9 0 84 KB
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) POST TRAUMA STRESS DISORDER (PTSD)
OLEH : Wulan Rika Rizkia
214118084
Usman Boni
214118026
Ike Alawiyah
214118014
Arif Syamsul Fauzi
214118010
Violla Fathia Irwan
214118011
Lukman Rosyadi
214118025
Yulia Tri Utami
214118022
Narsih
214118032
PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI 2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Tema
: Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)
Hari/tanggal
: Selasa, 04 Desember 2018
Jam
: 07.00
Tempat
: Rawat Jalan Dewasa
Sasaran
: Klien dan Keluarga
Penyuluh
: Lukman Rosyadi dan Yulia Tri Utami
I. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM Setelah diberikan penyuluhan kesehatan diharapkan klien dan keluarga dapat mengetahui tentang post trauma stress disorder (PTSD) II. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS Setelah diberikan penyuluhan diharapkan klien dan keluarga mampu : 1. Menjelaskan tentang pengertian PTSD 2. Menyebutkan tanda dan gejala PTSD 3. Menyebutkan penyebab dan faktor pemicu PTSD 4. Menjelaskan penanganan PTSD 5. Menjelaskan cara mencegah PTSD III. MATERI 1.
Definisi PTSD
2.
Tanda dan gejala PTSD
3.
Penyebab dan faktor pemicu PTSD
4.
Penanganan PTSD
5.
Pencegahan PTSD
IV. METODE 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Tanya jawab V. MEDIA 1. Power point 2. Leaflet VI. KEGIATAN PENYULUHAN
No 1.
2.
Waktu 10 menit
20 menit
Pemateri Pembukaan 1. Memberikan salam 2. Memperkenalkan diri 3. Menyampaikan topik 4. Menjelaskan tujuan penyuluhan 5. Melakukan kontrak waktu Pemberian materi 1. Mengkaji pengetahuan awal dan tentang topik yang akan disampaikan 2. Menyampaikan materi tentang : a. Definisi PTSD b. Tanda dan gejala PTSD c. Penyebab dan faktor pemicu
Kegiatan Peserta
Penanggung Jawab Moderator
1. Menjawab salam 2. Mendengarkan 3. Mendengarkan 4. Mendengarkan 5. Menyetujui Penyaji 1. Menjawab
2. Mendengarkan dan memperhatikan
3.
4.
10 menit
5 menit
PTSD d. Penanganan PTSD e. Pencegahan PTSD Evaluasi 1. Memberikan kesempatan pada peserta untuk bertanya 2. Menjawab pertanyaan dari peserta 3. Menanyakan kembali pada peserta tentang materi yang disampaikan Penutup 1. Menyimpulkan materi 2. Memberikan salam penutup
1. Bertanya
Moderator
2. Mendengarkan
Penjawab pertanyaan
3. Menjawab
Moderator
1. Mendengarkan 2. Menjawab salam
Notulen Moderator
VII. PENGORGANISASIAN 1. Penyaji
: Lukman Rosyadi dan Yulia Tri Utami
2. Moderator
: Wulan Rika Rizkia
3. Notulen
: Usman Boni
4. Operator
: Arif Syamsul Fauzi
5. Penjawab pertanyaan
: Narsih Ike Alawiyah Violla Fathia Irwan
VIII. EVALUASI Evaluasi dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada lembar leaflet, meliputi : 1. Definisi PTSD 2. Tanda dan gejala PTSD 3. Penyebab dan faktor pemicu PTSD 4. Penanganan PTSD 5. Pencegahan PTSD
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN POST TRAUMATIC STRESS DISORDER
1. Definisi Post Traumatic Stress Disorder Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) merupakan suatu kondisi atau keadaan yang terjadi setelah seseorang mengalami peristiwa traumatik atau kejadian buruk dalam hidupnya. PTSD dianggap sebagai salah satu bagian dari gangguan kecemasan. Orang yang mengalami PTSD merespon peristiwa traumatik yang dialami dengan ketakutan dan keputusasaan, mereka akan terus mengenang peristiwa itu dan selalu mencoba menghindari hal-hal yang dapat mengingatkan kembali akan peristiwa tersebut. 2. Tanda dan gejala PTSD Terdapat beberapa tanda dan gejala yang biasa timbul pada klien yang mengalami PTSD, antara lain : a. Bayangan, mimpi atau kilas balik peristiwa traumatik b. Menghindari hal-hal yang mengingatkan akan peristiwa itu c. Timbul kecemasan dan kesiagaan yang hebat jika terpapar pada halhal yang mengingatkan akan peristiwa itu d. Perubahan emosi e. Menarik diri dari lingkungan f. Sulit berkonsentrasi g. Merasa putus asa h. Mimpi buruk dan tidur terganggu
3. Penyebab dan faktor pemicu PTSD a. Pernah mengalami peristiwa trauma lain, misalnya penyiksaan saat masa kecil b. Mengidap gangguan mental lain c. Mengalami trauma jangka panjang d. Memiliki anggota keluarga yang mengidap PTSD atau gangguan mental lainnya e. Memiliki profesi yang berpotensi menyebabkan seseorang untuk mengalami kejadia traumatis, misalnya tentara f.
Kurangnya dukungan dari keluarga dan teman
4. Penanganan PTSD Beberapa terapi psikologi yang dapat dilakukan untuk seseorang yang mengalami PTSD, antara lain : a. Trauma-Focused Cognitive-Behavioural Therapy (TFCBT) Terapi ini mencakup pendidikan tentang PTSD, pemantauan gejalagejala
PTSD,
manajemen
kecemasan,
pemaparan
terhadap
rangsangan yang mengakibatkan kecemasan dalam suasana yang mendukung dan manajemen kemarahan. Pendekatan kognitif-pilaku terutama terapi pemaparan (exposure therapy) efektif untuk PTSD karena kekerasan seksual. Terapi pemaparan ini diantaranya, konfrontasi ketakutan namun situasinya tidak membahayakan yang berkaitan dengan trauma yang dialami misalnya, saat tidur tidak menggunakan penerangan, atau pergi ke tempat ramai. Terapi ini memfasilitasi proses emosional dengan menolong pasien untuk bereaksi dengan sedikit rasa takut terhadap memori atau ingatan
tentang peristiwa yang dialami. Terapi ini dapat dikombinasikan dengan cognitive exposure therapy dan stress-inoculation therapy (penataan kembali kognisi, pelatihan kemampuan coping, dan manajemen stres). Kombinasi terapi pemaparan berkepanjangan dan stress inoculation therapy tersebut efektif untuk mengurangi gejalagejala PTSD pada korban pemerkosaan. b. Eye Movement Desensitisation and Reprocessing (EMDR) Eye Movement Desensitisation and Reprocessing (EMDR) adalah terapi yang menggunakan gerakan bola mata bolak-balik secara volunter untuk mengurangi kecemasan yang berhubungan dengan pikiran yang mengganggu pasien PTSD. Terapi ini difokuskan pada gambaran trauma serta pikiran dan respon afektif negatif yang ditimbulkan oleh trauma. Tujuan terapi ini agar seseorang dapat berpikir dan bersikap
lebih positif terhadap trauma yang dialami.
EMDR menggunakan stimulasi bilateral berupa gerakan mata saccadic atau rangsangan bolak balik mata lainnya, dilakukan saat keadaan terpapar (fokus terhadap ingatan, emosi dan kognitif yang mengganggu) 5. Pencegahan PTSD Mendapatkan bantuan dan dukungan yang tepat waktu dapat mencegah reaksi stress yang normal berkembang menjadi semakin buruk dan dapat menimbulkan tanda PTSD. Dukungan keluarga dan orang terdekat sangat diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan diri seseorang yang mengalami PTSD. Menjadi pendengar yang baik dan selalu memberi motivasi kepada seseorang yang mengalami PTSD dapat menjadi cara
dalam menanggulangi kejadia traumatik. Beberapa cara lain yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya PTSD antara lain : a. Olah raga, dengan berolah raga tubuh akan mengeluarkan endorfin yang dapat meningkatkan mood seseorang dan dapat membantu sistem saraf otak untuk menghilangkan stress. b. Teknik pernapasan dalam, merupakan cara tercepat yang dapat membantu menenangkan diri dan menurunkan tingkat stress c. Alihkan perhatian sensorik, mengalihkan perhatian dari pemicu sensorik pada kejadian traumatis dengan hal-hal yang dapat membuat diri nyaman, seperti mendengarkan lagu favorit atau menonton acara yang disenangi.