Kasus Flu Pada Kucing [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KEGIATAN PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER HEWAN BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM



FLU PADA KUCING PERSIAN MIX



Disusun oleh: Kelompok D PPDH Semester Ganjil Tahun 2019/2020 Periode 9 September – 5 Oktober 2019



Kintan Juliawati, SKH



B94191069



Dosen pembimbing: Dr. Drh. Setyo Widodo



PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI KEDOKTERAN HEWAN FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2019



2



3



PENDAHULUAN Penyakit flu sering terjadi pada kucing terutama pada kucing yang belum pernah divaksinasi dan mudah sekali menular pada kucing lain. Penyakit ini jarang menyebabkan kematian pada kucing dewasa namun dapat berakibat fatal jika menyerang anak kucing. Gejala-gejala klinis yang ditunjukkan oleh kucing yang menderita penyakit flu antara lain keluar leleran dari hidung dan bersinbersin yang berlangsung cukup lama. Flu pada kucing dapat disebabkan oleh infeksi satu atau beberapa virus diantaranya Feline Herpes Virus (FHV) dan Feline Calcivirus (FCV). Selain itu penyebab flu pada kucing juga dapat disebabkan oleh bakteri Bordetella bronchiseptica. Sekitar 45-55% penyakit pada saluran pernapasan ini disebabkan oleh FVR. FVR atau herpes mudah menular pada kucinglainna sehingga penentuan diagnosis gejala flu harus diperhatikan.penentuan dalam diagnosis diawali dengan pemeriksaan fisik yang meliputi inspeksi, palpasi dan auskultasi. Pemeriksaan fisik harus dilakukan dengan benar agar didapatkan diagnosis yang tepat (Little 2008).



TEMUAN KLINIS



Anamnesa Seekor kucing bernama monyet memiliki keluhan keluar discharge dari hidung, bersin-bersin dan batuk yang sudah berlangsung selama 3 minggu. Kucing tersebut mengalami penurunan nafsu makan. Kucing tersebut tidak pernah diberikan vaksinasi maupun obat cacing. Sinyalemen Nama Jenis hewan Ras Warna bulu & kulit Jenis kelamin Umur Bobot badan Tanda khusus



: Monyet : Kucing : Persian Mix : coklat : Betina : 10 bulan : 2.6 kg :-



Hasil pemeriksaan kondisi umum, suhu tubuh kucing 39.8ºC frekuensi nadi 112 x/menit dan frekuensi napas 28 x/menit. Suhu tubuh kucing tersebut diatas kisaran normal suhu tubuh kucing yaitu 38.5-39.3ºC. Hasil inspeksi menunjukkan kondisi mata berair dan hidung simetris dan keluar discharge bening dan kental seperti gel dari hidung. Aliran udara yg keluar dari hidung sedikit terhambat. Saat dilakukan perkusi pada sinus-sinus perkusi menghasilkan suara yang redup. Kondisi mata sedikit berair. Hasil pemeriksaan pada tegio thorax tidak ditemukan adanya kelainan setelah diinspeksi, perkusi,maupun auskultasi.



4



Diagnosa Berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan fisik yang ditunjukkan kucing tersebut yaitu antaralain keluarnya discharge dari hidung, mata berair, bersin-bersin dan batuk. Suara perkusi sinus-sinus redam da terhambatnya aliran udara maka kucing tersebut didiagnosa Flu. Diferensial Diagnosa Diferensial diagnosa dari kasus flu antara lain sinusitis, rhinitis, dan trakheitis. Terapi Terapi yang dapat diberikan untuk menangangi kasus flu pada kucing anataralain dengan pemberian antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder seperti amoxicilin. Selain penggunaan antibiotik dapat diberikan sediaan nasal decongestan berupa phelinephineprine atau bromhexidin hipokloride dan pemberian imunosuppresor untuk meningkatkan kekebalan tubuh.



PEMBAHASAN Penyakit flu pada kucing dapat terjadi karena infeksi virus atau bakteri yang masuk melalui saluran pernapasan, mulut dan mata khususnya selaput lendir konjungtiva. Infeksi ini menyebabkan lapisan epitel nasal lisis kemudian menyebar ke saluran napas yang lebih dalam. Infeksi ini menyebabkan peningkatan produksi cairan mukus pada rongga hidung sebagai respon tubuh terhadap zat-zat asing yang masuk (Little 2008). peningkatan suhu tubuh ini dapat terjadi karena respon fisiologis maupun patologis. Saat kondisi normal peningkatan suhu tubuh terjadi karena kondisi stress dan lingkungan yang panas. Peningkatan suhu tubuh dapat terjadi karena adanya infeksi yang memicu respon imun seperti sitokin sehinggan menimbulkan demam. Aliran udara menjadi terhanbat terjadi karena adanya cairan di rongga hidung. Suara perkusi pada sinus-sinus redup karena terdapat cairan pada sinussinus. Cairan atau discharege yang keluar dari hidung menunjukkan bahwa adanya infeksi pada rongga hidung atau pada saluran pernapasan yang lebih profundal seperti trakhea atau paru-paru (Coyne 2006).



DAFTAR PUSTAKA Little S. 2008. Feline Herpesvirus dan Calcivirus. London (UK): The winn feline foundation.



5



Coyne KP, Jones PR, Kipar A. 2006. Lethal outbreak of diseaseassosiated with feline calcivirus infection in cats. Vet Rec. 158:544-550