Pendelegasian  [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KELOMPOK PENDELEGASIAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keperawatan Dosen Pengampu: Ns.Erni Suprapti ,M.Kep



Disusun oleh: Moh Imam Jufri



(18.049)



Ayattullah Boy A



(18.016)



Diah Ayu P



(18.025)



Ainur Rizqiama Dewi



(18.008)



Kintan Widyasari



(18.040)



Nur Setyo Sukma



(18.058)



AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM IV/ DIPONEGORO SEMARANG 2019/2020



i



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Manajemen keperawatan. Selain itu tujuan dari penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan secara meluas. Dalam penulisan makalah ini penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan ,dukungan dan arahan dari berbagai pihak yang sangat berharga, baik secara moril maupun materil, baik langsung ataupun tidak langsung. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada kepada seluruh pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Selain itu juga bisa dijadikan sumber bacaan untuk menambah wawasan. Penulis menyadari, bahwa apa yang disajikan dalam makalah ini mungkin belum seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritikan, saran, dan masukan yang bersifat membangun dari semua pihak.



Semarang, 26 September 2020



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..................................................................................



i



DAFTAR ISI ................................................................................................



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................................



1



B. Rumusan Masalah ..................................................................................



3



C. Tujuan Penulisan ....................................................................................



4



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pendelegasian ......................................................................



5



B. Aspek Penting Dalam Pendelegasian ....................................................



5



C. Kosep Dasar Pedelegasian .....................................................................



7



D. Metode Metode Pendelegasian ..............................................................



8



E. Komponen Utama Penedelegasian ........................................................



9



F. Pelakasanaan Pendelegasian ..................................................................



10



G. Wewenang Yang Dideligasikan .............................................................



11



H. Kegiatan Delegasi Wewenang ...............................................................



11



I. Jenis Pendelegasian ................................................................................



12



J. Prinsip Delegasi .....................................................................................



13



K. Cara Melakukan Delegasi ......................................................................



13



L. Cara Pendelegasian ................................................................................



14



M. Manfaat Delegasi ...................................................................................



16



N. Masalah Pendelegasian ..........................................................................



17



BAB III PENUTUP A. . Kesimpulan .........................................................................................



18



B.



18



Saran ....................................................................................................



DAFTAR PUSTAKA



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuntutan Masyarakat terhadap kwalitas pelayanan keperawatan dirasakan sebagai suatu fenomena yang harus direspon oleh perawat. Oleh karena itu Pelayanan



keperawatan



ini



perlu



mendapat



prioritas



utama



dalam



pengembangan kemasa depan. Perawat harus mau mengembangkan ilmu pengetahuannya dan berubah sesuai tuntutan masyarakat , dan menjadi tenaga perawat yang professional. Pengembangan dalam berbagai aspek keperawatan bersifat saling berhubungan, saling bergantung, saling mempengaruhi dan saling berkepentingan. Oleh karena itu inovasi dalam pendidikan keperawatan, praktek keperawatan , ilmu keperawatan dan kehidupan keprofesian merupakan fokus utama keperawatan Indonesia dalam proses profesionalitas. Proses profesionalisasi merupakan proses pengakuan terhadap sesuatu yang dirasakan, dinilai dan diterima secara spontan oleh masyarakat, maka dituntut untuk mengembangkan dirinya dalam sistim pelayanan kesehataan. Keperawatan Indonesia sampai saat ini masih berada dalam proses mewujudkan keperawatan sebagai profesi, maka akan terjadi beberapa perubahaan dalam aspek keperawatan yaitu : penataan pendidikan tinggi keperawatan, pelayanan dan asuhan keperawatan, pembinaan dan kehidupan keprofesian, dan penataan lingkungan untuk perkembangan keperawatan. Perubahaan-perubahaan ini akan membawa dampak yang positif seperti makin meningkatnya mutu pelayanan kesehatan/keperawatan yang diselenggarakan, makin sesuainya jenis dan keahlian tenaga kesehatan/keperawatan yang tersedia dengan tuntutan masyarakat, bertambahnya kesempatan kerja bagi tenaga kesehatan .Oleh karena alasan-alasan di atas maka Pelayanan keperawatan harus dikelola secara profesional, karena itu perlu adanya Manajemen Keperawatan.



1



Manajemen Keperawatan harus dapat diaplikasikan dalam tatanan pelayanan nyata di Rumah Sakit, sehingga perawat perlu memahami bagaiman konsep dan Aplikasinya di dalam organisasi keperawatan itu sendiri. Untuk lebih memahami arti dari Manajemen Keperawatan maka kita perlu mengetahui



terlebih



dahulu apa yang dimaksud dengan organisasi



keperawatan, bagaimana tugas dan tanggung-jawab dari masing-masing personil di dalam organisasi yang pada akhirnya akan membawa kita untuk lebih mengerti bagaimana konsep dasar dari Manajemen Keperawatan itu. Pengawasan dan Pengendalian merupakan proses akhir dari proses manajemen,



dimana



dalam



pelaksanaannya



proses



pengawasan



dan



pengendalian saling keterkaitan dengan proses-proses yang lain terutama dalam perencanaan. Dalam proses manajemen ditetapkan suatu standar yang menjadi acuan, diantaranya yaitu : visi-misi, standar asuhan, penampilan kinerja,



keuangan,



dan



lain



sebagainya.



Dengan



demikian



dalam



pelaksanaannya perlu dilakukan pengawasan apakah setiap tahapan proses manajemen telah sesuai dengan standar atau tidak dan jika ditemukan adanya penyimpangan maka perlu dilakukan pengendalian sehingga kembali sesuai standar yang berlaku.



B. Rumusan Masalah a. Apa Pengertian Pendelegasian ? b. Apa saja Aspek Penting Dalam Pendelegasian ? c. Bagaimana Kosep Dasar Pedelegasian ? d. Apa saja Metode Metode Pendelegasian ? e. Apa saja Komponen Utama Penedelegasian ? f. Bagaimana Pelakasanaan Pendelegasian ? g. Bagaimana Wewenang Yang Dideligasikan ? h. Apa saja Kegiatan Delegasi Wewenang ? i. Apa saja Jenis Pendelegasian ? j. Bagaimana Prinsip Delegasi ? k. Bagaimana Cara Melakukan Delegasi ? l. Bagaimana Cara Pendelegasian ? m. Apa saja Manfaat Delegasi n. Apa saja Masalah Pendelegasian ?



C. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui tugas tentangPendelegasian tugas. 2. Tujuan Khusus



mata



kuliah



Manajemen



a. Untuk mengetahui definisi Pengertian Pendelegasian. a. Untuk mengetahui Aspek Penting Dalam Pendelegasian. b. Untuk mengetahui Kosep Dasar Pedelegasian. c. Untuk mengetahui Metode Metode Pendelegasian. d. Untuk mengetahui Komponen Utama Penedelegasian. e. Untuk mengetahui Pelakasanaan Pendelegasian. f. Untuk mengetahui Wewenang Yang Dideligasikan. g. Kegiatan Delegasi Wewenang. h. Untuk mengetahui Jenis Pendelegasian. i. Untuk mengetahui Prinsip Delegasi. j. Untuk mengetahui Cara Melakukan Delegasi. k. Untuk mengetahui Cara Pendelegasian. l. Untuk mengetahui Manfaat Delegasi. m. Untuk mengetahui Masalah Pendelegasian.



keperawatan



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pendelegasian Menurut Charles J. Keating, Pengertian delegasi adalah suatu pemberian sebagaian tanggung jawab serta kewibawaan kepada orang lain. Menurut Utje Slamet,  Di dalam bukunya “Dasar-dasar Pemasaran”, menyebutkan bahwa pengertian delegasi yakni pelimpahan wewenang serta tanggung jawab formal kepada orang lain dalam melaksanakan kegiatan/aktivitas tertentu. Pendelegasian adalah bagian dari manajemen yang memerlukan latihan manajemen



professional



dan



dikembangkan



untuk



dapat



menerima



pendelegasian tanggung jawab secara structural.(Swanbrug. 2000). Secara umum, pengertian delegasi yaitu seseorang yang ditunjuk menjadi perwakilan atau utusan untuk dapat mewakili suatu kelompok atau juga lembaga tertentu. Dalam organisasi, pendelegasian bisa diberikan kepada bawahan langsung, atau kepada pihak lain yang lebih rendah tingkatannya B. Aspek penting dalam Pendelegasian a. Fokus pendelegasian adalah hasil kerja yang diharapkan tercapai, dalam upaya menggapai sasaran/tujuan akhir dari organisasi. b. Pendelegasian dilaksanakan dengan sikap hormat yang didasarkan atas penghargaan dan kesadaran terhadap diri sendiri sebagai sesuatu yang "berharga", serta memerhatikan harga diri dan kehendak bebas orang lain, di mana setiap pekerja dipandang sebagai subjek, dan bukan objek kerja. c. Pendelegasian yang menghasilkan melibatkan harapan-harapan yang meliputi bidang berikut : 1. Menekankan pada tercapainya hasil-hasil yang didambakan atau diinginkan pada waktu



depan yang telah ditentukan ("desired



results"). 2. Pendelegasian menyatakan dengan tegas tentang apa yang harus dicapai, bukan bagaimana mencapainya, di mana fokus utama diarahkan kepada hasil produksi.



3. Pendelegasian memberikan tugas, wewenang, hak, tanggung jawab, kewajiban membuat/memberi laporan pada awal tugas, dalam tugas, dan akhir tugas untuk diketahui dan dievaluasi oleh pemimpin. 4. Pelaksanaannya dilandasi pedoman / petunjuk ("guidelines") yang jelas, baik bagi tugas maupun pelaksana tugas. Artinya pendelegasian menyatakan pedoman-pedoman, larangan-larangan, dan batas-batas dimana seseorang harus bekerja/melakukan kewajibannya. Hal ini menolong setiap orang untuk bekerja dengan baik/patut. 5. Melibatkan



sumber-sumber



daya



("resources")



yang



pasti.



Pendelegasian menyatakan (disertai dengan pernyataan) akan adanya sumber-sumber daya, antara lain sumber daya manusia, keuangan, teknis, atau organisasi yang dapat dipakai seseorang untuk menyelesaikan tugas yang didelegasikan kepadanya. 6. Dinyatakan dengan adanya tanggung jawab dan pertanggungjawaban ("responsibility" dan "accountability"). Pendelegasian menyatakan patokan yang akan digunakan untuk menilai hasil/prestasi akhir, yang diwujudkan dengan adanya tanggung jawab dan pertanggungjawaban kerja yang dapat dilakukan dengan membuat/memberi pelaporan pada awal tugas, dalam tugas, dan akhir tugas untuk diketahui dan dievaluasi oleh pemimpin. 7.



Mempertimbangkan risiko-risiko yang akan terjadi atau ditindaki ("consequences"). Pendelegasian dapat menyatakan akibat-akibat yang akan terjadi, yang baik maupun yang tidak baik, sebagai hasil dari suatu pekerjaan atau tugas yang didelegasikan. Akibat-akibat ini dapat diukur melalui evaluasi/pengkajian yang dilakukan dengan meneliti deskripsi tugas dan hasil kerja atau produk yang telah dilakukan atau dihasilkan. Dengan menanyakan apakah semuanya ini telah dilakukan dengan baik dan sesuai dengan rencana, ketentuan dan prosedur, ataukah malah sebaliknya.



C. Konsep Dasar Pendelegasian Pendelegasian yang baik bergantung pada keseimbangan anatara tiga komponen utama yaitu tanggung jawab, kemampuan, dan wewenang. Tanggung jawab (responsibility) adalah sutu rasa tanggung jawab terhadap penerimaan suatu tugas. Kemampuan (accountibility) adalah kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas yang didelegasikan. Wewenang (authority) adalah pemberian hak dan kekuasaan kepada delegasi untuk mengambil suatu keputusan terhadap tugas yang dilimpahkan. Lima konsep yang mendasari efektivitas dalam pendelegasian. Lima konsep antara lain sebagai berikut: a. Pendelegasian bukan suatu sistem untuk mengurangi tanggung jawab . tetapi suatu cara untuk membuat tanggung jawab menjadi bermakna. Manager keperawatan sering mendelgasikan tanggung jawab kepada staf dalam melaksanakan asuhan terhadap pasien. Misalnya dalam penerapan model asuhan keperawatan profesional primer, seorang perawat primer (PP) melimpahkan tanggung jawabnya dalam memberikan asuhan keperawatan kepada perawat pendamping atau assoaciate (PA). Perawat primer memeberikan tanggung jawab yang penih dalam merawat pasien yang didelegasikan. b. Tanggung jwab dan otoritas harus didelegasikan secara seimbang. Perawat primer menyusun tujuan tindakan keperawatan. Tanggung jawab untuk melaksanakan tuuan atau rencana didelegasikan kepada satf yang sesuai atau menguasai kasusu yang dilimpahkan.kemudian PP memberikan wewenang kepada PA untuk mengambil semua kepputusan yang menyangkut keadaan klien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, proses tersebut harus meliputi : 1) Pengkajian kebutuhan klien 2) Identifikasi tugas yang dapat dilaksanakan dengan bantuan orang lain 3) Mendidik dn memberikan pelatihan supaya tugas dpat dilaksanakan dengan aman dan kompeten. 4) Proses menentukan kompetensi dalam membantu seseorang 5) Ketersediaan supervisi yang cukup oleh PP



6) Proses evaluasi yang terus menerus dalam membantu seseorang. 7) Proses komunikasi tentang keadaan pasien antara PP dan PA c. Proses pelimpahan membuat seseorang melaksanakan tanggung jawabnya, mengembangkan wewenang yang dilimpahkan, dan mengembangkan kemampuan dalam mencpia tujuan organisasi. Keberhasilan pelimpahan ditentukan oleh : 1) Intervensi keperawatan yang diperlukan 2) Siapa yang siap dan sesuai dalam melaksanakan tugas tersebut 3) Bantuan apa yang diperlukan 4) Hasil apa yang diharapkan d. Konsep tentang dukungan perlu diberikan kepada semua anggota. Dukungan yang penting adalah menciptakan suasana yang asertif. Setelah PA melaksanakan tugas yang dilimpahkan, maka PP harus menunjukkan rasa percaya kepada PA untuk melaksanakan asuhan keperawatan secara mandiri. Jika masalah timbul maka PP harus selalu menanyakn “ apa yang bisa kita lakukan?” empowering meliputi pemberian wewenang seseorang untuk melaksanakan tugas serta membangun rasa kebersamaan dan hubungan yang serasi. e. Seorang delegasi harus terlibat aktif. Ia harus dapat menganilisis otonomi yang dilimpahkan untuk terlibat aktif. Keterbukaan akan mempermudah komunikasi antara PP san PA. D. Metode Pendelegasian Didalam pendelegasian ada beberapa metode dalam pemdelegasian antara lain sebagia berikut : a. Cara bijaksana yaitu sikap bertanggung jawab penuh dari pemimpin dan bawahan.Pemimpin



melaksanakan



pendelegasian



serta



memberi



dukungan, sementara bawahan siap serta taat kepada pemimpin dalam melaksanakan tugas/tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya. b. Cara konsistensi yaitu sikap pasti yang terus-menerus dipertahankan oleh pemimpin dan bawahan.



c. Efektif dan efisien yaitu memperhitungkan faktor kualitas dan kuantitas kerja. d. Pragmatis dan produktif, yaitu berorientasi kepada hasil atau produksi tinggi, sesuai dengan perencanaan. E. Komponen Utama dalam Delegasi Ada beberapa Komponen Utama dalam Delegasi antara lain sebagai berikut : a. Delegator Delegator memiliki wewenang untuk mendelegasikan, karena posisinya di suatu organisasi dan danmemiliki ijin pemerintah untuk melakukan tugastugas tertentu. kebijakan lembaga menjelaskan bahwa delegator dapat mendelegasikan tugas dan tanggung jawab (responsibility), tapi tanggung gugat (accountability) tetap pada delegator. b. Delegatee Sebuah delegatee menerima arah untuk apa yang harus dilakukan dari delegator. Hubungan antara dua individu yang ada dalam lingkungan kerja atau melalui badan kebijakan. Delegatee memiliki kewajiban untuk menolak utau menerima tugas-tugas yang diberikan oleh delegator, kemampuan atau deskripsi pekerjaan. c. Tugas Tugas adalah aktivitas yang didelegasikan. Aktivitas yang didelegasikan umumnya harus sebuah tugas rutin. Tugas-tugas rutin memiliki hasil yang diprediksi, dan ada metode langkah demi langkah untuk menyelesaikan tugas. Pengambilan keputusan pada bagian dari delegatee untuk didelegasikan tugas itu terbatas bagaimana untuk mengatur waktu dan menyelesaikan tugas dengan berbagai pasien atau variasi dalam peralatan. d. Klien/ Situasi Identifikasi klien tertentu atau situasi agar pendelegasikan perawatan dilakukan untuk memastikan bahwa tujuan untuk perawatan pasien dapat dipenuhi oleh delegatee. Situasi baru memerlukan orientasi.



F. Pelaksanaan Pendelegasian Pendelagasian ada beberapa pelaksanaan didalamnya, antara lain ada Lima benar untuk pelaksanaan delegasi sebagai berikut : a. Tugas yang benar (Right Task) Salah satu alasan untuk mendelegasikan adalah bahwa masing-masing perawat memiliki waktu terbatas dan energi untuk merawat klien, Jangan mendelegasikan hanya untuk tugas-tugas yang remeh, karena pelaksanaan delegasi adalah membagi pekerjaan kepada anak buah termasuk tugas penting yang sangat menonjol dan juga tugas rutin. b. Benar Orangnya (Right Person) Delegasi melibatkan perawat sebagai salah satu delegator atau delegatee. Tetapkan tujuan perawatan klien tertentu dan kegiatan dengan orang untuk mempercayakan dengan tanggung-jawab sesuai otoritas sebuah tantangan. c. Keadaan yang benar (Right Circumstance) Situasi untuk didelegasikan perawatan diperlukan untuk memastikan bahwa tujuan untuk perawatan pasien dapat dipenuhi oleh perawat. Ketika satu



perawat merawat



satu



klien,



ada



sedikit



kebutuhan



untuk



mendelegasikan perawatan. d. Arah/komunikasi yang benar (Right direction/communication) Komunikasi harus Jelas, akurat, petunjuk yang disampaikan juga harus jelas dan dimengerti oleh delegatee. komunikasi yang baik sangat diperlukan dalam pendelegasikan tugas, sebaiknya dijelaskan secara menyeluruh, agar yang bersangkutan tidak perlu bertanya-tanya dan melakuakn kesalahan dalam melaksanakan wewenang tersebut. e. Pengawasan yang benar (Right Supervision) Pengawasan personil penting untuk memastikan keselamatan dan kelengkapan perawatan klien. Bila terjadi kesalahan sebaiknya diberikan umpan balik dalam bentuk saran terbaik dan beri kritik & keluhan.



G. Wewenang yang Didelegasi Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu (T. Hani Handoko). Hal itu adalah suatu sifat wewenang, si pemilik wewenang (pemimpin) tidak selamanya menyelesaikannya sendiri kekuasaan ini dengan menyerahkan wewenang itu. Dengan demikian maka proses Pendelegasian wewenang itu merupakan hubungan atasan dengan bawahan, merupakan mata rantai yang terus-menerus bersambung. Menurut Taiylor, (1993 : 55-66) wewenang yang didelegasikan itu ialah wewenang yang termasuk : a. Pekerjaan rutin b. Pekerjaan yang merupakan  harus c. Pekerjaan yang terlalu banyak d. Hal-hal yang khusus e. Pekerjaan terus menerus sama Sedangkan wewenang yang tidak boleh didelegasikan juga ada beberapa antara lain sebagai berikut : a. Upacara b. Menentukan kebijakan c. Masalah-masalah personal yang khusus d. Krisis e. Masalah-masalah rahasia H. Kegiatan Delegasi Wewenang a. Manager perawat / bidan menetapkan dan memberikan tugas dan tujuannya kepada orang yang diberi pelimpahan kewenangan. b. Manajer melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan c. Perawat yang menerima delegasi memiliki kewajiban dan tanggung jawab d.



Manajer perawat menerima pertanggung jawaban atas hasil yang telah dicapai.



I. Jenis Pendelegasian Dalam bukunya yang berjudul The 7 Habits of Highly Effective People, Stephen R. Covey menyatakan bahwa ada 2 jenis pendelegasian, yaitu : a. Pendelegasian Suruhan (Gofer Delegation) Pendelegasian suruhan berarti :”kejar ini, kejar itu, kerjakan ini, kerjakan itu, dan beritahu saya ketika sudah selesai.” Pendelegasian suruhan berprinsip pada metode, yaitu semua didikte secara rinci dan spesifik step by step cara melakukannya. Pendelegasian dengan cara ini banyak digunakan oleh manager karena mereka berpikir metode yang dilakukan pasti tidak akan keluar dari jalur, minim kesalahan dan sesuai dengan apa yang diinginkan. Tapi kelemahannya adalah bahwa mereka tidak melatih creative thinking anak buah mereka dan bila terjadi kesalahan si anak buah akan merasa tidak bertanggung jawab kepada hasil yang didapat. b. Pendelegasian Pengurusan (Stewardship Delegation) Pendelegasian pengurusan berfokus pada hasil dan bukan pada metode, memberikan secara rinci hasil yang diinginkan, bukan memberikan secara rinci apa yang harus dilakukan. Pendelegasian ini memberi pilihan metode kepada anak buah dan membuat mereka bertanggung jawab atas hasil. .



J. Prinsip Delegasi a. Prinsip utama Supervisi dalam praktik keperawatan profesional adalah suatu proses pemberian



berbagai



sumber



yang



dibutuhkan



perawat



untuk



menyelesaikan tugas-tugas dalam mencapai tujuan organisasi. Supervisi dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu tugas teknik dan manegerial. Hampir semua tugas teknis dapat didelegasikan oleh supervisor kepada stafnya. Sementara, tidak semua tugas menegerial dapat didelegasikan karena memerlukan supervisi dan pemberian wewenang. Misalnya, staf dalam menyusun suatu perencanaan, anggaran pembelian, dan kegiatan lainnya tetapi tugas untuk membuat persetujuan , rekomendasi , pelaksanaan masih merupakan hak dan wewenang seorang supervisior. b. Prinsip Scalar Proses scalar adalah mengenai perkembangan rantai perintah yang menghasilkan pertambahan tingkat tingkat pada struktur organisasi.Proses skalar dicapai melalui pendelegasian wewenang dan tanggung jawab c. Prinsip Kesatuan Perintah Dalam melaksanakan pekerjaan ,karyawan harus memperhatikan prinsip kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik.Karyawan harus tahu kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesuai dengan wewenang yang diperolehnya.Perintah yang datang dari manajer lain kepada seorang karyawan akan merusak jalannya wewenang dan tanggung jawab serta pembagian kerja. K. Cara Melakukan Delegasi a. Membuat perencanaan ke depan dan mencegah masalah b. Menetapkan tujuan dan sasaran yang realistis c. Menyetujui standar kerja d. Menyelaraskan tugas dan kewajiban dengan kemampuan bawahan e. Memberikan reward atas hasil yang dicapai f. Jangan mengambil kembali tugas yang sudah didelegasikan g. Membuat perencanaan ke depan dan mencegah masalah



h. Menetapkan tujuan dan sasaran yang realistis i. Menyetujui standar kerja j. Menyelaraskan tugas dan kewajiban dengan kemampuan bawahan k. Memberikan reward atas hasil yang dicapai l. Jangan mengambil kembali tugas yang sudah didelegasikan Manajer perawat pada seluruh tingkatan dapat menyiapkan tugas-tugas yang dapat didelegasikan dari eksekutif departemen atau kepala unit,dan dari kepala unit sampai perawat. Delegasi mencakup kewenangan untuk persetujuan, rekomendasi atau pelaksanaan.Tugas-tugas seharusnya di samakan dengan waktu yang diperlukan untuk melaksanakannya dan sebaiknya satu kewajiban didelegasikan pada satu waktu. L. Cara Pendelegasian a. Seleksi Dan Susun Tugas Sediakan waktu yang cukup untuk menyusun daftar tugas-tugas yang harus dilimpahkan secara rasional dan dapat dilaksanakan oleh staf. Tahap berikutnya yang harus dikerjakan secara otomatis adalah menyiapkan laporan yang kontinu, menjawab semua pertanyaan, menyiapkan jadwal berurutan, memesan alat-alat, presentasi pada komisi yang bertanggung jawab, dan melaksanakan asuhan keperawatan dan tugas teknis lainnya. Menyusun suatu daftar secara berurutan dengan dua kriteria, yakni waktu yang diperlukan dan pentingnya bagi institusi. Hal yang terpenting dalam mendelegasikan tugas adalah menentukan suatu tugas pendelegasian dan wewenang secara bertahap. Hal ini akan menghindari terjadinya suatu penyalahgunaan wewenang. b. Seleksi Orang Yang Tepat Pilih orang yang sesuai untuk melaksanakan tugas tersebut berdasarkan kemampuan dan persyaratan lainnya. Tepat atau tidaknya dalam memilih staf tergantung dari kemampuan meneger mengenal kinerja staf, kelebihan, kelemahan, dan perilakunya.



Hati-hati terhadap pendelegasian yang berlebihan atau yang terlalu sedikit. Jika kita memberikan pendelegasian terlalu berlebih maka staf tidak akan siap untuk menerima keadan tersebut dan akan berdampak terhadap kegagalan staf dalam melaksanakan tanggung jawab ntuk tugas yang pertama kali diterimanya. Sebaliknya, pendelegasian yang terlalu sedikit akan menjadi hal yang sangat buruk efeknya terhadap staf maupun institisi. Pendelegasian jenis ini akan menghabiskan waktu dan sering berakibat terhadap beban bagi staf. c. Berikan Arahan Dan Motifasi Bagi Staf Salah satu kesalahan dalam pendelegasian adalah ketiadaan arahan yang jelas. Lebih baik pendelegasian dilakukan secara tertulis, dan ajarkan pula bagaimana melaksankan tugas tersebut. Jika anda sudah siap untuk memberikan



pendelegasian,



mka



anda



harus



mampu



menjawab



pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut : 1. Apakah saya sudah menjelaskan alasan pendelegasian dan mengpa tugas ini penting dilakuakan? 2. Apakah semua tugas sudah jelas dalam ingatan kita? Haruskah saya menuliskan secara rinci? 3. Jika kawabanya ya, dapatkah saya memberikan instruksi dan prosedur secara rinci terhadap tingkatan pemehaman staf? 4. Apakah tugas yang dilimpahkan dapat memberikan staf kesempatan untuk berkembang dan memotivasi staf secara tepat? 5. Apakah staf anda sudah mendapatkan latihan, pengalaman, dan keterampilan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas tersebut? Hal penting dalam pendelegasian adalah kesepakatan antara meneger keperawatan dan staf mengenai hasil yng diharapkan.



M. Manfaat Delegasi Melaksanakan delegasi tidaklah mudah. Pelaksanaan delegasi memerlukan waktu, upaya dan motivasi. Jika kita tidak yakin akan adanya manfaat dalam pelaksanaan delegasi, anda tidak akan termotivasi untuk melaksanakannya. Berikut ini adalah beberapa keuntungan besar yang dapat dipertimbangkan : a. Memiliki lebih banyak waktu untuk melaksanakan fungsi manajerial. Oleh para



manajer



seharusnya



menjalankan



fungsi



perencanaan,



pengorganisasian, penempatan staf, pengarahan, pengendalian dan inofasi. Namun sebaliknya, tanpa adanya delegasi mereka akan terperangkap kedalam berbagai pekerjaan yang remeh, mengatasi kesulitan-kesulitan, menanggapi gangguan, dan memperbaiki kesalahan yang dilakukan oleh orang lain. b. Meringankan tekanan. Kebanyakan manajer berorientasi kepada tindakantindakan (action oriented). Mereka lebih senang berada ditengah kegiatan, lebihsenang bertindak ketimbang mengawasi. Tidak adanya pelaksanaan delegasi menyebabkan kecendrungan tersebut tidak dapat di kndalikan. c. Mengembangkan manusia. Pelaksanaan delegasi juga memungkinkan mereka untuk menerima tanggung jawab yang lebih besar secara perlahanlahan dalam lingkungan yang penuh pengertian, untuk mempersiapkan mereka bagi perkembangan lebih lanjut. Pelaksanaan delegasi mendorong mereka untuk lebih kreatif dan menggunakan bakat yang mereka miliki untuk mmpraktekkan keterampilan dalam menyelesaikan persoalan. d. Menciptakan suasana penuh motivasi. Motivasi hanyalah membantu orang lain untuk meraih apa yang dapat mereka capai. Kaena pelaksanaan delegasi memerlukan pengetahuan tentang tujuan, kemampuan, dan keinginan pribadi karyawan, maka akan lebih baik jika manajer dapat memberikan peluang kepada para individu untuk menonjol dalam bidang yang sesuai dengan kemampuan mereka khususnya.



N. Masalah Pendelegasian Dalam pendelegasian, sering kali timbul masalah yang bersumber pada fakta berikut : a. Tugas yang didelegasikan terlampau banyak, atau terlalu sedikit, yang dalam kenyataannya tidak sesuai dengan kapasitas bawahan. b. Tidak ada pelatihan bagi tugas, baik pelatihan tugas, atau latihan di dalam tugas ("in-service training"). c. Informasi yang kabur. Yang bersumber dari pemimpin yang "kurang jelas" dalam berkomunikasi dengan para bawahan, atau gengsi dari bawahan, yang walaupun tidak memahami suatu informasi, tetapi malu untuk bertanya. d. Komando dari atas yang datang dari dua sumber yang berbeda. Ini menciptakan kebingungan bagi dan di antara para bawahan yang dihadapkan dengan pertanyaan, "perintah yang mana yang harus dituruti?" e. Bawahan tidak mengerti nilai dari tugas yang diinformasikan. Apakah tugas tersebut sangat mendesak karena bernilai primer atau dapat ditunda karena sifatnya yang kurang penting, dsb. f. Harapan pemimpin yang berlebihan, tanpa mengetahui dengan jelas akan kemampuan para bawahannya dengan pasti. g. Motivasi dan harapan para bawahan yang bersifat kompleks terhadap pemimpin, tugas, imbalan, situasi/kondisi, dsb.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pendelegasian secara sederhana adalah menyelesaikan tugas melalui orang lain atau mengarahkan tugas kepada satu orang atau lebih untuk mencapai tujuan organisasi. langsung guna mengatasinya. Ada beberapa Komponen Utama dalam Delegasi yaitu Delegator yaitu memiliki wewenang untuk mendelegasikan, karena posisinya di suatu organisasi dan danmemiliki ijin pemerintah untuk melakukan tugas-tugas tertentu..Delegatee, sebuah delegatee menerima arah untuk apa yang harus dilakukan dari delegator. Tugas adalah aktivitas yang didelegasikan. Aktivitas yang didelegasikan umumnya harus sebuah tugas rutin. Klien/ Situasi Identifikasi klien tertentu atau situasi agar pendelegasikan perawatan dilakukan untuk memastikan bahwa tujuan untuk perawatan pasien dapat dipenuhi oleh delegatee. B. Saran Sebagai seorang calon perawat yang nantinya akan bekerja di suatu institusi Rumah Sakit tentunya kita akan dihadapkan kepada berbagai persoalan, termasuk terjadinya pelimpahan weweang dalam pemberian asuhan keperawatan kepada pasien antara seorang perawat primer kepada perawat sekunder, maka agar hal tersebut dapat berjalan dengan lancar maka diperlukan pemahaman kita semua mengenai pendelegasian keperawatan.



DAFTAR PUSTAKA Brown, Montague. 1997. Manajemen Perawatan Kesehatan. Jakarta : EGC Douglass (1992), The effective nurse ; leader and manager 4th, St Lonis, Masby Year Book. FKp, 2009. Buku Panduan Manajemen Keperawatan : Program Pendidikan Ners. Surabaya. Kron and Gray (1987), The management of patient care putting leadership skills to work. 6th ed.W.B.Sounders,Philadelphia. Kuntoro, Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta : Nuha Medika Nursalam.2002.Manajemen Keperawatan : Aplikasi pada praktek perawatan profesional. Jakarta : Salemba Medika Nursalam. 2007. Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional. Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika. Potter dan Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC Suarli dan Bahtiar, Yanyan. 2002. Manajemen Keperawatan. Jakarta : Erlangga www.google.com//pendelegasian dalam keperawatan www.google.com//supervisi keperawatan