13 0 430 KB
MAKALAAH MATERNITAS II TETRALOGI OF FALLOT
DISUSUN OLEH: 1. FAJAR ILHAM FATHONI 2. MAULIDIA 3. ROCHAYATI
170103029 170103051 170103077
S1 KEPERAWATAN 5B UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA PURWOKERTO 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Selesainya penyusunan ini berkat bantuan dari berbagai pihak. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi mahasiswa keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang berjudul “Tetralogi of Fallo”. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kamimiliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
.
Purwokerto, 27 september 2019
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI Halaman Judul...................................................................................................i Kata Pengantar ..................................................................................................ii Daftar isi ............................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1 C. Tujuan ................................................................................................ 1 BAB II ISI A. Definisi tetralogi fallot .......................................................................... 2 B. Tanda dan gejala tetralogi fallot .......................................................... 2 C. Etiologi fallot ........................................................................................ 4 D. Patofisiologi tetralogi fallot ................................................................... 5 E. Patways tetralogi fallot ........................................................................ 7 F. Pemeriksaan penunjang tetralogi fallot ................................................ 8 G. Asuhan keperawatan tetralogi fallot..................................................... 8
BAB III PENUTUP A. Simpulan ........................................................................................... 12 B. Saran ................................................................................................ 12 Daftar Pustaka
ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tetralogi of fallot adalah penyakit jantung kongentinal yang merupakan suatu bentuk penyakit kardiovaskular yang ada sejak lahir dan terjadi karena kelainan perkembangan dengan gejala sianosis karena terdapat kelainan VSD, stenosis pulmonal, hipertrifi ventrikel kanan, dan overiding aorta. Tetralogi of fallot palingbanyak ditemukan dimana TOF ini menempati urutan keempat penyakit jantung baawan pada anak setelah defek septum ventrikel defek septum atrium duktus arteriosus, atau lebih kurang 10% dari seluruh penyakit bawaan, dan merupakan penyebab utama diantara penyakit jantung bawaan sianostik, 95% dari sebagian besar bayi dengan kelainan jantung tetralogi of fallot tidak diketahui, namun berbagai faktor juga turut berperan sebagai penyebabnya seperti pengobatan ibu seperti sedang hamil, faktor lingkungan setelah lahir, infeksi pada ibu, faktor genetika dan kelainan kromosom.
B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian tetralogi fallot ? 2. Apa saja tanda dan gejala tetralogi fallot ? 3. Bagaimana etiologi tetralogi fallot ? 4. Bagaimana patofisiologi tetralogi fallot ? 5. Apasaja pemeriksaan penunjang tetralogi fallot ? 6. Bagaimana asuhan keperawatan tetralogi fallot pada anak ?
C. Tujuan 1. Mengetahui pengertian tetralogi fallot. 2. Mengetahui apa saja tanda dan gejala tetralogi fallot. 3. Mengetahui etiologi tetralogi fallot. 4. Mengetahui patofisiologi tetralogi fallot 5. Mengetahui apa saja pemerikaan penunjang tetralogi fallot. 6. Mengetahui asuhan keperawatan tetralogi fallot pada anak.
1
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Tetralogi fallotadalah kelainan jantung dengan gangguan sianosis yang ditandai dengan kombinasi 4 hal yang abnomal meliputi defek septum vertikel, stenosis pulmonal, overriding aorta, dan hipertrofi ventrikel kanan. Komponen yang paling penting dalam menentukan derajat beratnya penyakit adalah stenosis pulmonal dari sangat ringan sampai berat. Stenosis pulmonal bersifat progresif, makin lama makin berat.
B. Tanda dan Gejala Tanda dan gejala tetralogi fallot antara lain : 1. Murmur Merupakan suara tambahan yang dapat didengar pada denyut jantungbayi. Pada banyak kasus, suara mumur baru akan terdengar setelah bayi berumur beberapa hari. 2. Sianosis Satu dari manifestasi, manifestasi terbagi yang paling nyata, mungkin tidak ditemukan pada waktu lahir. Obstruksi aliran keluar ventrikel kanan mungkin tidak berat dan bayi tersebut mungkin mempunyai pintasan dari kiri dankanan yang besar, bahkan mungkin terdapat suatu gagal jantung kongesif. 3. Dispneu Terjadi bilapenderita melakukan aktifitas fisik. Bayi-bayi dan anakanak yang mulai belajar berjalan akan bermain aktif dalam waktu singkat kemudian akan duduk atau berbaring.anak-anak yang lebih
2
besar mungkin mampu berjalan sejauh kurang lebih 1 blok, sebelum berhenti untuk beristirahat. Derajat kerusakan yang dialami jantung penderita tercermin oleh intensitas sianosis yang terjadi. Secara khas anak-anak akan mengambil sikap berjongkok untuk meringankan dan menghilangkan dispneu yang terjadi akibat aktifitaas fisik, biasanya anak tersebut dapat melanjutkan aktifitasnya kembali dalam beberapa menit. 4. Serangan-serangan dispneu paroksimal (serangan-serangan anoksia “biru”) Terutam merupakan masalah selama 2 tahun pertama kehidupan penderita. Bayi tersebut menjadi dispneu dan gelisah, sianosis yang terjadi bertambah hebat, penderita mulai sulit bernafas. Seranganserangan demikian paling sering terjadi padpagi hari. 5. Pertumbuhan dan perkembangan Yang tidak tumbuh dan berkembang secara tidak normal dapat mengalami keterlambatan pada tetralogi fallot berat yang tidak diobati. Tinggi badan dan keadaan gizi biasanya dibawah rata-rata serta otototot dari jaringan subkutan terlihat kendur dan lunak dan masa pubertas terlambat. 6. Biasanya denyut pembuluh darah normal Sepertinya halnya tekanan darah arteri dan vena. Hemitoraks kiri depan dapat menonjol kedepan. Jantung biasanya mempunyaiukuran normal dan impuls apeks tampak jelas. Suatu gerakan sistolis dapat dirasakan pada 50% kasus sepanjang tepi kiri tulang dada, pada celahparasternal ke-3 dan ke-4. 7. Bising sistolik Yangditeruskan seringkali terdengarkeras dan kasar, bising tersebut dapat menyebar luas, tetapi paling besar intensitasnya padatepi kiri tulamh dada.bising sistonok terjadi diatas lintasan aliran keluar ventrikel kanan serta serta kurang pada obstruksi beratdan pintasan dari kanan ke kiri. Bunyi jantung ke-2 terdengar tunggal dan ditimbulkan oleh penutupan katup aorta. Isis sistolik tersebut jarang diikuti oleh bising diastolis, bising yang terus-menerus ini terdengar pada setiap bagian dada, baik di anterior maupun posterior, bising
3
tersebut dihasilkan oleh pembuluh-pembuluh darah koleteral bronkusyang melebar atau terkadang oleh suatu duktus arteriousus menetap. C. Etiologi TetralogiFallotterjadiselamapertumbuhanjanin, ketikajantungbayisedangberkembang.PadaumumnyapenyebabTetralogifa llottidakdiketahui.Namun, Faktor-faktorsepertigiziibu yang buruksaatkehamilan, virus ataugangguangenetikdapatmeningkatkanrisikokondisiini.Penyebabterjadi nyaTetralogiFallotantara lain adalah : Berbagai jenis penyakit genetik : a. Faktor endogen Berbagai jenis penyakit genetik : 1. Kelainan kromosom 2. Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan 3. Adanya penyakit tertentu dalam keluarga seperti diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung atau kelainan bawaan b. Faktor eksogen 1. Riwayat kehamilan ibu: Riwayat mengikuti program KB oral atau suntik, minum obat-obatan tanpa resep dokter (thalidmide, dextroamphetamine, aminopterin, amethopterin, jamu) 2. Ibu menderita penyakit infeksi Rubella (campak Jerman) atau infeksi virus lainnya 3. izi yang buruk selama hamil 4. Ibu yang alkoholik 5. Usia ibu diatas 40 tahun 6. Ibu menderita diabetes. 7. Anak-anak yang menderita sindrom Down. Para ahli berpendapat bahwa penyebab endogen dan eksogen tersebut jarang terpisah menyebabkan penyakit jantung bawaan. Diperkirakan lebih dari 90% kasus penyebab adalah multifaktor. Apapun sebabnya, pajanan terhadap faktor penyebab harus ada sebelum akhir bulan kedua kehamilan, oleh karena pada miggu ke delapan kehamilan pembentukan jantung janin sudah selesai.
4
D. Patofisiologi Tetralogi fallot merupakan kelainan “4 sekawan” yang terdiri dari defek septum ventrikel, overriding aorta, stenosis infundibuler dan hipertrofi ventrikel kanan. Secara anatomis sesungguhnya tetralogi fallot merupakan suatu defek ventrikel subaraortik yang disertai deviasi ke arterior septum infundibuler (bagian basal dekat dari aorta). Devisiasi ini menyebabkan akar aorta bergeser ke depan (dekstroposisi aorta), sehingga terjadi overriding aorta terhadap septum interventrikuler, stenosis pada bagian infundibuler ventrikel kanan dan hipopplasia arteri pulmonal. Pada tetralogi fallot, overriding aorta biasanya tidak melebihi 50%. Apabilla overriding aorta melebihi 50%, hendaknya dipikirkan kemungkinan adanya suatu outlet ganda ventrikel kanan. Defisiasi septum infindibuler ke arah interiol ini sesungguhnya merupakan bagian yang paling esensial pada tetralogi fallot. Itulah sebabnya suatu defek septum ventrikel dan overriding aorta yang disertai stenosis pilmonal valvuler misalnya, tidak bsa disebut sebagai tetralogi fallot apabila tidak terdapat devisiasi septum infundibuler ke arterior. Kadang-kadang tetralogi fallotdisertai pada adaya artrium sekunder dan kelompok kelainan ini sebagai tetralogi fallot. Berapapun tekanan dalam ventrikel kanan meninggi karena obstruksi infundiber, tapi dengan adanya defek septum ventrikel pada tetralogi fallot, daerah didorong ke kiri masuk aorta, sehingga tekanan dalam ventrikel kanan, ventrikel kiri dan aorta relative menjadi sama. Itulah sebabnya mungkin mengapa pada tetralogi fallot jarang terjadi gagal jantung kongestif, berbeda dengan stenosis pulmonal yang berat tanpa disertai defek septum ventrikel gagal jantung kongestif bisa saja melebihi tekanan sistemik. Sianosis merupakan gejala tetralogi fallot yang utama.berat ringannya sianosis ini tergantung dari severitas stenosis infindibuleryang terjadi pada tetralogi fallot dan arah pirau interventrikuler. Sianosis dapat timbul semenjak lahir dan iri menandakan adanya suatu stenosis pulmonal yang berat atau bahkan atresia pulmonal atau bisa pula sianosis timbul beberapa bulan kemudian pada stenosis pulmonal yang ringan. Sianosis biasanya berkebang perlahan-lahan dengan bertambahnya usia dan ini
5
menandakan adanya peningkatan hipertrofi infindibuler pulmonal yang memperberat obstruksi pada bagian itu. Stenosis infindibuler merupan beban tekanan kronis yang berlebih yang kronis bagi ventrikel kanan, sehingga lama-lama ventrikel kanan mengalami hipertrofi. Disamping itu, dengan meningkatnya usia danmeningkatnya tekanan dalam ventrikel kanan, kolateralisasi aorta pulmonalsering tumbuh luas pada tetralogi fallot, melalui cabang-cabang mediastinal, brokhial, esophageal, subklavika dananomaly arteri lainnya. Kolateralisasiini disebut MAPCA (major aorta pulmonary collateral arteries). Padatetralogifallotterdapatempatmacamkelainanjantung yang bersamaan, maka: 1. Darah dari aorta berasal dari ventrikel kanan bukan dari kiri, atau dari sebuah lubang pada septum, sehingga menerima darah dari kedua ventrikel. 2. Arteri pulmonal mengalami stenosis, sehingga darah yang mengalir dari ventrikel kanan ke paru-paru jauh lebih sedikit dari normal; malah darah masuk ke aorta. 3. Darah dari ventrikel kiri mengalir ke ventrikel kanan melalui lubang septum ventrikel dan kemudian ke aorta atau langsung ke aorta, mengabaikan lubang septum. 4. Karena jantung bagian kanan harus memompa sejumlah besar darah ke dalam aorta yang bertekanan tinggi, otot-ototnya akan sangat berkembang, sehingga terjadi pembesaran ventrikel kanan. KelainanfisiologisutamaakibatTetralogi of Fallotadalahkarenadarahtidakmelewatiparusehinggatidakmengalamio ksigenasi.Sebanyak 75% darah vena yang kembalikejantungdapatmelintaslangsungdariventrikelkananke aorta tanpamengalamioksigenasi.
6
E. Patways Terpapar faktor endogen & eksogen selama kehamilan
Kelainan jantung kongerital sianotik : tetralogi fallot
Stenosis
Defek septum
Obstruksi >>>
Overiding aorta
Tek.sistolik puncak Vetrikel kanan=kiri Pirau kanan
Aliran
Obstruksi aliran darah
Darah Keluar tekanan O² dlm
Konges
Oederperife
Percampuran darah
Hipertro
Pencampuran darah
Alirandarah
Penurunan kardiok
Hipoksemi
Sesa
Sianosis blue
Kelemahan
Hipoksia & laktat
Peningkatan volum cairan tubuh
o²
Asidosis metabolik
kesada
hipoksemia
Perubahan perfusi jaringan serebrai
Gangguan pertuarangas Kurang pengetahuan orang tua: diagnostik, prognosis & keperawatan
Bayi/anak cepat lelah
Poliste
Komponen Jangka panjang sirkulasi
Trombo
Perdara PK : Syok Hipovolemik
Intoleransi aktivvitas
PK: Embolisme
Gangguan perfusi jaringan
Gangguan nutrisi cemas
kurang dari
7
F. Pemeriksaan Penunjang 1. Pemeriksaan laboratorium Ditemukan adanya peningkatan hemoglobin dan hematokrit (Ht) akibat saturasi oksigen yang rendah. Pada umumnyahe oksigen moglobin dipertahankan 16-18 gr/dl dan hematokrit antara 50-65%. Nilai BGA menunjukkan peningkatan tekanan partial karbondioksida (PCO2),penurunan tekanan parsial (PO2) dan penurunan PH pasien dengan Hn dan Ht normal atau rendah mungkin menderita defisiensi besi. 2. Radiologi Sinar X pada thoraks menunjukkan penurunan aliran darah pulmonal, tidak ada pembesaran jantung. Gambaran khas jantung tampak apeks jantung terangkat sehinggasepertisepatu. 3. Elektrokardiogram Pada EKG atau QRS hampir selalu berdeviasi ke kanan, tampak pula hipertrofi ventrikel kanan. Pada anak besar dijumpai P pulmonal. 4. Ekokardiografi Memperlibatkan dilatasi aorta, overriding aorta dengan dilatasi ventrikel kanan, penurunan ukuran arteri pulmonalis & penurunan aliran darah ke paru-paru. 5. Kateterisasi Diperlukan sebelum tindakan pembedahan untuk mengetahui defek septum ventrikel multiple, mendeteksi kelainan arteri koronari dan mendeteksi stenosis pulmonal perifer. Mendeteksi adanya penurunan saturasi oksigen. Peningkatan tekanan pulmonalis normal atau rendah. G. Asuhan keperawatan 1. Pengkajian keperawatan a. Anamnesa b. Riwayat kehamilan : ditanyakan apakah ada faktorendogen dan eksogen. c. Faktor endogen d. Berbagai jenis penyakit genetik : kelainan kromosom e. Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan.
8
f.
Adanya penyakit tertentu dalam keluarga seperti diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung atau kelainan bawaan.
g. Faktor eksogen : riwayat kehamilan ibu h. Sbelumnya ikut program KB oral atau suntik, minum obat-obatan tanpa resep dokter, (thalidmide, dextroamphetamine, aminopterin, amethopterin, jamu) i.
Ibu menderita penyakit infeksi : rubella
j.
Pajanan terhadap sinar -X
k. Riwayat tumbuh 2. Diagnosa keperawatan a. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan penurunan aliran darah ke pulmonal b. Penurunan kardiak output berhubungan dengan sirkulasi yang tidak efektif sekunder dengan adanya marformasi jantung c. Gangguan ferfusi jaringan berhubungan dengan penurunan sirkulasi (anoxiakronis, serangan sianotik akut) 3. Intervensi DIAGNOSA
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL (NOC)
INTERVENSI
KEPERAWAT
KEPERAWATA
AN
N (NIC)
1.Gangguan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
Monitor respirasi
pertukaran gas
selama x24 jam, diharapkan pertukaran
-monitor rata-
berhubungan
gasefektif
rata, kedalaman,
dengan
Kriteria hasil :
irama dan usaha
penurunan
Respiratory status : gas exchange
respirasi.
aliran darah ke
Indikator
pulmonal
1.Mendemonstrasikan
napas
peningkatan ventilasi
-Auskultasi
2.oksigen yang adekuat
suara napas,
3.memelihara kebersihan
catat area
paru
penurunan/tidak
4.Bebas dari tanda
adanya ventilasi
distress pernafasan
dan suara
IR
9
ER
-Monitor suara
tambahan Keterangan :
-Tentukan
1. Keluhan ekstrim
kebutuhan
2. Keluhan berat
suction dengan
3. Keluhan sedang
mengauskultasi
4. Keluhan ringan
crakles dan
5. Tidak ada keluhan
ronkhi pada jalan nafas -Monitor TTV
2.Penurunan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
Regulasi
kardiak outut
selama X24 jam diharapkan curah
Hemodinamik
berhubungan
jantung efektif
-pantau denyut
dengan
Kriteria Hasil :
perifer, waktu
sirkulasi yang
Status sirkulasi
pengisian
tidak efektif
indikator
sekunder
1.Sistolik dan diastolik
suhu serta
dengan
dalam batas normal
warna
adanya
2.denyut jantung dalam
ekstremitas
malformasi
batas normal
-pantau dan
jantung
3.oedem perifer tidak ada
dokumentasikan
4.gas darah dalam batas
denyut jantung,
normal
irama dan nadi.
IR
ER
kapiler, dan
-pantau asupan / haluaran urin,
Keterangan : 1. Keluhan ekstrim
dan berat badan
2. Keluhan berat
pasien dengan
3. Keluhan sedang
tepat
4. Keluhan ringan
-mnimalkan /
5. Tidak ada keluhan
hilangkan stressor lingkungan -pasang kateter
10
jika diperlukan 3.gangguan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
Perawatan
perfusi
selama X24 jam, diharapkan perfusi
sirkulasi
jaringan
jaringan efektif
-melakukan
berhubungan
Kreteria Hasil :
sirkulasi perifer
dengan
Perfusi jaringan perifer
secara
penurunan
Indikator
sirkulasi
1.Fungsi otot utuh
-Kaji tingkat rasa
(anoxiakronis,
2.Kulit utuh, warna normal
tidak nyaman /
serangan
3.Denyut proximal dn
nyeri
sianotik
perifer distal kuat dan
-Pantau status
akut)jaringan
simetris.
cairan meliputi
IR
ER
komprehensif
asupan dan haluaran
Keterangan : 1. Keluhan ekstrim
-Rendahkan
2. Keluhan berat
ekstremitas
3. Keluhan sedang
untuk sirkulasi
4. Keluhan ringan
arteri yang tepat
5. Tidak ada keluhan
-Anjuran latihan gerak aktif / pasif selama tirah baring.
11
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Tetralogi of fallot adalah penyakit jantung kongentinal yang merupakan suatu bentuk penyakit kardiovaskular yang ada sejak lahir dan terjadi karena kelainan perkembangan dengan gejala sianosis karena terdapat kelainan VSD, stenosispulmonal, hipertrofiventrikel kanan, dan overiding aorta. Penyebab penyakit jantung bawaan tidak diketahui secara pasti. diduga karena adanya faktor endogen dan eksogen.Sianosis merupakan gejala tetralogi fallot yang utama.Berat ringanya sianosis ini tergantung dari severitas stenosis infindibuler yang terjadi pada tetralogi fallot dan arah pirau interventrikuler.Tetralogi fallot hanya bisa disembuhkan melalui operasi. Operasi direkomendasikan pada usia 1 tahun keatas guna mencegah komplikasi kembali saat dewasa nantinya. TF dengan absent pulmonary valve atau tanpa adanya katup harus segera diatasi dengan operasi.
B. Saran
Sebaiknya ketika hamil menghindari penggunaan alkohol atau obat yang membahayakan pada masa kehamilan, makanan haruslah mencukupi nilai gizi serta nutrisi yang di butuhkan supaya bayi tidak mempunyai penyakit jantung bawaan.
12
DAFTAR PUSTAKA https://smw.ch › article › smwPDF repository.usu.ac.id › handlePDF https://www.ahajournals.org › pdf https://www.ahajournals.org › pdf https://www.pcics.org › uploadsPDF https://www.semanticscholar.org › T...
13