Strategi Pelaksanaan Sehat Jiwa Pada Usia Toddler [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STRATEGI PELAKSANAAN SEHAT JIWA PADA USIA TODDLER



Disusun oleh : Ulfha Putri Rahmi (1711312021)



JURUSAN ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS 2019



STRATEGI KOMUNIKASI 1. Fase Orientasi a. Salam teraupetik “ Assalamu’alaikum, Selamat Pagi Bu. Perkenalkan Bu, Saya ulfha mahasiswa Keperawatan universitas Andalas. Nama Ibu siapa? Nama si kecil siapa bu? Usianya berapa ibu? b. Evaluasi validasi “ Bagaimana perasaan ibu hari ini, apakah Ibu merasakan perubahan sifat dan tingkah laku pada adek bu? c. Kontrak Topik



: “Baiklah bu, hari ini kita akan berbincang-bincang tentang cara merawat anak Ibu yang berusia 24 bulan ya bu”



Waktu



: “ kita akan berbincang-bincang kurang lebih 30 menit ya bu”



Tempat



: “ Dimana ibu ingin kita berbincang-bincang bu? Di ruang ini saja? Baiklah bu”



Tujuan



: “tujuan kita berbincang- bincang hari ini yaitu agar ibu



mengerti tentang perkembangan psikososial pada usia toddler (usia 18 bulan –



3 tahun) yang normal serta cara menstimulasi



perkembangan anak. “ 2. Fase Kerja Baik bu, ini brosur / leaflet tentang perkembangan anak usia 18 bulan – 3 tahun, Mari kita lihat perkembangan yang normal dan menyimpang., saya akan jelaskan satu persatu. Anak usia 1,5 – 3 tahun kemampuan utamanya adalah mengatur keinginannya, tetapi tahu batasannya sehingga anak tidak merasa dirinya tidak dihargai, artinya dia akan tahu mana yang bisa dan boleh dilakukannya serta merasa percaya diri bahwa dia mampu mengatur keinginannya. Jadi kalau adek



tidak mau diatur oleh kita, itu adalah hal yang wajar. Tugas kita adalah membantu mencapai kemampuan seperti yang tertulis di brosur / leaflet ini.” 



Lakukan permainan yang bersifat menggali rasa ingin tahunya selama kegiatan tersebut aman bagi anak, misalnya main pasir, main lilin.







Memberikan kebebasan pada anak untuk melakukan aktivitas yang diinginkan anak dengan tetap memberi sedikit batasan-batasan, misalnya diijinkan naik tangga tetapi dijelaskan agar tidak jatuh dan dijaga.







Melarang dengan kata-kata yang bersifat positip ( tangganya licin nanti kalau naik adek bisa jatuh, masih ingat..waktu kemarin hujan-hujanan Adek jadi batuk dan pilek.







Memberikan pilihan perilaku yang ingin dilakukan anak : pakai baju beritahu langkah-langkahnya dan beri pujian kalau berhasil.



“ Apakah adek sudah sama kemampuannya seperti yang tertulis di leaflet itu ? ” Sebagian besar sudah ? Bagus itu, ibu tinggal membantu supaya kemampuan lain bisa tercapai. Anak yang tidak bisa mencapai kemampuan itu akan merasa selalu ragu-ragu atau malu sehingga dia akan bergantung terus pada orang lain dan nanti setelah besar akan akan merasa minder ” . 3. Fase Terminasi a.



Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan Evaluasi subjektif : bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah kita latihan tadi ? Ealuasi Objektif : Coba Ibu sebutkan lagi apa saja perkembangan normal pada anak usia Toddler, perkembangan yang menyimpang lalu apa saja dampak penyimpangannya? Nah, apa saja yang bisa kita ajarkan bu?



b.



Rencana tindak lanjut Selanjutnya besok saya akan kembali mengunjungi Ibu dan An. L untuk menjelaskan perkembangan moral anak usia 2-6 tahun dan cara mestimulasinya.



c.



Kontrak yang akan datang



Topik



:“Baik bu, untuk pertemuan besok kita akan membahas perkembangan moral anak usia 2-6 tahun dan cara menstimulasinya”



Waktu



:“jam berapa besok ibu ada waktu? Bagaimana kalau siang jam 2 bu? baiklah



Tempat



:“untuk tempat bagaimana kalau disini saja bu”



Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu Bu dan Adek terimakasih atas waktu nya. Assalamu’alaikum