Laporan Sisa Makanan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LEMBAR PENGESAHAN Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) “Penelitian Sisa Makanan Biasa” telah diperiksa dan dinyatakan memenuhi syarat serta telah mendapatkan persetujuan sebagai laporan tugas akhir praktik kerja lapangan. Banda Aceh, 22 Maret 2021



Pembimbing Lapangan/CI



Supervisor/PembimbingAkademik



RSUD Meuraxa Banda Aceh



Prodi Sarjana Terapan Gizi Dan Dietetika



Ratna Dewi, S.Tr.GZ



Ir. H. Abdul Hadi, MP



NIP.19760907 200212 2004



NIP.19630410 198303 1004



Mengetahui Ketua Prodi Sarjana Terapan Gizi Dan Dietetika Jurusan Gizi Poltekkes Aceh



Rosi Novita, SP, M.Kes NIP. 19791103 200604 2014



i



KATA PENGANTAR Syukur alhamdulullah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi (MSPMI) di Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa Banda Aceh. Dalam penyusunan laporan Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi (MSPMI) ini, kami banyak mendapat bimbingandari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan inikami mengucapkan terima kasih kepada: 1. Direktur RSUD Meuraxa Banda Aceh yang telah memberikan izin untuk pelaksanaan praktik kerja lapangan di RSUD Meuraxa Banda Aceh. 2. Kepala Diklat dan Ka, penunjang medis RSUD Meuraxa Banda Aceh beserta staf yag telah memberikan bimbingan dan arahan dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan di RSUD Meuraxa Banda Aceh 3. Bapak Ir. H. Abdul Hadi, MP selaku pembimbing akademik Prodi Sarjan Terapan Gizi Dan Dietetika yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan. 4. Ibu Fitri Aisya,S.Gz selaku kepala instalasi gizi dan Ibu Ratna Dewi, S. Tr.Gz selaku Clinical Instruktur beserta staf gizi yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan selama melakukan praktik kerja lapangan khusus bidang Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi di RSUD Meuraxa banda aceh. 5. Teman-teman seperjuangan yang telah memberikan informasi dan kerja sama yang baik sehingga laporan Mnajemen Sistem Penyelenggataan Makanan Institusi Di RSUD Meuraxa Banda Aceh ini dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan.



ii



Pada akhirnya kami mengharapkan semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, kami menyadari dalam penyusunan laporan manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi (MSPMI) ini masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki, maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun kami untuk kesempurnaan laporan ini di masa yang akan mendatang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin. Banda Aceh, 22 Maret 2021



Suci Alqisra



iii



DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................................i KATA PENGANTAR............................................................................................................ii DAFTAR ISI..........................................................................................................................iv BABI.......................................................................................................................................1 PENDAHULUAN..................................................................................................................1 A.



Latar Belakang...........................................................................................................1



B.



Tujuan Penelitian.......................................................................................................3



BAB II.....................................................................................................................................4 METODE PENELITIAN......................................................................................................4 A.



Sasaran Penelitian......................................................................................................4



B.



Prosedur Kerja...........................................................................................................4



C.



Cara Pengumpulan Dan Pengolahan Data Hasil Pengamatan...............................4



BAB IV....................................................................................................................................6 HASIL PEMBAHASAN........................................................................................................6 BAB IV....................................................................................................................................8 KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................................8 A.



Kesimpulan.................................................................................................................8



B.



Saran...........................................................................................................................8



DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................9



iv



BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu tempat umum yang memberikan pelayanan kesehatan masyarakat yang kompleks, sehingga banyak sekali pelayanan kesehatan yang berkaitan dan saling bekerja sama dalam sati tim kesehatan mulai dari pelayanan medis, pelayanan keperawatan, pelayanan gizi dan pelayanan rehabilitasi (Evawati, 2008). Salah satu pelayanan dirumah sakit yang memegang peranan penting adalah Pelayanan Gizi di Rumah Sakit (PGRS). Sisa makanan merupakan makanan yang tidak habis termakan dan dibuang sebagai sampah. Selain menyebabkan banyaknya biaya yang terbuang,



sisa



makanan



yang



tinggi



juga



akan



mengakibatkan



kurangnyabasupan makanan pasien sehingga terjadi kekurangan intake gizi esensial yang dapat menurunkan status gizi selama dirawat di Rumah Sakit (Ulandari. 2019). Indikator keberhasilan suatu penyelenggaraan makana rumah sakit salah satunya dikaitkan dengan sisa makanan pasien (Ngaao Ulandari. 2019) volume sisa makanan dapat bervariasi pada masing-masing waktu makan (makan pagi, siang, malam dan snack). Hal ini harus diamati ketika memonitor sisa makanan. Hasil pengamatan harus ditunjukkan dalam persentase total makanan yang disajikan (Kemenkes RI, 2013). Makanan yang tersisa masih sering dijumpai di berbagai rumah sakit di Indonesia. Beberapa penelitian yang dilakukan di rumah sakit (RS) di Indonesia menunjukkan bahwa rata-rata sisa makanan sangat bervariasi antara 17%-67%. (Zakiyah L. 2005) Penelitian di RS Hasan Sadikin Kota Bandung didapatkan sisa makanan lunak sebesar 31,2% (Munawar A. 2015), sedangkan di RS Dr. Sardjito Yogyakarta dijumpai rata-rata sisa makan pagi sebesar



1



23,41% (Djamaluddin M. 2005). Di kota Palu sisa makanan di RS Jiwa Madani pada waktu makan siang yaitu nasi sebesar 24,48% (Irawati. 2010). Berdasarkan



Kepmenkes



No.129/Menkes/SK/II/2008



tentang



Standar



Pelayanan Minimal Rumah Sakit (SPM), sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien sebanyak-banyaknya 20%. Terpenuhinya syarat tersebut menjadi indikator keberhasilan pelayanan gizi di setiap rumah sakit di Indonesia (Kemenkes RI.2012). Berdasarkan beberapa teori dan dari hasil penelitian terdahulu, terjadinya sisa makanan diakibatkan beberapa faktor yang berasal dari pasien, makanan dan lingkungan. Adanya sisa makanan mengakibatkan asupan nutrisi pasien tidak adekuat dan secara ekonomis menunjukkan banyaknya biaya yang terbuang. Pasien dengan asupan gizi yang tidak adekuat jika dibiarkan dalam jangka waktu yang lama mempunyai risiko 2,4 kali untuk terjadi malnutrisi pada pasien di rumah sakit.8 Sedangkan adanya biaya yang terbuang menyebabkan anggaran makanan kurang efisien dan efektif sehingga pengelolaan biaya makan tidak mencapai tujuan yang optimal. Karena itu manajemen rumah sakit menghendaki pengelolaan makanan yang efektif dan kurang efisien. Efektif dalam artian upaya pemenuhan gizi pasien selama sakit sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan dan efisien berarti hemat dalam penggunaan sumber daya yang ada (Wirasamadi. 2015). Di RSUD Meuraxa, kegiatan penyelenggaraan makanan mengacu pada Peraturan Pemberian Makanan Rumah Sakit (PPMRS) yaitu suatu pedoman dalam memberikan pelayanan gizi yang disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan rumah sakit. Berdasarkan aturan tersebut, macam menu yang ditetapkan terdiri dari menu standar untuk Kelas 1, 2 dan 3 dengan siklus menu 10 hari, dan menu pilihan yang berlaku di Kelas VVIP/VIP. Salah satu indikator mutu pelayanan gizi sesuai dengan PPMRS adalah tidak boleh lebih dari 20% pasien yang menyisakan makanan ≥25%.



2



B. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan melihat sisa makanan biasa pada pasien rawat inap RSUD Meuraxa Banda Aceh. 2. Tujuan Khusus a. Untuk melihat sisa makanan biasa terhadap makanan pokok di RSUD Meuraxa Banda Aceh. b. Untuk melihat sisa makanan biasa terhadap makanan hewani di RSUD Meuraxa Banda Aceh. c. Untuk melihat sisa makanan biasa terhadap makanan nabati di RSUD Meuraxa Banda Aceh. d. Untuk melihat sisa makanan biasa terhadap sayur-sayuran di RSUD Meuraxa Banda Aceh. e. Untuk melihat sisa mkanan biasa terhadap buah-buahan di RSUD Meuraxa Banda Aceh.



3



BAB II METODE PENELITIAN A. Sasaran Penelitian Sasaran penelitian ini adalah pasien rawat inap ruang Albayan I di RSUD Meuraxa Banda Aceh. B. Prosedur Kerja Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengobservasi atau sisa makanan dari pasien dan lalu melakukan hal-hal berikut ini: 1. Menyiapkan daftar titik/ceklis yang akan diamati. 2. Melihat sisa makanan pada plato/piring. 3. Mengolah data yang telah didapat selama 5 hari pada waktu makan siang. C. Cara Pengumpulan Dan Pengolahan Data Hasil Pengamatan 1. Data Primer Data gambaran tentang sisa makanan pasien terhadap makanan pokok, lauk nabati, lauk hewani, sayuran, dan buah-buahan. 2. Data Sekunder Merupakan data gambaran umum rumah sakit di peroleh dari hasil cacatan di RSUD Meuraxa Banda Aceh. Cara mengolah data: 1. Editing Untuk melakukan pengecekan pengisian formulir atau kuesioner apakah jawaban yang ada di kuesioner sudah lengkap, jelas, relevan, dan konsisten. 2. Koding



4



Merubah data dari bentuk huruf menjadi data berbentuk angka bilangan. 3. Processing Memproses data agar dapat dianalisis. Pemprosesan data dilakukan dengan cara meng-Entry data dari kuesioner ke computer 4. Cleaning Pengecekan kembali data yang di Entry apakah ada kesalahan atau tidak. Sehingga dapat diketahui missing data, variasi data dan konsisten data



5



BAB IV HASIL PEMBAHASAN Ruang Albayan I No.



makanan pokok 0%



Hari



Hewani



Nabati



Sayur



Buah



20%



0%



75%



0%



0% 50%



0% 25%



0% 75%



0% 0%



Hari pertama



2.



Hari kedua



3.



Hari ketiga



0% 20%



4.



Hari keempat



20%



75%



50%



75%



20%



5.



Hari kelima



50%



50%



0%



100%



0%



m akan an p o ko k



75% 75%



75% 50%



H ew an i



N a b a ti



Sayu r



0%



0% 0% 0%



0%



0%



0% 0%



20%



25%



50%



50% 20% 0%



0% 0%



20% 20%



50%



75%



100%



1.



Bu ah



Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di RSUD Meuraxa Banda Aceh tentang sisa makanan biasa pada pasien rawat inap ruang Albayan I yaitu: a. Sisa makanan pokok (nasi) di RSUD Meuraxa Banda Aceh sebanyak 50% sisa konsumsi terbanyak.



6



b. Sisa makanan hewani di RSUD Meuraxa Banda Aceh sebanyak 75% sisa konsumsi terbanyak. c. Sisa makanan sayuran di RSUD Meuraxa Banda Aceh sebanyak 100% sisa konsumsi terbanyak. d. Sisa makanan buah-buahan di RSUD Meuraxa Banda Aceh sebanyak 20% sisa konsumsi.



7



BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah dilakukan observasi selama 5 hari pada sisa makanan biasa maka di dapatkan hasil sebagai berikut: 1. Sisa makanan pokok (nasi) di RSUD Meuraxa Banda Aceh sebanyak 50% sisa konsumsi terbanyak pada hari ke-5 dan 20% di hari ke-3 dan ke-4. 2. Sisa makanan hewani di RSUD Meuraxa Banda Aceh sebanyak 75% sisa konsumsi terbanyak pada hari ke-4. Pada hari pertama sisa konsumsi sebanyak 20% pada hari ke-2 sebanyak 0% hari ke-3 dan ke-5 sebanyak 50%. 3. Sisa makanan sayuran di RSUD Meuraxa Banda Aceh sebanyak 100% sisa konsumsi terbanyak pada hari ke-5. Dan di hari pertama, ketiga, dan keempat sisa konsumsi sebanyak 75% sedangkan pada hari ke-2 sebanyak 0%. 4. Sisa makanan buah-buahan di RSUD Meuraxa Banda Aceh sebanyak 20% sisa konsumsi terbanyak pada hari keempat. B. Saran Dari kesimpulan diatas diharapkan kepada bagian instalasi gizi di RSUD Meuraxa agar memodifikasi resep terutama sayur bening yang banyak tersisa konsumsi agar menambah daya terima pasien terhadap sayuran.



8



DAFTAR PUSTAKA 1. Kemenkes R.I. (2013). Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta 2. Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Penyusunan Standar pelayanan Minimum di Rumah Sakit. Jakarta: Dirjen BUK Kemenkes RI; 2012 3. Evawati, D. (2008). Efektifitas Penyuluhan Gizi Terhadap Tingkat Pengetahuan Pasien Post Operasi Di Ruang Flamboyan RSU USD Gambiran Kediri, Vol 51 No 2, November 2008 4. Ulandari, NGAAO. (2019). Hubungan ketepatan waktu penyajian makanan dengan sisa makanan sebagai indikator mutu penyelenggaraan makanan di RSUD Wangaya Denpasar. 5. Zakiyah L. Plate Waste Among Hospital Inpatients. Malaysian Journal Of Public Health Medicine 2005; 5(2): 19-24 6. Munawar A. Hubungan Makanan, Rasa Makanan dan Faktor Lainnya Dengan Sisa Makanan (Lunak) Pasien Kelas 3 di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. (tesis). Jakarta: Universitas Indonesia; 2011 7. Djamaluddin M. Analisis Zat Gizi dan Biaya Sisa Makanan Pada Pasien dengan Makanan Biasa di Rumah Sakit di RS Dr. Sardjito Yogyakarta. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 2005; 1(3):108-112. 8. Irawati. Analisis Sisa Makanan dan Biaya Sisa Makanan Pasien



Skizofrenia Rawat Inap di Rumah Sakit Jiwa Madani Palu. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 2010; 6(3):123-131.



9