CBR BILINGUAL - Christine Dahliana BR Tarigan - PGSD H 2019 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL BOOK REPORT “PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BILINGUAL PREVIEW-REVIEW BERBASIS INKUIRI”



Disusun Oleh : Nama



: Christine Dahliana Br Tarigan



Nim



: 1193311069



Kelas



: Ekstensi H-PGSD 2019



Mata Kuliah



: Pembelajaran Bilingual



Dosen Pengampu



: Dr.Naeklan Simbolon



PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2020



KATA PENGANTAR Puji dan Syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat nya sehingga saya dapat membuat dan menyelesaikan tugas critical book review ini dalam keadaan sehat.             Tugas ini saya susun untuk menyelesaikan mata kuliah “PEMBELAJARAN BILINGUAL.” Harapan saya hasil dari critical book review ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya dan pada khususnya juga pada teman-teman di program studi.             Demikianlah critical book review ini saya susun, saya sadar bahwa critical book review ini masih sangat jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat saya harapkan. Atas perhatian Dosen pengasuh dan teman-teman, saya ucapkan terima kasih.



                       



Medan, September 2020



Penulis Christine Dahliana Br Tarigan



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ……………………………………………………………...i DAFTAR ISI………………………………………………………………………...ii BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………..4 1.1.........................................................................................................................Rasional isasi Pentingnya CBR ....................................................................4 1.2.........................................................................................................................Tujuan Penulisan CBR …………………………………………………....4 1.3.........................................................................................................................Manfaat Penulisan CBR …………………………………………………..4 1.4.........................................................................................................................Identitas Buku …………………………………………………………….5 BAB II RINGKASAN ISI BUKU …………………………………………………6 2.1 Buku Utama …………………………………………………………….….6 2.2 Buku Pembanding…………………………………………………………..8 BAB III PEMBAHASAN ………………………………………………………….10 3.1 Pembahasan Isi Buku ………………………………………………..…….11 3.2 Kelebihan dan Kekurangan Buku …………………………………………11 BAB IV PENUTUP ………………………………………………………………..12 4.1 Kesimpulan……………………………………………………………...…12 4.2 Saran ………………………………………………………………………12 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..…13



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Rasionalisasi pentingnya CBR Critical book review adalah suatu tugas dimana mahasiswa mengkritik suatu buku baik itu buku utama maupun buku pembanding. Mengkritik buku sangat penting bagi mahasiswa, selain untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen, mengkritik buku juga sangat baik buat mahasiswa supaya mahasiswa lebih berpikir kritis dan dapat mengeluarkan ide-ide yang kreatif dan lebih menambah wawasan mahasiswa dalam mengkritik suatu buku. Penyusunan critical book report dilatarbelakangi



untuk lebih memahami yang



seharusnya diterapkan para guru kepada siswanya. Dengan membandingkan kedua buku maka wawasan mengenai pembelajaran bilingual lebih luas. Dan dengan penyusunan critical book report ini maka kita dapat mengetahui mana buku yang lebih lengkap mengenai “pengembangan model pembelajaran bilingual preview-review berb asis inkuri”



1.2 Tujuan 1. mengembangkan Model Pembelajaran Bilingual Preview-Review Berbasis Inkuiri 5E Menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).



1.3 Manfaat 1. Sebagai bahan masukan bagi pembaca untuk menambah pengetahuan tentang “pengembangan model pembelajaran bilingual preview-review berbasis inkuri”



1.4 Identitas Buku Buku Utama 1.     Judul buku         : Pengembangan Model Pembelajaran Bilingual Preview-Review Berbasis Inkuri. 2.     Penerbit             : 3.    Penulis                : Ketut Suma 4.     Tahun terbit      :  2011 5.     Cetakan             : Ke 6.     Tebal halaman  : halaman 7.     No ISSN             : 2549-2608



Buku Pembanding 1.     Judul buku         : Penerapan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Kristen 2.     Penerbit             : Tim Pengembang Ilmu Pendidikan 3.    Penulis                : Rifai 4.     Tahun terbit      :  2017 5.     Cetakan             : Ke 2 6.     Tebal halaman  : 192 halaman 7.     No ISSN             : 2541-3937



BAB II RINGKASAN ISI BUKU Buku Utama Sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan di tanah air, pemerintah RI melal ui Kementerian Pendidikan Nasional telah mengembangkan Rintisan Sekolah Bertar af Internasional (RSBI). Beberapa SMA telah ditetapkan sebagai rintisan SMA bertaraf internasional (rintisan SMA BI). Rintisan SMA BI adalah SMA nasional yang telah memenuhi seluruh standar nasional pendidikan dan mengembangkan keunggulan yang mengacu pada peningkatan daya saing yang setara dengan mutu sekolah-sek olah unggul tingkat internasional (Depdiknas, 2008). Rintisan SMA BI harus diarahka n untuk menghasilkan lulusan yang mampu menunjukkan kesadaran hidup yang ti nggi, bersikap dan berprilaku hidup yang positif, mampu berpikir logis, kritis, analit is, dan kreatif serta mampu memecahkan masalah secara inovatif. Dalam mengha dapi tantangan globalisasi, rintisan SMA BI mengisyaratkan pembelajaran untuk m ata pelajaran. Fisika, Kimia, Biologi, dan Matematik diselenggarakan dalam bahasa Inggris yang dilengkapi dengan media pembelajaran inovatif dan/atau berbasis TIK. Pembelajaran bilingual diperkenalkan di Indonsia sejak tahun 2004 yang diperkenalkan pada rinti san sekolah bertaraf internasional. Pada hakikatnya pembelajaran bilingual memiliki du a tujuan yaitu untuk meningkatkan kompetensi bahasa Inggris siswa dan pemaha man konten mata pelajaran itu sendiri (Constantin & Kassah, 2008). Sampai saat ini tela h teridentifikasi berbagai model pembelajaran bilingual. Makay dan Baker (dalam Sult an, 2010) telah mengidentifikasi sekitar 90 model program bilingual di seluruh du nia. Salah satu di antaranya adalah model preview-review. Pada model Preview-Review, pembelajaran dilakukan oleh dua orang guru (team teaching) dengan tiga tahapan penggunaan bahasa. Tahap pertama, pengenalan pel ajaran atau yang biasa disebut dengan pembelajaran pendahuluan dilakukan oleh g uru pertama dengan satu bahasa misalnya bahasa Indonesia. Tahap kedua, pelajaran dilanjutkan dengan bahasa Inggris. Tahap ketiga, yaitu tahap peninjauan dan peng uatan secara klasikal dengan menggunakan kedua bahasa secara bergantian (seperti pada concurrentapproach). Pada tahap ketiga ini dapat dilakukan modifikasi misa lnya kelas dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan kemampuan berbahasa siswa



(kemampuan tinggi dan rendah). Masing-masing kelompok diasuh oleh seorang gu ru (team teaching) dengan salah satu bahasa yang dominan sesuai dengan kemamp uan siswa. Memperhatikan kondisi guru di Indonesia, tampaknya model pembelaja ran bilingual previewreview merupakan salah satu alternatif yang dapat dipertimb angkan. Fisika sebagai salah satu cabang sains, terdiri dari dimensi produk, proses, dan sikap. Oleh karena itu, pembelajaran Fisika harus dapat mengembangkan ketiga dimen si ini. The National Science Education Standard (NRC, 1996) mengisyaratkan bahwa pembelajaran Sains/Fisika harus dilakukan dengan metode inkuiri. Belajar sains ada lah suatu proses yang aktif yang memberi siswa kesempatan untuk memperlakukan sains sebagaimana seperti kerja seorang saintis. Inkuiri bisa didefinisikan sebagai metode mengajar yang mengacu kepada proses p enelitian ilmuwan (NRC, 1996). Baik siswa maupun guru mempelajari fenomena-fe nomena ilmiah melalui pendekatan dan spirit ilmuwan. Sementara itu, Wayne, dk k.. (dalam Trowbridge &Bybee, 1990) mendefinisikan inkuiri sebagai suatu proses u mum siswa dalam mencari informasi atau pemahaman. Secara lebih luas inkuiri di pandang sebagai cara berpikir. Inkuiri ilmiah menaruh perhatian pada dunia alam iah yang dipandu asumsi-asumsi dan keyakinan tertentu. Trowbridge dan Bybee (1990) menyatakan bahwa inkuiri adalah proses mendefinisi kan dan menginvestigasi masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, men gumpulkan data, dan menarik kesimpulan tentang masalah. Proses inkuiri meliputi: merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang pendekatan penyelidikan, menguji ide-ide (sebagai contoh melakukan eksperimen), mensintesis pengetahuan, mengembangan sikap-sikap tertentu (seperti objektif, rasa ingin tahu, terbuka, men aruh perhatian pada model-model teoretis, dan bertanggungjawab). Dalam pembel ajaran Fisika, bahasa pengantar apapun yang digunakan, tidak boleh mengabaikan hakikat fisika tersebut di atas. Di era globalisasi ini, penggunaan TIK telah menjarah dunia pendidikan. Banyak da ta dan informasi yang diperlukan dalam belajar sains dapat diakses melalui pengg unaan TIK. Oleh karena itu, pembelajaran Fisika juga harus mengakomodasi pengg unaan TIK dalam memperoleh data dan informasi. Memperhatikan persyaratan pe



nggunaan bahasa Inggris dalam pembelajaran Fisika pada sekolah RSBI, tuntutan pe mbelajaran diharapkan sesuai dengan hakikat fisika itu sendiri, mengakomodasi pe nggunaan TIK yang memerlukan model pengintegrasian penggunaan bahasa Inggris dalam pembelajaran, serta strategi pembelajaran yang sesuai dengan hakikat sains y aitu inkuiri dan pemanfaatan ICT. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan da n memvalidasi model pembelajaran bilingual preview-review berbasis inkuiri 5E (Engagement, Exploration, Explanation, Elaboration, Evaluation) menggunakan TIK. Buku Pembanding Teknologi dan globalisasi yang berkembangan pesat dan maju memberikan pengaru h perubahan terhadap pembentukan watak dan kepribadian seseorang, baik secara p ositif maupun negatif. Pengaruh positif teknologi dan globalisasi pada pribadi man usia telah membawa kehidupan manusia ke taraf kehidupan yang lebih mapan men ghadapi era globalisasi yang berkembang pesat. Akan tetapi pengaruh negatif juga tidak dapat dihindarkan dalam mempengaruhi kehidupan moral. Pendidikan Agama Kristen salah satu bagian dari disiplin ilmu memiliki materi dalam merealisasikan tujuan nasional tersebut di atas. Namun sayang Pendidikan Ag ama Kristen belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah, dimana setiap minggunya hanya 2 jam pelajaran. Menurut Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIPUPI, sebagaian besar umat beragama dalam memandang agamanya hanya sebatas masalah ritual dan segi-segi formalitas dalam agama. Seolah apa yang disebut agama adalah seperangkat gerakan dan bacaan-bacaan s erta doa-doa dalam ritual sembahyang dan ibadat. Tindakan ritual dan segi-segi fo rmalitas agama itu baru mempunyai makna hakiki jika mampu mengantarkan seseora ng kepada tujuannyayang hakiki pula yaitu kedekatan kepada Tuhan sehingga me miliki kesiapan emosional dan spiritual dalam menjalani hidup di dunia. Pendekatan pembelajaran yang tepat dalam Pendidikan Agama Kristen guna men jembati unsur normatif dan formalitas agama merupakan tugas besar sekolah dan guru di lapangan. Kurangnya kreativitas dan sikap inovatif seorang guru agama d apat menyebabkan pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Kristen bersifat m onoton. Pendekatan pembelajaran sangat besar pengaruhnya dalam



penerimaan pe



mahaman materi pembelajaran, sebagaimana data dalam pra siklus penelitian tingk at keberhasilan klasikal sebesar 23,5% (4 siswa). Rendahnya pemahaman materi Sa



kramen Perjamuan Kudus masih jauh dari indikator keberhasilan yakni 85%. Strategi d emontrasi merupakan pendekatan dalam proses belajar mengajar dapat memberikan pengaruh tiga hal seperti dikatakan oleh Jalaluddin Rakhmat (2007: 39) maksimalisasi pengaruh tubuh terhadap jiwa, maksimalisasi pengaruh jiwa terhadap proses psikofisi k dan psikososial, serta bimbingan ke arah pengalaman mistik. Untuk memaksimal kan pengaruh “tubuh”, banyak metode dapat dikembangkan. Di sini, kita hanya menyebut berapa saja, lingkungan fisik yang menyenangkan, penggunaan musik, d an penggunaan latihan-latihan fisik (physical exercises)yang menimbulkan kepercaya an diri.



Teori Belajar Sosial Suyono dan Hariyanto (2011: 67-68) menjelaskan tahapan modelling sebagai berikut: Atensi, retensi, produksi dan motivasi. Atensi (perhatian) adalah mempelajari sesua tu dengan memperhatikannya secara saksama, berkonsentrasi, jangan banyak hal y ang menganggu pikiran. Retensi (ingatan) adalah, mengingat apa yang telah diperh atikan dengan seksama tadi. Produksi berarti kita hanya perlu duduk dan membaya ngkan untuk dapat menerjemahkan uraian/deskripsi model ke dalam perilaku aktu al. Aspek yag paling penting adalah kemampuan improvisasi dalam membayangka n diri sebagai model. Sedangkan motivasi adalah dorongan atau alasan-alasan terten tu untuk berbuat meniru model. Dorongan itu bisa dalam bentuk dorongan masa la lu, dorongan yang dijanjikan (insentif) yang dapat kita bayangkan, dan (iii) dorong an-dorongan yang kentara (tangible) seperti melihat/mengingat model-model yang pa tut ditiru. Metode demonstrasi adalah proses pembelajaran dengan cara menyajikan materi p embelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada peserta didik suat u proses yang sedang dipelajari. Dalam mendemonstrasikan juga dapat menggunakan benda atau alat tertentu, baik benda atau alat yang sesungguhnya ataupun yang berup a tiruan, namun perlu adanya penjelasan lisan.



BAB III PEMBAHASAN Pembahasan Isi Buku Dalam buku Pengembangan model bilingual preview-review berbasis inkuri ini, penulis membahas mengenai “Model Pembelajaran Bilingual Preview-Review Berbasi s Inkuiri 5E Menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Pada model Pr eview-Review, pembelajaran dilakukan oleh dua orang guru (team teaching) denga n tiga tahapan penggunaan bahasa. Tahap pertama, pengenalan pelajaran atau yan g biasa disebut dengan pembelajaran pendahuluan dilakukan oleh guru pertama den gan satu bahasa misalnya bahasa Indonesia. Tahap kedua, pelajaran dilanjutkan de ngan bahasa Inggris. Tahap ketiga, yaitu tahap peninjauan dan penguatan secara k lasikal dengan menggunakan kedua bahasa secara bergantian (seperti pada concurre ntapproach). Sedangkan buku pembanding membahas tentang demonstrating yaitu proses pembel ajaran dengan cara menyajikan materi pembelajaran dengan memperagakan atau me mpertunjukkan kepada peserta didik suatu proses yang sedang dipelajari. Kelebihan dan Kekurangan Buku Kelebihan Buku Utama



:



Model ini sangat efektif dalam meningkatkan penguasaan materi pelajaran khusu snya hukum-hukum Newton tentang gerak. Kelebihan Buku Pembanding



:



Penulis menjelaskan buku ini dengan tepat, padat, dan jelas. Sehingga pembaca bisa mengetahui point-point utama dari setiap babnya. Disisi lain, buku ini juga disertai dengan referensi yang lengkap dan disertai juga dengan latihan/evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui sampai dimana kemampuan pemahaman dari pembaca setelah membaca setiap  pembahasannya ini.



Kekurangan Buku Utama



:



Jika dibandingkan antara kesiapan guru dan siswa dalam pembelajaran Fisika dala m bahasa Inggris/bilingual, ternyata siswa lebih siap daripada guru. Kekurangan Buku Pembanding : Dari segi penampilan, buku ini memiliki cover yang gelap sehinggga kelihatan tidak menarik untuk dibaca.



BAB IV PENUTUP Kesimpulan Uji kelayakan oleh pakar terhadap model pembelajaran serta perangkatnya menun jukkan bahwa draft model pembelajaran ini sangat layak untuk diimplentasikan. Uji coba terbatas menunjukkan bahwa Model Pembelajaran Bilingual Preview-Review Ber basis Inkuiri 5E Berbatuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ini sangat efek tif dalam meningkatkan penguasaan materi pelajaran Fisika siswa. Sedangkan buku p embanding maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Pertama, dengan mengg unakan metode demonstrasi dalam pembelajaran Agama Kristen dapat meningkatka n hasil belajar afektif materi materi Sakramen Perjmuan Kudus bagi siswa yang ber sangkutan. Kedua, dengan menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran Agama Kristen dapat meningkatkan hasil belajar psikomotorik materi materi Sakra men Perjmuan Kudus bagi siswa yang bersangkutan. Ketiga, dengan menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran Agama Kristen dapat meningkatkan hasil belajar kognitif materi materi Sakramen Perjmuan Kudus bagi siswa yang bersangk utan. Saran Menurut saran saya, kedua buku ini juga masih harus dalam perbaikan. Misalnya pada segi penampilan buku I, penampilan buku tersebut harus lebih dibuat semenarik mungkin agar bisa membuat orang kelihatan tertarik ketika melihat buku tersebut. Dan dari segi pembahasan, sebaiknya penulis jangan menjelaskan terlalu panjang karena hal tersebut bisa membuat pembaca merasa cepat bosan ketika membacanya. Dan dalam penggunaan bahasa, sebaiknya menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca.



DAFTAR PUSTAKA Constantin, A., & Kassab, M. tanpa tahun. Increasing the motivation for Physics Using English as a Medium of Teaching. (Online), (http://www.google.co.id/search ? client=firefox-a&rls=org, diakses 25Agustu s 2010). Andayani, Problema dan Aksioma. Yogyakarta: Penerbit Deepublish, 2015 Anas, Muhammad. 2015. Mengenal Metode Pem belajaran. Dilansir dari google books. Hrepic, Z., Adam, P., Zeller, J., Talbott, N., Taggart, G., & Toung, T. 2005. Developing an Inquiry-based Physical Science Cour se for Preservice Elementary Teachers: Fort Hays State University.