6 0 280 KB
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN KEJANG DEMAM
Oleh:
KELOMPOK IV
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PANGKALPINANG PRODI D III KEPERAWATAN BELITUNG TAHUN 2020
A. Pengkajian 1. Identitas Klien Nama
: An. R
Tempat, tanggal lahir
: Belitung, 13 Agustus 2011
Umur
: 2 tahun 8 bulan
Jenis kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Diagnasa medis
: Kejang Demam
No. RM
: 429607
Tanggal masuk
: 16 Januari 2020
Tanggal di kaji
: 17 Januari 2020
Identitas orangtua/penanggung jawab Nama
: Ny. T
Umur
: 45 tahun
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Agama
: Islam
Alamat
: Tanjungpandan, RT05 RW06
B. Primemary survey Airway :
Look : Tidak adanya sumbatan jalan nafas ,hidung dan mulut tampak bersih
Listen : Tidak ada suara tambahan Feel : Adanya hembusan nafas ,Respirasi rate 32x/menit
Breathing : Look
: Pergerakan dada simetris kiri dan kanan
Listen
: Suara nafas vesikuler
Feel
: Adanya hembusan nafas, Respirasi rate 32x/menit
Circulation :
Adanya peningkatan suhu tubuh
Nadi 110x/menit Disability :
Kesadaran
: Compos Metris
GCS
: E4M5V5
Exposure :
Kepala Bentuk kepala bulat, kulit kepala bersih, distribusi rambut merata, warna hitam, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan,ubun-ubun tampak cekung.
Mata Bentuk mata simetris, konjungtiva an anemis, sclera putih, distribusi bulu mata dan alis mata merata, pupil mengecil pada saat diberi cahaya, kelopak mata tidak cekung.
Hidung Bentuk hidung simetris, tampak bersih,tidak ada nyeri tekan, tidak ada peradangan.
Mulut dan tenggorokan Bentuk bibir simetris, mukosa bibir kering , lidah bersih tidak kotor.
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak terdapat nyeri, gerakan bebas.
Telinga Bentuk simetris kiri dan kanan, dapat mendengar saat perawat atau keluarga memanggil, tes wiber dan rinne (+), tidak ada nyeri tekan, telinga bersih.
Dada/thorak Bentuk dada simetris, suara nafas vesikuler, pola nafas teratur, pergerakan dada simetris kiri dan kanan, S1 dan S2 tidak ada suara tambahan.
Abdomen Bentuk abdomen simetris, tidak ada kembung, tidak terdapat nyeri tekan, kebersihan kulit terjaga, turgor kulit < 2 detik, bising usus 12x/menit.
Genitourania Berjenis kelamin laki-laki, tidak terdapat lesi, tidak ada nyeri.
Ekstremitas atas dan bawah Bentuk simetris kiri dan kanan, jumlah jari lengkap, CRT < 2 detik, terdapat refleks plantar, kekuatan otot ektremitas atas 5/5, ekstremitas nawah 5/5,akral teraba hangat.
2. Keluhan Utama Ibu klien mengeluhkan anaknya panas tinggi (39 C) 3. Riwayat Kesehatan a. Riwayat kesehatan sekarang Ibu klien mengatakan anaknya panas tinggi, suhu badan pada saat pertama dirawat 39 C, panas turun pada saat pagi hari dan meningkat pada sore dan malam. Sebelum dibawa kerumah sakit 3 jam sebelumnya ibu telah memberikan sirup paracetamol yang ia beli di apotik terdekat di rumahnya ,dan memberikan kompres hangat pada dahi anaknya. Pada saat panas tinggi diserti dengan kejang-kejang dengan waktu kurang lebih 5 menit. b. Riwayat penyakit dahulu Ibu klien mengatakan sebelumnya anaknya blum pernah memiliki riwayat penyakit yang sama dan belum pernah dirawat di rumah sakit. c. Riwayat kesehatan keluarga Pada saat dilakukan pengkajian ibu klien mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat yang sama dengan klien, baik penyakit bawaan ataupun turunan. d. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan Purtumbuhan dan perkembangan klien sesuia dengan umurnya.
e. Riwayat imunisasi Pada saat lahir klien imunisasi HB1 kali, DPT 2 kali pada usia 2, 3, 4 bulan, HB 2 dan 3 pada usia 2, 3 bulan, BCG 1 kali pada usia 1 bulan, polio 4 kali pada usia 1, 2, 3, dan 4 bulan, dancampak pada usia 9 bulan 4. Pola kebiasaan sehari-hari No. Kebiasaan sehari-hari 1.
Sebelum sakit
Saat sakit
Frekuensi
3x sehari
3x sehari
b. Jenis
Nasi, lauk pauk
Bubur, lauk pauk,
c. Porsi
1 porsi habis
buah
d. Keluhan
Tidak ada keluhan
1 porsi habis
Pola Nutrisi : a.
Tidak ada keluhan 2.
Pola Eleminasi : Eleminasi Urin a. Frekuensi
Tidak tentu
Tidak tentu
b. Jumlah
Tidak tentu
Tidak tentu
c. Bau
Khas urine (pesing)
Khas urine (pesing)
d. Warna
Kuning jernih
Kuning
a. Frekuensi
2x sehari
2x sehari
b. Jumlah
Padat, berampas
Lembek, berampas
c. Bau
Khas feses
Khas feses
d. Keluhan
Tidak ada keluhan
Tidak ada keluhan
Eleminasi Alvi
3.
Pola istirahat tidur : a. Jumlah jam tidur siang b. Jumlah jam tidur malam c. Pengantar tidur
2 jam
Tidak tentu
6-8 jam
5-6 jam
Di bimbing untuk
Di bimbing
berdoa
berdoa
Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
d. Keluhan
4.
untuk
Pola personal hygiene :
2x sehari
Di lap air hangat
a. Mandi
2x sehari
Tidak tentu
b. Mengganti pakaian Belum diajarkan Ketergantungan c. Toileting penuh d. Tingkat ketergntungan
5. Pemeriksaan Fisik a. Status kesehatan umum
Delum di ajarkan Ketergantungan penuh
: -klien tampak lemah dan wajah pucat -Mukosa bibir kering -Akral teraba hangat
infus line WIDA 2A Kesadaran
: Compos Metris
Tanda-tanda vital
: Suhu 39 c Nadi 110x/menit Respirasi rate 32x/menit Tekanan darah : Tidak terkaji
b. Antropometi Berat badan sebelum sakit 14 kg, saat sakit 15 kg
Tinggi badan
: 94 cm
Lingkar kepala
: 49 cm
Lingkar dada
: 46 cm
LILA
: 14 cm
c. Kepala Bentuk kepala bulat, kulit kepala bersih, distribusi rambut merata, warna hitam, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan,ubun-ubun tampak cekung. d. Mata Bentuk mata simetris, konjungtiva an anemis, sclera putih, distribusi bulu mata dan alis mata merata, pupil mengecil pada saat diberi cahaya, kelopak mata tidak cekung. e. Hidung Bentuk hidung simetris, tampak bersih,tidak ada nyeri tekan, tidak ada peradangan. f. Mulut dan tenggorokan Bentuk bibir simetris, mukosa bibir kering , lidah bersih tidak kotor. g. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak terdapat nyeri, gerakan bebas. h. Telinga Bentuk simetris kiri dan kanan, dapat mendengar saat perawat atau keluarga memanggil, tes wiber dan rinne (+), tidak ada nyeri tekan, telinga bersih. i. Dada/thorak Bentuk dada simetris, suara nafas vesikuler, pola nafas teratur, pergerakan dada simetris kiri dan kanan, S1 dan S2
tidak ada
suara tambahan. j. Abdomen Bentuk abdomen simetris, tidak ada kembung, tidak terdapat nyeri tekan, kebersihan kulit terjaga, turgor kulit < 2 detik, bising usus 12x/menit. k. Genitourania
Berjenis kelamin laki-laki, tidak terdapat lesi, tidak ada nyeri. l. Ekstremitas atas dan bawah Bentuk simetris kiri dan kanan, jumlah jari lengkap, CRT < 2 detik, terdapat refleks plantar, kekuatan otot ektremitas atas 5/5, ekstremitas nawah 5/5,akral teraba hangat.
6. Data psikologi anak Klien dapat memberikan respon tersenyum atau menangis kepada perawat atau keluarganya.
7. Pemeriksaan penunjang Tanggal/hari Pemeriksaan
Hasil
Nilai normal
HB
12,2 Gr%
L : 13 - 16
Leukosit
13.200 mm3
4.000 - 11.000
Trombosit
324.000 mm3
150.000 -
Hemaktrokit
36%
400.000
Senin, 16/6/2014
40 - 45
8. Pengobatan / therapy WIDA 2A 16 tpm Paracetamol 3 x 1 via oral Diazepam 2,7 mg via IV digunakan bila anak kejang Cefotaxime 2 x 66 mg via IV
C. Analisa Data No.
Data
Etiologi
Masalah
1.
DS
:
Ibu
klien
Proses infeksi
Hipertermi
mengatakan anaknya panas tinggi DO : Teraba panas, suhu
Merangsang hipotalamus
39 c,wajah tampak pucat ,akral teraba hangat.
Penagturan suhu tubuh terganggu
Penaikan suhu tubuh 2.
DS : Ibu klien mengatakan anaknya demam dan disertai dengan kejangkejang. DO : Kejang berlangsung lamanya kurang lebih 5 menit
Kejang
Resiko cidera berulang
Kerja otot tidak terkendali
Dapat terjadi trauma Resiko cidera berulang
3.
DS : Ibu klien mengatakan
Hipertemi
kurang paham dengan penyakit anaknya DO : Keluarga sering bertanya tentang pengobatan dan perawatan penyakit anaknya
Kurang pemajanan informasi
Kurangnya pengetahuan dan kecemasan orangtua terhadap penyakit.
Kurang pengetahuan tentang penyakit
Kecemasan orangtua
D. Diagnosa Keperawatan 1. Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan proses infeksi
2. Resiko ceidera berulang berhubungan dengan kejang 3. Kecemasan orangtua berhubungan dengan pengetahuan terhapat penyakit
E. Intervensi / Perencanaan Tgl No. DX
Tujuan
PERENCANAAN Intervensi
Ttd Rasional
20/1/20
1.
dilakukan 1. Observasi TTV
Setelah
2. Berikan
tindakan
kompres
keperawatan selama 3x24 jam masalah panas
klien 3. Ajarkan kompres
turun,Kriteria hasil : -
Suhu tubuh dalam batas
suhu
tubuh
klien 2. Kompres hangat dapat
yang benar pada
menyebabkan
keluarga
fase dilatasi
4. Anjurkan kepada
sehingga dapat
normal
keluarga untuk klien
menurunkan
36,5-
perpakaian yang
suhu tubuh
37 c -
hangat
1. Mengetahui
TTV normal
mudah menyerap keringat 5. Anjurkan anak agar
3. Keluaarga dapat mandiri dalam
tidak memakai selimut 6. Kolaborasi dengan
melakukan kompres sehingga
dokter pemberian
pencegahan
antipiretik dan
awal terjadinya
cairan Infus
kejang demam 4. Memberikan rasa nyaman dan
tidak
merangsang terjadinya peningkatan suhu tubuh 5. Antipiretik dan pemberian cairan Iv dapat menurunkan panas tubuh.
20/1/20 2.
Setelah
dilakukan
resiko cidera klien
tindakan keperawatan selama 3x24jam
1. Observasi tingkat
lingkungan
resiko cedera pada
kebisingan
klien tidak terjadi . Kriteria hasil : -
Klien tidak
dari
resiko cidera 2. Memenuhi
3. Pasang side rail tempat tidur 4. Anganjurkan
kebutuhan yang tidak bisa dilakukan
keluarga
untuk
secara mandiri
melakukan
menemani pasien
3. Meminimalkan resiko cidera
GCS E4V5M6
-
awal
cidera dalam
aktifitas -
gejala terjadinya
2. Kontrol
masalah
1. Mengetahui
Klien sudah bisa melakukan aktifitas sesuai pertumbuhan dan perkembangannya
5. Berikan penjelasan pada keluarga dan pengunjung adanya perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit.
20/1/20 3.
Setelah
dilakukan
1. Kaji pengetahuan
tindakan
orangtua
keperawatan selama
penyakit anaknya
keluarga akan
2. Beri dukunga pada
pengetahuan
3x24jam
tentang
1. Mengetahui kebutuhan
pengetahuan
keluarga
bahwa
keluarga bertambah
anaknya
akan
mengurangi
Kriteria hasil :
sembuh
jika
kecemasan
Kecemasan orangtua
disiplin
dalam
berkurang
melakukan
harapan,
perawatan
menurunkan
Keluarga
dapat
paham tentang penyakit anaknya
3. Beri
kesempatan
sehingga dapat
2. Memberikan
kecemasan,
pada keluarga
mentaati
untuk
anjuran
mengungkapkan
pengobatan
perasaannya 4. Beri
pendidikan
3. Mengurangi beban psikologi
kesehatan tenatng
dan
perawatan yang
menyalurkan
diberikan
aspek emosional secara efektif dan cepat 4. Dapat meningkatkan pengetahuan orangtua sehingga mengurangi kecemasan
F. Implementasi dan Evaluasi DX. Tgl/jam Implementasi 1.
Evaluasi
20/1/20
1.
10.30
TTV mencakup suhu,
mengatakan suhu
nadi, respirasi rate, dan
tubuh anaknya panas O
tekanan darah
: klien tampak
2.
rewel
11.30
mengobservasi
memberikan
kompres hangat 11.40
3.
S
:
mengajararkan
memberi tahu agar klien tidak dipakaikan selimut
dan pakaian yang
tebal
N 110x/menit, TD 110/80 mmHg IV terpasang dikaki sebelah kanan WIDA 2A 16 tpm A : masalah belum
5. berkolaborasi dalam teratasi pemberian antipiretik P :
10. 40
klien
RR 32x/menit,
ebnar pada keluarga 4. 12.15
ibu
Suhu 39 c,
kompres hangat yang
2.
Ttd/nama
intervensi
dan pemberian cairan
dilanjutkan
IV 1. Mengobservasi
S
:
ibu
klien
tingkat resiko cidera mengatakan anaknya klien 11.10
11.30
2. Mengontrol
masih rewel O : kesadaran klien
lingkungan dari
compos metris, GCS
kebisingan
E4M5V5, klien dapat
3. Memasang side rail menjawab pertanyaan tempat tidur
yang ditanyakan oleh perawat dan
11.40
keluarganya 4. Menganjurkan
A : masalah belum
keluarga
untuk teratasi
menemani pasien
3.
P
:
intervensi
12.00
5.
09.00
1.mengkaji
S
pengetahuan
orangtua mengatakan
09.25
di
Memberikan lanjutkan penjelasan pada keluarga dan pengunjung adanya perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit.
:
ibu
klien kurang
tentang penyakit
paham tentang
anaknya
penyakit anaknya
2. memberi dukungan O : keluarga sering kepada keluarga bahwa menanyakan tentang anaknya akan sembuh dan jika disiplin dalam pengobatan mengikuti perawatan perawatan penyakit anaknya A : masalah teratasi sebagian P
:
dilanjutkan
Intervensi
DAFTAR PUSTAKA
Widagdo. 2012. Tatalaksana Masalah Penyakit Anak Dengan Kejang. Jakarta :Sagung Seto. Antonius. Dkk. 2015. Buku Ajar Pediatri Gawat Darurat, Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta. Sodikin. 2012. Prinsip Perawatan Demam Pada Anak. Yogyakarta: Pustaka belajar. Hotimah. 2010. Angka Kejadian Kejang Demam di RSUD dr. Saiful Anwar Malang, periode Januari-Desember 2008. Diakses 15 Desember 2015 Behrman. RE & RM. Kliegman 2010. Nelson Esensi Pediatri edisi 4. Jakarta: EGC Riandita. A 2012. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Demamdengan Pengelolaan Demam Pada Anak. Jurnal Medika Muda. http://eprints.undip.ac.id/37333/. diakeses pada tanggal 20 Desember 2018
View publication stats