Creative Accounting [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CREATIVE ACCOUNTING Disusun oleh:



NUR HIDAYANTI PRAMETYA OCSA HUTAMI



(31402200139) (31402200141)



JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG TAHUN 2023



TOPIK YANG DIBAHAS: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



PENGERTIAN CREATIVE ACCOUNTING TUJUAN CREATIVE ACCOUNTING KEUNTUNGAN CREATIVE ACCOUNTING KERUGIAN CREATIVE ACCOUNTING JENIS ATAU TEKNIK UMUM DALAM CREATIVE ACCOUNTING CARA KERJA CREATIVE ACCOUNTING AREA YANG DIJADIKAN CELAH BAGI CREATIVE ACCOUNTING 8. CARA MENANGGULANGI PENYALAHGUNAAN CREATIVE ACCOUNTING 9. RINGKASAN JURNAL



1. PENGERTIAN CREATIVE ACCOUNTING • Creative Accounting adalah semua proses dimana beberapa pihak menggunakan kemampuan pemahaman pengetahuan akuntansi (termasuk di dalamnya standar, interpretasi, teknik, dan sebagainya) kemudian menggunakannya untuk memanipulasi pelaporan keuangan guna mengubah laporan keuangan dalam perencanaan pajak. • Creative Accounting terdiri dari praktik akuntansi yang mengikuti undang-undang dan peraturan yang disyaratkan, tetapi memanfaatkan celah dalam standar akuntansi untuk secara keliru menggambarkan citra keuangan perusahaan yang lebih baik. • Creative Accounting melibatkan banyak manipulasi, penipuan, dan kesalahan penyajian laporan keuangan, seperti permainan pembukuan (memilih untuk menggunakan metode alokasi untuk mempercepat atau menunda konfirmasi transaksi dari satu periode ke periode lainnya).



2. TUJUAN CREATIVE ACCOUNTING Berbagai perusahaan yang menggunakan metode creative accounting tentunya memiliki tujuan untuk memaksimalkan manfaat metode akuntansi yang inovatif, diantaranya: • Untuk menghindari perpajakan. • Data keuangan bank rekayasa untuk mendapatkan pinjaman. • Capai target yang ditentukan oleh analisis pasar.



• Menjaga kepercayaan yang diberikan oleh pinjaman bank dalam kondisi tertentu. • Membuat para pemegang saham terkesan, mereka telah berhasil mencapai kinerja yang cemerlang. • Memanipulasi harga saham.



3. KEUNTUNGAN CREATIVE ACCOUNTING 1) Memperoleh Keunggulan Kompetitif



Banyak pemilik bisnis tidak mau mengungkapkan bahwa mereka kalah. Mereka mungkin memilih untuk mengadopsi CA dalam laporan keuangan mereka agar kinerja bisnisnya terlihat bagus. 2) Mendapatkan Lebih Banyak Pinjaman Beberapa bisnis juga menyusun laporan keuangan mereka agar terlihat bagus bagi pemberi pinjaman dan mendapatkan pinjaman. 3) Meningkatkan Perencanaan Pajak CA dapat menyediakan cara legal untuk menghindari kewajiban pajak tertentu.



4) Memenuhi Ekspektasi Eksternal CA dapat membantu pemilik bisnis memenuhi ekspektasi pelanggan dan pemegang saham. Pada gilirannya, memastikan keamanan pekerjaan manajemen.



4. KERUGIAN CREATIVE ACCOUNTING 1) CA dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat, likuidasi, atau akhirnya runtuhnya perusahaan.



2) Stakeholder dapat kehilangan kepercayaan pada perusahaan jika mereka menemukan kasus CA. Pelanggan, pemberi pinjaman, dan pemasok mungkin berhenti menganggap serius perusahaan. 3) Sebuah perusahaan dapat kehilangan investor potensial dan yang sudah ada.



5. JENIS ATAU TEKNIK UMUM DALAM CREATIVE ACCOUNTING 1. Menaksir terlalu tinggi pendapatan Salah satu teknik paling umum yang digunakan oleh perusahaan publik yang ingin meningkatkan pendapatan mereka secara artifisial adalah dengan mengakui pendapatan sebelum waktunya. Pengakuan pendapatan adalah metode akuntansi yang memungkinkan perusahaan untuk mengenali penjualan sebelum mereka mengirimkan produk atau melakukan layanan. Terbuka untuk dieksploitasi. 2. Menurunkan biaya penyusutan Perusahaan sering membagi biaya aset , daripada membebankannya sekaligus. Metode untuk mengurangi biaya tahunan atas item ini dapat mencakup memperpanjang estimasi masa manfaat aset atau meningkatkan nilai sisa yang diasumsikan .



3. Menunda biaya Menunda pencatatan biaya periode saat ini, seperti pembayaran kepada pemasok dan sewa, ke periode berikutnya membuat pendapatan periode saat ini terlihat lebih baik.



4. Menyamarkan kewajiban kontinjensi Kegagalan untuk mencatat potensi kewajiban yang mungkin terjadi dan meremehkan seberapa besar kemungkinan biayanya dapat meningkatkan laba bersih atau ekuitas pemegang saham.



5. Meremehkan kewajiban pension Kewajiban pensiun dapat dengan mudah dimanipulasi karena kewajiban terjadi di masa depan dan perkiraan yang dihasilkan perusahaan perlu digunakan untuk memperhitungkannya. 6. Manipulasi persediaan



Persediaan mewakili nilai barang yang diproduksi tetapi belum dijual. Melebih-lebihkan nilai persediaan akan menyebabkan penurunan harga pokok penjualan , dan oleh karena itu laba bersih artifisial lebih tinggi, dengan asumsi persediaan aktual dan tingkat penjualan tetap konstan.



6. CARA KERJA CREATIVE ACCOUNTING Manfaat utama dari laporan keuangan adalah sebagai alat investor untuk memeriksa kesehatan keuangan perusahaan yang di investasikan. Namun ketika perusahaan menggunakan Creative Accounting, mereka sering mendistorsi nilai informasi yang terkandung dalam laporan keuangan yang mereka terbitkan. Creative Accounting salah satunya dapat digunakan untuk mengatur laba atau menyisihkan nilai utang dari neraca. Sebagai contoh sederhana, tekanan untuk memenuhi ekspektasi jangka pendek bursa saham atau target keuangan akhir tahun mungkin menjadi penyebab terjadinya aktivitas Creative Accounting oleh perusahaan. CFO dari perusahaan dapat mengambil sebagian dari nilai pendapatan yang masih harus diterima sebagai kewajiban pada neraca dan mengakuinya sebagai pendapatan yang diperoleh dalam periode saat ini untuk mencapai target pendapatan tertentu.



Contoh lainnya, CFO suatu perusahaan manufaktur dapat menunda pencatatan biaya periode berjalan ke periode berikutnya untuk membuat penghasilan periode berjalan terlihat lebih baik. Jika terdapat area “abu-abu”, seperti akun pendapatan yang masih harus diterima dan biaya yang masih harus dibayar dalam akuntansi, hal itu dapat dieksploitasi melalui metode Creative Accounting. Seringkali, Creative Accounting berkaitan erat dengan Fraud Accounting atau kecurangan dalam praktik akuntansi yang menyebabkan musibah bagi perusahaan secara keseluruhan.



7. AREA YANG DIJADIKAN CELAS BAGI CREATIVE ACCOUNTING 1) Fleksibilitas regulasi Di mana perubahan dalam regulasi akuntansi diizinkan oleh Standar Akuntansi Keuangan (SAK) . Sebagai contoh, IAS (International Accounting standard) mengizinkan nilai perolehan aset tidak lancar dapat dipulihkan kembali baik dengan jumlah hasil revaluasi atau dari biaya historis yang terdepresiasi. 2) Kelemahan regulasi lain Di mana beberapa perlakuan SAK mungkin tidak sepenuhnya diatur di luar beberapa persyaratan wajib. Sedangkan Creative Accounting bisa “bermain” di luar persyaratan wajib tersebut. 3) Akun-akun yang bersifat diskresioner



Di mana manajemen mengambil keputusan sendiri terhadap suatu akun, seperti asumsi dalam penilaian kredit macet (Bad Debt Provision).



4) Akun atau transaksi berdasarkan “timing” atau yang bersifat perpetual Misalnya, dengan Creative Accounting, manajer bebas menentukan waktu untuk menjual investasi hanya untuk menunjukkan bahwa pada periode tersebut perusahaan bisa meraih laba yang besar atau manajer bisa saja mengakui beberapa nilai dalam akun Pendapatan yang Masih Harus Diterima menjadi laba pada periode berjalan yang seharusnya diakui pada periode selanjutnya. 5) Transaksi-transaksi buatan untuk memanipulasi jumlah pada akun-akun di neraca. 6) Pemanipulasian akun-akun dalam neraca dengan cara



reklasifikasi agar nilai rasio keuangan terlihat baik.



8. CARA MENANGGULANGI PENYALAHGUNAAN CREATIVE ACCOUNTING 1) Mengurangi dan mengevaluasi metode akuntansi yang digunakan sehingga ruang lingkup untuk memilih metode akuntansi dapat dipersempit. Perusahaan juga harus konsisten dalam menggunakan metode yang dipilih oleh mereka. 2) Beberapa aturan harus digalakkan untuk mengurangi penyalahgunaan dalam hal penilaian. Misalnya, Standar Akuntansi Internasional saat ini hampir menghapus akun “barang-barang luar biasa (Extraordinary Items)” dari laba operasi. Juga, perusahaan harus konsisten dalam menerapkan kebijakan akuntansi untuk menahan penyalahgunaan penilaian.



3) Pengimplementasian formulir-formulir, biasanya dilakukan oleh auditor internal perusahaan dapat mengurangi timbulnya transaksi buatan dan ini dapat membuat transaksi yang terkait menjadi satu kesatuan akun sehingga lebih mudah untuk menelusuri dan mengevaluasi suatu transaksi yang terlihat mencurigakan. 4) Untuk membatasi pemanfaatan timing transaksi, item dalam suatu akun harus secara berkala direvaluasi. Peningkatan atau penurunan nilai harus dinyatakan dalam akun setiap kali revaluasi terjadi. Standar Akuntansi Internasional juga cenderung menilai barang dengan nilai wajar daripada nilai biaya historis.



5) Selain perubahan dalam regulasi akuntansi, standar kode etik akuntansi dan tata kelola harus dilaksanakan dengan benar dan bertanggungjawab untuk mencegah individu dari melakukan Creative Accounting.



9. RINGKASAN JURNAL



Latar Belakang: Semakin memudarnya kepercayaan public dan pengguna laporan keuangan akibat adanya isu Creative Accounting yang menjadi perhatian terkait adanya booming runtuhnya perusahaan-perusahaan terkemuka dengan adanya fraud (kecurangan), manipulasi laporan keuangan, kosmetika akuntansi, earning management, dan penolakan laporan keuangan. Objek Penelitian: PT Kimia Farma, Tbk Permasalahan: Pelaporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2001, menunjukkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar, dan laporan keuangan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta & Mustofa (HTM). Akan tetapi, Kementrian BUMN dan Bapepam menilai bahwa laba bersih tersebut terlalu besar dan mengandung unsur rekayasa. Setelah dilakukan audit ulang, pada tanggal 3 Oktober 2002 laporan keuangan PT. KAEF tahun 2001 disajikan kembali (restated). Hal ini disebabkan telah ditemukan kesalahan yang cukup mendasar. Pada laporan keuangan restated, laba yang disajikan hanya sebesar Rp 99,56 miliar, atau lebih rendah sebesar Rp 32,6 milyar, atau 24,7% dari laba awal yang dilaporkan.



PEMBAHASAN: Mencermati kasus PT KAEF,menunjukan bahwa manajemen PT KAEF telah melakukan creative accounting dengan pendekatan earning management yang illegal. Caranya, akuntan PT KAEF melakukan praktek earning management dengan melakukan manipulasi pada berbagai prosedur akuntansi di bagian persediaan, produksi, penjualan, keuangan dan metode akuntansinya, serta mengeksplorasi unsur-unsur pembentuk laba melalui pengakuan transaksi, penilaian accounts, pengukuran accounts, serta penyajian dan pelaporan accounts dalam laporan keuangan. KESIMPULAN: Creative accounting timbul karena perusahaan harus berada dalam posisi laba untuk menarik stakeholder. Akibatnya, manajemen membuat suatu tindakan yang mengarah pada perilaku oportunistik yaitu kosmetika akuntansi melalui tindakan accounting policy, earning management, income smoothing, manipulasi laporan keuangan, serta fraud pada praktik akuntansi. Creative accounting dikatakan illegal apabila memang ternyata sudah menyalahi prosedur atau perundang – undangan yang berlaku melalui “LOOPHOLE” dalam peraturan itu sendiri. Pencegahan yang mendasar dan utama terhadap creative accounting bagi akuntan manajemen dapat dilakukan dengan meningkatkan moralitas dan etika dengan memahami bahwa suatu tindakan creative accounting adalah salah, ilegal, dan tidak etis.



DAFTAR PUSTAKA • http://iaiglobal.or.id/v03/PPL/email_ppl-795.html • https://manajemen-s1.stekom.ac.id/informasi/baca/CreativeAccounting-Pengertian-Jenis-danContoh/3814f0a1037933c47e939fcb56e41b9116f9f9d0 • https://www.jurnal.id/id/blog/2018-mengenal-metode-creativeaccounting-dalam-praktik-akuntansi/ • https://www.jojonomic.com/blog/creative-accounting/ • https://kledo.com/blog/creative-accounting/ • https://journal.unesa.ac.id/index.php/aj/article/view/265



TERIMA KASIH