0 0 9 MB
Indikator Mutu Sensitif Prof. Dr.Rr.Tutik Sri Hariyati, SKp.,MARS., FISQua Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia Founder Wicatera, Klinik Medica Caring Sejahtera Pembina, Survior & Pembimbing Akreditasi RS, KARS Dewan Pakar, Surveior TKSD UKM, FKTP LASKESI
MENGENAL LEBIH DEKAT ALAMAT EMAIL: [email protected] HP: 085782088101, chanel youtube: Ruang Sharing Keperawatan_RR.Tutik Alamat web: sistemkeperawatan.co.id; cpdonline.co.id; simpro.sistemkeperawatan.co.id § Staf Pengajar Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia 1999-sekarang § § § § § § § § § §
Ketua Sub Kredensial Komite Keperawatan RS UI 2019-sekarang Kompartemen Mutu dan Tata Kelola Klinis PERSI 2021-sekarang Surveior & Pembimbing KARS 2014-sekarang Ketua Senat Akademik Fakultas Ilmu Keperawatan UI 2020-sekarang Tim Nasional Penyusun Grand Design SDM Kesehatan Indonesia 2018-2019 Sekertaris Kolegium Manajemen Keperawatan Indonesia 2011- sekarang Manajer Umum (SDM, Keuangan, Fasilitas & Umum) FIK UI 2014- 2017 Tim Pengembangan Jenjang Karir Keperawatan Indonesia-JICA 2013- sekarang Tim Pengembangan Sistem Informasi RS 2012-sekarang Staf Ahli Riset DRPM UI2007-2012
Pembahasan 01 Pelayanan Keperawatan 02 Mutu dalam Standar Profesi Keperawatan 03 Tata Kelola Pelayanan Keperawatan 04 05
Tata Kelola Klinis Keperawatan Kesimpulan
REGULASI RUMAH SAKIT, UU No 17 Tahun 2023
RUMAH SAKIT DALAM UU RS NOMOR 44 TAHUN 2009 PASAL 36
UU Kesehatan 17 Tahun 2023, PASAL 184 (4) “SETIAP RUMAH SAKIT HARUS MENYELENGGARAKAN TATA KELOLA RUMAH SAKIT DAN TATA KELOLA KLINIS YANG BAIK” 5
Good Corporate Governance (penatalaksanaan yang baik di RS)
Tata kelola RS yang baik adalah penerapan fungsi-fungsi manajemen RS yang berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, independensi dan responsibilitas, kesetaraan dan kewajaran.
6
Good Clinical Governance (penatalaksanaan klinis yang baik)
Tata kelola klinis yang baik adalah penerapan fungsi manajemen klinis yang meliputi kepemimpinan klinik, audit klinis, data klinis, resiko klinis berbasis bukti, peningkatan kinerja, pengelolaan keluhan, mekanisme monitor hasil pelayanan, pengembangan profesional dan akreditasi RS.
7
PerawatsebagaiGardaTerdepanPelayanan&Asuhan
Kesehatan PERAN INTERPERSONAL, INFORMASIONAL, DECISIONAL
Pelayanan
Asuhan
TATA KELOLA KLINIS
P: Regulasi,Pedoman,Panduan, SO P,Visi,Misi Komprehensif,Holistik (bio,psiko,social, spiritual, O: Metode delivery Care di RS,Rentang Kendali budaya) Sistem Koordinasi & Interkolaborasi,Continuity • Asesmen of Care • Penetapan Diagnosis S:Proporsi SDM,Kompetensi,Kewenangan, • Kriteria Skill Mix, Shifting Task & Sharing, scheduling, • Penetapan Renpra/Intervensi Rotasi, alokasi tugas, system • Implementasi Relaksasi,Reward, CPD,Karir, • Evaluasi A: Pengarahan,Motivasi, Patient Center Care---InterkolaborasiProfesional Pengembangan dan Supervisi C: Pengendalian,Quailty& Safety,Kepuasan internal & eksternal 6 M + 1 I ; MAN, MONEY, METHODE, MACHINE, MATERIIL, MARKET + INFORMASI & TEKNOLOGI nsi e t e p Kom ajer REGULASI Man
TATA KELOLA PELAYANAN
MUTU
Dua Sisi Cara Pandang
Mutu adalah nilai kepatutan yang sebenarnya terhadap unit pelayanan tertentu, baik dari aspek technical (ilmu, ketrampilan, dan teknologi medis atau kesehatan) dan interpersonal (tata hubungan perawat – pasien, dokter – pasien : komunikasi, empati dan kepuasan pasien
PERLU DIUKUR
Indikator Mutu Pertama Florence Nightingale dikenal sebagai orang pertama yang mencoba mengukur hasil asuhan keperawatan ketika dia mempelajari statistik morbiditas dan mortalitas selama perang Krimea (Sale, 2000). Florence N
ightingale
TELAH DIUKUR
INDIKATOR SENSITIF Nursing-sensitive indicators (NSIs) are the criteria for changes in a person's health status that nursing care can directly affect, and they form the foundation for monitoring the quality of nursing care. Nurse Sensitive Indicators (NSIs) are specific patient outcomes that are influenced by nursing care. These measures are used to monitor the quality. Bidan/Medis/Apoteker
SENSITIF INDIKATOR MUTU KEPERAWATAN
The National Database of Nursing Quality Indicators (NDNQI) Indicator set (American Nurses Association 2014)
(Collaborative Alliance for Nursing Outcomes (CALNOC) dalam Sim J, 2015).
SENSITIF INDIKATOR MUTU KEPERAWATAN
The Military Nursing Outcomes database (MilNOD) (Patrician et al. 2010)
The Health Outcomes for Better Information and Care project (HOBIC) dalam (Sim J, 2015)
INDIKATOR SENSITIF BANYAK, MANA YANG PRIORITAS Mengidentifikasi akibat: insiden & Risk
• High risk • High cost e m u l o v h g i •H ce n a m r o f r e P • Bad
N A L U UNGG
Identifikasi semua risiko
Melakukan pemantauan
Menilai dan perhitungan Menetapkan indikator
Melakukan manajemen
Menentukan prioritas
KAMUS INDIKATOR MUTU 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11
Nama Indikator Tujuan Alasan memilih indikator Definisi operasional Numerator Denumerator Formula Kriteria a. Inklusi b. Eksklusi Tipe Indikator (pilih salah satu dengan tanda "√") Sumber data Sampel (pilih salah satu dengan tanda "√")
O Struktur
O Proses
O Outcome
Melakukan sampling: O Ya O Tidak Ø
12
Rencana Analisis (beri tanda "√")
13 14
Wilayah pengamatan : Metode Pengumpulan Data (pilih salah satu dengan tanda "√")
15
Penanggung Jawab Indikator
16 17 18 19
Pengumpul Data Indikator Frekuensi Penilaian Data Periode pelaporan Rencana penyebaran hasil capaian
20
Formulir pengumpulan data
21
Target pencapaian
O Proses & Outcome
Metode sampling: O Systematic Random Sampling O Convenience Sampling Ø Besar sampel: • Jika total populasi (n) ≥ 640, sampel yang diambil adalah 128 sampel • Jika “n” = 320-639, sampel yang dinilai adalah 20% dari total populasi • Jika “n” = 64-319, sampel diambil 64 sampel • Jika “n =