Praktikum Pencahayaan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM IMPLEMENTASI K3 PENGUKURAN INTENSITAS PENCAHAYAAN KELOMPOK 5



OLEH DANAN RIZKI PRANATA 101511123056



ALIH JENIS MINAT K3 SMT 4



FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2017



A. DASAR TEORI 1. Definisi Pencahayaan Pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif (Kepmenkes, 2002). Pencahayaan didefinisikan sebagai jumlah cahaya yang jatuh pada permukaan. Satuannya adalah lux (1 lm/m2), dimana lm adalah lumens atau lux cahaya. Salah satu faktor penting dari lingkkungan kerja yang dapat memberikan kepuasan dan produktivitas adalah adanya penerangan yang baik. Penerangan merupakan salah satu faktor keselamatan dalam lingkungan fisik pekerja (Sutaryono, 2002). Pencahayaan yang baik adalah pencahayaan yang memungkinkan tenaga kerja melihat pekerjaan dengan teliti, cepat dan tanpa upaya yang tidak perlu serta membantu menciptakan lingkungan kerja yang nikmat dan menyenangkan. 2. Sumber Pencahayaan Siswanto (1993), dua sumber pencahayaan yaitu : a. Penerangan alami Berasal dari penerangan alami berasal dari sinar alami pada waktu siang hari untuk keadaan selama 12 jam dalam sehari, untuk mendapatkan cahaya matahari harus memperhatikan letak jendela dan lebar jendela. Luas jendela untuk penerangan alami sekitar 20% luas lantai ruangan. Penerangan alami dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : musim, waktu, jam, jauh dekatnya gedung yang bersebelahan, dan luas jalan masuk penerangan alami. b. Penerangan buatan Sumber penerangan buatan berasal dari lampu buatan seperti listrik, gas, atau minyak. Pencahayaan buatan dari suatu tempat kerja bertujuan menunjang dan



melengkapi pencahayaan alami, sehingga tercipta suatu ruangan kerja yang menyenangkan dan terasa nyaman. Suma`mur (2014), dalam penggunaan penerangan listrik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1. Penerangan listrik harus cukup intensitasnya sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. 2. Penerangan listrik tidak menimbulkan pertambahan suhu udara di tempat kerja yang berlebihan. 3. Jika hal itu terjadi, maka diusahakan suhu dapat turun, misalnya dengan pemasangan ventilasi dan kipas angin. 4. Sumber cahaya listrik harus memberikan penerangan dengan intensitas yang tepat, menyebar, merata, tidak berkedip-kedip, tidak menyilaukan, serta tidak menimbulkan bayangan mengganggu. 3. Jenis-Jenis Pencahayaan Secara umum jenis penerangan atau pencahayaan dibedakan menjadi dua yaitu penerangan buatan (penerangan artifisial) dan penerangan alamiah (dan sinar matahari). Untuk mengurangi pemborosan energi disarankan untuk mengunakan penerangan alamiah, akan tetapi setiap tempat kerja harus pula disediakan penerangan buatan yang memadai. Hal ini untuk menanggulangi jika dalam keadaan mendung atau kerja di malam hari. Perlu diingat bahwa penggunaan penerangan buatan harus selalu diadakan perawatan yang baik oleh karena lampu yang kotor akan menurunkan intensitas penerangan sampai dengan 30%. Tingkat penerangan pada-tiap tiap pekerjaan berbeda tergantung sifat dan jenis pekerjaannya. Sebagai contoh gudang



memerlukan intensitas penerangan yang lebih rendah dan tempat kerja administrasi, dimana diperlukan ketelitian yang lebih tinggi. 4. Dampak Pencahayaan Bagi Kesehatan Menurut Grandjean (1993) penerangan yang tidak didesain dengan baik akan menimbulkan gangguan atau kelelahan penglihatan selama kerja. Pengaruh dan penerangan yang kurang memenuhi syarat akan mengakibatkan dampak, yaitu: 



Kelelahan mata sehingga berkurangnya daya dan effisiensi kerja.







Kelelahan mental.







Keluhan pegal di daerah mata dan sakit kepala di sekitar mata.







Kerusakan indra mata dan lain-lain.



Selanjutnya pengaruh kelelahan pada mata tersebut akan bermuara kepada penurunan performansi kerja, sebagai berikut: 



Kehilangan produktivitas







Kualitas kerja rendah







Banyak terjadi kesalahan







Kecelakan kerja meningkat



Intensitas penerangan yang dibutuhkan di masing-masing tempat kerja ditentukan dan jenis dan sifat pekerjaan yang dilakukan. Semakin tinggi tingkat ketelitian suatu pekerjaan, maka akan semakin besar kebutuhan intensitas penerangan yang diperlukan, demikian pula sebaliknya. B. TUJUAN 1. Memperoleh data pengukuran pencahayaan di Ruang Baca Fakultas Kesehatan Masyarakat.



2. Menganalisis tingkat pencahayaan di Ruang Baca Fakultas Kesehatan Masyarakat khususnya. C. ALAT DAN BAHAN 1. Lux meter 2. Lembar hasil pencatatan 3. Timer D. METODE PRAKTIKUM 1. Sebelum pengukuran, tutup fotosel dengan bahan tidak tembus cahaya dan memastikan bahwa jarum/display menunjukkan angka “O” 2. Sebelum pembacaan dilakukan pindahkan penutup dan biarkan sel terpapar cahaya selama 5 menit 3. Bila pengukuran dilakukan pada bidang horizontal setinggi + 0,85 m di atas lantai 4. Bila pengukuran dilakukan pada tangga atau koridor, maka lux meter harus di letakkan di lantai atau tempat injakan kaki 5. Bila tingkat iluminasi pada bidang vertikal atau condong diukur maka pembacaan harus di lakukan pada bidang relevan 6. Bila pengukuran dilakukan di tempat karja dimana sumber cahaya lampu TL atau lampu merkuri pembacaan dilakukan paling sedikit 5 menit setelah lampu tersebut menyala 7. Pakaian surveyor hendaknya berwarna gelap. Hal ini untuk mencegah pantulan cahaya pakaian surveyor 8. Pembacaan dilakukan dengan keadaan perabot dan penghuni ruang pada posisi kerja normal 9. Bila suatu ruang kerja menggunakan cahaya alami & buatan, maka tingkat intensitas cahaya



a. Pengukuran dilakukan dengan semua lampu menyala, membuka tirai sehingga sumber cahaya alami ikut terukur b. Pembacaan dilakukan setelah 5 menit terpapar .....(a) c. Setelah pembacaan, matikan lampu diukur kembali  baca .....(b) d. Hasil bacaan gabungan ...(a) di kurangi pembacaan ...(b)



perlu di cek ulang



bila hasilnya meragukan (malam hari). Cara Pengukuran Berdasar Macam Penerangan : 1. Penerangan Umum a. Ruang Teratur (Regular) 



tidak ada hambatan/rintangan/sekat dalam pengukuran







titik pengukuran dengan jarak 90 – 100 cm



b. Ruang Tidak Teratur (Irregular) 



adanya penghalang, susunan lampu tidak teratur







titik pengukaran acak & banyak



2. Penerangan Lokal a. Lux meter di letakkan pada dasar tempat kerja (ex : meja) b. Pengukuran dilakukan > 1 kemudian di rata – rata 3. Pantulan a. Hadapkan fotosel pada dinding / meja kemudian fotosel perlahan diangkat menjauh hingga angka/jarum tetap (mis. B) b. Mengukur intensitas cahaya lokal (mis. A) E. Hasil Pengukuran Nama perusahaan



: Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga



Unit kerja



: Ruang Baca



Tanggal pengukuran : Kamis, 8 Juni 2017 Pelaksanaan survei : Siang Keadaan cuaca



: Cerah



Pelaksana



: Kelompok 1



Alat yang digunakan: Luxmeter (Light Meter LX 103) Karakteristik tempat kerja



:



Tempat kerja 1



: panjang 15 m, lebar 12 m, tinggi 5 m



Temat kerja 2



: panjang 6 m, lebar 7 m, tinggi 5 m



Gambaran dinding, langit – langit dan lantai tempat kerja : Gambaran



Bahan



Dinding



Batubata (tembok) Eternit



Langitlangit Lantai Permukaan kerja



Keramik semen Kayu



Peralatan Jenis lampu



-



Warna



Susunan



Putih



Rata



Putih



Rata



Abu Rata tua Coklat, Rata abu muda : Lampu TL



Keadaan Permukaan Bersih Sedang Keterangan Ya -



-



Ya



-



Ya



-



-



Ya



-



-



-



-



-



Spesifikasi lampu



: 40 watt



Jumlah lampu per armatur



: 2 lampu



Jumlah armatur



: 19 armatur



Banyak lampu padam



: 4 lampu



Banyak lampu hidup



: 34 lampu



Banyaknya deretan



: 3 deret



Jumlah armatur per deret



: deret 1 & 2 ada 7 armatur deret 3 ada 5 armatur



Tinggi pemasangan



: 5 meter



Jarak pemasangan antar armatur : 2 meter Keadaan armatur : bersih a.



Hasil pengukuran pencahayaan umum



Titik Intensitas Sumber 1 140 2 237 3 277 4 259 5 262 6 312 7 267 8 213 9 522 10 372 11 292 12 278 13 304 14 284 15 304 16 278 17 154 18 235 19 262 20 235 21 133 22 137 23 192 24 192 Total 6141 Rata2 255,87 b. Hasil pengukuran pencahayaan lokal No 1 2 3 4 5



Tempat Yang Diukur Meja Komputer 1 Meja Komputer 2 Meja Komputer 3 Meja Kerja Meja Baca Lingkaran 1



6



Meja Baca Lingkaran 2



7



Meja Baca Persegi Panjang 1



Intensitas Pantulan 20 28 50 65 70 50 44 21 59 91 54 41 67 53 38 72 48 22 37 52 84 21 16 16 1119 46,62



Hasil Pengukuran (lux) 254 245 223 266 IP1 = 220 IP2 = 223 Intensitas = 221,5 IP1 = 201 IP2 = 203 Intensitas = 202 IP1 = 321 IP2 = 324 IP3 = 317



8



Meja Baca Persegi Panjang 2



9



Meja Baca Persegi Panjang 3



10 11 12 13 14



Meja Baca Persegi 1 Meja Baca Persegi 2 Meja Baca Persegi 3 Meja Peminjaman Skripsi Rak Buku



F. Analisis a.



Pencahayaan Umum Intensitas



= = =



 semua intensitas  titik pengukuran IP1+IP2+IP3+IP4+⋯……..IP136 n 6141 24



= 255,87 lux b.



Pantulan % Pantulan



=



𝐼𝑛𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑎𝑛𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟



X 100%



1119



= 6141 x 100% = 18,22 % c.



Pencahayaan Lokal a. Meja komputer 1 Intensitas =



∑ semua intensitas ∑ titik pengukuran



IP4 = 316 IP5 = 320 Intensitas = 319 IP1 = 273 IP2 = 270 IP3 = 230 IP4 = 240 IP5 = 245 Intensitas = 251,6 IP1 = 200 IP2 = 205 IP3 = 213 IP4 = 209 IP5 = 206 Intensitas = 206,6 108 115 118 177 110



Intensitas =



IP1 + IP2 + IP3 n



Intensitas =



254 1



Intensitas = 254 lux b.



Meja komputer 2 Intensitas =



∑ semua intensitas ∑ titik pengukuran



Intensitas =



IP1 + IP2 + IP3 n



Intensitas =



245 1



Intensitas = 245 lux c.



Meja komputer 3 Intensitas =



∑ semua intensitas ∑ titik pengukuran



Intensitas =



IP1 + IP2 + IP3 n



Intensitas =



223 1



Intensitas = 223 lux d.



Meja kerja Intensitas =



∑ semua intensitas ∑ titik pengukuran



Intensitas =



IP1 + IP2 + IP3 n



Intensitas =



266 1



Intensitas = 266 lux e.



Meja baca lingkaran 1



Intensitas =



∑ semua intensitas ∑ titik pengukuran



Intensitas =



IP1 + IP2 + IP3 n



Intensitas =



220 + 223 2



Intensitas = 221,5 lux f.



Meja baca lingkaran 2 Intensitas =



∑ semua intensitas ∑ titik pengukuran



Intensitas =



IP1 + IP2 + IP3 n



Intensitas =



201 + 203 2



Intensitas = 202 lux lux g.



Meja baca persegi panjang 1 Intensitas =



∑ semua intensitas ∑ titik pengukuran



Intensitas =



IP1 + IP2 + IP3 n



Intensitas =



321 + 324 + 317 + 316 + 320 5



Intensitas = 319 lux h.



Meja baca persegi panjang 2 Intensitas =



∑ semua intensitas ∑ titik pengukuran



Intensitas =



IP1 + IP2 + IP3 n



Intensitas =



273 + 270 + 230 + 240 + 245 5



Intensitas = 251,6 lux



i.



Meja baca persegi panjang 3 Intensitas =



∑ semua intensitas ∑ titik pengukuran



Intensitas =



IP1 + IP2 + IP3 n



Intensitas =



200 + 205 + 213 + 209 + 206 5



Intensitas = 206,6 lux j.



Meja baca persegi 1 Intensitas =



∑ semua intensitas ∑ titik pengukuran



Intensitas =



IP1 + IP2 + IP3 n



Intensitas =



108 1



Intensitas = 108 lux k.



Meja baca persegi 2 Intensitas =



∑ semua intensitas ∑ titik pengukuran



Intensitas =



IP1 + IP2 + IP3 n



Intensitas =



115 1



Intensitas = 115 lux l.



Meja baca persegi 3 Intensitas =



∑ semua intensitas ∑ titik pengukuran



Intensitas =



IP1 + IP2 + IP3 n



Intensitas =



118 1



Intensitas = 118 lux m. Meja peminjaman skripsi Intensitas =



∑ semua intensitas ∑ titik pengukuran



Intensitas =



IP1 + IP2 + IP3 n



Intensitas =



177 1



Intensitas = 177 lux n.



Rak buku Intensitas =



∑ semua intensitas ∑ titik pengukuran



Intensitas =



IP1 + IP2 + IP3 n



Intensitas =



110 1



Intensitas = 110 lux



G. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan a.



Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil intensitas pencahyaan umum di ruang baca adalah 255,87 lux. Jika dibandingkan dengan NAB menurut PMP No 7 Tahun 1964, maka intensitas pencahayaan umum di ruang baca belum memenuhi tingkat penerangan minimum yaitu 300 lux untuk jenis pekerjaan menulis, membaca, pekerjaan arsip dan seleksi surat-surat.



b.



Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil pengukuran pantulan pada lantai yaitu 18,22%. Jika dibandingkan dengan nilai pantulan yang dianjurkan, maka nilai tersebut masih di bawah nilai yang dianjurkan. Hal ini dapat disebabkan karena warna lantai yang gelap dan kurang mengkilat. Birren (1982) menyatakan bahwa warna gelap memantulkan lebih sedikit cahaya daripada warna terang.



c.



Berdasarkan perhitungan diperoleh intensitas pencahayaan pada meja komputer (1,2,3) paling tinggi adalah 254 lux. Jika dibandingkan dengan NAB menurut PMP No 7 Tahun 1964, maka intensitas tersebut belum memenuhi tingkat penerangan minimum yaitu 500-1000 lux untuk jenis pekerjaan mengetik atau pekerjaan kantor yang lama dan teliti. Intensitas pencahayaan pada meja kerja, meja baca (lingkaran, persegi panjang, persegi) dan meja peminjaman skripsi belum memenuhi tingkat penerangan minimum yaitu 300 lux untuk jenis pekerjaan menulis, membaca, pekerjaan arsip dan seleksi surat-surat. Kecuali intensitas pencahayaan pada meja baca persegi panjang 1 yaitu mencapai 319 lux, yang berarti sudah memenuhi tingkat penerangan minimum. Intensitas pencahayaan pada rak buku diperoleh intensitas pencahayaan yaitu 110 lux. Jika dibandingkan dengan NAB, maka intensitas tersebut sudah memenuhi tingkat penerangan minimum yaitu 100 lux untuk tempat menyimpan barang-barang sedang dan kecil.



NAB yang digunakan: Tabel nilai pantulan yang dianjurkan Deskripsi A Langit-langit B Dinding C Meja, kursi & mesin D Lantai



Pantulan 80-90 40-60 25-45 20



Tabel tingkat penerangan minimal atau NAB di area kerja menurut PMP No 7 Tahun 1964 Area Kerja Tingkat Penerangan Minimal Penerangan darurat 5 lux Penerangan untuk halaman dan jalan dalam 20 lux lingkungan perusahaan Pekerjaan yang membedakan barang kasar, seperti: a. Mengerjakan bahan-bahan kasar b. Mengerjakan arang atau abu c. Mengerjakan barang-barang yang besar d. Mengerjakan bahan tanah atau batu 50 lux e. Gang-gang, tangga di dalam gedung yang selalu dipakai f. Gudang-gudang untuk menyimpan barang-barang besar dan kasar Pekerjaan yang membedakan barang-barang kecil secara sepintas, seperti: a. Mengerjakan barang-barang besi dan baja yang setengah selesai b. Pemasangan yang kasar c. Penggilingan padi d. Pengupasan/pengambilan dan penyisihan bahan kapas e. Mengerjakan bahan-bahan pertanian 100 lux f. Kamar mesin dan uap g. Alat pengangkut orang dan barang h. Ruang-ruang penerimaan dan pengiriman dengan kapal i. Tempat menyimpan barang-barang sedang dan kecil j. Kakus, tempat mandi dan tempat kencing Pekerjaan membeda-bedakan barang-barang kecil agak teliti, seperti: a. Pemasangan alat-alat yang sedang (tidak kasar) b. Pekerjaan mesin dan bubut yang kasar c. Pemeriksaan atau percobaan kasar terhadap barangbarang d. Menjahit tekstil atau kulit yang berwarna muda e. Pemasukan dan pengawetan bahan-bahan makanan



200 lux



dalam kaleng f. Pembungkusan daging g. Mengerjakan kayu h. Melapis perabot Pekerjaan perbedaan yang teliti daripada barangbarang kecil, seperti: a. Pekerjaan mesin yang teliti b. Pemeriksaan yang teliti c. Percobaan-percobaan yang teliti dan halus d. Pembuatan tepung e. Penyelesaian kulit dan penenunan bahan-bahan katun atau wol berwarna muda f. Pekerjaan kantor yang berganti-ganti menulis dan membaca, pekerjaan arsip dan seleksi surat-surat. Pekerjaan membeda-bedakan barang-barang halus dengan kontras sedang dan dalam waktu yang lama, seperti: a. Pemasangan yang halus b. Pekerjaan-pekerjaan mesin yang halus c. Pemeriksaan yang halus d. Penyemiran yang halus dan pemotongan gelas kaca e. Pekerjaan kayu yang halus (ukir-ukiran) f. Penjahit bahan-bahan wol yang berwarna tua g. Akuntan, pemegang buku, pekerjaan steno, mengetik atau pekerjaan kantor yang lama dan teliti Pekerjaan yang membedakan barang-barang yang sangat halus dengan kontras yang sangat kurang untuk waktu yang lama, seperti: a. Pemasangan ekstra halus (arloji, dll) b. Pemeriksaan yang ekstra halus (ampul obat) c. Percobaan alat-alat yang ekstra halus d. Tukang mas dan intan e. Penilaian dan penyisihan hasil-hasil tembakan f. Penyusunan huruf dan pemeriksaan copy dalam percetakan g. Pemeriksaan dan penjahitan bahan pakaian berwarna tua



300 lux



500-1000 lux



Paling sedikit 1000 lux



Saran 1.) Membersihkan lampu secara berkala 2.) Mengganti lampu secara berkala sesuai daya lampu 3.) Membuka jendela untuk meningkatkan pencahayaan alami 4.) Mendesain layout ruangan sehingga pas dengan pencahayaan agar sesuai dengan peruntukan pekerjaan yang dilakukan



H. DAFTAR PUSTAKA Grandjean, E. 1993. Fitting The Task to The Man, fourth edition. London: Taylor % Francis Inc. KEPMENKES RI, 2002. Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja. http://www.hukum.unsrat.ac.id/men/menkes_261_1998.pdf. Diakses pada tanggal 11 Juni 2017. Siswanto, 1993. Penerangan. Jakarta: Balai Pelayanan Ergonomi KesKer. Suma’mur. 2014. Higiene Perusahaan Dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta: CV. Agung Seto. Sutaryono. 2002. Hubungan antara tekanan panas, kebisingan dan penerangan dengan kelelahan pada tenaga kerja di pt. Aneka adho logam karya ceper klate. Semarang