Tugas 3 Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Di SD [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS 3 PENGEMBANGAN KURIKULUM & PEMBELAJARAN DI SD



1.



Yusufhadi Miarso (1999: 663) mengatakan kemajuan teknologi informasi, transportasi dan komunikasi sebagai peranti globalisasi membuat dunia kian mengerut (global shrinkage). Pengertian lain tentang globalisasi ialah dunia yang makin kabur batas-batasnya bahkan kini tanpa batas (borderless world).



Maksud dari istilah global shrinkage yaitu peristiwa mengerutnya dunia, hilangnya sekatsekat ruang, waktu dan jarak yang diakibatkan oleh kemajuan teknologi informasi, transportasi, dan komunikasi yang menjasi peranti globalisasi.



Globalisasi



itu sendiri memiliki arti mendunia, yakni zaman yang mempengaruhi



kehidupan modern dan proses komunikasi individu atau setiap orang antar orang lain serta kelompok dan tidan dibatasi ruang maupun waktu. Semua komunikasi dapat terjalin dengan mudah dan cepat, berkat kemajuan teknologi saat ini. Taka da lagi orang yang kesulitan mendapatkan informasi seputar keluarga, semua informasi mudah didapat dengan bantuan teknologi. Begitu juga dengan masalah jarak, akibat canggihnya teknologi transportasi tidak ada lagi kesulitan untuk melakukan suatu perjalanan walaupun itu jauh.



2.



Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada dasarnya merupakan suatu bentuk prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam standar isi (standar kurikulum). Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan RPP merupakan komponen yang penting. Dalam hal ini guru merupakan salah satu yang memehang peranan penting dalam merancang suatu RPP, oleh karena itu dituntut adanya suatu sikap professional dari seorang guru. Kemapuan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan hal yang harus dimiliki oleh seorang guru. Rencana pelaksanaan pembelajaran, unsur-unsur utamanya yang minimal harus ada dalam setiap RPP yaitu kompetensi dasar yang akan dimiliki oleh peserta didik, apa yang harus



dilakukan, apa yang dipelajari, bagaimana mempelajarinya, serta bagaimana guru mengetahui bahwa peserta didik menguasai kompetensi tertentu.



Ada dua fungsi utama RPp, yaitu : a) Fungsi rencana RPP dalam pelaksanaan pembelajaran sebagai fungsi perencanaan, dalam hal ini dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) guru lebih siap melakukan kegiatan pembelajaran dengan perencanaan yang matang. Disamping itu komponen yang harus dipahami guru dalam pengembangan kurikulum ialah kompetensi dasar, materi standar, hasil belajar, indikator hasil belajar, penilaian dan prosedur pembelajaran. b) Fungsi pelaksanaan RPP berfungsi untuk mengefektifkan proses pembelajaran agar sesuai dengan yang direncanakan. Materi standar yang dikembangkan harus sesuai dengan kemauan dan kebutuhan peserta didik, serta disesuaikan dengan kondisi lingkungannya.



3.



Konsep tentang kognitif, afektif, dan psikomotorik ini juga dikenal dengan nama Taksonomi Bloom, yang dicetuskan oleh Benjamin Bloom dan kawan – kawan pada tahun 1956. Benjamin Bloom adalah seorang psikolog bidang pendidikan yang meneliti dan mengembangkan mengenai kemampuan berpikir seseorang dalam suatu proses pembelajaran. a) Aspek Kognitif Aspek kognitif merupakan aspek yang berkaitan dengan nalar atau proses berpikir, yaitu kemampuan dan aktivitas otak untuk mengembangkan kemampuan rasional. Dalam aspek kognitif dibagi lagi menjadi beberapa aspek yang lebih rinci yaitu: pengetahuan ( knowledge), pemahaman ( comprehension), penerapan ( application), analysis (analisa), sintesis ( synthesis), evaluasi (evaluation). b) Aspek Afektif Ranah afektif adalah materi yang berdasarkan segala sesuatu yang berkaitan dengan emosi seperti penghargaan, nilai, perasaan, semangat, minat, dan sikap terhadap sesuatu hal. Pada ranah afeksi, Bloom menyusun pembagian kategorinya dengan David



Krathwol yaitu



:



penerimaan



(receiving/attending),



responsif



(responsive),



penilaian (value), organisasi (organization) dan karakterisasi (characterization) c) Aspek Psikomotorik Psikomotorik adalah domain yang meliputi perilaku gerakan dan koordinasi jasmani, keterampilan motorik dan kemampuan fisik seseorang. Keterampilan yang akan berkembang jika sering dipraktekkan ini dapat diukur berdasarkan jarak, kecepatan, kecepatan, teknik dan cara pelaksanaan. Dalam aspek psikomotorik terdapat tujuh kategori mulai dari yang terendah hingga tertinggi: peniruan, kesiapan, respon terpimpin, mekanisme, respon tampak kompleks, adaptasi dan penciptaan



Peranan Kognitif, Afektif dan Psikomotorik Dalam Pendidikan Dalam metode pendidikan lama, pengukuran pencapaian materi pengajaran hanya ditekankan kepada hasil, dan hanya pada aspek kognitif sehingga kerap kali mengabaikan aspek lainnya. Sehingga kerap kali hasilnya tidak efektif, karena untuk dapat mencapai tingkat pengetahuan tertentu yang diperlukan justru sebuah proses dan pengertian tentang konsep yang dapat dicapai dengan juga memperhatikan aspek afektif dan psikomotorik anak.



Ketiga aspek atau domain ini sangat berperan besar dalam pendidikan anak, karena digunakan untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran terhadap anak. Ketiga aspek ini diperlukan untuk mengevaluasi sejauh mana materi pendidikan dapat diserap oleh anak dengan mengacu kepada kategori – kategori di dalam tiga domain utama tersebut. Ketiganya masing – masing memiliki fungsi berbeda untuk mengetahui sejauh mana kemajuan proses belajar dan kemampuan anak dalam menyerap materi pembelajaran tertentu, dan juga sejauh mana efektivitas metode pengajaran yang digunakan.



Hubungan Perkembangan Kognitif, Afektif dan Psikomotorik Ketiga aspek atau domain ini memiliki hubungan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan. Sebelum sampai kepada aspek psikomotorik, terlebih dulu anak akan



mengalami tahap kognitif dan afektif. Pada tahap penerimaan, anak terlebih dulu perlu memiliki suatu perhatian untuk dapat menerima materi yang diberikan. Dengan adanya perhatian, maka akan mudah bagi anak untuk menerima pengetahuan tersebut dan seterusnya.



Dalam setiap aspek afektif, terbukti memiliki aspek kognitif didalamnya untuk saling mendukung. Setelah anak melalui tahap kognitif dan afektif, maka ia akan siap untuk melanjutkan kepada tahap psikomotorik berdasarkan apa yang sudah dipelajarinya di kedua tahap sebelumnya.



Aspek kognitif, afektif, dan psikomotor bukan merupakan hal yang saling terpisah, tetapi saing melengkapi.