TT 1 Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Di SD - MUTMAINAH 836772177 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NAMA



: MUTMAINAH



NIM



: 836772177



Mata Kuliah : Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di SD 41 (PDGK4502)



Tugas Toturial 1 1. Kurikulum memiliki enam fungsi yaitu fungsi utama yaitu penyesuaian, integrasi, diferensiasi, persiapan, pemilihan dan diagnostik. Jelaskan dan berikan contoh fungsi kurikulum sebagai: a. Penyesuaian; b. Diferensiasi; c. Persiapan; d. Pemilihan. 2. Landasan kurikum terdiri dari beberapa bagian diantaranya filosofis, psikologis, sosiologis dan Teknologis. Anda diminta untuk menjelaskan a. Apa urgensi yang memunculkan adanya landasan sosiologis dan teknologis? b. Apabila tidak memperhatikan kedua tersebut apa yang akan terjadi? 3. Pada KTSP guru memiliki hak untuk berinovasi dalam pelaksanakan pembelajaran. Misalnya mengembangkan model- model permainan dalam pembelajaran untuk menarik perhatian siswa. Dalam fenomena tersebut, guru telah melaksanakan salah satu prinsip umum pengembangan kurikulum. a. Apakah prinsip umum yang telah dilakukan guru tersebut? b. Jelaskan jenis prinsip umum yang dilakukan guru pada fenomena di atas? Jawab : 1.



a. Fungsi Penyesuaian Fungsi Penyesuaian mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar memiliki sifat well adjusted yaitu mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan itu sendiri senantiasa mengalami perubahan dan bersifat dinamis. Karena itu, siswa pun harus memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungannya. Contoh : seorang siswa harus menyesuaikan diri dengan adanya perubahan aturan dalam perubahan kurikulum, misal kurikulum ktsp menjadi k-13.



b. Fungsi Diferensiasi Fungsi Diferensiasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu siswa. Setiap siswa memiliki perbedaan, baik dari aspek fisik maupun psikis, yang harus dihargai dan dilayani dengan baik. Contoh : adanya interpretasi bahwa pendidikan dan kurikulum harus diorientasikan kepada pengembangan potensi yang berbeda-beda dari anak didik, sehingga perlakuan terhadap mereka sepatutnya mempertimbangkan perbedaan kemampuan dan potensi masing-masing c. Fungsi Persiapan Fungsi Persiapan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya. Selain itu, kurikulum juga diharapkan dapat mempersiapkan siswa untuk dapat hidup dalam masyarakat seandainya karena sesuatu hal, tidak dapat melanjutkan pendidikannya. Contoh : siswa yang tidak mampu meneruskan pendidikan ke jenjang berikutnya harus bersiap untuk belajar lebih lanjut tersebut sangat diperlukan, mengingat sekolah tidak mungkin memberikan semua apa yang diperlukan anak didik, termasuk dalam pemenuhan minat mereka. d. Fungsi Pemilihan Fungsi Pemilihan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih program-program belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Fungsi pemilihan ini sangat erat hubungannya dengan fungsi diferensiasi, karena pengakuan atas adanya perbedaan individual siswa berarti pula diberinya kesempatan bagi siswa tersebut untuk memilih apa yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. Untuk mewujudkan kedua fungsi tersebut, kurikulum perlu disusun secara lebih luas dan bersifat fleksibel. Contoh : sekolah menyediakan berbagai pilihan program pendidikan yang dapat dipelajari siswa, atau bahkan menyediakan sistem tukar pelajar.



2. a. Pengembangan kurikulum yang dilandasi oleh hal tersebut sifatnya umum. Artinya berlaku bagi kehidupan masyarakat. Sebagai akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pada hakikatnya adalah hasil kebudayaan manusia maka kehidupan manusia semakin luas, semakin meningkat sehingga tuntunan hidup pun semakin tinggi. Proses sosialisasi melalui interaksi insani menuju manusia yang berbudaya. Dalam konteks inilah anak didik dihadapkan dengan budaya manusia, dibina,



dan dikembangkan sesuai dengan nilai kebudayaannya serta ditanamkan kemampuan dirinya menjadi manusia dalam mengembangkan suatu kurikulum perlu memahami kebudayaan. Kebudayaan itu sendiri merupakan pola kelakuan yang secara umum terdata dalam satu masyarakat, meliputi keseluruhan ide, cita-cita, pengetahuan, cara berpikir dan kasenian. b. Apabila tidak, memperhatikan kedua hal tersebut, maka hasil kerja pengembangan tidak akan memiliki nilai efektifitas terhadap terwujudnya tujuan-tujuan pendidikan. Kurikulum harus diikembangkan dengan didasarkan pada norma-norma social atau budaya. Pendidikan dihadapkan pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berekembang dengan pesat. Agar kurikulum dapat bertahan kuat, maka pengembangannya harus di dasarkan pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang kuat pula. Jika landasan-landasan iini digunakan sebaik-baiknya dalam pembentukan kurikulum makaakan terbentuklah kurikulum yang kuat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang selalu berkembang. 3. a. Prinsip umum yang digunakan oleh guru tersebut adalah prinsip Fleksibilitas b. Prinsip fleksibilitas terkait dengan keluwesan dalam tahap implementasi kurikulum. Penerapan prinsip fleksibilitas dalam kurikulum adalah bahwa suatu kurikulum harus dirancang secara fleksibel atau luwes sehingga pada saat diimplementasikan memungkinkan untuk dilakukan perubahan untuk disesuaikan dengan kondisi yang ada yang tidak terprediksi saat kurikulum itu dirangcang. Selain itu, prinsip fleksibilitas juga berkaitan dengan adanya kebebasan siswa dalam memilih program studi. Artinya, pengembangan kurikulum atau sekolah harus mempu mnyediakan berbagai program pilihan bagi siswa. Siswa diperkenankan memilih sesuai dengan minat, bakat, kemampuan dan kebutuhannya. Selain hal tersebut, prinsip fleksibilitas juga di berikan kepada guru untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan pembelajaran, asalkan tidak menyimpang jauh dari apa yag di gariskan dalam kurikulum.