Teknik Sandwich [PDF]

  • Author / Uploaded
  • citra
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TEKNIK SANDWICH (RESTORASI LAMINASI) Wilson dan McLean (1988)memperkenalkan suatu teknik restorasi dengan menggabungkan dua macam bahan, yaitu glass-ionomer cement (GIC) dengan resin komposit. Teknik ini dikenal dengan istilah restorasi laminasi, dan sebagian penulis menyebutnya dengan istilah sandwichrestoration. Dikenal dua macam restorasi laminasi, yaitu restorasi laminasi terbuka dan restorasi laminasi tertutup, atau sering disebut sebagai restorasi open-sandwich dan closesandwich 



Restorasi laminasi terbuka (open-sandwich) Restorasi laminasi terbuka merupakan indikasi pada kavitas kelas II dan kelas V dengan batas dinding gingiva melewati cemento-enamel junction (CEJ). Glassionomer diaplikasikan pada dasar restorasi bagian proksimal dan resin komposit dilapiskan di atasnya, membentuk restorasi kelas II. Pada restorasi ini, glass-ionomer pada bagian proksimal tidak terlindungi oleh resin komposit dan berhubungan langsung dengan lingkungan rongga mulut.







Restorasi laminasi tertutup (close-sandwich) Pada restorasi laminasi tertutup, glass-ionomer dibuat sebagai basis pengganti dentin pada kavitas yang cukup dalam. Glass-ionomer terlindung oleh resin komposit diatasnya dan oleh dinding-dinding kavitas.



PROSEDUR PEMBUATAN RESTORASI LAMINASI  



Tissue Management untuk mengkontrol cairan gusi dan/atau menghentikan perdarahan. Aplikasi GIC sebagai basis - Kavitas dibersihkan dan kemudian dikeringkan. Aplikasikan asam polialkenoat 10% pada dentin sebagai kondisioner selama 10-15 detik, kemudian dibilas dengan air dan dikeringkan. - GIC disiapkan dan diaplikasikan ke dalam kavitas menggunakan spuit aplikator agar kavitas benar-benar terisi dengan padat. Cara pengadukan bubuk dan cairan GIC yang dilakukan dengan benar merupakan prosedur yang sangat penting, karena akan mempengaruhi kualitas GIC yang dihasilkan. Caranya adalah sebagai berikut:  Bubuk dibagi menjadi dua porsi dengan jumlah yang sama banyak.  Porsi pertama disatukan dengan cairan, kemudian dicampur dengan menggunakan spatel dengan gerakan rolling (melipat) dengan tujuan hanya untuk membasahi permukaan partikel bubuk dan menghasilkan 



campuran encer. Langkah ini dilakukan selama 10 detik. Kemudian porsi kedua disatukan dengan adukan pertama. Pengadukan terus dilanjutkan dengan gerakan yang sama dengan daya yang ringan sampai seluruh partikel terbasahi. Luas daerah pengadukan diusahakan untuk tidak meluas dan adukan selalu dikumpulkan menjadi satu. Dianjurkan untuk tidak melakukan gerakan memotong adukan, karena







tujuan pengadukan hanya untuk membasahi permukaan partikel bubuk. Pengadukan selesai setelah 25 – 30 detik sejak awal pengadukan. Sebaiknya adukan tidak perlu diangkat-angkat untuk memeriksa konsistensinya, karena bila hal ini dilakukan maka proses pengadukan







akan terus berlanjut dan makin banyak partikel bubuk yang larut. Adukan langsung di kumpulkan di spuit aplikator untuk diaplikasikan ke dalam kavitas. Pada saat ini reaksi pengerasan sudah berlangsung. Ada dua cara aplikasi GIC. Cara pertama GIC diaplikasikan secukupnya dan langsung dibentuk basis. Sedangkan cara kedua adalah dengan mengisi penuh kavitas dengan GIC, setelah GIC mengeras kavitas dipreparasi kembali untuk membentuk basis. Dinding-dinding yang tertutup dengan GIC harus dipreparasi kembali untuk mendapatkan permukaan dentin dan email segar, sehingga dapat diperoleh retensi







resin komposit yang baik. Aplikasi Resin komposit



- Teknik aplikasi resin komposit dilakukan dengan cara yang biasa dilakukan, yaitu diawali dengan aplikasi etsa. - Seluruh permukaan GIC yang akan berkontak dengan resin komposit dan dindingdinding kavitas (dentin dan email) dietsa selama 15-20 detik atau sesuai dengan petunjuk pabrik. - Kavitas dibilas dengan air, tanpa tekanan, selama 1-2 menit. - Keringkan kavitas dengan sponge-pellet, atau disemprot perlahan dengan chip-blower. - Aplikasikan bonding agent pada seluruh permukaan yang dietsa, diamkan sekitar 10 detik agar zat pelarutnya menguap, semprot perlahan dengan chip-blower, kemudian dipolimerisasi dengan penyinaran. Lakukan langkah ini sebanyak dua kali. - Resin komposit diaplikasikan selapis demi selapis (incremental) dengan ketebalan maksimum 2 mm, atau sesuai dengan petunjuk pabrik. Untuk setiap lapisnya dilakukan polimerisasi dengan penyinaran. - Penyinaran sebaiknya dilakukan dari tiga arah, yaitu dari arah bukal, lingual/palatal, dan terakhir dari arah oklusal.