Standar Diet Instalasi Gizi [PDF]

  • Author / Uploaded
  • gita
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STANDAR DIET INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT FIKRI MEDIKA



RSU FIKRI MEDIKA Jln. Raya kosambi- telagasari KM 3 Klari-Karawang



TAHUN 2018



BAB 1 STANDAR MAKANAN UMUM RUMAH SAKIT A. MAKANAN BIASA Makanan biasa adalah makanan sehari-hari yang beraneka ragam, bervariasi dengan bentuk, tekstur dan aroma yang normal  Tujuan : Memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh  Syarat diet : energy sesuai kebutuhan normal, protein 10-15% dari kebutuhan energy total, lemak 10-25% dari kebutuhan energy total, karbohidrat, 60-75% dari kebutuhan energy total cukup mineral, vitamin dan kaya serat.  Indikasi pemberian : makanan biasa diberikan kepada pasien yang tidak memerlukan diet khusus berhubungan dengan penyakitnya. B. MAKANAN LUNAK Makanan lunak adalah makanan yang memiliki tekstur yang mudah dikunyah, ditelan, dan di cerna dibandingkan makanan biasa.  Tujuan : memberikan makanan dalam bentuk lunak yang mudah ditelan dan dicerna sesuai kebutuhan gizi dan keadaan penyakit  Syarat : energy, proteindan zat gizi lain cukup, makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak sesuai dengan keadaan penyakit dan kemampuan pasien, makanan diberikan dalam porsi sedang 3 kali makanan lengkap 2 kali selingan, makanan mudah dicerna dan tidak mengandung bumbu tajam  Indikasi pemberian : makanan lunak diberikan kepada pasien sesudah operasi tertentu, pasien dengan penyakit infeksi dengan kenaikan suhu tubuh tidak terlalu tinggi, pasien dengan kesulitan mengunyah dan menelan, serta sebagai perpindahan dari Makanan saring ke Makanan Biasa. C. MAKANAN SARING Makanan saring adalah makanan semipadat yang mempunyai tekstur lebih halus daripada makana lunak, sehingga lebih mudah ditelan dna dicerna.  Tujuan : memberikan makanan dalam bentuk semipadat sejumlah yang mendekati kebutuhan gizi pasien  Syarat : hanya diberikan untuk jangka waktu singkat selama 1-3 hari, rendah serat, diberikan dalam bentuk saring atau diblender. Diberikan dalam porsi kecil dan sering yaitu : 6-8 kali  Indikasi pemberian : Makanan saring diberikan kepada pasien sesudah mengalami operasi tertentu, pada infeksi akut termasuk infeksi saluran cerna, serta kepada pasien dengan kesulitan mengunyahdan menelan, atau sebagai perpindahan dari Makanan cair kental ke makanan lunak. Karena makanan ini kurang serat dan vitamin C, maka sebaiknya diberikan untuk jangka waktu pendek, yaitu selama 1-3 hari saja.



D. MAKANAN CAIR Makanan cair adalah makanan yang mempunyai konsistensi cair hingga kental. Makanan ini diberikan kepada pasien yang mengalami gangguan mengunyah, menelan dan mencernakan makanan yang disebabkan oleh menurunnya kesadaran, suhu tinggi, rasa mual, muntah, pasca perdarahan saluran cerna, serta pra dan pasca bedah. Makanan dapat di berikan secara oral dan parenteral. Menurut konsistensi makanan, makanan cair terdiri dari makanan cair jernih, cair penuh, cair kental.  Tujuan : memenuhi kebutuhan cairan tubuh yang mudah diserap dan hanya sedikit meninggalkan sisa. Mencegah dehidrasi dan menghilangkan rasa haus.  Syarat : makanan diberikan dalam bentuk cair jernih yang tembus pandang, bahan makanan hanya terdiri dari sumber karbohidrat tidak merangsang saluran cerna dan mudah diserap. Diberikan hanya selama 1-2 hari, porsi kecil dan diberikan sering.  Indikasi pemberian : diberikan kepada pasien sebelum dan sesudah operasi tertentu, keadaan mual dan muntah dan sebagai makanan tahap awal pasca pendarahan saluran cerna. E. STANDAR DIET KHUSUS a. TKTP (Tinggi Kalori Tinggi Protein) Adalah diet yang mengandung energy dan protein diatas kebutuhan normal. Diet diberikan dalam bentuk makanan biasa ditambah bahan makanan sumber protein seperti telur, ikan, daging, susu atau dalam bentuk minuman enteral TKTP.  Tujuan : memenuhi kebutuhan energy dan protein yang meningkat untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh, menambah berat badan hingga mencapai berat badan normal.  Syarat : energy 40-45 kkal/kg BB, protein 2.0-2.5 g/kg BB, lemak 10-25% dari kebutuhan energy total. Karbohidrat , vitamin dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan. Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna.  Indikasi pemberian : Kurang Energy Protein (KEP), sebelum dan setelah operasi tertentu, multi trauma, serta selama radiotherapy dan kemotherapi. Luka berat dan baru sembuh dari panas tinggi. Hipertiroid, hamil, dan post-partum dimana kebutuhan energy dan protein meningkat. b. RG (Rendah Garam) Yang dimaksud garam disini adalah garam natrium seperti yang terdapat didalam garam dapur (NaCl), soda kue, baking powder dan vetsin.  Tujuan : membantu menghilangkan terensi garam atau air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.  Syarat : cukup energy, protein, mineral dan vitamin. Bentuk makanan sesuai dengan keadaan penyakit. Jumlah natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam atau air dan atau hipertensi.  Indikasi pemberian : diberikan pada pasien dengan edema atau asites, hipertensi seperti yang terjadi pada penyakit decompensasio coordis, sirosis hati, penyakit ginjal tertentu, toksemia pada kehamilan, dan hipertensi esensial.



c. DM (Diabetes Melitus ) Diet Diabetes Melitus adalah diet yang diberikan pada pasien yang mengalami peningkatan kadar gula darah (glukosa) darah akibat kekurangan hormone insulin secara absolut atau relative. Diet ini dibagi menjadi tipe I dan II, gastroentetinal dan tipe lain.  Tujuan : untuk membantu pasien memperbaiki kebiasaan makan dan olahraga untuk mendapatkan pontrol metabolic yang lebih baik dengan cara mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal, mencapai dan mempertahankan kadar lipida serum normal, memberi cukup energy untuk mempertahankan atau mencapai berat badan normal, menghindari/ menangani komplikasi akut pasien yang menggunakan insulin seperti hipoglikemia, komlikasi jangka pendek dan jangka lama.  Syarat : kebutuhan energy ditentukan dengan memperhitungkan kebutuhan untuk metabolisme basal sebesar 25-30 kkal/kg BB normal ditambah untuk aktivitas kebutuhan fisik dan keadaan khusus. Kebutuhan protein normal, yaitu 10-15% dari kebutuhan energy total. Kebutuhan lemak sedang, yaitu 20-25% dari kebutuhan energy total. Asupan kolesterol makanan dibatasi