Laporan Kelompok [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS KOMPERHENSIF TERHADAP IBU HAMIL Ny. R G8P7A0 DI PUSKESMAS SUMBERSARI BANTUL DI WILAYAH KERJA POSKESKEL REJOMULYO METRO SELATAN KOTA METRO



Oleh : SITI MULIA LEDYSANI



NIM 1615371010



IMTIHANAH PRESTIWANTI



NIM 1615371031



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG JURUSAN KEBIDANAN PRODI D IV KEBIDANAN METRO TAHUN 2019



i



LEMBAR PENGESAHAN



LAPORAN PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS KOMPERHENSIF TERHADAP IBU HAMIL Ny. R G8P7A0 DI PUSKESMAS SUMBERSARI BANTUL DI WILAYAH KERJA POSKESKEL REJOMULYO METRO SELATAN KOTA METRO



MENGETAHUI KETUA PRODI DIV KEBIDANAN METRO



MARTINI FAIRUS, S.Kep.,Ns.,M.Sc. NIP:19700802 199003 2002



ii



LEMBAR PENGESAHAN



LAPORAN PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS KOMPERHENSIF TERHADAP IBU HAMIL Ny. R G8P7A0 DI PUSKESMAS SUMBERSARI BANTUL DI WILAYAH KERJA POSKESKEL REJOMULYO METRO SELATAN KOTA METRO



Telah diperiksa dan disahkan pada



:



Hari/Tanggal :



Mengetahui



Kepala Puskesmas Sumbersari Bantul



Pembimbing Institusi



dr. RINA ANDRIYANI NIP.198410172010012012



FIRDA FIBRILA, S.SiT.,M.Pd. NIP. 197602122005012004



Pembimbing Lahan



EZZY GAPMALEZY, S.SiT., M.Kes. NIP. 197405231992122001



DESI SATRIA DONA, A.Md. Keb. NIP. 198512232017042002



iii



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayatnya sehingga penulis dapat menyelesaikkan LAPORAN PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS KOMPERHENSIF TERHADAP IBU HAMIL Ny. R G8P7A0 DI PUSKESMAS SUMBERSARI BANTUL DI WILAYAH KERJA POSKESKEL REJOMULYO METRO SELATAN KOTA METRO yang di ajukan guna untuk memenuhi salah satu tugas pada program studi diploma IV kebidanan. Penulis menyadari laporan ini masih banyak kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penulisan laporan peandahuluan berikutnya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan khussnya penulis.



Metro, 20 Oktober 2019



penulis



iv



DAFTAR ISI



HALAMAN DEPAM LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................



i



LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................



ii



KATA PENGANTAR ....................................................................................



iv



DAFTAR ISI ...................................................................................................



v



BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................



1



A. Latar Belakang .....................................................................................



1



B. Tujuan ..................................................................................................



2



1. Tujuan umum .................................................................................



2



2. Tujuan kusus ..................................................................................



2



C. Waktu dan Tempat ...............................................................................



3



BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................



4



A. Pengertian Kehamilan .........................................................................



4



B. Kehamilan dengan Resiko Tinggi .......................................................



5



C. Kontrasepsi Alamiah ...........................................................................



2



BAB III ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN TERHADAP NY. R DI PUSKESMAS SUMBERSARI BANTUL ....................................................



30



A. Data Subyektif ......................................................................................



30



B. Data Objektif ........................................................................................



34



C. Analisa Data .........................................................................................



36



D. Penatalaksanaan ...................................................................................



37



DAFTAR PUSTAKA v



vi



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari sprematozoa dan ovum dilanjutkan dengan nidasi dan implantasi. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester. Trimester I: berlangsung 12 minggu (minggu 1-12), trimester II: berlangsung 15 minggu (minggu 13-27), trimester III: berlangsung 13 minggu (minggu 28-40). (Prawirohardjo, Sarwono:2014 dan Rustam Mochtar:2013) Kematian Ibu adalah kematian yang terjadi pada ibu karena peristiwa kehamilan, persalinan, dan masa nifas. Angka kematian ibu merupakan cermin status kesehatan masyarakat terutama kesehatan wanita. Angka kematian ibu dapat menggambarkan status gizi, keterjangkauan dan mutu pelayanan kesehatan, serta menunjukan rendahnya keadaan sosial ekonomi. (Dinas kesesehatan Kota Metro, 2018) Jumlah kasus kematian ibu melahirkan dikota metro pada tahun 2017 ada 3 kasus dan tahun 2018 tetap 3 kematian . angka kematian ibu secara rill di kota metro tidak bisa di peroleh karena Angka Kematian Ibu (AKI) didisain untuk tingkat nasional melalui kegiatan survey, namun sebagai bahan evaluais AKI di Kota Metro diperkirakan sebesar 107,6 per 100.000 kelahiran hidup. dan Angka Kematian Bayi (AKB) di wilayah Kota Metro pada tahun 2019 (Dinas kesesehatan Kota Metro, 2018) Ante Natal Care adalah merupakan cara penting untuk memonitoring dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal, ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan dan asuhan antenatal (Prawirohardjo, S, 2006).



B. Tujuan 1. Tujuan Umum



1



Mahasiswa mampu menerapkan asuhan kebidanan komunitas komperhensif pada ibu hamil yang berdasarkan evidence based dan melakukan pendokumentasian dengan metode SOAP. 2. Tujuan Khusus a. Mampu mengaplikasikan asuhan kebidanan dengan memanfaatkan IPTEKS pada ibu hamil, bersalin, nifas dan menyusui, bayi baru lahir dan balita, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi sesuai siklus hidup perempuan pada kondisi normal, maupun dengan penyulit secara profesional. b. Mampu mengaplikasikan kemampuan berkomunikasi secara verbal dan non verbal dengan klien pada semua kurun usia, anggota keluarga, masyarakat, kolagen dan interdisiplin ilmu dengan memanfaatkan IPTEKS tepat guna dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang di hadapi dan memperhatikan aspek budaya. c. Mampu memberikan pelayanan kebidanan bersumber dari hasil penelitian kebidanan berbasis evidence based dengan memanfaatkan IPTEKS untuk penyelesaian permasalahan dalam lingkup kebidanan serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang di hadapi, sesuai dengan keahliannya.



C. Waktu dan Tempat 1. Waktu Waktu yang digunakan dalam pelaksanaan asuhan pada Ny. L pada tanggal 09 Maret 2018 2. Tempat Penyusunan



Laporan



praktik



klinik



kebidanan



fisiologis



ini



dilaksanakan di BPS Sri Astuti S.ST Srikaton, Seputih Surabaya, Lampung Tengah



2



BAB II LANDASAN TEORI



A. Pengertian Kehamilan Kehamilan di definisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi dan imlantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari). (farid husin, 2015) Kehamilan merupakan fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. (Prawirohardjo, 2010). Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh dalam rahim ibu. (Prawirohardjo, 2012)



3



Asuhan kehamilan difokuskan pada intervensi yang telah terbukti bermanfaat mengurangi angka kesakitan dan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. (Bidan dan Dosen Indonesia: 2017 ) Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan implantasi atau nidasi. Kehamilan normal akan berlangsung selama 40 minggu atau 9 bulan menurut kalender internasional jika dihitung dari fertilisasi sampai bayi lahir. Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester yaitu trimester pertama mulai dari 0-12 minggu, trimester kedua 13-27 minggu, dan trimester ketiga 28-40 minggu. (Saifuddin: 2014) Menurut federasi obstetric ginekologi international, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. (Prawirohardjo, Sarwono: 2014)



B. Tanda dan Gejala Kehamilan Tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi dua yaitu: 1. Tanda-tanda pasti Tanda-tanda pasti kehamilan terdiri atas : a. Mendengar bunyi jantung bayi. b. Melihat, meraba, mendengar pergerakan janin oleh pemeriksa. c. Melihat rangka janin dengan sinar rontgen atau dengan ultrasound. 2. Tanda-tanda mungkin Tanda-tanda mungkin sudah timbul pada hamil muda, tetapi dengan tanda-tanda mungkin kehamilan hanya boleh diduga. Makin banyak tandatanda mungkin kita dapati, makin besar kemungkinan kehamilan. Tanda– tanda mungkin kehamilan terdiri dari : a. Pembesaran, perubahan bentuk dan konsistensi rahim. b. Perubahan pada serviksKontraksi Braxton Hicks 1) Balotement (ballottement) 2) Meraba bagian anak



4



3) Pembesaran perut 4) Keluarnya colostrums 5) Hyperpigmentasi kulit 6) Tanda chadwick 7) Adanya amenorrhoe 8) Mual dan muntah 9) Ibu merasa pergerakan anak 10) Sering kencing 11) Perasaan dada berisi dan agak nyeri. (Obgyn UNPAD, 1983)



C. Penatalaksanaan Ante Natal Care 1. Pengertian ANC Antenatal care (ANC) adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetric untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan. 2. Tujuan ANC a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin. b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu. c. Mengenali dan mengurangi secara dini adanya penyulit-penyulit atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan. d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman dengan trauma seminimal mungkin.



5



e. Membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan dalam rangka mempersiapkan ibu dan keluarga secara fisik, emosional, dan logis untuk menghadapi kelahiran serta kemungkinan adanya komplikasi. f. Menyiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan berhasil memberikan ASI eksklusif. 3. Jadwal minimal ANC: a. Kunjungan I (16 minggu), dilakukan untuk : 1) Penapisan dan pengobatan anemia 2) Perencanaan persalinan 3) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya b. Kunjungan II (24-28 minggu) dan kunjungan III (32 minggu), dilakukan untuk : 1) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya 2) Penapisan pre eklamsi, gemeli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan, MAP c. Kunjungan IV (36 minggu sampai lahir), dilakukan untuk : 1) Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III 2) Mengenali adanya kalainanletak dan presentasi 3) Memantapkan rencana persalinan 4) Mengenali tanda-tanda persalinan. (Saifuddin, 2006) 4. Indikator Standar ANC: 1. Kunjungan pertama (K1) yaitu kontak pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan dilaksanakan sedini mungkin sebelum usia kehamilan 8 minggu. 2. Kunjungan ke-4 (K4) yaitu kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi 4 kali atau lebih. 3. Penanganan komplikasi (PK) yakni penanganan komplikasi kebidanan penyakit menular maupun tidak menular, masalah gizi yang terjadi pada waktu hamil, bersalin, dan nifas. 5. Standar pemeriksaan antenatal



6



1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan. Ditujukan guna mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin dalam kandungan dan menepis adanya faktor resiko terjadinya cephalopelvic disproportion karena indikator kemungkinan tinggi bdan kurang dari 145 cm. 2. Pemeriksaan tekanan darah. Untuk mendeteksi adanya hipertensi dan preeklamsia kehamilan. 3. Tentukan status gizi ( ukur lingkar lengan atas). Berguna untuk mendeteksi ibu hamil kurang energi kronis (KEK) yang dapat mengakibatkan bayi berat lahir rendah. 4. Tentukan tinggi fundus uteri (TFU). Bertujuan untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin. 5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ). Bertujuan untuk mengetahui letak janin dan untuk mengetahui keadaan janin apakah ada gawat janin. 6. Skrining status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT). Untuk mencegah tetanus neonatorum dan agar ibu hamil mendapatkan perlindungan dari imunisasi tetanus. 7. Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet sellama kehamilan. Untuk mencegah anemia gizi besi. a. Kebutuhan zat besi trimester I ±1 mg/hari dengan kehilangan basal 0,8 mg/hari ditambah 30-40 mg untuk kebutuhan janin dan sel darah merah. b. Kebutuhan zat besi trimester II ±5 mg/hari dengan kehilangan basal 0,8 mg/hari ditambah kebutuhan sel darah merah 300 mg dan kebutuhan janin 115 mg. c. Kebutuhan zat besi trimester III ±5 mg/hari dengan kehilangan basal 0,8 mg/hari ditambah kebutuhan sel darah merah 150 mg dan janin 223 mg. 8. Tes laboratorium ( rutin dan khusus) a. Pemeriksaan golongan darah



7



b. Pemeriksaan kadar hemoglobin darah (Hb) c. Pemeriksaan protein dalam urine d. Pemeriksaan kadar gula darah e. Pemeriksaan darah malaria f. Pemeriksaan sifilis g. Pemeriksaan HIV h. Pemeriksaan BTA ( tuberculosis) 9. Tata laksana kasus. Yaitu setiap kelainan yang diperoleh dari hasil pemeriksaan harus ditangani sesuai standar. 10. Temu wicara (konseling), termasuk perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) serta KB pasca-persalinan. Untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan kehamilan. Dilakukan pada setiap kunjungan ibu hamil, dengan anjuran: a. Kesehatan ibu hamil b. Perilaku hidup bersih dan sehat c. Peran suami/keluarga dalam kehamilan dan perencanaan persalinan d. Tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas serta kesiapan menghadapi komplikasi e. Asupan gizi seimbang f. Gejala penyakit menular dan tidak menular g. Penawaran untuk melakukan tes HIV dan konseling di daerah epidemic meluas dan terkonsentrasi atau ibu hamil dengan IMS dan TB di daerah epidemic rendah h. Inisiasi menyusu dini (IMD) dan pemberian ASI eksklusif i. KB pasca-persalinan j. Imunisasi k. Peningkatan kesehatan intelegensia pada kehamilan (brain booster) Dalam memberikan pelayanan antenatal terpadu, harus meliputi hal berikut: 1. Anamnesis a. Menanyakan keluhan ibu hamil



8



b. Menanyakan tanda-tanda penting yang terkait dengan masalah kehamilan dan penyakit yang kemungkinan di derita ibu 2.



Pemeriksaan. Berdasarkan 10 standar yang harus dilakukan dalam pelayanan kehamilan



3.



Penanganan dan tindak lanjut kasus. Bidan menegakkan diagnosis kemudian menyatakan keadaan normal atau komplikasi



4.



Pencatatan dan pelaporan pelayanan antenatal terpadu. Bidan wajib mencatat pada rekam medic yang merupakan bagian dari standar pelayanan



5.



Komunikasi informasi dan edukasi (KIE) efektif. Upaya menciptakan perubahan perilaku yang dilakukan secara individu atau kelompok dengan menerapkan komunikasi dua arah selanjutnya membimbing dan mengatasi permasalahannya.



6. Pelayanan ANC terintegrasi. 1. Skrining Pemberian Imunsasi TT Interval



Lama Perlindung an



% Perlindungan



Antigen



(Selang waktu minimal)



TT1



Pada kunjungan antenatal pertama



-



-



TT2



4 minggu setelah TT1



3 tahun



80



5 tahun



95



10 tahun



99



25 tahun / seumur hidup



99



TT3 TT4 TT5



6 bulan setelah TT2 1 tahun setelah TT3 1 tahun setelah TT4



(Kemenkes, GAVI, Buku Ajar Imunisasi, 2014) 2.



Antisipasi defisisensi gizi dalam kehamilan. 9



3.



Pencegahan malaria dalam kehamilan



4.



Pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi



5.



Pencegahan dan pengobatan IMS/ISK dalam kehamilan



6.



Eliminasi sifilis congenital (ESK/CSE)



7.



Penatalaksanaan TBC dalam kehamilan (TB-ANC)



8.



Pelayanan kesehatan jiwa pada ibu hamil



D. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil 1. Kebutuhan Nutrisi Pada kehamilan trimester III ibu membutuhkan banyak nutrisi, seperti : a. Kebutuhan kalori meningkan sekitar 200 – 300 kalori perhari. Kalori yang cukup diperoleh dari makanan yang bervariasi. Pada tahap ini kalori dibutuhkan untuk pertumbuhan jaringan pada janin dan pertumbuhan pada plasenta janin. Kalori juga bermanfaat untuk menambah volume darah dan juga cairan ketuban bagi ibu hamil. b. Selain kalori yodium juga sangat diperlukan oleh ibu hamil yang berfungsi sebagai pembentuk senyawa tiroksin. Senyawa tiroksin berguna untuk mongontrol metabolisme sel. Ibu yang ketidakcukupan iodium akam beresiko lahir kerdil dan pertumbuhannya terhambat c. Dalam trimester ketiga kebutuhan akan vitamin B1, vitamin B2 dan juga vitamin B3 harus ditingkatkan dan dicukupi. Deretan ketiga vitamin tersebut bisa berfungsi untuk membantu enzim dalam mengatur metabolisme dari sistem pernafasan janin dan juga pembentukan energi bagi janin. Dalam seharinya ibu hamil dituntut untuk mengkonsumsi vitamin B1 sebanyak 1,2 miligram, untuk konsumsi vitamin B2 per harinya sebanyak 1,2 miligram per hari sedangkan untuk vitamin B3 jumlah konsumsi per harinya harus sebanyak 11 miligram per hari d. Air juga sangat dibutuhkan bagi ibu hamil. Ibu hamil harus lebih banyak mengkonsumsi air putih minimal 12 gelas per hari atau setara dengan 1,5 liter air. Cairan yang berasal dari air putih sangat bermanfaat untuk



10



membentuk sel baru bagi janin, mengatur suhu tubuh janin di dalam kandungan dan juga melarutkan zat metabolisme yang tinggi. Proporsi kenaikan berat badan selama hamil sebagai berikut : 1) Kenaikan berat badan pada trimester I lebih kurang 1 kg. Kenaikan berat badan ini hampir seluruhnya merupakan kenaikan berat badan ibu. 2) Kenaikan berat badan pada trimester II adalah 3 kg atau 0, 3 kg/minggu. Sekitar 60 % kenaikan berat badan ini dikarenakan pertumbuhan jaringan pada ibu. 3) Kenaikan berat badan pada trimester III adalah 6 kg atau 0, 3-0.5 kg/minggu. Sekitar 60% kenaikan berat badan ini dikarenakan pertumbuhan jaringan janin. Timbunan lemak pada ibu kurang 3 kg.(Jannnah, 2012:134)



Tabel 2.1 Rekomendasi Kisaran Kenaikan Berat Badan Total untuk Wanita Hamil Berdasarkan BMI Sebelum Hamil Katagori Berat Badan Untuk Tinggi Kenaikan Berat Badan Yang Badan



Dianjurkan



Rendah (BMI < 19, 8)



12, 5-18



Normal (BMI 19, 8 hingga 26, 0)



11, 5-16



Tinggi (BMI > 26, 0 hingga 29, 0)



7, 0-11.5



Sumber : (Varney, 2006:548) 2. Kebutuhan Istirahat Banyaknya aktivitas yang dilakukan setiap hari otomatis ibu hamil akan sering merasa lelah daripada sebelum waktu hamil. Rasa letih meningkat ketika mendekati akhir kehamilan. Salah satu cara mengatasi keletihannya adalah dengan cara beristirahat atau tidur sebentar disiang hari. Istirahat merupakan keadaan yang tenang, relaks tanpa tekanan emosional dan bebas dari kegelisahan (ansientas). Ibu hamil memerlukan istirahat paling sedikit 1 jam pada siang hari dengan kaki ditempatkan lebih tinggi dari tubuhnya. 11



Istirahat sangat bermanfaat bagi ibu hamil agar tetap kuat dan tidak mudah lelah. Relaksasi adalah membebaskan piiran dan bedan dari ketegangan yang dengan sengaja diupayakan dan dipraktikkan. Untuk memperoleh relaksasi sempurna, ada beberapa syarat yang harus dilakukan, yaitu : a. Tekuk semua persendian dan pejamkan mata b. Lemaskan seluruh otot-otot tubuh, termasuk otot-otot wajah c. Lakukan pernapasan secara teratur dan berirama. d. Pusatkan pikiran anda pada irma pernapasan atau pada hal-hal yang menenangkan e. Apabila pada saat itu, keadaan menyilaukan atau gaduh; tutuplah mata dengan saputangan dan tutupah telinga degan bantal f. Pilih posisi relaksasi yang menurut anda paling menyenangkan. Waktu terbaik untuk melakukan relaksasi adalah tiap hari setelah makan siang, pada awal istirahat sore, serta malam sewaktu mau tidur. Posisi relaksasi yang dapat dilakukan : a. Posisi relaksasi dengan telentang Berbaring telentang, kedua tungkai kaki lurus dan terbuka sedikit, kedua langanrileks disamping. Dibawah lutut dan kepala diberi bantal. Pejamkan mata, lemaskan seluruh tubuh, tenang dan lakukan pernapasan yang teratur dan berirama. b. Posisi relaksasi dengan berbaring miring. Berbaring miring, kedua lutut dan kedua lengan ditekuk, di bawah kepala diberi bental dan dibawah perut pun sebaiknya diebri bantal, agar perut c. Posisi relaksasi dengan duduk Ketiga posisi tersebut dapat dipergunakan selama his dan pada saat itu ibu dapat mengosentrasikan diri pada irama pernafasan atau pada sesuatu yang menyenangkan. Sangat dianjurkan untuk tidak memperhatikan nyeri his. (Jannah, 2012) 3. Imunisasi



12



Kehamilan bukan saat untuk memakai program imunisasi terhadap berbagai penyakit yang dapat dicegah. Hal ini karena kemungkinan adanya akibat yang membahayakan Janin. Imunisasi harus diberikan pada wanita hamil hanya imunisasi TT untuk mencegah kemungkinan tetanus neonator um. Imunisasi TT harus diberikan sebanyak 2 kali, dengan jarak waktu TT1 dan TT2 minimal 1bulan, dan ibu hamil harus sudah diimunisasi lengkap pada umur kehamilan 8 bulan (Sulistyawati, 2011). Keterangan : Artinya apabila dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan, maka bayi yang dilahirkan akan terlindung dari TN (Tetanus Neonatorum).



4. Kebutuhan Personal Hygiene Perawatan kebersihan selama kehamilan sesungguhnya tidak berbeda dari waktu sebelum hamil. Akan tetapi, saat kehamilan ibu hamil rentan mengalami infeksi akibat penularan bakteri atau jamur. Tubuh ibu hamil sangatlah perlu dijaga kebersihannya secara keseluruhan mulai dari ujung kaki sampai



rambut



termasuk



halnya



pakaian



ibu



hamil



harus



dijaga



kebersihannya. Mengganti pakaian dalam sesering mungkin sangatlah di anjurkan, karena selama kehamilan keputihan pada vagina meningkat dan jumlahnya bertambah disebabkan kelenjar leher rahim bertambah jumlah nya .(Jannah, 2012) 5. Persiapan Persalinan Komponen penting dalam rencana persalinan a. Tempat persalinan Pemilihan tempat persalianan ditentukan oleh nilai resiko kehamilan dan jenis persalinan yang direncanakan. Persalinan risiko rendah dapat dilakukan di puskesmas, polindes, atau rumah bersalin. b. Memilih tenaga kesehatan terlatih



13



Tenaga kesehatan yang diperbolehkan menolong persalinan adalah dokter umum, bidan, serta dokter kebidanan dan kandungan. 1) Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara mengumpulkan biaya tersebut. 2) Siapa yang akan menemani dan menjaga ibu jika keluarga tidak ada 3) Membuat rencana untuk mengambil keputusan jika terjadi situasi gawat darurat pada saat pengambil keputusan utama tidak ada. 4) Mempersiapkan sistem transportasi jika terjadi situasi gawat darurat. 5) Mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk persalinan (Jannah, 2012).



c. Kebutuhan Seks Jika kehamilan calon ibu normal serta tidak mempunyai kecenderungan melahirkan prematur dan aborsi ulang maka senggama dapat dilanjutkan dengan frekuensi yang normal untuk pasangan tersebut. (Jannah, 2012). 6. Senam Hamil Senam hamil merupakan senam dengan gerakan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kehamilan ibu, sehingga gerakan pada senam hamil berbeda dengan senam pada umumnya, disamping itu tujuan utama dari senam hamil adalah untuk menyehatkan ibu hamil serta memperlancar proses persalinan dengan memberikan latihan pada otot-otot dan bagian tubuh ibu yang nantinya akan berperan dalam proses persalinan. Selain melatih otot dan mempersiapkan persalinan, gerakan senam hamil juga mengkombinasikan latihan pernapasan, relaksasi dan kelenturan. Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan atau tidak terdapat penyakit ginjal, penyulit kehamilan (hamil dengan perdarahan, hamil dengan gestosis,



hamil dengan kelainan letak),



dan kehamilan disertai anemia.



Senam hamil dimulai pada usia kehamilan sekitar 24 sampai 28 minggu.



14



Keuntungan senam hamil adalah meningkatkan kepercayaan pengetahuan tentang kekuatan persalinan sehingga waktu persalinan dapat diharapkan kesegaran rohani dan jasmani dapat ditin gkatkan untuk mencapai persalinan fisiologis. (Manuaba, 2012) a. Secara umum, tujuan utama persiapan fisik dari senam hamil sebagai berikut : a) Mencegah terjadinya deformitas (cacat) kaki dan memelihara fungsi hati untuk dapat menahan berat badan yang semakin naik, nyeri kaki, varices, bengkak dan lain-lain. b) Melatih dan mengusai teknik pernafasan yang berperan penting dalam kehamilan dan proses persalinan. Dengan demikian proses relaksasi dapat berlangsung lebih cepat dan kebutuhan O2 terpenuhi. c) Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot dasar panggul dan lain-lain. d) Membentuk sikap tubuh yang sempurna selama kehamilan. e) Memperoleh relaksasi yang sempurna dengan latihan kontraksi dan relaksasi. f) Mendukung ketenangan fisik b. Beberapa persyaratan yang harus diperhatikan untuk melakukan senam hamil sebagai berikut : a) Kehamilan normal yang dimulai pada umur kehamilan 5 bulan (22 minggu) b) Diutamakan kehamilan pertama atau pada kehamilan berikutnya yang menjalani kesakitan persalinan / melahirkan anak premature pada persalinan sebelumnya c) Latihan harus secara teratur dalam suasana yang tenang d) Berpakaian cukup longgar e) Menggunakan kasur/ matras (Manuaba, 2012) 7. Perawatan payudara



15



Sejak awal kehamilan, hormon merangsang perkembangan sel-sel produksi susu di alveoli. Hormon yang paling penting dalam pembentukan air susu adalah prolaktin, yang mulai bekerja sejak kehamilan berusia 8 minggu. Hormon ini juga menjaga keseimbangan banyaknya jumlah susu yang diproduksi pada tiap tahapan dengan bantuan hormon estrogen yang dibuat oleh plasenta. Selain itu, prolaktin juga membikin warna aerola menjadi lebih gelap dan puting susu lebih menonjol. Namun bagi yang putingnya datar atau melesak ke dalam, tonjolan ini memang tak terasakan. Urat-urat halus di bawah permukaan kulit payudara juga menjadi lebih jelas, pembuluh darah bertambah dan melebar, serta puting susu dan aerola (daerah sekitar puting susu) menjadi lebih gelap. Di sekitar aerola ini, pada masa-masa menjelang melahirkan muncul bintik-bintik putih mengandung kelenjar-kelenjar yang memproduksi minyak sehingga dapat meminyaki dan melindungi puting susu saat menyusui. Persiapan alat : Handuk 2 buah, Waslap 2 buah, Waskom 2 buah, minyak kelapa secukupnya, dan kapas. Pelaksanaan : a. Dekatkan alat-alat, jangan lupa menutup jendela / pintu b. Buka pakaian bagian atas c. Pasang handuk dibawah perut mengitari pungung d. Putting susu dan areola di bersihkan dengan kapas minyak kelapa e. Usap kedua telapak tangan dengan minyak kelapa f. Tempatkan kedua telapak tangan ditengah-tengah payudara g. Arah urutan dimulai dari arah atas kemudian turun kesamping dengan cara telapak kiri ke payudara sebelah kiri dan telapak kanan ke payudara sebelah kanan, buat putaran sampai kedua tangan pada posisi semula, gerakan sebanyak 20 sd 30 kali h. Telapak tangan kiri menopang payudara kiri sedangkan tangan kanan mengurut payudara dari pangkal atas kearah putting susu dengan



16



menggunakan kepalan sisi luar tangan kanan. Lakukakan hal yang sama pada payudara sebelah kanan. i. Telapak tangan kiri menopang payudara kiri sedang tangan kanan mengurut payudara kiri dari pangkal atas kearah putting susu dngan menggunakan buku-buku jari. j. Ketuk-ketuk sekeliling putting dengan lembut dengan jari atau ujung ruasruas jari. k. Tariklah puting susu kearah luar jika termasuk putting susu masuk kedalam. l. Kompres payudara dengan air hangat selama 5 menit kemudian air dingin selama 5 menit, kemudian keringkan dengan handuk.



E. Tanda Bahaya dalam Kehamilan a. Bengkak Pada Muka atau Tangan Menunjukan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan. Tidak hilang setelah beristirahat dan di sertai dengan keluhan fisik lain. Hal ini



merupakan



pertanda



anemia,



gagal



jantung,



tau



preeklamsia



(Rukiyah,2009). b. Pendarahan Vagina Perdarahan vagina dalam kehamilan adalah jarang yang normal. Pada masaawal kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang sedikit atau spotting di sekitar waktu pertama terlambat haid. Hal ini karena terjadinya implantasi. Pada waktu lain dalam kehamilan, perdarahan ringan mungkin pertanda dari serviks yang rapuh (erosi), mungkin normal atau disebabkan oleh infeksi. Perdarahan vagina yang terjadi pada wanita hamil dapat dibedakan menjadi 2 bagian :



17



1) Pada awal kehamilan : abortus, mola hidatidosa, dan kehamilan ektopik terganggu. 2) Pada akhir kehamilan : solusio plasenta dan plasenta previa. c. Sakit Kepala yang Hebat, Menetap dan Tidak Hilang Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat adalah salah satu gejala preeklampsi. Preeklampsi



biasanya juga disertai dengan



penglihatan tiba-tiba hilang/kabur, bengkak/oedema pada kaki dan muka serta nyeri pada epigastrium. d. Nyeri Abdomen yang Hebat Nyeri abdomen yang dimaksud adalah yang tidak berhubungan dengan persalinan normal. Merupakan nyeri yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat bisa berarti appendicitis,



abortus,



penyakit radang



panggul, persalinan preterm, gastritis dan infeksi kandung kemih.



e. Bayi Kurang Bergerak seperti Biasa Ibu mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 atau



ke-6.



Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Biasanya diukur dalam waktu selama 12 jam yaitu sebanyak 10 kali. f. Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya (Ketuban Pecah Dini) Dapat diidentifikasi dengan keluarnya cairan mendadak disertai bau yang khas. Adanya kemungkinan infeksi dalam rahim dan persalinan prematuritas yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi. Ketuban pecah dini yang disertai kelainan letak akan mempersulit persalinan yang dilakukan di tempat dengan fasilitas belum memadai. g. Muntah Terus-menerus (Hiperemesis Gravidarum) Terdapat muntah yang terus-menerus yang menimbulkan gangguan kehidupan sehari-hari dan dehidrasi.



18



Gejala-gejala hiperemesis lainnya : 1) Nafsu makan menurun. 2) Berat badan menurun. 3) Nyeri daerah epigastrium. 4) Tekanan darah menurun dan nadi meningkat. 5) Lidah kering. 6) Mata Nampak cekung. h. Demam Demam tinggi terutama yang diikuti dengan tubuh menggigil, rasa sakit seluruh tubuh, sangat pusing biasanya disebabkan oleh malaria. i. Kejang Kejang pada ibu hamil merupakan gejala lanjut dari preeklampsi. (Nurul Jannah, 2012).



F. Ketidaknyamanan Pada TM III 1. Nyeri Punggung a. Penyebab Hiperlordosis, lordosis dorsolumbar dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan pada saraf atau kompresi akar saraf. Struktur ligamentum dan otot tulang belakang bagian tengah dan bawah mendapat tekanan berat. Perubahan ini dan perubahan lainnya seringkali menimbulkan rasa tidak nyaman pada muskuloskeletal. Terjadi relaksasi ringan dan peningkatan mobilitas sendi panggul normal selama masa hamil, pemisahan simpisis pubis, dan ketidak stabilan sendi sakroiliaka yang besar dapat menimbulkan nyeri dan kesulitan berjalan. (Hani, Ummi, dkk, 2010: 65) b. Penatalaksanaan Gunakan mekanisme tubuh yang baik untuk mengangkat barang yang jatuh, misalnya dengan jongkok, lebarkan kaki sedikit di depan, hindari



19



sepatu hak tinggi, hindari pekerjaan dengan beban yang terlalu berat. Gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung. (Hani, Ummi, dkk, 2010:65) 2. Konstipasi a. Penyebab Relaksasi pada usus halus sehingga penyerapan makanan menjadi lebih maksimal. Relaksasi juga terjadi pada usus besar sehingga penyerapan air menjadi lebih lama.(Hani, Ummi,dkk, 2010: 55) b. Penatalaksanaan Meningkatkan intake cairan dan serat dalam diet, misalnya buah, sayuran, minum air hangat terutama ketika perut kosong. Istirahat cukup, buang air besar secara teratur dan segera setelah ada dorongan. Hindari minyak mineral, lubrican, perangsang, saline, hiperosmosis, dan castor oil. (Hani, Ummi,dkk, 2010: 55)



3. Edema a. Penyebab Terjadi gangguan sirkulasi darah akibat pembesaran dan penekanan uterus terutama pada vena pelvis ketika duduk dan vena cava inferior ketika berbaring, dan penyerapan kapiler. (Hani, Ummi, dkk, 2010: 58) b. Penatalaksanaan Hindari posisi tegak lurus dalam waktu yang lama. Istirahat dengan posisi berbaring miring dan kaki ditinggikan. Hindari kaos kaki atau stocking yang ketat. Hindari sandal atau sepatu hak tinggi. (Hani, Ummi, dkk, 2010: 58) 4. Hemoroid a. Penyebab Hemoroid sering didahului oleh konstipasi. Oleh karena itu semua penyebab konstipasi berpotensi menyebabkan hemoroid. Progesteron juga menyebabkan relaksasi dinding vena dan usus besar. Selain itu



20



pembesaran uterus mengakibatkan relaksasi dinding vena dan usus besar. Selai itu , pembesaran uterus menyebabkan peningkatan tekanan, secara spesifik juga secara umum pada vena hemoroid. (Varney, Helen, 2006: 539) b. Penatalaksanaan Hindari mengejan saat defekasi, menghindari konstipasi, Mandi berendam hangatnya air tidak hanya memberi kenyamanan, tetapi juga meningkatkan sirkulasi. Kompres es untuk mengurangi hemoroid, Masukan kembali hemoroid ke dalam rektum (menggunakan lubrikasi), dilakukan sambil latihan mengencangkan perineum (kegel). (Varney, Helen, 2006: 539) 5. Insomnia a. Penyebab insomnia, baik pada wanita yang mengandung maupun tidak, dapat disebabkan oleh sejumlah penyebab, seperti kehawatiran, kecemasan, terlalu gembira menyambut suatu cara untuk keesokan hari. Wanita hamil, bagaimanapun, memiliki tambahan alasan fisik sebagai penyebab insomnia. Hal ini meliputi ketidaknyamanan akibat uterus yang membesar, ketidaknyamanan lain selama kehamilan, dan gerakan janin, terutama jika janin tersebut aktif. (Varney, Helen, 2006: 541) b. Penatalaksanaan Mandi air hangat, minum air hangat (susu, teh tanpa kafein dicampur susu) sebelum tidur. Lakukan aktivitas yang tidak menimbulkan stimulus sebelum tidur. (Varney,Helen, 2006: 541) 6. Kram a. Penyebab Uterus yang membesar memberi tekanan baik pada pembuluh darah panggul , sehingga mengganggu sirkulasi, atau pada saraf sementara saraf ini melewti foramen obturator dalam perjalanan menuju ekstermitas bagian bawah. (Varney, Helen, 2006: 540)



21



b. Penatalaksanaan Meluruskan kaki yang kram dan menekan tumitnya. Jika berada di tempat tidur , ia memerlukan tekanan yang kuat dan stabil melawan bagian bawah kaki, baik menggunakan tangan orang lain ataupun papan kaki , baik menggunakan tangan orang lain ataupun papan kaki pada ujung



tempat



tidur sebagai



tolakan,



dan



jika



dalam



posisi



berdiri.Menganjurkan elevasi kaki secara teratur sepanjang hari,diet mengandung kalsium dan pospor. ( Varney, Helen, 2006: 540) 7. Sering berkemih a. Penyebab Peningkatan sensitivitas kandung kemih dan pada tahap selanjutnya merupakan akibat kompresi pada kandung kemih. Uretra memenjang sampai 7,5 cm karena kandung kemih bergeser kearah atas. Kongesti panggul pada masa hamil ditunjukan oleh hiperemia kandung kemih dan uretra. Peningkatan vaskularisasi ini membuat mukosa kandung kemih menjadi mudah luka berdarah. Tonus kandung kemih dapat menurun. Hal ini memungkinkan distensi kandung kemih sampai sekitar 1500ml. Pada saat



yang



sama,



pembesaran



uterus menekan



kandung



kemih,



menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urine. ( Hani, Ummi,dkk, 2010: 59) b. Penatalaksanaan Mengosongkan kandung kemih ketika ada dorongan. Memperbanyak minum pada siang hari. Jangan kurangi minum pada siang hari, jangan kurangi minum di malam hari kecuali mengganggu tidur dan mengalami kelelahan.Mrnghindari minum kopi atau teh sebagai diuresis. Berbaring miring kiri saat tidur untuk meningkatkan diuresis. ( Hani, Ummi, dkk, 2010: 59) 8. Varises a. Penyebab



22



Varises pada wanita hamil sering dijumpai pada trimester terakhir dan biasanya terdapat pada genetalia eksterna, kaki dan betis. Varise juga terjadi pada orang yang mengalami gangguan dalam pembuluh darah. (Maritalia, Dewi, 2012: 114) b. Penatalaksanaan ketat,hindari menyilangkan



kaki,hindari



periode



berdiri lama.(Maritalia, Dewi, 2012: 114) 9. Edema Dependen Edema dependen pada kaki timbul akibat gangguan sirkulasi vena dan peningkatan tekanan vena pada ekstremitas bagian bawah. Gangguan sirkulasi ini disebabkan oleh tekanan uterus yang membesar pada vena-vena panggul saat wanita tersebut duduk atau berdiri dan pada vena kava inferior saat Ia berada dalam posisi terletang. Kurang nya istirahat karena lelah beraktivitas dapat menghambat aliran balik vena dari ekstremitas bagian bawah yang dapat memperburuk masalah. Edema yang akibat kaki yang menggantung secara umum terlihat pada area pergelangan kaki dan harus dibedakan secara cermat dengan edema yang berhubungan dengan preeklampsia/eklampsi. (Varney, 2007) Asuhan kebidanan yang dapat diberikan yaitu : a. Anjurkan ibu untuk mempengaruhi sikap tubuhnya, terutama saat duduk dan tidur. Hindari duduk dengan posisi kaki menggantung karena akan meningkatkan tekanan akibat gaya gravitasi yang akan menimbulkan bengkak. Pada saat tidur posisikan kaki sedikit tinggi sehingga cairan yang telah menumpuk dibagian ekstraseluler dapat beralih kembali pada intraseluler akibat dari perlawanan gaya grafitasi b. Hindari mengenakan pakaian ketat dan berdiri lama, duduk tanpa adanya sandaran c. Lakukan latihan ringan dan berjalan secara teratur untuk memfasilitasi peningkatan sirkulasi



23



d. Kenakan penyokong abdomen maternal atau korset untuk menghilangkan tekanan pada vena panggul e. Anjurkan ibu untuk menggunakan stocking untuk dapat membantu meringankan tekanan yang memperberat kerja dari pembuluh vena sehingga dapat mencegah terjadinya varises f. Lakukan senam kegel untuk mengurangi varises vulva atau hemoroid untuk meningkatkan sirkulasi darah g. Gunakan kompres es di daerah vulva untuk mengurangi pembengkakan h. Lakukan mandi air hangat untuk menenangkan i. Anjurkan ibu untuk mengonsumsi makanan mengandung kalsium dan vitamin B. kalsium dapat bermanfaat untuk mencegah terjadinya kram pada kaki akibat tidak terpenuhinya kebutuhan kalsium tubuh. Sedangkan vitamin B akan membantu menstabilkan system syaraf perifer. (Husin,2014:139)



G. Asuhan sayang ibu pada ibu hamil 1. Menciptakan suasana yang menyenangkan 2. Panggil ibu sesuai dengan namanya dan perlakukan ibu sesuai dengan harkat dan martabatnya 3. Jelaskan pada ibu semua asuhan dan perawatan kepada ibu sebelum memulai asuhan tersebut 4. Anjurkan ibu untuk bertanya apabila ada yang tidak dimengerti oleh ibu 5. Hargai privasi ibu 6. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu 7. Meminta persetujuan pada ibu mengenai prosedur pemeriksaan. (Obgyn UNPAD, 1983)



H. Terapi komplementer Asuhan Kehamilan



24



1.



Hypnotherapy suatu terapi yang dilakukan dengan cara hipnosis yakni perubahan status



kesadaran saat konsentrasi individu terfokus dan distraksi minimal, hipnosis juga bisa digunakan untuk mengendalikan nyeri, hipnosis dapat mencegah stimulus nyeri dalam otak menembus pikiran sadar, hipnosis bekerja dengan mengaktifkan saraf dalam otak yang menyebabkan pelepasan zat seperti morfin alamiah yang disebut enkefalin dan endorphin (Kozier, 2011). 2. Hypnobirthing Metode hypnobirthing adalah salah satu metode otohipnosis (selfhypnosis) dalam menghadapi dan menjalani kehamilan serta persiapan melahirkan sehingga mereka mampu menghadapi proses kehamilan dan persalinan dengan lancar. Dasar dari Hypnobirthing adalah relaksasi yang mendalam, lewat pola pernafasan perlahan dan dalam sehingga tubuh secara otomatis melepaskan endorphin yang bermanfaat untuk mengurangi bahkan bisa menghilangkan rasa sakit pada saat kontraksi sehingga ibu menikmati proses persalinan yang aman, lembut, lancar dan nyaman. Manfaat hypnobirthing antara lain: a. Bagi Ibu 1) Menghadirkan rasa nyaman, relaks dan aman menjelang kelahiran 2) Mengeliminasi stres dan ketakutan menjelang kelahiran 3) Mampu mengontrol rasa sakit saat kontraksi uterus 4) Membantu untuk meningkatkan ketenangan diri saat persalinan 5) Martin, A.A et al (2001) : Hipnobirth mempercepat kala 1 (3 jam pada primi dan 2 jam pada multi), mengurangi risiko komplikasi, mempercepat proses penyembuhan pada post partum 6) Meningkatan kadar endorpin dalam tubuh untuk mengurangi rasa nyeri saat kontraksi 7) Membantu suplai oksigen pada bayi selama proses persalinan 8) Membantu kondisi janin dari terlepasnnya lilitan tali pusat bahkan bisa memperbaiki posisi janin letak sungsang menjadi verteks



25



b. Bagi Bayi 1) Getaran tenang dan damai akan dirasakan oleh janin 2) Pertumbuhan janin lebih sehat karena keadaan yang sehat akan memberikan hormon-hormon yang seimbang ke janin lewat plasenta c. Bagi Suami/Pendamping 1) Suami/pendamping perslinan menjadi lebih tenang dan mendampingi proses persalinan 2) Emosi suami menjadi stabil dalam kehidupan sehari-hari 3) Membantu memperbaiki dan memperkuat hubungan ikatan istri, suami dan bayi 4) Aura positif dan tenang suami akan mempengaruhi aura ibu bersalin dan orang-orang disekitarnya 3. Hypnobreastfeeding Intervensi hypnobreast-feeding merupakan salah satu persiapan ibu dari segi pikiran (mind ) meliputi ketenangan pikiran, sehingga ibu percaya diri bahwa dirinya mampu memproduksi ASI yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang bayi. Persiapan dari segi jiwa ( soul ) meliputi niat yang tulus ikhlas untuk memberikan yang terbaik bagi bayi. Ketenangan pikiran dan keikhlasan ibu untuk menyusui bayinya merupakan faktor pendukung yang tidak kalah pentingnya dengan persiapan fisik seperti gizi seimbang, minum cukup, pijat payudara, dan manajemen menyusui yang benar. 4. Senam Hamil Senam hamil merupakan latihan yang dilakukan oleh ibu hamil untuk mempertahankan



dan



meningkatkan



kesehatan



fisik



ibu



hamil,



memperlancar peredaran darah, mengurangi keluhan kram atau pegal-pegal, dan mempersiapkan pernafasan, aktifitas otot dan panggul untuk menghadapi



proses



persalinan



yang



aman,



lancar



dan



spontan.



Kontraindikasi: preeklamsia, KPD, perdarahan trimester II dan III,



26



kemungkinan lahir prematur, incopeten cervik, diabetes, anemia, thyroid, aritimia, palpitasi, riwayat perdarahan, penurunan / kenaikan BB berlebihan. 5. Akupresur Dari beberapa hasil literature review terhadap artikel jurnal, dapat dijelaskan bahwa intervensi keperawatan komplementer akupresur pada titik P6 yang dikombinasikan dengan titik ST36 dapat dikategorikan sebagai intervensi yang aman dan cukup efektif dalam mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil yang yang belum memerlukan antiemetik dan dalam kategori mual dan muntah ringan dan sedang. Akupresur pada titik perikardium 6 (P6) dan St36 dilakukan selama 9 sampai 10 hari. Terapi akupressur, dimana terapi ini dilakukan dengan cara menekan secara manual pada P6 pada daerah pergelangan tangan yaitu 3 jari dari daerah distal pergelangan tangan antara dua tendon dan dikombinasikan dengan titik ST36. Terapi ini menstimulasi sistem regulasi serta mengaktifkan mekanisme endokrin dan neurologi, yang merupakan mekanisme fisiologi dalam mempertahankan keseimbangan (Runiari, 2010). Selain pada ibu hamil, terapi akupressur juga dapat dilakukan pada ibu bersalin, dimana sebagian besar ibu bersalin mengalami rasa nyeri pada waktu melahirkan, namun intensitas nyeri ini berbeda setiap ibu bersalin (Yanti, 2013). Akupresur merupakan salah satu teknik nonfarmakologis yang paling efektif dalam manajemen nyeri persalinan dan merupakan pendekatan pengobatan Timur Kuno serta teknik untuk melancarkan energi vital yaitu: menekan titik tertentu (yang dikenal dengan nama acupoint ) dengan menggunakan telunjuk maupun ibu jari untuk menstimulasi aliran energi di meridian (Turana, 2010). Akupresur dilakukan pada titik L14 dan Sp 6. Titik L14 terletak antara tulang metakarpal pertama dan kedua (antara ibu jari dan jari telunjuk) pada bagian distal lipatan pada kedua tangan. Sedangkan titik Sp 6 terletak empat jari diatas mata kaki dalam. Ketika seseorang diberi



27



akupresur , maka endorphin akan keluar dan ditangkap oleh reseptor di dalam hipothalamus dan sistem limbik yang berfungsi sebagai zat penghilang rasa sakit secara alami diproduksi dalam tubuh, yang memicu respons menenangkan dan membangkitkan semangat di dalam tubuh, memiliki efek positif pada emosi, dapat menyebabkan relaksasi dan normalisasi fungsi tubuh (Tournaire and Yonneau, 2013). 6. Pijat Perineum Pijat ini dilakukan beberapa minggu sebelum melahirkan tujuannya adalah untuk meningkatkan peredaran darah / meningkatkan elastisitas perenium, mencegah terjadinya robekan perineum maupun episiotomi. Disamping itu juga untuk mempersiapkan jaringan perenium dengan baik untuk proses peregangan pada saat persalinan akan mengurangi robekan perenium dan mempercepat proses penyembuhan. Keuntungan masase perineum antara lain: a. Menstimulasi aliran darah ke perineum yang akan membantu mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan b. Membantu ibu lebih santai di saat pemeriksaan vagina c. Membantu menyiapkan mental ibu terhadap tekanan regangan perineum di kala kepala bayi akan keluar d. Menghindari terjadinya episiotomi e. Melancarkan aliran darah ke daerah perineum dan vagina f. Dengan masase aliran hormon membantu melemaskan otot-otot dasar panggul sehingga proses persalinan menjadi lebih mudah g. Membantu ibu mengontrol diri saat mengejan 7. Aromaterapi Aroma terapi ialah salah satu jenis pengobatan alternative yang menggunakan bahan cairan tanaman yang mudah menguap, dikenal sebagai minyak essensial, dan senyawa aromatic lainnya dari tumbuhan yang bertujuan untuk mempengaruhi suasana hati atau kesehatan seseorang. Cara penggunaan aroma terapi dapat dengan penghirupan, pengompresan,



28



pengolesan dikulit, perendaman dan akan lebih efektif disertai pijatan. Aromaterapi bisa membantu ibu hamil mengoptimalkan kondisi agar kehamilan sehat dan persalinan lancar. Aromaterapi



adalah



metode



pengobatan



untuk



merevitalisasi



(menggiatkan kembali) dan meregulasi (mengatur) kinerja organ-organ tubuh dengan menggunakan minyak esensial (sari pati) dari tumbuhtumbuhan beraroma. Manfaatnya, antara lain melancarkan sirkulasi darah, meringankan beberapa keluhan yang kerap timbul selama hamil dan membantu melancarkan proses persalinan. Manfaat pada masa kehamilan: a. Membantu



menghilangkan



stres,



meningkatkan



energi,



dan



meringankan ketidaknyamanan fisik yang terkait dengan kehamilan b. Mampu memelihara kulit serta menghaluskan jaringan parut yang umum timbul pada masa kehamilan. c. Untuk meningkatkan kesehatan dan mood pada wanita hamil. .



BAB III ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN NORMAL TERHADAP NY.L G2P1A0 DI BPS SRI ASTUTU S.ST SRIKATON, SEPUTIH SURABAYA, LAMPUNG TENGAH TAHUN 2018



A. DATA SUBJEKTIF 1. IDENTITAS/ BIODATA Nama pasien : Ny.L



Nama suami : Tn. A



Umur



: 35 tahun



Umur



: 36 tahun



Agama



: Islam



Agama



: Islam



Suku



: Jawa



Suku



: Jawa



Pendidikan



: SMA



Pendidikan



: SMA



29



Pekerjaan



:IRT



Pekerjaan



: Pekerja Swasta



Alamat



: Gaya Baru 1



Alamat



: Gaya Baru 1



2. ANAMNESE PADA TANGGAL : 09 maaret 2018 pukul 19.00 WIB a. Alasan kunjungan saat ini Ibu mengatakan hamil anak kedua usia kehamilan 38 minggu 1 hari datang ingin memeriksakan kehamilannya secara rutin dan ibu mengatakan bengkak pada kakinya b. Riwayat kehamilan saat ini 1) Riwayat menstruasi Hari pertama haid terakhir



: 15 juni 2017



Taksiran persalinan



: 22 maret 2018



Lamanya menstruasi terakhir



: 7 hari



Banyaknya



: normal 2-3x ganti pembalut



Sifat darah



: encer



2) Tanda tanda kehamilan Hasil tes kehamilan



:tanggal 15 Agustus 2017 PP test



(+) 3) Pergerakan fetus dirasakan pertama kali : 4 bulan 4) Keluhan yang dirasakan a) Mual dan muntah yang lama



: ibu mengatakan tidak mual



muntah b) Nyeri perut : ibu mengatakan tidak ada nyeri perut c) Panas, menggigil : ibu mengatakan tidak panas dan menggigil d) Sakit kepala berat/terus menerus :ibu



mengatakan



tidak



sakit



kepala e) Penglihatan kabur :ibu mengatakan tidak pernah mengalami penglihatan kabur f) Rasa nyeri/panas waktu BAK : ibu mengatakan saat BAK tidak nyeri dan panas



30



g) Rasa gatal pada vulva vagina dan sekitarnya: ibu mengatakan tidak merasa gatal pada vagina h) Pengeluaran



cairan



pervagina:



ibu



mengatakan



tidak



ada



pengeluaran cairan pada vagina i) Nyeri kemerahan ,tegang pada tungkai : ibu mengatakan tidak nyeri pada tungkai j) Odema : ibu mengatakan bengkak pada kaki 5) Diet /makanan a) Pola makan



: sehari makan 3 kali (nasi+sayur+lauk pauk)



b) Selama hamil



: tidak ada perubahan, sehari makan 3 kali



(nasi+sayur+lauk pauk) 6) Minum a) Pola minum



: sehari minum 1500 cc



b) Selama hamil



: sehari minum 2600 cc



7) Eliminasi a) Pola BAK



: sehari BAK 4 kali saat pagi, sore, dan malam



b) Selama hamil



: sehari BAK 5-6 kali, karena kepala bayi sudah



turun, ibu hamil trimester III c) Pola BAB



: sehari BAB 1 kali pada pagi hari



d) Selama hamil



: tidak ada perubahan, sehari BAB 1 kali pada



pagi hari 8) Personal hygene: ibu mandi 2 kali sehari pagi dan sore 9) Aktivitas sehari-hari a) Pola istirahat



: ibu tidur siang 1 jam dan 7 pada malam hari



b) Seksualitas



: ibu melakukan hubungan seksualitas 1 kali



selama 1 minggu 10) Imunisasi TT: TT4 11) Kontrasepsi yang digunakan: ibu KB menggunakan suntik 12) Tablet Fe yang sudah diminum: 80 tabletSamcobion c. Riwayat kehamilan yang lalu



31



Penyulit N o



Tgl/



Tempat



Usia



Jumlah



tahun Persali-



keham



persalina



lahir



ilan



n



Nan



Penol -ong



kehamila n persalina



Jenis Kelami n



BB



P B



Keadaan anak sekarang



n 1



2



Bidan



39



1



april



mingg



2012



u



Bidan Tidak ada Lakilaki



2



340 50 0gr



c



am



m



sehat



hari Tahun 2017 kehamilan saat ini



d. Riwayat kesehatan 1) Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita a) Jantung : ibu mengatakan tidak menderita penyakit jantung b) Tekanan darah tinggi : ibu mengtatakan tidak menderita tekanan darah tinggi c) Hepar : ibu mengatakan tidak menderita penyakit hepar d) Diabetes melitus : ibu mengatakan tidak menderita DM e) Anemia berat : ibu mengatakan tidak menderita anemia berat f) Penyakit hubungan seksual dan HIV / AIDS : ibu mengatakan tidak menderita HIV/AIDS g) Campak : ibu mengatakan tidak menderita penyakit campak h) Tuberkulosis



:



ibu



mengatakan



tidak



menderita



penyakit



tuberkulosis i) Gangguan mental : ibu tidak menderita ganggauan mental j) Operasi : ibu mengatakan tidak pernah operasi 2) Perilaku kesehatan a) Penggunaan alkohol/obat-obatan sejenisnya: Ibu mangatakan tidak menggunakan alkohol dan obat-obatan sejenisnya.



32



b) Obat-obatan/jamu yang sering digunakan:Ibu mengatakan tidak menggunakan obat-obatan/jamu. c) Merokok, makan sirih:Ibu mengatakan ia tidak merokok dan tidak makan sirih. d) Iritasi vagina/ganti pakaian dalam:Ibu mengatakan tidak iritasi vagina dan ganti pakaian dalam 2x sehari (saat sudah terasa lembab dan tidak nyaman) e) Senam Hamil : Dilakukan seminggu 2x e. Riwayat sosial 1) Apabila kehamilan ini di rencanakan: ibu mengatakan kehamilan ini tidak direncanakan 2) Respon terhadap kehamilan : senang 3) Status perkawinan : sah dalam pandangan hukum dan agama 4) Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan persalinan, nifas : tidak ada 5) Rencana bersalin : di bidan atau tenaga medis f. Riwayat keadaan keluarga: (tanyakan tentang penyakit-penyakit keturunan) Ibu mengatakan ia dan keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit keturunan. g. Perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi 1) Tempat bersalin yang diinginkan



: Bidan



2) Penolong persalinan yang diinginkan



: Bidan



3) Pendamping persalinan



: Suami



4) Transportasi pada saat akan bersalin



: Mobil



5) Pendonor



: adik



B. DATA OBYEKTIF 1. Pemeriksaan fisik dan TTV a. Keadaan umum ibu



: baik



b. Pemeriksaan umum



: baik



c. Tinggi badan



: 154 cm



33



d. Berat badan



:



1) Sebelum hamil



: 49 kg



2) Saat hamil



: 56 kg



𝐵𝐵



49



49



3) IMT = 𝑇𝐵2 = 1.542 = 2.3716 =20.06 kg/m2 ( Ibu masuk dalam kategori normal) e. Tekanan darah



: 120/70mmHg



f. Pernafasan



: 22kali/menit



g. Nadi



: 80 kali/menit



h. Suhu tubuh



: 36,70C



i. Lila



: 24 cm



2. Pemeriksaan Fisik (inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi) a. Kepala dan wajah



: bentuk kepala simetris, pada wajah tidak ada



pembengkakan dan chloasma gravidarum b. Mata



:



1) Kelopak mata



: simetris kanan dan kiri



2) Konjunctiva



: merah muda tidak anemis



3) Sklera



: putih tidak ikterik



c. Hidung



:



1) bentuk



: Simetris



2) Keadaan



: Bersih



3) Fungsi



: Baik



d. Mulut dan gigi



:



1) Lidah graham



: tidak ada radang dan bersih



2) Gigi



: tidak ada caries gigi



e. Kelenjar thyroid



:



1) Pembesaran kelenjar tyroid: tidak ada pembesaran 2) Kelenjar getah bening : tidak ada pembesaran f. Dada



:



1) Jantung



: terdengar bunyi lup dup yang teratur



2) Paru-paru



: tidak ada ronchi atau weezing 34



3) Payudara



:



a) Simetris



: simetris kanan dan kiri



b) Areola



: terdapat hiperpigmentasi pada areola kanan



dan kiri c) Puting susu



: menonjol kanan dan kiri dalam keadaan bersih



d) Pembesaran



: ada pembesaran



e) Pengeluaran



: ada pengeluaran colostrum



f) Rasa nyeri



: tidak ada rasa nyeri



g) Lain-lain



: tidak ada



g. Perut



:



Bentuk simetris, membesar sesuai dengan usia



kehamilan, letak



memanjang, tidak ada bekas luka operasi, keadaan bersih. 1) TFUMc Donald



: 29 cm



2) DJJ



: 148 kali/menit



3) TBJ



: (TFU-12)x155= (29-12)x 155=2.635 gram



4) Pemeriksaan Leopold : a) Leopold 1



: TFU pertengahan px pusat, usia kehamilan 38



minggu 1 hari, pada fundus teraba bulat, lunak dan tidak melenting berarti bokong. b) Leopold 2



: pada bagian kiri ibu teraba keras dan



memanjang seperti papan yang berarti punggung janin (puki), pada bagian kanan ibu teraba bagian-bagian kecil yang berarti ekstremitas c) Leopold 3



: pada bagian bawah teraba bulat, keras dan



melenting yang berarti kepala,saat dilakukan pemeriksaan kepala masih bisa digerakkan berarti kepala belum masuk PAP, jadi leopold 4 tidak dilakukan. h. Punggung



: Keadaan sedikit lordosis, karena titik gravitasi



berpindah ke perut bagian depan.



35



i. Genetalia



: (di berikan pertanyaan) ibu mengatakan tidak



ada keluhan pada bagian genitalia j. Extermitas



:



1) Atas



:



sirkulasi



normal