Tugas 1 Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di SD [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama



: Mega Tri Puspita Putri



Nim



: 857027077



TUGAS 1 Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di SD 1. Kurikulum memiliki enam fungsi yaitu fungsi utama yaitu penyesuaian, integrasi, diferensiasi, persiapan, pemilihan dan diagnostik. Jelaskan dan berikan contoh fungsi kurikulum sebagai: a. Penyesuaian; b. Diferensiasi; c. Persiapan; d. Pemilihan; Jawaban a. Fungsi Penyesuaian mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar memiliki sifat well adjusted yaitu mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fi-sik maupun lingkungan sosial. Lingkungan itu sendiri senantiasa mengalami perubahan dan bersifat dinamis. Karena itu, siswa pun harus memiliki kemam-puan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungan-nya. b. Fungsi diferensiasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu siswa. Setiap siswa memiliki perbedaan, baik dari aspek fisik maupun psikis yang harus dihargai dan dilayani dengan baik. c. Fungsi Persiapan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pen-didikan harus mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi ke jen-jang pendidikan berikutnya. Selain itu, kurikulum juga diharapkan dapat mem-persiapkan siswa untuk dapat hidup dalam masyarakat seandainya karena se-suatu hal, tidak dapat melanjutkan pendidikannya.



d. Fungsi Pemilihan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pen-didikan harus mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih program-program belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Fung-si pemilihan ini sangat erat hubungannya dengan fungsi diferensiasi, karena pengakuan atas adanya perbedaan individual siswa berarti pula diberinya ke-sempatan bagi siswa tersebut untuk memilih apa yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. Untuk mewujudkan kedua fungsi tersebut, kurikulum perlu disusun secara lebih luas dan bersifat fleksibel. 2. Landasan kurikum terdiri dari beberapa bagian diantaranya filosofis, psikologis, sosiologis dan Teknologis. Anda diminta untuk menjelaskan a. Apa urgensi yang memunculkan adanya landasan sosiologis dan teknologis? b. Apabila tidak memperhatikan kedua tersebut apa yang akan terjadi? Jawaban : a. Landasan sosiologi menjadi penting dalam pengembangan kurikulum karena dalam pengembangan kurikulum perlu mempertimbangkan: 1. Individu lahir tidak berdaya, baik dalam hal kebiasaan, cita-cita, sikap, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya. Semua itu dapat diperoleh individu melalui interaksi dengan lingkungan budaya, keluarga, masyarakat sekitar, dan sekolah/lembaga pendidikan. oleh karena itu, sekolah/lembaga pendidikan mempunyai tugas khusus untuk memberikan pengalaman kepada para peserta didik dengan salah satu alat yang disebut kurikulum; 2. Kurikulum pada dasarnya harus mengakomodasi aspek-aspek sosial dan budaya. Aspek sosiologis adalah yang berkenaan dengan kondisi sosial masyarakat yang sangat beragam, seperti masyarakat industri, pertanian, nelayan dan sebagainya. Pendidikan di sekolah pada dasarnya bertujuan mendidik anggota masyarakat agar dapat hidup berintegrasi,



berinteraksi dan beradaptasi dengan anggota masyarakat lainnya serta meningkatkan kualitas hidupnya sebagai makhluk berbudaya. Hal ini membawa implikasi bahwa kurikulum sebagai salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan harus bermuatan kebudayaan yang bersifat umum seperti nilai-nilai, dikap-dikap, pengetahuan dan kecakapan. 3. Seluruh nilai yang disepakati oleh masyarakat yang kemudian disebut kebudayaan merupakan konsep yang memiliki kompleksitas tinggi. Adanya kebudayaan karena hasil dari pemikiran keras dari pengalamanpengalaman orang terdahulu. Dan kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa dan karsa manusia. Selain ketifga faktor di atas, menyebutkan faktor penting pentingnya landasan sosiologis dalam pengembangan kurikulum adalah karena: 1. Pendidikan mengandung dan memberikan pertimbangan nilai. Hal ini dikarenakan pendidikan diarahkan pada pengembangan pribadi anak agar sesuai dengan nilai-nilai yang ada dan diharapkan masyarakat; 2. Pendidikan diarahkan pada kehidupan dalam masyarakat. Pendidikan bukan hanya untuk pendidikan, tetapi menyiapkan anak untuk kehidupan dalam masyarakat. 3. Pelaksanaan pendidikan dipengaruhi dan didukung oleh lingkungan masyarakat tempat pendidikan itu berlangsung. Seperti dukungan penyediaan fasilitas, personalia, sistem sosial budaya, politik, keamanan dan lain-lain. Landasan Teknologi menjadi penting dalam pengembangan kurikulum karena dalam pengembangan kurikulum perlu mempertimbangkan: Pengertian IPTEK ( Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ) Dalam bahasa Indonesia, kata ilmu sering diidentikkan dengan sains (science) yang berarti ilmu, bahkan sering disatukan dengan kata pengetahuan, menjadi ilmu pengetahuan. Pengetahuan adalah seperangkat objek tertentu yang diketahui individu. Pengetahuan dan pengalaman akan menjadi ilmu pengetahuan jika pengetahuan itu



disusun secara sistematis, menggunakan pola berpikir logis, berlandaskan prosedur kerja hukum kausalita pada masalah yang dialami itu . Sedangkan Teknologi pada hakikatnya adalah penerapan ilmu pengetahuan (technology is application of science). Teknologi memegang peranan penting dalam kehidupan budaya manusia. Salah satu indicator kemajuan peradaban manusia dapat diukur dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi banyak digunakan dalam berbagai bidang kehidupan. Tujuannya adalah untuk menciptakan suatu kondisi yang efektif, efisien, dan sinergis terhadap pola perilaku manusia. Implikasi IPTEK dalam Pengembangan Kurikulum Implikasi IPTEK dalam pengembangan kurikulum, antara lain : 1. Pengembangan kurikulum harus dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik untuk lebih banyak menghasilkan teknologi baru sesuai dengan perkembangan zaman dan karakteristik masyarakat Indonesia. 2. Pengembangan kurikulum harus difokuskan pada kemampuan peserta didik untuk mengenali dan merevitalisasi produk teknologi yang telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri. 3. Perkembangan IPTEK berimplikasi terhadap pengembangan kurikulum yang di dalamnya mencakup pengembangan isi atau materi pendidikan, penggunaan strategi dan media pembelajaran, serta penggunaan sistem evaluasi. Ini secara tidak langsung menuntut dunia pendidikan untuk dapat membekali peserta didik agar memiliki kemampuan memecahkan masalah yang dihadapi sebagai pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga dimanfaatkan untuk memecahkan masalah pendidikan.



b. Apabila tidak memperhatikan kedua tersebut apa yang akan terjadi? Kurikulum diibaratkan sebagai sebuah bangunan gedung maupun rumah yang apabila tidak memiliki pondasi yang baik dan kuat, maka akan mudah roboh. Sama halnya dalam kurikulum, apabila tidak mempunyai landasan yang kuat maka akan mudah terombang-ambing. Sehingga jika hal ini terjadi, peserta didiklah yang akan menjadi taruhannya. Pengembangan kurikulum juga pada dasarnya harus memperhatikan landasan-landasan pengembangan yang berlaku, agar kurikulum itu dilaksanakan sesuai dengan apa yang menjadi tujuan pendidikan. Landasan pengembangan kurikulum terdiri dari empat macam, yaitu landasan filosofis, landasan psikologis, landasan sosiologis, serta landasan ilmiah dan teknologi, Seorang pendidik harus menganut filsafat yang dianggap perlu untuk perencanaan, pelaksanaan, dan mengevaluasi kurikulum. Sehingga hal ini dapat membantu pendidik dalam menentukan tujuan pendidikan, pengembangan isi atau materi pendidikan, penentuan strategi, serta pada peranan peserta didik dan pendidik. Landasan psikologis memberikan informasi tentang proses perkembangan dan belajar siswa yang bersumber dari psikologi, sehingga dijadikan sebagai titik tolak dalam mengembangkan kurikulum. Ada beberapa teori psikologi dalam pembelajaran yang mempengaruhi pengembangan yaitu behavioristik, kognitif, dan humanistic. Sementara itu, landasan sosiologis merupakan asumsiasumsi yang bersumber dari sosiologi dan antropologi yang dijadikan titik tolak dalam mengembangkan kurikulum, sehingga adanya hubungan timbal balik antara masyarakat dan kurikulum. Sedangkan landasan ilmiah dan teknologi merupakan asumsi-asumsi yang bersumber dari hasil riset dan aplikasi dari ilmu pengetahuan, sehingga pendidikan yang dilaksanakan dapat menyesuaikan diri dengan perkembanagan IPTEK. Dengan begitu dapat kita simpulkan bahwa dalam pengembangan kurikulum kita harus memperhatikan keempat landasan tersebut agar sebuah kurikulum bisa kuat dan kokoh.



3. Pada KTSP guru memiliki hak untuk berinovasi dalam pelaksanakan pembelajaran. Misalnya mengembangkan modelmodel permainan dalam pembelajaran untuk menarik perhatian siswa. Dalam fenomena tersebut, guru telah melaksanakan salah satu prinsip umum pengembangan kurikulum. a. Apakah prinsip umum yang telah dilakukan guru tersebut? b. Jelaskan jenis prinsip umum yang dilakukan guru pada fenomena di atas? Jawaban a. Apakah prinsip umum yang telah dilakukan guru tersebut? Pertama, sebagai implementers, guru berperan untuk mengaplikasikan kurikulum yang sudah ada. Dalam melaksanakan perannya guru hanya menerima berbagai kebijakan perumus kurikulum.dalam pengembangan kurikulum guru dianggap sebagai tenaga teknis yang hanya bertanggung jawab dalam mengimplementasikan berbagai ketentuan yang ada. Akibatnya kurikulum bersifat seragam antar daerah yang satu dengan daerah yang lain. Oleh karena itu guru hanya sekadar pelaksana kurikulum, maka tingkat kreatifitas dan inovasi guru dalam merekayasa pembelajaran sangat lemah. Guru tidak terpacu untuk melakukan berbagai pembaruan. Mengajar dianggapnya bukan sebagai pekerjaan profesional, tetapi sebagai tugas rutin atau tugas keseharian. Kedua, peran guru sebagai adapters, lebih dari hanya sebagai pelaksana kurikulum, akan tetaou juga sebagai penyelaras kurikulum dengan karakteristik dan kebutuhan siswa dan kebutuhan daerah. Guru diberi kewenangan untuk menyesuaikan kurikulum yang sudah ada dengan karakteristik sekolah dan kebutuhan lokal. Hal ini sangat tepat dengan kebijakan KTSP dimana para perancang kurikulum hanya menentukan standat isi sebagai standar minimal yang harus dicapai, bagaimana



implementasinya, kapan waktu pelaksanaannya, dan hal-hal teknis lainnya seluruhnya ditentukan oleh guru. Dengan demikian, peran guru sebagai adapters lebih luas dibandingkan dengan peran guru sebagai implementers. Ketiga, peran sebagai pengembang kurikulum, guru memiliki kewenganan dalam mendesain sebuah kurikulum. Guru bukan saja dapat menentukan tujuan dan isi pelajaran yang disampaikan, akan tetapi juga dapat menentukan strategi apa yang harus dikembangkan serta bagaimana mengukur keberhasilannya. Sebagai pengembang kurikulum sepenuhnya guru dapat menyusun kurikulum sesuai dengan karakteristik, visi dan misi sekolah, serta sesuai dengan pengalaman belajar yang dibutuhkan siswa. b. Jelaskan jenis prinsip umum yang dilakukan guru pada fenomena di atas? 1. Mengajar harus berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa. Apa yang telah dipelajari merupakan dasar dalam mempelajari bahan yang akan diajarkan. Oleh karena itu, tingkat kemampuan siswa sebelum proses beljar mengajar berlangsung harus diketahui guru. Tingkat kemampuan semacam ini disebut entry behavior, entry behavior dapat diketahui di antaranya dengan melakukan pre test. Hal ini sangat penting agar proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien. 2. Pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan harus bersifat praktis. Bahan pelajaran yang bersifat praktis berhubungan dengan situasi kehidupan. Hal ini dapat menarik minat, sekaligus dapat memotivasi belajar. 3. Mengajar harus memperhatikan perbedaan individual setiap siswa. Ada perbedaan individual dalam kesanggupan belajar. Setiap individu mempunyai kemampuan potensial seperti bakat dan inteligensi yang



berbeda antara satu dengan yang lainnya. Apa yang dapat dipelajari seseorang secara tepat, mungkin tidak dapat dilakukan oleh yang lain dengan cara yang sama. Oleh karena itu, mengajar harus memperhatikan perbedaan tingkat kemampuan masing-masing siswa. 4. Kesiapan (readiness) Kesiapan (readiness) dalam belajar sangat penting dijadikan landasan dalam mengajar. Kesiapan adalah kapasitas (kemampuan potensial) baik bersifat fisik maupun mental untuk melakukan sesuatu. Apabila siswa siap untuk melakukan proses belajar, hasil belajar dapat diperoleh dengan baik. Sebaliknya bila tidak siap, tidak akan diperoleh hasil yang baik. Oleh karena itu, pengajaran dilaksanakan kalau individu mempunyai kesiapan. 5. Tujuan pengajaran harus dikethaui siswa. Tujuan pengajaran merupakan rumusan tentang perubahan perilaku apa yang diperoleh setelah proses belajar mengajar. Apabila tujuan pengajaran diketahui, siswa mempunyai motivasi untuk belajar. Agar tujuan mudah diektahui, harus dirumuskan secara khusus. 6. Mengajar harus mengikuti prinsip psikologis tentang belajar. Para ahli psikologi merumuskan prinsip, bahwa belajar itu harus bertahap dan meningkat. Oleh karena itu, dalam mengajar haruslah mempersiapkan bahan yang bersifat gradual, yaitu : a. Dari sederhana kepada yang kompleks (rumit) b. Dari konkret kepada yang abstrak c. Dari umum (general) kepada yang kompleks d. Dari yang sudah diketahui (fakta) kepada yang tidak diektahui (konsep yang bersifat abstrak) e. Dengan menggunakan prinsip induksi kepada dedukasi atau sebaliknya f. Sering menggunakan reinforcement (penguatan)