21 0 342 KB
PATHWAY
adanya penyempitan pembuluh darah
Hipertensi
iskemia
Hipoksia
Terjadi gangguan fungsi ginjal
Penurunan eritropoetin
GGK
Penurunan eritrosit
Penurunan GFR
HB dan HT menurun
Ketidakmampuan ginjal mengeksresikan urin
Anemia
Retensi cairan Na dan elektrolit
Konjungtiva pucat
Cairan tubuh meningkatkan, edema di ekstremitas bawah
Perfusi perifer tidak efektif Hipervolemia
Kulit menghitam
A. KONSEP KEPERAWATAN 1.1 Kasus Tn M. Dirawat di ruang interna dengan keluhan bengkak pada ekstremitas bawah. Pada pemeriksaan fisik ditemukan konjungtiva pucat dan kulit menghitam. Tanda vital TD : 150/110 mmHg, pernapasan 22x/menit, nadi 80x/menit, suhu 37oC. hasil laboratorium Natrium = 147mmol/L, kalium= 6 mmol/L,Ureum= 53 mg/dl, kreatinin=2,1 mg/dl.
1.2 Pengkajian a. Identifikasi kebutuhan dasar yang mengalami gangguan Kategori dan Subkategori
Data Subjektif dan Objektif
Respirasi Tidak terkaji
DS:Sirkulasi
DO: -
TD meningkat (150/110 mmHg)
-
Konjungtiva pucat
DS: -
Fisiologis
Klien mengeluh bengkak pada ekstremitas bawah
DO: Nutrisi dan cairan
-
Kulit menghitam
-
Kadar natrium meningkat (147 mmol/L)
-
Kalium meningkat (6 mmol/L)
-
Kadar ureum meningkat (53 mg/dL)
-
Kadar kreatinin meningkat (2,1
mg/dL) Eliminasi
Tidak terkaji
Aktivitas dan istirahat
Tidak terkaji
Neurosensori
Tidak terkaji
Reproduksi dan
Psikologis
Seksualitas
Tidak terkaji
Nyeri dan Kenyamanan
Tidak terkaji
Integritas ego
Tidak terkaji
Pertumbuhan dan perkembangan Perilaku
Kebersihan diri Penyuluhan dan pembelajaran
Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
Relasional
Interaksi social
Tidak terkaji
Lingkungan
Keamanan dan proteksi
Tidak terkaji
I.
II.
III.
Identitas klien Nama
: Tn. M
Usia
:
Jenis kelamin
: Laki-laki
Agama
:
Alamat
:
Pendidikan
:
Pekerjaan
:
Suku Bangsa
:
Tanggal masuk
:
Tanggal Keluar
:
No. Registrasi
:
Diagnosa Medis
: Gagal ginjal kronik
Identitas Penganggung Jawab Nama
:
Umur
:
Hubungan dengan Pasien
:
Pekerjaan
:
Alamat
:
Keluhan Utama Klien mengeluh bengkak pada ekstremitas bawah
IV.
Riwayat Keperawatan a. Riwayat kesehatan sekarang b. Riwayat kesehatan terdahulu c.
V.
Riwayat kesehatan keluarga
Pola Kebutuhan Dasar 1. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan : tidak terkaji 2. Pola Nutrisi Metabolik Sebelum sakit : Tidak Terkaji Sesudah sakit : Tidak Terkaji
3. Pola Eliminasi BAB Sebelum sakit : Tidak Terkaji Sesudah sakit : Tidak Terkaji BAK Sebelum sakit : Tidak Terkaji Sesudah sakit : Tidak Terkaji 4. Pola Eliminasi dan Latihan 1). Aktivitas
: Tidak Terkaji
2). Latihan
: Tidak Terkaji
Sebelum sakit : Tidak Terkaji Sesudah sakit : Tidak Terkaji VI.
Pemeriksaan Fisik a. Keadaan Umum
:
b. Tanda Tanda Vital Suhu badan
: 37oC
Nadi
: 80 x/menit
RR
:22 x/menit
TD
: 150/110 mmHg
SPO2
:
c. Keadaan Fisik 1). Kepala dan Leher
:
2). Dada
:
3). Paru
:
4). Jantung
:
5). Payudara dan Ketiak
:
6). Abdomen
:
7). Genetika
:
8). Integument
: kulit menghitam
9). Genetalia
:
10). Ekstremitas
: bengkak pada ekstremitas bawah
11). Status Mental
:
12). Pengkajian Saraf Cranial : 13). Pemeriksaan Refleks
:
d. Pola Kognitif dan Persepsi
:
e. Pola Persepsi dan Konsep Diri: f. Pola Tidur dan istirahat Sebelum Sakit
:
Sesudah sakit
:
g. Pengkajian Psikososial
:
VPemeriksaan Penunjang 1. Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan laboratorium merupakan penunjang diagnostic pokok dalam diagnosis gagal ginjal kronik. 1.3
Diagnosis Keperawatan
a. Tabel analisa data Gejala dan Tanda Mayor DS: -
Klien mengeluh bengkak pada ekstremitas bawah
DO: Kulit menghitam
-
TD : 150/110 mmHg
-
Kadar natrium meningkat : 147 mmol/L
Terjadi gangguan fungsi ginjal Gagal ginjal kronik
Kadar ureum meningkat : 53 mg/dL
-
hipoksia
Kalium meningkat : 6 mmol/L
-
hipertensi iskemia
-
-
Adanya penyempitan pembuluh darah
Penurunan GFR
Kadar kreatinin meningkat : 2,1 mg/dL
Ketidakmampuan ginjal mengekskresi urin
HIPERVOLEMIA
Retensi cairan Na dan elektrolit Cairan tubuh meningkat Edema di ekstremitas bawah dan kulit menghitam Hipervolemia Gejala Tanda Mayor DS: DO: -
TD : 150/110 mmHg
-
Konjungtiva pucat
Adanya penyempitan pembuluh darah hipertensi iskemia hipoksia Terjadi gangguan fungsi ginjal Gagal ginjal kronik Penurunan eritropoetin HB dan HT menurun Anemia Konjungtiva pucat Perfusi perifer tidak efektif
PERFUSI PERIFER TIDAK EFEKTIF
Intervensi No 1.
Diagnosa Keperawatan Hipervolemia (D.0002)
SLKI 1. Pola Napas
SIKI 1. Manajemen
Kategori : Fisiologis
Setelah melakukan
Subkategori : Nutrisi dan
Asuhan Keperawatan
Cairan
Selama 3 x 24 Jam,
Definisi : mengidentifikasi
maka Pola Nafas pasien
dan mengelola kelebihan
membaik, dengan
volume cairan intravaskuler
Definisi : peningkatan volume cairan intravaskuler,
-
Dispnea
Hipervolemia
RASIONAL Observasi 1. Untuk mengetahui apakah ada perubahan pada pola nafas pasien 2. Untuk mengetahui apakah terdapat bunyi nafas tambahan
dan ekstraseluler serta
Terapeutik
interstisial, dan/atau
mencegah terjadinya
1. Untuk mencegah lidah
intraselular
komplikasi.
bagian atas agar mudah untuk
Penyebab : 1. Kelebihan asupan cairan 2. Kelebihan asupan natrium Gejala dan Tanda Mayor Subjektif :
menghalangi saluran udara
Observasi : 1. Periksa tanda dan gejala hipervolemia (edema) 2. Identifikasi penyebab hipervolemia 3. Monitor status
bernapas 2. Untuk mengurangi sesak pada pasien 3. Penggunaan oksigen bisa membantu pasien agar dapat mengurangi sesak
Objektif : 1. Edema anasarka dan/atau edema perifer
hemodinamik (tekanan darah)
1. Untuk bisa mengurangi
4. Monitor intake dan output cairan 5. Monitor tanda
Gejala dan Tanda Minor
hemokonsentrasi (kadar
rasa
natrium, BUN,
Subjektif :
hematokrit, berat jenis
Objektif :
urin)
1. Kadar Hb/Ht turun
Terapeutik
2. Intake lebih banyak
1. Batasi asupan cairan dan
dari output
garam Edukasi
Kondisi klinis terkait : 1. Penyakit ginjal : gagal ginjal akut/kronik
1. Anjurkan melapor jika haluaran
Kolaborasi
urin