJawahir fi tafsir –AlQur’an juz 14 halaman 77 membagi penyebab kerusakan alam menjadi dua. Pertama kerusakan akibat hawa nafsu manusia yang menyia-nyiakan tugas kekhalifahannya. Kedua, kerusakan dari alam itu sendiri, yaitu hewan kecil seperti mikroba dan virus pembawa penyakit. kini hadirin, kita sedang diuji dengan virus kecil mematikan ini. virus bernama korona dan telah merenggut jutaan nyawa. Mari kita berdoa kepada allah untuk keselamatn Indonesia tercinta. Allahummadfa’ annal ghola’ wal bala’ wal waba’ fi baladina Indonesia. Hadirin, Apa yang harus kita lakukan untuk menjaga kelestarian alam? Sebagai jawabannya mari kita simak firman allah dalam al-Qur’an surah al-A’raf ayat 56. Artinya : Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah Allah memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan harap. Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (Q.S al-A’raf 56) Hadirin, kalimat Laa Tufsiduu fil Ardhi berarti ‫ نهاهم ﷲ عن الفساد في اﻷرض‬allah melarang manusia untuk merusak alam setelah Allah melakukan Ishlahiha , mengatur dengan baik. Menurut Syekh Muhammad Thohir bin Asyur dalam tafsir At-Tahrir wa At-Tanwir, juz 8 halaman 175 makna ishlahiha ada dua , yaitu ‫ إيجاد الشيء صالحا‬menjaga sesuatu agar tetap baik. ‫ جعل الضار صالحا بالتهذيب‬memperbaiki yang sudah rusak. Dengan demikian hadirin, tugas kita sebagai manusia adalah menjaga keseimbangan alam, melakukan perbaikan, dan menjaga kelestarian. Tidak saatnya lagi kita mencemari lingkungan, tidak waktunya lagi kita merusak alam. Mari kita saling mengingatkan, mari kita bergandeng tangan, Let’s nurture the nature, so that we can have a better future, mari kita pelihara alam, untuk kebaikan di masa depan. Setuju…



Naskah MSQ Provinsi Sumatera Barat finalis pada MTQ Nasional ke-28 Th 2020 di Kota Padang



‫ وادعوه خوفا وطمعا‬berdoalah kepada Allah dengan rasa takut dan penuh harap. Bukankah Umar bin |Khattab Rodhiallahu anhu pernah berdoa.” Yaa allah sesungguhnya, tidak akan terjadi suatu malapetaka kecuali akibat perbuatan dosa, dan tidak akan hilang malapetaka kecuali dengan taubat nasuha”. Demikian dijelaskan dalam kitab kitab Fathul Bari’ Fi Syarhi Shohih Al Bukhori, juz 3 halaman 143. Dengan demikian hadirin, mari kita bangun kesadaran masyarakat untuk mencegah bencana, kita jadikan alam sebagai patner kehidupan kita, jagalah kehijauannya, jagalah kebersihannya, dan nikmatilah keindahannya. * lagu* Sebagai kesimpulan, Pertama, kondisi geografis, geologis dan demografis Indonesia menyebabkan negeri ini dikenal sebagai laboratorium bencana, namun penyebabnya bukan faktor alam semata, tapi juga ulah keserakahan manusia. Kedua, kita dituntut untuk selalu siaga menyelamatkan nyawa kita dan keluarga, mari jadikan alam sebagai sahabat agar membawa banyak manfaat dan terhindar dari mudhorat. Ketiga, pemerintah harus bersikap tegas kepada oknum perusak alam, tanpa diskriminasi. Kepada seluruh rakyat Indonesia mari kita mencintai bumi Indonesia. (Bahasa asing).



Naskah MSQ Provinsi Sumatera Barat finalis pada MTQ Nasional ke-28 Th 2020 di Kota Padang