Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas Strategi intervensi keperawatan komunitas adalah sebagai berikut: a. Proses kelompok (group process) Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah belajar dari pengalaman sebelumnya, selain faktor pendidikan/pengetahuan individu, media masa, Televisi, penyuluhan yang dilakukan petugas kesehatan dan sebagainya. Begitu juga dengan masalah kesehatan di lingkungan sekitar masyarakat, tentunya gambaran penyakit yang paling sering mereka temukan sebelumnya sangat mempengaruhi upaya penangan atau pencegahan penyakit yang mereka lakukan. Jika masyarakat sadar bahwa penangan yang bersifat individual tidak akan mampu mencegah, apalagi memberantas penyakit tertentu, maka mereka telah melakukan pemecahan-pemecahan masalah kesehatan melalui proses kelompok. Dalam kasus ini, tenaga kesehatan bersama masyarakat membicarakan tentang masalah kesehatan di desa, masyarakat juga harus ikut berpartisipasi demi menjaga kesehatan desa. b. Pendidikan Kesehatan (Health Promotion) Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis, dimana perubahan tersebut bukan hanya sekedar proses transfer materi/teori dari seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur. Akan tetapi, perubahan tersebut terjadi adanya kesadaran dari dalam diri individu, kelompok atau masyarakat sendiri. Sedangkan tujuan dari pendidikan kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 maupun WHO yaitu ”meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan; baik fisik, mental dan sosialnya; sehingga produktif secara ekonomi maupun secara sosial. Dalam kasus ini, perawat melakukan pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang ispa pada anak, merokok remaja, atau diabetes. Dan diberikan cara untuk mencegahnya juga dampak buruk bila masalah terus berlangsung. Masyarakat juga bisa menanyakan apa saja yang kurang paham dari pembahasan pada saat pendidikan kesehatan. c. Kerjasama (Partnership) Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat jika tidak ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan masyarakat luas. Oleh karena itu, kerja sama sangat dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan asuhan keperawatan komunitas melalui upaya ini berbagai persoalan di dalam lingkungan masyarakat akan dapat diatasi dengan lebih cepat. Perawat atau pelayan kesehatan bekerja sama dengan seluruh perangkat yang ada di masyarakat untuk mengurangi masalah kesehatan. Ini juga merupakan bentuk agar masyarakat bisa lebih mandiri.



Diagnosa keperawatan Problem : 220 anak mengalami ISPA, 91 orang remaja mempunyai kebiasaan merokok, 123 mempunyai riwayat hipertensi, 54 dengan riwayat diabetes melitus. Etiologi : kurang pengetahuan masyarakat tentang pentingnya kesehatan Perencanaan/ intervensi Perencanaan keperawatan merupakan penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosis keprawatan yang sudah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan pasien. Perencanaan intervensi yang dapat dilakukan berkaitan dengan diagnosa keperawatan komunitas yang muncul diatas adalah (Mubarak, 2005): a) Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit b) Lakukan demonstrasi ketrampilan cara menangani penyakit c) Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit d) Lakukan kerja sama dengan ahli gizi dalam mennetukan diet yang tepat e) Lakukan olahraga secara rutin f) Lakukan kerja sama dengan pemerintah atau aparat setempat untuk memperbaiki g) lingkungan komunitas h) Lakukan rujukan ke rumah sakit bila diperlukan Evaluasi Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan dengan pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan tingkat kemandirian masyarakat dalam perilaku kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan masyarakat komunitas dengan tujuan yang sudah ditentukan atau dirumuskan sebelumnya (Mubarak, 2005). Adapun tindakan dalam melakukan evaluasi adalah: a. Menilai respon verbal dan nonverbal komunitas setelah dilakukan intervensi b. b. Menilai kemajuan oleh komunitas setelah dilakukan intervensi keperawata c. c. Mencatat adanya kasus baru yang dirujuk ke rumah sak