8 0 301 KB
TUGAS INDIVIDU, 2 SEPTEMBER 2021 MATERI AKTUALISASI – ANALISIS ISU LATSAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN I TAHUN 2021
DISUSUN OLEH : DIAN PURMITASARI, Amd. Keb / 198808072020122006
ANALISIS ISU Dalam tugas ini saya akan mengangkat isu tentang kondisi yang ada di instansi UPT Puskesmas Balesono Tulungagung. ISU YANG DIPEROLEH Kondisi yang saat ini terjadi di UPT Puskesmas BalesonoTulungagung antara lain : 1.
Rendahnya kedisiplinan karyawan
2.
Rendahnya cakupan K1
3.
Rendahnya cakupan K4
4.
Kurangnya ketertiban pengisian kohord dan register penimbangan balita
5.
Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai stunting
DESKRIPSI ISU
1.
Di puskesmas balesono tingkat kedisiplinan terutama mengenai jam kedatangan karyawan masih rendah. Seringkali karyawan datang terlambat sehingga sudah ada pasien yang datang untuk mendapatkan pelayanan tetapi petugas di bagian pendaftaran, atau bagian pelayanan yang lain belum datang sehingga pasien harus menunggu lama.
2.
Kurangnya pencatatan data sasaran ibu hamil yang melakukan pemeriksaan pertama kali pada petugas kesehatan dan dokter spesialis kandungan pada trimester pertama (K1). Pelayanan kesehatan masa hamil dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dan kewenangan dan harus sesuai standar dan dicatat dalam buku KIA. Data ibu hamil ini akan dicatat sebagai data pemantauan wilayah setempat kesehatan ibu dan anak (PWS KIA) yang selanjutnya akan dilaporkan ke Puskesmas dan diteruskan ke Dinas Kesehatan.namun di wilayah puskesmas balesono masih banyak ibu hamil yang datanya tidak terlaporkan karena kurangnya pemantauan oleh kader dan tenaga kesehatan. Sehingga angka cakupan k1 maih belum bisa maksimal
3.
K4 adalah standart pemeriksaan yang harus dilakukan oleh ibu hamil selama masa kehamilan. K4 berisi pemerikasaan kehamilan selama 4 kali yaitu 1 kali d trimester pertama, 1 kali di trimester kedua, dan 2 kali ditrimester ke 3. Ditambah 2 kali janji temu dengan dokter spesialis kandungan. Cakupan k4 di PKM Balesono masih termasuk rendah karena kurangnya pendampingan terhadap ibu hamil secara komprehensif oleh bidan maupun kader ibu hamil
4.
Data kesehatan bayi dan balita setiap bulannya harus dicatat dalam buku kohort maupun register penimbangan. Dimana dalam buku tersebut terdapat beberapa indikator yang menunjukkan status kesehatan dari bayi dan balita. Pada kenyataannya masih banyak pengisian buku kohort masupun register penimbangan bayi dan balita yang tidak sesuai dengan seharusnya dan juga terdapat data yang kurang lengkap.
5.
Stunting merupakan masalah kesehatan anak yang sedang menjadi fokus utama pemerintah saat ini. Penanganan stunting di upayakan semaksimal mungkin terutama pada kegiatan preventif dan promotif. Sayangnya masih banyak masyarakat yang belum mengerti tentang stunting. Hal ini karena kurangnya sosialisasi maupun keterbatasan kesempatan mendapatkan informasi langsung dari petugas kesehatan, karena sarana kegiatan kesehatan seperti posyandu yang umumnya digunakan untuk edukasi bagi masyarakat tidak dapat dilakukan secara efektif. Kegiatan posyandu sering kali tidak bisa dilakukan karena adanya larangan kegiatan yang menimbulkan kerumunan di masa pandemi, Kurangnya media edukasi yang mudah di akses dan gampang dipahami juga menjadi penyebab kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai stunting.
PENETAPAN ISU Dari beberapa isu di atas dapat dilakukan penapisan isu untuk menentukan Core Issue yang akan diangkat untuk menjadi isu utama, yaitu dengan menggunakan metode Aktual, Kekhalayakan, Problematik, Kelayakan (AKPL). Metode AKPL merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menguji kelayakan suatu isu untuk dicarikan solusinya. Metode AKPL ini menggunakan teknik scoring dalam penetapan prioritas isu. Aktual, artinya isu atau pokok persoalan sedang terjadi atau akan terjadi dan sedang menjadi pembicaraan orang banyak. Kekhalayakan, artinya isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak. Problematik, artinya isu yang menyimpang dari kondisi yang seharusnya, standar ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu dicari penyebab dan pemecahannya. Kelayakan, artinya isu bersifat logis dan patut dibahas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab. Analisa AKPL menggunakan rentang nilai berupa matriks skor yaitu 1 – 5, yang menandakan bahwa semakin tinggi skor berarti isu tersebut bersifat mendesak untuk segera dicari penyelesaiannya.
No
Isu / Masalah
A
K
P
L
Total
1
Kurangnya kedisiplinan karyawan
4
4
5
5
18
2
Kurangnya cakupan k1 ibu hamil
4
4
4
3
15
3
Kurangnya cakupan k4 ibu hamil
4
4
4
4
16
4
4
4
3
15
5
5
4
5
19
Kurangnya ketertiban pengisian kohord dan 4
register penimbangan balita Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai
5
stunting
Tabel Analisis isu dengan metode AKPL Berdasarkan Analisis AKPL yang telah dilaksanakan pada tabel diatas, terlihat bahwa isu mengenai “kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai stunting” memiliki perangkat tertinggi dengan skor AKPL sebesar 19 poin dengan penjelasan sebagai berikut:
Kriteria
Deskripsi Terkait Isu 5 – Isu dinilai selalu menjadi pembicaraan di masyarakat karena stunting
Aktual
menjadi masalah kesehatan anak di Indonesia yang menjadi sedang prioritas penanganan dan diharapkan isu tersebut dapat dicarikan solusinya Kekhalayakan
5 – Isu dinilai dapat memberikan kerugian jangka panjang kepada masyarakat apabila tidak diselesaikan
Problematik
4 – Isu dapat menimbulkan dampak negatif kepada
kesehatan
masyarakat terutama anak, karena penanganan stunting difokuskan pada kegiatan preventif dan promotif sehingga isu ini harus dicarian pemecahannya
agar
dapat
mendukung
terlaksananya
program
pemerintah terkait penanganan stunting. Kelayakan
5 – Isu layak untuk dicarikan solusi dan penyelesaiannya karena memberikan edukasi kepada masyarakat menjadi bagian dari tugas tenaga kesehatan
Dari analisis isu menggunakan metode AKPL di atas, didapatkan 3 isu dengan score tertinggi. Langkah selanjutnya adalah menganalisis ketiga isu tersebut menggunakan metode USG untuk mengetahuai isu mana yang memiliki tingkat kedaruratan untuk segera ditangani.
Tabel Analisis isu dengan metode USG Metode USG adalah pengukuran masalah dengan menggunakan sifat dari masalah tersebut yaitu dengan
memperhatikan tingkat
(Mendesak), Growth (Perkembangan).
Urgency
(Kegawatan), Seriousness
Tabel Kriteria Penilaian USG Urgency (Kegawatan)
Seriousness (Mendesak)
Growth (Perkembangan)
1 = Tidak Penting
1 = Akibat yang ditimbulkan tidak serius
1 = Tidak Berkembang
2 = Kurang Penting
2 = Akibat yang ditimbulkan kurang serius
2 = Kurang Berkembang
3 = Cukup penting
3 = Akibat yang ditimbulkan cukup serius
3 = Cukup Berkembang
4 = Penting
4 = Akibat yang ditimbulkan serius
4 = Berkembang
5 = Sangat Penting
5 = Akibat yang ditimbulkan sangat serius
5 = Sangat Berkembang
Tabel Seleksi Isu Menggunakan Metode USG
No
Identifikasi Isu
Kriteria Penilaian U
S
G
Total Score
1.
Kurangnya kedisiplinan karyawan
4
4
5
13
2.
Kurangnya angka cakupan k4
4
4
4
12
5
4
5
14
Kurangnya pengetahuan masyarakat 3.
mengenai stunting
Berdasarkan pendekatan analisis teknik USG tersebut, maka kesimpulan yang diperoleh, isu yang ditetapkan atau core isu adalah “kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai stunting”.
Analisa isu “Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai stunting” menggunakan metode Fish Bone MANUSIA METODE Metode yang monoton Salah persepsi antar stunting dan pendek secara genetik
Keteratasan kesempatan untuk kegiatan edukasi
Persepsi pendek bukan masalah kesehatan yang serius
Keterbatasan media informasi
Keterbatasan forum diskusi dan edukasi SARANA
LINGKUNGAN
Kurangnya minat baca pada masyarakat
Pandemi Persepsi bahwa pendek bukan indikasi masalah kesehatan yang serius
Gambar Teknik Analisis Isu Menggunaka Metode Fishbone Gagasan Kreatif Pemecahan Core Isue Dari core isue yang diambil gagasan kreatif yang saya ambil adalah membuat media edukasi berupa Leaflet yang dapat diakses melalui media elektronik QR code Alasan pemilihan metode ini :
1.
Mudah untuk diakses
2.
Memanfaatkan kemajuan di bidang teknologi
3.
Efektif karena tidak membutuhkan banyak media
4.
Murah karena tidak perlu mencetak leaflet dalam jumlah banyak
5.
Lebih singkat, informative dan menarik untuk dibaca
6.
Dapat disimpan dan bisa diakses sewaktu – waktu
7.
Dapat diakses oleh siapapun