Pentingnya Menerapkan k3 Dalam Keperawatan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENTINGNYA MENERAPKAN K3 DI RUMAH SAKIT NOVI ASTRI Email: [email protected]



ABSTRAK Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan salah satu isu penting di dunia kerja saat ini termasuk di lingkungan rumah sakit. Angka kecelakaan kerja di rumah sakit lebih tinggi dibandingkan tempat kerja lainnya dan sebagian besar diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman. Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) harus diterapkan di semua tempat kerja, termasuk rumah sakit yang mempunyai risiko tinggi terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Kecelakaan kerja yang terjadi pada petugas kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor penyebab sering terjadi karena kurangnya kesadaran pekerja dan kualitas, keterampilan pekerja yang kurang memadai, serta rendahnya motivasi tenaga kerja yang berbanding lurus dengan tingginya tingkat stres kerja pada petugas kesehatan. Latar belakang: Pelaksanaan Kesehatan



lingkungan



dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah



berdampak pada masyarakat luas.



satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun



yang



pada



akhirnya



akan



Tujuan: Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui bahwa perawat harus terus melakukan pemahaman



peningkatan dalam



terhadap



melakukan



asuhan



keperawatan sesuai standar pelayanan rumah sakit. Metode: metode yang digunakan adalah



kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha,



literatur



tetapi



proses



menganalisis jurnal, text book, dan e-book



merusak



yang relevan dan berfokus pada bagaimana



juga



produksi



dapat



secara



mengganggu menyeluruh,



review.



Literatur



review



ini



tentang pengaruh budaya patient safety



juga dapat mengganggu proses produksi



terhadap kesembuhan pasien.



secara menyeluruh, merusak lingkungan



Hasil:



Hasil



ini



meliputi



yang pada akhirnya akan berdampak pada



gambaran



masyarakat luas.



penerapan K3 Oleh Perawat di rumah sakit. Dari hasil yang di harapkan, perawat harus



Aspek Legal K3 RS  Rumah sakit merupakan tempat kerja



mengetahui pentingnya penerapan K3 Oleh



dimana terdapat karyawan, orang sakit,



Perawat, yang berguna untuk meningkatkan



pengunjung, alat medis dan non medis.



pelayanan kesehatan pada klien dan untuk



Rumah sakit dibangun dilengkapi dengan



keamanan klien.



peralatan yang dijalankan dan dipelihara PEMBAHASAN



untuk sedemikian rupa untuk menjaga dan mencegah kebakaran serta persiapan dalam



Dalam Undang-Undang nomor 23 tahun



menghadapai bencana maupun kebakaran. 



1992 tentang kesehatan, pasal 23 menyatan



Rumah sakit :



bahwa upaya kesehatan dan keselamatan. Kerja ( K3) harus diselenggarakan disemua







Padat modal



tempat kerja, khususnya tempat kerja yang







Padat teknologi



mempunyai risiko bahaya kesehatan, mudah







Padat Karya



terjangkit







Padat Sistem



penyakit



atau



mempunyai



Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah



karyawan paling sedikit 10 orang.



kesehatan dan keselamatan yang berkaitan Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan



dengan



Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya



lingkungan



untuk menciptakan tempat kerja yang aman,



upaya



sehat, bebas dari pencemaran lingkungan,



menanggulangi segala sakit dan kecelakaan



sehingga dapat mengurangi dan atau bebas



akibat kerja.



tenaga



kerja,



kerja, yang



pekerjaan meliputi



untuk mencegah



dan segala dan



dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja



yang



pada



akhirnya



dapat



meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.



Kecelakaan



kerja



tidak



Dasar Hukum dan Pedoman :



saja



menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi



UU No.1  /1970 tentang keselamatan



 kerja 



UU No.23 /1992 tentang kesehatan



Permenkes RI No. 986/92 tentang







kesehatan lingkungan RS



Berdasarkan hasil analisis dari beberapa



Permenkes RI No. 472 tahun 1996



jurnal, seorang perawat perlu bersikap



tentang pengamanan bahan berbahaya bagi



positif terhadap keselamatan dan kesehatan



kesehatan



kerja, mengikuti pelatihan yang berkaitan







SK Menkes No.351 tahun 2003







tentang Komite K3 sektor Kesehatan



di rumah sakit serta turut aktif ikut dapat



Permenaker no.05/Men/1996 tentang



 Sistem



Manajemen



Keselamatan



dan



Kesehatan Kerja  1204



sosialisasi



promosi



kesehatan



dan



keselamatan kerja. Perawat sebaiknya selalu bersikap



positif



terhadap



prosedur



Keputusan Dir.Jen. P2PLP nomor



pelaksanaan keselamatan dan kesehatan



tahun



kerja



2004



tentang



persyaratan



kesehatan lingkungan rumah sakit



dalam



bentuk



mendukung



atau



menyetujui segala program K3 khususnya



Pedoman K3 di rumah sakit th 2006







dan mendukung program keselamatan kerja



( BinKesja DepKes )



untuk pencegahan kecelakaan kerja maka diusahakan adanya sikap yang pro aktif



Pedoman teknis pengelolaan limbah



untuk mengaplikasikan ilmu baru tentang



klinis dan desinfeksi dan sterilisasi di rumah



pelaksanaan keselamatan dan kesehatan



sakit tahun 2002.



kerja. Perawat juga sebaiknya mengikuti







pelatihan dan mengaplikasikan ilmu yang Sistem Manajemen K3-RS



didapat dalam melaksanakan tugas yang



Merupakan bagian  dari sistem manajemen



mengacu pada prosedur K3 terutama untuk



RS



pencegahan



secara



keseluruhan



yang



meliputi



kejadian



kecelakaan



kerja.



struktur organisasi, perencanaan, tanggung



Untuk itu , perlu dilaksanakan pelatihan K3



jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan



oleh komite K3RS yang lengkap dan secara



sumber



berkala nagi seluruh perawat agar memiliki



daya



yang



dibutuhkan



bagi



pengembangan, penerapan, pencapaian, dan



pengetahuan



pemeliharaan



dan



pelaksanaan tugas sesuai prosedur. Perlu



rangka



juga dilakukan media sosialisasi untuk



keselamatan



kebijakan kerja



kesehatan dalam



dan



keterampilan



pengendalian resiko yang berkaitan dengan



memberikan



kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja



kesehatan kerja yang mudah dan dapat



yang sehat, aman, efisien, dan produktif.



promosi



keselamatan



dalam



dan



diakses oleh seluruh perawat sehingga



memberikan contoh dan dapat mengajak



promosi K3 dapat terlaksana dengan baik.



pihak



Berdasarkan



data



studi



pendahuluan,



sejumlah kecelakaan kerja masih terjadi di RS ini. Sebelum adanya Panitia K3 RS, pada 2012 terdapat satu kecelakaan pada tenaga kebersihan. Kejadian ini tidak tercatat karena pada saat itu hanya ada tim Keselamatan Pasien. Data kecelakaan di RS “X” yang terlaporkan selama tahun 2014 sebanyak dua orang yang berasal dari unit teknik.



manajemen



bersama-sama



K3



Berdasarkan



pekerja



secara



memperlancar



pelaksanaan diketahui



dan



proses



(Cooper,



penjelasan berbagai



2001).



tersebut



alasan



telah



perlunya



dilakukan usaha program K3 RS untuk mengendalikan, meminimalisasi dan bila memungkinkan



untuk



menghilangkan



bahaya yang timbul untuk memberikan perlindungan kepada pasien, pengunjung, pekerja, dan masyarakat sekitar RS. Oleh karena itu, maka penelitian ini dilakukan.



Adanya



data



kecelakaan



tersebut



menunjukan bahwa masih belum optimalnya



PENUTUP



pengendalian manajemen dalam hal ini



Pelaksanaan K3 di rumah sakit ditujukan



komitmen manajemen dalam penerapan



pada 3 hal utama yaitu SDM, lingkungan



program K3 RS “X” Surabaya.



kerja dan pengorganisasian K3 dengan



Faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja tersebut tidak lepas dari fungsi penerapan K3 pada semua unit kerja. Penyebab umum dari masalah tersebut adalah sebanyak 85%95% insiden di atas diakibatkan oleh perilaku tidak aman atau kesalahan manusia yang hanya dapat dikendalikan oleh system manajemen.



Pengendalian



sistem



manajemen yang kurang, menunjukkan bahwa belum optimalnya komitmen di dalam



organisasi.



bahwa



pejabat



Cooper



bidang



K3



berpendapat seharusnya



merupakan pekerja senior sehingga mampu



menggalakkan



kinerja



P2K3



(Panitia



Pembina atau Komite K3) di Rumah Sakit. Setiap Rumah Sakit wajib melaksanakan pelayanan kesehatan dan keselamatan kerja. KESIMPULAN Berdasarkan



analisis



hasil



penelitian



disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara komitmen manajemen berupa kebijakan K3, pendanaan, SDM K3 dan sarana prasarana dengan pengetahuan responden



terkait



K3.



Semakin



baik



komitmen manajemen tidak menjadikan



pekerja untuk memiliki pengetahuan yang lebih baik. Ada hubungan signifikan antara pelatihan K3 dengan pengetahuan, meskipun penilaian



responden



tersebut



tentang



pelatihan K3 kurang namun masih termasuk baik.



Industrial Hygiene and Occupational Health. 2 (2): 102-111 4. Putri, Sentya,dkk. (2018). Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kejadian Kecelakaan Kerja Perawat Rumah Sakit. Jurnal Endurance,03(02), 271277



SARAN Sebaiknya tetap dilakukan pelatihan secara rutin meskipun tingkat pengetahuan pada responden tentang K3 sudah baik. DAFTAR PUSTAKA 1. Salmawati, lusia., DW, Sumarni ., Soebijanto3. (2015). HUBUNGAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA DAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM ANUTAPURA PALU. Jurnal manajemen pelayanan kesehatan. 18 (1): 4-6 2.



Nazirah, riska dan Yuswardi. (2017). PERILAKU PERAWAT DALAM PENERAPAN MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI ACEH. Idea Nursing Journal. 8 (3): 1-6



3. Alayyannur Ayuni putri. (2018). KORELASI KOMITMEN MANAJEMEN DAN PELATIHAN K3 DENGAN PENGETAHUAN DI RUMAH SAKIT “X”. Journal of



5. Ibrrahim, hasbi dkk. (2017). GAMBARAN PENERAPAN STANDAR MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA RUMAH SAKIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HAJI MAKASSAR. Public Health Science Journal. 9 (2):160-173 6. Hanifa nida dini dkk. (2017). Hubungan Pengetahuan dengan Upaya Penerapan K3 pada Perawat. Bandung Meeting on Global Medicine & Health (BaMGMH). 1(1): 144-149 7. Aditama, Candra Yoga, 2002. Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta, Universitas Indonesia: 12. 8. Putri,S., Santoso., Rahayu, E. P. (2018). Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kejadian kecelakaan kerja perawat rumah sakit. Jurnal Endurance, 3(2), 271277. 9. Hasibuan, rahmat. (2017). PENGARUH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA, PELATIHAN DAN KERJA TIM TERHADAP KINERJA TENAGA MEDIS DI RUMAH SAKIT BUDI



KEMULIAAN BATAM. Dimensi. 6 (2): 323-340 10. Harus, B. D., & Sutriningsih, A. (2015). Pengetahuan perawat tentang keselamatan pasien dengan pelaksanaan prosedur keselamatan pasien rumah sakit (KPRS) di rumah sakit panti waluya sawahan malang. Jurnal CARE, 3(1), 25-32. 11. Simamora, R. H. (2018). Buku ajar keselamatan pasien melalui timbang terima pasien berbasis komunikasi efektif: SBAR. Medan: USUpress. 12. Simamora, R. H. (2019). Buku ajar pelaksanaan identifikasi pasien. Uwais Inspirasi Indonesia