Kelompok 10 Tahsinul Qiroah - Hukum Mad - MBS A [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TAHSINUL QIROAH Memahami Hukum Mad Dosen Pengampu : Ahmad Noor Islahudin, Lc., L.LM.



Disusun Oleh : Kelompok 10 (MBS A) ANGGOTA : 1. DIAH AYU PRIHANTINI



2051040037



2. IRFAN SATRIA 3. PUTRI RISMAYANA



2051040225 2051040134



MANAJEMEN BISNIS SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 2020 / 2021



KATA PENGANTAR



Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Pertama kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Tahsinul Qiroah dengan Tema “Memahami Hukum Mad”.



Sholawat serta salam semoga terlimpahkan kepada junjungan Nabi Besar kita Muhammad SAW, yang selalu kita harapkan syafa’atnya di hari kiamat nanti. Sebelumnya, kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Ahmad Noor Islahudin, Lc., L.LM. selaku Dosen di Mata Kuliah Tahsinul Qiroah yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan pengetahuan bagi para pembaca dan para penulis.



Kami menyadari dalam penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami terbuka saran maupun masukan dari berbagai pihak yang membangun senantiasa demi kesempurnaan makalah ini.



Bandar Lampung, 19 November 2021



Kelompok 10



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... ii DAFTAR ISI............................................................................................................................................... iii BAB I .........................................................................................................................................................1 PENDAHULUAN ........................................................................................................................................1 1.1.



Latar Belakang .........................................................................................................................1



1.2.



Rumusan Masalah....................................................................................................................1



1.3.



Tujuan ......................................................................................................................................2



2.1.



Pengertian Mad ........................................................................................................................3



2.2.



Hukum Mad .............................................................................................................................4



1.



Mad Ashli (‫صلِى‬ ْ َ ‫)الْ َمدُُّّاأل‬..............................................................................................................4



2.



Mad Far’i (ُّ‫ )الْفَرْ عِيالْ َمد‬.................................................................................................................4



2.3.



Huruf Hijaiyah Di Awal Surat .................................................................................................6



1)



Pandangan Ulama Tafsir..........................................................................................................6



2)



Hikmah Adanya Penggalan Huruf Hijaiyyah ..........................................................................9



3.1.



Kesimpulan ............................................................................................................................11



3.2.



Saran ......................................................................................................................................12



iii



BAB I PENDAHULUAN



1.1. Latar Belakang Mempelajari Alquran yang menjadi fokus utamanya adalah menerapkan bacaan Alquran itu sendiri secara baik dan benar. Namun sebelum kepada penerapan atau aplikasinya anak harus menguasai terlebih dahulu ilmu tata cara membaca Alquran yang baik dan benar. Aspek yang termasuk dalam pelajaran tajwid adalah hukum bacaan mad. Mad adalah bacaan panjang, yang panjang bacaannya antara satu alif (dua harakat) sampai tiga alif (enam harakat), dimana dua harakat sama dengan dua ketukan. Huruf-huruf hijaiyah yang ada di awal-awal surat seperti (‫ ) الم‬dan semisalnya ini disebut sebagai al-huruf al-muqaththa’ah. Ada 29 (dua puluh sembilan) surat yang diawali dengan huruf muqaththa’ah ini, yang pertama Surat al-Baqarah dan yang akhir Surat al-Qalam. Misalnya: ‫ كهيعص‬,‫ طس‬,‫ حم‬,‫ يس‬,‫ طه‬,‫ ق‬,‫ ص‬,‫ ن‬dan lainnya. Cara membacanya adalah dengan mengucapkan seperti: nun, shad, qaf, thaha, yasiin, hamiim, alif lam mim, alif lam ra, alim lam mim ra, alim lam mim shad, tha siim miim, kaf ha ya ‘ain shad, dan semisalnya. Tidak ada riwayat yang shahih dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menafsirkan tentangnya, sehingga ayat ini termasuk ayat mutasyabihat yang ilmunya Allah simpan di sisi-Nya.



1.2. Rumusan Masalah a.



Apa yang di maksud dengan mad ?



b.



Apa yang di ketahui tentang mad asli / mad thobi’i ?



c.



Apa yang di maksud dengan mad far’i dan sebab di karenakan hamzah ?



1



d.



Mengapa mad far’i juga di karenakan sukun ?



e.



Jelaskan huruf-huruf di awal surat !



1.3. Tujuan a.



Untuk mengetahui tingkat pengetahuan penulis tentang pengertian mad



b.



Untuk mengetahui tingkat pengetahuan penulis tentang pengertian mad asli / mad thobi’i



c.



Untuk mengetahui tingkat pengetahuan penulis tentang pengertian mad far’i dan sebab di karenakan hamzah



d.



Untuk mengetahui tingkat pengetahuan penulis tentang mad far’i di karenakan sukun



e.



Untuk mengetahui tingkat pengetahuan penulis tentang huruf-huruf di awal surat



2



BAB II PEMBAHASAN



2.1. Pengertian Mad Mad menurut bahasa yaitu ‫الزيَادَة‬ ِّ yang artinya bertambah, Sedangkan menurut istilah adalah memanjangkan suara ketika mengucapkan huruf mad.1 a.



Dalam kitab Hidayatul Mustafid َ ِّ‫إ‬ ‫ت بِّ َحرْ ف م ِّْن حر ْوفِّ الْ َم ِّد اْآلتِّى ِّذ ْكرهَا‬ ِّ ‫طالَة الص َّْو‬



“Memanjangkan bacaan menurut aturan-aturan tertentu dalam Al-Qur’an.”



b.



Dalam kitab Matan Al-Jazariah ْ ُ ْ َّ ‫ع َب َار ٌة َع ْن إ َط َال ُة‬ ‫الص ْو ِت ِبال َح ْر ِف ال َم ْمد ْوز‬ ِ ِ



“Suatu ibarat dalam memanjangkan bacaan menurut huruf-huruf tertentu.” c.



Dalam kitab Tuhfatul Athfal َ َ ِّ َ ْ ُ ُ ْ ً ُ ٌ َ َ َ َ َْ ‫الز َياد ِة َعَل َم ِاف ْي ِه ِعند ُمَلق ِاة ه ْم ًز َاو ُسك ْونا‬ ‫ِع َب َارة َع ْن ُط ْو ِل ز َمن َص ْو ِت الحرو ِف و‬



“Pengibaratan dari panjangnya waktu suara huruf dan tambahnya suara disaat bertemu Hamzah dan Sukun.” Huruf Madd ada 3 yaitu alif sukun (‫ )ا‬didahului fathah, ya’ sukun (‫ )ي‬di dahului kasroh, dan waw sukun (‫ )و‬di dahului dhommah.2



1 2



M. Ulin nuha arwani, Kitab yanbu’a, (yayasan arwaniyyah kudus, 2017). Hlm.369. Ibid. Hlm. 369.



3



2.2. Hukum Mad 1. Mad Ashli (‫صلِى‬ ْ َ‫)ا ْل َم ُّد األ‬ ْ adalah mad yang َّ ‫)ال َمدُّ ال‬ Mad Ashli dikenal dengan istilah Mad Thabi’i (ُّ‫ط ِبعِي‬ panjangnya 1 alif karena tidak bertemu dengan hamzah, sukun atau tasydid.



Adapun kaidah umum madd Ashli itu adalah sebagai berikut : a. Jika suatu huruf yang bertanda fathah bertemu atau diikuti oleh huruf alif mati, serta tidak diikuti oleh huruf mati atau huruf bertanda tasydid lain, maka huruf tersebut dibaca panjang 2 harakat atau dua ketukan. Contoh : َُّ‫أَ َراد‬ b. Jika suatu huruf yang bertannda kasrah bertemu atau diikuti oleh huhruf ya’ mati maka huruf tersebut dibaca panjang dua harakat. Contoh : ُّ‫َرحِ يْم‬ c. Jika suatu huruf berharakat dhammah bertemu atau diikuti oleh wawu mati maka dibaaca panjang dua harakat. Contoh : ‫ص ْو ُُّم‬ ُ َ‫ي‬



2. Mad Far’i (‫)ا ْلفَ ْر ِعيُّا ْل َم ُّد‬ Mad artinya panjang, Far’i secara bahasa berasal dari kata far’un yang artinya cabang. Sedangkan secara istilah Mad Fari’i adalah mad yang panjangnya lebih dari 1 alif (‫ )ا‬karena bertemu hamzah, sukun dan tasydid. 3 Menurut buku “Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap” ada 5 jenis sebab yang menjadikan Mad Ashli berubah menjadi Mad Far’i antara lain : a.



Hamzah Ketika Mad Ashli bertemu dengan hamzah maka akan melahirkan hukum Mad Far’i yaitu : ➢



Mad Wajib Muttasil (bertemunya Mad Ashli dengan Hamzah dalam satu kalimat). Contoh ِّ‫ َوالسَّ َمآء‬,‫َجآ َء‬



➢ Mad Jaiz Munfasil (bertemunya Mad Ashli dengan Hamzah dalam dua kalimat/kalimat lain). Contoh ‫يٰآأَيُّ َهاالنَّاس‬ ➢ Mad Badal (huruf Mad Ashli yang didahului oleh Hamzah). Contoh ‫ٰا َمن ْوا‬



3



Ibid. Hlm. 371



4



➢ Mad Shilah Thawilah (Ha dhamir yang dibaca Mad bertemu dengan Hamzah). Contoh َ‫ض َحك‬ ْ َ‫إِنَّه أ‬



b. Sukun ➢ Mad Lazim Harfi Musyba Mukhaffaf (huruf Mad menghadapi sukun Ashli, baik ketika washal maupun waqaf. Namun bacaan tidak di idghamkan, huruf mad dan sukun ashli tersebut berada dalam ejaan huruf). Contoh ٓ‫ ن‬, ٓ‫ٓع ٓسق‬ ➢ Mad Lazim Harfi Mukhaffaf (huruf-huruf fawatihus suwar yang memiliki dua ejaan huruf, ejaan pertamanya berharkat fathah). Huruf-huruf tersebut dibaca Mad karena dalam ejaan hurufnya diiringi oleh huruf mad (yang tanda sukunnya tidak nampak). Contoh ‫ٰس‬ ٓ ‫ي‬ ➢ Mad Lazim kalimi mukhaffaf (huruf Mad Ashli yang bersukun dan didahului ٰ oleh hamzah, bertemu dengan huruf yang bersukun). Contoh َ‫آالن‬



c.



Waqaf Masih merupakan bagian dari sukun, terjadinya proses penyukunan huruf karena bacaan di waqafkan dengan sukun ‘aridli. ➢ Mad ‘Aridl lissukun (mad ashli yang dibaca waqaf). Contoh ‫الدي ِْن‬ ِ ‫ يَ ْو ِم‬, َ‫يَ ْعلَم ْون‬ ➢ Mad Iwadl (tanwin fathah yang dibaca Mad karena waqaf), mad ini merupakan pengganti tanwin fathah yang tidak berbunyi lagi karena bacaan di waqafkan. Contoh ‫ع ِل ْي ًما َح ِك ْي ًما‬ َ ➢



Mad Lin (huruf mad yaitu wau dan ya yang sukun dan huruf sebelumnya berharakat fathah) disyaratkan setelah huruf Mad ada huruf yang bersukun َ



‘aridli karena bacaan di waqafkan. Contoh ‫ خ ْو ٍف‬,‫َب ْي ٍت‬



d. Tasydid Tasydid juga masih bagian dari sukun, yakni terjadinya proses peng-idghaman huruf yang bersukun keppada huruf yang didepannya berharakat, serta sama / berdekatan makhraj dan sifatnya. ➢ Mad Lazim Harfi Musyba Mutsaqal (huruf Mad menghadapi huruf yang di idghamkan seraya memakai tasydid, mad ini terjadi pada fawatihus suwar). Contoh ‫ٰالٓم‬



5



➢ Mad Lazim Kalimi Mutsaqal (huruf mada menghadapi huruf yang bertasydid dalam satu kalimat). Contoh َ‫ضا ٓ ِليْن‬ َّ ‫َو َالال‬ ➢



Mad Tamkin (huruf mad yang bersukun dengan huruf sebelumnya ya bertasydid dan berharakat kasrah), jika tidak ada tasydid, maka hanya terkena َّ َ ْ ُ ْ ِّ ُ hukum Mad Ashli saja. Contoh ‫الن ِب ِّ ِ ْي‬ ‫ و‬,‫حييتم‬



➢ Mad Farqi (huruf mad ashli yang bersukun dan didahului oleh Hamzah atau mad badal, bertemu dengan huruf yang bertasydid. Contoh َ‫آّٰلل َخي ٌْر اَ ْم َماي ْش ِرك ْون‬ ‫ه‬



e.



Sebab-sebab lain Berfungsi membedakan bacaan yang mesti dibaca panjang atau pendek dalam hal ini ialah Mad shilah Qashirah, dimana Ha dhamir pada mad tersebut dibaca panjang dengan alasan Ta’aaduban (penghormatan/pemuliaan) terhadap Al-Qur’an yang Agung, yang tidak bisa ditambah atau dikurangi. Contoh َ‫إِنَّه كَان‬



2.3. Huruf Hijaiyah Di Awal Surat 1) Pandangan Ulama Tafsir Huruf - huruf hijaiyah yang ada di awal - awal surat seperti (‫ )الم‬dan semisalnya ini disebut sebagai al-huruf al-muqaththa’ah. Ada 29 (dua puluh sembilan) surat yang di awali dengan huruf muqaththa’ah ini, yang pertama Surat al-Baqarah dan yang akhir Surat al-Qalam. Misalnya : , ‫ﻛﻬيعﺺ‬ ُّ ,ُُّّ‫ُّﻃﺲ‬,ُّ‫ُّحم‬,ُّ‫ُّيﺲ‬,ُّ‫ُّﻃﻪ‬,ُّ‫ﻕ‬ ,‫ُّﺹ‬,ُّ‫ ﻥ‬dan lainnya. Cara membacanya adalah dengan mengucapkan seperti: nun, shad, qaf, thaha, yasiin, hamiim, alif lam mim, alif lam ra, alim lam mim ra, alim lam mim shad, tha siim miim, kaf ha ya ‘ain shad, dan semisalnya. 4 Tidak ada riwayat yang shahih dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menafsirkan tentangnya, sehingga ayat ini termasuk ayat mutasyabihat yang ilmunya Allah simpan di sisi-Nya. Mutasyabihat berasal dari kata yang bermakna “serupa.” Bila ada sesuatu yang serupa dengan yang lain, maka ia mutasyabih .



4



Wakid Yusuf, Huruf-Huruf Hijaiyah Di Awal Surah (Rahasia Huruf Hijaiyah), 2016. Tersedia di : https://wakidyusuf.wordpress.com/2016/04/17/huruf-hijaiyah-di-awal-surat-rahasia-huruf-hijaiyah/, di akses pada tanggal 21 november 2021, pukul 04:46 WIB.



6



Muhammad bin Ishaq bin Yasar berkata: “Di dalamnya berisi hujjah Allah, pedoman bagi para hamba, dan menolak bantahan yang bathil. Ayat-ayat ini berisikah hal-hal yang harus diyakini, dimungkinkan padanya untuk diuraikan, diubah bahkan ditakwil . Allah menguji para hamba-Nya dengan ayat-ayat tersebut sebagaimana Dia menguji mereka dalam masalah halal dan haram . Ayat tersebut tidak boleh dibawa kepada makna yang bathil dan tidak boleh diselewengkan dari kebenaran. Sebagaimana firman Allah Ta’ala : ‫ﺸ ٰـﺒِّ َه ٰـ ٌ۬ﺖٌ ۖ ﻓَﺄ َ َّما ﭐلَّﺬِّيﻦَ ﻓِّى ﻗﻠﻮبِّ ِّهﻢۡ زَ ۡي ٌ۬ ٌﻎ َﻓﻴَﺘَّﺒِّعﻮنَ َما‬ َ َ‫ﺐ َوﺃﺧَﺮ مﺘ‬ ِّ ‫ﺐ م ِّۡﻨه ﺀَايَ ٰـ ٌ۬ﺖٌ ُّم ۡﺤ َﻜ َﻤ ٰـﺖٌ هﻦَّ ﺃ ُّم ۡﭐل ِّﻜﺘَ ٰـ‬ َ ‫ﻋﻠَ ۡﻴﻚَ ۡﭐل ِّﻜﺘَ ٰـ‬ َ ‫ِّﻯ ﺃَﻧﺰَ َﻝ‬ ٓ ‫ه َﻮ ﭐلَّﺬ‬ ٌ۬ ۡ ۡ ۗ َّ ‫ﺸ ٰـ َﺒ َه م ِّۡﻨه ۡﭐب ِّﺘﻐَآﺀَ ۡﭐل ِّﻔ ۡﺘﻨَ ِّة َو ۡﭐب ِّﺘﻐَآﺀَ تَﺄ ِّوي ِّﻠ ِّهۦۗ َو َما َيعۡ ﻠَﻢ تَﺄ ِّويﻠَه ۥۤ ِّإ ََّّﻟ‬ ‫ﭐلﺮٲسِّﺨﻮنَ ﻓِّى ۡﭐلع ِّۡﻠ ِّﻢ َيﻘﻮلﻮنَ ﺀَا َمﻨَّا ِّبهِّۦ كﻞ م ِّۡﻦ ﻋِّﻨ ِّﺪ َر ِّبﻨ َۗا‬ َ َ‫ت‬ َّ ‫ﭐّﻠﻟ َو‬ ۡ ۡ ٓ َّ ‫َو َما يَﺬَّكَّﺮ ِّإ‬ ‫ﺐ‬ ِّ ‫َّﻟ ﺃ ْولﻮاْ ﭐۡﻟَلﺒَ ٰـ‬



Dia-lah yang menurunkan Al Kitab [Al Qur’an] kepada kamu. Di antara [isi]nya ada ayat-ayat yang muhkamaat itulah pokok-pokok isi Al Qur’an dan yang lain [ayat-ayat] mutasyaabihaat . Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari ta’wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta’wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami.” Dan tidak dapat mengambil pelajaran [daripadanya] melainkan orangorang yang berakal. (Q.S. Ali-Imran: 7). Meskipun datang riwayat-riwayat dari para ulama dulu yang menyatakan bahwa itu adalah nama surat. Ada yang mengatakan bahwa itu adalah nama Allah sebagai bentuk sumpah dengannya. Tetapi pendapat-pendapat itu mempunyai kelemahan. Bagi yang berkenan bisa melihat di Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim karya alImam Abul Fida’ Isma’il bin Umar bin Katsir rahimahullah.5 Penggalan huruf-huruf yang terdapat pada awal beberapa surat adalah hurufhuruf yang hanya Allah saja yang tahu maksudnya . Pendapat seperti ini juga diriwayatkan oleh Abu Bakar , Umar , Utsman, Ali , Ibnu Mas’ud r.a . Oleh karena itu Imam Jalaluddin al-Mahalli dan Imam Jalaluddin as-Suyuthi dalam Tafsir al-Jalalain ketika menafsirkan ayat-ayat seperti itu berkata : ‫ﻪﻠﻟﺍُّأعلمُّﺑمرادﻩُّﺑﺬلﻚ‬



5



Ibid. Hlm 6



7



“Allah yang lebih tahu tentang yang dikehendaki dengan hal itu.” Jadi tentang huruf muqaththa’ah pada awal-awal surat, maka lebih selamat adalah diam dari mereka-reka maknanya/ artinya tanpa landasan syariat. Hurufhuruf itu mempunyai arti atau makna, tetapi kita tidak tahu. Namun kita meyakini bahwa Allah tidaklah menurunkannya sia-sia bahkan untuk hikmah-hikmah yang kebanyakannya kita tidak ketahui. Ada yang mengatakan bahwa huruf-huruf itu adalah nama-nama surat alQur’an ; ada juga yang mengatakan bahwa itu adalah huruf-huruf pembuka yang dengannya Allah membuka al-Qur’an. ➢ Ibnu Abbas mengatakan bahwa diantara penafsiran yang sesat ialah orang yang menafsirkan ‫ حم‬dan ‫ عسق‬dengan ‫ = ﺡ‬Perang antara Ali dan Mu’awiyah , ‫ =م‬Wilayah al-Mirwaniyah , ‫ = ﻉ‬Wilayah ‘Abasiyah , ‫ = س‬wilayah Sofyaniyah , dan ‫ = ﻕ‬Qudwah Mahdi . ➢ Khasif meriwayatkan dari Mujahid ia mengatakan: “Pembuka seluruh suratsurat al-Qur’an ialah ‫ ﻕ‬،‫ ﺹ‬،‫ حم‬، ‫ ﻃسم‬dan ‫ آلر‬dan huruf-huruf hijaiyah lainnya. Sebagian ahli bahasa Arab mengatakan: “Ia adalah huruf-huruf mu’jam . Allah mencukupkan menyebut sebagian darinya dan tidak menyebutkan selebihnya yang seluruhnya berjumlah 28 huruf, sebagaimana seseorang mengatakan: ‘Anakku dapat menulis huruf ….. ‫ ﺙ‬،‫ ﺕ‬،‫ ﺏ‬،‫ ” ا‬artinya, anak tersebut bisa menulis 28 huruf-huruf hijaiyyah, hanya saja ia menyebutkan sebagian saja.” Demikianlah yang diberitakan oleh Ibnu Jarir. ➢ Ibnu Katsir mengatakan bahwa jumlah keseluruhan huruf-huruf yang disebutkan di awal surat dengan tidak menghitung huruf yang disebutkan lebih dari satu kali (tanpa pengulangan-pen.) adalah 14 huruf, yaitu: ‫ ﺭ‬،‫ ﺹ‬،‫ م‬،‫ ﻝ‬،‫ا‬، ‫ ن‬،‫ ﻕ‬،‫ ﺡ‬،‫ س‬،‫ ﻁ‬،‫ ﻉ‬،‫ ﻱ‬،‫ ﻩ‬،‫ ﻙ‬Semua huruf-huruf itu dapat dikumpulkan dalam sebuah kalimat : ‫ ( ﺳر له ﻗاﻃﻊ حكيم نﺺ‬nashshun hakiimun qaati’un lahuu sirrun ) yang artinya: Teks mulia yang bersifat pasti dan memiliki rahasia. 6



6



Ibid. Hlm 7



8



2) Hikmah Adanya Penggalan Huruf Hijaiyyah a)



Menunjukkan mu’jizat al-Quran dan menjelaskan bahwa makhluk tidak bisa membuat tandingannya. Padahal ia hanyalah rangkaian dari penggalan hurufhuruf yang biasa mereka gunakan dalam percakapan sehari-hari.(Madzab ini telah disampaikan oleh ar-Razi dalam tafsirnya dari al-Mubarrid dan sejumlah ahli tahqiq). Al-Qurthubi mernghikayatkan dari al-Fara’ dan Qathrb yang semakna dengan madzhab di atas. Dan pendapat ini didukung oleh azZamakhsyari dalam kitab al-Kasysyaf nya dan ia mendukung penuh pendapat ini. Dan pendapat inilah yang dipilih oleh Syaikhul Islam Abul ‘Abbas Ibnu Taimiyah dan al-Hafizh al-Mujahid Abul Hajjaj al-Mizzi. Al-Imam Abul Hajjaj al-Mizzi dan al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahumallah dalam tafsirnya menyebutkan bahwa huruf muqaththa’ah ini adalah untuk menjelaskan mukjizat al-Qur’an. Manusia dan jin tidak mampu untuk membuat yang semisalnya padahal tersusun oleh huruf-huruf yang dipakai mereka dalam berbicara. Dimana dulu ketika kaum musyrikin mengingkari bahwa al-Qur’an adalah kalamullah yang diwahyukan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka huruf-huruf ini sebagai tantangan bagi mereka untuk membuat alQur’an yang semisalnya. Dan ketika mereka tidak mampu seharusnya mereka menerima bahwa al-Qur’an adalah kalamullah dan wahyu dari-Nya, dan seharusnya mereka mengimani dengannya.



b) Huruf-huru tersebut tidak disebutkan keseluruhannya di awal al-Qur’an, namun penyebutannya



diulang-ulang



untuk



menguatkan



tantangan



dan



ketidakmampuan manusia menyainginya. Sebagaimana halnya beberapa kisah yang penyebutannua diulang-ulang. Dan telah diulang-ulang juga tantangan dari Allah secara terang-terangan dalam banyak ayat. Ada yang disebutkan satu huruf saja, misalnya: ‫ ﻕ‬،‫ ن‬،‫ ﺹ‬, ada yang disebutkan 2 huruf seperti: ‫ حم‬, ada yang disebutkan 3 huruf seperti: ‫ آلم‬, ada yang 4 huruf seperti: ‫ المر‬dan ‫المﺺ‬, ada yang 5 huruf seperti ‫ كهيعﺺ‬dan ‫ عسق حم‬. Karena demikianlah uslub (metode) bahasa Arab dalam pembentukan kalimat. Ada yang 1 huruf, 2, 3, 4, dan 5, tidak ada yang lebih dari itu. (Az-Zamakhsyari). c)



Setiap surat yang dibuka dengan huruf-huruf ini pasti disebutkan di dalamnya kemenangan al-Qur’an dan penjelasan tentang kehebatan dan kebesarannya .



9



Hal itu dapat diketahui melalui penelitian. Itulah yang ditemui dalam 29 surat. Misalnya: ۡ َ‫الٓ ٓمُّ–ُّﺫَٲلِﻚ‬ ‫ِيﻦ‬ َُّ ‫ﺐُّﻓِي َۛ ِﻪُّﻫ ًُ۬دﻯُّل ِۡل ُمﺘَّﻘ‬ ِ ‫ُّﭐل‬ َ َۛ ‫ُّر ۡي‬ َ ‫ڪﺘَـٰﺐُ ََُّﻟ‬ Alif laam miim (1) Kitab [Al Qur’an] ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa (2) [Q.S. Al-Baqarah: 1-2]. ۡ َ‫علَ ۡيﻚ‬ ۡ ‫ُّﭐل َﺤى‬ ۡ ‫َُّﻟُّﺇِلَ ٰـﻪَُّﺇِ ََّﻟُّﻫ َُو‬ ٓ َ ‫)ُّﭐّﻠﻟ‬ َُّ‫ُِّوأَﻧﺰَ ﻝ‬ َُُّّ ُّ١ُّ)ُّ‫الٓ ٓم‬ ِ ‫صد ًِ۬ﻗ‬ َ َُّ‫ُّ)ُّﻧ ََّﺰﻝ‬٢ُّ)ُّ‫ُّﭐلﻘَيو ُم‬ َ ‫ُّﭐل ِﻜﺘَ ٰـ‬ َ ‫ﻖُّ ُﻣ‬ ِ ‫ﺐُّﺑِ ۡﭑل َﺤ‬ َ ‫اُّل َماُّﺑَ ۡيﻦَ ُّيَد َۡيﻪ‬ ٣ُّ)َُّ‫ﻧﺠيﻞ‬ ِ ‫ﭐۡﻟ‬ ِ ۡ ‫ُّو‬ َ َ‫ﭐلﺘَّ ۡو َر ٰٮﺔ‬ Alif laam miim . (1) Allah, tidak ada Tuhan [yang berhak disembah] melainkan Dia. Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya (2) Dia menurunkan Al Kitab [Al Qur’an] kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil, (3)[Q.S. Ali-Imran: 1-3]. ٢ُّ)ُّ َ‫ۦُّوﺫ ِۡﻛ َر ٰﻯُّل ِۡل ُم ۡﺆﻣِ ﻨِيﻦ‬ ِ ‫ﺝ‬ ٌ ً۬ ‫ص ۡد ِرﻙَ ُّ َح َر‬ ٓ ‫الٓ ٓم‬ َ ُّ‫ﻧﺰﻝَُّﺇِلَ ۡيﻚَ ُّﻓ َََﻠُّيَﻜُﻦُّﻓِى‬ ِ ُ ‫ُّ)ُّ ِﻛﺘَ ٰـﺐٌ ُّأ‬١ُّ)ُّ‫ﺺ‬ َ ‫ُّﻣ ۡﻨﻪُُّ ِلﺘُﻨﺬ َِرُّﺑِ ِﻪ‬ Alif laam miim shaad (1) Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu [kepada orang kafir], dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman. (2) [Q.S. al-A’raf: 1-2]. ۡ ‫يﺰ‬ ۡ ِ‫ُّص َرٲﻁ‬ ُّ‫ُّﭐل َﺤمِ ي ِد‬ ِ ‫الٓ ۚر‬ ِ ‫ُّرﺑِ ِﻬمۡ ُّﺇُِّلَ ٰى‬ َ ‫ُّڪﺘَ ٰـﺐٌ ُّأَﻧﺰَ ۡلﻨَ ٰـﻪُُّﺇِلَ ۡيﻚَ ُّ ِلﺘ ُ ۡﺨ ِر‬ ِ ‫ُّﭐلعَ ِﺰ‬ َ ‫ورُّﺑِﺈِ ۡﺫ ِﻥ‬ ِ ‫اﺱُّﻣِﻦَ ُّﭐلﻈلُ َم ٰـﺖُِّﺇِلَىُّﭐلﻨ‬ َ َّ‫ﺝُّﭐلﻨ‬ Alif laam raa. [Ini adalah] Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, [yaitu] menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. (Q.S. Ibrahim: 1). ٢ُّ)ُّ‫ُّﭐلرحِ ِيم‬ َّ ‫ُّﭐلرحۡ َم ٰـ ِﻦ‬ َّ َ‫َﻨﺰي ً۬ ٌﻞُّﻣِﻦ‬ ِ ‫ُّ)ُّﺗ‬١ُّ)ُّ‫حم‬ ٓ Haa Miim (1) Diturunkan dari Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang . (2)[Q.S. Fushshilat: 1-2]



10



BAB III PENUTUP



3.1.



Kesimpulan a. Mad menurut bahasa yaitu ‫الزيَادَة‬ ِّ yang artinya bertambah, Sedangkan menurut istilah adalah memanjangkan suara ketika mengucapkan huruf mad. Huruf Madd ada 3 yaitu alif sukun (‫ )ا‬didahului fathah, ya’ sukun (‫ )ي‬di dahului kasroh, dan waw sukun (‫ )و‬di dahului dhommah. ْ adalah mad yang َّ ‫)ال َمدُّ ال‬ b. Mad Ashli dikenal dengan istilah Mad Thabi’i (ُّ‫ط ِبعِي‬ panjangnya 1 alif karena tidak bertemu dengan hamzah, sukun atau tasydid. c. Menurut buku “Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap” ada 5 jenis sebab yang menjadikan Mad Ashli berubah menjadi Mad Far’i antara lain : ➢ Hamzah Ketika Mad Ashli bertemu dengan hamzah maka akan melahirkan hukum Mad Far’i yaitu : Mad Wajib Muttasil (bertemunya Mad Ashli dengan Hamzah dalam satu kalimat). Contoh ِّ‫ َوالسَّ َمآء‬,‫ َجآ َء‬, Mad Jaiz Munfasil (bertemunya Mad Ashli dengan Hamzah dalam dua kalimat/kalimat lain). Contoh ‫يٰآأَيُّ َهاالنَّاس‬, Mad Badal (huruf Mad Ashli yang didahului oleh Hamzah). Contoh ‫ا َمن ْوا‬,ٰ Mad Shilah Thawilah (Ha dhamir yang dibaca Mad bertemu dengan Hamzah). Contoh ‫ِإ َّنه‬ ْ َ‫أ‬ َ‫ض َحك‬ 11



➢ Sukun yaitu : Mad Lazim Harfi Musyba Mukhaffaf (huruf Mad menghadapi sukun Ashli, baik ketika washal maupun waqaf. Namun bacaan tidak di idghamkan, huruf mad dan sukun ashli tersebut berada dalam ejaan huruf). Contoh ٓ‫ ن‬, ٓ‫ ٓع ٓسق‬, Mad Lazim Harfi Mukhaffaf (huruf-huruf fawatihus suwar yang memiliki dua ejaan huruf, ejaan pertamanya berharkat fathah). Huruf-huruf tersebut dibaca Mad karena dalam ejaan hurufnya diiringi oleh huruf mad (yang tanda sukunnya tidak nampak). Contoh ‫ٰس‬ ٓ ‫ي‬, Mad Lazim kalimi mukhaffaf (huruf Mad Ashli yang bersukun dan didahului oleh hamzah, bertemu dengan huruf yang ٰ bersukun). Contoh َ‫آالن‬ d. Huruf - huruf hijaiyah yang ada di awal - awal surat seperti (‫ )الم‬dan semisalnya ini disebut sebagai al-huruf al-muqaththa’ah. Ada 29 (dua puluh sembilan) surat yang di awali dengan huruf muqaththa’ah ini, yang pertama Surat al-Baqarah dan yang akhir Surat al-Qalam. Misalnya : , ‫ﻛﻬيعﺺ‬,ُّ ‫ُّﻃﺲ‬,ُّ‫ُّحم‬,ُّ‫ُّيﺲ‬,ُّ‫ُّﻃﻪ‬,ُّ‫ ﻕ‬,‫ُّﺹ‬,ُّ‫ ﻥ‬dan lainnya. Cara membacanya adalah dengan mengucapkan seperti: nun, shad, qaf, thaha, yasiin, hamiim, alif lam mim, alif lam ra, alim lam mim ra, alim lam mim shad, tha siim miim, kaf ha ya ‘ain shad, dan semisalnya



3.2.



Saran Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Karena keterbatasan sumber yang kami peroleh sehingga makalah ini masih bersifat umum. Oleh karena itu, agar pembaca bisa mencari sumber yang lain guna membandingkan dengan pembahasan yang telah kami buat dan kami berharap pembaca agar bisa memberikan kritik dan saran guna mengkoreksi jika terjadi kesalahan dalam pembuatan makalah ini.



12



DAFTAR PUSTAKA



1. Nuha arwani, M. Ulin. Kitab yanbu’a, 2017. yayasan arwaniyyah kudus : Buya Barokah. 2. Yusuf, Wakid. Huruf-Huruf Hijaiyah Di Awal Surah (Rahasia Huruf Hijaiyah), 2016. Tersedia di : https://wakidyusuf.wordpress.com/2016/04/17/huruf-hijaiyah-di-awalsurat-rahasia-huruf-hijaiyah/



13