Rancangan Aktualisasi Desy [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

There are no sources



in the current



document.



RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) PENINGKATAN UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF KEJADIAN GIZI BURUK PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SAMBONG



Nama NIP Angkatan No. Urut Golongan/Ruang Jabatan Unit Kerja Coach Mentor



Disusun oleh: : dr. Desy Merindasari :19921214 201902 2 012 `: XCIX : 35 :` III/b :`Dokter Ahli Pertama : `UPTD Puskesmas Sambong : : Joko Budi HS, S.Kep, Ners, M.Si



PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XCIX BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH 2019



i



HALAMAN PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) Judul



: Peningkatan Upaya Promotif dan Preventif Kejadian Gizi Buruk `pada Balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sambong



Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada: Hari



:



Tanggal



:



Tempat



: Widya Patra 1 PPSDM Migas Cepu, Blora Blora, Peserta Pelatihan Dasar CPNS



dr. Desy Merindasari NIP. 19921214 201902 2 012 Mengetahui,



ii



Coach,



Mentor,



xxxxxx Widyaiswara Ahli Muda NIP.xxxxxx



Joko Budi HS, S.Kep, Ners, M.Si Kepala UPTD Puskesmas Sambong NIP.



HALAMAN PENGESAHAN RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) Judul



: Peningkatan Upaya Promotif dan Preventif Kejadian Gizi Buruk `pada Balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sambong



Telah diseminarkan pada : Hari



:



Tanggal



:



Tempat



: Widya Patra 1 PPSDM MIGAS Cepu, Blora Peserta Pelatihan Dasar CPNS



dr. Desy Merindasari NIP. 19921214 201902 2 012 Menyetujui,



iii



Coach,



Mentor,



XXXXXXXXX Widyaiswara Ahli Muda NIP. XXXXXXXX



Joko Budi HS, S.Kep, Ners, M.S Kepala UPTD Puskesmas Sambong NIP.



iv



Narasumber,



xxxxxxxxxxxxxx Widyaiswara Ahli Muda NIP. xxxxxxxxxxx PRAKATA Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi dengan judul “Peningkatan Upaya Promotif dan Preventif Kejadian Gizi Buruk `pada Balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sambong” dengan baik pada Pelatihan Dasar CPNS golongan III di PPSDM Migas Cepu Kabupaten Blora tahun 2019. Keberhasilan rancangan aktualisasi ini tidak terlepas dari bantuan dan dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada : 1. Djoko Nugroho, selaku Bupati Blora yang telah memberi kesempatan untuk mengikuti Latihan dasar CPNS Golongan III, 2. Drs. Mohamad Arief Irwanto, M.Si, selaku



kepala



Badan



Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah, 3. Lilik Hernanto, SKM, M.Kes; selaku Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora yang telah memberi ijin untuk mengikuti Latihan dasar CPSN Golongan III, 4. xxxxxxxx., selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga rancangan aktualisasi ini dapat selesai dengan baik, 5. Joko Budi HS, S.Kep, Ners, M.Si, selaku mentor dari UPTS Puskesmas Sambongg yang telah memberikan masukan dan arahan sehingga rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan baik,



iii



6. xxxxxxxxxxxx., selaku narasumber yang memberikan saran, masukan perbaikan untuk penyempurnaan rancangan aktualisasi ini sehingga dapat diterapkan dengan lebih baik, 7. Seluruh Widyaiswara dan Binsuh yang telah memberikan ilmunya selama kegiatan pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan XCIX 8. Panitia Penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan XCIX, 9. Seluruh rekan-rekan peserta LATSAR golongan III tahun 2019, terutama pada Angkatan XCIX atas Inspirasi, kekompakan, bantuan, dan dukungannya, 10. Kedua orang tua yang selalu memberikan doa dan dukungannya untuk penulis. 11. Semua pihak yang membantu terselesaikannya karya tulis ini. Penulis sadar bahwa rancangan laporan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karenanya penulis berharap masukan yang membangun dari berbagai pihak sehingga membuat rancangan laporan ini menjadi lebih baik. Sehingga rancangan aktualisasi ini dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi dan habituasi nilainilai dasar PNS, serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi semua pihak yang membutuhkan.



Blora, 12 Juli 2019 Penulis



dr. Desy Merindasari



iv



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL............................................................................. HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................. HALAMAN PENGESAHAN............................................................... PRAKATA.......................................................................................... DAFTAR ISI....................................................................................... DAFTAR TABEL................................................................................ DAFTAR GAMBAR............................................................................ BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang........................................................................ B. Identifikasi dan Rumusan Masalah........................................ C. Tujuan..................................................................................... D. Manfaat................................................................................... BAB II LANDASAN TEORI A. Sikap dan Perilaku Bela Negara............................................ B. Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil............................................ C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI...............................



BAB III TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA A. Profil Organisasi .................................................................... 1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi ......................... 2. Visi, Misi, Nilai dan Tujuan Organisasi............................. 3. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi............................. 4. Deskripsi SDM, Sarpras dan Sumber Daya Lain............. B. Tugas Jabatan Peserta Latsar............................................... C. Role Model.............................................................................. BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan



dengan Nilai ANEKA............................................................ B. Jadwal Rancangan Aktualisasi............................................... C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala........................



BAB V PENUTUP A. Pentingnya Rancangan Aktualiasi Dibuat ............................... B. Dampak Apabila Rancangan Aktualisasi Tidak Dibuat.............



DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… DAFTAR RIWAYAT HIDUP..................................................................



v



i ii iii iv vi viii ix



DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Identifikasi Isu..................................................................... Tabel 1.2. Analisis Isu Strategis........................................................... Tabel 1.3. Dampak Isu Tidak Terselesaikan........................................



vi



DAFTAR GAMBAR Gambar xxxxx......................................................................................



vii



viii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan di Indonesia dalam periode 20152019 difokuskan pada beberapa program prioritas salah satunya yakni peningkatan status gizi anak. Status gizi merupakan keadaan yang diakibatkan oleh status keseimbangan antara jumlah asupan zat gizi dan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berbagai fungsi biologis. Status gizi buruk merupakan suatu kondisi indeks masa berat badan menurut umur (BB/U) kurang dari -3 standar deviasi (SD) (Kemenkes RI, 2015; Kemenkes RI, 2016). Gizi buruk tejadi karena beberapa faktor seperti kondisi sosial ekonomi, gizi saat ibu hamil, kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan gizi pada bayi



(Kemenkes RI, 2018a). Usia 0-2 tahun



merupakan periode emas dalam menentukan kualitas sumber daya manusia yang dilihat dari segi pertumbuhan fisik maupun kecerdasan, sehingga hal ini harus didukung status gizi yang baik (Margawati, A. dan Astuti A.M., 2018). Angka kejadian gizi buruk dan gizi kurang pada balita di Indonesia menurut Riskesdas 2018 mencapai 17,7% belum berhasil mencapai target 17% berdasarkan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 (Kemenkes RI, 2018b). Sementara kasus gizi buruk di Jawa Tengah berdasarkan laporan kabupaten kota pada tahun 2017 sebanyak 1352 kasus terbanyak di Brebes yaitu 140 kasus (Dinkes Provinsi Jawa Tengah, 2017). Data kasus gizi buruk di UPTD Puskesmas Sambong sampai pada bulan Juni tahun 2019 masih belum bisa dibawah target 0,09% yang telah ditetapkan (Puskesmas Sambong, 2019).



1



Upaya



pencegahan



gizi



buruk



dapat



dicapai



melalui



pemantauan pertumbuhan anak secara berkala serta pemberian ASI Eksklusif kepada bayi 0-6 bulan dan Makanan Pendamping ASI secara tepat setelah bayi berusia 6 bulan. Konsep pencegahan gizi buruk dapat dilakukan melalui community based management yang melibatkan tenaga kesehatan serta kader posyandu dan ibu balita. Kegiatan penyuluhan terhadap ibu-ibu untuk menyiapkan makanan yang tepat untuk anaknya di rumah penting untuk dilakukan sebagai upaya pencegahan (Depkes RI, 2010). Keterlibatan Aparatur Sipil Negara terutama yang bernaung di Instansi Pemerintah diharapkan dapat membantu upaya pencegahan tehadap gizi buruk ini. Keberadaan ASN dalam pembangunan Nasional



sangatlah



penting,



sehingga



pengembangan



dan



peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur harus segera dan wajib dilaksanakan untuk mencapai pelayanan publik yang prima (Depkeu, 2014). Pelayanan publik menurut Undang Undang Nomor 25 tahun 2009 merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atau jasa, barang, dan/ atau pelayanan



administratif



pelayanan public akan



terlibat



yang



disediakan



oleh



penyelenggara



(UU RI, 2009). Sebagai seorang ASN tentu kita



baik



langsung



maupun



tidak



langsung



dalam



penyelenggaran pelayanan publik. Berdasarkan kondisi tersebut maka penulis selaku ASN DI Instansi



kerja



Pemerintahan



UPTD



Puskesmas



Sambong



memutuskan untuk mengangkat isu peningkatan upaya promotif dan preventif gizi buruk sebagai pokok bahasan utama dalam rancangan aktualisasi yang akan diterapkan di unit kerja penulis. Diharapkan dengan menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam ANEKA,



2



mampu membantu mencari solusi serta pemecahan isu tersebut. Sekaligus sebagai upaya penanaman nilai ANEKA dalam diri penulis. B.



Identifikasi dan Rumusan Masalah 1. Identifikasi Isu Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa



isu



atau



problematika



yang



ditemukan



dalam



melaksanakan tugas sebagai Dokter Ahli Pertama di instansi tempat bekerja, yaitu di UPTD Puskesmas Sambong. Sumber isu yang diangkat dapat berasal dari individu, unit kerja, maupun organisasi. Isu-isu yang menjadi dasar rancangan aktualisasi ini bersumber dari aspek: a. whole of government (WoG), b. pelayanan publik, dan c. manajemen PNS. Telah dipetakan beberapa isu atau problematika, antara lain: a. Belum maksimalnya cakupan pelayanan kesehatan penderita Diabetes Melitus; b. Belum



tercapainya



100%



Desa



UCI



(Universal



Child



Immunization); c. Belum maksimalnya capaian angka kesembuhan Tuberkulosis; d. Belum maksimalnya cakupan pelayanan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks lewat IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) dan kanker payudara. e. Belum maksimalnya upaya preventif dan promotif kejadian gizi buruk balita 6-59 bulan. Belum maksimalnya cakupan pelayanan kesehatan DM terjadi di seluruh wilayah kerja UPTD Puskesmas Sambong. Hal



ini



karena



belum maksimalnya



3



upaya



edukasi



ke



masyarakat



akan



penyakit



DM



serta



bahaya



akibat



komplikasinya. Masyarakat hanya berobat jika ada keluhan saja sementara untuk pelayanan DM seharusnya berkelanjutan. Desa UCI 100% merupakan target yang dicanangkan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan hal ini belum tercapai



di



wilayah



kerja



UPTD



Puskesmas



Sambong.



Ketidaktercapaian ini terjadi karena berbagai faktor salah satunya



yakni



belum



maksimalnya



upaya



edukasi



ke



masyarakat tentang pentingnya imunisasi serta apa saja efek yang dapat muncul dari imunisasi. Belum maksimalnya capaian angka kesembuhan tuberkulosis di beberapa wilayah kerja UPTD Puskesmas Sambong disebabkan beberapa faktor. Faktor dari pihak pelayanan pekeshatan yang belum terpenuhi maksimal adalah edukasi pentingnya kepatuhan minum obat, serta kontrol rutin cek dahak untuk memantau keberhasilan pengobatan. Belum maksimalnya deteksi dini kanker serviks melalui IVA dan kanker payudara karena masih kurangnya promosi tentang pemeriksaan ini. Promosi secara berkala serta edukasi tentang pentingnya deteksi dini dapat dijadikan solusi untuk isu ini. Belum maksimalnya upaya promotif dan preventif kejadian gizi buruk balita usia 6-59 bulan di beberapa wilayah kerja UPTD Puskesmas



Sambong



terjadi



salah



satunya



karena



belum



maksimalnya upaya promotif dan preventif mengenai edukasi tentang pentingnya pemberian MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) yang tepat sesuai standar World Health Organization (WHO). Berdasarkan prinsip-prinsip kedudukan dan Peran Pegawai Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, dapat di identifikasi isu-isu sebagai berikut:



4



Tabel 1.1 Identifikasi Isu No.



Identifikasi Isu



Prinsip PNS Pelayanan Publik



Kondisi Saat Ini



Kondisi yang Diharapkan



Capaian pelayanan penderita DM di seluruh wiayah kerja UPTD Puskesmas Sambong belum mencapai target 50%.



Cakupan pelayanan penderita DM di seluruh wilayah kerja UPTD Puskesmas Sambong minimal 50%.



1.



Belum maksimalnya cakupan pelayanan kesehatan penderita Diabetes Melitus



2.



Belum tercapainya WoG 100% Desa Universal Child Immunization (UCI)



Cakupan Desa UCI Bulan Juni tahun 2019 yakni 30%.



Cakupan Desa UCI mencapai 100%



3.



Belum Pelayanan maksimalnya Publik capaian angka kesembuhan Tuberkulosis



Capaian angka kesembuhan Tuberkulosis belum mencapai target yakni 40%



Capaian angka kesembuhan Tuberkulosis mencapai target yakni 40%.



4.



Pelayanan Belum Publik maksimalnya deteksi dini kanker serviks melalui IVA dan kanker payudara



Angka deteksi dini kanker serviks melalui IVA dan kanker payudara di sepuluh desa wilayah kerja UPTD Puskesmas Sambong di bawah target (50%)



Angka deteksi dini kanker serviks melalui IVA dan kanker payudara di sepuluh desa wilayah kerja UPTD Puskesmas Sambong mencapai terget minimal 50%.



5.



Belum maksimalnya upaya promotif dan preventif kejadian gizi buruk balita usia 6-59 bulan



Angka kejadian gizi buruk usia 6-59 bulan masih belum mencapai target yakni di bawah 0,09% pada bulan Juni 2019.



Angka kejadian gizi buruk usia 6-59 bulan menurun sesuai target (di bawah 0,09%),



WoG



(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)



Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu mana yang merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusi



5



oleh penulis. Proses tersebut menggunakan dua alat bantu penetapan kriteria kualitas isu yakni berupa: a. APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan) APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan. 1) Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat. 2) Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya. 3) Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Sedangkan 4) Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. b. USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)



Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) mempertimbangkan



tingkat



kepentingan,



keseriusan,



dan



perkembangan setiap variabel dengan rentang skor 1-5. 1) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan. 2) Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak, dan sebagainya. 3) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.



Tabel 1.2 Analisis Isu Strategis Prinsip PNS Pelayanan Publik



Identifikasi Isu



A



P



Kriteria A K L Ket



Belum maksimalnya + + + cakupan pelayanan



Tidak memenuhi syarat



6



U 3



Kriteria B S G ∑ 3



4



10



Prinsip



Identifikasi Isu



PNS



A



P



Kriteria A K L Ket



U



Kriteria B S G ∑



kesehatan penderita Diabetes Melitus Whole



of



Goverment Pelayanan Publik



Pelayanan



Belum tercapainya 100% + + + + Memenuhi Desa Universal Child syarat Immunization (UCI)



5



4



4



13



Belum maksimalnya + + + + Memenuhi capaian angka syarat kesembuhan Tuberkulosis



4



4



4



12



4



4



3



11



5



5



5



15



Belum maksimalnya



publik



+ + + -



Tidak memenuhi



deteksi dini kanker



syarat



serviks melalui IVA dan kanker payudara Whole



of



Government



+ + + + Memenuhi



Belum maksimalnya upaya promotif dan preventif kejadian gizi buruk balita usia 6-59 bulan



syarat



(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)



Berdasarkan tabulasi APKL seperti tercantum pada tabel 1.2. Analisis Isu Strategis, ditemukan tiga isu utama yang memenuhi syarat, yaitu sebagai berikut: 1.



2. 3.



Belum tercapainya 100% Desa Universal Child Immunization (UCI) Belum maksimalnya capaian angka kesembuhan Tuberkulosis Belum maksimalnya upaya promotif dan preventif kejadian gizi buruk balita usia 6-59 bulan



Dari ketiga isu yang problematik tersebut, ditetapkan isu paling prioritas yakni “Belum maksimalnya upaya promotif dan preventif kejadian gizi buruk balita usia 6-59 bulan” dengan perolehan skor USG 15.



7



Dampak dari isu terpilih yang telah dianalisis menggunakan metode USG jika tidak diselesaikan dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 1.3 Dampak Isu Tidak Terselesaikan No 1



Sumber Isu



Dampak



Identifikasi Isu



Whole



of Belum Governmen maksimalnya upaya promotif t dan preventif kejadian gizi buruk balita usia 6-59 bulan



Upaya promotif dan preventif gizi buruk perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya gizi buruk. Gizi buruk apabila tejadi dalam jangka waktu lama akan berpotensi menjadi stunting (pendek) dan akan berdampak tumbuh kembang dari balita tersebut bahkan sampai ke penurunan fungsi kognitifnya juga. Oleh karena itu untuk menciptakan generasi penerus yang sehat jasmani serta cerdas perlu di maksimalkan upaya promotif dan preventif tehadap kasus gizi buruk ini salah satunya melalui pemberian edukasi Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) yang sesuai dengan standar World Health Organization (WHO). Melalui edukasi MPASI yang tepat akan dapat meningkatkan pengetahuan orang tua untuk mencegah terjadinya gizi buruk serta mengatasi gizi buruk yang sudah terlanjur terjadi.



(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)



Dari Tabel 1.2. Analisis Isu Strategis, menunjukkan validasi isu dengan menggunakan analisa USG. Dari analisa didapatkan core issue yakni Belum maksimalnya upaya promotif dan preventif kejadian gizi buruk balita usia 6-59 bulan. 2. Rumusan Masalah Rumusan masalah kegiatan aktualisasi melalui habituasi adalah: 1. Kegiatan apa yang harus dilakukan untuk memberikan kontribusi sebagai upaya promotif dan preventif kejadian gizi buruk usia 6-59 bulan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sambon? 2. Apa saja output dan outcome yang dihasilkan dari kegiatankegiatan tersebut?



8



3. Bagaimana



Nilai



diimplementasikan



Dasar selama



PNS



(ANEKA)



dapat



kegiatan



aktualisasi



melalui



habituasi di unit kerja? 4. Apakah



kegiatan-kegiatan



yang



dilakukan



memberikan



kontribusi terhadap visi misi UPTD Puskesmas Sambong? Gagasan



Pemecahan



Isu



pada



unit



kerja



UPTD



Puskesmas Sambong adalah “Peningkatan Upaya Promotif dan Preventif Kejadian Gizi Buruk di wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sambong”. C.



Tujuan Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang telah ditemukan,



tujuan



yang



akan



dicapai



dari



dilaksanakannya



aktualisasi ini adalah sebagai berikut : 1. Menemukan isu-isu yang ada di satuan kerja kemudian melakukan analisis terhadap isu-isu tersebut sehingga dapat menemukan pemecahan masalah dari isu-isu tersebut dalam bentuk kegiatan. 2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu nilai ANEKA. 3. Mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS ke dalam setiap kegiatan yang dilakukan di satuan kerja.



D.



Manfaat Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar PNS adalah sebagai berikut: 1. Bagi Satuan Kerja Membantu mengoptimalisasi upaya promotif dan preventif di masyarakat khususnya di bidang gizi. 2. Bagi Pihak Lain Orang tua mendapatkan edukasi mengenai MPASI yang tepat sesuai standar WHO untuk mencegah terjadinya gizi buruk



9



sebagai wujud aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA di UPTD 3.



Puskesmas Sambong. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil Meningkatkan pemahaman



dan



mampu



untuk



mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.



10



BAB II LANDASAN TEORI A.



Sikap dan Perilaku Bela Negara 1. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara Pemahaman dan pemaknaan wawasan kebangsaan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan bagi aparatur, pada



hakikatnya



terkait



dengan



pembangunan



kesadaran



berbangsa dan bernegara yang berarti sikap dan tingkah laku PNS harus sesuai dengan kepribadian bangsa dan selalu mengaitkan dirinya dengan cita-cita dan tujuan hidup bangsa Indonesia. Kesadaran



bela



negara



merupakan



upaya



untuk



mempertahankan negara dari ancaman yang dapat mengganggu kelangsungan hidup bermasyarakat yang berdasarkan atas cinta tanah air. Selain itu menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme di dalam diri PNS. Upaya bela negara selain sebagai kewajiban dasar juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, penuh tanggung jawab dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa. 2. Analisa Perubahan Lingkungan Strategis Lingkungan strategis adalah situasi internal dan eksternal baik yang statis (trigatra) maupun dinamis (pancagatra) yang memberikan pengaruh pada pencapaian tujuan nasional. Analisa perubahan lingkungan strategis ini bertujuan membekali peserta dengan kemampuan memahami konsepsi perubahan lingkungan strategis sebagai wawasan strategis PNS. Sehingga PNS dapat memahami



modal



insani



dalam



menghadapi



perubahan



lingkungan strategis, dapat mengidentifikasi isu-isu kritikal, dan



11



dapat melakukan analisis isu-isu kritikal dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis. Dengan begitu PNS dapat mengambil keputusan yang terbaik dalam tindakan profesionalnya. 3. Kesiapsiagaan Bela Negara Pasal



27



dan



Pasal



30



UUD



Negara



RI



1945



mengamanatkan kepada semua komponen bangsa berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara dan syarat-syarat tentang pembelan negara. Dalam hal ini setiap PNS sebagai bagian dari warga masyarakat tertentu memiliki hak dan kewajiban yang



sama



untuk



melakukan



bela



negara



sebagaimana



diamanatkan dalam UUD Negara RI 1945 tersebut. Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai-nilai bela negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai peran dan profesi warga negara, demi menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman. Kesiapsiagaan bela negara merupakan kondisi warga negara yang secara fisik memiliki kondisi kesehatan, keterampilan dan jasmani yang prima serta secara kondisi psikis yang memiliki kecerdasan intelektual, dan spiritual yang baik, senantiasa memelihara jiwa dan raganya, memiliki sifat-sifat disiplin, ulet, kerja keras, dan tahan uji, merupakan sikap mental dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD NRI 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Oleh sebab itu dalam pelaksanaan latihan dasar bagi CPNS dibekali dengan latihan-latihan seperti : 1. Kegiatan olah raga dan kesehatan fisik; 2. Kesiapsiagaan dan kecerdasan mental; 3. Kegiatan baris-berbaris, apel, dan tata upacara;



12



4. Keprotokolan; 5. Fungsi-fungsi Intelijen dan Badan Pengumpul Keterangan; 6.



B.



Kegiatan ketangkasan dan permainan (LAN, 2015)



Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil Pegawai Negeri Sipil (PNS) dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi dan tugasnya sebagai PNS. Adapun nilai-nilai dasar yang dimaksud adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA). Berdasarkan



dari



kelima



nilai



dasar



ANEKA



yaitu



Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik komitmen mutu dan Anti korupsi yang harus di tanamkan kepada setiap PNS maka perlu di ketahui indikator-indikator dari kelima kata tersebut, yaitu: 1. Akuntabilitas Akuntabilitas adalah kata yang seudah tidak asing lagi kita



dengar,



namun



seringkali



kita



susah



untuk



membedakannya dengan responsibilitas. Namun dua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Lebih lanjut akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah: a. Kepemimpinan Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan hal tersebut.



13



b. Transparansi Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok / institusi. c. Integritas Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan. d. Tanggungjawab Tanggungjawab



merupakan



kesadaran



manusia



akan



tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga dapat berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. e. Keadilan Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda maupun orang. f. Kepercayaan Rasa



keadilan membawa pada



sebuah



kepercayaan.



Kepercayaan ini akan melahirkan akuntabilitas. g. Keseimbangan Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya



keseimbangan



antara



akuntabilitas



dan



kewenangan, serta harapan dan kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang dimiliki. h. Kejelasan Fokus



utama



untuk



kejelasan



adalah



mengetahui



kewenangan, peran dan tanggungjawab, misi organisasi,



14



kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi. i. Konsistensi Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai pada tercapainya tujuan akhir (LAN, 2015).



2. Nasionalisme Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilainilai



Pancasila



yang



diarahkan



agar



bangsa



Indonesia



senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa (LAN, 2015). Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan, yaitu : a. Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa



15



1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang



Maha



Esa,



kepercayaannya



sesuai



dengan



masing-masing



agama



menurut



dan dasar



kemanusiaan yang adil dan beradab. 3) Mengembangkan



sikap



hormat



menghormati



dan



bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbedabeda terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. 6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan



ibadah



sesuai



dengan



agama



dan



kepercayaannya masing-masing. 7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain. b. Sila Kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradap 1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. 2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membedabedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. 3) Mengembangkan



sikap



manusia.



16



saling



mencintai



sesama



4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira. 5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. 6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. 7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. 8) Berani membela kebenaran dan keadilan. 9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia. 10) Mengembangkan



sikap



hormat



menghormati



dan



kesatuan,



serta



bekerjasama dengan bangsa lain. c. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia 1) Mampu



menempatkan



persatuan,



kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. 2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan. 3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. 4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. 5) Memelihara



ketertiban



dunia



yang



berdasarkan



kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. 6) Mengembangkan



persatuan



Indonesia



atas



dasar



Bhinneka Tunggal Ika. 7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. d. Sila Keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan



17



1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. 2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain. 3) Mengutamakan



musyawarah



dalam



mengambil



keputusan untuk kepentingan bersama. 4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan. 5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah. 6) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah. 7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. 8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. 9) Keputusan



yang



diambil



harus



dapat



dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia,



nilai-nilai



mengutamakan



kebenaran



persatuan



dan



dan



keadilan



kesatuan



demi



kepentingan bersama. 10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan. e. Sila Kelima : Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia 1) Mengembangkan



perbuatan



yang



luhur,



yang



mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. 2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama. 3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. 4) Menghormati hak orang lain.



18



5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri. 6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain. 7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah. 8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum. 9) Suka bekerja keras. 10) Suka



menghargai



hasil



karya



orang



lain



yang



bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama. 11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial. 3. Etika Publik Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas, guna



menjamin



adanya



perlindungan



hak-hak



individu,



mencakup cara-cara pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nila-nilai yang dianut : a. Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik yakni: 1) Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan. 2) Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi. 3) Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual. b. Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi etika publik yaitu : 1) Dimensi Kualitas Pelayanan Publik 2) Dimensi Modalitas



19



3) Dimensi Tindakan Integritas Publik c. Indikator nilai-nilai dasar etika publik, yaitu : 1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila. 2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945. 3)



Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia



4) Menjalankan



tugas



secara



profesional



dan



tidak



berpihak. 5) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian. 6) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif. 7) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur. 8) Mempertanggungjawabkan



tindakan



dan



kinerjanya



kepada publik. 9) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah. 10) Memberikan



layanan



kepada



publik



secara



jujur,



tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun. 11) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi. 12) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama. 13) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai. 14) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan. 15) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir. d.



Nilai-nilai yang terkandung dalam Etika Publik diantaranya : 1) Kebersamaan 2) Empati 3) Kepedulian 4) Kedewasaan 5) Orientasi



20



6) Organisasi 7) Respect 8) Kebajikan 9) Integritas 10) Inovasi 11) Keunggulan 12) Keluwesan 13) Kearifan



4. Komitmen Mutu Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilainilai komitmen mutu antara lain: a. efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan target; b. efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa menimbulkan pemborosan; c. inovasi,



yaitu



penemuan



sesuatu



yang



baru



atau



mengandung kebaruan; d.



berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi individu terhadap produk atau jasa (LAN, 2015).



5. Anti Korupsi Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan



yang



melawan



norma–norma



dengan



tujuan



memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara,



suap-menyuap,



21



pemerasan,



perbuatan



curang,



penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.



a.



Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi: mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin



b.



hubungan



dengan



pihak-pihak



yang



tidak



bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat; kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun non



c.



materiil (waktu) menjadi lebih kecil; berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang berwenang jika mengetahui ada pegawai



yang melakukan kesalahan; d. disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan e.



undang-undung yang mengatur; peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa



f.



yang dirasakan orang lain; jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan



kebenaran (dharma); g. tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko h.



atas apa yang kita kerjakan dalam bentuk apapun; sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh



i.



Tuhan kepada kita; adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi (LAN, 2015).



C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi tantangan-tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk



mengelola



aparatur



22



sipil



negara



menjadi



semakin



professional.



Undang-undang



manajemen



aparatur



membangun



aparat



sipil sipil



ini



merupakan



negara negara



yang yang



dasar



dalam



bertujuan



untuk



memiliki



integritas,



profesional dan netral serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat (LAN, 2017). 1.



Manajemen PNS Manajemen



PNS



adalah



pengelolaan



PNS



untuk



menghasilkan pegawai PNS yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen PNS lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Adapun asas-asas manajemen PNS, antara lain: a. kepastian hukum; b. profesionalitas; c. proporsionalitas; d. keterpaduan; e. delegasi; f. netralitas; g. akuntabilitas; h. efektif dan efisien; i. keterbukaan; j. non diskriminatif; k. persatuan; l. kesetaraan; m. keadilan;



23



n. kesejahteraan.



2. Pelayanan Publik Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah: a. Partisipatif Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya. b. Transparan Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai



penyelenggara



pelayanan



publik



harus



menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut. c. Responsif Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik



yang



mereka



butuhkan,



mekanisme



penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.



d. Tidak Diskriminatif



24



Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara. e. Mudah dan Murah Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan oleh



pemerintah



tidak



dimaksudkan



untuk



mencari



keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi. f.



Efektif dan Efisien Penyelenggaraan



pelayan



publik



harus



mampu



mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan cara



mewujudkan



tujuan



tersebut



dilakukan



dengan



prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah. g. Aksesibel Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus



dapat



dijangkau



oleh



warga



negara



yang



membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut. h. Akuntabel Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat. Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik.



25



i.



Berkeadilan Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.



3. Whole Of Government Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upayaupaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuantujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Pendekatan berdasarkan



WoG



perbedaan



dapat



dilihat



kategori



dan



hubungan



dibedakan antara



kelembagaan yang terlibat sebagai berikut: a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:  penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan  



mempertimbangkan dampak; dialog atau pertukaran informasi; joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk



kerjasama sementara. b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:  joint working, atau kolaborasi sementara;  joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan besar yang menjadi urusan 



utama salah satu peserta kerjasama; satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama,



dibentuk sebagai mekanisme integratif. c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:  aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;



26







union, berupa Unifikasi resmi, identitas masingmasing masih nampak; merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru (LAN, 2017)



27



BAB III TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA



A.



Profil Organisasi 1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi



Data untuk mengenal SD Negeri 1 Gambiran adalah sebagai berikut: a. Nama Sekolah b. NSS/NPSN c. Bentuk Pendidikan d. Status kepemilikan e. Tanggal SK f. Alamat



: : : : : :



g. Email



SD Negeri 1 Gambiran 101031707008/20315853 SD Negeri 1949-05-01 Jalan Ukir Desa Gambiran Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang 59261 : SD [email protected]



h. Nomor telepon



: 085326048463



SD Negeri 1 Gambiran letaknya berada tepat di tengah pemukiman



warga



sehingga



lokasi



SD



dengan



bangunan



sederhana ini agak tersembunyi. SD Negeri 1 Gambiran saat ini dipimpin oleh Ibu Suwarni, S.Pd yang berstatus sebagai Kepala Sekolah. 2. Visi, Misi, Nilai dan Tujuan Organisasi a.



Visi SD Negeri 1 Gambiran Sebagaimana lembaga-lembaga pendidikan umumnya, SD Negeri 1 Gambiran juga memiliki visi dan misi yang ingin diwujudkan. Visi dari SD Negeri 1 Gambiran yaitu “Unggul dalam Prestasi, Berbudi Pekerti Luhur”.



b.



Misi SD Negeri 1 Gambiran



28



Misi berfungsi untuk



menjelaskan mengapa suatu



organisasi harus ada, apa yang harus dilakukannya dan bagaimana melakukannya untuk mewujudkan visi tersebut. Adapun misi dari SD Negeri 1 Gambiran untuk mencapai visi tersebut adalah : 1)



Melaksanakan proses pembelajaran dan bimbingan secara aktif kreatif efektif dan menyenangkan sehingga setiap siswa bisa berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.



2)



Menumbuhkembangkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah.



3)



Menyiapkan sumber daya insani yang berkualitas di bidang IPTEK, IMTAQ dan berbudi pekerti luhur.



4)



Menerapkan manajemen partisipasif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah .



5)



c.



Mewujudkan lingkungan yang bersih, indah, dan kondusif.



Nilai-Nilai Organisasi SD Negeri 1 Gambiran Nilai-nilai yang menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas di SD Negeri 1 Gambiran adalah berasal dari nilai-nilai Tata Nilai Budaya Kerja Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Adapun nilai-nilainya adalah sebagai berikut: 1) Integritas Yang dimaksud dengan integritas adalah keselarasan antara pikiran, perkataan, dan perbuatan. Indikator dari integritas adalah konsisten, jujur, menghindari benturan keinginan, berpikiran positif, arif, bijaksana, dan mematuhi peraturan perundang-undangan.



29



2) Kreatif dan Inovatif Kreatif dan inovatif adalah memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk menciptakan hal baru yang berbeda dari



yang



sudah



ada



atau



yang



sudah



dikenal



sebelumnya. Indikator dari kreatif dan inovatif adalah memiliki pola pikir, cara pandang yang variatif terhadap setiap permasalahan, bersikap terbuka, berani mengambil terobosan, dan memanfaatkan teknologi secara efektif dan efisien. 3) Inisiatif Inisiatif adalah kemampuan seseorang untuk bertindak melebihi



yang



dibutuhkan



atau



yang



dituntut



dari



pekerjaan. Indikator dari inisiatif adalah responsive, bersikap



proaktif,



dan



memiliki



dorongan



untuk



menyelesaikan masalah. 4) Pembelajar Pembelajar



adalah



mengembangkan



selalu



kompetensi



berusaha dan



untuk



profesionalisme.



Indikator dari pembelajar adalah berkeinginan untuk selalu menambah wawasan, mengambil hikmah atas segala kesalahan, dan berbagi pengetahuan dengan rekan kerja. 5) Menjunjung Meritokrasi Menjunjung meritokrasi adalah menjunjung tinggi keadilan dalam pemberian penghargaan bagi karyawan yang kompeten.



Indikatornya



adalah



berkompetisi



secara



maksimal, memberikan kesempatan yang sama dalam mengembangkan penghargaan



kompetensi



secara



secara



pegawai,



memberikan



proporsional,



tidak



sewenang-wenang, dan tidak mementingkan diri sendiri. 6) Aktif



30



Aktif adalah senantiasa berpartisipasi dalam setiap kegiatan. Inidkator dari aktif adalah terlibat langsung dalam setiap kegiatan dan memberi dukungan kepada rekan kerja. 6) Tanpa Pamrih Tanpa pamrih adalah bekerja dengan tulus ikhlas dan penuh dedikasi. Indikator yang termasuk dalam tanpa pamrih adalah penuh komitmen dalam melaksanakan pekerjaan, rela membantu rekan kerja, dan menunjukkan sikap 4S (senyum, sapa, sopan, dan santun). d. Tujuan Organisasi Tujuan SD Negeri 1 Gambiran, yaitu: 1)



Menyiapkan ketuntasan belajar disemua kelas dan kelulusan 100% dengan nilai yang memuaskan.



2)



Memberikan bekal kepada siswa agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.



3)



Membentuk budi pekerti yang luhur dengan dilandasi iman dan taqwa,



4) Mendorong dan membantu siswa untuk mengenal potensi sesuai bekal dan minat yang dimiliki 5)



Mendidik dan melatih siswa untuk berjiwa sosial dan peduli sesama teman.



6)



Menyiapkan siswa unggul dalam lomba-lomba di bidang akademis maupun non akademis.



7)



Mendorong siswa untuk dapat menghargai lingkungan sebagai wujud cinta tanah air.



3.



Struktur Organisasi dan Job Deskripsi a. Struktur Organisasi Struktur Organisasi merupakan prasyarat mutlak yang harus dimiliki oleh setiap lembaga pendidikan. Struktur organisasi pendidikan SD Negeri 1 Gambiran mencerminkan



31



adanya suatu bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan pendidikan. Adapun struktur organisasi SD Negeri 1 Gambiran disajikan dalam Gambar 3.1. Gambar 3.1. Struktur Organisasi SD Negeri 1 Gambiran



KEPALA SEKOLAH



KETUA KOMITE



Suwarni, S.Pd



Mustahal



GURU KELAS I



GURU KELAS II



GURU KELAS III



Ida Nila A., S.Pd. SD



Wakhid, S.Pd



Amriani, S.Pd



GURU KELAS IV



GURU KELAS V



GURU KELAS VI



Siti Wahyuni, S.Pd. SD



Maya Aprilia R., S.Pd



K. Riza, S.Pd



GURU PENJASKES



GURU PAI



Syaiful A., S.Pd



Suwaebah, S.Pd.I



PENJAGA Siswanto



OPERATOR



UNIT PERPUSTAKAAN



Suci Purwati



Eni Susanti



b. Tugas dan Fungsi Guru 1. Tugas Guru Tugas guru ini dijelaskan dalam Bab XI 39 Ayat 2 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Pasal 52



32



Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru, yakni: 1) 2)



Merencakan pembelajaran; Melaksanakan proses pembelajaran



yang



3) 4) 5)



bermutu; Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran; Membimbing dan melatih peserta didik Melakukan penelitian dan pengabdian kepada



6)



masyarakat; Melaksanakan tugas tambahan yang melekat



7)



pada kegiatan pokok yang sesuai; dan Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan Lebih lanjut, tugas guru secara lebih terperinci



dijelaskan dalam Permendiknas No. 35 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya: 1) Menyusun



kurikulum



pembelajaran



pendidikan; 2) Menyusun silabus pembelajaran; 3) Menyusun Rencana Pelaksanaan



pada



satuan



Pembelajaran



(RPP); 4) Melaksanakan kegiatan pembelajaran; 5) Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran 6) Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran di kelPNSya 7) Menganalisis hasil penilaian pembelajaran; 8) Melaksanakan pembelajaran/perbaikan pengayaan dengan memanfaatkan



dan



hasil penilaian



dan evaluasi; 9) Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggung jawabnya (khusus guru kelas); 10) Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat sekolah/madrasah dan nasional; 11) Membimbing guru pemula dalam program induksi; 12) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakulikuler proses pembelajaran



33



13) Melaksanakan pengembangan diri 14) Melaksanakan publikasi ilmiah dan /atau karya inovatif; 15) Melakukan presentasi ilmiah 2.



Fungsi Guru Fungsi guru yang dimaksudkan disini juga sudah termasuk dalam tugas guru yang telah dijabarkan di atas, namun terdapat beberapa fungsi lain yang terkandung dalam poin d dan e Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta poin a, b, dan c Pasal 40 Ayat (2) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni: 1) Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa; 2) Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika; 3) Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis; 4) Memelihara komitmen secara professional untuk meningkatkan mutu pendidikan, dan 5) Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. Masing-masing dari perangkat sekolah memiliki tugas pokok dan fungsi yang berbeda. Adapun tugas pokok dan fungsi dari perangkat sekolah adalah sebagai berikut: 1) Kepala Sekolah: a) Menyusun program kerja, baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. b) Menyusun organisasi ketenagaan di sekolah. c) Menggerakkan staf/guru/karyawan dengan cara memberikan



arahan



pelaksanaan tugas.



34



dan



mengkoordinasikan



d) Mengoptimalkan sumber daya manusia secara optimal, memanfaatkan sarana/prasarana secara optimal dan merawat sarana prasarana milik sekolah 2) Guru Kelas: a) Pengelolaan kelas b) Penyelenggaraan administrasi kelas c) Penyusunan dan pembuatan statistik bulanan anak didik d) Pembuatan catatan khusus tentang anak didik e) Pencatatan mutasi anak didik f) Pengisian dan pembagian buku laporan penilaian hasil belajar 3) Pustakawan sekolah: a) Perencanaan pengadaan



buku



atau



bahan



pustaka atau media elektronika. Pelayanan perpustakaan c) Perencanaan pengembangan perpustakaan d) Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku atau b)



bahan pustaka atau media elektronika e) Inventarisasi dan pengadministrasian f) Penyimpanan buku atau bahan pustaka dan media elektronika g) Menyusun tata tertib perpustakaan h) Menyusun laporan pelaksanaan



kegiatan



perpustakaan secara berkala 4) Operator atau administrasi sekolah: a) Melaksanakan Penelitian Kemasyarakatan terhadap klien Anak. b) Melaksanakan sidang



TPP



(Tim



Pengamat



Pemasyarakatan). c) Melaksanakan



program



pembimbingan



kepribadian. d) Melaksanakan



program



pembimbingan



kemandirian. e) Melaksanakan



pendampingan



terhadap



Anak



Bermasalah Hukum (ABH) dalam Sidang Anak di PN dan Upaya Diversi. 5) Penjaga Sekolah mempunyai tugas : a) Melaksanakan tugas pengamanan sekolah b) Memonitor lingkungan sekolah



35



c) Mengawasi dan menjaga keamanan lahan parkir sekolah d) memelihara dan menjaga barang barang milik sekolah e) bekerjasama dengan dinas terkait apabila ada masalah keamanan yang tidak dapat diatasi internal atau sudah terjadi perbuatan melanggar hukum f) mengatasi hal hal yang mengganggu keamanan dan ketertiban g) mengamankan pelaksanaan kegiatan sekolah h) menjaga ketenangan dan keamanan komplek i) j) k) l) m)



sekolah siang dan malam merawat peralatan keamanan menjaga kebersihan pos jaga mengisi buku catatan kejadian melaporkan kejadian secepatnya mengawasi keluar masuknya



oran,



barang



kendaraan di lingkungan sekolah. 4. Deskripsi SDM, Sarpras dan Sumber Daya Lain SD Negeri 1 Gambiran memiliki 8 guru, 1 kepala sekolah, dan 3 karyawan. Berikut ini adalah daftar nama guru dan karyawan di SD Negeri 1 Gambiran beserta jabatannya:



Tabel 3.1 Data Guru SD Negeri 1 Gambiran Tahun 2019 No. 1. 2. 3. 4. 5.



Nama/NIP



Gol. Ruang



Suwarni, S.Pd 19620910 198201 2 004 Wakhid, S.Pd 19590724 198201 1 005 Suwaebah, S.Pd.I 19630919 198405 2 006 A. Khairur Riza, S.Pd 19880811 201001 1 004 Maya Aprilia Rosanti, S.Pd 19930410 201902 2 001



6.



Ida Nila Arisanti, S.Pd. SD



7.



Siti Wahyuni, S.Pd. SD



8.



Amriani, S.Pd



IV/a IV/a IV/a III/a III/a



36



Jabatan Kepala sekolah Guru Kelas 2 Guru PAI Guru Kelas 6 Guru Kelas 5 Guru Kelas 1 Guru Kelas 4 Guru



Status Pegawai PNS PNS PNS PNS PNS GTT GTT GTT



9.



Suci Purwati



10.



Syaiful A., S.Pd



Kelas 3 Opr/adm Guru Olahraga



GTT GTT



Sarana prasarana atau fasilitas yang terdapat di SD Negeri 1 Gambiran meliputi ruang kelas, ruang kantor guru, kamar mandi/WC, gedung perpustakaan, tempat parkir, dan lapangan upacara. Adapun uraian sarana prasarana yang ada di SD Negeri 1 Gambiran adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Sarana dan Prasarana SD Negeri 1 Gambiran No. 1. 2. 3.



Banyak 1 1 1



Jenis Ruang Permanen Permanen Permanen



Ukuran (m2) 5x2 3x2 5x4



1 1



Permanen Permanen



5x4 4x3



1



Permanen



8x7



6.



Jenis Prasarana Tempat parkir Kamar mandi/WC siswa pria Kamar mandi/WC siswa perempuan Kamar mandi/WC guru laki-laki Kamar mandi/WC guru perempuan Ruang teori/kelas



7.



Ruang teori/kelas



1



Permanen



8x7



8.



Ruang teori/kelas



1



Permanen



8x7



9.



Ruang teori/kelas



1



Permanen



8x7



10.



Ruang teori/kelas



1



Permanen



8x7



11. 12. 13. 14.



Ruang perpustakaan Ruang teori/kelas Ruang guru Lapangan upacara



1 1 1 1



Permanen Permanen Permanen Permanen



8x7 8x7 5x5 20x20



4. 5.



Sumber: Dokumentasi Sekolah 2019 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa bangunan dan ruang belajar yang ada di SD Negeri 1 Gambiran sudah cukup memadai untuk digunakan, dimanfaatkan dan dikembangkan dalam menunjang kegiatan pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. B.



Tugas Jabatan Peserta Latsar



37



Tugas jabatan peserta latsar adalah sebagai Guru Kelas Ahli Pertama di unit kerja SD Negeri 1 Gambiran. Adapun tugas peserta latsar secara lebih terperinci dijelaskan dalam Permendiknas No. 35 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya: 1) Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan; 2) Menyusun silabus pembelajaran; 3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); 4) Melaksanakan kegiatan pembelajaran; 5) Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran 6) Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata 7) 8)



pelajaran di kelPNSya Menganalisis hasil penilaian pembelajaran; Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan



9)



memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi; Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi



tanggung jawabnya (khusus guru kelas); 10) Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat sekolah/madrasah dan nasional; 11) Membimbing guru pemula dalam program induksi; 12) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakulikuler proses pembelajaran 13) Melaksanakan pengembangan diri 14) Melaksanakan publikasi ilmiah dan /atau karya inovatif; C.



Role Model Suwarni, S.Pd



Tokoh yang menjadi role model bagi penulis adalah Ibu Suwarni, S.Pd. Beliau lahir di Rembang, 10 September 1962. Sosok yang



sangat



menginspirasi



penulis



di



bidang



pendidikan



ini



merupakan kepala sekolah di SD Negeri 1 Gambiran, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang.



38



Banyak hal yang bisa penulis teladani dari sosok Ibu Suwarni. karakter yang menonjol dari beliau adalah karakter kepemimpinan dan integritas. Keteladanan beliau lainnya yang dapat kita petik adalah mengabdikan



diri



sepenuhnya



di



dunia



pendidikan,



hal



ini



mengajarkan kepada kita sebagai PNS utamanya seorang guru untuk selalu mengabdikan dirinya dalam dunia pendidikan dengan sepenuh hati dan bermanfaat di dalam masyarakat. Beliau juga merupakan sosok yang inovatif, pekerja keras, cakap, dan berfikir kritis. Beberapa keteladanan beliau tersebut dapat kita jadikan motivasi untuk terus memperbaiki kualitas diri sebagai seorang PNS yang profesional.



39



BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterikatan dengan Nilai ANEKA Berdasarkan hasil analisis dengan metode AKPL dan USG, dari kelima isu tersebut yang paling dominan dengan skor 14 adalah belum optimalnya penggunaan perputakaan di SD Negeri 1 Gambiran. Untuk mengatasi



masalah



belum



optimalnya



penggunaan



perputakaan,



ditemukan gagasan pemecah isu yaitu Optimalisasi Penggunaan Perpustakaan di SD Negeri 1 Gambiran Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang. Adapun rencana kegiatan yang akan dilakukan berkaitan dengan antara lain sebagai berikut: 1. Melakukan pembaruan suasana ruang perpustakaan. 2. Membuat jadwal kunjungan gerakan “Ayo ke Perpustakaan” 3. Mengadakan pembuatan banner tentang kata-kata motivasi 4. Memberikan sosialisasi jadwal kunjungan kepada siswa 5. Melaksanakan gerakan “Ayo ke Perpustakaan”



Tabel 4.1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi Judul



: Optimalisasi Penggunaan Perpustakaan di SD Negeri 1 Gambiran Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang



Nama Lengkap Jabatan



: Maya Aprilia Rosanti, S.Pd : Guru Kelas Ahli Pertama



40



Unit Kerja : SD Negeri 1 Gambiran Coach : Arif Efendy, S.H., M.M Mentor : Suwarni, S.Pd Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya kebersihan dan lingkungan hijau di SD Negeri 1 2. 3.



Gambiran. Rendahnya tingkat literasi siswa SD Negeri 1 Gambiran. Belum optimalnya penerapan tata tertib siswa di lingkungan SD Negeri 1



4.



Gambiran. Kurangnya peran aktif orang tua dalam mendampingi kegiatan belajar



siswa SD Negeri 1 Gambiran. 5. Belum optimalnya penggunaan perpustakaan di SD Negeri 1 Gambiran. Isu yang Diangkat



: Belum optimalnya penggunaan perpustakaan di SD Negeri 1 Gambiran.



Gagasan yang Diangkat : Optimalisasi penggunaan perpustakaan di SD Negeri 1 Gambiran Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang



41



No 1 1.



Kegiatan 2 Melakukan pembaruan suasana ruang perputakaan (Sumber Kegiatan : Penugasan atasan)



Tahapan Kegiatan



1. 2.



3.



4. 5.



2.



Membuat jadwal kunjungan “Ayo



3 Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah/mentor Melakukan koordinasi dengan petugas perpustakaan mengenai pembaruan suasana yang akan dilakukan Melaksanakan tugas dari kepala sekolah mengonsep pembentukan tim yang akan membantu pelaksanaan kegiatan Melaksanakan jalannya kegiatan Mendokumentasikan kegiatan



1. Melakukan konsultasi dengan kepala



Output/Hasil



1.



2.



3. 4.



5.



4 Mendapatkan rekomendasi dari kepala sekolah/mentor Dihasilkannya konsep penataan ruang perpustakaan yang terbaru Persetujuan dari kepala sekolah Ruang perpustakaan menjadi lebih nyaman untuk dikunjungi Tersedianya dokumentasi kegiatan



1. Mendapatkan rekomendasi dari



42



Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan



Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi



Penguatan nilainilai organisasi



5



6



7



-Nasionalisme (sila ke-4) Berkonsultasi dengan kepala sekolah/mentor serta berkoordinasi dengan petugas perpustakaan tentang pembaruan suasana ruang perpustakaan (Musyawarah)



Dengan penerapan nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) dalam kegiatan ini, diharapkan dapat mendukung terpenuhinya visi SD Negeri 1 Gambiran yaitu “Unggul dalam Prestasi, Berbudi Pekerti Luhur” serta misi yang pertama dan kelima yaitu : “Mewujudkan lingkungan yang bersih, indah dan kondusif”



Melalui penerapan nilainilai dasar PNS (ANEKA) dalam kegiatan ini, diharapkan akan mampu meningkatkan nilai Inisiatif, Inovatif dan Aktif sebagai PNS yang bertugas di SD Negeri 1 Gambiran



Dengan penerapan nilai-nilai dasar PNS



Melalui penerapan nilai-



-Etika Publik dan Anti Korupsi Diwujudkan dengan tanggapan baik dari pimpinan dan petugas perpustakaan (Respect) serta peserta bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan. -Akuntabilitas dan Komitmen Mutu Diwujudkan dalam pelaksanaan kegiatan yang diharapakan adanya kejelasan rencana sehingga dapat berjalan dengan efektif dan efisien. -Nasionalisme (musyawarah untuk



No 1



Kegiatan 2 ke Perpustakaan” (Sumber kegiatan :Inovasi)



Tahapan Kegiatan



Output/Hasil



Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan



Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi



Penguatan nilainilai organisasi



3 sekolah/mentor 2. Melakukan konsultasi dengan wali kelas untuk menentukan hari kunjungan masing-masing kelas 3. Melakukan koordinasi dengan petugas perpustakaan untuk membuat jadwal kunjungan ke perpustakaan 4. Mencetak jadwal yang telah dibuat dan menempelkannya sesuai dengan tempat yang telah ditentukan 5. Mendokumentasikan hasil jadwal kunjungan



4



5



6



7



mufakat) Diwujudkan dengan melakukan konsultasi dengan kepala sekolah dan wali kelas



(ANEKA) dalam kegiatan ini, diharapkan dapat mendukung terpenuhinya visi SD Negeri 1 Gambiran yaitu “Unggul dalam Prestasi, Berbudi Pekerti Luhur” serta misi yang keempat yaitu : “Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah”



nilai dasar PNS (ANEKA) dalam kegiatan ini, diharapkan akan mampu meningkatkan nilai Integritas, aktif dan Inovatif sebagai PNS yang bertugas di SD Negeri 1 Gambiran



2.



3. 4. 5.



kepala sekolah/mentor Tersusunnya konsep jadwal yang telah disepakati Terbentuknya jadwal kunjungan dalam bentuk file Tercetaknya jadwal yang telah dibuat Tersedianya dokumentasi kegiatan



-Anti korupsi Diwujudkan melalui tanggung jawab untuk melakukan rencana penyusunan jadwal -Etika Publik Diwujudkan dalam proses komunikasi, kerja sama serta respect terhadap pendapat orang lain -Akuntabilitas Diwujudkan trasparannya kegiatan



dengan rencana



-Komitmen Mutu Diwujudkan dalam bentuk jadwal yang berorientasi pada inovasi



43



No 1 3.



Kegiatan



Tahapan Kegiatan



2 3 Mengadakan 1. Melakukan konsultasi pembuatan banner dengan kepala tentang kata-kata sekolah/mentor motivasi 2. Melakukan koordinasi (sumber dengan petugas kegiatan: inovasi) perpustakaan untuk menentukan desain banner yang akan dibuat dan lokasi peletakannya 3. Memesan banner yang telah didesain 4. Meletakkan banner sesuai dengan lokasi yang telah ditentukan 5. Mendokumentasikan kegiatan penempelan poster



Output/Hasil



1.



2. 3. 4. 5.



4 Mendapatkan rekomendasi dari kepala sekolah/mentor Terbentuknya desain banner yang akan dibuat Tercetaknya banner yang telah dipesan Banner diletakkan pada lokasi yang telah ditentukan Tersedianya dokumentasi kegiatan



Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan



Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi



Penguatan nilainilai organisasi



5



6



7



-Nasionalisme Diwujudkan dengan berdo’a kepada Allah SWT ketika memulai dan mengakhiri konsultasi dan koordinasi (Sila kesatu)



Dengan penerapan nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) dalam kegiatan ini, diharapkan dapat mendukung terpenuhinya visi SD Negeri 1 Gambiran yaitu “Unggul dalam Prestasi, Berbudi Pekerti Luhur” serta misi yang pertama dan kelima yaitu :



Melalui penerapan nilainilai dasar PNS (ANEKA) dalam kegiatan ini, diharapkan akan mampu meningkatkan nilai kreatif, inovatif dan tanpa pamrih sebagai PNS tenaga pendidik yang bertugas di SD Negeri 1 Gambiran



-Akuntabilitas Diwujudkan dengan penuh tanggung jawab dalam membuat banner -Etika Publik Diwujudkan dengan inovasi dalam mendesain banner -Anti Korupsi Setelah banner kata-kata motivasi selesai dipasang maka saya menanamkan kepedulian pada siswa untuk menjaga banner tersebut. -Komitmen Mutu Diwujudkan dengan pencetakan banner yang efektif dan efisien.



44



“Mewujudkan lingkungan yang bersih, indah dan kondusif”



No 1 4.



Kegiatan



Tahapan Kegiatan



2 Memberikan sosialisasi jadwal kunjungan kepada siswa (Sumber Kegiatan : Inovasi)



1.



2.



3. 4. 5.



3 Berkonsultasi dengan kepala sekolah/mentor mengenai sosialisasi yang akan dilakukan Berkonsultasi dengan rekan kerja mengenai kegiatan yang akan dilakukan Menyiapkan media yang akan digunakan untuk sosialisasi Melakukan sosialisasi ke masing-masing kelas Melakukan dokumentasi kegiatan sosialisasi jadwal kunjungan



Output/Hasil



1.



2.



3.



4.



5.



5.



Melaksanakan gerakan “Ayo



ke



1. Melakukan dengan



4 Mendapatkan rekomendasi dari kepala sekolah/mentor Mendapatkan dukungandari rekan kerja tentang sosialisasi yang akan dilakukan Tersedianya media memudahkan sosialisasi yang akan dilakukan Terlaksananya soialisasi ke masing-masing kelas Tersedianya dokumentasi kegiatan



konsultasi 1. Mendapatkan kepala rekomendasi



Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan



Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi



Penguatan nilainilai organisasi



5



6



7



-Nasionalisme sila ke-4 Diwujudkan dengan melakukan musyawarah kepada kepala sekolah dan rekan kerja -Komitmen Mutu Diwujudkan dengan adanya melakukan soialisasi secara efektif



Dengan penerapan nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) dalam kegiatan ini, diharapkan dapat mendukung terpenuhinya visi SD Negeri 1 Gambiran yaitu “Unggul dalam Prestasi, Berbudi Pekerti Luhur” serta misi yang kedua yaitu : “Menumbuhkembang kan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah”



Melalui penerapan nilainilai dasar PNS (ANEKA) dalam kegiatan ini, diharapkan akan mampu meningkatkan nilai aktif, pembelajar dan inovatif sebagai PNS tenaga pendidik yang bertugas di SD Negeri 1 Gambiran



Dengan penerapan nilai-nilai dasar PNS



Melalui penerapan nilai-



-Akuntabilitas Diwujudkan dengan kejelasan pelaksanaan sosialisasi -Etika Publik (Keluwesan) Diwujudkan dengan memberikan pengarahan secara luwes sehingga mudah dipahami



-Anti Korupsi Diwujudkan dalam bentuk pemberian sosialisasi secara adil pada masingmasing kelas -Akuntabilitas dari Diwujudkan dalam



45



No 1



Kegiatan



Tahapan Kegiatan



2 Perpustakaan” (Sumber Kegiatan : Inovasi) 2.



3. 4.



5.



6.



3 sekolah/mentor terkait kegiatan yang dilaksanakan Berkoordinasi dengan rekan kerja untuk melakukan rencana gerakan “Ayo ke Perpustakaan” Membuat poster “Ayo ke Perpustakaan Melaksanakan gerakan “Ayo ke Perpustakaan” sesuai jadwal yang telah dibuat Siswa diberi tugas ketika melakukan kunjungan ke perputakaan Melakukan dokumentasi kegiatan



2. 3. 4.



5.



6.



Output/Hasil



Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan



Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi



Penguatan nilainilai organisasi



4



5



6



7



berkonsultasi dengan kepala sekolah agar kegiatan yang akan dilaksanakan mempunyai kejelasan target.



(ANEKA) dalam kegiatan ini, diharapkan dapat mendukung terpenuhinya visi SD Negeri 1 Gambiran yaitu “Unggul dalam Prestasi, Berbudi Pekerti Luhur” serta misi yang pertama dan ketiga yaitu:



nilai dasar PNS (ANEKA) dalam kegiatan ini, diharapkan akan mampu meningkatkan nilai inisiatif, aktif dan inovatif sebagai PNS yang bertugas di SD Negeri 1 Gambiran



kepala sekolah/mentor Mendapatkan dukungan dari rekan kerja Tercetaknya poster yang telah di desain Gerakan “Ayo ke Perpustakaan” terlaksana dengan baik Siswa dapat mengerjakan tugas yang telah diberikan Tersedianya dokumentasi kegiatan



-Nasionalisme sila Ke- 3 Diwujudkan dalam melakukan kunjungan secara bersama-sama dalam satu kelas -Komitmen Mutu Diwujudkan dengan pembuatan poster yang kreatif dan inovatif -Anti Korupsi dan Etika Publik Diwujudkan dalam mendampingi kegiatan tersebut dengan menanamkan sikap tanggung jawab dan kerjasama kepada siswa



46



“Melaksanakan proses pembelajaran dan bimbingan secara aktif kreatif efektif dan menyenangkan sehingga setiap siswa bisa berkembang optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki” “Menyiapkan sumber daya insani yang berkualitas di bidang IPTEK, IMTAQ dan



No



Kegiatan



Tahapan Kegiatan



Output/Hasil



Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan



Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi



Penguatan nilainilai organisasi



1



2



3



4



5



6



7



6.



Melakukan evaluasi



1. Membuat buku evaluasi 2. Melaksanakan evaluasi



1. Buku evaluasi 2. Evaluasi terlaksana dengan baik



-Akuntabilitas Diwujudkan dengan kejelasan evaluasi yang akan dilakukan -Nasionalisme (musyawarah) Diwujudkan dengan melakukan musyawarah kepada kepala sekolah atau dengan rekan kerja terkait hasil dari kegiatan yang telah dilakukan -Etika Publik Diwujudkan dalam proses komunikasi, konsultasi, serta respect terhadap pendapat orang lain terkait hasil dari kegiatan yang telah dilakukan -Komitmen Mutu Diwujudkan dengan buku yang dibuat dengan efektif dan efisien. -Anti korupsi



47



berbudi pekerti luhur” Dengan penerapan nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) dalam kegiatan ini, diharapkan dapat mendukung terpenuhinya visi SD Negeri 1 Gambiran yaitu “Unggul dalam Prestasi, Berbudi Pekerti Luhur” serta misi yang ketiga yaitu: “Menyiapkan sumber daya insani yang berkualitas di bidang IPTEK, IMTAQ dan berbudi pekerti luhur”



Melalui penerapan nilainilai dasar PNS (ANEKA) dalam kegiatan ini, diharapkan akan mampu meningkatkan nilai inisiatif, aktif dan inovatif sebagai PNS yang bertugas di SD Negeri 1 Gambiran



No



Kegiatan



Tahapan Kegiatan



Output/Hasil



Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan



Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi



Penguatan nilainilai organisasi



1



2



3



4



5



6



7



Diwujudkan dengan rasa penuh tanggung jawab dalam melakukan evaluasi



(Sumber: data dielaborasi penulis, 2019)



B. Jadwal Rancangan Aktualisasi Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di SD Negeri 1 Gambiran pada tanggal 17 Mei sampai dengan 26 Juni 2019. Adapun kegiatan-kegiatan aktualisasi akan di jabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel 4.2. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi sebagai berikut:



Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi Minggu ke/ Bulan No.



Kegiatan 1



1. 2.



2



Mei 3



Melakukan pembaruan suasana ruang perpustakaan Membuat jadwal kunjungan gerakan “Ayo ke Perpustakaan”



4



5



1



Juni 2 3



Bukti Kegiatan 4 Foto kegiatan, notulen Jadwal kunjungan, foto kegiatan



48



3. 4. 5. 6.



Mengadakan pembuatan banner tentang katakata motivasi Memberikan sosialisasi jadwal kunjungan kepada siswa



Foto kegiatan Foto kegiatan Foto kegiatan, video, hasil tugas siswa Buku evaluasi



Melaksanakan gerakan “Ayo ke Perpustakaan” Melakukan evaluasi



Keterangan : (Sumber: data dielaborasi penulis, 2019) Katerangan : : MInggu tidak efektif : Minggu pelaksanaan kegiatan



49



C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala Dalam pelaksanaan lima kegiatan aktualisasi dan habituasi ANEKA, terdapat kemungkinan



kegiatan-kegiatan



tersebut



mengalami



kendala



sehingga



rancangan kegiatan ini tidak dapat direalisasikan secara optimal atau tidak tercapai aktualisasinya. Oleh karena itu perlu disampaikan kendala-kendala yang mungkin terjadi, langkah-langkah antisipasi menghadapi kendala tersebut, dan perlu dicari secara cermat strategi untuk menghadapi kendala tersebut. Kendala, resiko dan solusi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.3. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala No.



Kendala



1.



Kegiatan selesai waktu



2.



Pembuatan banner



3.



Resiko



Strategi



tidak Kurang maksimalnya 1. Membuat jadwal kegiatan tepat pelaksanaan dengan cermat dan teliti kegiatan yang telah sehingga tidak terjadi dirancang sehingga penumpukan kegiatan di mengurangi nilai dari hari yang sama. pencapaian yang 2. Membuat skala prioritas seharusnya kegiatan yang akan dilaksanakan terlebih dahulu. 3. Tidak menunda-nunda kegiatan yang telah direncanakan dan melaksanakannya sesuai jadwal.



Desain yang kurang menarik dan peletakan banner yang kurang strategis Sarana dan Koordinasi dengan prasarana untuk teman sejawat melakukan (sesama guru dan kegiatan petugas perpustakaan)



(Sumber: data dielaborasi penulis, 2019



52



Mendesain banner semenarik mungkin dan meletakkannya di tempat strategis yang dapat dilihat semua orang Melakukan koordinasi dengan kepala sekolah dan teman sejawat (sesama guru dan petugas perpustakaan) untuk membantu mensukseskan program kegiatan



BAB V PENUTUP A. Pentingnya Rancangan Aktualisasi Dibuat Pentingnya Rancangan Aktualisasi dibuat melalui habituasi di unit kerja merupakan rancangan kegiatan untuk menyelesaikan isu dengan identifikasi isu yang telah dirumuskan melaui analisa APKL dan analisa USG. Identifikasi isu yang ada dapat berasal dari individu, unit kerja maupun dari organisasi, dari sana beberapa isu telah dapat diidentifikasi.



Dari



beberapa



isu



tersebut



kemudian



dilakukan



identifikasi dengan metode USG. Isu yang diangkat yaitu belum optimalnya penggunaan perpustakaan di SD Negeri 1 Gambiran. Dari isu tersebut muncul gagasan pemecahan isu yang tertuang dalam 5 kegiatan inovasi. Adapun kegiatan tersebut sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5.



Melakukan pembaruan suasana ruang perpustakaan. Membuat jadwal kunjungan gerakan “Ayo ke Perpustakaan” Mengadakan pembuatan banner tentang kata-kata motivasi Memberikan sosialisasi jadwal kunjungan kepada siswa Melaksanakan gerakan “Ayo ke Perpustakaan” Dengan



adanya



pembuatan



Rancangan



Aktualisasi,



diharapkan pelaksanaan kegiatan aktualisasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan perencanaan. Selain itu dengan membuat



Rancangan



Aktualisasi,



penulis



juga



dapat



lebih



memahami nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) yang dapat diimplementasikan dalam berbagai kegiatan selama melaksanakan aktualisasi maupun dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. Penulis juga lebih paham mengenai sikap dan perilaku yang dapat memberikan kontribusi terhadap visi dan misi organisasi serta menguatkan nilai organisasi serta mengasah kepekaan terhadap masalah yang sedang dihadapi unit kerja. B.



Dampak Apabila Rancangan Aktualisasi Tidak Dibuat



53



Apabila Rancangan Aktualisasi tidak dibuat maka dapat mengakibatkan dampak berupa tidak terselesaikannya isu yang ada di unit kerja dan dapat menghasilkan berbagai masalah yang lebih kompleks. Selain itu pemahaman mengenai nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) pun menjadi kurang karena tidak ada pedoman dan panduan dalam mengimplementasikan nilai-nilai tersebut.



54



DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Jakarta. Djohar. 1999. Reformasi dan Masa Depan Pendidikan di Indonesia . Pustaka Belajar, Jakarta. Lembaga AdministrasI Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta. Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II : Akuntabilitas. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta. Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II : Nasionalisme. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta. Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II : Etika Publik. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta. Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II : Komitmen Mutu. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta. Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II : Anti Korupsi. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta. Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan Publik. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta. Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen Aparatur Sipil Negara. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta. Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of Goverment. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.



55



Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017).



Modul



Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon PNS Habituasi. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Jakarta. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2015. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka, Jakarta. .



56



DAFTAR RIWAYAT HIDUP



A. Identitas Nama



: Maya Aprilia Rosanti



NIP



: 19930410 201902 2 001



Tempat/Tgl. Lahir



: Kebumen, 10 April 1993



Jenis Kelamin



: Perempuan



Jabatan



: Guru Kelas Ahli Pertama



Pangkat/ Golongan



: Penata Muda/ IIIa



Alamat Rumah



: Ds. Bendungan, Kec. Kuwarasan, Kab. Kebumen



Nomor HP



: 0857 4200 3559



Unit Kerja



: SD Negeri 1 Gambiran



Alamat Kantor



:, Jl. Ukir Desa Gambiran Kec. Pamotan, Kab. Rembang



Alamat e-mail



: [email protected]



B. Riwayat Pendidikan No



Sekolah



1. 2. 3. 4.



SD Negeri 1 Gombong SMP Negeri 2 Gombong SMA Negeri 1 Gombong Universitas Negeri Semarang



57



Tahun Lulus 2005 2008 2011



Jurusan IPS



2015



S1 PGSD