8 0 87 KB
Definisi
Etiologi
Epidemiologi
Patogenesis
Pemeriksaan Fisik
Steven-Johnson’s Syndrome
Toxic Epidermal Necrolysis
Staphyloccal Scalded Skin Syndrome
Penyakit kulit akut dan berat, terdiri dari erupsi kulit, kelainan mukosa, dan lesi pada mata. Belum jelas, adapun faktor pencetus: 1. Infeksi: virus, jamur, bakteri, dll 2. Obat: penisilin, barbiturate, dll 3. Faktor fisik: sinar matahari 4. Penyakit kolagen vaskular 5. Neoplasma 6. Kehamilan 7. Kontaktan Biasanya pada usia dewasa, frekuensi yang sama pada laki-laki dan perempuan. Didahului demam tinggi dan nyeri kontinu. Erupsi timbul mendadak. Gejala bermula di mukosa mulut, di susul mukosa mata, genitalia, sehingga membentuk trias: stomatitis, konjungtivitis, urethritis. Kelainan disekitar lubang badan berupa erosi, eksoriasi dan perdarahan. Lokalisasi: biasanya generalisata, kecuali pada kepala yang berambut Effloresensi: eritema berbentuk cincin (pinggir eritema, tengah relatif hiperpigmentasi). Purpura, vesikel dan bula ukuran numular sampai plakat. Erosi, eskoriasi, krusta dan perdarahan berwarna merah hitam.
Penyakit kulit akut yang ditandai dengan epidermolisis menyeluruh.
Suatu penyakit kulit dengan epidermolisis yang disebabkan oleh eksotoksin atau protein ekstraseluler stafilokokus. Staphylococcus aureus grup 2 tipe faga 52, 53 dan 71.
Tidak diketahui. Diduga ada hubungan dengan alergi obat.
Sering pada usia dewasa, frekuensi yang sama pada laki-laki dan perempuan. Penderita tampak sakit berat dengan demam tinggi dan kesadaran menurun. Lesi kulit berupa eritema menyeluruh yang diikuti vesikel dan bula dalam jumlah banyak. Pada wajah timbul erosi dan eskoriasi.
Banyak menyerang anak-anak dan bayim tetapi bisa juga orang dewasa. Pria: wanita = 5:1. Penyakit ini sangat mirip TEN, tetapi SSSS memberikan gejala demam mendadak, serta menimbulkan skuamasi yang lebar dalam bentuk lembaran-lembaran.
Lokalisasi: Generalisata Effloresensi: Eritema, vesikel dan bula generalisata. Erosi dan eskoriasi mukosa. Epidermolisis numular-plakat, dan purpura yang tersebar diseluruh tubuh.
Lokalisasi: Generalisata Effloresensi: vesikel dan bula ukuran numular-plakat, disertai krusta dalam lembaran-lembaran. Gambaran lesi biasanya anular.
Steven-Johnson’s Syndrome Pemeriksaan Penunjang Diagnosis Banding
Penatalalaksanaan
Prognosis
Pemeriksaan darah, imunofloresensi, histopatologi TEN, pemfigus, variola hemoragika Umum: cairan intravena Khusus: 1. Sistemik: Prednisone 80-200 mg/IV lalu diturunkan perlahan Pada kasus berat, diberi dexamethasone IV dosis 4x5 mg selama 3-10 hari. Jika membaik maka diganti ke prednisone Diturunkan bertahap jika ada perbaikan 2. Topikal: Vesikel dan bula yang belum pecah diberi bedak salisil 2% Kelainan yang basah dikompres dengan asam salisil 1% Kelainan mulut yang berat dikompres dengan asam borat 3% Konjungtivitis diberi salep mata antibiotik dan kortikosteroid Umumnya baik, dapat sembuh sempurna bergantung pada perawatan dan cepatnya mendapat terapi yang tepat. Jika terdapat purpura, prognosis lebih buruk.
Toxic Epidermal Necrolysis Kimia darah, histopatologi SJS, dermatitis kontak toksik, SSSS Umum: cairan intravena, diet rendah garam tinggi protein Khusus: 1. Kortikosteroid: dexamethason 4-6 x 5 mg/hari selama 3-5 hari kemudian diturunkan secara cepat. 2. Antibiotik: gentamisin 2x80 mg/hari, eritromisin 20-40 mg/kgBB/ hari selama 7-14 hari 3. KCl 3x500 mg
Tergantung luas kelainan. Jika >50% prognosis buruk.
Staphyloccal Scalded Skin Syndrome Biakan cairan bula, swab lendir mulut hidung dan telinga, histopatologi TEN, SJS Topikal: dapat diberi KMnO4 1:10.000, atau larutan asam borat 3% Sistemik: kloksasiklin, dewasa 4x500 mg/hari, eritromisin 40-50 mg/kgBB/ hari selama 14-21 hari, sefalosporin 1 gram/hari selama 10-14 hari. Kontraindikasi kortikosteroid.
Apabila pengobatan sempurna, prognosis cukup baik.
Angka kematin 5-15%