Transletan DM Dipiro [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Bab 17 (Handbook Pharmacotherapy_Dipiro) DIABETES MELLITUS 



DEFINISI



Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok kelainan metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia dan kelainan pada metablisme karbohidrat, lemak, dan protein. DM muncul dari defek pada sekresi insulin, sensitivitas insulin atau keduanya. Komplikasi mikrovaskular, makrovaskular kronik serta neuropati bisa terjadi. 



PATOFISIOLOGI







DM tipe I (sebelumnya disebut tergantung insulin atau diabetes juvenile) merupakan 10% dari semua kasus diabetes. Umumnya terjadi pada masa kanak-kanak atau dewasa muda dan biasanya muncul dari perusakan sel β pankreas yang dimediasi sistem imun, sehingga terjadi defisiensi insulin absolut. Ada periode preklinis yang panjang (sampai 9-13 tahun) yang ditandai oleh kehadiran penanda imun ketika perusakan sel β diperkirakan terjadi. Hiperglisemia terjadi ketika 80-90% sel β hancur. Ada masa remisi singkat (fase ‘bulan madu’) yang diikuti munculnya penyakit dengan resiko yang dihubungkan dengan komplikasi dan kematian. Faktor yang memunculkan respon autoimun tidak diketahui, tapi prosesnya dimediasi oleh makrofag dan limfosit T dengan autoantibodi yang tersirkulasi ke berbagai antigen sel β (seperti, antibodi islet cell, antibodi insulin).







DM tipe II (sebelumnya disebut tidak tergantung insulin) merupakan 90% dari semua kasus DM dan biasanya ditandai dengan resistensi terhadap insulin dan defisiensi insulin. Resistensi insulin manifestasinya berupa peningkatan lipolisis dan produksi asam lemak bebas, peningkatan produksi glukosa hepatik, dan penurunan asupan glukosa ke otot rangka. Disfungsi sel β terjadi progresif dan memperburuk kontrol atas glukosa darah dengan berjalannya waktu. DM tipe II terjadi ketika gaya hidup diabetogenik (asupan kalori berlebih, kurang latihan fisik, dan kegemukan) yang memperburuk genotip tertentu.







Sebab diabetes yang tidak umum (1-2% dari semua kasus) termasuk kelainan endokrin (seperti akromegali, sindrom Cushing), gestational diabetes mellitus (GDM), penyakit pada pankreas (seperti, pankreatitis), dan obat-obatan (seperti, glukokortikoid, pentamidine, niasin, dan α-interferon).







Kelainan glukosa puasa dan kelainan toleransi glukosa adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pasien dengan level glukosa plasma lebih tinggi dari normal tapi tidak didiagnosa DM (lihat bagian DIAGNOSA). Kelainan ini adalah faktor resiko untuk berkembangnya DM dan penyakit kardiovaskular dan dihubungkan dengan sindrome resistensi insulin.







Komplikasi mikrovaskular termasuk retinopati, neuropati, dan nefropati. Komplikasi makrovaskular termasuk penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit vaskular perifer.







TAMPILAN KLINIK



DM TIPE I 



Individu dengan DM tipe I umumnya kurus dan rentan terkena diabetic ketoacidosis (DKA) jika insulin tidak diberikan atau di bawah kondisi stress parah dimana terjadi ekskresi berlebih hormon yang kerjanya berlawanan dengan insulin.







Sekitar 20-40% pasien akan mengalami DKA setelah beberapa hari mengalami poliuria, polidipsia, polifagia, dan berat turun.



DM TIPE II 



Pasien DM tipe II seringkali asimtomatik. Tetapi, beberapa mengalami komplikasi serius, seperti neuropati.







Diagnosa DM tipe II bisa dilakukan pada pasien obese, pasien dengan keluarga dekat yang mengidap DM tipe II, berasal dari etnis resiko tinggi, wanita yang baru saja melahirkan bayi dengan berat badan besar atau dengan riwayat untuk GDM, pasien dengan hipertensi, atau pasien dengan trigliserida tinggi (> 250 mg/dl) atau high density lipoprotein cholseterol (HDL-C) rendah (