Sop Fixed Drug Eruption. [PDF]

  • Author / Uploaded
  • danni
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENATALAKSANAAN FIXED DRUG ERUPTION



SOP



UPT PUSKESMAS PAKIS 1.



Pengertian



2.



Tujuan



3.



Kebijakan



4.



Referensi



5.



Prosedur



No. Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halaman



: 440/ /UKP/ 35.07.103.134/2018 : 01 : 18 Juni 2018 : 1/2 Wiyanto Wijoyo NIP.196806031994031009



Prosedur penanganan Fixed Drug Eruption (FDE) yaitu salah satu jenis erupsi obat yang sering dijumpai dan merupakan kelainan yang terjadi berkali-kali pada tempat yang sama Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Menangani Fixed Drug Eruption (FDE) SK Kepala UPT Puskesmas Pakis Nomor: 440/031/KEP/35.07.103.115/2017 tentang Kebijakan Layanan Klinis Puskesmas Pakis Buku Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Edisi I tahun 2013 1. Anamnesa 2. Pemeriksaan fisik 3. Penegakan diagnosa : Fixed Drug Eruption (FDE) 4. Tatalaksana a. Prinsip tatalaksana adalah menghentikan obat terduga. Pada dasarnya erupsi obat akan menyembuh bila obat penyebabnya dapat diketahui dan segera disingkirkan. b. Untuk mengatasi keluhan, farmakoterapi yang dapat diberikan, yaitu: a) Kortikosteroid sistemik, misalnya prednison tablet 30 mg/hari dibagi dalam 3 kali pemberian per hari b) Antihistamin sistemik untuk mengurangi rasa gatal; misalnya hidroksisin tablet 10 mg/hari 2 kali sehari selama 7 hari atau loratadin tablet 1x10 mg/hari selama 7 hari c) Pengobatan topikal d) Pemberian topikal tergantung dari keadaan lesi, bila terjadi erosi atau madidans dapat dilakukan kompres NaCl 0,9% atau Larutan Permanganas kalikus 1/10.000 dengan 3 lapis kasa selama 10-15 menit. Kompres dilakukan 3 kali sehari sampai lesi kering. e) Terapi dilanjutkan dengan pemakaian topikal kortikosteroid potensi ringan-sedang, misalnya hidrokortison krim 2.5% atau mometason furoat krim 0.1% c. Konseling dan Edukasi a) Prinsipnya adalah eliminasi obat terduga b) Pasien dan keluarga diberitahu untuk membuat catatan kecil di dompetnya tentang alergi obat yang dideritanya. c) Memberitahukan bahwa kemungkinan pasien bisa sembuh dengan adanya hiperpigmentasi pada lokasi lesi. Dan bila alergi berulang terjadi kelainan yang sama, pada lokasi yang sama. d. Kriteria rujukan a) Lesi luas, hampir di seluruh tubuh, termasuk mukosa dan dikhawatirkan akan berkembang menjadi Sindroma Steven Johnson. b) Bila diperlukan untuk membuktikan jenis obat yang diduga sebagai penyebab: 1. Uji tempel tertutup, bila negatif lanjutkan dengan 2. Uji tusuk, bila negatif lanjutkan dengan 3. Uji provokasi. c) Bila tidak ada perbaikan setelah mendapatkan pengobatan standar selama 7 hari dan menghindari obat.



PENATALAKSANAAN FIXED DRUG ERUPTION



SOP



No. Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halaman



: 440/ /UKP/ 35.07.103.134/2018 : 01 : 18 Juni 2018 : 2/2



UPT PUSKESMAS PAKIS



Wiyanto Wijoyo NIP.196806031994031009



d) Lesi meluas. 6.



Diagram Alir



7.



Unit Terkait



8.



Dokumen Terkait



9.



Rekaman Historis Perubahan



UGD, Rawat Jalan, Rawat Inap



No.



Yang Dirubah



Isi Perubahan



1



Kebijakan



SK Pelayanan Klinis Puskesmas Pakis



2



Tata Naskah Dokumen



Font, Ukuran, Spasi,



2/2



Tgl. Mulai Diberlakukan