Sisa Makanan Rs [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SKRIPSI ANALISIS SISA MAKANAN BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN UMUM RAWAT INAP KELAS III DI RUMAH SAKIT JIWA PROF DR. SOEROJO MAGELANG



Siti Eka Mustafida 35.2014.7.2.1002



PROGRAM STUDI GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR 2018



i



LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ANALISIS SISA MAKANAN BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN



PASIEN UMUM RAWAT INAP KELAS III DI RUMAH SAKIT JIWA PROF DR. SOEROJO MAGELANG Disusun oleh: Siti Eka Mustafida 35.2014.7.2.1002



Telah dibaca dengn seksama dan telah dianggap memenuhi standar ilmiah, baik jangkauannya maupun kualitasnya.



Telah disetujui untuk diseminarkan pada tanggal: Kamis, 21 September 2017



Dosen Pembimbing I



Dosen Pembimbing II



Inma Yunita Setyorini, S.Pd,



Fathimah, S.Gz., MKM



NIY. 150500



NIY. 140368



Ketua Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan UNIDA Gontor



Fathimah, S.Gz., MKM NIY. 140368



ii



LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN



Dengan ini saya, Nama



: Siti Eka Mustafida



NIM



: 35.2014.7.2.1002



Fakultas



: Ilmu Kesehatan



Program Studi



: Gizi



Judul



: ANALISIS SISA MAKANAN BERDASARKAN



TINGKAT KEPUASAN PASIEN UMUM RAWAT INAP KELAS III DI RUMAH SAKIT JIWA PROF DR. SOEROJO MAGELANG Saya dengan sungguh-sungguh mengumumkan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya saya dan tidak milik peneliti lain untuk gelar yang berbeda. Selanjutnya, skripsi ini bellum pernah dipublikasikan sebelumnya, kecuali beberapa bagian dengan referensi asli mereka. Sebaliknya, jika ditemukan plagiasi dalam skripsi ini, saya siap diberhentikan secara akademik.



Ngawi, 20 April 2018 Penulis,



Siti Eka Mustafida 352014721002



iii



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Sisa Makanan Berdasarkan Tingkat Kepuasan Pasien Umum Rawat Inap Kelas III Di Rumah Sakit Jiwa Prof Dr. Soerojo Magelang”. Ucapan terimakasih penulis tujukan kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan pada waktu penelitian hingga terselesainya penelitian. Maka dari itu, penulis akan memberikan ucapan terimakasih kepada: 1. Prof. Dr. KH. Amal Fathullah Zarkasyi, MA selaku Rektor Universitas Darusslam Gontor beserta jajarannya. 2. Ibu Drg. Hj. Ruskiah Octavia, MM selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Darussalam Gontor. 3. Ibu Amilia Yuni Damayanti, S. Gz.,M.Gizi selaku Wakil Dekan II atas dukungan dan bimbingannya. 4. Ibu Inma Yunita Setyorini, S.Pd sebagai pembimbing I 5. Ibu Fathimah, S.Gz., M.KM sebagai Dosen Pembimbing II dan Ka Prodi Gizi 6. Bapak-Ibu dosen Program Studi Gizi FIK Unida Gontor 7. Bapak dan Ibu ahli gizi Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang yang telah bersedia membimbing dan meluangkan waktunya. 8. Kedua orangtua dan seluruh keluarga yang telah memberikan do‟a, kasih sayang, bimbingan moril dan materil serta dukungan dalam pelaksanaan dan penyelesaian penelitian. 9. Teman seperjuanagan dalam penelitian saudari Siti Nurjana Kurniaty Tanaiyo dan saudari Dita Julia yang sudang setia menemani dan membantu dalam penelitian ini. 10. Seluruh



teman-teman



seperjuangan



angkatan



2014



yang



selalu



memberikan motivasi dan semangat dalam pengerjaan skripsi ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Maka dari itu, penulis sangat mengharapkan kritik maupun saran yang



iv



membangun untuk dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu gizi kedepannya. Ngawi, 20 April 2018 Penulis



v



ABSTRAK ANALISIS SISA MAKANAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN UMUM RAWAT INAP KELAS III DI RUMAH SAKIT JIWA PROF DR. SOEROJO MAGELANG Siti Eka Mustafida Latar Belakang Pelayanan gizi di ruang rawat inap merupakan salah satu kegiatan instalasi gizi di rumah sakit dan merupakan kegiatan pengobatan yang menunjang unit – unit kesehatan lainnya dalam usaha melakukan perawatan dan pelayanan pasien (Depkes, 2013). Sisa makanan adalah jumlah makanan yang tidak termakan oleh pasien. Makanan disajikan berdasarkan kelas perawatan jenis makan dan waktu makan. Sisa makanan dapat dikatakan banyak atau tinggi jika > 20%. Sisa makanan dapat terjadi akibat faktor internal dan faktor eksernal pasien. Faktor internal pasien mencakup keadaan klinis dan patologis pasien seperti perubahan nafsu makan, perubahan indra pengecap, gangguan menelan (disfagia), stress dan lamanya dirawat. Faktor eksternal pasien mencakup mutu makanan seperti rasa, aroma, besar porsi dan variasi menu, tekstur), sikap petugas, kesalahan pengiriman makanan atau jadwal makan, dan suasana tempat perawatan (Rizani, Ahmad 2013:Depkes, 2013). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan anatar sisa makanan dengan tingkat kepuasan pasien umum rawat inap kelas III di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang. Metodologi penelitian ini menggunakan Observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian ini menggunakan cara pengambilan sampel dengan total sampling yang berada di ruag rawat inap kelas III di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang pada saat dilakukannya penelitian tersebut. Sampel yang digunakan sebanyak 30 orang. Data yang diperoleh ditabulasi dan analisis hubungan menggunakan Uji Korelasi Spearmen rank. Hasil tidak ada hubungan antara sisa makanan pasien dengan tingkat kepuasan pasien di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang dibuktikan dengan p value >0,05 dan korelasi koefisien yang sangat lemah r = -0,04 Kata kunci : Tingkat Kepuasan, Pasien Rawat Inap, Sisa Makanan



vi



DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................... ii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................. iii KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 1.1



Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1



1.2



Rumusan Masalah .................................................................................... 2



1.3



Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2



1.4



Kegunaan Penelitian ................................................................................. 3



1.5



Keaslian Penelitian ................................................................................... 3



BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 5 2.5



Kerangka Teori ....................................................................................... 11



2.6



Kerangka Konsep ................................................................................... 12



2.7



Hipotesis ................................................................................................. 12



BAB 3. METODE PENELITIAN......................................................................... 13 3.1



Jenis dan Desain Penelitian .................................................................... 13



3.2



Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 13



3.3



Subjek Penelitian .................................................................................... 13



3.3.1



Batasan Populasi ............................................................................. 13



3.3.2



Sampel Penelitian ............................................................................ 13



3.4



Identifikasi Variabel Penelitian .............................................................. 14



3.5



Cara Pengambilan Data .......................................................................... 14



3.6



Definisi Operasional ............................................................................... 14



3.7



Instrumen Penelitian ............................................................................... 15



3.8



Cara Analisis Data .................................................................................. 16



3.9



Etika Penelitian....................................................................................... 16



vii



3.10



Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 16



3.11



Pelaksanaan Penelitian ........................................................................... 17



3.12



Rencana Kerja ........................................................................................ 18



BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................ 19 4.1 Keadaan Umum Instalasi Gizi RSJ Prof Dr Soerojo Magelang .................. 19 4.2 Karakteristik Responden ............................................................................. 20 4.3 Distribusi Sisa Makanan Sampel ................................................................. 21 BAB V. PENUTUP ............................................................................................... 26 5.1



Kesimpulan ............................................................................................. 26



5.2



Saran ....................................................................................................... 26



DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 27 LAMPIRAN .......................................................................................................... 29



DAFTAR TABEL Tabel 1 Keaslian Penelitian ..................................................................................... 3 Tabel 2 Definisi Operasional ................................................................................ 14 Tabel 3 Rencana Kerja .......................................................................................... 18 Tabel 4 Klasifikasi Pekerja di Instalasi Gizi Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang ............................................................................................................... 20 Tabel 5 Karakteristik Responden Pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang .................................................................................. 20 Tabel 6 Distribusi Sisa Makanan Sampel ............................................................. 21 Tabel 7 Distribusi Tingkat Kepuasan Pasien ........................................................ 22 Tabel 8 Distribusi Tingkat Kepuasan Sampel ....................................................... 22 Tabel 9 Hubungan Sisaa Makanan Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien .............. 23 Tabel 10 Hubungan Sisa Makanan dengan Faktor Indikator Warna, Rasa, Aroma dan Bentuk Makanan............................................................................................. 24



viii



DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Kerangka Teori ..................................................................................... 11 Gambar 2 Kerangka Konsep ................................................................................. 12



DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Formulir Inform Consent Penelitian .................................................. 29 Lampiran 2. Formulir Karakteristik Responden ................................................... 30 Lampiran 3. Formulir ketidak tingkat kepuasan responden berdasarkan faktor eksternal ................................................................................................................ 31 Lampiran 4. Formulir Visual Comstock ................................................................ 32 Lampiran 5. Korelasi antara Sisa Makanan dengan Tingkat Kepuasan................ 33 Lampiran 6 Tabel Frekuensi sisa makanan pasien ................................................ 35 Lampiran 7. Denah Instalasi Gizi Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang ............................................................................................................................... 37



ix



BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah sutu rangakaian kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada konsumen dalam rangka pencapaian status kesehatan yang optimal (Depkes, 2013). Pelayanan gizi di ruang rawat inap merupakan salah satu kegiatan instalasi gizi di rumah sakit dan merupakan kegiatan pengobatan yang menunjang unit – unit kesehatan lainnya dalam usaha melakukan perawatan dan pelayanan pasien (Depkes, 2013). Salah satu faktor pendukung agar masyarakat memporoleh derajat kesehatan yang optimal adalah dengan meningkatkan upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit. Rumah sakit m erupakan tempat rujukan tertinggi dalam upaya pelayanan kesehatan dan sangat berperan di dalam upaya penyembuhan serta pemulihan pasien (Depkes, 1991:3). Pelayanan gizi di ruang rawat inap merupakan salah satu kegiatan instalasi gizi di rumah sakit dan merupakan kegiatan pengobatan yang menunjang unit – unit kesehatan lainnya dalam usaha melakukan perawatan dan pelayanan pasien. Salah satu indikator keberhasilan pelayanan gizi di ruang rawat inap adalah banyaknya makanan yang tidak tersisa (Depkes, 1991). Penyelenggaraan makanan di rumah sakit, seringkali menjadi sorotan banyak pihak, khususnya yang bekaitan dengan kepuasan pasien. Hal ini tidak hanya dipengaruhi oleh efek psikologis orang sakit, tetapi juga karena makanan sebagai output penyelenggaraan makanan seringkali tidak memberikan kepuasan kepada pasien / pelanggan. Faktor yang berpengaruh terhadap tingginya jumlah sisa makanan pada pasien tidak hanya ditentukan dari satu faktor saja. Terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhinya antara lain: peralatan makan, makanan yang memenuhi selera pasien, pelayanan yang diberikan, biaya makan, mutu makanan, faktor sensori, proses belajar menyukai / membenci makanan, situasi sosial, pendapatan, umur,



1



2



pengetahuan gizi dan alergi/ intoleran terhadap makanan serta jenis penyakit (Wiboworini, 2000; Asfriyentie, 2008; Piddock, 2010; Borges et al., 2012). Penelitian ini dilakukan di RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang berdasarkan hasil rekapitulasi terhadap sisa makanan yang ada di semua bangsal rumah sakit bahwa pada periode Januari – Juni 2017 belum mencukupi target yaitu belum mencapai 80% dari target yang diinginkan. Alasan lainnya yang mendasari pemilihan tempat untuk penelitian yaitu belum pernah dilakukan penelitian tentang analisis sisa makanan pada pasien di rumah sakit ini. Penelitian tentang analisis sisa makanan dan tingkat kepuasan pasien belum pernah dilakukan di RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang, karena itulah penelitian ini perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi sisa makanan yang dihubungkan dengan tingkat kepuasan pasien penelitian ini akan dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi pelayanan gizi agar dalam penyajian makanan lebih baik lagi. 1.2 Rumusan Masalah Apakah ada hubugan antara sisa makanan dengan tingkat kepuasan pada pasien umum rawat inap kelas III di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan sisa makanan dengan tingkat kepuasan pasien umum rawat inap kelas III di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang terhadap makanan yang disajikan oleh pihak rumah sakit. 1.3.2 Tujuan Khusus a.



Mengetahui karakteristik pasien umum rawat inap kelas III di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang.



b.



Mengetahui sisa makanan pasien umum rawat inap kelas III dengan melihat hasil formulir skoring visual comstock di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang.



3



c.



Mengetahui tingkat kepuasan berdasarkan warna, rasa, aroma, dan bentuk makanan pasien umum rawat inap kelas III di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang.



d.



Mengetahui hubungan antara sisa makanan dengan tingkat kepuasan berdasarkan warna, rasa, aroma, bentuk makanan pasien umum rawat inap kelas III di Rumah Sakit Prof. Dr. Soerojo Magelang.



1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Untuk Institusi / Rumah Sakit a. Memberikan informasi dan masukan kepada institusi mengenai analisis sisa makanan pasien rawat inap yang ada di rumah sakit tersebut. b. Meningkatkan pelayanan penyelenggaraan makanan Rumah sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang 1.4.2 Untuk masyarakat a. Menjadikan penelitian sebagai dasar ilmiah untuk mengkaji lebih jauh apa penyebab sisa makanan pasien umum rawat inap di rumah sakit. b. Memberikan kontribusi ilmu pengetahuan di bidang gizi pada khususnya dan ilmu – ilmu lain pada umumnya. 1.4.3 Untuk Peneliti a. Menambah ilmu peneliti dan kemampuan menulis secara terstruktur terutama untuk karya tulis ilmiah. b. Memperdalam pengetahuan peneliti mengenai cara menganalisis sisa makanan pasien di institusi kesehatan. 1.5 Keaslian Penelitian Tabel 1 Keaslian Penelitian No.



Judul Penelitian



1



Hubungan kepuasan pelayanan makanan dengan tingkat kecukupan energi dan protein pasien di Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya



Nama Peneliti Nurqhsty et alI



Tahun 2016



Variabel Penelitian 1. kepuasan pelayanan makanan rumah sakit 2. Tingkat kecukupan energi 3.Tingkat



Hasil penelitian Ada hubungan antara kepuasa pelayanan makanan rumah sakit dengan tingkat kecukupan energi dan



4



kecukupan protein



2.



Faktor yang berhubungan dengan terjadinya sisa makanan pada pasien rawat inap kelas III di RSUD kota Semarang



Oki Hadi Priyanto



2014



1. Faktor yang berhubngan sisa makanan pasien rawat inap kelas III 2. Sisa Makanan



3.



Sisa Makanan dan Kepuasan pada Pasien Rawat Inap Kelas III di Rumah Sakit Swasta di Gresik, Jawa Timur



Indah Yulianti



2013



1. Sisa Makanan Pasien 2. Biaya yang hilang 3. Tingkat Kinerja



protein pasien (p value = 0,017 dan p value = 0,031) Tidak ada hubungan antara tata cara penyajian makanan dan suasana lingkungan tempat perawatan dengan terjadinya sisa makanan pada pasien rawat inap kelas III di RSUD Kota Semarang Ada biaya yang terbuang disaat ada makanan yang sisa.



BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA



2.1 Penyelenggaraan Makanan Penyelenggaraan makanan adalah sebuah ilmu dan seni perencanaan, persiapan, pemasakan, dan pelayanan yang berkualitas sesuai kebutuhan. Jika dilihat



sebagai



sebuah



sistem,



penyelenggraan



makanan



merupakan



penggabungan dari beberapa komponen untuk mencapai tujuan. Pada dasarnya, penyelenggaraan makanan institusi terdiri dari 2 macam, yaitu penyelenggaraan makanan institusi yang berorientasi pada kuntungan (bersifat komersial) dan penyelenggaraan makanan institusi yang berorientasi pelayanan (bersifat non komersil). Penyelenggaraan makanan rumah sakit dilaksanakan dengan tujuan untuk menyediakan makanan yang kualitasnya baik, jumlah sesai kebutuhan serta pelayanan yang layak dan memadai bagi klien atau konsumen yang membutuhkan (Depkes, 2003). Kualitas penyelenggaraan makanan pasien merupakan komponen yang penting dalam manajemen pasien karena berkaitan langsung dengan kepuasan pasien secara keseluruhan (Sheehan – Smith 2006). Schirg (2007) menambahkan bahwa kualitas dan pelayanan makanan perlu diperhatikan karena memiliki dampak terhadap kesehatan dan kesenangan pasien selama dirawat. Penyelenggaraan makanan (food service) (US) juga basa dikenal sebagai katering (catering) (UK). Secara umum, definisi penyelenggaraan makanan adalah metode khusus untuk mengatur produksi dan pelayanan makanan (Smith 2003). Secara khusus, penyelenggraan makanan rumah sakit adalah merupakan rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu, pengadaan bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan, pemasakan bahan makanan, distribusi dan pencatatan serta evaluasi (Depkes, 2013). Penyelenggaraan makanan adalah suatu proses menyediakan makanan dalam jumlah besar dengan alasan tertentu. Sedangakan Depkes (2013) menjelaskan bahwa penyelenggaraan makanan adalah rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada konsumen dalam rangka pencapaian status gizi yang optimal melalui pemberian



5



6



makanan yang tepat dan termasuk kegiatan pencatatan, pelaporan dan evaluasi bertujuan untuk mencapai status kesehatan yang optimal melalui pemberian makanan yang tepat (Rahmawati,2011). Penyelenggaraan makanan yang baik diharapkan akan menghasilkan makanan yang baik kualitasnya enak rasanya, penghidangan yang diproduksi dengan biaya yang murah. Hal ini berarti bahwa dalam penyelenggaraan makanan, selain memperhatikan aspek kualitas makanan juga diperhatikan aspek biaya operasionalnya. 2.2 Penyelenggaraan Makanan Rumah Sakit Pelayanan rumah sakit merupakan salah satu bagian yang menunjang sistem manajemen pelayanan kesehatan. Salah satu kegiatan pelayanan gizi rumah sakit adalah penyelenggaraan makanan untuk penderita dan para karyawan rumah sakit. Makanan yang disediakan oleh instalasi gizi sudah diperhitungkan jumlah dan mutu gizinya, dan harus dihabiskan pasien bukan anggota keluarga lainnya agar penyembuhannya dapat berjalan suatu program yang sudah ditetapkan. Penyelenggaraan makan di rumah sakit, seringkali menjadi sorotan banyak pihak, khususnya yang berkaitan dengan kepuasan pasien. Hal ini selain efek psikologis orang sakit, juga karena maknan sebagai output penyelenggaraan maknan seringkali tidak memberikan kepuasan kepada pasien/ pelanggan (semedi and Kartasurya, 2013). Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalahh serangkaian kegiatan mulai dari merencanakan menu sampai maknan yang disajikan ke pasien. Pelaksanaanya melibatkan penggunaan berbagai sumber daya seperti biaya makanan pasien, penyediann bahan makanan, tenaga dan fasilitas peralatan. Keberhasilan penyelenggaraan makanan dapat dinilai dari indikator sisa makanan pasien dan pemanfaatan biaya makan pasien. Idealnya makanan yang disajikan habis dimakan pasien dan biaya yang terpakai sesuai dengan alokasi dana tersedia. 2.3 Sisa Makanan Sisa makanan adalah jumlah makanan yang tidak termakan oleh pasien. Makanan disajikan berdasarkan kelas perawatan jenis makan dan waktu makan. Sisa makanan dapat dikatakan banyak atau tinggi jika > 20%. Sisa makanan dapat



7



terjadi akibat faktor internal dan faktor eksernal pasien. Faktor internal pasien mencakup keadaan klinis dan patologis pasien seperti perubahan nafsu makan, perubahan indra pengecap, gangguan menelan (disfagia), stress dan lamanya dirawat. Faktor eksternal pasien mencakup mutu makanan seperti rasa, aroma, besar porsi dan variasi menu, tekstur), sikap petugas, kesalahan pengiriman makanan atau jadwal makan, dan suasana tempat perawatan (Rizani, Ahmad 2013 : Depkes, 2013). Sisa makanan (food waste) adalah makanan yang dibeli, dipersiapkan, diantar (delivered) dan dimaksudkan untuk dimakan oleh pasien, tetapi tidak disajikan karena hilang pada proses penyajian (unserved meal) atau sisa di piring saat dimakan (plate waste) di akhir pelayanan makanan (food service). Makanan yang hilang saat proses penyajian adalah makanan yang hilang karena tidak dapat disajikan ke pasien. Sisa makanan di piring adalah makanan yang disajikan kepada pasien / klien, tetapi meninggalkan sisa di piring karena tidak habis dikonsumsi dan dinyatakan dalam persentase makanan yang disajikan (NHS, 2005). Pada penelitian ini, sisa makanan yang dimaksudkan adalah sisa makanan pasien di piring yang berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien itu sendiri. Volume sisa makanan dapat bervariasi pada masing – masing waktu makan. Hal ini harus diperhitungkan ketika memonitor sisa makanan. Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa waktu sarapan pagi merupakan sisa makanan yang paling sedikit dibandingkan dengan waktu makan lainnya (Williams & Walton, 2011). Pertimbangan bahwa pasien harus menghabiskan makanan yang disesuaikan dengan kebutuhannya agar mendapatkan tingkat penyembuhan yang optimal, maka diperlukan standar resep makanan yang variatif dan baku untuk menghasilkan standar mutu makanan (menu) yang baik dan dapat diterima oleh orang sakit. Menurut Comstock, cara taksiran visual yaitu dengan menggunakan skala pengukuran yang dikembangkan oleh Comstock dengan menggunakan skala 7 point, dengan kriteria sebagai berikut: 1. Skala 0



: makanan utuh



8



2. Skala 1



: termakan sesuap



3. Skala 2



: makanan sisa 75%



4. Skala 3



: makanan sisa 50%



5. Skala 4



: makanan sisa 25%



6. Skala 5



: makanan sisa 15%



7. Skala 6



: makanan habis



Beberapa faktor yang menyebabkan sisa makanan di Rumah Sakit diantaranya: 2.3.1



Faktor Internal



a. Keadaan Psikis Perubahan lingkungan pada pasien yang dirawat di rumah sakit seperti perubahan makanan dan hadirnya orang – orang baru, misalnya dokter, perawat dan paramedis lainnya membuat orang sakit dapat mengalami tekanan psikologis. Tekanan psikologis dapat ditunjukkan dengan rasa tidak senang, rasa takut karena sakit, ketidakbebasan bergerak yang mengakibatkan rasa putus asa (Dian, 2012). Pasien yang menjalani pengobatan di rumah sakit dapat menunjukkan beragam masalah atau persoalan yang berkaitan dengan kondisi psikologis mereka. Hal yang paling umum dialami oleh pasien adalah kecemasan dan depresi (Banoliel dalam Ellizabet, 2011). b. Kebiasan Makan Makan sendiri dalam keadaan berbaring atau duduk di tempat tidur selama dirawat di rumah sakit, sedangkan pasien sebelumnya memiliki kebiasaan makan bersama keluarga menyebabkan pasien merasa benar – benar sakit. Hal ini menyebabkan perubahan nafsu makna pasien yang dapat memeperbanyak sisa maknan pasien. Perbedaan pola makan di rumah sakit dan pada saat di RS akan mempengaruhi daya terima pasien terhadap makanan. Hal ini ditunjukkan melalui perbedaan waktu makan, maupun besar porsi makanan yang disajikan. Bila pola makan pasien tidak sesuai dengan makanan yang disajikan RS, akan memepengaruhi habis tidaknya yang disajikan (Oki, 2009). 2.3.2



Faktor Eksternal



9



a. Warna makanan Penampilan makanan yang menarik akan membuat akan membuat selera maknan pasien menigkat. Warna makanan merupakan hal yang paling mempengaruhi dalam penampilan makanan. Warna yang menarik diperoleh dari teknik memasak tertentu atau dengan menambahkan zat pewarna baik pewarna alami maupun pewarna buatan (Moehyi, 1992). Warna makanan adalah rupa hidangan yang disajikan dan dapat memberikan penampilan lebih menarik terhadap makanan yang disajikan. Kombinasi warna adalah hal yang sangat diperlukan dan membantu dalam penerimaan suatu makanan dan secara tidak langsung dapat merangsang selera makan, makanan yang penuh warna mempunyai daya tarik untuk dilihat, karena warna juga mempunyai dampak psikologis pada konsumen. Makanan yang bergizi, enak dimakan dan aromanya juga enak, tidak akan dimakan apabila warnanya memberikan kesan yang menyimpang dari warna yang seharusnya (Winarno,2002). b. Bentuk makanan yang disajikan Bentuk makanan dapat juga digunakan untuk menimbulkan ketertarikan dalam menu karena dari bermacam – macam bentuk makanan yang disajikan. Bentuk makanan yang serasi akan memberikan daya terik tersendiri bagi setiap makanan yang disajikan (Yulianti, 2013). c. Rasa makanan Cita rasa makanan ditimbulkan oleh terjadinya rangsangan terhadap berbagai indera dalam tubuh manusia terutama indera penglihatan, indera pencium, dan indera pengecap. Makanan yang memiliki cita rasa yang tinggi adalah makanan yang disajikan dengan menarik, menyebarkan bau yang sedap dan memebrikan rawa yang lezat (Moehyi, 1992). d. Aroma Makanan Aroma yang dikeluarkan oleh makanan memeberikan daya tarik yang sangat kuat dan dapat merangsang indra penciuman sehingga meningkatkan selera. Aroma yang dikeluarkan setiap makanan berbeda – beda dapat disebabkan perbedaan cara memasak. Penggunaan panas yang tinggi dalam proses pemasakan



10



makanan akan menghasilkan aroma yang kuat, seperti makanan yang digoreng, dibakar, atau dipanggang. Aroma makanan juga dapat ditimbulkan dengan aroma sintetik (Dian, 2012). 2.4 Tingkat Kepuasan Tingkat kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang (pelanggan / pasien) setelah membandingkan antara kinerja atau hasil yang dirasakan (pelayanan yang diterima dan dirasakan) dengan yang diharapkannya (Irene, 2008). Pelayanan gizi di rumah sakit, khususnya pelayanan gizi rawat inap mempunyai kegiatan diantaranya



menyajikan



makanan



kepada



pasien



dengan



tujuan



untuk



penyembuhan dan pemulihan kesehatan pasien (semedi and Kartasurya, 2013). Kepuasan pelanggan minimal (SPM) RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak tahun 2008 adalah 90%, selanjutnya berdasarkan hasil penelitian survei kepuasan pelanggan secara umum yang dilakukan mahasiswa Fakultas Kedokteran Undip Semarang tahun 2009 sekitar 75,23 % dan juga penelitian Jauharoh Nafisah tahun 2010 untuk puas terhadap maknan sekitar 83,3%. Instalasi gizi secara periodik setiap semester mulai tahun 2009 melakukan evaluasi pelayanan gizi hasilnya mengalami peningkatan, dan berdasarkan survei kepuasan pelanggan gizi yang dilakukan instalasi gizi RSUD Sunan Kalijaga Demak pada bulan Mei tahun 2011 sekitar 97,7% (Pujo et al., 2013). Kepuasan pelanggan sebagai berikut: kepuasan adalah tingkat keadaan yang dirasakan seseorang yang merupakan hasil dari membandikan penampilan atau outcome produk yang dirasakan dalam hubungannya dengan harapan seseorang (Kotler, 2005). Oleh karena itu, kepuasan pasien terhadap penyajian makanan di rumah sakit sangat dipengaruhi oleh presepsi pasien terhadap bagaimana kinerja manajemen rumah sakit dalam menyajikan makanan kepada pasien. Penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan adalah analisis sisa makanan di Rumah Sakit Cibinong menunjukkan masih banyaknya sisa makanan pasien, yaitu nasi sebesar 37,75%, protein nabati 39%, dan sajian sayuran 51%. Hasil penelitian Djamalusin di RS Dr. Sardjito menunjukkan presentase sisa



11



makanan dalam sehari terbanyak pada sayuran (22,,93%) dan lauk nabati (21,88%) (Mihir et al., 2005). Standar resep untuk makanan lauk nabati tempe yang berlaku di RS Dr. Sardjito dari hasil penelitian sebelumnya masih belum dapat menjamin baiknya daya terima pasien. Adanya modifikasi standar resep yang penekanannya pada standar mutu atau kualitas, antara lain dengan mengubah rasa makanan dan penampilan makanan, tetapi tetap mempertahankan nilai gizi dan dapat meningkatkan daya terima pasien (Dewi et al., 2004). 2.5 Kerangka Teori Sisa makanan dipengaruhi oleh faktor internal, eksternal dan tidakpuasan paien terhadap maknan yang disajikan. Penyelenggaraan makan



Kepuasan pasien



Faktor eksternal



Faktor Internal a. b.



a. b. c. d.



Psikologi Kebiasaan makan



Sisa makanan



Gambar 1 Kerangka Teori



Sumber : Indah (2013)



Rasa makanan Warna makanan Aroma makanan Bentuk penyajian maknan



12



2.6 Kerangka Konsep Faktor Eksternal yang mempengaruhi kepuasan responden a. b. c.



Warna makanan Bentuk makanan yang disajikan Rasa makanan



Sisa makanan pasien



d. Aroma makanan



Gambar 2 Kerangka Konsep



2.7 Hipotesis Ada hubungan antara sisa makanan pasien dengan tingkat kepuasan pasien umum rawat inap kelas III di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang terhadap makanan yang disajikan oleh pihak rumah sakit.



BAB 3. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional, variabel sebab atau resiko dan variabel akibat atau kasus yang terjadi pada objek penelitian diukur atau dikumpulkan hanya dalam waktu satu kali yang sama (Notoatmojo, 2010). 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di ruang rawat inap kelas III Rumah Sakit Jiwa Pof. Dr. Soerojo Magelang, penelitian akan dilaksanakan pada bulan Desember 2017 – Januari 2018. 3.3 Subjek Penelitian 3.3.1 Batasan Populasi Populasi adalah seluruh pasien umum rawat inap kelas III di Rumah Sakit Prof. Dr. Soerojo Magelang dan memenuhi sysrat inklusi yang sudah ditentukan. 3.3.2 Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah pasien umum rawat inap kelas III di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang yang berada di bangsal atau ruang Pringgodani I dan II. Total sampel 30 orang dengan kriteria yang sudah ditentukan. Perhitungan besar sampel, kriteria dan cara pengambilan sampel total sampling. a.



Kriteria sampel 1. Kriteria Inklusi a. Pasien umum rawat inap kelas III RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang b. Pasien berumum 18 – 60 tahun saat penelitian dimulai c. Kesadaran penuh (compos Mentis) d. Dapat berkomunikasi dengan baik e. Mendapatkan diet biasa 2. Kriteria Eksklusi a. Tuna netra



13



14



b. Tuna rungu c. Menjalani puasa untuk tindakan medis d. Pasien rawat jalan 3.4 Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel terikat



: Sisa makanan pasien umum



2. Variabel bebas



: Tingkat kepuasan berdasarkanwarna, rasa, aroma



dan bentuk makanan 3.5 Cara Pengambilan Data Sampel yang dipilih adalah pasien yang sudah memenuhi syarat – syarat penelitian yang diajukan oleh peneliti. Total seluruh pasien yang memenuhi kriteria dipilih dan dikelompokkan menjadi kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Sampel diambil dengan menggunakan Total sampling yaitu pemilihan sampel yang dilakukan secara acak sampai besar sampel pada penelitian ini terpenuhi. 3.6 Definisi Operasional Tabel 2 Definisi Operasional No.



Variabel 1. Sisa Makanan



2. Tingkat kepuasan



3. Warna



Definisi Operasional Sisa makanan pasien yang diukur dengan melihat skoring lembar Visual Comstock Kepuasan pasien terhadap makanan yang disajikan oleh pihak rumah sakit. Tingkat kepuasan dilihat dari rata – rata skor faktor eksternal makanan (warna, rasa, aroma dan bentuk makanan). Warna dari



Alat Ukur



Cara Ukur



Hasil Ukur



Skala



Lembar formulir skoring visual comstock



Membandingk an estimasi skor visual Comstock



Presentase sisa makanan



Numerik



Kuesioner



Wawancara



Presentase nilai skor kepuasa makanan, ra – rata dari 4 faktor.



Numerik



Kuesioner



Wawancara



Presentase



Numerik



15



Makanan



4. Rasa makanan



5. Aroma makanan



6. Bentuk makanan



maknan yang terlihat oleh pasien saat makanan disajikan di hadapannya Gabungan tanggapan responden terhadap keseluruhan makanan yang disajikan dari aspek suhu, bumbu, aroma dan tingkat kematangan (Rijadi, 2012) Bau yang tercium khas makanan oleh pasien saat makanan disajikan dihadapannya (Rijadi, 2012). Bentuk dari makanan yang disajikan seperti potongan dari bahan makanan yang kemudian diolah dan disajikan untuk pasien (Rijadi, 2012).



nilai skor warna makanan.



Kuesioner



Wawancara



Presentase nilai skor rasa makanan



Numerik



Kuesioner



Wawancara



Presentase nilai skor aroma makanan



Numerik



Kuesioner



Wawancara



Presentase nilai skor bentuk makanan



Numerik



3.7 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan antara lain: a. Formulir identitas dan data dasar pasien yang berfungsi untuk menggali data sekunder responden. b. Lembar taksiran visual comstock yang berfungsi untuk mengetahui taksiran atau sisa makanan pasien. c. Kuesioner faktor eksternal makanan yang meliputi warna, rasa, aroma dan bentuk makanan yang berfungsi mengetahui skor kepuasan pasien terhadap makanan.



16



3.8



Cara Analisis Data Analisis hubungan antara daya terima pasien terhadap makanan yang



disajikan rumah sakit dengan sisa makanan pasien dilakukan setelah adanya pengumpulan data dan validasi data yang sudah terkumpul dari hasil kuesioner pasien. Data pasien yang menyisakan makanannya dan data pasien yang menghabiskan makanannya akan dipisahkan dengan tujuan untuk dihitung persentasenya. Analisis univariat dilakukan untuk memperoleh gambaran persebaran umur, jenis kelamin, pekerjaan dan tingkat pendidikan pada sampel. Sisa makanan yang disajikan, faktor yang mempengaruhi sisa makanan yaitu warna, aroma, rasa, dan bentuk makanan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan analisis secara deskriptif. Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara dua variabel yaitu sisa maknan pasien umum Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang dengan tingkat kepuasan pasien. Untuk membuktikan adanya hubungan antara kedua variabel tersebut, peneliti menggunakan uji statistik komparatif non parametrik Gamma. 3.9



Etika Penelitian Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari Program studi Gizi ,



Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Darussalam Gontor. Selain itu, Rumah sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang juga telah mengeluarkan izin penelitian dengan surat balasan studi pendahuluan. Subjek penelitian juga diminta kesediaan menandatangni lembar informed consent sebelum penelitian dimulai. 3.10 Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini adalah disaat makanan pasien habis akan tetapi makanan tersebut dihabiskan oleh keluarga yang menungguinya, hal ini yang menjadikan hasil penelitian ini kurang akurat atau kurang valid. Faktor yang menjadikan kesulitan dalam penelitian ini diantaranya, makanan dari luar rumah sakit yang dikonsumsi pasien akan menjadi faktor perancu. Kesulitan peneliti untuk menjamin kejujuran dari pasien atau responden penelitian.



17



3.11 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 2 bulan dan akan dilaksanakan di Rumah Sakit Dr. Soeroyo Magelang. Pengambilan data dari kuesioner pasien akan dilaksanakan oleh peneliti sendiri. Tahap awal dalam penelitian ini peneliti meminta perizinan dari kepala program studi ilmu gizi Universitas Darussalam Gontor, yang selanjutnya mengirimkan surat izin pendahuluan ke pihak Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang. Penelitian dilakukan



mulai



dari



bulan



Desember



2017







Januari



2018.



18



3.12 Rencana Kerja Tabel 3 Rencana Kerja



JULI No. KEGIATAN



1.



Pemilihan Judul



2.



Proposal Skripsi



3.



Ujian Proposal Skripsi



4.



Pengambilan Data



5.



Pengolahan data



6.



Penyajian data



7.



Pembahasan dan kesimpulan



AGUSTUS



SEPTEMBER OKTOBER



NOVEMBER



DESEMBER



Ke-



Minggu Ke-



Minggu Ke-



Minggu Ke-



Minggu ke-



IV



I



Minggu Minggu Ke-



II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV



BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Instalasi Gizi RSJ Prof Dr Soerojo Magelang Instalasi gizi terletak strategis di pusat dari bangunan Rumah Sakit Jiwa Soerojo diantara Ruang rawat inap 1 (Ruang jiwa) dan ruang rawat inap 2 (umum), dimana instalasi gizi merupakan bangunan tunggal yang mencakup seluruh penyelenggaraan makanan mulai dari penerimaan bahan makanan, gudang penyimpanan, persiapan, pengolahan, pendistribusian hingga ruang kantor ahli gizi. Ruang instalasi gizi telah sesuai dengan prinsip instalasi dimana tidak ada satu pintu untuk 2 kegiatan. Sehingga, bangunan yang efektif dan strategis ini merupakan penunjang utama kelancaran kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit. Dapur di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang memiliki sistem desentralisasi ke dua ruang rawat inap utama yaitu Ranap 1 (jiwa) dan Ranap 2 (umum), dimana makanan yang diberikan pada pasien dibawa terlebih dahuu ke ruang perawatan pasien dalam jumlah besar, kemudian pada dapur – dapur kecil atau pantry, makanan dibagikan sesuai dengan porsi dan jenis diet pasien. Pemilihan sistem distribusi makanan ini didasarkan pada bahwasannya bangunan instalasi gizi dengan bangsal rawat inap dan bangunan lain memiliki jarak jauh, sehingga untuk menjaga kebersihan dan terjaganya sampai kepasien sistem ini diperlukan. Instalasi gizi adalah suatu unit yag mempunyai kegiatan pelayanan, yang meliputi: pengadaa bahan makanan, pelayanan gizi rawat inap, konsultasi gizi dan penelitian dan pengembangan. Struktur Organisasi Instalasi Gizi dipimpin oleh seorang kepala instalasi yang mempunyai tugas memimpin, merumuskan kebijakan, membina, mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan kegiatan Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) sesuai dengan peraturan yang berlaku serta kebijaksanaan yang ditetapkan direktur.



19



20



Tabel 4 Klasifikasi Pekerja di Instalasi Gizi Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang Jabatan



Kualifikasi



Ka Instalasi



S1/D4



Jenis Tenaga Gizi/



dengan



Jumlah



Nutrition Ahli



1



pengalaman kerja 7 tahun Koordinator



Pelaksanaan



Asuhan



S1/D3 Gizi dengan pengalaman



Nutrition



Pelaksana



3



kerja 5 tahun



Lanjutan



S1/D3 Gizi dengan pengalaman



Nutrition



9



Gizi Rawat Inap



kerja 5 tahun



Juru Masak



SMK Tata Boga



Nutrition Pemula



31



Penyaaji Makanan



SMK Tata Boga



Nutrition Pemula



9



4.2 Karakteristik Responden Karakteristik responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah umur, jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan. Jumlah responden sebanyak 30 responden yang dirawat di ruang rawat inap pasien umum kelas III yaitu di bangsal pringgo I dan Pringgo II sesuai dengan faktor inklusi yang sudah ada. Tabel 5 Karakteristik Responden Pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang karakteristik Variabel Umur



Jenis Kelamin



Pekerjaan



Pendidikan



jumlah



Presentasi



responden



(n)



(%)



>50 tahun



6



20



< 50 tahun



24



80



Perempuan



15



50



Laki-laki



15



50



Tidak bekerja



12



40



Petani



10



33,3



Wiraswasta



7



23,3



PNS



1



3,3



Tidak sekolah



3



10



SD



14



46,7



SMP



9



30



SMA



4



13,3



Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa presentase terbesar kelompok umur responden adalah kurang dari 50 tahun yaitu 80%. Responden dalam



21



penelitian ini seimbang antara perempuan dan laki – laki. Responden dalam penelitian ini yang bekerja sebagai petani 33,3%, wiraswasta 23,3%, bekerja sebagai PNS 3,3 % dan yang tidak bekerja 40%. Responden dalam responden dalam penelitian ini pendidikan terakhir SD 46,7%, SMP 30%, SMA 13,3% dan tidak bersekolah 10%. Menurut Notoatmodjo (2003) menyatakan bahwa pendidikan ialah suatu usaha untuk mencapai kedewasaan jasmani dan rohani. Pendidikan meruakan hal yang penting untuk mencapai setiap proses kehidupan. Salah satunya pendidikan kesehatan dapat membantu seseorang dalam meningkatkan



kemampuan



untuk



mencapai



kesehatan



secara



optimal.



Berdasarkan peneilitian ini menurut usia responden usia terbanyak yang dirawat di ruang rawat inap kelas III adalah responden yang memiliki umur kurang dari 50 tahun, hal ini terjadi karena responden yang sudah berumur lebih atau sama dengan 50 tahun sebagaian besar menerima makanan lunak buakan makanan biasa. 4.3 Distribusi Sisa Makanan Sampel Distribusi sisa makanan pada pasien umum rawat inap kelas III di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang tahun 2018 diketahui dengan metode visual comstock untuk 3 kali makan. Skor yang diperoleh kemudian diambil rata dari semua jenis makanan yang disediakan olehpihak rumah sakit. Berdasarkan hasil pengukuran terhadap sisa makanan didapatkan data distribusi sisa makanan secara keseluruhan sebagai berikut: Tabel 6 Distribusi Sisa Makanan Sampel Distribusi Sisa Makanan Sisa Makanan Sampel



38,39 + 13,62



Sisa Makanan Pokok Sampel



54,45 + 16,61



Sisa Lauk Hewani Sampel



51,36 + 17,80



Sisa Lauk Nabati Sampel



55,23 + 21,20



Sisa Sayuran Sampel



62,25 + 2,39



Sisa makanan sampel di ruang rawat pasien umum kelas III di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo magelang mempunyai rata – rata 39,39 dan simpang



22



baku atau standar deviasi sebesar 13,62. Sisa makanan ini disebabkan oleh beberapa hal Responden menyisakan makanannya berdasarkan beberapa faktor yang dapat memepnagruhi responden menyisakan makanan, diantaranya dari faktor warna, rasa, aroma, dan bentuk makanan. Konsumsi makanan dari luar rumah sakit dapat menyebabkan adanya sisa makanan pada responden, hal ini disebabkan oleh budaya membawa oleh – oleh dari saudara ketika menjenguk pasien di rumah sakit dan belum ada manajemen untuk mengendalikan diet di rumah sakit seperti larang membawa makanan dari rumah sakit (Budiyanto, 2002). 4.4 Distribusi Tingkat Kepuasan Pasien Distribusi tingkat kepuasan pasien pada makanan yang disajikan di Rumah Sakit Jiwa Prof.Dr. Soerojo Magelang dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini: Tabel 7 Distribusi Tingkat Kepuasan Pasien Aspek yang dinilai



Nilai Tingkat kepuasan



Warna Makanan



70,40 + 3,99



Rasa Makanan



70,71 + 3,85



Aroma Makanan



70,69 + 3,86



Bentuk Makanan



69,73 + 3,89



Nilai tingkat kepuasan untuk warna makanan memiliki rata – rata skor sebesar 70,40%, rata – rata untuk rasa makanan 70,71%, tingkat kepuasan pasien terhadap aroma makanan yang disajikan memiliki rata – rata sebesar 70,69% dan tingkat kepuasan pasien terhadap bentuk makanan yang disajikan memiliki rata – rata sebesar 69,73%. Tabel 8 Distribusi Tingkat Kepuasan Sampel Tingkat Kepuasan Pasien n



%



Tidak Puas (80%)



0



0



Total



30



100



23



Berdasarkan penelitian ini semua pasien yang diteliti menyatakan bahwa pasien tersebut tidak puas terhadap makanan yang disajikan dan 0 % pasien yang menyatakan puas terhadap makanan yang disajikan oleh pihak rumah sakit. Tingkat kepuasan pasien terbagi menjadi dua, yaitu kepuasan fungsional dan kepuasn psikologikal. Kepuasan yang diteliti dalam penelitian ini adalah kepuasan psikologikal yang merupakan kepuasan yang diperoleh dari faktor – faktor yang tidak berwujud (Umar dalam Yulianti, 2013). Salah satu cara pengukuran kepuasan dalam metode survei adalah pengukuran dapat secara langsung dengan pertanyaan “seberapa puas” terhadap makanan yang disajikan. Tingakatan kepuasan pada responden diabgi menjadi 2 golongan yaitu tidak puas dan puas, (Depkes, 2008). Ketidakpuasan responden diukur dengan penjumlahan skor pada empat faktor yaitu skor warna, rasa, aroma dan bentuk makanan lalu dihitung rata – rata dari keempat faktor tersebut, puas jika skor > 80% dan tidak puas jika skor 0,05 n = 30



Pada penelitian ini dinyatakan bahwa tidak ada hubungan antara sisa makanan terhadap tingkat kepuasan pasien. Diketahui data hubungan sisa makanan terhadap tingkat kepuasan pasien memiliki nilai korelasi (r = -0,04) yang



24



artinya hubungan anatara kedua variabel meliki hubungan negatif dan kekuatan hubungannya sangat lemah. Tidak ada hubungan antara sisa makanan terhadap tingkat kepuasan pasien dengan nilai p value > 0,05 (p = 0,82). Tidak adanya hubungan antara sisa makanan dengan tingkat kepuasan bisa disebabkan oleh sebab yang lainnya diantaranya faktor internal dari pasien atau faktor eksternal yang lainnya. Faktor preferensi terhadap makanan yang dapat menyebabkan responden menghabiskan makanannya. Preferensi terhadap makanan didefenisikan sebagai derajat kesukaan atau ketidaksukaan terhadap makanan dan preferensi ini kana berpengaruh terhadap konsumsi pangan (Elizabet, 2011). Adanya makanan dari luar rumah sakit yang dimakan oleh pasien disebabkan oleh budaya membawa oleh – oleh ketika membesuk pasien di rumah sakit dan tidak adanya manajemen yang jelas (Budiyanto, 2002). Kebiasaan mengkonsumsi cemilan atau jajanan dapat mempengaruhi responden untuk makan makanan yang disajikan oleh pihak rumah sakit (Moehyi, 2003 dalam Marwati, 2010) menyatakan bahwa terlalu sering mengkonsumsi makanan jajanan dapat membuat seseorang cepat kenyang. Responden yang sering mengkonsumsi makanan jajanan atau cemilan akan lebih cepat kenyang. Dengan demikian, responden akan mengurangi asupan makanan yang disajikan oleh pihak rumah sakit (Elizabet, 2011). Tabel 10 Hubungan Sisa Makanan dengan Faktor Indikator Warna, Rasa, Aroma dan Bentuk Makanan Sisa Makanan



Indikator Penilaian r



p



Warna Makanan



-0,07



0,71



Rasa Makanan



0,01



0,96



Aroma Makanan



-0,02



0,88



Bentuk Makanan



-0,12



0,52



Tidak ada hubungan antara hubungan antara warna makanan dengan sisa makanan sampel dibuktikan dengan p value 0,71 dan koefisien korelasi sebesar 0,07 yang artinya hubungan antara sisa makanan dan warna makanan sangatlah lemah.



25



Penelitian ini berbeda dengan penelitian lain tentang sisa makanan pasien rawat inap yang dilakukna di Rumah Sakit Uum Tangerang oleh Tanaka (1998), dan di RSIA Budi Asih Tangerang oleh Mutyana (2011) yang menyatakan bahwa adanya hubungan bermakna antara warna makanan dengan daya terima makan pasien rawat inap yang dilihat berdasarkan sisa makanan. Selain teknik memasak, pemberian bumbu juga dilakukan oleh Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang. Sebagian besar penggunaan warna makanan menggunakan warnna alami yaitu dari bumbu – bumbu yang ditambahkan dalam tahap pemasakan. Tidak ada hubungan antara rasa, aroma dan bentuk makanan dibuktikan dengan p value >0,05 dan memiliki korelasi yang sangat lemah. Faktor eksternal dari makanan tidak merupakan penyebab terjadinya sisa makanan di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang dikarenakan dari faktor warna, rasa, aroma dan bentuk makanan sudah sesuai dengan apa yang harus disajikan pihak rumah sakit untuk pasien. 4.5 Kontribusi dalam Islam Tujuan khusus dari Instalasi Gizi Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang yaitu menyelenggarakan makanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien yang dirawat dan tidak berlebih – lebihan dalam penyajiannya. Penyelenggaraan makanan yang sesuai dengan efisiensi biaya yang sudah direncanakan atau lebih tepatnya tidak ada makanan yang terbuang dari penyajian juga dianjurkan dalam agama islam tidak boleh berlebih – lebihan dalam suatu hal tercantum dalam Al – Quran yang artinya “ Makan dan minumlah kalian, namun jangan berlebih – lebihan (boros) karena Allah tidak mencintai orang – orang yang berlebih – lebihan” (QS: Al – A‟raf) Allah telah memberi rizki untuk hambanya dari segala pintu, sebaiknya sebagai muslim yang taat atas perintah Allah SWT tidak mensia – siakan rizqi yang sudah ada dan telah diberikan dari Allah untuk kita semua. Sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai hambanya yang boros.



BAB V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Ruang Rawat Inap kelas III Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang 2017, dengan total sampel 30 orang: 1. Sebagian besar responden berumur 0,05 (p = 0,82) 5.2 Saran Saran untuk penelitian selanjutnya jika ingin melanjutkan penelitian ini sebaiknya lebih diperhatikan skala untuk pengukuran tingkat kepuasan responden terhadap makanan yang disajikan oleh pihak Rumah Sakit. Sebaiknya lebih diteliti sisa makanan pasien menurut menu yang ada.



26



DAFTAR PUSTAKA Almatsier S. 2004. Penuntun Diet. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Asfriyentie, U.Z, 2005. Kesesuaian biaya makanan dan mutu makanan dengan daya terima pasien rsud lubuk sikaping. Borges, M.C.et al., 2012. Nutrition status and food intake in patients with systemis lupus erythematosus. Nutrition, 28 (11-12), pp.1098-1103. Budiyanto, M.A.K., (2002). Dasar- Dasar Ilmu Gizi, Malang: UMM Press. Hal.149 Comstock, E.M.et al., 1979. Plate Waste in School Feeding Program: individual and aggragate measures, Massachusetts. Elizabet, Liza., 2011. Sisa Makanan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Haji Jakarta. Eryando, T. et al. (2014) „Hubungan Pemilihan dan Pengolahan Bahan Makanan terhadap Kontaminasi Escherichia coli pada Penyajian Makanan Jajanan‟, 18(1), pp. 41–50. doi: 10.7454/msk.v18i1.3092. Yulianti, Indah 2013. Sisa Makanan dan Kepuasan pada Pasien Rawat Inap Kelas III di Rumah Sakit Swasta di Gresik, Jawa Timur. Kementrian Kesehatan RI, 2013. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit, Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. Kementrian Kesehatan RI, 1991. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit, Jakarta: Kementrian Kesehatan RI Kotler, P. & Keller, KL., 2012. Marketing Management 14th ed, New Jersey. Pearson Education. Mas‟ud, H. (2015) „Studi evaluasi sisa makanan pasien dan biaya makanan pasien di rsk dr tadjuddin chalid dan rsud kota makassar’, XIX, pp. 91– 95.



27



Moehyi, Sjahmien 1992. Penyelenggaraan makanan Institusi dan Jasa Boga. Jakarta: Penerbit Bhratara. Notoadmodjo, Soekidjo 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta Nurqhsty, Amanda et all 2016. Hubungan Kepuasan Pelayanan Makanan dengan Tingkat Kecukupan Energi dan Protein Pasien di Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya Priyanto, Oki Hadi. 2014. Faktor yang Berhubungan dengan Terjadinya Sisa Makanan pada pasien Rawat Inap Kelas III di RSUD Kota Semarang. Piddock, S., 2010. Factors that Affect Food Intake. Livving helathy. Rahmawati, Suci. 2011. Penyelenggaraan Makanan di Hotel Mega Bintang Cepu. Rizani, Ahmad. 2013. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Sisa Makanan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang tahun 2013. Manuskrip Skripsi. Fakultas kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya. Sheehan – Smith L. Key Facilitators and Best Practices of Hotel – Style Room Service in Hospital. J Am Diet Assoc 2006; 106: 581- 586. Semedi, P. and Kartasurya, M. I. (2013) „Hubungan kepuasan pelayanan makanan rumah sakit dan asupan makanan dengan perubahan status gizi pasien ( Studi di RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak )‟, 2(1), pp. 32– 41. Wiboworini, B. 2000. pengaruh Penggunaan Menu Pilihan Berdasarkan Kesukaan Makan terhadap Tingkat Kepuasan Pasien Paviliun RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Thesis. Universitas Gadjah Mada. Yulianti, I. (2013) ‘KELAS III DI RUMAH SAKIT SWASTA DI GRESIK , JAWA TIMUR (Skripsi)’, p. 10. Available at: Institus Teknologi Bogor.



28



LAMPIRAN Lampiran 1 Formulir Inform Consent Penelitian



FORMULIR INFORMED CONSENT PENELITIAN ANALISIS SISA MAKANAN BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN UMUM RAWAT INAP RUMAH SAKIT PROF. DR. SOEROJO MAGELANG LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK Saya, Siti Eka Mustafida dari Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Darussalam Gontor, akan melakukan penelitian yang berjudul Analisis Sisa Makanan Berdasarkan Tingkat Kepuasan Pasien Umum Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Prof. Dr. Soerojo Magelang Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sisa makanan dengan tingkat kepuasan pasien umum rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang terhadap makanan yang disajikan oleh pihak rumah sakit. Peneliti mengajak Bapak/Ibu/Saudara/i untuk ikut serta dalam penelitian ini. Penelitian membutuhkan sekitar 30 subjek penelitian, dengan jangka waktu keikutsertaan masing – masing subjek satu hari rawat inap (1 kali 24 jam).



Magelang,.........................2017



(



29



)



Lampiran 2. Formulir Karakteristik Responden



Formulir karakteristik responden ANALISIS SISA MAKANAN BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN UMUM RAWAT INAP RUMAH SAKIT PROF. DR. SOEROJO MAGELANG Kode Responden



:



Tanggal Penelitian



:



Petunjuk pengisian kuesioner: 1. Isilah terlebih dahulu identitas anda. 2. Jawablah pertanyaan di bawah dengan sebenar – benarnya . 3. Jawablah pertanyaan secara runtut, singkat dan jelas. 4. Isilah pertanyaan tersebut dengan tanda silang. 5. Selamat mengisi dan terima kasih. Identitas Pasien 1. Nama



:



2. Umur



:



3. Alamat



:



4. Jenis Kelamin



:



5. Pendidikan



:



6. Pekerjaan



:



7. Ruang Perawatan



:



8. Kamar Perawatan



:



9. Lama Perawatan



:



(*coret yang tidak perlu)



30



Lampiran 3. Formulir ketidak tingkat kepuasan responden berdasarkan faktor eksternal



aspek



kelompok makanan



penilaian tentang



Makanan



Lauk



Lauk



makanan



Pokok



Hewani



Nabati



Sayur



Buah



Warna Makanan



P



S



M



P



S



M



P



S



M



P



Rasa Makanan



Aroma Makanan



Bentuk Penyajian Makanan



Nilai : 1. Kurang menarik/menarik/tidak menarik 2. Kurang enak/enak/tidak enak 3. Kurang sedap/sedap/tidak sedap 4. Kurang menarik/menarik/tidak menarik M : Menu Malam/Sore



Keterangan : P : Menu Pagi S : Menu Siang



31



S



M



P



S



M



Lampiran 4. Formulir Visual Comstock



32



Lampiran 5. Korelasi antara Sisa Makanan dengan Tingkat Kepuasan Correlations



Spearman's rho



sisa makanan sampel



sisa makanan



tingkt kepuasan



sampel



pasien



Correlation Coefficient



1.000



-.042



.



.825



30



30



-.042



1.000



.825



.



30



30



Sig. (2-tailed) N tingkt kepuasan pasien



Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N



Correlations sisa makanan sampel Spearman's rho



sisa makanan sampel



Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N



warna makanan



Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N



33



warna makanan



1.000



-.070



.



.712



30



30



-.070



1.000



.712



.



30



30



sisa makanan sampel Spearman's rho



sisa makanan sampel



Correlation Coefficient



rasa makanan



1.000



.008



.



.968



30



30



Correlation Coefficient



.008



1.000



Sig. (2-tailed)



.968



.



30



30



Sig. (2-tailed) N rasa makanan



N



Correlations sisa makanan sampel Spearman's rho



sisa makanan sampel



Correlation Coefficient



aroma makanan



1.000



-.027



.



.888



30



30



-.027



1.000



.888



.



30



30



Sig. (2-tailed) N aroma makanan



Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N



Correlations



Spearman's rho



sisa makanan sampel



Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N



bentuk makanan yang disajikan



Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N



34



sisa makanan



bentuk makanan



sampel



yang disajikan



1.000



-.122



.



.522



30



30



-.122



1.000



.522



.



30



30



Lampiran 6 Tabel Frekuensi sisa makanan pasien Statistics makanan_pokok N



Valid



lauk_hewani



lauk_nabati



sayur



30



30



30



30



0



0



0



0



Mean



54.4587



51.3657



55.2350



62.2540



Median



56.6600



56.6600



62.2200



69.9950



55.55



58.33



a



16.61716



17.80717



Variance



276.130



317.095



449.768



575.868



Minimum



10.00



10.00



9.40



12.22



Maximum



84.44



86.66



93.33



93.88



1633.76



1540.97



1657.05



1867.62



Missing



Mode Std. Deviation



Sum



a. Multiple modes exist. The smallest value is shown



35



52.77



68.88



a



21.20774 2.39973E1



bentuk sisa



makanan



makanan umur N



Valid



sex



pendidikan



pekerjaan



warna



sampel



rasa



aroma



yang



makanan makanan makanan disajikan



30



30



30



30



30



30



30



30



30



0



0



0



0



0



0



0



0



0



Mean



1.80



1.50



1.47



.90



38.3937



70.4223



70.7180



70.6940



69.7300



Median



2.00



1.50



1.00



1.00



41.6150



69.6300



69.6300



69.6300



68.8900



a



1



0



a



75.56



75.56



75.56



Missing



Mode



2



1



7.04



65.93



a



Std. Deviation



.407



.509



.860



.885



13.61657



3.99165



3.85560



3.86034



3.89806



Variance



.166



.259



.740



.783



185.411



15.933



14.866



14.902



15.195



Minimum



1



1



0



0



7.04



65.93



65.92



65.93



64.44



Maximum



2



2



3



3



63.61



76.30



76.30



76.30



75.56



a. Multiple modes exist. The smallest value is shown



36



Lampiran 7. Denah Instalasi Gizi Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang



37