Tugas P1 Laporan Observasi Di Butik Ferry Sunarto Tentang Bordir [PDF]

  • Author / Uploaded
  • nada
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

EMBROIDERY



LAPORAN MINI RISET DI BUTIK FERRY SUNARTO FASHION DESIGNER TENTANG BORDIR “Laporan ini dibuat untuk melengkapi tugas yang diberikan dosen pengajar Embroidery”



Oleh : Khairunnisa Nada Khofiyah Nasution 18075157.2018



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2022



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan mini riset tentang border di “Ferry Sunarto Fashion Designer” di Bandung. Laporan ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Embroidery. Terima kasih, kepada pihak terkait dan staff karyawan yang telah membantu penulis dalam memberikan informasi terkait Bordir di Ferry Sunarto Fashion Designer, Bandung. Terima kasih, juga kepada dosen yang telah membimbing dan memberikan arahan tentang mini riset ini.



Bandung. 04 Maret 2022



Penulis



1



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR .......................................................................................................... 1 DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 2 BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 3 A. Latar belakang ...................................................................................................... 3 B. Tujuan ................................................................................................................. 4 BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 5 A.



Wawancara ......................................................................................................... 5 1. Mesin bordir manual dan computer ............................................................... 5 2. Jenis jarum untuk membordir ........................................................................ 5 3. Jenis benang untuk membordir ...................................................................... 5 4. Jenis kain untuk membordir .......................................................................... 5



BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 7 A. Kesimpulan........................................................................................................... 7 B. Link video wawancara .......................................................................................... 7 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 8



2



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar belakang Telah dua decade desainer busana ternama Tanah Air, Ferry Sunarto berkiprah di industri fashion Indonesia. Terkenal dengan rancangan busana-busana kebaya yang modern dan unik, Ferry mendapatkan banyak tantangan selama 20 tahun berkarier di industri ini. Terutama saat memperkenalkan busana kebaya Indonesia yang modern ke mata dunia. Berangkat dari sekolah mode Taipei Fashion School, Ferry memulai karier sebagai desainer dengan membuat busana-busana siap pakai atau ready to wear yang di luar dari keinginan pribadinya. Demi menuruti kemauan orangtua, pria kelahiran Bandung ini menggeluti usaha busana lini ready to wear. “Dulu 20 tahun yang lalu,saya sering cerita bahwa ayah saya ingin saya itu produksi massal. Saya ingin mewujudkan keinginan orangtua, akhirnya saya membuat ready to wear dengan concern di sana tiga tahun dan mendapatkan penjualan yang cukup bagus lewat departemen store local di Bandung,” tutur Ferry mengenang masa-masa awal kiprahnya di industri fashion saat ditemui iNews.id di butik miliknya, bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (29/11/2018). Berusaha meyakinkan serta menyenangkan hati orangtua di awal-awal karier rupanya membawa hasil. Lewat lomba-lamba merancang busana hingga ke skala nasional membuat hati orangtua luluh, meskipun pada awalnya sang ayah menginginkan putranya memiliki usaha mapan dengan produksi massal produk-produk fashion-nya. Setelah tiga tahun bergelut di lini ready to wear, Ferry mulai pelan-pelan menerima pesanan menjahit. “Saya sebenarnya lebih senang menerima special order, karena bisa mendandani seseorang supaya bisa tampil lebih percaya diri,” kata Ferry. Di tahun-tahun pertama, dia mengisahkan, sempat mengalami kurang modal sehingga harus menerima pesanan menjahit, serta memasarkan produk ready to wear ke Jakarta. Berangkat dari sana, dia terpikir untuk mulai menerima pesanan special atau lebih personal. “Saya lahir dan dibesarkan dari keluarga yang nasionalis, berjiwa merah-putih. Ayah saya meski seorang keturunan, selalu menanamkan pikiran bahwa kita itu tinggal di Indonesia, dan aka nada disini hingga akhir hayat. Jadi, berbuatlah sesuatu untuk Indonesia,” kenangnya mengingat pesan sang ayah. Dari situ dia menggali kreativitas dari perasaan tersebut. Rasa nasionalis dan merahputih, yang pada akhirnya membuat dia memutuskan untuk mempopulerkan kebaya sebagai busana nasional Nusantara ke mata dunia. Kebaya rancangannya berbeda. Tidak selalu mengikuti pakem, bahkan Ferry berani mendobrak ‘ramuan autentik’ kebaya dengan koleksi-koleksi kebaya yang dipadukan dengan fashion item lain yang lebih modern. “Saya saat itu selalu berpikir ulang, bagaimana caranya agar kebaya bisa diterima secara universal. Dipakai oleh warga internasional, warga keturunan dari Belanda, China, bagaimana kebaya tersebut bisa dipakai secara global. Karena saya piker, ini budaya yang bisa kita eksplor,” kata dia.



3



Menurut desainer 47 tahun ini, kebaya tak Cuma bisa dipadukan dengan kain batik. Tetapi bisa dengan fashion item mana pun yang nyaman dikenakan seperti celana jeans, rok, ataupunbikini sekalipun. Sebab sama halnya dengan batik, kebaya mesti dipopulerkan sebagai bagian dari busana Nasional yang memiliki nilai historis tersendiri. Kini, kebaya rancangan seorang Ferry Sunarto telah sampai ke mata dunia lewat gelaran fashion show yang pernah dilakukan di berbagai negara. Mulai dari Russia, Jerman, hingga Bahrain. B. Tujuan Tujuan dari mini riset ini ialah untuk mengetahui beberapa hal tentang bordiran, mulai dari jenis mesin yang dipakai untuk membordir, jenis kain, jenis jarum, jenis benang, dan yang lainnya



4



BAB II PEMBAHASAN



A. Wawancara Wawancara ini dilakukan langsung dengan tenaga kerja bagian bordir di Butik Ferry Sunarto, dengan bapak yang biasa dipanggil ‘Pak Acek’. 1. Mesin bordir manual dan computer Mesin bordir terbagi menjadi dua jenis, yaitu mesin manual dan computer. Keduanya jelas berbeda, yang mana perbedaan itu terletak pada alat yang digunakan. Bordir manual menggunakan tangan ataupun mesin yang harus digerakkan secara optimal oleh manusia. Sedangkan bordir computer menggunakan mesin yang otomatis bekerja sendiri setelah di setting terlebih dahulu. “Kalau disini, kita pakai mesin bordir manual, walaupun pake mesin computer lebih cepat selesai tapi, pakai mesin manual persiapannya lebih cepat, tidak ribet, dan memiliki nilai seni tersendiri,” sebut pak Acek. “Kalau dengan mesin jahit paling bedanya hanya ditapak sepatu saja,” tambah pak Acek. 2. Jenis jarum untuk membordir Untuk jenis jarum yang digunakan dalam proses membordir “Tidak ada bedanya dengan jarum jahit mesin pada umumnya, paling letak/hadap jarumnya saja yang berbeda,” kata pak Acek. Untuk merek jarum yang dipakai juga tidak ditetapkan harus memakai merek tertentu namun, yang biasanya dipakai untuk jarum bordir yaitu jarum ‘taaoestri’. 3. Jenis benang untuk membordir Disinilah kita dapat menemukan perbedaan dalam membordir, benang yang digunakan tidak sama dengan benang jahit biasa. “Benangnya udah pasti beda ya, cukup dilihat saja kita juga bisa tahu kalau itu benang bordir atau jahit, karna benang bordir itu mengkilat sedangkan benang jahit tidak, gulungan benang bordir juga berkali-kali lipat lebih besar dari benang biasa,” sebut pak Acek. Kalau merek sama seperti jarum, tidak ditetapakan memakai merek tertentu, hanya saja yang pasti dipakai di Ferry Sunarto ialah benang dengan kualitas yang bagus. 4. Jenis kain untuk memborir Semua kain bisa digunakan untuk membordir. “Kain apa saja bisa dibordir tapi, untuk kain-kain tertentu seperti tule, organza, dan kain sejenisnya, pengerjaanya berbeda. Kalau dibordir seperti biasa, kainnya bisa rusak. Karena pada proses bordir kain harus dipakaikan ram (kain diregangkan) yang mana untuk kain seperti tule, organza, dan sejenisnya itu akan merubah bentuk kain menjadi lebih stretch. Biasanya, untuk kain seperti itu tidak dibordir langsung, hanya diaplikasikan setelah dibordir pada kain biasa seperti katun,” kata pak Acek. 5. Desain bordir di Ferry Sunarto



5



Semua dikerjakan di Butik Ferry Sunarto, mulai dari desain hingga hasil bordiran diaplikasikan ke baju yang diproduksi disana. Dan tidak hanya dikerjakan satu orang saja. Desain dikerjakan oleh orang yng berbeda dan begitupun proses selanjutnya



6



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Pengerjaan bordir di Ferry Sunarto tidak hanya sekedar saja, semua dilakukan dengan teliti. Bahkan, di desain langsung di Butik Ferry Sunarto. Proses membordir tidak hanya dilakukan satu orang saja, mulai dari desain hingga membordir dikerjakan oleh orang yang berbeda. Disana juga menggunakan mesin manual yang mana pengerjaannnya menjadi lebih cepat karna tidak memerlukan banyak persiapan. Pengerjaan yang sangat hati-hati dan hasil yang bisa dibilang sempurna. B. Link video wawancara https://drive.google.com/folderview?id=1APGG5PFMkM8D-IYujBcs_uPQgYyYm-Pm



7



DAFTAR PUSTAKA



https://www.inews.id/lifestyle/seleb/kisah-ferry-sunarto-dari-ready-to-wear-hinggamenduniakan-kebaya https://konveksitambang.com/2018/10/15/perbedaan-bordir-manual-dengan-bordir-komputer/



8